2. Bagaimana keterlibatan KAP Arthur Andersen pada kasus Enron Corp. tersebut?
KAP Arthur Andersen telah mengaudit Enron sejak 1985 dan selalu memberikan opini wajar
tanpa pengecualian sampai tahun 2000 dan memberikan konsultasi pembentukan SPE
dengan berperan sebagai auditor merangkap konsultasi manajemen. KAP Arthur Andersen,
memanipulasi laba yang dihasilkan Enron dan melakukan tindakan criminal dalam bentuk
peghancuran dokumen yang berkaitan dengan investigasi atas kebangkrutan Enron.
3. Apakah KAP Arthur Andersen melanggar kode etik? Jika iya, pada aktivitas apa kode
etik yang dilanggar olehnya?
Ya, KAP Arthur Andersen telah melanggar kode etik professional Auditor. Dengan
tindakannya yang telah memanipulasi laba dan menghancurkan dokumen-dokumen penting
Enron. KAP Arhur Anderson telah melanggar kode etik prinsip integritas, objektivitas dan
sikap professional seorang auditor serta tidak menjada independensi dalam memberikan jasa
dan tanggungjawabnya terhadap audit laporan keuangan.
5. Semenjak kasus tersebut booming, langkah apa yang diambil komunitas akuntansi global
yang berdampak hingga saat ini?
Kasus dari Enron Corporation dan KAP Arthur memberikan dampak yang besar di Amerika
Serikat dan bahkan di Indonesia. Langkah yang diambil oleh komunitas akuntansi global
adalah sebgai berikut:
Pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX), untuk melindungi investor
dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan oleh
perusahaan public.
Dibentuk PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang bertugas seperti
mendaftarkan KAP yang mengaudit erusahaan dan menenetapkan atau mengadopsi
standar audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan
dengan audit perusahaan public.
IFAC (International Federation Accountants), pada akhir 2001 merevisi kode etik bagi
para akuntan yang bekerja.
Di Indonesia IAI dan BAPEPAM membahas pengawasan kompetensi dari Akuntan
Publik terutama yang terlibat di pasar modal Indonesia.
6. Bagaimana relevansinya kasus Enron Corp. yang terjadi tahun 2001 dengan kasus PT.
SNP Finance yang terjadi pada tahun 2018 di Indonesia?
Dalam kasus yang terjadi pada Enron Corporation dan PT. SNP Finance, sama-sama
melakukan manipulasi pada laporan keuanggannya. Jika dalam kasus Enron Corporation
terjadi manipulasi laporan keuangan dengan menyembunyikan utangya sebesar US$ 1,2
miliar, dengan teknik off-balance sheet atau pendanaan di luar neraca. Sedangkan dalam
kasus PT. SNP Finance terjadi pemalsuan data dan manipulasi laporan keuangan yang
dilakukan oleh manajemen SNP. Seperti, membuat laporan keuangan fiktif termasuk data
customer, Laporan keuangan fiktif tersebut tidak terdeteksi oleh KAP Delloite dan malah
memberikan opini wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangan PT. SNP Finance.