PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1
Tentang
KEWAJIBAN HUKUM
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK ( 3)
DOSEN PENGAMPU :
SANDRA AYU,M.Si
AKUNTANSI SYARIAH
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... 1
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................................................. 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kewajiban hukum dapat terjadi ketika seorang auditor memberikan jasa
profesional dalam bentuk apapun. Pertimbangan hukum yang ada ini terutama akan
dibatasi pada kewajiban hukum para CPA dalam kaitan dengan pelaksanaan audit
laporan keuangan. Dalam kewajiban hukum akan diawali dengan melakukan
penilaian tentang pengaruh kecenderungan lingkungan hidup terhadap profesi
dewasa ini.
Dengan adanya common law akan membantu auditor dalam menjalankan
tugas dan tanggungjawapnya sebagai seorang professional untuk melayani klien
dan orang ketiga.
.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pokok pemikiran diatas maka dapat merumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa itu Lingkungan Hukum Yang Berubah
2. Bagaimana Membedakan antara Kegagalan Bisnis, Kegagalan Audit Dan Resiko
Bisnis
3. Bagaimana Konsep Hukum Terhadap Kewajiban
4. Apa saja Kewajiban Terhadap Klien
5. Apa saja Kewajiban Terhadap Pihak Ketiga
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun Tujuan Dari Masalh Yaitu :
1. Untuk Mengetahui Apa itu Lingkungan Hukum Yang Berubah
2. Untuk mengetahui bagaimana Membedakan antara Kegagalan Bisnis, Kegagalan
Audit Dan Resiko Bisnis
3. Untuk mengetahui Konsep Hukum Terhadap Kewajiban
4. Untuk mengetahui Kewajiban Terhadap Klien
5. Untuk mengetahui Kewajiban Terhadap Pihak Ketiga
4
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut common law, para profesional audit bertanggung jawab untuk memenuhi apa
yang telah dinyatakan dalam kontrak dengan klien. Apabila auditor gagal memberikan jasa
atau tidak cermat dalam pelaksanaannya, mereka secara hukum bertanggung jawab
kepada klien atas kelahiran dan/atau pelanggaran kontrak, dan dalam situasi tertentu,
kepada pihak selain klien mereka.
1. Kesadaran para pemakai laporan keuangan yang semakin meningkat akan tanggung
jawab akuntan publik.
2. Kesadaran yang meningkat di pihak Securities dan Exchange Commisission (SEC)
mengenai tanggung jawabnya melindungi kepentingan para investor
3. Kerumitan fungsi-fungsi auditing dan akuntansi yang disebabkan oleh
meningkatnya ukuran bisnis, globalisasi bisnis, dan kerumitan operasi bisnis.
4. Kecenderungan masyarakat untuk menerima tuntutan dari pihak yang dirugikan
terhadap siapa saja yang dapat memberikan kompensasi, tanpa melihat siapa yang
salah, bersama dengan beberapa doktrin tentang kewajiban sering disebut konsep
(kewajiban ‘deep pocket”).
5. Keputusn pengadilan menyangkut ganti rugi yang besar pada beberapa kasus
melawan akuntan publik telah mendorong para pengacara untuk memberikan
pelayanan hukum atas dasar fee kontujensi. Kesepakatan ini menawarkan
keuntungan kepada pihak yang dirugikan bila tuntutannya berhasil, dan kerugian
yang minimum bila tuntutannya tidak berhasil.
6. Banyak kantor akuntan publik lebih memilih menyelesaikan masalah hukum di luar
pengadilan untuk menghindri biaya pengadilan yang mahal dan publisitas yang
merugikan, ketimbang menyelesaikannya melalui proses pengadilan.
7. Kesulitan yang dihadapi hakim dan juri dalam memahami serta
menginterpretasikan masalah teknis akuntansi dan auditing.
5
Banyak profesional akuntansi dan hukum yakin bahwa penyebab utama tuntutan
hukum kepada kantor akuntan publik adalah kurangnya pemahaman para pemakai
laporan keuangan atas dua konsep:
Kegagalan bisnis (business failure) terjadi apabila bisnis tersebut tidak mampu
mengembalikan pinjamannya atau memenuhi harapan para investor karena keadaan
ekonomi atau bisnis, seperti resesi, keputusan manajemen yang buruk., atau persaingan
yang tak terduga dalam industry itu.
Ada kesepakatan antara profesi akuntan dan pengadilan bahwa aditor bukan penjamin
atau penerbit laporan keuangan. Auditor hanya diharapkan untuk melakukan audit dengan
kemahiran, dan tidak diharpakan benar 100 persen. Standar kemahiran (due care) disebut
sebagai konsep orang yang bijak (prudent person concept), hal ini dikemukakan
dalam Cooley on Torts.
Para partner mungkin juga bertanggung jawab atas pekerjaan orang yang mereka
andalkan menurut UU Keagenan. Tiga kelompok auditor yang paling mungkin diandalkan
adalah para karyawan, kantor akuntan publik lain yang ditugaskan untuk melakukan
sebagian pekerjaan, dan para spesialis yang dihubungi untuk menyediakan informasi
6
teknis. Jika seorang karyawan melaksanakan audit yang tidak memadai, partnernya dapat
ikut bertanggung jawab ats kinerja karyawan tersebut.
Menurut Common Law, akuntan public tidak berhak menyembunyikan informasi dari
pengadilan dengan menyatakan bahwa informasi tersebut rahasia. Diskusi rahasia antara
klien dan auditor tidak dapat disembunyikan dari pengadilan.
Syarat yang berkaitan dengan kelalaian dan penipuan: kelalaian biasa, kelalaian
besar, penipuan konstruktif, penipuan.
Syarat yang berkaitan dengan hukum kontrak: pelanggaran kontrak, manfaat pihak
ketiga.
Syarat-syarat lain: common Law, UU Statuter, Kewajiban bersama dan tertentu,
kewajiban terpisah dan proporsional.
Sumber tuntutan hukum yang paling umum terhadap akuntan publik adalah dari klien.
Kewajiban yang umum akibat tuntutan hukum klien melibatkan klaim bahwa auditor tidak
dapat menemukan pencurian oleh karyawan akibat kelalaian dalam melaksanakan audit.
Masalah utama dalam kasus yang melibatkan dugaan kelalaian biasanya adalah tingkat
kemahiran yang diperlukan.
Kantor akuntan publik biasanya menggunakan satu atau kombinasi dari empat
pembelaan bila ada tuntutan hukum oleh klien, yaitu:
1. Tidak ada tugas yang harus dilaksanakan, jasa berarti bahwa kantor akuntan publik
mengklaim bahwa kontrak yang tersirat atau pun yang dinyatakan secara jelas.
2. Pelaksanaan kerja tanpa kelalaian (nonnegligent performance)
7
3. Kelalaian kontribusi (contributory negligence)
4. Ketiadaan hubungan timbal balik (sebab-akibat)
Pihak ketiga meliputi pemegang saham actual dan calon pemegang saham, pemasok,
bankir, dan kreditor lain, karyawan, serta pelanggan.sebuah kantor publik dapat
mempunyai kewajiban terhadap pihak ketiga yang mengklaim menderita kerugian akibat
mengandalkan laporan keuangan yang menyesatkan.suatu tuntutan biasanya terjadi
apabila bank tidak dapat menagih utang yang besar dari nasabah yang yang insolven dan
bank itu kemudian mengklaim bahwa pinjaman tersebut diberikan berdasarkan laporan
keuangan yang sudah di audit yang menyesatkan.dan kantor akuntan harus bertanggung
jawab karena gagal melaksanakan audit dengan benar.
1.Doktrin Ultramares
Kasus audit utama yang mengawali kewajban terhadap pihak ketiga adalah Ultramares
Corporation vs. Touche (1931). Kasus ini membentuk suatu doktrin yang dikenal
sebagai doktrin Ultramares.
2.Foreseen Users.
Credit Alliance
Restatement of Torts
Foreseeble Users
Tiga dari empat pembelaan yang tersedia bagi auditor dalam menghadapi tuntutan oleh
klien juga tersedia untuk tuntutan hukum oleh pihak ketiga, yaitu: tidak ada kewajiban
untuk melaksanakan jasa, pelaksanaan kerja tanpa kelalaian, dan ketiadaan hubungan
8
sebab-akibat. Kelalaian kontribusi biasanya tidak berlaku karena pihak ketiga bukan
penyebab terjadinya salah saji dalam laporan keuangan.
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis meminta kritik
yang membangun dari para pembaca.
10
DAFTAR PUSAKA
Alvin A. Arens, Randal J. Elder, Marks S. Beasley. 2015 Auditing dan Jasa Asurance.
Erlangga
11