Medan
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Tata Kelola dan Akuntabilitas Etika Perusahaan”. Penulis
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
Dewan Direksi. Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendrik
E. S. Samosir, S.E., Ak., M.Ak., CA yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam
membuat makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat, Penulis meminta maaf jika ada
kesalahan penulisan kata dan nama tokoh. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Tuhan yang
maha sempurna. Oleh Karena itu, penulis membuka diri untuk menerima setiap kritikan dan
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7
2.2 Prinsip Dasar Konsep Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Prinsip-Prinsip yang Ada
2.4 Alasan Tata Kelola Yang Baik Itu Penting dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan.......11
3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14
3.2 Saran................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15
4
BAB I
PENDAHULUAN
Di era industri 4.0 yang sedang berjalan menuju era 5.0 juga menuntut perusahaan-
perusahaan untuk terus berkembang. Dimasa transisi tersebut tidak sedikit perusahaan yang
malah mengalami kegagalan. Hal tersebut diakibatkan oleh banyak faktor antara lain faktor
ekonomi dan industri. Yang terpenting dari kedua hal tersebut adalah sistem tata kelola
Good governance merupakan tata kelola yang baik pada suatu usaha yang dilandasi oleh
penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelolayang baik untuk mengatur
hubungan, fungsi dan kepentingan berbagai pihak dalamurusan bisnis maupun pelayanan publik.
good governance merupakan wujud respek terhadap sistem dan struktur yang baik untuk
Sebagai akibat tata kelola perusahaan yang buruk oleh perusahaan besar yang mana
mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan investor, seperti yang terjadi di
amerika awal tahun 2000 dan tahun 2008 yang mengakibatkan runtuhnya perusahaan besar yang
5
didunia. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas materi terkait tata kelola dan akuntabilitas
etika perusahaan.
2. Bagaimana prinsip dasar konsep tata kelola perusahaan (GCG) dan prinsip-prinsip yang
3. Mengapa tata kelola yang baik itu penting dan bagaimana penerapan tata kelola
perusahaan?
2. Untuk menjelaskan prinsip dasar konsep tata kelola perusahaan (GCG) dan prinsip-
3. Untuk menjelaskan alasan tata kelola yang baik itu penting dan penerapan tata kelola
perusahaan.
4. Untuk menjelaskan contoh kasus perusahaan yang bertentangan dengan prinsip GCG.
6
BAB II
PEMBAHASAN
prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan. Tata
kelola perusahaan adalah salah satu hal penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Tata
hingga penilaian risiko usaha. Selain itu tata kelola perusahaan juga berguna untuk
dan menerangkan mengenai kinerja dan tindakan dari badan hukum atau pimpinan suatu
2.2 Prinsip Dasar Konsep Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Prinsip-Prinsip yang Ada
secara tepat waktu dan akurat. Kondisi keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan, dan
Tak hanya itu, perusahaan itu juga harus menjalani audit secara independen. Keterbukaan
Oleh sebab itu, keterbukaan informasi ini sebaiknya dilakukan berdasarkan inisiatif
khalayak luas.
b. Akuntabilitas (Accountability)
Berbagai wewenang dan kewajiban dewan komisaris serta direksi kepada pemegang
misalnya, bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Sementara itu, komisaris bertanggung jawab
atas pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh dewan direksi.
Tambah lagi, komisaris juga wajib memberikan nasihat kepada direksi dalam mengelola
perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Sedangkan pemegang saham yang
8
Dalam melaksanakan berbagai program demi mencapai tujuan, perusahaan harus
terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Salah satu prinsip tata kelola
kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan bisnis sebuah perusahaan. Dalam
konteks ini, tak terbatas kepatuhan antara atasan dan bawahan, namun juga kepatuhan
kepatuhan, prinsip ini juga mencakup aspek kehati-hatian dalam menjalankan segala
d. Kemandirian (Indepedency)
Para pengelola perusahaan harus dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan
diri dari tekanan-tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan kebijakan
perusahaan yang berlaku. Kemandirian dari sisi internal perusahaan bisa dinilai dari
minimnya dominasi bagian atau sosok tertentu atau bebas dari benturan kepentingan. Di
sinilah, ego sektoral harus dipinggirkan. Bila kemandirian sudah teraktualisasi dengan
baik, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif. Perusahaan yang
dikelola secara independen kecil kemungkinan bisa diintervensi oleh pihak lain demi
kepentingan golongan atau pihak tertentu. Lebih jauh, kemandirian perusahaan dapat
e. Kewajaran (Fairness)
9
Prinsip ini diperlukan untuk menjaga stabilitas perusahaan dengan menjaga keadilan
dan kesetaraan bagi setiap pemangku kepentingan dalam sebuah perusahaan sesuai
dengan porsinya masing-masing. Inti prinsip ini adalah kesempatan bagi seluruh
Kewajaran juga mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan
agar bisa diberlakukan secara efektif. Peraturan dan perundang-undangan yang jelas,
tegas, konsisten, dan dapat ditegakkan secara baik serta efektif itulah yang menjadi
syaratnya. Hal ini dinilai penting karena akan menjadi jaminan adanya perlindungan atas
1. Adanya komitmen dari pemimpin dan seluruh anggota untuk melakukan pengelolaan
2. Akuntabilitas adalah suatu sistem yang menjamin penggunaan sumber daya secara
sebelumnya.
4. Akuntabilitas memiliki orientasi pada visi, misi, hasil, serta manfaat yang diperoleh
organisasi.
10
2.4 Alasan Tata Kelola Yang Baik Itu Penting dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Tidak ada yang lebih mengganggu organisasi atau perusahaan daripada harus berurusan
dengan kelompok pemangku kepentingan yang tidak puas yang disebabkan oleh kurangnya
kepercayaan pada badan pengelola. Dan sisi positifnya, basis pemangku kepentingan yang
mendukung dapat menghasilkan manfaat bagi organisasi melalui dukungan sosial dan
emosional, atribut tidak berwujud tetapi sangat berharga yang harus diupayakan dan
dari semua tingkatan didalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dewan, meskipun praktik
tata kelola yang baik, menyediakan kerangka kerja untuk perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan kinerja dan tanpa landasan untuk membangun kinerja tinggi, pencapaian tujuan
ini menjadi bermasalah. Pencapaian kinerja dan hasil terbaik, dalam kapasitas dan kapabilitas
yang ada, harus menjadi tujuan berkelanjutan organisasi. Tata kelola yang baik harus
mendukung manajemen dan staf untuk menjadi yang terbaik yang mereka bisa.
Bisnis saat ini beroperasi dalam lingkungan yang selalu berubah. Teknologi telah
menciptakan era informasi yang telah mengubah dunia kita, dan agar bisnis dapat bertahan
11
dan tetap menguntungkan untuk memungkinkannya memenuhi misinya dan mencapai
visinya, sebuah sistem harus ada untuk membantu organisasi atau perusahaan
mengidentifikasi perubahan baik di eksternal lingkungan dan tren yang muncul. Proses
memahami dunia kita yang berubah ini tidak terjadi secara kebetulan, ini membutuhkan
kepemimpinan, komitmen, dan sumber daya dari badan pengatur untuk membangun dan
memelihara sistem semacam itu di dalam organisasi atau perusahaan. Badan pengatur,
sebagai pemimpin tertinggi sebuah organisasi, harus mengambil tanggung jawab utama untuk
kegiatan ini.
Penerapan komitmen CG yang baik terkandung pada misi Perusahaan yaitu menciptakan daya
saing untuk menarik investor dan emiten melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan,
penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance. Penerapan Tata Kelola
meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor. Contoh dari penerapan GCG
12
2.5 Contoh kasus perusahaan yang bertentangan dengan prinsip GCG
Tbk. Prinsip-Prinsip GCG yang dilanggar oleh PT Bank Lippo Tbk. yaitu Prinsip Transparansi
perbuatan Manajemen PT Bank Lippo Tbk. yang telah lalai karena mencantumkan kata
“audited” di dalam laporan keuangan yang sebenarnya belum diaudit. Maka, PT Bank Lippo
Tbk. telah melakukan suatu kelalaian dan melanggar salah satu hak dasar pemegang saham, yaitu
hak untuk menerima informasi. Sedangkan, pelanggaran terhadap Prinsip Akuntabilitas dapat
dilihat dari kesalahan dewan direksi yang telah lalai melakukan pengawasan terhadap
Manajemen PT Bank Lippo Tbk. dan tidak adanya checks and balances yang baik antara direksi
dan komisaris dengan manajemen PT Bank Lippo Tbk. yang menyampaikan dua laporan
keuangan yang tidak diaudit. Sanksi hukum atas pelanggaran Prinsip GCG di Pasar Modal yang
dilakukan oleh PT Bank Lippo Tbk adalah berupa sanksi administratif saja yaitu kewajiban dari
Direksi PT Bank Lippo Tbk. untuk menyetor uang ke kas negara sejumlah Rp. 2.500.000.000,00
(dua miliar lima ratus juta rupiah) dan terhadap Akuntan Publik untuk menyetor uang ke kas
negara sebesar Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah). Terhadap penerapan sanksi
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik diyakini mampu memperkuat posisi daya
3.2 Saran
secara benar dan didukung independensi yang tinggi,maka akan mempengaruhi perilaku
profesional akuntan dalam berkarya dengan orientasi pada kinerja yang tinggi untuk
mencapai tujuan akhir sebagaimana diharapkan oleh berbagai pihak.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idx.co.id/id/tentang-bei/tata-kelola-perusahaan
https://kumparan.com/berita-bisnis/tata-kelola-perusahaan-pengertian-tujuan-dan-prinsipnya-
1yasgEQJxwb/full
https://www.soocadesign.com/blog/mengenal-prinsip-tata-kelola-perusahaan-yang-baik-gcg/
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6341193/akuntabilitas-adalah-berikut-prinsip-fungsi-dan-
contohnya
https://fisipol.uma.ac.id/tata-kelola-yang-baik-apa-prinsip-dasar-dan-mengapa-itu-penting/
https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_kelola_perusahaan_yang_baik#:~:text=Contoh%20dari
%20penerapan%20GCG%20adalah,%2C%20pedoman%20perilaku%20etika%2C%20dsb.
https://www.airnavindonesia.co.id/gcg#:~:text=Penerapan%20Tata%20Kelola%20Perusahaan
%20Yang%20Baik%20diyakini%20mampu%20memperkuat%20posisi,corporate%20value
%20dan%20kepercayaan%20investor.
https://idx.co.id/tentang-bei/tata-kelola-perusahaan/#:~:text=Tata%20Kelola%20Perusahaan
%20atau%20Corporate,%2C%20independen%2C%20kewajaran%20dan%20kesetaraan.
file:///C:/Users/USER/Downloads/4345-1-6560-1-10-20121212.pdf
15
16