Anda di halaman 1dari 2

Wulan Nurjannah

18412018
Akuntansi 18
Tugas Mandiri Pertemuan 13

Audit Conflict: An Empirical Study of the Perceived Ability of Auditors to Resist


Management Pressure

Development of Hypotheses
1) Nature of Conflict Issue
Nichols and Price (1978, p. 340) menegaskan bahwa dengan prosedur audit yang
sangat rutin atau terstruktur dan prinsip akuntansi perusahaan (klien) akan cenderung
menekan auditor. Struktur yang kurang melekat dalam standar teknis yang relevan,
maka kecil kemungkinan auditor untuk memenuhi tuntutan manajemen. Pernyataan
ini didukung oleh studi empiris konflik audit (Monger, 1981) bahwa manajemen akan
mencoba untuk mempengaruhi penilaian professional perusahaan auditnya.
2) Client Financial Condition
Kondisi keuangan klien dapat mempengaruhi persepsi tentang penyelesaian konflik
audit. Firma audit menyadari bahwa ia memiliki sedikit risiko eksposur hukum karena
kondisi keuangan klien yang sangat baik.
3) Management Advisory Services
Kemampuan dan/atau keinginan firma akuntan public untuk mengevaluasi secara
objektif serangkaian laporan keuangan sambil secara simultan memberikan layanan
konsultasi kepada klien menjadi kontroversi.
4) Competition
Dalam studi Shockley (1981), variable eksperimental paling signifikan yang
mempengaruhi independensi yang dirasakan auditor adalah tingkat persaingan
diantara perusahaan audit. Ini menunjukkan bahwa kelompok pengguna mungkin
percaya bahwa perusahaan audit yang terlibat dalam konflik dengan klien mungkin
kurang bersedia untuk menolak tekanan manajemen ketika ada pasar yang sangat
kompetitif untuk layanan audit.

Method
Metode penelitian ini adalah dengan memilih subjek yang mana subjek tersebut adalah
pengguna laporan keuangan yang bertujuan untuk memahami pentingnya fungsi audit
independent dan implikasi dari konflik auditor dan klien.
Eksperimen yang digunakan yaitu subjek menanggapi masing-masing dari 16 kasus yang
dipilih secara acak yang dihasilkan dari semua kemungkinan kombinasi tingkat perlakuan
variable independent. Subjek juga diberikan penjelasan naratif yang ringkas dari setiap
konteks hipotesis, dan diminta untuk mencatat kemungkinan yang mereka rasakan bahwa
manajemen akan mendapatkan resolusi yang diinginkan untuk masalah tersebut.
Hasilnya menyajikan hasil model ANOVA untuk sampel gabungan. Untuk setiap variable
independent, pengaruhnya terhadap ukuran dependen seperti yang dihipotesiskan. Namun,
efek dari masalah konflik dan faktor kondisi keuangan klien jauh lebih besar daripada dua
faktor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa auditor dianggap paling rentan terhadap tekanan
klien dalam situasi dimana klien secara finansial kuat dan masalah konflik tidak ditangani
secara tepat oleh standar teknis.

Discussion
Hipotesis penelitan pertama menunjukkan bahwa subjektivitas yang lebih besar dalam
standar teknis menurunkan kemampuan yang dirasakan perusahaan audit untuk menahan
tekanan yang diberikan oleh klien. Implikasi bagi porfesi audit adalah bahwa otoritas
pengesahan mungkin perlu mempertimbangkan Langkah untuk menetapkan standar teknis
secara lebih eksplisit yang akan mengurangi frekuensi terjadinya konflik yang signifikan,
serta memperkuat persepsi dan kemampuan de facto auditor untuk menahan tekanan klien.
Hasil ini mendukung hipotesis kedua yang menyatakan bahwa posisi keuangan klien yang
lebih sehat, maka semakin besar kemampuan yang dirasakan untuk mendapatkan hasil yang
disukai untuk konflik audit. Dalam kasus klien dalam kondisi keuangan yang solid,
kemungkinan firma audit diminta untuk mempertanggungjawabkan keputusan yang
dipertanyakan sangatlah kecil sehingga kerugian yang diharapkan dari Tindakan seperti itu
akan lebih kecil.
Hipotesis ketiga dan keempat menunjukkan hasil yang tidak konklusif. Tingkat persaingan
yang tinggi di pasar audit dan penyediaan MAS dalam jumlah yang signifikan oleh firma
audit masing-masing sedikit meningkatkan kemungkinan konflik diselesaikan untuk
kepentingan klien.
Implikasi dari konflik audit sangat banyak dan menyebar. Penelitian ini menunjukkan bahwa
pengguna laporan keuangan sadar akan adanya konflik yang cukup besar dalam perikatan
audit, dan kesadaran tersebut pada akhirnya dapat merusak kredibilitas firma audit.

Pendapat
Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana faktor-faktor kontekstual tertentu dalam
konflik auditor-klien mempengaruhi persepsi kemampuan auditor untuk menahan tekanan
klien. Ada empat faktor yang dihipotesiskan dapat mempengaruhi persepsi pengguna laporan
keuangan tentang hasil konflik audit, yaitu sifat masalah konflik, kondisi keuangan klien,
penyediaan Management Advisory Services oleh firma audit, dan tingkat persaingan di pasar
audit. Hasilnya menunjukkan bahwa klien dalam kondisi keuangan yang baik, dianggap lebih
mungkin untuk mendapatkan hasil yang diinginkan untuk konflik audit daripada klien dalam
kondisi keuangan yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai