Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS BAB 4 KASUS 5

AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT


INVESTIGASI
Dosen Pengajar : DR. Betri, SE., M.Si., Ak., CA

Oleh Kelompok 6 :
1. Noviyanti (222020006)
2. Adinda Maharani (222020016)
3. Fadillah Putri Pratiwi (222020118)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang maha
esa.Dengan semua rahmatnya,penulis akhirnya bisa menyelesaikan tugas ini
tepat pada waktunya.

Tak lupa,kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Betri


Sirajuddin,selaku Dosen mata kuliah Audit Forensik dan Investigasi,yang
sudah memberikan banyak bantuan untuk tugas ini.Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
penyelesaian tugas ini.

Tugas ini berjudul “Penyelesaian kasus Audit forensik & Investigasi bab 4”
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit forensik &
Investigasi.Melalui tugas ini,kami mendapatkan banyak ilmu tentang
bagaimana kecurangan dalam laporan keuangan itu.

Tentu penyelesaian tugas ini masih jauh dari kata sempurna.Meskipun


begitu,kami berharap bahwa tugas ini bermanfaat untuk kami maupun
orang lain.

Apabila ada kritik dan saran yang ingin disampaikan,kami sangat terbuka
dan dengan senang hati menerimanya.

Palembang,10 Desember 2022

Penulis,

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................1

Daftar isi.........................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN..............................................................3

A. Latar belakang.................................................................3

B. Rumusan masalah............................................................4

C. Tujuan.............................................................................5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA...........................................................6

A. Landasan teori.................................................................6

BAB 3 PENYELESAIAN KASUS.................................................9

A. Soal kasus........................................................................9

B. Pertanyaan kasus.............................................................9

C. Jawaban kasus.................................................................10

BAB 4 PENUTUP..........................................................................14

A. Kesimpulan ....................................................................14

B. Saran................................................................................14

2
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Akuntansi forensik terlebih dahulu digunakan untuk keperluan
pembagian warisan atau pengungkapan motif pembunuhan.Bermula dari
penerapan akuntansi dalam persoalan hukum,masa istilah yang dipakai
adalah akuntansi (dan bukan audit) forensik.Perkembangan sampai dengan
saat ini pun kadar akuntansi masih kelihatan.Misalnya dalam perhitungan
ganti rugi dalam pengertian sengketa maupun kerugian akibat kasus korupsi
atau secara sederhana akuntansi forensik menangani fraud khususnya dalam
pengertian corruption dan missappropration of asset.
Akuntansi forensik dibagi menjadi dua bagian :
1) Jasa penyelidikan (investigative service)
Mengarahkan pemeriksa penipuan atau auditor penipuan,yang mana mereka
menguasai pengetahuan tentang akuntansi mendeteksi,mengendalikan
penipuan,dan misinterpretasi.
2. Jasa litigasi (litigation services)
Merepresentasikan kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan jasa-jasa
akuntansi forensik yang ditawarkan untuk memecahkan isu-isu
valuasi,seperti yang dialami dalam kasus pencarian.
Maka dari itu tim audit harus menjalani pelatihan dan diberitahu tentang
pentingnya prosedur akuntansi forensik didlam praktek audit dan kebutuhan
akan adanya spesialis forensik untuk membantu memecahkan masalah.
Laporan keuangan merupakan salah satu alat yang digunakan oleh
perusahaan untuk memberikan informasi mengenai gambaran suatu
perusahaan. laporan keuangan disajikan untuk para pemegang kepentingan
(stakeholder) seperti pihak manajemen, karyawan, investor (holder),
kreditor, supplier, pelanggan, maupun pemerintah. Laporan keuangan juga
sebagai alat komunikasi yang berkaitan dengan data keuangan serta
aktivitas operasional perusahaan yang sangat berguna bagi para
penggunanya dalam rangka membuat keputusan- keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas keadaan perusahaan
dalam penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Ikatan

3
Akuntan Indonesia, 2007). Peningkatan eksistensi kinerja perusahaan dalam
waktu tertentu digambarkan dalam pelaporan keuangan. Oleh karena itu,
laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan unsur-unsur kualitatifnya
yaitu secara baik, andal, relevan dan dapat dibandingkan (comparable).
Namun, pelaporan keuangan terkadang dibuat lebih bertujuan untuk
mendapatkan kesan “baik” dari berbagai pihak. Hal inilah yang mendorong
perusahaan untuk melakukan manipulasi dibagian tertentu pada laporan
keuangan agar terlihat baik sehingga informasi yang disajikan tidak relevan.
Kecurangan pelaporan keuangan merupakan salah satu usaha yang
dilakukan dengan sengaja oleh perusahaan untuk mengecoh dan
menyesatkan para pengguna laporan keuangan dengan menyajikan dan
merekayasa nilai material dari laporan keuangan. Menurut Chyntia Tessa
dan Puji harto (2016), “kecurangan-kecurangan yang dilakukan perusahaan
untuk memanipulasi laporan keungan sering disebut dengan fraud, dan
praktik kecurangan pelaporan keuangan itu dikenal dengan fraudulent
financial reporting”. Kecurangan tersebut mengakibatkan terjadinya
beberapa hal tidak baik pada suatu individu maupun entitas. Fraud atau
keurangan terhadap pelaporan keuangan kini diilustrasikan seperti ulat yang
menggerogoti daun tanaman, sehingga tanaman tersebut akan layu dan
mati. Fraud tidak hanya merusak rantai kepercayaan antara manajemen dan
investor namun juga dapat menciderai nilai- nilai dari akuntansi itu sendiri.
Meningkatnya kecurangan laporan keuangan di satu sisi dapat memberikan
keuntungan bagi para pelaku bisnis dengan cara melebih- lebihkan hasil
usaha (overstated) dan kondisi keuangan mereka sehingga laporan
keuangan mereka terlihat baik dalam pandangan publik. Namun, dengan
meningkatnya kecurangan laporan juga sangat merugikan penggunanya
yang sangat menggantungkan pengambilan keputusan mereka berdasarkan
laporan keuangan.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah kasus bab 4 ini adalah :
1. Apa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan bahwa kecurangan laporan
keuangan mungkin saja terjadi?

4
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa
laporan keuangan mungkin terjadi.

5
BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji atau
penghapusan terhadap jumlah ataupun pengungkapan yang disengaja
dilakukan dengan tujuan untuk mengelabui para penggunanya.Sebagian
besar kasus melibatkan salah saji terhadap jumlah yang dilaporkan
dibandingkan terhadap pengungkapan.Sebagai contoh,Worldcom yang
dilaporkan telah mengapitalisasi jutaan dollar pengeluaran sebagai aset
tetap,yang semestinya harus dibebankan.Penghapusan terhadap jumlah
yang dilaporkan merupakan kasus yang kurang umum ditemukan,namun
sebuah perusahaan dapat melebihsajikan pendapatan dengan menghapus
utang dagang dan liabilitas lainnya.

Sementara dalam sebagian besar kasus kecurangan dalam laporan keuangan


melibatkan sebuah usaha untuk melebihsajikan pendapatan.Apakah dengan
cara melebihsajikan aset dan pendapatan ataupun dengan menghapus
liabilitas dan beban-beban,perusahaan-perusahaan juga dengan sengaja
mengurangsajikan laba.Pada perusahaan-perusahaan nonpublik,hal tersebut
mungkin dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi pajak
penghasilan.Perusahaan-perusahaan juga dapat dengan sengaja
mengurangsajikan pendapatan ketika labanya tinggi dengan menciptakan
cadangan laba atau sebagai ‘celengan’,yang dapat digunakan untuk
menaikkan laba dikemudian hari.Manajemen laba (Earning management)
melibatkan tindakan-tindakan manajemen yang sengaja dilakukan untuk
memenuhi target laba.Perataan laba (Income smoothing) merupakan salah
satu bentuk manajemen laba dimana pendapatan-pendapatan dan beban-
beban dipindahkan diantara beberapa periode untuk mengurangi fluktuasi
laba.Salah satu teknik untuk memuluskan laba adalah dengan mengurangi
nilai persediaan dan aset lainnya yang diperoleh perusahaan pada saat
akuisisinya,yang mengakibatkan laba yang lebih tinggi ketika aset tersebut
dijual di kemudian hari.Perusahaan-perusahaan juga dapat dengan sengaja
melebihsajikan cadangan keuangan persediaan dan penyisihan piutang tak
tertagih untuk mengurangi laba yang lebih tinggi.

6
Meskipun jarang ditemukan,beberapa kasus penting terkait kecurangan
dalam laporan keuangan melibatkan pengungkapan yang tidak

memadai.Sebagai contoh,masalah utama dalam kasus enron adalah apakah


perusahaan telah mengakui kewajiban terhadap perusahaan afiliasi yang
terkenal dengan entitas bertujuan khusus (special purpose entities) secara
memadai. E.F Hutton,perusahaan pialang saat ini sudah tidak ada lagi,telah
dihukum karena dengan sengaja telah melakukan kelebihan penarikan uang
di beberapa rekening bank dengan tujuan untuk menaikkan pembayaran
bunga.Kelebihan penarikan tersebut dimasukkan sebagai liabilitas dalam
neraca,namun deskripsi dineraca mengenai kewajiban tersebut tidak jelas.

Berbagai macam kasus yang terjadi diperusahaan lembaga pemerintahan


maupun dilembaga swasta tidak jarang disebabkan karena faktor
kecurangan (fraud). Seiring dengan berkembangnya kompleksitas bisnis
dan semakin terbukanya peluang usaha dan investasi, menyebabkan resiko
terjadinya kecurangan pada perusahaan di sektor pemerintahan maupun di
sektor swasta semakin tinggi. Mengacu ke berbagai kasus baik dalam
maupun luar negeri menunjukkan bahwa kecurangan dapat terjadi dimana
saja.

Fraud merupakan perbuatan tidak jujur yang menimbulkan potensi kerugian


nyata terhadap suatu organisasi atau instansi pemerintahan, tetapi tidak
sebatas korupsi, pencurian uang, pencurian barang, penipuan, dan
pemalsuan. Kecurangan (fraud) merupakan penipuan yang dibuat untuk
mendapatkan keuntungan pribadi atau untuk merugikan orang lain.

Kecurangan atau fraud merupakan suatu perbuatan melanggar hukum yang


dilakukan secara sengaja untuk kepentingan diri pelaku. Menurut ACFE
(Association Of Certified Fraud Examiners) dalam Novaria Tri Kurniasari,
et. Al (2018) fraud digolongkan dalam tiga jenis yaitu, (1) kecurangan
dalam laporan keuangan adalah kecurangan dengan cara menyembunyikan
informasi

keuangan, mengatur laporan keuangan dan mengubah laporan keuangan


dengan tujuan mengelabui pembaca laporan keuangan untuk keuntungan

7
pribadi atau kelompok, (2) penyalahgunaan asset adalah kecurangan dengan
cara menggunakan atau mengambil aset perusahaan untuk kepentingan
pribadi, dan (3) korupsi adalah kecurangan dengan menyalahgunakan
jabatan atau kekuasaan untuk kepentingan pribadi.1 Jadi dapat disimpulkan
segala perbuatan yang merugikan perusahaan atau organisasi demi
keuntungan pribadi atau kelompok dapat dikatakan sebagai fraud.

Semua jenis kecurangan atau fraud dapat terjadi di sektor swasta maupun
sektor pemerintah. Salah satu fraud yang terjadi disektor swasta adalah
kecurangan laporan keuangan. Kasus Enron yang terjadi pada tahun 2001
adalah kasus kecurangan laporan keuangan. Enron merupakan perusahaan
terkemuka dibidang listrik, gas alam, bubur kertas, dan komunikasi di
Amerika Serikat. Enron memanipulasi angka-angka laporan keuangan
(window dressing) untuk menutupi hutang perusahaan. Hal tersebut
dilakukan dengan melakukan mark up pada pos pendapatan sebesar US$
1,2 miliar.

8
BAB 3

PENYELESAIAN KASUS
A. SOAL KASUS

Perusahaan ABC memproduksi dan menjual paket perangkat lunak kepada


perusahaan kecil.Perusahaan ini menikmati sukses besar sejak memulai
bisnisnya pada tahun1998.Tahun lalu,perusahaan ini berhasil
melipatgandakan pendapatannya dan manajemen saat ini sedang berupaya
untuk menjadi perusahaan publik dengan mengajukan initial public offering
(IPO) pada september mendatang.Manajemen senior telah melakukan
banyak upaya untuk meningkatkan penjualan dengan cara menawarkan
komisi yang besar pada bagian penjualan perusahaan sebagai insentif untuk
meningkatkan usaha penjualan mereka.
CEO,CFO,dan COO perusahaan tersebut telah menggeluti bisnis tersebut
bersama-sama selama 20 tahun.Dua dari mereka telah bersahabat sejak
duduk di bangku sekolah ,dan satu lagi bergabung pada saat di bangku
kuliah.Mereka masih berinteraksi sosial satu sama lain,dan istri-istri mereka
juga dekat satu sama lain. Untuk melengkapi pemeriksaan terkait latar
belakang perusahaan tersebut,Anda menemukan bahwa perusahaan tersebut
memiliki hubungan positif dengan pihak investor swasta yang tertarik
dengan pengajuan IPO pada september mendatang.Namun,salah satu
investor telah menginformasikan kepada Anda bahwa perusahaan telah
melakukan pergantian auditor tahun lalu karena adanya perselisihan
diantara CEO dengan mitra kerja audit mereka,terkait sejumlah “aturan
ketat mengenai pengakuan pendapatan”.
Perusahaan ini memiliki dewan direksi dan komite audit yang melakukan
pertemuan dua kali dalam setahun untuk mendiskusikan bagaimana bisnis
tersebut dijalankan.Dewan direksi telah memutuskan untuk bertemu
sebanyak empat kali pada tahun depan karena dirasa perlu untuk
mendiskusikan IPO yang akan datang.Dewan direksi terlihat sangat memuji
manajemen dan memberikan kompensasi pada mereka berupa opsi saham
atas “kerja bagus” mereka.

B. PERTANYAAN KASUS
1. Apa tanda-tanda yang dapat mengindikasikan bahwa kecurangan
laporan keuangan mungkin saja terjadi?

9
C. JAWABAN KASUS
Setelah membaca dan memahami kasus tersebut kami menyimpulkan
bahwa tanda-tanda yang dapat mengindikasi adanya kecurangan laporan
keuangan ialah sebagai berikut :
1. Pendapatan yang dilipatgandakan
Dalam kasus tersebut terdapat kalimat berikut “Tahun
lalu,perusahaan ini berhasil melipatgandakan pendapatannya dan
manajemen saat ini sedang berupaya untuk menjadi perusahaan publik
dengan mengajukan initial public offering (IPO) pada september
mendatang”.Sudah terlihat jelas disini ada indikasi kecurangan yaitu
melipatgandakan pendapatannya,karena seperti diketahui bahwa perusahaan
ABC akan mengajukan IPO dalam waktu dekat.Hal ini bisa saja menjadi
motivasi untuk menaikkan pendapatan.Kecurangan laporan keuangan
mungkin terjadi karena manajemen harus melaporkan pendapatan yang
positif atau setinggi untuk menyokong pengajuan IPO.Indikasi tersebut bisa
dikategorikan sebagai kecurangan dalam laporan keuangan,penjelasan
tersebut terdapat dalam teori pada BAB 4 :
Sementara dalam sebagian besar kasus kecurangan dalam laporan keuangan
melibatkan sabuah usaha untuk melebihsajikan pendapatan..Apakah dengan
cara melebihkansajikan aset dan pendapatan ataupun dengan menghapus
liabilitas dan beban-beban,perusahaan--perusahaan juga dengan sengaja
melebihsajikan laba.Perusahaan-perusahaan juga dengan sengaja
melebihsajikan cadangan keuangan persediaan dan penyisihan piutang tak
tertagih untuk mengurangi laba yang lebih tinggi. (Halaman 59)
Dari sedikit penjelasan diatas indikasi kecurangan laporan keuangan kasus
diatas termasuk kedalam fraud tree yaitu fraudulent statement.Ranting
pertama menggambarkan fraud dalam menyusun laporan keuangan,fraud
ini berupa salah saji.Cabang ranting ini ada dua,yaitu :
a. Pertama,menyajikan aset lebih tinggi dari yang sebenarnya
b. Kedua,menyajikan aset lebih rendah.
Nah,pada kasus diatas termasuk kedalam cabang pertama,yaitu menyajikan
aset lebih tinggi dari sebenarnya,guna menyokong pengajuan IPO pada
september mendatang. (Halaman 226)
Dan bisa dikatakan bahwa indikasi melipatgandakan pendapatan ini juga
termasuk kedalam :

10
Fraudulent financial Reporting
Fraudulent financial reporting adalah kesengajaan atau kecerobohan
dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu yang seharusnya
dilakukan,yang menyebabkan laporan keuangan menjadi menyesatkan
secara material.Penyebab fraudulent financial reporting yaitu keserakahan
dan adanya tekanan yang dirasakan manajemen untuk menunjukkan
prestasi. (Halaman 230)

2. Adanya hubungan istimewa manajemen dengan puncak


perusahaan ABC (CEO,CFO,dan COO)
Hal ini merupakan hubungan istimewa yang memungkinkan
kesempatan untuk melakukan kecurangan lebih besar.Karena manajemen
dapat dengan mudah mendapat informasi dan hal lainnya jika pihak
manajemen akrab atau dekat dengan pihak puncak (CEO,CFO,dan COO).
Biasanya pelaku kecurangan berada ditingkat hierarki organisasi yang lebih
rendah.Namun demikian,dalam beberapa kasus penting,manajemen puncak
terkadang terlibat dalam kecurangan laporan keuangan perusahaan.Karena
otoritas manajemen yang lebih besar serta kendali terhadap aset-aset
perusahaan,Penggelapan yang melibatkan manajemen puncak dapat
melibatkan jumlah yang signifikan.Hasil survei mengenai kecurangan yang
diselenggarakan oleh Association of certified fraud examiners,menemukan
bahwa rata-rata jumlah kerugian yang disebabkan oleh kasus-kasus
kecurangan yang melibatkan manajemen puncak lebih besar daripada
kecurangan yang melibatkan pegawai lainnya.(Halaman 60-61)
Management fraud (Kecurangan manajemen)
Kecurangan ini dilakukan oleh orang dari kelas sosial ekonomi yang
lebih atas dan terhormat yang biasa disebut white collar crime ,karena
orang yang melakukan kecurangan biasa nya memakai kemeja warna putih
dan kerahnya pun putih.
Kecurangan manajemen ada dua tipe antara lain :
1) Kecurangan jabatan
2) Kecurangan korporasi (misalnya manipulasi pajak)
(Halaman 29)

11
Kejahatan kerah putih atau white collar crime
Kejahatan kerah putih terbatas pada kejahatan yang dilakukan dalam
lingkup jabatan mereka dan karenanya tidak termasuk tidak termasuk
kejahatan pembunuhan,perzinaan,perkosaan,dan yang lainnya tidak dalam
lingkup kegiatan para penjahat berkerah putih.Padahal ada banyak
kejahatan berupa pembunuhan dan pemerasan yang dilakukan secara
terorganisasi yang berdasarkan motifnya adalah kejahatan ekonomi yang
dilakukan penjahat berkerah putih. (Halaman 227)

3. Perusahaan ABC memiliki hubungan positif dengan pihak investor


swasta
Pihak perusahaan ABC memiliki hubungan positif dengan pihak
investor swasta yang tertarik dengan pengajuan IPO dalam dalam waktu
dekat ini.Hubungan positif ininyang perlu dipertanyakan.Bagaimana
perusahaan membangun “Hubungan positif itu”?.Tentu perusahaan akan
mempertahankan investor yang mendukung pengajuan IPO.Bisa dilihat dari
penjelasan diatas bahwa pihak perusahaan berusaha mempertahankan pihak
investor tersebut dengan memberi penawaran/sebuah iming-iming
hadiah.Perilaku itu bisa disebut illegal Grativies adalah pemberian/hadiah
yang merupakan bentuk terselubung dari penyuapan. (Halaman 226)

4. Perusahaan ABC telah melakukan pergantian auditor


Dalam kasus diatas terdapat kalimat “Namun,salah satu investor
telah menginformasikan kepada anda bahwa perusahaan telah melakukan
pergantian auditor tahun lalu karena adanya perselisihan diantara CEO
dengan mitra kerja audit mereka,terkait sejumlah ‘aturan ketat mengenai
pengakuan pendapatan’ “.
Sabagai akibat dari tingginya frekuensi pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan,IFRS menerbitkan pedoman untuk prngakuan
pendapatan.Standar audit juga secara khusus mewajibkan auditor untuk
mengidentifikasikan pengakuan pendapatan sebagai resiko kecurangan pada
kebanyakan audit. (Halaman 96)
Menurut berbagai sumber, IFRS kerangka kerja berisi standar tertentu pada
pengakuan pendapatan. Standar ini menjelaskan kriteria pengakuan
pendapatan khusus untuk penjualan barang dan penjualan jasa dan bunga,

12
royalti dan dividen. Kriteria pengakuan pendapatan umum untuk masing-
masing adalah: kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang dihubungkan
dengan transaksi akan mengalir ke entitas, dan bahwa pendapatan dan biaya
dapat diukur dengan andal.
Kriteria pengakuan tambahan yang berlaku untuk pendapatan yang timbul
dari penjualan barang. IFRS mensyaratkan bahwa penjual telah
mengalihkan risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan kepada
pembeli dan mempertahankan tidak keterlibatan manajemen dalam, atau
kontrol atas, barang. Pendapatan dari jasa harus diakui dengan mengacu
pada keadaan penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal neraca.
Pendapatan bunga harus diakui atas dasar yang memperhitungkan hasil
efektif aktiva tersebut. Royalti diakui secara akrual, dan dividen diakui pada
saat hak pemegang saham untuk menerima pembayaran yang ditetapkan.

13
BAB 4
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam kasus diatas kami kelompok 6 dapat menyimpulkan bahwa
berikut beberapa indikasi yang dapat menyebabkan kecurangan laporan
keuangan :
a. Melipatgandakan pendapatan
b. Adanya hubungan istimewa manajemen puncak dengan perusahaan
ABC seperti (CEO,CFO, dan COO)
c. Perusahaan ABC memiliki hubungan positif dengan pihak investor
swasta
d. Perusahaan ABC telah melakukan pergantian auditor

B. Saran
Dari penyelesaian kasus tersebut dapat kami beri saran kepada pihak
auditor agar lebih teliti dan cermat lagi dalam memeriksa laporan keuangan
disuatu perusahaan,karena bisa saja jika ada kecurangan yang terjadi pihak
manajemen puncak seperti CEO,CFO,dan COO ikut terlibat dan
mensukseskan dalam melakukan kecurangan tersebut.

14

Anda mungkin juga menyukai