Anda di halaman 1dari 6

Hasil Telaah :

Enron adalah perusahaan yang berdiri pada 1986 dan merupakan hasil marger
dari perusahaan Houston Natural Gas dengan perusahaan Internorth. Enron adalah
salah satu perusahaan terkemuka di dunia yang bergerak dalam bidang energi, gas
alam, dan melakukan perluasan usaha lainnya yang meliputi future transaction, trading
commodity non energy hingga bidang komunikasi yang berada di Houstan, Texas
Amerika Serikat. Pada saat itu jumlah pekerja di perusahaan ini mencapai 21.000 orang
pegawai. Sebelum kebangkrutannya pada tahun 2001, Enron mengaku penghasilnnya
mencapai $101 milyar pada tahun 2000. Kasus Enron yang terungkap pada akhir 2001
tersebut bergulir hingga 2002 yang berpengaruh sangat luas terhadap pasar keuangan
global. Di mana terjadinya penurunan harga saham secara drastis baik di Amerika,
Eropa, hingga Asia. Enron jatuh bangkrut dengan meninggalkan hutang hampir sebesar
US $ 31.2 milyar.
Dari kilas balik cerita di atas telah menjelaskan judul yang ada diatas bahwa
mungkin kita dapat melakukan kecurangan, membohongi orang- orang dan berperilaku
tidak jujur namun hal tersebut tidak akan bertahan lama karena pada nantinya akan
terungkap semua yang telah disembunyikan.
Topik ini begitu menarik untuk dibahas di mana kasus Enron merupakan kisah
nyata terungkapnya manipulasi atau bentuk kecurangan terhadap penyajian laporan
keuangan yang dilakukan oleh Enron dengan auditornya yaitu Arthur Andersen selama
bertahun-tahun. Kasus yang memberikan contoh tentang adanya fraud accounting
maupun pengabaian etika bisnis untuk mencapai tujuan dengan menggunakan cara
yang salah.Berdasarkan kasus yang menyandung Enron tersebut kita akan belajar
mengenai etika dalam bisnis. Di mana etika yang baik harus diterapkan disetiap
akuntan karena akuntan bertanggung jawab atas laporan yang disajikannya.
Berberapa point penting yang dapat memudahkan untuk menganalisa jurnal ini
adalah sebagai berikut:
 Mengungkapkan secara kompleks transaksi keuangan yang dilakukan oleh Enron
 Menjelaskan peran penting dan tanggung jawab
 Mengidentifikasi isu-isu tentang etika yang muncul dari kasus tersebut
 Membahas dampak dari tata kelola perusahaan Enron, audit dan hubungan antara bisnis
dengan pemerintah

Mengungkapkan secara Kompleks Transaksi Keuangan yang Dilakukan oleh


Enron
1. Manajemen laba
Laba yang dihasilkan perusahaan menjadifaktor utamadalam menilai sebuah
perusahaandiAS. Informasi atas labamerupakan informasi yang penting dalam
pengambilan suatu keputusan. Karena informasi akan laba begitu penting maka
muncullah perilaku pihak manajemen yang tidak semestinya yaitu melakukan earnings
manajemen atau manajemen laba seperti yang dilakukan oleh Enron di mana Enron
memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan memberi kesan yang baik pada kinerja
perusahaan sehingga akan dapat merugikan pada pihak- pihak yang berkepentingan
khususnya pihak eksternal karena mereka dapat melakukan kesalahan pengambilan
keputusan atas manipulasi laporan keuangan yang disajikan .
Sebenarnya praktik earnings management bersifat legal asalkan tidak melanggar
prinsip akuntansi berterima umum (PABU) namun pada kenyataannya beberapa pihak
memanfaatkan praktik ini dengan cara yang salah demi mencapai tujuan yang
diinginkan. Dari kasus Enron ini telah menggambarkan betapa orang-orang telah
mengabaikan etika bisnis demi kepentingan pribadi.
2. SPE (Special Purpose Entities)

SPE digunakan kembali oleh Enron padaa Awal 1990-an sebagai alat untuk
menghasilkan Uang tanpa mengungkapkan tingkat pinjaman. Di sini Enron
memperoleh pembiayaan dengan cara meminjamkan saham induk perusahaan Enron
kepada anak perusahaannya sebagai modal dasar partnership-partnership tersebut. Jadi
sebenarnya Enron melakukan transaksi dengan dirinya sendiri dan Enron pun juga tidak
mengungkapkan operasi dari partnershipnya dalam laporan keuangan yang ditujukan
kepada pemegang saham dan SEC yang merupakan badan tertinggi pengawasan
perusahaan publik di Amerika Serikat.
Tidak berbeda dengan manajemen laba, dengan SPE juga menunjukkan bahwa
Enron telah mengabaikan etika dan moral berbisnis. Enron melakukan cara-cara yang
negatif demi kepentingan pribadi tanpa memikirkan dampak yang timbul atas
perbuatannya.

3. Mark to market accounting


Merupakan suatu metode pencatatan aset dalam laporan keuangan berdasarkan
nilai pasar setelah sebelumnya aset tersebut dinilai oleh Lembaga Penilai Independent.
Selisih harga pasar dengan nilai sebelumnya dicatat sebagai laba/rugi. Jika nilai pasar
lebih besar menjadi laba, sedangkan bila lebih kecil menjadi rugi.Tujuannya adalah
untuk memanipulasi Laporan Keuangan agar rationya menjadi lebih baik. Beberapa
asset Enron dijual dengan harga pasar. Ini dilakukan untuk menunjukan bahwa harga
pasar yang dicatat dalam laporan keuangan tersebut wajar, namun pembelinya adalah
anak perusahaannya sendiri. Artinya mereka melakukan transaksi di dalam perusahaan
itu sendiri di mana mereka adalah penjual dan merangkap sebagai pembelinya, hal ini
merupakan contoh perdagangan yang fiktif.

Peran dan Tanggung Jawab

1. Dewan Direksi
Dewan Direksi bertanggung jawab kepada para pemegang saham terhadap bisnis
perusahaan. Mereka harus mampu menjaga kode etik yang berhubungan dengan bisnis
agar bisnis tersebut menjadi efektif.
Dalam kasus Enron semua direksi Enron terlibat dalam skema tidak jujur dan mereka
mengerti bagaimana memperoleh keuntungan dengan cara yang tidak benar. Salah satu
direktur atau ahli keuangan Andrew Fastow yang bertanggung jawab dalam
menciptakan banyak kemitraan seperti JEDI, Chewco, dan Raptors, dan perusahaan
tahu persis bagaimana keuntungan yang sedang dilakukan bersama dengan beberapa
sutradara lain di dewan direksi. Direktur – direktur dari semua bagian membuat skema
keuangan untuk terus mendapatkan keuntungan internal tanpa pengetahuan dari
pemegang saham atau direksi lainnya.
2. Eksekutif dan Senior Manajemen
3. Auditor

Arthur Andersen adalah auditor untuk Enron. Satu dari lima perusahaan
akuntansi terbesar adalah kantor akuntan Enron. Tugas dari Andersen adalah
melakukan pemeriksaan dan memberikan kesaksian apakah laporan keuangan Enron
memenuhi GAAP (generally accepted accounting practices). Andersen, disewa dan
dibayar oleh Enron. Andersen juga menyediakan konsultasi untuk Enron, dimana
sebenarnya hal ini melebihi wewenang dari akuntan publik pada umumnya.
Arthur Andersen juga dipersalahkan karena telah melakukan pemusnahan
ribuan surat elektronik dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan audit Enron.
Perbuatan yang dilakukan oleh Arthur Andersen tidak sesuai dengan Generally
Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standard
(GAAS). Seharusnya Arthur Andersen bekerja dengan penuh kehati-hatian sehingga
informasi keuangan yang telah diauditnya dapat dipercaya tidak mengandung keragu-
raguan.

Mengidentifikasi isu-isu tentang etika yang muncul dari kasus

Enron bersama dengan Arthur Andersen telah melakukan fraud accounting


yaitu melakukan kecurangan, maipulasi laporan keuangan dengan cara melakukan
earnigs management atau manajemen laba, SPE dan mark to market accounting. Hal
tersebut merupakan perbuatan Enron maupun Arthur Andersen yang mengabaikan
moral,
Akhlak, etika dalam Berbisnis yang memberikan dampak yang luar biasa, membuat
Enron jatuh bangkrut dengan meninggalkan milyaran hutang. Tidak hanya berdampak
pada Enron dan Arthur Endersen yang sudah tidak dipercaya lagi oleh publik atas
KAPnya tetapi juga banyak pihak di antaranya adalah para investor dan para karyawan
Enron yang menginvestasikan dana pensiunnya dalam saham perusahaan. Sebenarnya
hal tersebut dapat dihindari dengan memperhatikan moral, akhlak, perilaku dalam
berbisnis dan yakin bahwa dengan memiliki moral yang baik terhadap kepercayaan
publik maupun diri sendiri.

Dampak dari Tata Kelola Perusahaan Enron, Audit dan Hubungan antara Bisnis
dengan Pemerintah
Kegagalan Enron, dan KAP Arthur-Andersen merupakan pemicu tentang
harapan baru dalam tata kelola dan akuntabilitas di Amerika. Para politisi Amerika
menciptakan kerangka tata kelola dan akuntabilitas baru yang dikenal dengan Sarbanes-
Oxley Act untuk memulihkan kembali kepercayaan masyarakat dan memfokuskan
kembali tata kelola perusahaan pada tanggung jawab direksi terhadap kewajiban fidusia
mereka terhadap kepentingan shareholders dan masyarakat.
Secara keseluruhan jurnal ini telah membahas tuntas tentang kasus Enron. Isi
yan ditulis di dalamnya telah menjelaskan secara detail atas judul yang tertulis di atas.
Menjelaskan mulai dari praktik keuangan yang tidak sehat yang dilakukan oleh Enron
dan KAP Arthur, menjelaskan tentang peran orang-orang yang terlibat di dalamnya
baik investor hingga pemerintah serta berbagai implikasi yang muncul atas tindakan
mereka. Bahwasannya mereka dengan melakukan kecurangan tersebut dengan
mengabaikan kejujuran pada suatu saat nanti pasti akan terungkap. Dan membuat orang
lain dapat mengambil pelajaran dari kasus ini bahwa cara yang tidak baik akan
membawa pada hal yang negatif pula.
Jurnal ini konsisten dengan judulnya mulai awal hingga akhir fokus terhadap
satu hal yaitu benar-benar menjelaskan secara detail semua kejahatan yang dilakukan
oleh Enron dan Arthur serta beberapa pihak lain yang ikut terlibat.
 Enron dan KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik yang seharusnya menjadi
pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.
 Pelanggaran tersebut awalnya mendatangkan keuntungan bagi Enron, tetapi akhirnya
dapat menjatuhkan kredibilitas bahkan menghancurkan Enron dan KAP Arthur
Andersen.
 Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh
KAP Arthur Andersen, karena perbuatannya kedua- duanya menuai kehancuran.
 Terjadinya perilaku moral hazard diantaranya manipulasi laporan keuangan dengan
mencatat keuntungan padahal perusahaan mengalami kerugian. Manipulasi keuntungan
disebabkan keinginan perusahaan agar saham tetap diminati investor.
 Merupakan salah satu contoh kasus pelanggaran etika profesi Auditor yang terjadi di
Amerika Serikat.
 Kasus ini adalah buah dari sebuah ketidakjujuran, kebohongan atau dari praktik bisnis
yang tidak etis yang berakibat hutang dan sebuah kehancuran yang menyisakan
penderitaan bagi banyak pihak disamping proses peradilan dan tuntutan hukum.

Anda mungkin juga menyukai