Oleh Kelompok 6 :
1. Noviyanti (222020006)
2. Adinda Maharani (222020016)
3. Fadillah Putri Pratiwi (222020118)
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha
esa.Dengan semua rahmatnya,penulis akhirnya bisa menyelesaikan tugas ini
tepat pada waktunya.
Tugas ini berjudul “Penyelesaian kasus Audit forensik & Investigasi bab 4”
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit forensik &
Investigasi.Melalui tugas ini,kami mendapatkan banyak ilmu tentang
bagaimana kecurangan dalam laporan keuangan itu.
Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan,kami sangat terbuka
dan dengan senang hati menerimanya.
Penulis,
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................1
Daftar isi.........................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................3
A. Latar belakang.................................................................3
B. Rumusan masalah............................................................4
C. Tujuan.............................................................................5
A. Landasan teori.................................................................6
A. Soal kasus........................................................................9
B. Pertanyaan kasus.............................................................9
C. Jawaban kasus.................................................................10
BAB 4 PENUTUP..........................................................................14
A. Kesimpulan ....................................................................14
B. Saran................................................................................14
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi forensik terlebih dahulu digunakan untuk keperluan
pembagian warisan atau pengungkapan motif pembunuhan.Bermula dari
penerapan akuntansi dalam persoalan hukum,masa istilah yang dipakai
adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik.Perkembangan sampai dengan
saat ini pun kadar akuntansi masih kelihatan.Misalnya dalam perhitungan
ganti rugi dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi
atau secara sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalam
pengertian corruption dan missappropration of asset.
Akuntansi forensik dibagi menjadi dua bagian :
1) Jasa penyelidikan (investigative service)
Mengarahkan pemeriksa penipuan atau auditor penipuan,yang mana mereka
menguasai pengetahuan tentang akuntansi mendeteksi,mengendalikan
penipuan,dan misinterpretasi.
2. Jasa litigasi (litigation services)
Merepresentasikan kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan jasa-jasa
akuntansi forensik yang ditawarkan untuk memecahkan isu-isu
valuasi,seperti yang dialami dalam kasus pencarian.
Maka dari itu tim audit harus menjalani pelatihan dan diberitahu tentang
pentingnya prosedur akuntansi forensik didlam praktek audit dan kebutuhan
akan adanya spesialis forensik untuk membantu memecahkan masalah.
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh
perusahaan untuk memberikan informasi mengenai gambaran suatu
perusahaan. laporan keuangan disajikan untuk para pemegang kepentingan
(stakeholder) seperti pihak manajemen, karyawan, investor (holder),
kreditor, supplier, pelanggan, maupun pemerintah. Laporan keuangan juga
sebagai alat komunikasi yang berkaitan dengan data keuangan serta
aktivitas operasional perusahaan yang sangat berguna bagi para
penggunanya dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas keadaan perusahaan
dalam penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Ikatan
3
Akuntan Indonesia, 2007). Peningkatan eksistensi kinerja perusahaan dalam
waktu tertentu digambarkan dalam pelaporan keuangan. Oleh karena itu,
laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan unsur-unsur kualitatifnya
yaitu secara baik, andal, relevan dan dapat dibandingkan (comparable).
Namun, pelaporan keuangan terkadang dibuat lebih bertujuan untuk
mendapatkan kesan “baik” dari berbagai pihak. Hal inilah yang mendorong
perusahaan untuk melakukan manipulasi dibagian tertentu pada laporan
keuangan agar terlihat baik sehingga informasi yang disajikan tidak relevan.
Kecurangan pelaporan keuangan merupakan salah satu usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan
menyesatkan para pengguna laporan keuangan dengan menyajikan dan
merekayasa nilai material dari laporan keuangan. Menurut Chyntia Tessa
dan Puji harto (2016), “kecurangan-kecurangan yang dilakukan perusahaan
untuk memanipulasi laporan keungan sering disebut dengan fraud, dan
praktik kecurangan pelaporan keuangan itu dikenal dengan fraudulent
financial reporting”. Kecurangan tersebut mengakibatkan terjadinya
beberapa hal tidak baik pada suatu individu maupun entitas. Fraud atau
keurangan terhadap pelaporan keuangan kini diilustrasikan seperti ulat yang
menggerogoti daun tanaman, sehingga tanaman tersebut akan layu dan
mati. Fraud tidak hanya merusak rantai kepercayaan antara manajemen dan
investor namun juga dapat menciderai nilai- nilai dari akuntansi itu sendiri.
Meningkatnya kecurangan laporan keuangan di satu sisi dapat memberikan
keuntungan bagi para pelaku bisnis dengan cara melebih- lebihkan hasil
usaha (overstated) dan kondisi keuangan mereka sehingga laporan
keuangan mereka terlihat baik dalam pandangan publik. Namun, dengan
meningkatnya kecurangan laporan juga sangat merugikan penggunanya
yang sangat menggantungkan pengambilan keputusan mereka berdasarkan
laporan keuangan.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah kasus bab 4 ini adalah :
1. Apa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan bahwa kecurangan laporan
keuangan mungkin saja terjadi?
4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa
laporan keuangan mungkin terjadi.
5
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji atau
penghapusan terhadap jumlah ataupun pengungkapan yang disengaja
dilakukan dengan tujuan untuk mengelabui para penggunanya.Sebagian
besar kasus melibatkan salah saji terhadap jumlah yang dilaporkan
dibandingkan terhadap pengungkapan.Sebagai contoh,Worldcom yang
dilaporkan telah mengapitalisasi jutaan dollar pengeluaran sebagai aset
tetap,yang semestinya harus dibebankan.Penghapusan terhadap jumlah
yang dilaporkan merupakan kasus yang kurang umum ditemukan,namun
sebuah perusahaan dapat melebihsajikan pendapatan dengan menghapus
utang dagang dan liabilitas lainnya.
6
Meskipun jarang ditemukan,beberapa kasus penting terkait kecurangan
dalam laporan keuangan melibatkan pengungkapan yang tidak
7
pribadi atau kelompok, (2) penyalahgunaan asset adalah kecurangan dengan
cara menggunakan atau mengambil aset perusahaan untuk kepentingan
pribadi, dan (3) korupsi adalah kecurangan dengan menyalahgunakan
jabatan atau kekuasaan untuk kepentingan pribadi.1 Jadi dapat disimpulkan
segala perbuatan yang merugikan perusahaan atau organisasi demi
keuntungan pribadi atau kelompok dapat dikatakan sebagai fraud.
Semua jenis kecurangan atau fraud dapat terjadi di sektor swasta maupun
sektor pemerintah. Salah satu fraud yang terjadi disektor swasta adalah
kecurangan laporan keuangan. Kasus Enron yang terjadi pada tahun 2001
adalah kasus kecurangan laporan keuangan. Enron merupakan perusahaan
terkemuka dibidang listrik, gas alam, bubur kertas, dan komunikasi di
Amerika Serikat. Enron memanipulasi angka-angka laporan keuangan
(window dressing) untuk menutupi hutang perusahaan. Hal tersebut
dilakukan dengan melakukan mark up pada pos pendapatan sebesar US$
1,2 miliar.
8
BAB 3
PENYELESAIAN KASUS
A. SOAL KASUS
B. PERTANYAAN KASUS
1. Apa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan bahwa kecurangan
laporan keuangan mungkin saja terjadi?
9
C. JAWABAN KASUS
Setelah membaca dan memahami kasus tersebut kami menyimpulkan
bahwa tanda-tanda yang dapat mengindikasi adanya kecurangan laporan
keuangan ialah sebagai berikut :
1. Pendapatan yang dilipatgandakan
Dalam kasus tersebut terdapat kalimat berikut “Tahun
lalu,perusahaan ini berhasil melipatgandakan pendapatannya dan
manajemen saat ini sedang berupaya untuk menjadi perusahaan publik
dengan mengajukan initial public offering (IPO) pada september
mendatang”.Sudah terlihat jelas disini ada indikasi kecurangan yaitu
melipatgandakan pendapatannya,karena seperti diketahui bahwa perusahaan
ABC akan mengajukan IPO dalam waktu dekat.Hal ini bisa saja menjadi
motivasi untuk menaikkan pendapatan.Kecurangan laporan keuangan
mungkin terjadi karena manajemen harus melaporkan pendapatan yang
positif atau setinggi untuk menyokong pengajuan IPO.Indikasi tersebut bisa
dikategorikan sebagai kecurangan dalam laporan keuangan,penjelasan
tersebut terdapat dalam teori pada BAB 4 :
Sementara dalam sebagian besar kasus kecurangan dalam laporan keuangan
melibatkan sabuah usaha untuk melebihsajikan pendapatan..Apakah dengan
cara melebihkansajikan aset dan pendapatan ataupun dengan menghapus
liabilitas dan beban-beban,perusahaan--perusahaan juga dengan sengaja
melebihsajikan laba.Perusahaan-perusahaan juga dengan sengaja
melebihsajikan cadangan keuangan persediaan dan penyisihan piutang tak
tertagih untuk mengurangi laba yang lebih tinggi. (Halaman 59)
Dari sedikit penjelasan diatas indikasi kecurangan laporan keuangan kasus
diatas termasuk kedalam fraud tree yaitu fraudulent statement.Ranting
pertama menggambarkan fraud dalam menyusun laporan keuangan,fraud
ini berupa salah saji.Cabang ranting ini ada dua,yaitu :
a. Pertama,menyajikan aset lebih tinggi dari yang sebenarnya
b. Kedua,menyajikan aset lebih rendah.
Nah,pada kasus diatas termasuk kedalam cabang pertama,yaitu menyajikan
aset lebih tinggi dari sebenarnya,guna menyokong pengajuan IPO pada
september mendatang. (Halaman 226)
Dan bisa dikatakan bahwa indikasi melipatgandakan pendapatan ini juga
termasuk kedalam :
10
Fraudulent financial Reporting
Fraudulent financial reporting adalah kesengajaan atau kecerobohan
dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan,yang menyebabkan laporan keuangan menjadi menyesatkan
secara material.Penyebab fraudulent financial reporting yaitu keserakahan
dan adanya tekanan yang dirasakan manajemen untuk menunjukkan
prestasi. (Halaman 230)
11
Kejahatan kerah putih atau white collar crime
Kejahatan kerah putih terbatas pada kejahatan yang dilakukan dalam
lingkup jabatan mereka dan karenanya tidak termasuk tidak termasuk
kejahatan pembunuhan,perzinaan,perkosaan,dan yang lainnya tidak dalam
lingkup kegiatan para penjahat berkerah putih.Padahal ada banyak
kejahatan berupa pembunuhan dan pemerasan yang dilakukan secara
terorganisasi yang berdasarkan motifnya adalah kejahatan ekonomi yang
dilakukan penjahat berkerah putih. (Halaman 227)
12
royalti dan dividen. Kriteria pengakuan pendapatan umum untuk masing-
masing adalah: kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang dihubungkan
dengan transaksi akan mengalir ke entitas, dan bahwa pendapatan dan biaya
dapat diukur dengan andal.
Kriteria pengakuan tambahan yang berlaku untuk pendapatan yang timbul
dari penjualan barang. IFRS mensyaratkan bahwa penjual telah
mengalihkan risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan kepada
pembeli dan mempertahankan tidak keterlibatan manajemen dalam, atau
kontrol atas, barang. Pendapatan dari jasa harus diakui dengan mengacu
pada keadaan penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal neraca.
Pendapatan bunga harus diakui atas dasar yang memperhitungkan hasil
efektif aktiva tersebut. Royalti diakui secara akrual, dan dividen diakui pada
saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran yang ditetapkan.
13
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kasus diatas kami kelompok 6 dapat menyimpulkan bahwa
berikut beberapa indikasi yang dapat menyebabkan kecurangan laporan
keuangan :
a. Melipatgandakan pendapatan
b. Adanya hubungan istimewa manajemen puncak dengan perusahaan
ABC seperti (CEO,CFO, dan COO)
c. Perusahaan ABC memiliki hubungan positif dengan pihak investor
swasta
d. Perusahaan ABC telah melakukan pergantian auditor
B. Saran
Dari penyelesaian kasus tersebut dapat kami beri saran kepada pihak
auditor agar lebih teliti dan cermat lagi dalam memeriksa laporan keuangan
disuatu perusahaan,karena bisa saja jika ada kecurangan yang terjadi pihak
manajemen puncak seperti CEO,CFO,dan COO ikut terlibat dan
mensukseskan dalam melakukan kecurangan tersebut.
14