Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENGAUDITAN

FRAUD: MANIPULASI LAPORAN KEUANGAN XEROX CORPORATION


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Pengauditan
Dosen Pengampu : Gaby Amandasari, S.ST,MA

Disusun Oleh :
Siti Nur Avitasari (2032550078)
Theresya Natalia Mahendra Pratiwi (2032550050)
Vina Eka Erawati (2032550015)
Zalfa Maura Badza (2032550157)

KELOMPOK 7/2C AKUNTANSI


PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI MALANG

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas
limpahan rohmat dan hidayat-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah
Pengauditan dengan tema Fraud Xerox Corporation. Penyusunan makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengauditan. Dalam penyusunan ini kita
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang dapat menumbuhkan
semangat kami untuk menyelesaikan tugas makalah ini. Oleh sebab itu kami disini
dalam menyusun makalah jika terjadi suatu kesalahan kata maupun perbuatan mohon
dimaklumi karena disini kami masih mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki jika terjadi kesalahan dalam penulisan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Kediri,07 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................
1

KATA PENGANTAR ........................................................................................................


2

DARTAR ISI ......................................................................................................................


3

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................


4

A. Latar Belakang ..................................................................................................


4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................
5
C. Tujuan ..............................................................................................................
5

BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................................


6

A. Menganalisis kasus dalam ketentuan 5W + 1H ..............................................


6
B. Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari kasus ........................................
7
C. Sanksi atau Dasar Hukumnya ..........................................................................
8

BAB III. PENUTUP ...........................................................................................................


9

3
A. KESIMPULAN.................................................................................................
9
B. SARAN ............................................................................................................
9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................


10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Manipulasi merupakan cara yang dilakukan seseorang (manipulator) untuk
menyerang atau memengaruhi emosi dan mental orang lain, sehingga ia bisa
mengendalikan orang lain dan mendapatkan apa yang ia inginkan. Sedangkan
laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan dari suatu perusahaan
pada suatu periode akuntansi. Jadi, manipulasi laporan keuangan adalah salah saji
atau pengabaian jumlah yang dilakukan dengan sengaja untuk menunjukkan
kepada pihak yang memiliki kepentingan bahwa perusahaan memiliki kinerja
yang baik.
Dengan adanya manipulasi laporan keuangan tentu akan mempengaruhi
proses pengambilan keputusan, adanya keraguan terhadap kredibilitas perusahaan.

4
Akibatnya, perusahaan akan sulit untuk mendapatkan kepercayaan dari donatur,
investor, maupun pelanggan.
Untuk itu bagaimana cara untuk mengatasi kasus dan sanksi yang diberikan
untuk mengatasi manipulasi laporan keuangan ini ? Sebaiknya pemerintah ikut
turut andil dalam mengatasi manipulasi keuangan yang masih marak terjadi bisa
berupa solusi dan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, agar
hal tersebut bisa terhentikan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penyusunan makalah ini mengambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa, Siapa, Kapan, Mengapa, Dimana dan Bagaimana terjadinya


kasus Fraud Xerox Corporation ?
2. Hal apa saja yang bisa untuk menghindari kasus tersebut ?
3. Apa sanksi yang diperoleh dari setiap pelanggaran kasus tersebut ?

1.3 TUJUAN

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui 5W +1H dari kasus Fraud Xerox Corporation


2. Mengetahui Bagaimana cara untuk mengatasi kasus
3. Mengetahui sanksi dari pelanggaran kasus

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Apa, Siapa, Mengapa, Kapan, Dimana dan Bagaimana terjadinya kasus
Fraud Xerox Corporation (Analisis 5W+1H)
1. WHAT (Apa yang terjadi pada Xerox Corporation?)
Pada tahun 2002, Securities and Exchange Commission (SEC) melakukan
penyelidikan terhadap Xerox Corporation, ditemukan bahwa Xerox telah
melakukan penipuan terhadap publik pada tahun 1997 hingga tahun 2000
karena mencantumkan informasi yang salah pada laporan keuangannya. Hal
tersebut  juga didukung oleh auditor resmi dari Xerox, yaitu KPMG yang
menyatakan bahwa laporan audit atas Xerox Corporation hingga tahun 2001
telah sesuai dengan standar yang berlaku dalam GAAP. Namun
kenyataannya dalam laporan keuangannya pada tahun 1997 hingga tahun
2000, ditemukan fraud revenue yang mencapai US$ 2 miliar. Hal ini
dilakukan dengan memanipulasi laporan keuangannya untuk menyamakan
target penjualan dengan penjualan sebenarnya, jadi Xerox membukukan
penjualan yang fiktif dalam laporan keuangannya dari tahun 1997 sampai

6
dengan tahun 2000, karena hal tersebut maka Xerox dikenai denda sebesar
US$ 10 juta.
2. WHO (Siapa yang terlibat dalam kasus tersebut?)
Pada kasus Xerox Corporation, pihak-pihak yang terlibat adalah para
manajemen dan auditor resmi dari Xerox Corporation itu sendiri.
3. WHY (Mengapa kasus tersebut bisa terjadi?)
Pada kasus Xerox, modus dan penyebab fraud dapat terjadi adalah adanya
faktor generik, faktor individu, dan tekanan.
Faktor generik timbul dimana, adanya kesempatan dari pihak manajemen
(CEO dan CFO) untuk melakukan fraud, adanya kerjasama diantara jajaran
manajemen dan auditor Xerox yang pada waktu itu adalah KPMG,
mengakibatkan fraud pada tahun 1997 dimana ada manipulasi pada
penjualan.
Faktor individu, jelas terdapat keserakahan dari masing-masing individu
untuk tetap mendapatkan pengakuan dari investor maupun masyarakat,
bahwa Xerox masih dalam keadaan yang menguntungkan, sehingga para
investor harus membeli harga saham Xerox dengan harga yang lebih mahal,
karena laporan-laporan yang tidak sesuai dengan fakta yang ada.
Faktor tekanan bahwa Xerox harus memenuhi standar pasar saham Wall
Street, hal tersebut dilakukan agar para investor tetap percaya pada Xerox
dan tidak menarik investasi mereka.

4. WHEN (Kapan kasus tersebut terjadi?)


Peristiwa fraud ini sebenarnya telah terjadi sejak tahun 1997, namun SEC
baru dapat membuktikan pada tahun 2002, bahwa pada laporan keuangan
Xerox Corporation dari tahun 1997 sampai 2000, mengandung informasi
yang salah.
5. WHERE (Dimana kasus tersebut terjadi?)
Xerox Corporation (kasus internasional)
6. HOW (Bagaimana Xerox Corporation menyelesaikan kasus tersebut?)
 Xerox Corporation merevisi profitnya selama periode tahun 1997
hingga 2001.
 Xerox Corporation juga membentuk tim manajemen baru untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada, termasuk penyusunan ulang
keuangan perusahaan serta laporannya.

7
 Xerox Corporation berhenti bekerjasama dengan auditor KPMG dan
memecatnya untuk digantikan oleh akuntan Pricewaterhouse Coopers
LLP.

2.2 Hal apa saja yang bisa untuk menghindari kasus


Hal-hal yang harus dihindari agar tidak terjadi seperti kasus tersebut :
1. Pihak auditor menjadi media antara masyarakat dengan perusahaan, melalui
pemberian opini dan informasi supaya tidak ada kesalahan pada saat sampai di
masyarakat
2. manajemen seharusnya melakukan bisnis sesuai dengan etika dan aturan-
aturan yang ada
3. Tindakan auditor harus sesuai dengan SPAP (Standar Profesional Akuntan
Publik) dan harus mengikuti metoda pencatatan yang ada, seperti GAAP
ataupun IFRS. Sehingga para investor, masyarakat dan pemerintah dapat
memiliki informasi yang benar
4. Tidak memberikan informasi-informasi penjualan yang bersifat palsu karena
hal tersebut dapat merugikan investor
5. Jika ditemukan kecurangan maka perusahaan memberikan sanksi yang
setimpal kepada pelaku agar tidak terulang kembali kecurangan tersebut baik
untuk pelaku yang sama ataupun pelaku yang lain.

2.3 Sanksi yang diperoleh dari setiap pelanggaran kasus


Sanksi / Dasar Hukum dari kasus yang dialami oleh Xerox Corporation
meliputi :
1. Penipuan (memalsukan data)
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XIII tentang ketentuan pidana yang terdapat pada
pasal 55 point (a) dimana sanksinya dipidana penjara paling lama 5 tahun dan
pidana denda paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
2. Kesalahan pencatatan / penyusunan laporan yang disengaja
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XIII tentang ketentuan pidana yang terdapat pada
pasal 57 ayat (1) dimana sanksinya dipidana penjara paling lama 5 tahun dan
pidana denda paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
3. Memanupulasi laporan keuangan

8
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Relublik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XIII tentang ketentuan pidana yang terdapat pada
pasal 55 point (a) dimana sanksinya dipidana penjara paling lama 5 tahun dan
pidana denda paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).
4. Pelanggaran etika bisnis
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XII tentang sanksi administratif yang terdapat
pada pasal 53 ayat (3) dimana sanksinya rekomendasi untuk melakukan
kewajiban tertentu, peringatan tertulis, pembatasan pemberian jasa kepada
suatu jenis entitas tertentu, pembatasan pemberian jasa tertentu, pembekuan
izin, pencabutan izin dan denda. Denda ini merupakan Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
5. Laporan yang tidak tepat waktu
Dasar hukum ini terjerat dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011
tentang Akuntan Publik Bab XII tentang sanksi administratif yang terdapat
pada pasal 53 ayat (3) dimana sanksinya rekomendasi untuk melakukan
kewajiban tertentu, peringatan tertulis, pembatasan pemberian jasa kepada
suatu jenis entitas tertentu, pembatasan pemberian jasa tertentu, pembekuan
izin, pencabutan izin dan denda. Denda ini merupakan Penerimaan Negara
Bukan Pajak.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Xerox Corporation merupakan perusahaan yang mengeluarkan mesin fotokopi
xerografis pertama di dunia. Pada tahun 1960-an Xerox Corporation
merupakan perusahaan yang besar, namun pada tahun 1999 Xerox mengalami
fase kemunduran, hal ini dikarenakan kasus yang menimpanya mulai dari
kasus manipulasi penjualan sampai pada pergeseran pendapatan. Selain
karena pihak manajemen yang melakukan fraud, pihak auditor, yaitu KPMG
juga menyetujui laporan keuangan yang tidak sesuai dengan standar GAAP.
Disini dapat dilihat bahwa profesionalisme sebagai auditor tidak ada dalam

9
KPMG, sehingga KPMG tetap menyetujui keinginan dari manajemen Xerox
untuk melakukan manipulasi penjualan dan pergeseran pendapatan. Jadi pada
kasus Xerox, etika bisnis manajemen merupakan hal yang penting, bahwa
manajemen seharusnya melakukan bisnis sesuai dengan etika dan aturan-
aturan yang ada. Tindakan auditor harus sesuai dengan SPAP (Standar
Profesional Akuntan Publik) dan harus mengikuti metoda pencatatan yang
ada, seperti GAAP ataupun IFRS. Sehingga para investor, masyarakat dan
pemerintah dapat memiliki informasi yang benar.

3.2 Saran
Menurut kami, dengan adanya makalah ini diharapkan teman-teman dapat
memahami mengenai fraud/kasus pelanggaran berat yang dialami oleh Xerox
Corporation, mengetahui pentingnya etika bisnis manajemen dan Standar
Profesional Akuntan Publik agar para investor, masyarakat dapat memiliki
informasi yang benar serta percaya akan jasa profesional yang diberikan oleh
auditor.

DAFTAR PUSTAKA
Stephanus, D. S. (2021, April 12). Kasus Xerox Corporation. Dipetik Maret 7, 2022,
dari Daniel Sugama Stephanus – Accounting, Auditing, Finance, and others:
https://danielstephanus.wordpress.com/2021/04/12/kasus-xerox-corporation/

https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2011_5.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai