Anda di halaman 1dari 6

Nama : M Randy Athaya

NIM : 210503220

Nama perusahaan ENRON

 
 
  
  
 

   
 2
 . 
/  
).



&+

*;:7
(
*;;< 
 
 
  
  
 

   
 2
 . 
/  
).



&+

*;:7
(
*;;< 
 
 
  
  
 

   
 2
 . 
/  
).



&+

*;:7
(
*;;<   + 

  
Enron merupakan hasil dari merger dua perusahaan gas alam, Houston Natural
Gas dan InterNorth. Merger ini dilakukan oleh pebisnis Kenneth Lay pada tahun
1985. Dan setelah enron berkembang pesat sekitar tahun 1992 ditambah dengan
diversifikasi usaha seperti bisnis pembangkit tenaga listrik, pabrik kertas,
pengolahan air bersih dan layanan broadband.

Laporan keuangan Enron yang kompleks menimbulkan pertanyaan dari


pemegang saham dan analis. Model bisnis dan praktik-praktik tidak etis dari
perusahaan ini, antara lain menampilkan data penghasilan yang tidak sebenarnya
serta modifikasi neraca keuangan demi memperoleh penilaian kinerja keuangan
yang positif.

Kombinasi dari sekian banyak isu ini kemudian menyebabkan kebangkrutan


Enron. Di samping itu Enron menerapkan praktik akuntansi yang dikenal sebagai
mark-to-market accounting dimana pencatatan aset didasarkan pada nilai pasar
bukan pada nilai bukunya. Praktik akuntansi ini juga memungkinkan Enron
melaporkan profit berdasarkan proyeksi bisnis bukan berdasar profit sebenarnya.

Salah satu cara melakukan kecurangan pelaporan keuangan adalah dengan


cara membentuk Special Purpose Entity (SPE) dengan maksud menutupi kerugian
dan mengekspos keuntungan yang tidak sebenarnya. Manipulasi ini dilakukan
dengan cara memindahkan utang ke SPE dan menyembunyikannya dari laporan
keuangan. Memberikan informasi yang berbeda terkait kinerja perusahaan
sehingga para investor berbondong membeli sahamnya sebelum akhirnya anjlok.

Hal ini membuat para investor rugi sekitar $74 miliar USD. Salah satu akuntan
yang sadar akan kecurangan dan tindak kegiatan yang tidak sehat ini adalah
seseorang bernama Sherron Watkins yang dengan berani mengungkapkannya.
Dan tepat pada tahun 2001 perusahaan enron mengalami kebangkrutan.

KAP Arthur Andersen adalah auditor Enron Corporation sangat terlibat dalam
skandal akuntansi yang menyebabkan kejatuhan Enron. Andersen bertanggung
jawab untuk mengaudit laporan keuangan Enron dan memastikan bahwa laporan
tersebut akurat dan dapat diandalkan. Namun, Andersen gagal mendeteksi
aktivitas penipuan yang terjadi di dalam perusahaan, dan juga menghancurkan
banyak dokumen yang berkaitan dengan audit Enron. Keterlibatan Andersen
dalam skandal itu melanggar standar dan etika akuntansi, dan menyebabkan
jatuhnya perusahaan. Andersen akhirnya dinyatakan bersalah menghalangi
keadilan, dan terpaksa membubarkan praktik auditnya.

Kesimpulan

Kasus enron coorporation merupakan salah satu contoh dari ketiadaan sistem
pengendalian manajemen yang baik yang menyebabkan indikasi kecurangan pada
perusahaan. Perlunya good corporate governance dan sistem pengendalian yang
terukur seperti akuntabilitas dan transparansi bakal membuat reputasi perusahaan
dimata invesor meningkat dan perusahaan bakal sustain lebih lama ketimbang
menutup nutupi kekurangan demi mendapatkan keberlanjutan usaha yang singkat.

Anda mungkin juga menyukai