Anda di halaman 1dari 10

SURAT PERNYATAAN LANGGANAN

(CLIENT REPRESENTATION
LETTER)

OLEH :

AHMAD MUHLIS
NURUL AINI LIMPO
NURFADILAH

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan
dan kesehatan kepada kami sehingga kami mampu menyelesaikan sebuah makalah kelompok
untuk mata kuliah teori akuntansi yang berjudul “SURAT PERNYATAAN
LANGGANAN(CLIENT REPRESENTATION LETTER) Makalah yang
sudah kami susun ini untuk menyelesaikan tugas presentasi mata kuliah Auditing II yangmesti
digarap bersama karena membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar.
Di tengah pergumulan diskusi yang alot dan panjang sesama kelompok satu, kami pun akhirnya
berhasil menemukan pola menarik untuk membentuk kelas kreatif. Kemudian makalah berikut
bisa rampung berkat pihak-pihak yang sudah membantu,dan narasumber yang sudah berkenan
untuk kami wawancara.

Kami pun menyadari jika isi makalah ini jauh dari sempurna karena keterbatasan kami. Oleh
sebab itu, kami harapkan adanya umpan balik berupa kritik dan saran yangmembangun agar di
kemudian hari kami sanggup makalah yang lebih maksimal. Akhirnya, semoga makalah yang
sudah kami susun bersama-sama bisa bermanfaat bagidunia pendidikan.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 4

A. RUMUSAN MASALAH...................................................................................... 4

B. TUJUAN PERMASALAHAN..............................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6

A. PENGERTIAN SURAT PERNYATAAN LANGGANAN

( CLIENT REPRESENTATION LETTER).......................................................... 6

B. KEGUNAAN CLIENT REPRESENTATION LETTER...................................... 7

C. ISI DARI CLIENT REPRESENTATION LETTER.............................................. 8

BAB III PENUTUPAN..................................................................................................... 9

A. KESIMPULAN................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menyelesaikan audit, auditor sering kali menghadapi kendala waktu yang ketat,
terutama ketika klien berusaha mendapatkan tanggal yang cepat untuk menerbitkan
laporan audit. Meskipun waktu bukan merupakan mitra bagi auditor,namun auditor harus
memanfaatkan waktu tersebut untuk membuat pertimbangan professional yang baik dan
menyatakan pendapat yang tepat dalam situasi bersangkutan. Untuk tujuan pembahasan,
tanggung jawab auditor dalam menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

(1) menyelesaikan pekerjaan lapangan


(2) mengefaluasi temuan, dan
(3) berkomunikasi dengan klien.

Setelah menjelaskan aktifitas-aktifitas yang terlibat dalam penyelesaian audit, kemudian


harus diberikan pertimbangan pada tanggung jawab auditor sesudah audit. Tanggung
jawab ini bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi sesudah tanggal laporan auditor.
Dalam menyelesaikan pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik
untuk mendapatkan bukti audit tambahan. Prosedurnya adalah: · Review Peristiwa
Subsequent Event. · Memahami Risalah Rapat · Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi,
Klaim, dan Penilaian. · Client Represetation Letter · Mendapatkan surat representasi
klien · Melaksanakan prosedur analit SA Seksi 333 (PSA No. 17) mensyaratkan Auditor
untuk memperoleh representasi tertulis dari manajemen. Tujuan dari Representation
Letter ini adalah untuk mengingatkan manajemen akan tanggung jawabnya mengenai
asersi dalam laporan keuangan dan mendokumentasikan tanggapan manajemen atas
pernyataan mengenai berbagai aspek audit.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Surat pernyataan langganan( client representation letter) ?
2. Apa kegunaan surat penyataan langganan (client representation letter) ?
3. Apa isi dari surat pernyataan langganan ( client representation letter) ?
C. Tujuan Permasalahan
1. Untuk mengetahui apa itu surat pernyataan langganan client representationletter
2. Untuk mengetahui kegunaan surat pernyataan langganan dari client
representation letter
3. Untuk mengetahui isi dari surat pernyataan langganan client representationletter
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SURAT PERNYATAAN LANGGANAN( CLIENT


REPRESENTATION LETTER)
Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan public
pada akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang terdiri
dari pendapat auditor (auditor’s opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan klien
dan laporan keuangan yang telah diaudit, yang merupakan tanggung jawab manajemen
(klien).

Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus
meminta surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien harus
memberikannya.Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan tanggal tanggal
selesainya pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal laporan akuntan public.

Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus


menjelaskan hal-hal atau kejadian penting sesudah tanggal neraca.Surat pernyataan
langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang berwenang,
biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur Utama dan ditik diatas kop
surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor akuntan public.

Jadi, surat pernyataan langganan surat yang dibuat oleh klien, ditujukan kepada kantor
akuntan public, yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang penting, antara lain :
a. Bahwa manajemen menyadari, merekalah yang bertanggung jawab terhadap
kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia(Standar Akuntansi Keuangan).

b. Bahwa semua data, catatan akuntansi, notulen rapat direksi dan pemegang saham
serta informasi-informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan audit, seluruhnya
sudah diperlihatkan kepada akuntan public dan tidak ada yang disembunyikan.
c. Penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan, misalnya :
 Piutang yang disajikan di neraca semuanya bisa tertagih atau sudah dibuatkan
penyisihan yang cukup untuk piutang yang diragukan bisa tertagih.
 Active tetap yang tercantum di neraca semuanya merupakan milik perusahaan
dan dicatat berdasarkan harga perolehannya.
 Hutang yang tercantum di neraca betul-betul merupakan kewajiban
perusahaan dan tidak ada hutang atau kewajiban kepada pihak ketiga yang
belum dicantumkan di neraca

B. KEGUNAAN CLIENT REPRESENTATION LETTER


Manfaat client representation letter bagi kantor akuntan public sangat besar sekali.
Misalnya jika ternyata klien tidak mencatat transaksi perusahaan secara keseluruhan atau
ada bukti-bukti yang disembunyikan/tidak diperlihatkan kepada kantor akuntan, sehingga
ada pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan klien dan merasa dirugikan lalu
mengajukan tuntutan kepada akuntan public di pengadilan. Dalam hal ini akuntan public
dapat menunjukkan surat pernyataan langganan tersebut sebagai bukti di pengadilan,
sehingga tidak bisa disalahkan.
Jika akuntan public tidak memiliki surat pernyataan langganan,maka ia bisa
disalahkaan di pengadilan dan harus membayar ganti rugi atau dicabut izin prakteknya
oleh Menteri Keuangan jika terbukti lalai dalam melakukan pemeriksaannya sehingga
merugikan pihak lain.

C. ISI DARI CLIENT REPRESENTATION LETTER


Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan dalam Standar ProfesionalAkuntan
Public (PSA No. 17), bahwa surat pernyataan langganan (representasi tertulis) umumnya
meliputi hal-hal berikut, jika dimungkinkan:
1. Pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan
keuangan secara wajar, posisi keuangan, hasil usaha, perubahanekuitas, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia atau basis
akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan.
3. Kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat pemegang saham, direksi dan
dewan komisaris.
4. Tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidaktercatat.
5. Informasi mengenai transaksi antar pihak yang memiliki hubungan istimewadan
piutang atau utang antar pihak yang memiliki hubungan istimewa.
6. Ketidakpatuhan dengan pasal-pasal perjanjian kontrak yang mungkin
berdampak
7. Informasi mengenai peristiwa kemudian.
8. Ketidakberesan yang melibatkan manajemen dan karyawan.
9. Komunikasi dari instansi pemerintah mengenai ketidakpatuhan terhadap atau
kelemahan dalam praktik laporan keuangan.
10. Rencana atau maksud yang mungkin akan mempengaruhi nilai atau klasifikasi
aktiva atau kewajiban.
11. Pengungkapan saldo kompensasi atau perjanjian yang menyangkut pembatasan
terhadap saldo kas, dan pengungkapan line-of-creditatau perjanjian yang serupa.
12. Pengurangan kelebihan atau keusangan persediaan menjadi nilai yang dapat
direalisasikan.
13. Rugi dari komitmen penjualan.
14. Hak atas aktiva, hak gadai atas aktiva, dan aktiva yang dijaminkan.
15. Perjanjian untuk membeli kembali aktiva yang sebelumnya dijual.
16. Rugi dari komitmen pembelian untuk jumlah persediaan yang melebihi kebutuhan
atau pada harga diatas harga pasar.
17. Pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran hukum atau peraturan yang dampaknya
harus dipertimbangkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan atau sebagai
dasar untuk mencatat rugi bersyarat.
18. Kewajiban lain dan laba atau rugi bersyarat yang harus diungkapkan.
19. Tuntutan yang tidak diungkapkan meskipun telah diberitahukan kemungkinannya
oleh penasehat hukum klien.
20. Hak atau perjanjian pembelian kembali saham perusahaan atau modal Saham yang
disisihkan untuk hak pembelian saham, warrant, konversi, atau persyaratanlainnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan public pada
akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang terdiri dari
pendapat auditor (auditor’s opinion) mengenai kewajaran laporan keuangan klien dan
laporan keuangan yang telah diaudit, yang merupakan tanggung jawab manajemen
(klien).

Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor harus meminta
surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien harus
memberikannya.Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan tanggal
tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal laporan akuntan
public.

Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus menjelaskan hal-
hal atau kejadian penting sesudah tanggal neraca.Surat pernyataan langganan tersebut
harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang berwenang, biasanya Direktur
Keuangan dan Akuntansi atau Direktur Utama dan ditik diatas kop surat klien,
walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor akuntan public. Jadi, surat
pernyataan langganan surat yang dibuat oleh klien, ditujukan kepada kantor akuntan
public, yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang penting
DAFTAR PUSTAKA

Institut Akuntan Publik Indonesia.per 31 maret 2011.Standar ProfesionalAkuntan


Publik.Jakarta:Penerbit Salemba Empat.

http://kikimartha25.blogspot.co.id/2011/07/laporan-audit-manajemen-letter-
dan.html
http://nirwansuparwan2.blogspot.co.id/2012/06/client-representation-letter-
surat.html
http://dexsuar.blogspot.co.id/2013/07/memahami-tahapan-proses-penyelesaian.html

Anda mungkin juga menyukai