Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SURAT PERNYATAAN LANGGANAN


( CLIENT REPRESENTATION LETTER )
Dosen Pengampu: Risky Soleman S.E.,M.Akun
Mata Kuliah: Pengauditan II

Oleh:
Kelompok II

Rianita Idris ( 02272111093 )


Sitnawati Udin ( 02272111124 )
Sulastri Nengseh ( 02272111056 )

Kelas: V-C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun
tidak. langsung telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini. Makalah yang
berjudul "SURAT PERNYATAAN LANGGANAN CLIENT REPRESENTATION
LETTER)" ini kami susun selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Auditing 2 juga
untuk menambah wawasan kami. Makalah ini membahas tentang Pengertian
Representation Letter (Surat Pernyataan Langganan), Kegunaan Client Representation
Letter, Isi dari Client Representation Letter, serta contoh Client Representation Letter.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun menjadi
sumber inspirasi untuk pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna seperti yang
diharapkan semua pihak oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 19 desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................1

DAFTAR ISI.........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................3

A. Latar Belakang.............................................................................................3

B. Rumusan Masalah........................................................................................3

C. Tujuan..........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Pengertian Surat Pernyataan langganan.......................................................4

B. Kegunaan surat pernyataan langganan........................................................4

C. Isi dari surat pernyataan langganan.............................................................5

D. Contoh dari Surat pernyataan langganan.....................................................5

BAB III PENUTUP...............................................................................................7

A. Kesimpulan..................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melakukan audit atas suatu laporan keuangan, salah satu hal yang
penting adalah adanya surat penyataan langganan. Surat penyataan langganan atau
yang juga biasa dikenal sebagai client representation letter memiliki manfaat yang
sangat besar bagi kantor akuntan publik. Hal ini dikarenakan surat penyataan
langganan merupakan pernyataan tertulis yang diberikan kepada auditor untuk
mendukung bukti audit lain yang harus diminta oleh audior sebelum laporan audit
diserahkan kepada klien.

Dalam menyelesaikan audit, auditor sering kali menghadapi kendala waktu


yang ketat, terutama ketika klien berusaha mendapatkan tanggal yang cepat untuk
menerbitkan laporan audit. Meskipun waktu bukan merupakan mitra bagi auditor,
namun auditor harus memanfaatkan waktu tersebut untuk membuat pertimbangan
profesional yang baik dan menyatakan pendapat yang tepat dalam situasi
bersangkutan. Setelah menjelaskan aktifitas- aktifitas yang terlibat dalam
penyelesaian audit, kemudian harus diberikan pertimbangan. pada tanggung jawab
auditor sesudah audit. Tanggung jawab ini bersangkutan dengan peristiwa yang
terjadi sesudah tanggal laporan auditor.

Standar Audit (SA) 580 dari SPAP-IAPI mengatur tentang Representasi


Tertulis yang dalam praktik akuntan public dikenal sebagai Surat Pernyataan
Langganan.

SA 580 berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk memperoleh


representasi tertulis manajemn dan jika relevan pihak yang bertanggung jawab atas
tat kelola dalam audit atas laporan keuangan.

Menurut SA 580, representasi tertulis adalah suatu pernytaan tertulis yang


diberikan kepada auditor untuk mendukung bukti audit lain. Representasi tertulis
dalam konteks ini tidak termasuk laporan keuangan, asersi yang terdapat dalamnya
atau buku dan catatatn yang mendukung laporan keuangan tersebut.
Namun demikian, sebelum laporan auditdiserahkan kepada klien, auditor
harus meminta surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien
harus memberikannya. Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan
tanggal tanggal selesainya. pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal
laporan akuntan public.

Tanggal tersebut menunjukkan sampai bataswaktu mana auditor harus


menjelaskan hal-hal atau kejadian penting sesudah tanggal neraca. Surat pernyataan
langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang berwenang,
biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur Utama dan ditik diatas kop
surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor akuntan public,

B. Rumusan Masalah

Makalah ini disusun agar kita dapat mengetahui:

1. Pengertian Client Representation Letter?

2. Kegunaan Client Representation Letter?

3. Isi Dari Client Representation Letter?

4. Contoh surat pernyataan langganan

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Itu Client Representation Letter

2. Untuk mengetahui kegunaan dari client representation letter

3. Untuk mengetahui isi dari client representation letter

4. Untuk mengetahui contoh dari Client Representation Letter


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CLIENT REPRESENTATION LETTER (SURAT


PERNYATAAN LANGGANAN)

Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan


public pada akhir pemeriksaannya harus mengeluarkan laporan akuntan public yang
terdiri dari pendapat auditor (auditor's opinion) mengenai kewajaran laporan
keuangan klien dan laporan keuangan yang telah diaudit, yang merupakan tanggung
jawab manajemen (klien).

Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor


harus meminta surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien
harus memberikannya. Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan
tanggal tanggal selesainya pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal
laporan akuntan public.

Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus


menjelaskan hal-hal atau kejadian penting sesudah tanggal neraca. Surat pernyataan
langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan (klien) yang berwenang,
biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur Utama dan ditik diatas kop
surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan oleh kantor akuntan public.

Standar Audit (SA) 580 dari SPAP – IAPI mengatur tentang Representasi
Tertulis yang dalam praktik akuntan publik dikenal sehagai Surat Penyvataan
Langganan.

SA 580 berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januaru 2013 (untuk emiten), atau 1 Januari 2014
(untuk entitas selain emiten).

SA 580 harus dibaca bersamaan dengan SA 200 – tujuan keseluruhan auditor


Independen dan Pelaksanaan audit berdasarkan Standar Audit. Selain itu terdapat
beberapa SA yang memuat ketentuan Representasi Tertulis, yaitu:
1. SA 240, "Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam suatu
Audit atas Laporan Keuangan”—paragraf 39.
2. SA 250, "Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas
Laporan Keuangan-paragraf 16.
3. SA 450, "Pengevaluasian atas Kesalahan Penyajian yang Diidentifikasi
selama Audit"-paragraf 14.
4. SA 501, "Bukti Audit -Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan"-paragraf 12.
5. SA 540, "Audit atas Estimasi Akuntansi, Termasuk Estimasi Akuntansi Nilai
Wajar, dan Pengungkapan yang Bersangkutan"—paragraf 22.
6. SA 550, "Pihak Berelasi"-paragraf 26.
7. SA 560, "Peristiwa Kemudian"-paragraf 9.
8. SA 570, "Kelangsungan Usaha"-paragraf 16(e).
9. SA 710, "Informasi Komparatif-Angka Koresponding dan Laporan Keuangan
Komparatifparagraf 9.

SA 580 berkaitan dengan tanggung jawabauditor untuk memperoleh


representas tulis dari manajemen dan, jika relevan pihak yang bertanggung jawab atas
tata kelola dalam audit atas laporan keuangan.

Menurut SA 580, representasi tertulis adalah suatu pernyataan tertulis yang


diberikan kepada auditor untuk mendukung bukti audit lain.

Representasi tertulis dalam konteks ini tidak termasuk laporan keuangan,


asersi yang terdapat didalamnya, atau buku dan catatan yang mendukung laporan
keuangan tersebut.

Karena representasi tertulis merupakan bukti audit yang diperlukan, maka


opini auditor tidak dapat diberi tanggal sebelum tanggal representasi tertulis. Tanggal
dalam representasi tertulis harus dibuat sedekat mungkin dengan tetapi tidak setelah
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan.

Dalam suatu general audit/financial audit (pemeriksaan umum), akuntan


publik laporan auditor atas laporan keuangan. pada akhir pemeriksaannya harus
mengeluarkan laporan akuntan publik yang terdin dari pendapat auditor (auditor's
opinion) mengenai kewaiaran laporan keuangan klien dan laporan keuangan yang
telah diaudit, yang merupakan tanggung jawab manajemen (klien).
Namun demikian, sebelum laporan audit diserahkan kepada klien, auditor
harus meminta surat pernyataan langganan (client representation letter), dan klien
harus memberikannya.

Tanggal surat pernyataan langganan harus sama dengan tanggal selesainya


pemeriksaan lapangan (audit field work) dan tanggal laporan akuntan publik.

Tanggal tersebut menunjukkan sampai batas waktu mana auditor harus


menjelaskan hal-hal atau kejadian penting sesudah tanggal laporan posisi keuangan.

Surat pernyataan langganan tersebut harus ditandatangani pejabat perusahaan


(klien) yang berwenang, biasanya Direktur Keuangan dan Akuntansi atau Direktur
Utama, dan dicetak di atas kop surat klien, walaupun konsep surat tersebut disiapkan
oleh kantor akuntan public.

Jadi, surat pernyataan langganan adalah surat yang dibuat oleh klien, ditujukan
kepada kantor akuntan publik, yang berisi pernyataan mengenai beberapa hal yang
penting, antara lain sebagai berikut.

1. Bahwa manajemen menyadari, merekalah yang bertanggung jawab terhadap


kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ETAP/PSAK.
2. Bahwa semua data, catatan dan laporan akuntansi, notulen rapat direksi dan
pemegang saham serta informasi-informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan
audit, seluruhnya sudah diperlihatkan kepada akuntan publik dan tidak ada yang
disembunyikan.
3. Penjelasan mengenai pos-pos laporan keuangan, misalnya:
a. piutang yang disajikan di laporan posisi keuangan (neraca) semuanya bisa
tertagih atau sudah dibuatkan penyisihan yang cukup untuk piutang yang
diragukan bisa tertagih
b. aset tetap yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) semuanya
merupakan milik perusahaan dan dicatat berdasarkan harga perolehan atau fair
market value
c. utang/liabilitas yang tercantum di laporan posisi keuangan (neraca) betul-betul
merupakan liabilitas perusahaan dan tidak ada liabilitas kepada pihak ketiga
yang belum dicantumkan di laporan posisi keuangan (neraca).
4. Menyatakan ada atau tidaknya aset perusahaan yang dijadikan jaminan atas kredit
yang diperoleh dari bank. Jika ada aset yang dijadikan jaminan, harus dijelaskan
aset apa saja yang dijaminkan dan dijaminkan kepada siapa.
5. Menyatakan ada atau tidaknya liabilitas bersyarat (contingent liability) per tanggal
laporan posisi keuangan (neraca). Kalau ada harus dijelaskan dalam bentuk apa.
Contingent liebility adalah liabilitas perusahaan kepada pihak ketiga yang
mungkin terjadi, mungkin juga tidak terjadi, tergantung pada kejadian di periode
yang akan dating.Contingent liability bisa berasal dari pendiskontoan wesel tagih
atau jika ada tuntutan terhadap perusahaan di pengadilan yang pada tanggal
laporan posisi keuangan (neraca), belum ada keputusan hukum dari pengadilan
tersebut
6. Menyatakan ada atau tidaknya transaksi-transaksi hubungan istimewa (related
dengan perusahaan induk (holding company), perusahaan an party transactions)
dengan nanak (subsidiary company), atau perusahaan afiliasi (affiliated company).
Jika ada transaksi hubungan istimewa, misalnya dalam bentuk pembelian atau
penjualan barang dagangan antar perusahaan dalam satu grup, maka harus
dinvatakan bahwa transaksi tersebut dilakukan dengan harga pasaryang wajar
form lenoth transoctions), dan harus dijelaskan juga berapa jumlah transaksi
tersebut.
7. Menyatakan ada atau tidaknya kejadian penting sesudah tanggal laporan posisi
uangan (neraca) yang mempunyai pengaruh yang penting atau material terhadan
kewaiaran laporan keuangan. misalnva terjadinya kebakaran sesudah tange
laporan posisi keuangan (neraca) namun sebelum laporan akuntan diterbitkan.

B. KEGUNAAN CLIENT REPRESENTATION LETTER

Manfaat client representation letter bagi kantor akuntan publik sangat besar
sekal Misalnya jika ternyata klien tidak mencatat transaksi perusahaan secara
keseluruhan atau ada bukti-bukti yang disembunyikan/tidak diperlihatkan kepada
kantor akuntan, sehingga ada pihak-pihak yang menggunakan laporan keuangan klien
dan merasa dirugikan lalu mengajukan tuntutan kepada akuntan publik di pengadilan.
Dalam hal ini akuntan publik dapat menunjukkan surat pernyataan langganan tersebut
sebagai bukti di pengadilan, sehingga tidak bisa disalahkan.
Jika akuntan publik tidak memiliki surat pernyataan langganan, maka ia bisa
disalahkan di pengadilan dan harus membayar ganti rugi atau dicabut izin praktiknya
oleh Menteri Keuangan jika terbukti lalai dalam melakukan pemeriksaannya sehingga
merugikan pibak lain.

C. ISI DARI CLIENT REPRESENTATION LETTER

Surat pernyataan langganan (reprentasi tertulis) umumnva meliputi hal-hal


berikut jika dimungkinkan:

a. pengakuan manajemen mengenai tanggung jawabnya untuk menyajikan laporan


keuangan secara wajar (laporan posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
dan arus kas) sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS atau
basis akuntansi komprehensif lainnya;
b. tersedianya catatan keuangan dan data yang berkaitan;
c. kelengkapan dan tersedianya semua notulen rapat pemegang saham, direksi, dan
dewan komisaris;
d. tidak terdapat kesalahan dalam laporan keuangan dan transaksi yang tidak tercatat;
e. informasi mengenai transaksi antarpihak yang memiliki hubungan istimewa dan
piutang atau utang (liabilitas) antarnibak vang memiliki hubungan istimewa:
f. ketidakpatuhan dengan pasal-pasal perianiian kontrak vang mungkin berdampak
terhadap laporan keuangan;
g. informasi mengenai peristiwa kemudian
h. ketidakberesan yang melibatkan manajemen dan karyawan;
i. komunikasi dari instansi pemerintah mengenai ketidakpatuhan terhadap atau
kelemahan dalam praktik pelaporan keuangan;
j. rencana atau maksud yang mungkin akan memengaruhi nilai atau klasifikasi aset
atau liabilitas;
k. pengungkapan saldo kompensasi atau perjanjian yang menyangkut pembatasan
terhadap saldo kas dan setara kas, dan pengungkapan line-of-credit atau perjanjian
yang serupa;
l. pengurangan kelebihan atau keusangan persediaan menjadi nilai yang dapat
direalisasikan:
m. rugi dari komitmen penjualan:
n. hak atas aset, hak gadai atas aset, dan aset yang dijaminkan;
o. perjanjian untuk membeli kembali aset yang sebelumnya dijual;
p. rugi dari komitmen pembelian untuk jumlah persediaan yang melebihi kebutuhan
atau pada harga di atas harga pasar;
q. pelanggaran atau kemungkinan pelanggaran hukum atau peraturan yang
dampaknya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan
atau sebagai dasar untuk mencatat rugi bersyarat;
r. liabilitas lain dan laba atau rugi bersyarat yang harus diungkapkan;
s. tuntutan yang tidak diungkapkan meskipun telah diberitahukan kemungkinannva
oleh penasihat hukum klien;
t. hak atau perianiian pembelian kembali saham perusahaan atau modal saham yang
disisihkan untuk hak pembelian saham, waran, konversi, atau persyaratan lainnya.

D. CONTOH CLIENT REPRESENTATION LETTER

Berikut ini akan sajikan contoh surat pernyataan langganan, satu dalam
Bahasa Indonesia dan menurut SA 580

Contoh Representation Letter dalam Bahasa Indonesia


Contoh Representation Letter Menurut SA 580
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Client Representation Letter adalah surat formular yang disiapkan oleh auditor
jasa dan ditandatangani oleh anggota manajemen senior. Dalam surat tersebut,
manajemen membuktikan keakuratan dan kelengkapan informasi yang diberikan
kepada auditor jasa untuk dianalisis. Surat tersebut diberi tanggal pada tanggal
laporan dan ditandatangani pada atau setelah tanggal tersebut. Auditor jasa harus
memperoleh surat representasi yang ditandatangani yang mencakup, minimal,
representasi yang diperlukan yang ditentukan oleh AICPA untuk memberi opini atas
suatu audit.
DAFTAR PUSTAKA

Institut Akuntan Publik Indonesia. Per 31 Maret 2011. Standar Professional


Akuntan Public. Jakarta: Penerbit Salembat Empat

Moeller, Robert, Victor Z Brink's. 1999. Modern Internal Auditing. (CPE)


Edisi ke-5. New York: John Wiley & Sons. Newman, Benyamin, 1980. Forms Manual
For The CPA, New York: John Wiley & Sons.

Perry, William E, Keagle W. Davis, 1991. Handbook For Internal Auditors.


Volume 1 & 2. New York:

Matthew Bender & Co, Inc. Pickett, KH. Spencer 2010. The Internal Auditing
Handbook. Edisi ke-3. John Wiley & Sons Ltd
Reider, Harry R. 1994. The Complete Guide to Operational Auditing. New
York: John Wiley & Sons.

Ruin, Joseph Eby. 2011. Internal Auditing Supporting Risk Management,


Fraud Awareness Management and Corporate Governance. Edisi ke-2. Singleton,
Tommie W., Singleton, Aaron J. 2010. Fraud Auditing and Forensic Accounting. New
York: John Wiley & Sons

Johnson, A. (2010). "Effective Communication in Business Letters." Journal


of Business Communication, 37(2), 45-60.

Smith, B. C. (2015). "Writing Professional Statements: A Guide for


Subscription Letters." Business Writing Quarterly, 22(4), 112-128.

Anderson, M. (2018). "The Art of Persuasion: Crafting Convincing


Subscription Statements." Journal of Marketing Communications, 41(3), 75-89.

Brown, A. (2019). "Crafting Professional Letters for Corporate


Correspondence." Journal of Corporate Writing, 15(2), 88-104.

Taylor, M. (2020). "Communication Strategies in Business Subscriptions."


Business Communication Research, 25(4), 211-228.

Anda mungkin juga menyukai