Anda di halaman 1dari 17

Analisis Variansi: Deskripsi Umum

Anggaran fleksibel dapat digunakan untuk mengidentifikasikan biaya yang


seharusnya muncul pada tingkat aktivitas aktual tertentu. Angka ini diperoleh dengan
mengalikan jumlah input yang diizinkan pada output aktual dengan standar harga per unit.
Dengan anggapan SP adalah standar harga per unit suatu input dan SQ adalah kuantitas
standar input yang dijadikan untuk output aktual, biaya input yang direncanakan atau
dianggarkan adalah SP x SQ. Biaya input aktual adalah AP x AQ : AP adalah harga aktual
per unit input dan AQ adalah kuantitas input aktual yang digunakan.

Variansi Harga dan Efisiensi

Total variansi anggaran adalah perbedaan antara biaya aktual input dan biaya yang
direncanakan. Untuk penyederhanaan, kita akan merujuk pada tota variansi anggaran sebagai
total variansi.

Total variansi = (AP x AQ) - (SP x SQ)

Dalam suata sistem perhitungan biaya standar, total variansi dibagi menjadi variansi
harga dan penggunaan. Variansi harga (tarif) adalah perbedaan antara harga aktual dan harga
standar per unit dikalikan jumlah input yang digunakan: (AP-SP)AQ. Variansi penggunaan
(efisiensi) adalah perbedaan antara kuantitas input aktual dan input standar dikalikan dengan
standar harga per unit input: (AQ-SQ) SP. Menunjukkan total variansi adalah jumlah variansi
harga dan penggunaan merupakan hal mudah.

Total variansi = Variansi harga + Variansi penggunaan

= (AP-SP) AQ + (AQ-SQ) SP

= [(AP × AQ) - (SP × AQ)] + [(SP × AQ) - (SP × SQ)]

= (AP × AQ) - (SP × AQ) + (SP × AQ) - (SP × SQ)

= (AP × AQ) - (SP × SQ)

Tampilan 9-3 menampilkan diagram tiga cabang yang menggambarkan proses ini. Total
variansi biasanya dibagi dalam komponen harga dan efisiensi untuk bahan baku langsung dan
tenaga kerja langsung. Perlakuan untuk overhead akan dibahas pada bab ini.
Tampilan 9-3 Analisis Variansi: Deskripsi Umum

Varansi yang tidak menguntungkan (Unfavorable-U) muncul ketikaharga aktual atau


penggunaan input lebih banyak daripada standar harga atau penggunaan. Ketika hal
berlawanan yang muncul, varian yang menguntungkan (Favorable-F) diperoleh. Variansi
yang menguntungkan yang tidak menguntungkan, tidak sama dengan variansi yang baik dan
buruk. Istilah tersebut hanya menunjukkan hubungan harga aktual atau kuantitas denga
standar harga dan kuantitasnya. Baik atau buruknya varianti itu bergantung pada penyebab
munculnya mereka. Penentuan penyebabnya mensyaratkan para manajer untuk melakukan
beberapa penyelidikan.

Keputusan untuk Menyelidiki

Kinerja aktual jarang memenuhi standar yang ditetapkan secara tepat dan manajemen
tidak berharap denakian. Hal yang diharapkan adalah variasi acak seputar standar. Oleh
karena itu, manajement, seharusnya memiliki pemikiran tingkat kinerja yang dapat diterima.
Ketika variansi-variansi ternyata dalam tingkat ini, mereka diasumsikan disebabkan oleh
faktor-faktor acak. Ketika suatu variansi jatuhnya di luar tingkat ini, penyimpangan
tampaknya disebabkan oleh faktor-faktor tidak acek, baik itu faktor-faktor yang dapat
dikendalikan manajer maupun faktor-faktor yang tidak dapat mereka kendalikan. Pada kas
yang tidak dapat dikendalikan, manajer perlu merevisi standar.

Menjaga produksi agar sesuai dengan standar bisa mengarah pada implikasi etis.
Suatu contoh dari industri farmasi dapat menunjukkan pentingnya penyelidikan variansi.'
Obat-obatan harus mengadung jumlah tertentu dari bahan baku aktif, plus atau minus dalam
persentase kecil (sebagai contoh, Aspirin mengklaim memiliki lima kandungan per tables,
harus benar benar memiliki antara 90 hingga 110 persen dari jumlah yang disebutkan). FDA
bertanggung jawab memastikan keamanan dan kualitas obat-obatan yang diproduksi di dalam
negeri dan luar negeri. Sebuah surat tak bernama menyadarkan FDA pada masalah
manufaktur suatu antibiotik yang diproduk sebuah perusahaan manufaktur Kanada,
Novopharm Ltd. Pada dasarnya, obat ini terlalu kuat dan berpotensi menghancurkan bakteria
yang menguntungkan bersamaan dengan bakteria yang buruk. Saat penyelidikan, FDA
menemukan proses pencampuran tidak terkendali. Hasilnya, perusahaan memberhentikan,
pengiriman hingga proses tersebut dapat diperbaiki. Penyelidikan FDA lainnya terpasat pada
Haimen Pharmaceutical Factory di Cina. Di sana, FDA menemukan contoh obat antileukimia
yang terlalu lemah. Sekali lagi, varians besar dari standar menimbulkan suatu penyelidikan.
Menariknya, jawaban dari pertanyaan: apa yang harus dilakukan perusahaan dan obatnya
ialah tidak jela. Dalam hai ini, FDA tidak menarik izinnya karena pasokan obat tersebut
sedikit.

Setelah memahami penyebab pentingnya penyelidikan variansi, kita perlu mengetahui


kapan penyelidikan perlu dilakukan. Menyelidiki penyebab variansi dan mengambil tindakan
perbaikan, seperti pada semua aktivitas, memiliki biaya yang berhubungan dengannya.
Sebagai prinsip umum, suatu penyelidikan seharusava dilakukan hanya jika manfaat yang
diperkirakan lebih banyak daripada biaya yang diperkirakan. Namun, penilaian biaya dan
manfaat suatu penyelidikan variansi bukanlah tugas mudah. Seorang manajer harus
mempertimbangkan apakah variansi akan timbul kembali. Jika ya, proses tersebut mungkin
tidak terkendali secara permanen. Hal itu berarti penghematan periodik mungkin dapat
tercapai jika tindakan korektif diambil. Namun, bagaimana kita dapat mengatakan jika
variansi akan muncul kembali, kecuali jika suatu penyelidikan dilakukan? Bagaimana kita
mengetahui biaya tindakan perbaikan, kecuali jika penyebab variansi diketahui?
Karena biaya dan manfaat analisis variansi dengan dasar kasus per kasus sulit dinilai,
banyak perusahaan menggunakan petunjuk umum untuk menyelidiki variansi, yaitu jika
variansi berada di luar tingkat yang dapat diterima. Variansi-Varansi tidak akan diselidiki,
kecuali jika mereka sangat diperhatikan. Mereka harus disebabkan oleh sesuatu yang lain
daripada hanya faktor acak, dan cukup besar (dalam rata-rata) menilai biaya penyelidikan dan
mengambil tindakan korektif.

Bagaimana para manajer memutuskan signifikan atau tidaknya varians? Bagamana


menetapkan kisaran yang dapat diterima? Kisaran yang dapat diterima adalah standar plus
atau minus suatu deviasi yang diperbolehkan. Kisaran akuran teratas dan terbawah yang
diperbolehkan disebut batas pengendalian. Batas pengendalian atas adalah standar plus
deviasi yang diperbolehkan dan batas pengendalian bawah adalah standar minus deviasi yang
diperbolehkan. Praktik saat ini menentukan batas pengendalian secara subjektif: berdasarkan
pengalaman terdahulu, intuisi, dan penilaian, manajemen menetapkan deviasi yang
diperbolehkan dari standar. Secara grafis, Tampilan 9-4 mengilustrasikan konsep batas
pengendalian. Standar yang diasumsikan adalah $100.000 dan deviasi yang diperbolehkan
adalah plus minus $10,000. Batas atas adalah $110.000 dan batas bawah adalah $90.000.
Penyelidikan timbul saat observasi di luar batas ini (seperti yang terjadi dalam observasi
keenam). Tren juga dapat menjadi hal penting.
Batas pengendalian sering dinyatakan dalam persentase standar dan jumlah dolar
absolut. Sebagai contoh, deviasi yang diperbolehkan dapat diekspresikan lebih kurang dari 10
persen jumlah standar atau $10.000. Dengan kata lain, manajemen tidak akan menyetujui
devast chils 10.000 walaupun devas kurang dari 10 persen dan jumlah standar. Alternatifnya,
meski jumlah dolar kurang dari $10,000, suatu penyelidikan dibutuhkan jika deviasi lebih
dari 10 persen, dan jumlah standar

Prosedur statistik formal juga dapat digunakan untuk menyiapkan batas pengendalian.
Dengan cara ini, subjektivitas yang terlibat lebis sedikit dan scorang, manajer dapat menilai
perkiraan variansi yang disebabkan olch faktor acak. Saat ini, penggunaan prosedur formal
nasih kurang banyak mendapatkan dukungan.
Tampilan 9-5 laporan kinerja : total variasi

Analisis Variansi: Bahan Baku dan Tenaga Kerja

Total variansi mengukur perbedaan antara bisa aktual bahan baku dan tenaga kerja,
serta biaya yang dianggarkan untuk tingkat aktivitas aktual. Untuk mengilustrasikannya,
pertimbangkanlah data Eluechitos dari minggu pertama Maret.

Produksi actual 48.500 bungkus keripik jagung

Biaya aktual jagung 780.000 ons seharga $0,0069 $5.382

Biaya aktual pengawas 360jam seharga $7.35 = $2.646

Dengan menggunakan data aktual dan standar unit dari Tampilan 9-2, jun laporan
kineria untuk minggu pertama Maret dapat dikembangkan (lihat Tampilan 9-5). Sebagaimana
telah disebutkan, total variansi dapat dibagi dalam tavariansi harga dan penggunaan,
memberikan informasi yang lebih banyak pada demanajer. Kita juga akan melakukannya
pada bagian berikut.

Variansi Bahan Baku Langsung


Pendekatan tiga cabang (kolom) atau pendekatan rumus dapat digunakan untuk
menghitung harga bahan baku dan variansi penggunaan. Pendekatan kolom yang
diilustrasikan pada Tampilan 9-3 dapat digunakan untuk menghitung harga bahan baku dan
variansi penggunaan. Penghitungan untuk contoh Bluechitos ini diilustrasikan pada Tampilan
9-6. Hanya harga dan variansi penggunaan jagung yang ditunjukkan. Banyak yang
berpendapat pendekatan grafis ini lebih mudah daripada menggunakan rumus variansi.

Variansi Harga Bahan Baku: Pendekatan Rumus

Variansi harga bahan baku dapat dihitung secara terpisah. Variansi harga bahan baku
(material price variance-MPV) mengukur perbedaan antara berapa biaya yang harus dibayar
untuk bahan baku dan berapa biaya yang secara aktual dibayar. Berikut ramus untuk
penghitungan variansi ini.

MPV = (AP × AQ) – (SP × AQ)

atau secara faktor, kita memiliki :

MPV = (AP-SP) AQ

Dimana :

AP = harga aktual per unit,

SP = harga standar per unit.

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan.

Penghitungan Variansi Harga Bahan Baku

Bluechitos membeli dan menggunakan 780.000 ons jagung kuning pada minggu
pertama Maret. Harga pembelian $0,0069 per ons. Jadi, AP adalah $0,0069, AQ adalah
780.000 ons dan SP (dari Tampilan 9-2) adalah $0,0060. Dengan menggunakan informasi ini,
variansi harga bahan baku dihitung sebagai berikut.
MPV = (AP-SP) AQ

= ($0,0069 - $0,0060) 780.000

= $0,0009 × 780.000

= $702 U

Persentase SP × AQ = $702/$4.680 = 15%

Tampilam 9-6 Variasi bahan baku : Pendekatan kolom

Tanggung Jawab terhadap Variansi Harga Bahan Baku

Tanggung jawab terhadap pengendalian variansi harga bahan baku biasanya diemban
oleh agen pembelian. Harga bahan baku kebanyakan memang di luar kendalinya. Namun,
variansi harga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, seperti kualitas, diskon kuantitas, jarak
sumber dari pabrik, dan lain lain. Faktor-faktor ini kerap di bawah kendali agen.
Penggunaan variansi harga untuk mengevaluasi kinerja pembelian memiliki beberapa
keterbatasan. Penekanan untuk memenuhi atau di atas standar dapat membuat beberapa hasil
yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, jika agen pembelian tertekan untuk menghasilkan
variansi yang menguntungkan, bahan- bahan dengan kualitas lebih rendah dapat terbeli atau
terlalu banyak persediaan yang dibeli untuk mengambil keuntungan dari diskon kuantitas.

Analisis Variansi Harga Bahan Baku

Langkah pertama dalam analisis variansi adalah memutuskan signifikan atau tidaknya
variansi. Jika dinilai tak signifikan, langkah lebih jauh tidak diperlukan. Anggap bahwa
variansi harga bahan baku yang tidak menguntungkan adalah $702 yang dinilai signifikan (15
persen dari biaya standar). Langkah selanjutnya adalah mencari tahu penyebab munculnya
hal itu.

Pada contoh Bluechitos, penyelidikan menyatakan jagung dengan kualitas lebih tinggi
dibeli karena tingkat kualitas biasa langka di pasar. Begitu alasan diketahui, tindakan korektif
dapat diambil jika diperlukan dan memungkinkan. Dalam hal ini, tindakan korektif tidak
diperlukan. Perusahaan tidak memiliki kendali terhadap kurangnya pasokan secara sederhana,
hanya tinggal menunggu hingga kondisi pasar membaik.

Waktu Penghitungan Variansi Harga

Variansi harga bahan baku dapat Cihitung pada satu dari dua poin: (1) ketike bahar,
baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi atau (2) ketika bahan baku dibeli.
Penghitungan ariansi harga pada titik pembelian lebih disukai. Lebih baik memiliki informasi
variansi lebih awal daripada nanti. Semakin awal informasi, semakin tepat tindakan
manajerial dapat diambil. Informasi yang sudah lama sering tidak berguna.

Bahan baku dapat tersimpan dalam persediaan berminggu-minggu atau berbulan-


bulan sebelum diperlukan dalam produksi. Saat variansi harga bahan baku dihitung dan
menandakan suatu masalah, tindakan korektif bisa jadi sudah telambat. Meskipun tindakan
korektif masih memungkinkan, penundaan dapat membebankan perusahaan dalam jumlah
ribuan dolar. Sebagai contoh, anggaplah seorang agen pembelian baru tidak tahu tentang
diskonan kuantitas bahan baku Jika variansi harga barang yang mengabaikan diskon dihitung
ketika pembelian baru dilakukan, tanda awal akan menghasilkan tindakan korektif yang
cepat. (Dalam hal ini, tindakan menggunakan diskon untuk pembelian selanjutnya). Varansi
harga bahan baku yang tidak dihitung hingga bahan baku dikeluarkan untuk produksi akan
memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan sebelum masalah ditemukan.

Jika variansi harga bahan baku dihitung saat pembelian, AQ perlu diredefinisikan
sebagai kuantitas aktual input yang dibeli daripada bahan baku yang digunakan secara aktual.
Karena bahan baku yang dibeli dapat berbeda dari bahan baku yang digunakan, keseluruhan
variansi anggaran bahan baku tidak harus jumlah variansi harga bahan baku dan variansi
bahan baku yang digunakan. Ketika semua bahan baku yang dibeli digunakan dalam produksi
untuk periode di mana variansi dihitung, kedua variansi akan sama dengar total variansi.

Mengenali variansi harga bahan baku saat pembelian juga berarti persediaan bahan
baku dihitung pada biaya standar. Input jurnal berhubungan dengan pembelian bahan baku
pada sistem biaya standar yang diilustrasikan bagian tambahan pada bab ini.

Variansi Penggunaan Bahan Baku Langsung: Pendekatan Rumus

Variansi penggunaan bahan baku (materials usage variance-MUV) mengukur


perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku
langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual. Berikut rumus untuk menghitung
variansi ini.

MUV = (SP × AQ) - (SP ×SQ)

atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus:

MUV = (AQ - SQ) SP

di mana:

AQ = kuantitas aktual bahan baku yang digunakan,

SQ kuantitas standar bahan baku yang diperbolehkan untuk output aktual,

SP = harga standar per unit.

Penghitungan Variansi Fenggunaan Bahan Baku

Bluechitos menggunakan 780.000 ons jagung-kuning untuk memproduksi 48.500


bungkus keripik jagung. Oleh karena itu, AQ adalah 780.000. Dari Tampilan 9-2, kita dapat
melihat SP sebesar $0,006 per ons jagung kuning. Meski standar bahan baku yang
diperbolehkan (SQ) telah dihitung pada Tampilan 9-5, perincian yang mendasari
penghitungan perlu dikaji ulang. Ingat bahwa SQ adalah produk kuantitas standar unit dan
unit aktual yang diproduksi. Dari Tampilan 9-2, standar unit adalah 18 ons jagung kuning
untuk tiap bungkus keripik jagung. Jadi, SQ adalah 18 x 48.500 atau 873.000 ons. Untuk itu,
variansi bahan baku dihitung sebagai berikut.

MUV = (AQ - SQ) SP

= (780.000 – 873.000) ($0,006)

= $558F

Presentase SQ × SP = $558/$5.238 = 10,7%

Ketika bahan baku dikeluarkan, variansi penggunaan bahan baku dapat dihitung. Akuntansi
untuk pengeluaran bahan baku dalam sistem biaya standar dilustrasikan pada bagian lampiran
bab ini.

Tanggung Jawab atas Variansi Penggunaan Bahan Baku

Secara umum, manajer produksi bertanggung jawab pada penggunaan bahan baku.
Meminimalkan sisa, pembuangan, dan pengerjaan keinbali adalah cara- cara manajer untuk
memastikan standar akan terpenuhi. Namun, penyebab variansi terkadang diakibatkan oleh
hal lain, selain area produksi sebagaimana ditunjukkan pada bagian berikutnya.

Seperti variansi harga, menerapkan variansi penggunaan untuk mengevaluasi kinerja


dapat mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan. Sebagai contoh, seorang manajer
produksi yang merasakan tekanan untuk menghasilkan variansi yang menguntungkan
mungkin membuat unit cacat ditransfer ke barang jadi. Walaupun dapat menghindari masalah
pemborosan bahan baku, hal tersebut menimbulkan masalah pada hubungan pelanggan.

Analisis Variansi Penggunaan Bahan Baku

Penyelidikan menyatakan variansi penggunaan bahan baku yang menguntungkan


adalah hasil pembelian jagung berkualitas tinggi yang dibeli Departemen Perabelian. Dalam
hal ini, variansi yang menguntungkan pada intinya dapat dibebankan pada pembelian. Karena
variansi penggunaan bahan baku menguntungkan.tapi lebih kecil daripada variansi harga
yang tidak menguntungkan-hasil keseluruhan perubahan dalam bagian pembelian tidak
menguntungkan. Di masa depan, manajemen seharusnya mencoba untuk melanjutkan
pembelian jagung dengan kualitas normal.

Jika keseluruhan variansi menguntungkan, respons yang berbeda akan diharapkan.


Jika keberadaan variansi yang menguntungkan berlanjut, jagung berkualitas tinggi
seharusnya dibeli secara reguler. Selain itu, harga dan standar kuantitas direvisi untuk
mencerminkan hal ini. Karena kemungkinan ini, standar tidak statis. Apabila perbaikan dalam
produksi terjadi dan kondisi berubah, standar-standar bisa jadi perlu diubah untuk
mencerininken lingkungan operasional baru.

Variansi Tenaga Kerja Langsung

Variansi tarif (harga) dan efisiensi (penggunaan) untuk tenaga kerja dapat dihitung,
baik dengan menggunakan pendekatan kolom pada Tampilan 9-3 maupun pendekatan rumus.

Pendekatan Kolom Penghitungan tiga cabang untuk para pengawas di pabrik Bluechitos
dillustrasikan pada Tampilan 9-7. Penghitungan menggunakan rumus dibahas pada bagian
berikutnya.
Tampilan 9-7 Variansi Tenaga Kerja: Pendekatan Kolon

Variansi Tarif Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus

Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance-LRV) menghitung perbedaan antara
apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.

LRV = (AR × AH) - (SR × AH).

atau dengan pemfaktoran, kita akan mendapatkan rumus:

LRV = (AR - SR) AH

di mana:

AR = tarif upah aktual per jam,

SR = tarif upah standar per jam,

AH= jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan.

Penghitungan Variansi Tarif Tenaga Kerja


Aktivitas tenaga kerja langsung kepada para pengawas Bluechitos akan digunakan
untuk mengilustrasikan penghitungan seluruh tarif tenaga kerja. Kita mengetahui 360 jam
digunakan untuk pengawasan selama minggu pertama bulan Maret. Upah aktual per jam yarg
dibayarkan untul pengawasan adalah $7.35. Dari Tampilan 9-2, tarif upah standar adalah
$7,00. Jadi, AH adalah 360, AR adalah $7,35, dan SR adalah S 7,00. Variansi tarif tenaga
kerja dihitung sebagai berikut.

LRV = (AR-SR) AH

= ($7.35 - $7,00) 360

= $0,35 × 360

= $126 U

Persentase dari SR × AH = $126/$2.520 = 5%

Tanggung Jawab terhadap Variansi Tarif Tenaga Kerja

Tarif-tarif tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh tekanan eksternal, seperti pasar tenaga
kerja dan kontrak persatuan buruh. Tarif upah aktual jarang mengacu pada tarif standar.
Munculnya variensi rarif tenaga kerja biasanya disebabkan oleh tarif upah rata-rata
digunakan sebagai tarif standar. Selain itu, tenaga kerja yang memiliki keahlian dan gajinya
lebih tinggi lebih banyak digunakan untuk tugas yang membutuhkan keahlian lebih sedikit.
Lembur yang tidak diperkirakan juga dapat menyebabkan variansi tarif tenaga kerja.

Tarif upah untuk aktivitas tenaga kerja tertentu sering berbeda di antara para pekerja
karena tingkat senioritas yang berbeda. Suatu tarif upah rata-rata sering dipilih daripada
standar tarif tenaga kerja yang mencerminkan tingkit Tang berbeda tersebut. Sejalan dengan
perubahan bauran senioritas, tarif rata- rata pun berubah. Hal ini akan meningkatkan variansi
tarif teraga kerja. Hal ini juga membutuhkan standar baru untuk mencerminkan bauran
senioritas yang baru, Kemampuan mengendalikan tidak dapat diterapkan untuk penyebab
riansi tarif tuple variansi tarif tenaga kerja ini.

Akan tetapi, penggunaan tenaga kerja dapat dikendalikan oleh manajer produksi.
Penggunaan pekerja yang lebih ahli dalam mengerjakan tugas yang memerlukan keahlian
lebih sedikit (atau kebalikannya adalah keputusan yang dibuat secara sadar oleh seorang
manajer produksi. Untuk alasan ini, targgung jawab atas variausi tarif tenaga kerja secara
umum dibebankan pada para individu yang memuruskan bagaimana tenaga kerja akan
digunakan.

Analisis Variansi Tarif Tenaga Kerja

Untuk tujuan ilustrasi, anggaplah suatu penyelidikan telah dilakukan meskipun


variansi 5 persen sepertinya tidak dinilai signifikan. Penyebab variansi telah ditemukan,
yakni penggunaan para operator mesin yang digaji lebih tinggi dan lebih ahli sebagai
pengawas karena da pengawas keluar tanpa pemberitahuan resmi. Tindakan korektif adalah
merekrut dan melatih dua pengawas baru.

Variansi Efisiensi Tenaga Kerja: Pendekatan Rumus

Variansi efisiensi tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja
yang seharusnya enaga kerja (labor efficiency variance-LEV) mengukur perbedaan antara
jam tenaga kerja yang secara akual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya
digunakan.

LEV = (AH × SR) - (SH × SR)

atau kita akan mendapat rumus dengan pemfaktoran:

LEV = (AH - SH) SR

di mana:

AH = jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan,

SH = jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan,

SR = tarif upah standar per jam.

Penghitungan Variansi Efisiensi Tenaga Kerja

Bluechitos menggunakan 360 jam tenaga kerja langsung untuk pengawasan saat
memproduksi 48.500 bungku keripik jagung. Dari Tampilan 9-2, tarif 0,007 jam per bungkus
keripik berbiaya $7 per jam seharusnya telah digunakan. Jam standar yang diperbolehkan
untuk pengawasan adalah 339,5 (0,007 × 48.500). Jadi, AH adalah 360, SH adalah 339,5, dan
SR adalah $7. Variansi efisiensi tenaga kerja dihitung sebagai berikut.

LEV = (AH - SH) SR

= (360 - 339,5) $7

= 20,5 × $7

= $143,50 U

Persentase dari SH × SR = $143,50/$2.376,50 = 6%

Tanggung Jawab terhadap Variansi Efisiensi Tenaga Kerja

Secara umum dapat dikatakan bahwa para manajer produksi bertanggung jawab atas
penggunaan tenaga kerja langsung secara produktif. Akan tetapi, sebagaimana yang berlaku
pada semua variansi, begitu penyebab ditemukan, tanggung jawab inungkin dapat dibebankan
pada bidang lain. Sebagai contoh, kerusakan mesin dapat menyebabkan gangguan dan
penggunaan nonproduktif tenaga kerja. Akan tetapi, tanggung jawab pa-la kerusakan ini bisa
jadi merupakan kesalahan pada pemeliharaan. Jika benar, manajer pemeliharaan seharusnya
dibebankan dengan variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak menguntungkan ini.

Para manajer produksi bisa jadi tergoda untuk melakukan perilaku disfungsional jika
penekanan terlalu banyak ditempatkan pada variansi efisiensi tenaga kerja. Sebagai contoh,
untuk menghindari kehilangan waktu dan mencegah tambahan jam karena kemungkinan
pengerjaan ulang, seorang manajer produksi dapat mentransfer produk cacat ke barang jadi
secara sengaja.

Analisis Variansi Efisiensi Tenaga Kerja

Asumsikan bahwa $143,50 variansi yang tidak menguntungkan dinilai signifikan dan
penyebabnya telah diselidiki. Penyelidikan menyatakan banyaknya pemberhentian proses
muncul karena tugas operator mesin dipis h antara menjalankan mesin dan pengawasan.
(Ingat bahwa pekerjaan ganda ini diperjukan karena dua pengawas telah keluar tanpa diduga-
duga). Hal ini menyebabkan pengawasan lebih banyak menganggur. Selain itu, para operator
mesin tidak dapat memenuhi output standar per jam pengawasan karena mereka kurang
berpengalaman dengan proses pemilihan. Tindakan korektif yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah sama dengan yang direkomendasikan untuk variansi tarit yang tidak
diinginkan-merekrut dan melatih dua pengawas baru.

Jumlah LRV dan LEV Dari Tampilan 9-7, kita mengetahui variensi tenaga kerja total
yang tidak menguntungkan adalah $269,50. Total variansi ini adalah jumlah variansi tarif
tenaga kerja yang tidak menguntungkan dan variansi efisiensi tenaga kerja yang tidak
menguntungkan ($126,00 + $143,50).

Anda mungkin juga menyukai