Anda di halaman 1dari 21

KEJADIAN ENRON MEMOTIVASI

REFORMASI TATA KELOLA DAN


ETIKA

Disusun Oleh :
Reksa Paripurna Satya 115040403
Mahesa Faturrachman 115040391
Fachmi Hidayat 115040399

Akuntansi 3 N
BENCANA ENRON

Apakah yang Terjadi? Siapa yang


Disalahkan?
The Powers Report. Powers Report disiapkan oleh tiga orang
subkomite dari Dewan Enron yang diketuai oleh William Powers,
Jr., yang bergabung dengan dewan pada bulan September 2001
dan menundurkan diri pada bulan februari 2002. Subkomite
Powers ditetapkan pada tanggal 26 Oktober 2002, dengan
mandat untuk menyelidiki transaksi pihak terkait yang
mengejutkan dewan (direksi) dan menghasilkan beberapa
penyajian kembali laporan keuangan yang bermasalah beserta
lampirannya.
Setelah penyelidikan, Powers Report menyediakan berbagai
temuan berikut dalam bagian Summary of Findings:
 Karyawan memperkaya diri mereka sendiri dengan jutaan
uang tanpa persetujuan yang tepat.
 Kemitraan Chewco, LJM1, dan LJM2 didirikan dan digunakan
untuk melakukan transaksi.
 Transaksi lainnya tidak semestinya masuk ke dalam lindung
nilai atau penggantian kerugian mencapai hampir $1 miliar
dalam kerugian investasi pedagang Enron dan dengan
demikian yang tetap dilaporkan secara tidak benar sekitar $1
miliar.
 Perlakuan akuntansi yang asli untuk Chewco dan LJM1 juga
salah, begitu juga dengan transaksi lainnya meskipun terdapat
keterlibatan yang luas dan nasihat dari Arthur Andersen.
 Sebagian besar kebutuhan untuk penyajian kembali muncul
karena kegagalan untuk memenuhi dua syarat yang diperlukan
bagi SPE agar menjadi independen dari Enron.
Kegagalan Direksi untuk Mengawasi atau
Mengelola Enron secara Memadai

Dewan Direksi beroperasi di bawah


undang-undang negara yang
membebankan tugas fidusia kepada
mereka untuk bertindak dengan itikad
baik, sewajarnya, dan dalam kepentingan
terbaik dari perusahaan dan pemegang
sahamnya. Dalam kerangka kerja tata
kelola, Dewan Direksi Enron bertanggung
jawab mengawasi lini bisnis Enron dan
strategi untuk membiayainya
Transaksi Enron yang Dipertanyakan

 Melebih-lebihkan pendapatan dan keuntungan.


 Meningkiatkan kas dan menyembunyikan utang
atau kewajiban yang terkait.
 Offset (saling menutupi) kerugian terhadap
investasi saham Enron pada perusahaan lain.
 Menghindari aturan-aturan akuntansi untuk
penilaian saham Enron.
 Secara tidak benar memperkaya beberapa
eksekutif Enron.
 Memanipulasi harga saham Enron sehingga
menyesatkan investor dan memperkaya eksekutif
Enron yang memegang opsi saham.
Peran Arthur Endersen

Arthur Endersen, auditor Enron, seharusnya


bertindak sebagai fidusia profesional menjaga
kepentingan pemegang saham Enron dan
perwakilan mereka, Dewan Direksi Enron. Namun
demikian, mereka tidak melakukannya karena
mereka melewatkan atau mengabaikan manipulasi
yang besar dan kemudian tertangkap ketika
memusnahkan dokumen audit Enron, secara
signifikan menambah kemarahan yang dirasakan
oleh investor, pensiunan, media, dan
politisi.keyakinan atau kepercayaan pada pasar
keuangan, pada tata kelola perusahaan dan laporan
keuangan yang mendasari keputusan investor, dan
pada profesi audit terkikis secara dramatis.
Penghindaran pajak oleh Enron

Bank Enron bukan satu satunya kaki tangan yang


bersedia terlibat dalam transaksi perusahaan yang
dipertanyakan. Beberapa KAP, bankir investasi, dan
kantor pengacara diduga memberikan nasihat yang
sangat dipertanyakan pada 12 transaksi besar
terstruktur yang menyembunyikan pajak lebih dari $2
milyardari tahun 1995. Walaupun transaksi ini hampir
tidak mungkin memenuhi surat hukum, mereka telah
dicap tidak etis oleh para anggota Senate Committee
on Finance. Menurut laporan Senate Committee,
manajemen enron menemukan bahwa transaksi pajak
tidak hanya bisa menghemat pajak, tetapi dapat untuk
menciptakan laporan labadalam laporan keuangan.
Setelah itu, enron tampak sebagai “pusat laba”
Secara umum, empat strategi yang digunakan
dalam transaksi terstruktur tersebut
mencakup :
 Duplikasi dari kerugian ekonomi tunggul (
pengurangan kerugian yang sama sebanyak
dua kali)
 Pergeseran dari dasar pengenaan pajak dari
aset yang tersusutkan(tidak kena pajak)
menjadi suatu aset tersusutkan (kena pajak)
dengan sedikit atau tanpa pengeluaran.
 Tumbulnya biaya pemotongan pajak untuk
pembayaran pokok.
 Timbulnya biata jasa bagi pihak yang
memberikan bantuan wajib pajak lain.
Dampak

Penyampaian pendapat dari senate investigation


committee yang telah dicatat sebelumnya dengan
memperhatikan peranan manajemen dan dewan
direksi enron. Laporan mereka muncul pada
tanggal 8 Juli 2002. Sebelumnya, kebangkrutan
enron dan dengar pendapat senat telah
meningkatkan kesadaran masyarakat, politisi,
regulator akan kegagalan tata kelola serta
dampaknya. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya mengenai urutan waktu kejadian tata
kelola, banyak kelompok yang telah membawa
perubahan kedepan dalam struktur tata kelola.
TATA KELOLA DAN PERUBAHAN
AKUNTABILITAS HINGGA WORLDCOM

Bahkan sebelum skandal Enron muncul dan


mengakibatkan pengajua untuk perlindungan
kebangkrutan pada tanggal 2 Desember 2001 , ada
beberapa pengakuan bahwa perubahan tata kelola dan
praktik akuntansi memang diinginkan. Setelah kasus
enron yang secara angkuh mengklain ketidaktahuan,
kenangan buruk, membela kesalahan atas amandemen
kelima. Wakil Arthur Andersen tidak membantu dalam
kesaksian mereka, dan tumbuh keprihatinan bahwa tak
seorang pun yang dibawa ke pengadilan. Sepertinya
tidak ada akuntabilitas, atau sedikit dipihak pejabat
keadilan untuk bersikap tangguh pada penyakit yang
telah menyebabkan begitu banyak kecemasan dan
kerugian,serta telah memeperkaya diri mereka sendiri
secara fantastis dalam prosesnya.
Walaupun ada beberapa upaya untuk memperkuat
tata kelola dan akuntabilitas sebelum terjadinya
skandal enron, hampir tidak mungkin untuk
menyampaikan pertumbuhan rasa investor dan
kemarahan publik pada bulan desember 2001 dan
awal musim panas tahun 2002. Kemudian, pada
tanggal25 juni 2002, datang berita mengejutkan
bahwa perusahaan raksasa, WorldCom, juga dalam
kesulitan keuangan. Perkembangan bencana ini
memicu perhatian dua anggota parlemen AS Paul
Sarbanes Dan Michael Oxley untuk
menggabungkan upaya mereka dan membawa ke
depan pedoman reformasi tata kelola untuk
disahkan yang dikenal sebagai sarbanes-
oxley(SOX).
REFORMASI TATA KELOLA
DAN AKUNTANBILITAS
 SOX adalah hukum keamanan AS yang paling
jauh jangkauannya, yang berlaku semenjak
U.S.Securitiles Act of 1933 dan Securities
Exchange Act of 1934, yang mendorong SEC
pada tahun 1934 untuk menjalankan undang
– undang tersebut.
 Bencana keuangan sebelumnya, termasuk
kegagalan tata kelola Enron, Arthur
Anderson, dan worldcom, meningkatkan
kendaraan di AS Kanada, Australia, dan
Inggris, bahwa kerangka kerja tata kelola
organisasi yang harus diperbaiki.
Dampak Pada Profesi Akuntansi dan
Praktik Audit

Profesi akuntansi AS kehilangan kemampuan atau


keberadaannya untuk menawarkan layanan non
audit kepada klien hanya berdasarkan penilaian
dan pengaturan diri akuntan. Layanan non audit
yang ditawarkan telah dipangkas, dan karena
mereka biasanya harus disediakan oleh
perusahaan yang tidak melakukan audit
perusahaan, menjadi kurang efisien atau lebih
mahal untuk melakukan audit kepada yang lain.
Dampak penuh SOX terus berkembang, tetapi
penguatan akuntabilitas, serta penguatan standar
independensi dan hubungan auditor ke sub komite
audit akan membantu auditor melayani
kepentingan publik.
Dampak Pada Tren Etik Bisnis.

Hal yang paling penting. Konsep risiko


waralaba telah dibawa pada realitas yang
sama sekali batu semenjak ( kasus )
Arthur Andersen, sebuah perusahaan
dengan reputasi yang membanggakan dan
memiliki 85.000 karyawan, pada dasarnya
hilang dalam waktu kurang dan satu tahun.
Kerangka Kerja SOX yang baru Berbagai
Hal Lain
SOX memiliki ketentuan yang mencakup atau memerlukan suatu
kebutuhan akan kode etik bagi para pengacara yang melayani para
pendaftar, perlakuan analisis konflik kepentingan. Serta denda untuk
kecurangan dan kejahatan kerap putih. Selain itu, SOX memerlukan
studi berikut untuk memetakan jalan terbaik ke depan :
U.S General Accounting Office masalah yang terkait dengan
konsolidasi dari KAP utama.
Controller General rotasi wajib bagi peruhaan audit.
SEC-adopsi sistem akuntansi berdasarkan prinsip peran dan fungsi
dari lemba pemeringkat kegiatan manipulasi laba terhadap bank
investasi dan para penasihat keuangan.
Akhirnya, SOX menyatakan kegiatan dengan sengaja menghancurkan
mengubah atau memerlukan catatan yang diperlukan dalam proses
penyelidikan federal adalah suatu kejahatan, dapat dihukum dengan
denda dan hukuman penjara hingga 20 tahun.
Dampak terhadap Tata Kelola, Akuntabilitas dan
Pelaporan, serta pada Praktik Manajemen

Kerangka tata kelola SOX akan memfokuskan


perhatian para direktur dan manajemen pada isu-
isu yang sangat penting tentang tata kelola dan
proses pelaporan yang tepat. Secara khusus
perkembangan berikut akan membawa perubahan
positif dan perubahan jangka panjang yang :
Fokus spesifik pada peningkatan akuntabilitas dan
pelaporan kepada pemegang saham publik
pengendalian internal terikat dari sistem
whistleblower, serta atas serifikasi terkait oleh
CEO dan CFO dimana serifikasi palsu akan
dianggap sebagai tindak pidana.
Kerangka Kerja SOX yang baru untuk Tata
Kelola Perusahaan

Kerangka kerja SOX baru mengambil


perpektif yang jujur dan penuh akuntabilitas
kepada pemagang saham dan kareana itu
kepada publik, adalah yang sangat penting.
Akuntabilitas tersebut didefinisikan sebagai
tanggung jawab utama para debitur
perusahaan untuk memastikannya dan
pejabat senior perusahaan untuk
melaksanakannya dan mereka bebas dari
prasangka ketika melakukannya.
Hal – hal yang diatur dalam SOX melalui
pengenalan ketentuan khusus yang terkait
dengan :
 Klarifikasi tanggung jawab para direktur dan
karyawan untuk akuntabilitas publik dan
integrasinya.
 Peningkatan ketentuan konflik kepentingan
yang di rancang untuk memastikan bahwa
para direktur cukup independen dari
manajemen.
 Klarifikasi tentang peran, tanggung jawab, dan
keanggota sub komite audit atas dewan.
 Auditor melaporkan kepada subkomite audit,
dan harus dipenuhi tanpa kehadiran
manajemen dan sebaliknya.
 Sub komite harus diberikan anggaran yang
memadai.
 Penilaian manajemen dan serifikasi yang ditanda
tangani oleh CEO dan CFO kepada dewan direksi.
 Persyaratan untuk kode etik dan patuhan untuk
pejabat keuangan.
 Tingkat ilegalitas dari pengguna pengaruh yang
tidak semestinya pada pelaksanaan audit.
 Tindakan yang tepat oleh orang dalam
perdagangan saham dan berurusan dengan para
analis saham.
 Sanksi atas kesalahan termasuk perampasan bonus
dan keuntungan, pembatasan layanan pada
golongan/posisi pejabat dan direktur serta denda.
MELEWATI LIMA TAHUN PERTAMA

Dengan berlakunya waktu, pertanyaan – pertanyaan bermunculan


mengenai isu-isu termasuk : apakah yang telah berubah dan berapa
banyak investor mendapatkan perlindungan yang lebih baik, sebagai
contoh keharusan CEO dan CFO mengesahkan bahwa laporan
keuangan tersebut akurat dan bahwa pengendalian internal yang
dirancang untuk memastikan keakuratan telah diterapkan dan
efektif.
Selain itu pada bulan 2006,”James Robart U.S District Court Judge,
berpendapat bahwa sertifikasi laporan keuangan tidak dalam dan
dari diri mereka sendiri bukti atas tujuan untuk menipu masyarakat
yang berinvestasi para pejabat perusahaan melakukan kesalahan
kecurangan sekuritas memerlukan suatu kesalahan pernyataan baik
di sengaja atau sengaja nekat.
Kedua perkembangan ini berarti bahwa biaya
awal kajian dan kerja audit SOX relatif
berlebihan terhadap apa yang sebenarnya
diharapkan. Ketika tidak ada keraguan bahwa
kajian dan biaya audit meningkat sebagai
akibat dari SOX.
Kedua upaya tersebut adalah untuk
kepentingan terbaik dari investor karena
mereka bertujuan untuk mencegah industri
akuntansi dari konsolidasi lebih lanjut dan
membatasi apa yang disebut gugatan yang
curang termasuk beberapa yang katanya
telah diajukan oleh penggugat profesional.

Anda mungkin juga menyukai