Anda di halaman 1dari 2

DAMPAKNYA

Terhadap Enron Corporation

Pada february 2001, nilai saham Enron terus melonjak menjadi US$ 90. Tetapi Pada tanggal 2
Desember 2001, Enron, sebuah perusahaan beromzet US$ 100 miliar, menyatakan dirinya
bangkrut, setelah sebelumnya sempat dinobatkan Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke
delapan, dan tidak mampu membayar utang-utangnya serta menanggung kerugian sebesar
US$ 50 miliar. Dan pada hari itu juga harga saham Enron, ikut anjlok sampai dengan 26 sen.

Terhadap Arthur Andersen

Kebangkrutan Enron menyeret akuntan publik Arthur Andersen karena memanipulasi


labanya. Padahal Arthur Andersen berdiri sejak tahun 1913 dengan mencetak laba pada tahun
2008 sebesar 8,4 miliar dolar AS. Akhirnya pada tahun 2001 Arthur Andersen harus membayar
utang 32 miliar dolar AS sehingga perusahaan ini tidak bisa diselamatkan. Melalui putusan
yang dipimpin oleh Hakim Melinda Harmon, Arthur Anderson mendapatkan hukuman
percobaan 5 tahun, denda US$ 500.000 dan dicabut kewenangannya untuk mengaudit
perusahaan publik di AS. Atas dasar US Securities and Exchange Commission Rules (SEC Rules),
akibat dari perbuatannya yang telah menghilangkan dan menghancurkan dokumen-dokumen
penting Enron. Pada tahun 2002, perusahaan ini secara sukarela menyerahkan izin praktiknya
sebagai Kantor Akuntan Publik setelah dinyatakan bersalah dan terlibat dalam skandal Enron
dan menyebabkan 85.000 orang kehilangan pekerjaannya, yang dilakukan dengan
menonaktifkan 7.000 pegawainya, menjual praktiknya di Amerika Serikat, kehilangan ratusan
kliennya dan merumahkan ribuan pegawai di seluruh dunia.

Terhadap Publik dan Lembaga2 Publik

Merosotnya kepercayaan publik terhadap kejujuran, transparansi, baik dari direksi


perusahaan, Perusahaan Audit dan bahkan kredibilitas pasar modal sendiri. Banyak lembaga
keuangan internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga
membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi. Perusahaan-
perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di pasar modal diharuskan memenuhi
persyaratan pembeberan (disclosure) yang luar biasa ketat.

Terhadap Profesi Akuntansi

Sarbanes Oxley Act

Akibat dari kasus Enron dan Arthur Andersen, pemerintah AS menerbitkan Sarbanes-Oxley Act
(SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas
pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Sarbanes Oxley adalah nama lain dari
undang-undang reformasi perlindungan investor (The Company Accounting Reform and
Investor Protection Act of 2002) yang ditandatangani George Bush bulan Juli tahun 2002 lalu.
Selain itu, dibentuk pula PCAOB (Public Company Accounting Oversight Board) yang bertugas:

mendaftarkan KAP yang mengaudit perusahaan public menetapkan atau mengadopsi standar
audit, pengendalian mutu, etika, independensi dan standar lain yang berkaitan dengan audit
perusahaan public menyelidiki KAP dan karyawannya, melakukan disciplinary hearings, dan
mengenakan sanksi jika perlu melaksanakan kewajiban lain yang diperlukan untuk
meningkatkan standar Professional di KAP meningkatkan ketaatan terhadap SOX, peraturan-
peraturan PCAOB, standar Professional, peraturan pasar modal yang berkaitan dengan audit
perusahaan publik.

Terhadap Investor

Para pemegang saham (Investor) Enron melakukan gugatan class action terhadap para biggest
players di Wall Street Enron dengan tuduhan melakukan penipuan (Fraud). Gugatan itu perlu
dilakukan untuk melindungi kepentingan public. Kolapsnya Enron juga mengguncang neraca
keuangan para kreditornya yang telah mengucurkan milyaran dolar (JP Morgan Chase dan
Citigroup adalah dua kreditor terbesarnya).

Terhadap Karyawan

Ribuan pegawai Enron tidak hanya mereka kehilangan pekerjaan, tetapi juga tabungan
pensiunan mereka. Dalam hukum perpajakan Amerika, setiap pekerja bisa menabung
sebanyak-bayaknya 12,000 dolar AS setahun dan tidak akan dikenai pajak. Baru ketika pekerja
menginjak usia 60, ia berhak mengambil dana tersebut dan membayar pajak seperti layaknya
penghasilan biasa. Selama berada dalam tabungan pensiunan, uang tersebut akan
ditanamkan dalam bentuk saham dan obligasi dengan harapan si penabung akan meraup
bunga sebanyak-banyaknya bila ia siap pensiun. Karena biasanya perusahaan sendiri yang
mengadministrasi tabungan pegawai-pegawai mereka, perusahaan akan menanamkan uang
tersebut dalam bentuk saham dan perusahaan-perusahaan tersebut. Regulasi tabungan masa
tua ini dikenal dengan nama 401(k), sesuai dengan pasal yang mengatur masalah hukum
perpajakan untuk pensiunan. Enron juga menerapkan sistem ini dan menanamkan seluruh
tabungan pensiunan dari pegawai-pegawainya dalam bentuk saham perusahaan. Yang
menyedihkan adalah kenyataan saham Enron bernilai 80 dolar AS per lembar pada bulan
Februari 2001 tetapi berharga hanya 26 sen per lembarnya saat perusahaan itu
mengumumkan kepailitan Enron. Berarti, tabungan dari para pegawai yang bekerja keras
selama hidupnya bernilai kosong sekarang ini.

Sumber: http://mikhaanitaria.blogspot.com/2011/01/dampak-dari-kasus-andersen-enron.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai