Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AKUNTANSI

“MENGANALISIS TRANSAKSI”

Disusun Oleh :

Kelompok II

 Frensi Wulan Sari/19050101043


 Ilva Rahayu/19050101070
 Yuarana/19050101064
 Irawati/19050101049

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI

TAHUN 2019
Kata Pengantar

Assalamualikum Wr.Wb

Puji syukur  senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat,Taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat kepada umat manusia.

Makalah ini di  susun guna memenuhi tugas mata kuliah akuntansi dan juga untuk
khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi yang semoga
bermanfaat.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mungkin.
Namun, kami menyadiri bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama Dosen Mata
Kuliah Akuntansi yang kami harapkan sebagai bahan koreksi untuk kami.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 analisis transaksi..............................................................................................3
2.2 sistem berpasangan dan persamaan akuntansi..................................................3
2.3 ragam akuntansi..............................................................................................4
2.4 pendapatan dan biaya......................................................................................5

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi merupakan aktivitas jasa yang berfungsi untuk menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan mengenai kesatuan usaha ekonomi yang
diharapkan akan bermanfaat dalam pengambilan keputusan oleh pemakai. Penggunaan
informasi keuangan yang tepat memerlukan suatu pengetahuan mengenai karakteristik
dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan. Informasi akuntansi keuangan dihasilkan
untuk tujuan tertentu, dengan mendasarkan pada prinsip-prinsip yang konvensional.
Penggunaan informasi akuntansi keuangan tanpa suatu pengetahuan umum mengenai
karakteristik dan keterbatasan informasi akuntansi keuangan dapat mengakibatkan
kesalahankesalahan dan salah tafsir. Alat yang dapat digunakan untuk memproses
informasi dalam akuntansi keuangan adalah laporan keuangan yang secara berkala
dikomunikasikan kepada pihak ekstern perusahaan (Hanafi dan Halim, 2005: 34).
Buruknya keadaan ekonomi Indonesia akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dapat dilihat masih kacaunya kegiatan usaha di dalam
negeri dan rendahnya kepercayaan investor asing untuk menanam modalnya di Indonesia.
Kondisi ini membuat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba akan jauh dari
harapan atau dapat dikatakan laba semakin kecil sehingga akan mengarah pada kinerja
perusahaan yang menurun juga. Contoh, banyak perusahaan yang berkutat dengan
persoalan utang, turunnya 1 2 tingkat penjualan, dan kesulitan likuiditas yang dialami
oleh perusahaan akibat dari menigkatnya inflasi pada saat krisis terjadi. Akibat dari krisis
tersebut dapat menyebabkan daya tahan perusahaan untuk beroperasi semakin melemah
dan disamping itu juga investor cenderung menarik modalnya karena investasi yang
dilakukan tidak memberikan laba sesuai yang diharapkan. Keputusan investor untuk
menanam ataupun menarik investasinya kepada perusahaan dapat dilihat dari segi laporan
keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan alat bantu yang digunakan oleh
investor untuk melihat sejauh mana perusahaan mampu menggunakan sumber daya yang
dimiliki untuk menghasilkan laba sehingga dapat dilakukan pengambilan keputusan yang
rasional. Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu aktivitas yang bersifat teknis
berdasarkan pada metode dan prosedur-prosedur yang memerlukan penjelasan-penjelasan
agar tujuan atau maksud untuk menyediakan informasi yang bermanfaat itu bisa dicapai
(Hanafi dan Halim,2005: 44). Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan
merupakan salah satu sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja
serta perubahan posisi keuangan perusahaan, yang berguna untuk pengambilan keputusan.
Hal tersebut dilakukan dengan cara melakukan analisis laporan keuangan (Luciana &
Emanuel, 2003). Analisis laporan keuangan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja
perusahaan pada waktu yang lalu dan prospek pada masa yang akan datang (Awat, 1999:
389). Analisis terhadap laporan keuangan dalam hal ini dimaksudkan sebagai suatu usaha
(aktivitas) untuk membuat informasi dalam suatu laporan keuangan yang bersifat ke
dalam elemen-elemen yang lebih 3 sederhana dan mudah untuk dipahami, sedangkan
interpretasi dimaksudkan sebagai pengungkapan tentang makna (arti) dari suatu laporan
keuangan yang bersifat kompleks sebagai suatu keseluruhan. Informasi yang berkaitan
dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan
dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan dapat diukur dengan
menggunakan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan yang biasa
digunakan menurut Mamduh M. Hanafi & Abdul Halim (2007: 76) adalah rasio
likuiditas,rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar. Namun
penelitian ini hanya menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio solvabilitas, rasio
profitabilitas. Analisis rasio keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan
(Mamduh M. Hanafi &Abdul Halim. 2007:5). Kondisi inflasi yang tinggi maka harga
barang-barang atau bahan baku memiliki kecenderungan untuk meningkat. Peningkatan
harga barang-barang dan bahan baku akan membuat biaya produksi menjadi tinggi
sehingga akan berpengaruh pada penurunan jumlah permintaan yang berakibat pada
penurunan penjualan sehingga akan mengurangi pendapatan perusahaan. Selanjutnya
akan berdampak buruk pada kinerja perusahaan yang tercermin pula oleh turunnnya laba
pada perusahaan (Nurdin, 1999). Pada perusahaan yang berorientasi laba, laba yang
dicapai merupakan salah satu indikator keberhasilan dan menunjukkan kinerja yang telah
dicapai manajemen perusahaan pada periode tertentu, sedangkan dari sisi pengguna 4
eksternal, laba perusahaan merupakan salah satu pertimbangan dalam pengambilan
keputusan investasi di pasar modal.

1.2 Rumusan Masalah


 Apa yang dimaksud dengan analisis transaksi?
 Apa yang dimaksud dengan sistem berpasangan dan persamaan akuntansi?
 Apa yang dimaksud dengan ragam akuntansi?
 Apa yang dimaksud dengan pendapatan dan biaya?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian dari analisis transaksi?
 Untuk mengetahui sistem berpasangan dan persamaan akuntansi?
 Untuk mengetahui ragam akuntansi?
 Untuk mengetahui pendapatan dan biaya?

BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Analisis Transaksi

Analisis transaksi, yang merupakan tahap pertama dari siklus akuntansi, adalah
mempelajari transaksi dan menentukan pengaruhnya terhadap elemen-elemen laporan
keuangan. Hasil dari analisis transaksi dicatat dalam buku jurnal, kemudian diposting
(diakunkan) ke dalam buku besar.

2.2 Sistem Berpasangan Dan Persamaan Akuntansi

Sebelum mempelajari secara mendalam bagaimana menganalisis transaksi


keuangan, marilah kita mengenal dahulu sistem pencatatan yang digunakan oleh akuntansi.
Akuntansi menggunakan sistem pencatatan berpasangan (double-entry system). Misalnya
perusahaan mengeluarkan kas untuk membayar sewa garasi. Terhadap transaksi ini,
akuntansi mencatat tidak hanya "pengeluaran kasnya," tetapi juga "untuk apa" kas itu
dikeluarkan. Sebagai contoh lain, misalnya perusahaan menerima kas dari pelanggan.
Akuntansi akan mencatat transaksi tersebut tidak hanya "penerimaan kasnya," tetapi juga
"dari mana" kas itu diterima. Itulah esensi dari sistem pencatatan berpasangan. Jadi,
analisis transaksi juga tunduk pada sistem berpasangan tersebut. Untuk memahami analisis
transaksi yang demikian, kita akan menggunakan alat bantu "persamaan dasar akuntansi,"
yang akan dijelaskan segera di bawah ini.

Aktiva adalah harta yang dikuasai perusahaan, sedangkan pasiva adalah sumber "dari
mana" aktiva tersebut diperoleh. Pasiva, dengan kata lain, menunjukkan hak-hak para
penyetor harta perusahaan.

Dalam perjalanan hidup perusahaan selanjutnya, bisa jadi perusahaan menerima harta dari
para pihak kreditor. Jadi, ada dua pihak yang menjadi sumber diperolehnya aktiva: kreditor
dan pemilik. Agar dapat dibedakan dengan jelas antara hak kreditor dan hak pemilik, maka
hak para kreditor disebut utang atau kewajiban dan hak para pemilik disebut modal
pemilik. Dengan demikian, persamaan akuntansi menjadi:

AKTIVA = UTANG + MODAL PEMILIK


2.3 RAGAM TRANSAKSI

Transaksi keuangan sangat banyak ragamnya. Jika dikaitkan dengan pertanyaan


"dengan siapa perusahaan bertransaksi?" maka transaksi keuangan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:

1. Transaksi dengan pemilik

Transaksi dengan pemilik adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan
pemilik. Transaksi ini terdiri atas transaksi penyetoran modal dan transaksi penarikan
kembali modal tersebut. Transaksi penyetoran modal oleh pemilik, misalnya berupa kas,
mengakibatkan aktiva (kas) perusahaan bertambah dan modal perusahaan juga bertambah.
Sebaliknya, jika pemilik mengambil kembali harta yang telah ia setorkan, maka transaksi ini
mengurangi aktiva perusahaan, di samping mengurangi juga modal perusahaan.

2. Transaksi dengan kreditor

Transaksi dengan kreditor adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan
kreditor. Transaksi ini terdiri atas transaksi penarikan pinjaman dan pelunasan pinjaman
tersebut. Transaksi penarikan pinjaman, dari bank misalnya, mengakibatkan aktiva (kas)
perusahaan bertambah dan utang perusahaan juga bertambah. Sebaliknya, jika perusahaan
melunasi pinjaman tersebut, maka transaksi ini mengurangi aktiva perusahaan, di samping
mengurangi juga utang perusahaan.

3. Transaksi dengan Pelanggan

Transaksi dengan pelanggan adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan
pelanggan. Transaksi ini terdiri atas transaksi penjualan barang/jasa perusahaan kepada
pelanggan dan transaksi pengembalian barang oleh pelanggan karena barang tidak sesuai
dengan pesanan, dan dalam hal jasa, pelanggan menuntut pengurangan harga karena
konsumen menganggap kualitas jasa yang ia terima tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
Transaksi penjualan barang/jasa aktiva mengakibatkan (kas atau piutang) perusahaan
bertambah dan pendapatan perusahaan juga bertambah. Sebaliknya, jika terdapat
pengembalian barang oleh pelanggan, maka transaksi ini mengurangi aktiva perusahaan, di
samping mengurangi juga pendapatan perusahaan.

4. Transaksi dengan pemasok

Transaksi dengan pemasok adalah transaksi yang terjadi antara perusahaan dan
pemasok (misalnya pemasok bahan baku). Transaksi ini terdiri atas transaksi pembelian
bahan baku, barang dagangan, atau pun barang lainnya seperti alat-alat kantor, kendaraan,
dan mesin produksi. Jika transaksi ini dilakukan dengan tunai, maka pengaruhnya adalah
menambah aktiva perusahaan (berupa bahan baku atau lainnya), dan di sisi lain mengurangi
aktiva perusahaan berupa kas. Jika transaksi ini dilakukan secara kredit,maka perlakuannya
sama dengan transaksi dengan kreditor, yakni menambah aktiva di samping juga menambah
utang. Kemudian, ketika perusahaan melunasi utang yang timbul dari transaksi dengan
pemasok ini, maka aktiva dan utang perusahaan berkurang secara simultan.

5. Transaksi dengan penyedia nilai tambah

Transaksi dengan penyedia nilai tambah adalah transaksi yang terjadi antara
perusahaan dan siapa pun yang menyediakan nilai tambah kepada produk/jasa perusahaan.
Karyawan, misalnya, menyediakan tenaganya kepada perusahaan di dalam rangka melayani
pelanggan atau membuatkan barang yang akan dijual kepada konsumen. PLN, sebagai
contoh lain, menyediakan tenaga listrik bagi perusahaan agar perusahaan dapat berproduksi
dan melayani konsumen. Transaksi dengan karyawan dan PLN seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan aktiva perusahaan berkurang (untuk membayar gaji dan tenaga listrik) atau
utang perusahaan bertambah (karena perusahaan belum membayar gaji dan tenaga listrik
yang telah ia gunakan). Di sisi lain, biaya perusahaan juga bertambah.

2.4 Pendapatan Dan Biaya

Dalam rangka mencapai laba, perusahaan harus menjual keluarannya (barang atau
jasa). Perusahaan pengolahan harus menjual barang atau produk yang telah selesai ia
produksi; perusahaan dagang harus menjual barang yang telah ia beli dari pemasoknya; dan
perusahaan jasa harus menjual jasanya. Contoh produk untuk perusahaan yang disebut
terakhir ini adalahjasa angkutan,jasa konsultasi, danjasa medis.

Aktivitas penjualan barang atau penyerahan jasa akan dibarengi dengan penerimaan aktiva,
baik berupa uang maupun berupa piutang. Naiknya aktiva sebagai akibat aktivitas penjualan
produk perusahaan disebut sebagai pendapatan (penghasilan). Pendapatan dapat pula
ditunjukkan oleh berkurangnya kewajiban (utang), yakni tatkala perusahaan menyerahkan
jasa kepada pelanggan yang telah membayar jasa tersebut sebelum jasa diserahkan. Jadi,
pendapatan dapat berupa kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban asalkan timbul dari
penyerahan barang/jasa yang menjadi usaha normal perusahaan. Dalam kaitannya dengan
persamaan dasar akuntansi, pendapatan menambah modal.

Upaya penjualan barang atau penyerahan jasa sudah tentu mempakan aktivitas ekonomik,
sehingga perusahaan harus mengeluarkan pengorbanan untuk memperoleh pendapatan.
Pengorbanan tersebut dapat berupa upah karyawan, pemakaian bahan bakar dan pelumas,
pemanfaatan jasa telekomunikasi, pemakaian listrik dan air, dan sebagainya. Pengorbanan
tersebut mengurangi kas (aktiva) jika sudah dibayar atau menambah kewajiban (utang) jika
belum dibayar. Akuntansi menyebut pengorbanan tersebut sebagai biaya. Jadi, biaya dapat
berupa penurunan aktiva atau kenaikan kewajiban asalkan timbul dari penyerahan
barang/jasa yang menjadi usaha normal perusahaan. Dalam kaitannya dengan persamaan
dasar akuntansi, biaya mengurangi modal pemilik. Berikut adalah contoh analisis transaksi
yang telah melibatkan pendapatan dan biaya.
Contoh 3.2:

Pada 1 Januari 2003 Tuan Ali mendirikan Perusahaan ABAH ALI yang bergerak
dalam bidang jasa pengangkutan. Alat pengangkutan yang digunakan diperoleh
dengan menyewa dari perusahaan lain, demikian pula kantor dan garasi.
Transaksi-transaksi berikut ini terjadi selama Januari 2003.

1. Untuk memulai usahanya, Tuan Ali menyetor uang tunai sebesar Rp 6.000.

2. Perusahaan menarik pinjaman dari bank sebesar Rp5.000

3. Perusahaan membeli bahan-bahan habis pakai (alat-alat tulis untuk kantor, bensin, oli dan
solar untuk kendaraan) dari Koperasi SERBA MAKMUR secara kredit senilai Rp1.500.

4. Selama bulan Januari2003, perusahaan mengeluarkan sejumlah uang tunai dengan rincian
sebagai berikut:

a. Membayar sewa alat pengangkutan............... Rp 3.000

b. Membayar sewa kantor dan garasi ............... 1.100

c. Membayar upah karyawan ............................ 3.000

d. Membayar macam-macam biaya .................. 900

e. Mengangsur kredit bank ............................... 1.000

f. Membayar biaya bunga bank ........................ 60

g. Membayar utang kepada Koperasi SERBA MAKMUR atas pembelian BHP pada transaksi
nomor 3 . 500

5. Perusahaan memperoleh uarrg tunai dari penjualan jasa pengangkutan. Selama bulan
Januari 2003, diterima uang tunai sebanyak Rp9.000.

6. Tuan Ali mengambil uang tunai sebanyak Rp300 untuk membayar SPP anaknya yang
belajar di FE UGM.

7. Pada akhir bulan Januari 2003, bahan habis pakai dihitung dan ternyata masih tersisa
Rp900.

Transaksi-transaksi pada Contoh 3.2 di atas dapat dianalisis dengan alat bantu
persamaan dasar akuntansi sebagai berikut:

1. Transaksi penyetoran uang dari pemilik berpengaruh terhadap:

a. aktiva (kas) bertambah


b. modal pemilik bertambah

2. Transaksi penarikan pinjaman berpengaruh terhadap:

a. aktiva (kas) bertambah

b. utang bank bertambah

3. Transaksi pembelian bahan-bahan habis pakai secara kredit berpengaruh terhadap:

a. aktiva (bahan habis pakai) bertambah

b. utang usaha bertambah

4. Transaksi pengeluaran uang tunai berpengaruh terhadap:

· membayar sewa angkutan:

a. aktiva (kas) berkurang

b. modal pemilik berkurang

· membayar sewa kantor dan garasi:

a. aktiva (kas) berkurang

b. modal pemilik berkurang

· membayar upah karyawan:

a. akfiva (kas) berkurang

b. modal pemilik berkurang

· membayar macam-macam biaya:

a. aktiva (kas) berkurang

b. modal pemilik berkurang

· mengangsur kredit bank:

a. aktiva (kas) berkurang

b. utang bank berkurang

· membayar biaya bunga:

a. aktiva (kas) berkurang


b. modal pemilik berkurang

· membayar utang kepada pemasok:

a. aktiva (kas) berkurang

b. utang usaha berkurang

5. Transaksi penerimaan uang tunai dari aktivitas usaha berpengaruh terhadap:

a. aktiva (kas) bertambah

b. modal pemilik bertambah

6. Transaksi pengambilan kas oleh pemilik berpengaruh terhadap:

a. aktiva (kas) berkurang

b. modal pemilik berkurang

7. Sisa bahan habis pakai akhir bulan Rp900. Padahal bahan habis pakai yang dibeli selama
sebulan RpI.500. Jadi, bahan habis pakai yang digunakan selama sebulan adalah Rp600.
Digunakannya bahan habis pakai ini berpengaruh terhadap:

a. aktiva (bahan habis pakai) berkurang

b. modal pemilik berkurang


BAB 111
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis transaksi, yang merupakan tahap pertama dari siklus akuntansi, adalah
mempelajari transaksi dan menentukan pengaruhnya terhadap elemen-elemen laporan keuangan.
Hasil dari analisis transaksi dicatat dalam buku jurnal, kemudian diposting (diakunkan) ke dalam
buku besar.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai