Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Enron adalah sebuah perusahaan energi di Amerika yang berbasis di Houston,


Texas, Amerika Serikat. Enron didirikan pada tahun 1930 sebagai Northern Light
Company, Lone Star Gas Company, dan United Lights and Railways Corporation.
Pada tahun 2001, Enron memperkerjakan sekitar 21.000 orang pegawai dan menjadi
salah satu perusahaan terkemuka di dunia dalam bidang listrik, gas alam, bubur kertas
dan kertas, serta komunikasi. Tapi pada akhir tahun 2001 juga, Enron menjadi
sorotan masyarakat luas karena terungkap bahwa kondisi keuangan yang
dilaporkannya didukung terutama oleh penipuan akuntansi yang sitematis, terlembaga
dan direncanakan secara kreatif.
Kasus Enron ini sangat menggemparkan dunia, terlebih Enron terkenal dengan
segala keberhasilannya. Pada kasus Enron ini juga berujung kepada bubarnya akuntan
publik ternama di dunia yaitu Arthur Andersen, karena Arthur Andersen terbukti
bersalah membantu Enron dalam memanipulasikan laporan keuangannya. Enron
melebih-lebihkan laba bersih dan menutupi utang-utangnya. Kasus Enron ini juga
sangat berdampak baik di Amerika maupun dari negara lain. Dampak dari kasus
diantaranya adalah memunculkan ketidak percayaan pada masyarakat terhadap kinerja
auditor. Masyarakat mempertanyakan apakah auditor bisa independent dan
menjalankan tugasnya.
Tidak hanya itu saja, karena kasus ini juga terjadinya perubahan tatanan
kondisi maupun regulasi diantaranya adalah terjadinya pembaharuan tatanan kondisi
maupun regulasi prakti bisnis di Amerika Serikat seperti diterbitkannya Sarbanes
Oxley Act (SOX) pada bulan Juli 2002 yang membuat perubahan terhadap praktik
audit seperti pelanggaran memberikan jasa non audit kepada perusahaan audit.
Perubahan yang terjadi diduga karena adanya pemberian jasa non audit, sehingga
kualitas audit yang dihasilkan oleh suatu kantor akuntan publik tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya terjadi di perusahaan klien.
Dikaitkan dengan kondisi di Indonesia, diberlakukannya Sarbanes Oxley Act
memberi dampak kepada peraturan pengauditan di Indonesia. Salah satu peraturan
yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia adalah Keputusan Menteri Keuangan
nomor 423/KMK.06/2002 tentang Jasa Akuntan Publik. Peraturan tersebut sampai
dengan saat ini subar beberapa kali mengalami perubahan. Peraturan pergantian
auditor yang ada di Indonesia ini terbukti lebih ketat daripada peraturan di Amerika.
Dengan dikeluarnya peraturan-peraturan ini diharapkan juga para perusahaan dapat
melaporan laporan keuangannya secara jujur dan pihak auditor dapat bekerja secara
professional. Diharapkan juga dengan adanya peraturan ini dapat menumbuhkan
kepercayaan investor terhapap kerja auditor.

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang ada sebagai berikut:
1. Bagaimana terjadinya Kasus Enron Corporation?
2. Apa pelanggaran yang dilakukan oleh Enron Coporation?
3. Bagaimana peranan KAP Arthur Andersen pada Kasus Enron Corporation?
4. Bagaimana peranan Gedung Putih terhadap Kasus Enron Corporation?
5. Bagaimana dampak dan akhir dari kasus Enron Corporation?

C. Tujuan
1. Mengetahui kronologis terjadinya Kasus Enron Corporation
2. Mengetahui pelanggaran yang dilakukan oleh Enron Coporation
3. Mengetahui Peranan KAP Arthur Andersen terhadap Kasus Enron Coporation
4. Mengetahui peranan Gedung Putih dengan terjadinya Kasus Enron Coporation
5. Mengetahui dampak dan akhir Kasus Enron Corporation

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Enron


Enron berdiri pada tahun 1985 yang merupakan merger dari dua perusahaan yaitu
perusahaan Houston natural gas dengan internorth kemudian pada tahun 1997 , enron
melakukan pembelian perusahaan listrik Portland general electric corp seharga 2 milyar
dolar us , di tahun yang sama manajemen mengubah nama perusahan menjadi enron
capital and trade resources yang membuatnya menjadi perusahaan amerika terbesar yang
komoditas utamanya adalah gas alam dan listrik sehingga pada saat itu pendapatan enron
meningkat tajam dari 2 milyar us dolar menjadi 7 milyar us dolar dengan peningkatan
jumlah tenaga kerja yang sangat tajam dari 200 tenaga kerja menjadi 2000 tenaga kerja.
Tidak cukup hanya disitu saja enron terus meningkatkan usahanya dengan cara
membentuk “EOL” enron online pada oktober 1999, dalam waktu sekejab “EOL”
berhasil melakukan transaksi besar-besaran sebesar 335 milyar US dolar pada tahun 2000.
Pada awal tahun 2000 enron juga membuat sebuah rencana baru untuk meningkatkan
usahanya tersebut dengan cara membuat jaringan broadband yang berkecepatan tinggi
(high speed broadband). Enron membiayai ratusan juta dolar untuk meningkatkan usaha
nya yang baru itu , walau belum terlalu terlihat jelas keuntungannya namun saham enron
di wall street melonjak sangat tinggi menjadi 40 US dolar bahkan terus meningkat hingga
menjadi 90.56 US dolar sehingga enron sendiri dinyatakan oleh majalah fortune maupun
media lain sebagai one of the most admired and innovative companies in the world, enron
juga terus memperluas usahanya yang awal mulanya hanya berpusat pada energi ia terus
memperluas keluar dari lingkup energi seperti future transaction, trading commodity non
energy dan kegiatan bisnis keuangan.

B. Latar belakang Kasus Enron


Awal mulanya pada tahun 2001 yaitu tepatnya 2 desember, perokonomian dunia
dikejutkan dengan adanya berita yang berasal dari Houston di Texas, amerika yaitu enron
industry yang merupakan industry terbesar ke tujuh di amerika serikat sekaligus yang
merupakan perusahaan energi terbesar di amerika menyatakan kebangkrutan . berita
tersebut sangat menggunacang dunia bisnis serta perekonomian dunia , yang lebih
memprihatinkan ternyata kebangkrutan tersebut bukan di karenakan perekonomian dunia
yang sedang melemah, melainkan disebabkan oleh kesalahan fatal dalam system akuntan
mereka sendiri , ternyata selama tujuh tahun terakhir enron melebih lebihkan laba
perusahaan dan menutupi hutang hutang mereka , hal ini secara sengaja dilakukan agar
investor investor semakin tertarik pada saham enron yang sempat menjadi perusahaan
primadona di seluruh perekonomian dunia
Mantan CEO dari enron yaitu Jeffrey skilling menjelaskan faktor kebangkrutan dari
enron , ia mengatakan bahwa kebangkrutan terjadi dikarenakan terganggunya proses

3
akibat credit rating yang menurun pada November 2001 . credit rating sendiri merupakan
pemeringkatan yang diberikan kepada sebuah negara atau entitas berdaulat. Tujuannya
adalah untuk memberikan pandangan kepada investor terkait profil risiko yang
diasosiasikan dengan investasi di negara tertentu, termasuk pula risiko politik. Hal ini
dikarenakan enron juga menjalan kan perusahaan trading , maka dari itu ia membutuhkan
credit rating yang tinggi untuk melakukan perdagangan dengan perusahaan lain , jika
credit rating turun atau tidak baik maka tidak akan terjadi perdagangan antar perusahaan.
Hal tersebut yaitu penurunan rating tersebut disebabkan oleh hutang yang terlalu
besar yang tidak pernah tercatat di neraca (off balance sheet) yang kemudian di klasifikasi
ulang di neraca yang merupakan hasil manipulasi data. Off-balance sheet sendiri adalah
akun aset atau kewajiban yang secara efektif merupakan aset atau kewajiban perusahaan
tetapi tidak muncul di neraca keuangan perusahaan. Banyak dari transaksi ini legal, tetapi
merupakan hasil manipulasi angka dan penyembunyian kewajiban utang. Hutangnya
tidak hanya sebesar 13 juta us dolar tetapi terus meningkat hingga sebesar 38 juta us dolar
data tersebut di manipulasi dikarenakan terdapat banyaknya (SPEs) atau special purpose
entitiy dan Kerjasama yang tidak tercatat dalam neraca yang memiliki banyak hutang
sehingga terjadi ketidak cocokan saat dilakukan konsolidasi ulang yang menyebabkan
nilai perusahaan jatuh SPE ini sendiri merupakan suatu entitas yang dibentuk oleh
perusahaan perusahaan induk untuk suatu tujuan tertentu (khusus, sempit, dan
temporary), misalnya untuk membagi atau menghilangkan resiko finansial.
Special Purpose Vehicle (SPV) adalah sebuah perusahaan dengan tujuan atau fokus
yang terbatas. Perusahaan ini dibentuk oleh suatu badan hukum untuk melakukan
aktivitas khusus atau bersifat sementara. Perusahaan ini biasanya, walaupun tidak perlu,
dikuasai hampir sepenuhnya oleh badan hukum yang menjadi sponsornya dalam hal ini
adalah enron ini merupakan salah satu bentuk off balance sheet financing. Pada dasarnya,
off balance sheet entity ini diciptakan oleh suatu pihak sponsor yang mentransfer asset ke
pihak lain (SPV) untuk melaksanakan aktivitas bisnis maupun transaksi bisnis tertentu.
Auditor independen, Arthur Andersen ikut berperan penting dalam menyusun pembukuan
kreatif Enron. Lebih buruk lagi, kantor hukum yang merupakan penasihat Enron, Vinson
& Eikins, juga dituduh ikut dalam korupsi sekala besar besar an ini karena telah
membantu membuka partnership-partnership kontroversial yang dianggap sebagai awal
mula dari kehancuran dari enron ini.
Dan yang terakhir adalah bank investasi besar di wallstreet seperti Solomon smith
barney unit, credit Suisse first boston, merril lynch, goldman sachs, J.P. morgan chase
and lehman bros juga ikut meraup keuntungan sebesar 214 juta us dolar dalam komisi
sebagai penjual saham dan obligasi enron. Titik awal jatuhnya enron juga berasal dari
terbentuknya partneship-partnership spv (special purpose vehicle) yang bertujuan untuk
menambah keuntungan.Enron juga mendirikan kongsi dengan seorang partner dagang.
Partner dagang biasanya hanya satu untuk setiap partnership dan kongsi dagang ini
menyumbang modal yang sangat sedikit, sekitar 3% dari jumlah modal keseluruhan.
Secara hukum perusahaan diAmerika, apabila induk perusahaan berpartisipasi dalam
partnership dimana partner dagang menyumbang sedikitnya 3% dari modal keseluruhan,
maka neraca partnership ini tidak perludikonsolidasi dengan neraca dari induk
perusahaan, tetapi dijabarkan pada laporan tersendiri dan terbuka. Lalu dari mana Enron
membiayai partnership-partnership tersebut , Enron mendanai mereka dengan
4
"meminjamkan" saham Enron (induk perusahaan) kepada Enron (anak perusahaan)
sebagaimodal dasar partnership-partnership tersebut. Secara singkat, Enron sebenarnya
mengadakan transak sidengan dirinya sendiri, namun secara tertutup
Enron tidak pernah mengungkapkan operasi dari partnership-partnership tersebut
dalam laporan keuangan yang ditujukan kepada pemegang saham dan Security Exchange
Commission (SEC) yang merupakan suatu badan independen dari pemerintah Amerika
yang memiliki tangung jawab utama untuk mengawasi pelaksanaan dari peraturan-
peraturan dibidang perdagangan efek dan mengatur pasar perdagangan pada bursa efek.
Lebih jauh lagi, Enron bahkan memindahkan utang-utang sebesar $ 690 juta yang
ditimbulkan induk perusahaan kepada partnership-pertnership tersebut yang merupakan
perusahaan anak dari enron sendiri yang mengakibatkan laporan keuangan dari induk
perusahaan terlihat sangat menarik yang membuat harga saham enron meningkat menjadi
90 us dolar pada bulan februari 2001. Dalam perhitungan menunjukan bahwa enron
sendiri sudah melebih-lebihkan data keuntungannya dengan melakukan manipulasi laba
sebanyak 650 juta us dolar

C. Pelanggaran Yang Dilakukan Enron

Untuk memenuhi persyaratan atas moody’s dan S&Ps maka terjadilah pelanggaran
pelanggaran yang dilakukan oleh enron , enron melakukannya dengan cara menstabilkan
laverage rationya. Kegagalan untuk meningkatkan credit rating nya mendorong enron
untuk meningkatkan margin dengan cara melakukan manipulasi profit dan melakukan
transfer atas penurunan nilai asset ke spv untuk melindungi modal dan melindungi resiko,
enron juga memanfaatkan spv untuk melakukan kerja sama dengan pihak luar sebagai
keranjang sampah untuk menambah asset dan liabilities karena tidak di konsolidasikan
maka laporan keuangan enron tidak terganggu lalu ia menutup kerugian spv dengan
menggunakan saham dari enron.
3 dari 2000 spv dipimpin festow dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2001
membayar festow lebih dari 30 juta us dolar untuk management fees. Jauh lebih besar
dari pendapatan enron dengan persetujuan dari top management dan BOD Enron suatu
spv juga melakukan investasi ke spv lainnya . 2001 75% dari saham mariner engine inc
meningkat sebesar 350 juta us dolar, hampir 2 kali lipat nilai initial investment.

D. Peranan Arthur Andersen


Pada september 2001 kecurangan yang dilakukan Enron mulai terungkap oleh
pemerintah karena kejanggalan laporan pembukuan Enron, satu bulan setelah itu
Enron mengumumkan kerugian sebesar 600 juta us dolar dan nilai asset nya turun
sebesar 1.2 triliun us dolar akibatnya harga saham enron benar benar hancur
menyentuh harga 26 sen, kemudian setelah itu hukum perusahaan amerika
menetapkan bahwa setiap perusahaan terbuka amerika pembukuannya harus diperiksa
auditor independent certified public accounting firm. Pada kasus enron auditor

5
bernama Arthur Anderson mendapat 27 juta us dolar dari konsultasi dan 25 juta us
dolar dari audit yang membuat timbulnya ketidak jujuran dan ketidak jernihan laporan
audit terhadap pembukuan enron, tidak hanya sampai di situ David Duncan ketua dari
Arthur Andersen juga melakukan penghancuran dokumen karena panik menerima
panggilan DPR amerika ia menghancurkan ratusan kertas kerja karena kertas kerja
berhubungan dengan laporan keuangan dengan klien karena seharusnya penghancuran
kertas kerja pada umumnya boleh di hancurkan setelah 6 tahun dan email yang
berhubungan dengan enron, ia melakukan ini semua karena takut kehilangan enron
sebagai klien.

E. Peranan Gedung Putih


Peranan Gedung putih ini membuat skandal Enron menjadi semakin rumit dan
kompleks. Sejak tahun 1989, Enron menyumbang dana kepada Washington sebesar
$5.7 juta dengan pembagian $4.1 juta untuk Partai Republik dan sisanya untuk
golongan lain. Selama lima tahun terakhir, Enron memiliki laba bersih miliaran dollar
tanpa sepeserpun membayar pajak. Hal ini disebabkan karena hukum perpajakan
Amerika ini menegaskan bahwa stock option atau opsi kepemilikan bisa
dikategorikan sebagai gaji/upah pegawai. Karena Enron telah memberikan bonus dan
kompensasi kepada pegawainnya dalam bentuk stock option walaupun hanyalah
kertas, tetapi cara ini dapat mengurangi nilai laba mereka dengan nilai opsi tersebut di
pasar bebas. Sehingga dengan cara nilai opsi ini dapat membuat Enron menjadi tidak
ada laba sama sekali dan mengakibatkan tidak adanya pajak. Selain itu juga, Enron
memiliki 90 perusahaan lebih yang didirikan di Negara kepulauan yang bebas pajak
atau pajak rendah bertujuan untuk memindahkan pendapatan dari Amerika ke Negara
kepulauan tersebut yang sebenarnya menurut hukum perpajakan Amerika ini adalah
legal asal hukum perpindahan pendapatan ini ditaati.

F. Berakhirnya Kasus Enron


Kasus Enron ini menimbulkan adanya perubahan dari segi hukum di Amerika oleh
Presiden Bush yang mengesahkan Rancangan Undang-Undang yang diajukan oleh
anggota senat Paul Sarbanes dan Michael Oxley pada 30 Juli 2002 yang isinya sebagai
berikut:
1. Memberikan kejelasan dan kepastian atas Dewan pengawas independen yang bertugas
sepenuhnya untuk mengawasi pelaku pasar modal dan diawasi oleh SEC.
2. Menetapkan tanggung jawab baru terhadap komite audit dan pejabat perusahaan.
3. Menetapkan aturan dan keharusan baru untuk pelaporan perusahaan.
4. Mendefinisikan jasa non audit dapat diberikan oleh KAP kepada klien audit yaitu
melarang KAP melakukan 8 jenis jasa audit kepada klien audit yaitu : pembukuan, design
dan sistem informasi keuangan , jasa penilaian, jasa aktuaris, outsorcing, jasa internal
audit, fungsi manajemen sumber daya manusia, broker pialang, jasa huum dan jasa
professional lain yang berhubungan dengan audit.
6
5. Memperberat hukuman atas kecurangan yang dilakukan oleh perusahaan.
6. Mengharuskan adanya peraturan yang mengatur benturan kepentingan.
7. Meningkatkan secara signifikan tanggung jawab dan anggaran SEC.
8. Mengijinkan pemberian jasa lainnya dengan persetujuan terlebih dahulu dari komite
audit.

G. Dampak Kasus Enron


1. Bagi Enron
Enron mengalami kebangkrutan dengan meninggalkan hutang hampir senilai
US $ 31.2 miliyar. Selain itu, sertifikat saham yang mereka miliki tidak memiliki nilai
sehingga tidak ada investor yang menanamkan modal di saham Enron.
2. Bagi seluruh manajemen perusahaan di Amerika
Dengan diterbitkan Undang-Undang Sarbanes Oxley, maka berdampak bagi
manajemen perusahaan yaitu :
1. Mengharuskan adanya sertifikasi CEO/CFO atas laporan berkala yang
disampaikan oleh SEC.
2. Setiap laporan tahunan diharuskan untuk melampirkan laporan dari
management mengenai penaksiran internal control.
3. Auditor independent diharuskan melakukan atestasi dan melaporkan
penaksiran management.
4. Pengungkapan yang harus dilakukan antara lain :
a. Keharusan bagi direktur, pejabat perusahaan dan pihak yang
memiliki saham perusahaan dengan jumlah minimum 10% untuk
menyampaikan perubahan ekuitas yang dimiliki.
b. Pengungkapan tambahan untuk keuangan off balance sheet dan
kontinjensi
c. Pengungkapan oleh perusahaan secara real time.
3. Dampak bagi KAP Arthur Andersen
Arthur Andersen dianggap campur tangan dalam kasus kebangkrutan Enron dan
terkena imbasnya. Member Arthur Andersen ini membuat kesepakatan merger dengan
KPMG, Ernest & Young, Deloitte Touche Tohmatsu. Selain itu juga di Amerika,
aktivitas seluruh member Andersen dibekukan pemerintah. Akibatnya juga, seluruh
klien milik Andersen beralih ke berbagai auditor. Antara lain :
-10% pada Deloitte and Touche Tohmatsu
-11% pada KPMG

7
-20% pada Price Waterhouse Cooper
-28% pada Ernest&Young
-40% mengaku beralih ke auditor kecil atau mengaku belum berpindah ke
auditor lain.
Hal ini menunjukan bahwa KAP Arthur Andersen mengalami konsekuensi negatif
dari kasus Enron seperti kehilangan klien, pembelotan afiliasi yang bergabung dengan
KAP yang lain dan pengungkapan yang meningkat mengenai keterlibatan pegawai
KAP Andersen dalam kasus Enron.
4. Dampak bagi Akuntan Publik
Setelah kasus Enron berakhir, pemerintah Amerika menerbitkan Undang-Undang
Sarbanes Oxley yang berdampak bagi akuntan public seperti :
1 .Membentuk Public Accounting Oversight Board (PCAOB) yang bertujuan
untuk mengawasi audit atas perusahaan public dan melindungi kepentingan
investor.
2. Melarang jasa non-audit.
Hukum secara spesifik melarang KAP untuk melakukan 8 jenis jasa non audit.
3. Perputaran partner
Pemimpin atau coordinating partner audit atau concurring reviewer tidak dapat
memberikan jasa audit kepada klien yang sama lebih dari 5 tahun berturut-
turut.
4. Laporan kepada komite audit
Auditor diharuskan untuk melaporkan kepada komite audit perihal semua
kebijakan akuntansi yang berlaku, perlakuan informasi keuangan dan
informasi penting lainnya yang telah didiskusikan dengan management.
5. Penugasan auditor dibutuhkan 1 tahun cooling of period.

6. Dampak bagi perekonomian di Amerika


Akibat dari kebangkrutan Enron pada 2001, kurang lebih 4.000 tenaga kerja
menjadi pengangguran. Keruntuhan Enron menguncang neraca keuangan para
kreditor yang telah memberikan miliyaran dolar seperti JP Morgan Chase dan
Citigroup adalah dua kreditor terbesar dari Enron. Selain itu juga, tenaga kerja
Enron dan investor kecil-kecilan juga dirugikan oleh simpanan hari tua mereka
yang musnah, karena sebagian besar dana pension dan tabungan para pegawai
terikat dalam saham yang kini tidak memiliki nilai. Banyak lembaga keuangan
internasional juga ikut menderita kerugian akibat bangkrutnya Enron, sehingga
membuat mereka semakin berhati-hati dalam membidik peluang investasi.

8
BAB III
KESIMPULAN

Enron Corporation merupakan salah satu perusahaan yang terbesar di Amerika


dan mengalami kebangkrutan pada bulan Desember 2001 karena permasalahan
pada sistem akuntansi internal perusahaanya. Enron diwajibkan untuk menjaga
leverage rationya tetap stabil untuk memenuhi persyaratan Moody’s dan S&P.
Tapi pada kenyataannya, Enron gagal mejaga leverage rationya dan meningkatkan
credit ratingnya, sehingga terpaksa harus merekayasa laporan keuangan dengan
menyembunyikan kerugian dan memperbesar laba. Kecurangan yang dilakukan
Enron ini juga bertujuan untuk menarik minat investor agar mau menanamkan
modalnya pada saham Enron. Sebagai perusahaan terbuka, pembukuan Enron
wajib diperiksa oleh auditor independen. Disinilah dipilih KAP Arthur Andersen
yang merupakan salah satu KAP terbesar di Amerika untuk menjadi auditor bagi
Enron Coporation. KAP Arthur Anderen yang merupakan auditor bagi perusahaan
Enron seharunya menaati kode etik profesi akuntan, namun pada kenyataannya
KAP Arthur Andersen malah membantu Enron Corporation untuk menutup-nutupi
dan merekayasa laporan keuangan perusahaannya. Karena hal inilah kasus Enron
sangat merugikan bagi banyak pihak.

Anda mungkin juga menyukai