Disusun Oleh :
Siti Nur Avitasari (2032550078)
Theresya Natalia Mahendra Pratiwi (2032550050)
Vina Eka Erawati (2032550015)
Zalfa Maura Badza (2032550157)
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas
limpahan rohmat dan hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah
Pengauditan dengan tema Fraud Xerox Corporation. Penyusunan makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengauditan. Dalam penyusunan ini kita
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menumbuhkan
semangat kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Oleh sebab itu kami disini
dalam menyusun makalah jika terjadi suatu kesalahan kata maupun perbuatan mohon
dimaklumi karena disini kami masih mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki jika terjadi kesalahan dalam penulisan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................
1
3
A. KESIMPULAN.................................................................................................
9
B. SARAN ............................................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
4
Akibatnya, perusahaan akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari donatur,
investor, maupun pelanggan.
Untuk itu bagaimana cara untuk mengatasi kasus dan sanksi yang diberikan
untuk mengatasi manipulasi laporan keuangan ini ? Sebaiknya pemerintah ikut
turut andil dalam mengatasi manipulasi keuangan yang masih marak terjadi bisa
berupa solusi dan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, agar
hal tersebut bisa terhentikan.
1.3 TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, Dimana dan Bagaimana terjadinya kasus
Fraud Xerox Corporation (Analisis 5W+1H)
1. WHAT (Apa yang terjadi pada Xerox Corporation?)
Pada tahun 2002, Securities and Exchange Commission (SEC) melakukan
penyelidikan terhadap Xerox Corporation, ditemukan bahwa Xerox telah
melakukan penipuan terhadap publik pada tahun 1997 hingga tahun 2000
karena mencantumkan informasi yang salah pada laporan keuangannya. Hal
tersebut juga didukung oleh auditor resmi dari Xerox, yaitu KPMG yang
menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corporation hingga tahun 2001
telah sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Namun
kenyataannya dalam laporan keuangannya pada tahun 1997 hingga tahun
2000, ditemukan fraud revenue yang mencapai US$ 2 miliar. Hal ini
dilakukan dengan memanipulasi laporan keuangannya untuk menyamakan
target penjualan dengan penjualan sebenarnya, jadi Xerox membukukan
penjualan yang fiktif dalam laporan keuangannya dari tahun 1997 sampai
6
dengan tahun 2000, karena hal tersebut maka Xerox dikenai denda sebesar
US$ 10 juta.
2. WHO (Siapa yang terlibat dalam kasus tersebut?)
Pada kasus Xerox Corporation, pihak-pihak yang terlibat adalah para
manajemen dan auditor resmi dari Xerox Corporation itu sendiri.
3. WHY (Mengapa kasus tersebut bisa terjadi?)
Pada kasus Xerox, modus dan penyebab fraud dapat terjadi adalah adanya
faktor generik, faktor individu, dan tekanan.
Faktor generik timbul dimana, adanya kesempatan dari pihak manajemen
(CEO dan CFO) untuk melakukan fraud, adanya kerjasama diantara jajaran
manajemen dan auditor Xerox yang pada waktu itu adalah KPMG,
mengakibatkan fraud pada tahun 1997 dimana ada manipulasi pada
penjualan.
Faktor individu, jelas terdapat keserakahan dari masing-masing individu
untuk tetap mendapatkan pengakuan dari investor maupun masyarakat,
bahwa Xerox masih dalam keadaan yang menguntungkan, sehingga para
investor harus membeli harga saham Xerox dengan harga yang lebih mahal,
karena laporan-laporan yang tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Faktor tekanan bahwa Xerox harus memenuhi standar pasar saham Wall
Street, hal tersebut dilakukan agar para investor tetap percaya pada Xerox
dan tidak menarik investasi mereka.
7
Xerox Corporation berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan
memecatnya untuk digantikan oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers
LLP.
8
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Relublik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XIII tentang ketentuan pidana yang terdapat pada
pasal 55 point (a) dimana sanksinya dipidana penjara paling lama 5 tahun dan
pidana denda paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
4. Pelanggaran etika bisnis
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XII tentang sanksi administratif yang terdapat
pada pasal 53 ayat (3) dimana sanksinya rekomendasi untuk melakukan
kewajiban tertentu, peringatan tertulis, pembatasan pemberian jasa kepada
suatu jenis entitas tertentu, pembatasan pemberian jasa tertentu, pembekuan
izin, pencabutan izin dan denda. Denda ini merupakan Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
5. Laporan yang tidak tepat waktu
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XII tentang sanksi administratif yang terdapat
pada pasal 53 ayat (3) dimana sanksinya rekomendasi untuk melakukan
kewajiban tertentu, peringatan tertulis, pembatasan pemberian jasa kepada
suatu jenis entitas tertentu, pembatasan pemberian jasa tertentu, pembekuan
izin, pencabutan izin dan denda. Denda ini merupakan Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Xerox Corporation merupakan perusahaan yang mengeluarkan mesin fotokopi
xerografis pertama di dunia. Pada tahun 1960-an Xerox Corporation
merupakan perusahaan yang besar, namun pada tahun 1999 Xerox mengalami
fase kemunduran, hal ini dikarenakan kasus yang menimpanya mulai dari
kasus manipulasi penjualan sampai pada pergeseran pendapatan. Selain
karena pihak manajemen yang melakukan fraud, pihak auditor, yaitu KPMG
juga menyetujui laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar GAAP.
Disini dapat dilihat bahwa profesionalisme sebagai auditor tidak ada dalam
9
KPMG, sehingga KPMG tetap menyetujui keinginan dari manajemen Xerox
untuk melakukan manipulasi penjualan dan pergeseran pendapatan. Jadi pada
kasus Xerox, etika bisnis manajemen merupakan hal yang penting, bahwa
manajemen seharusnya melakukan bisnis sesuai dengan etika dan aturan-
aturan yang ada. Tindakan auditor harus sesuai dengan SPAP (Standar
Profesional Akuntan Publik) dan harus mengikuti metoda pencatatan yang
ada, seperti GAAP ataupun IFRS. Sehingga para investor, masyarakat dan
pemerintah dapat memiliki informasi yang benar.
3.2 Saran
Menurut kami, dengan adanya makalah ini diharapkan teman-teman dapat
memahami mengenai fraud/kasus pelanggaran berat yang dialami oleh Xerox
Corporation, mengetahui pentingnya etika bisnis manajemen dan Standar
Profesional Akuntan Publik agar para investor, masyarakat dapat memiliki
informasi yang benar serta percaya akan jasa profesional yang diberikan oleh
auditor.
DAFTAR PUSTAKA
Stephanus, D. S. (2021, April 12). Kasus Xerox Corporation. Dipetik Maret 7, 2022,
dari Daniel Sugama Stephanus – Accounting, Auditing, Finance, and others:
https://danielstephanus.wordpress.com/2021/04/12/kasus-xerox-corporation/
https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_5.pdf
10