Anda di halaman 1dari 3

4.

Peranan Gedung Putih

Peranan Gedung putih ini membuat skandal Enron menjadi semakin rumit dan kompleks. Sejak
tahun 1989, Enron menyumbang dana kepada Washington sebesar $5.7 juta dengan pembagian $4.1
juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk golongan lain. Selama lima tahun terakhir, Enron memiliki
laba bersih miliaran dollar tanpa sepeserpun membayar pajak. Hal ini disebabkan karena hokum
perpajakan Amerika ini menegaskan bahwa stock option atau opsi kepemilikan bisa dikategorikan
sebagai gaji/upah pegawai. Karena Enron telah memberikan bonus dan kompensasi kepada
pegawainnya dalam bentuk stock option walaupun hanyalah kertas, tetapi cara ini dapat mengurangi
nilai laba mereka dengan nilai opsi tersebut di pasar bebas. Sehingga dengan cara nilai opsi ini dapat
membuat Enron menjadi tidak ada laba sama sekali dan mengakibatkan tidak adanya pajak. Selain itu
juga, Enron memiliki 90 perusahaan lebih yang didirikan di Negara kepulauan yang bebas pajak atau
pajak rendah bertujuan untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke Negara kepulauan tersebut
yang sebenarnya menurut hokum perpajakan Amerika ini adalah legal asal hukum perpindahan
pendapatan ini ditaati.

5. Berakhirnya Kasus Enron

Kasus Enron ini menimbulkan adanya perubahan dari segi hukum di Amerika oleh Presiden Bush
yang mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh anggota senat Paul Sarbanes dan
Michael Oxley pada 30 Juli 2002 yang isinya sebagai berikut:

1. Memberikan kejelasan dan kepastian atas Dewan pengawas independen yang bertugas
sepenuhnya untuk mengawasi pelaku pasar modal dan diawasi oleh SEC.
2. Menetapkan tanggung jawab baru terhadap komite audit dan pejabat perusahaan.
3. Menetapkan aturan dan keharusan baru untuk pelaporan perusahaan.
4. Mendefinisikan jasa non audit dapat diberikan oleh KAP kepada klien audit yaitu melarang
KAP melakukan 8 jenis jasa audit kepada klien audit yaitu : pembukuan, design dan sistem
informasi keuangan , jasa penilaian, jasa aktuaris, outsorcing, jasa internal audit, fungsi
manajemen sumber daya manusia, broker pialang, jasa huum dan jasa professional lain yang
berhubungan dengan audit.
5. Memperberat hukuman atas kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan.
6. Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur benturan kepentingan.
7. Meningkatkan secara signifikan tanggung jawab dan anggaran SEC.
8. Mengijinkan pemberian jasa lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu dari komite audit.

6. Dampak Kasus Enron

1. Bagi Enron

Enron mengalami kebangkrutan dengan meninggalkan hutang hampir senilai US $ 31.2 miliyar.
Selain itu, sertifikat saham yang mereka miliki tidak memiliki nilai sehingga tidak ada investor
yang menanamkan modal di saham Enron.
2. Bagi seluruh manajemen perusahaan di Amerika

Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka berdampak bagi manajemen


perusahaan yaitu :

1. Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang disampaikan oleh
SEC.
2. Setiap laporan tahunan diharuskan untuk melampirkan laporan dari management
mengenai penaksiran internal control.
3. Auditor independent diharuskan melakukan atestasi dan melaporkan penaksiran
management.
4. Pengungkapan yang harus dilakukan antara lain :
a. Keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan dan pihak yang memiliki saham
perusahaan dengan jumlah minimum 10% untuk menyampaikan perubahan
ekuitas yang dimiliki.
b. Pengungkapan tambahan untuk keuangan off balance sheet dan kontinjensi
c. Pengungkapan oleh perusahaan secara real time.

3. Dampak bagi KAP Arthur Andersen

Arthur Andersen dianggap campur tangan dalam kasus kebangkrutan Enron dan terkena
imbasnya. Member Arthur Andersen ini membuat kesepakatan merger dengan KPMG, Ernest &
Young, Deloitte Touche Tohmatsu. Selain itu juga di Amerika, aktivitas seluruh member
Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya juga, seluruh klien milik Andersen beralih ke
berbagai auditor. Antara lain :

- 10% pada Deloitte and Touche Tohmatsu


- 11% pada KPMG
- 20% pada Price Waterhouse Cooper
- 28% pada Ernest&Young
- 40% mengaku beralih ke auditor kecil atau mengaku belum berpindah ke auditor
lain.

Hal ini menunjukan bahwa KAP Arthur Andersen mengalami konsekuensi negatif dari
kasus Enron seperti kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan KAP
yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai KAP
Andersen dalam kasus Enron.

4 Dampak bagi Akuntan Publik


Setelah kasus Enron berakhir, pemerintah Amerika menerbitkan Undang-Undang
Sarbanes Oxley yang berdampak bagi akuntan public seperti :
1. Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan untuk
mengawasi audit atas perusahaan public dan melindungi kepentingan investor.
2. Melarang jasa non-audit.
Hukum secara spesifik melarang KAP untuk melakukan 8 jenis jasa non audit.
3. Perputaran partner
Pemimpin atau coordinating partner audit atau concurring reviewer tidak dapat
memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih dari 5 tahun berturut-turut.
4. Laporan kepada komite audit
Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite audit perihal semua kebijakan
akuntansi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan dan informasi penting
lainnya yang telah didiskusikan dengan management.
5. Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period.

5 Dampak bagi perekonomian di Amerika

Akibat dari kebangkrutan Enron pada 2001, kurang lebih 4.000 tenaga kerja menjadi
pengangguran. Keruntuhan Enron menguncang neraca keuangan para kreditor yang
telah memberikan miliyaran dolar seperti JP Morgan Chase dan Citigroup adalah dua
kreditor terbesar dari Enron. Selain itu juga, tenaga kerja Enron dan investor kecil-
kecilan juga dirugikan oleh simpanan hari tua mereka yang musnah, karena sebagian
besar dana pension dan tabungan para pegawai terikat dalam saham yang kini tidak
memiliki nilai. Banyak lembaga keuangan internasional juga ikut menderita kerugian
akibat bangkrutnya Enron, sehingga membuat mereka semakin berhati-hati dalam
membidik peluang investasi.

http://the-johan.blogspot.com/2008/10/tragedi-enron-corporation.html?m=1

https://www.scribd.com/doc/260480656/MAKALAH-KASUS-ENRON-pdf

Anda mungkin juga menyukai