Anda di halaman 1dari 16

TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS ETIKA PERUSAHAAN

Disusun Oleh : Kelompok 1

Andreas Sebastian Sitompul 21510081

Melvin Sanro Jacobest Nainggolan 21510074

Elisabeth Magdalena Sitompul 21510079

Angel Oktaviana Harefa 21510064

Dian Putri Sihotang 21510056

Lestrarinta Br. Brahmana 21510084

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas HKBP Nommensen

Medan

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerah-Nya penulis dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “Tata Kelola dan Akuntabilitas Etika Perusahaan”. Penulis

berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang

Dewan Direksi. Pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hendrik

E. S. Samosir, S.E., Ak., M.Ak., CA yang telah membantu penulis dalam membuat makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis dalam

membuat makalah ini. Demikianlah makalah ini dibuat, Penulis meminta maaf jika ada

kesalahan penulisan kata dan nama tokoh. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan Tuhan yang

maha sempurna. Oleh Karena itu, penulis membuka diri untuk menerima setiap kritikan dan

masukan terkait makalah yang penulis buat. Terimakasih.

Medan, 15 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................5

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................6

1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................7

2.1 Pengertian Tata Kelola Perusahaan dan Akuntabilitas......................................................7

2.2 Prinsip Dasar Konsep Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Prinsip-Prinsip yang Ada

Dalam Akuntabilitas Perusahaan.................................................................................................8

1. Prinsip Dasar Konsep Tata Kelola Perusahaan (GCG).....................................................8

2.3 Prinsip-Prinsip yang Ada Dalam Akuntabilitas Perusahaan........................................10

2.4 Alasan Tata Kelola Yang Baik Itu Penting dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan.......11

1. Berikut alasan bahwa tata kelola yang baik itu penting:.................................................11

2. Penerapan Tata Kelola Perusahaan.................................................................................12

2.5 Contoh kasus perusahaan yang bertentangan dengan prinsip GCG...............................13

3
BAB III PENUTUP......................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................14

3.2 Saran................................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................15

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era industri 4.0 yang sedang berjalan menuju era 5.0 juga menuntut perusahaan-

perusahaan untuk terus berkembang. Dimasa transisi tersebut tidak sedikit perusahaan yang

malah mengalami kegagalan. Hal tersebut diakibatkan oleh banyak faktor antara lain faktor

ekonomi dan industri. Yang terpenting dari kedua hal tersebut adalah sistem tata kelola

perusahaan itu sendiri.

Good governance merupakan tata kelola yang baik pada suatu usaha yang dilandasi oleh

etika profesional dalam berusaha/berkarya. Pemahaman  good governance merupakan wujud

penerimaan akan pentingnya suatu perangkat peraturan atau tata kelolayang baik untuk mengatur

hubungan, fungsi dan kepentingan berbagai pihak dalamurusan bisnis maupun pelayanan publik.

Pemahaman atas  good governance adalah untukmenciptakan keunggulan manajemen kinerja

baik pada perusahaan bisnis manufaktur (good corporate governance) ataupun perusahaan jasa,

serta lembaga pelayanan publik/pemerintahan (good government governance). Pemahaman

good governance merupakan wujud respek terhadap sistem dan struktur yang baik untuk

mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan produktivitas usaha perusahaan itu sendiri.

Sebagai akibat tata kelola perusahaan yang buruk oleh perusahaan besar yang mana

mengakibatkan terjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan investor, seperti yang terjadi di

amerika awal tahun 2000 dan tahun 2008 yang mengakibatkan runtuhnya perusahaan besar yang

ternama didunia,disamping juga mengakibatkan krisis global dibeberapa belahan negara

5
didunia. Oleh sebab itu, makalah ini akan membahas materi terkait tata kelola dan akuntabilitas

etika perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari tata kelola perusahaan dan akuntabilitas?

2. Bagaimana prinsip dasar konsep tata kelola perusahaan (GCG) dan prinsip-prinsip yang

ada dalam akuntabilitas perusahaan?

3. Mengapa tata kelola yang baik itu penting dan bagaimana penerapan tata kelola

perusahaan?

4. Contoh kasus perusahaan yang bertentangan dengan prinsip GCG?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menjelaskan pengertian dari tata kelola perusahaan dan akuntabilitas.

2. Untuk menjelaskan prinsip dasar konsep tata kelola perusahaan (GCG) dan prinsip-

prinsip yang ada dalam akuntabilitas perusahaan.

3. Untuk menjelaskan alasan tata kelola yang baik itu penting dan penerapan tata kelola

perusahaan.

4. Untuk menjelaskan contoh kasus perusahaan yang bertentangan dengan prinsip GCG.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tata Kelola Perusahaan dan Akuntabilitas

Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance merupakan suatu sistem yang

dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-

prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan. Tata

kelola perusahaan adalah salah satu hal penting dalam keberlangsungan suatu perusahaan. Tata

kelola perusahaan akan memengaruhi penetapan, pencapaian tujuan perusahaan, pemantauan,

hingga penilaian risiko usaha. Selain itu tata kelola perusahaan juga berguna untuk

memaksimalkan peningkatan kinerja dan pengembangan budaya kerja di lingkungan perusahaan.

Akuntabilitas berarti kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab

dan menerangkan mengenai kinerja dan tindakan dari badan hukum atau pimpinan suatu

organisasi, kepada pihak yang berwenang menerima keterangan atau pertanggungjawaban

tersebut. Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan pengawasan melalui

distribusi kekuasaan kepada berbagai lembaga pemerintah, sehingga mengurangi penumpukan

kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi yang saling mengawasi.

2.2 Prinsip Dasar Konsep Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan Prinsip-Prinsip yang Ada

Dalam Akuntabilitas Perusahaan

1. Prinsip Dasar Konsep Tata Kelola Perusahaan (GCG)

Prinsip-prinsip dasar dalam tata kelola perusahaan antara lain:


7
a. Keterbukaan (Transparency)

Perusahaan yang menerapkan prinsip GCG harus mengungkapkan berbagai informasi

secara tepat waktu dan akurat. Kondisi keuangan, kinerja keuangan, kepemilikan, dan

pengelolaan perusahaan merupakan sebagian informasi yang harus diungkap ke publik.

Tak hanya itu, perusahaan itu juga harus menjalani audit secara independen. Keterbukaan

diperlukan oleh para pemegang saham dan stakeholder lainnya.

Oleh sebab itu, keterbukaan informasi ini sebaiknya dilakukan berdasarkan inisiatif

sendiri, bukan karena dorongan syarat-syarat tertentu. Perkembangan teknologi yang

sedemikian cepat mempermudah perusahaan dalam melakukan prinsip ini kepada

khalayak luas.

b. Akuntabilitas (Accountability)

Berbagai wewenang dan kewajiban dewan komisaris serta direksi kepada pemegang

saham dan stakeholder lainnya merupakan aktualisasi dari prinsip ini. Dewan direksi,

misalnya, bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan

yang telah ditetapkan oleh pemegang saham. Sementara itu, komisaris bertanggung jawab

atas pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh dewan direksi.

Tambah lagi, komisaris juga wajib memberikan nasihat kepada direksi dalam mengelola

perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Sedangkan pemegang saham yang

bertanggung jawab atas keberhasilan pembinaan dalam rangka pengelolaan perusahaan.

Akuntabilitas pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik diperlukan untuk melihat

sejauh mana kinerja sebuah perusahaan. 

c. Tanggung jawab (Responsibility)

8
Dalam melaksanakan berbagai program demi mencapai tujuan, perusahaan harus

mematuhi peraturan perundang-undangan serta aturan-aturan lainnya sehingga dapat

terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang. Salah satu prinsip tata kelola

perusahaan yang baik ini merefleksikan kepatuhan setiap individu maupun perusahaan

dalam menjalankan segala tugas-tugas dalam pekerjaan, aturan-aturan serta kebijakan-

kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan kegiatan bisnis sebuah perusahaan. Dalam

konteks ini, tak terbatas kepatuhan antara atasan dan bawahan, namun juga kepatuhan

kepada para pemangku kepentingan hingga masyarakat sekitar perusahaan. Selain

kepatuhan, prinsip ini juga mencakup aspek kehati-hatian dalam menjalankan segala

program yang menyasar tujuan perusahaan.

d. Kemandirian (Indepedency)

Para pengelola perusahaan harus dapat bertindak secara mandiri sesuai peran dan

fungsinya masing-masing. Artinya, pengelola perusahaan sebisa mungkin melepaskan

diri dari tekanan-tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan kebijakan

perusahaan yang berlaku. Kemandirian dari sisi internal perusahaan bisa dinilai dari

minimnya dominasi bagian atau sosok tertentu atau bebas dari benturan kepentingan. Di

sinilah, ego sektoral harus dipinggirkan. Bila kemandirian sudah teraktualisasi dengan

baik, maka pengambilan keputusan dapat dilakukan secara objektif. Perusahaan yang

dikelola secara independen kecil kemungkinan bisa diintervensi oleh pihak lain demi

kepentingan golongan atau pihak tertentu. Lebih jauh, kemandirian perusahaan dapat

mendukung daya saing perusahaan dengan lingkungan bisnisnya. 

e. Kewajaran (Fairness)

9
Prinsip ini diperlukan untuk menjaga stabilitas perusahaan dengan menjaga keadilan

dan kesetaraan bagi setiap pemangku kepentingan dalam sebuah perusahaan sesuai

dengan porsinya masing-masing. Inti prinsip ini adalah kesempatan bagi seluruh

pemangku kepentingan untuk mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan.

Kewajaran juga mencakup adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan

penegakan regulasi untuk melindungi hak-hak investor. Kewajaran memerlukan syarat

agar bisa diberlakukan secara efektif. Peraturan dan perundang-undangan yang jelas,

tegas, konsisten, dan dapat ditegakkan secara baik serta efektif itulah yang menjadi

syaratnya. Hal ini dinilai penting karena akan menjadi jaminan adanya perlindungan atas

hak-hak pemegang saham manapun, tanpa ada pengecualian.

2.3 Prinsip-Prinsip yang Ada Dalam Akuntabilitas Perusahaan

1. Adanya komitmen dari pemimpin dan seluruh anggota untuk melakukan pengelolaan

organisasi yang memiliki nilai akuntabel.

2. Akuntabilitas adalah suatu sistem yang menjamin penggunaan sumber daya secara

konsisten berdasarkan peraturan hukum yang berlaku.

3. Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan

sebelumnya.

4. Akuntabilitas memiliki orientasi pada visi, misi, hasil, serta manfaat yang diperoleh

organisasi.

5. Berpegang erat pada nilai kejujuran, transparan, objektif, dan inovatif.

10
2.4 Alasan Tata Kelola Yang Baik Itu Penting dan Penerapan Tata Kelola Perusahaan

1. Berikut alasan bahwa tata kelola yang baik itu penting:

a. Untuk menjaga dan memperkuat kepercayaan pemangku kepentingan

Tidak ada yang lebih mengganggu organisasi atau perusahaan daripada harus berurusan

dengan kelompok pemangku kepentingan yang tidak puas yang disebabkan oleh kurangnya

kepercayaan pada badan pengelola. Dan sisi positifnya, basis pemangku kepentingan yang

mendukung dapat menghasilkan manfaat bagi organisasi melalui dukungan sosial dan

emosional, atribut tidak berwujud tetapi sangat berharga yang harus diupayakan dan

dipertahankan oleh semua organisasi.

b. Untuk memberikan landasan bagi organisasi berkinerja tinggi

Pencapaian tujuan dan kesuksesan berkelanjutan memerlukan masukan dan dukungan

dari semua tingkatan didalam sebuah organisasi atau perusahaan. Dewan, meskipun praktik

tata kelola yang baik, menyediakan kerangka kerja untuk perencanaan, pelaksanaan, dan

pemantauan kinerja dan tanpa landasan untuk membangun kinerja tinggi, pencapaian tujuan

ini menjadi bermasalah. Pencapaian kinerja dan hasil terbaik, dalam kapasitas dan kapabilitas

yang ada, harus menjadi tujuan berkelanjutan organisasi. Tata kelola yang baik harus

mendukung manajemen dan staf untuk menjadi yang terbaik yang mereka bisa.

c. Untuk memastikan organisasi ditempatkan dengan baik untuk menanggapi lingkungan

eksternal yang berubah

Bisnis saat ini beroperasi dalam lingkungan yang selalu berubah. Teknologi telah

menciptakan era informasi yang telah mengubah dunia kita, dan agar bisnis dapat bertahan

11
dan tetap menguntungkan untuk memungkinkannya memenuhi misinya dan mencapai

visinya, sebuah sistem harus ada untuk membantu organisasi atau perusahaan

mengidentifikasi perubahan baik di eksternal lingkungan dan tren yang muncul. Proses

memahami dunia kita yang berubah ini tidak terjadi secara kebetulan, ini membutuhkan

kepemimpinan, komitmen, dan sumber daya dari badan pengatur untuk membangun dan

memelihara sistem semacam itu di dalam organisasi atau perusahaan. Badan pengatur,

sebagai pemimpin tertinggi sebuah organisasi, harus mengambil tanggung jawab utama untuk

kegiatan ini.

2. Penerapan Tata Kelola Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance merupakan suatu sistem yang

dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-

prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan. 

Penerapan komitmen CG yang baik terkandung pada misi Perusahaan yaitu menciptakan daya

saing untuk menarik investor dan emiten melalui pemberdayaan Anggota Bursa dan Partisipan,

penciptaan nilai tambah, efisiensi biaya serta penerapan good governance. Penerapan Tata Kelola

Perusahaan Yang Baik diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan secara

berkesinambungan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif,

meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor. Contoh dari penerapan GCG

adalah sistem pengendalian dan pengawasan intern, mekanisme pelaporan atas dugaan

penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, pedoman perilaku etika, dsb.

12
2.5 Contoh kasus perusahaan yang bertentangan dengan prinsip GCG

Pelanggaran prinsip-prinsip Good Corporate Governance di pasar modal PT Bank Lippo

Tbk. Prinsip-Prinsip GCG yang dilanggar oleh PT Bank Lippo Tbk. yaitu Prinsip Transparansi

dan Prisip Akuntabilitas. Pelanggaran terhadap Prinsip Transparansi ditunjukkan dengan

perbuatan Manajemen PT Bank Lippo Tbk. yang telah lalai karena mencantumkan kata

“audited” di dalam laporan keuangan yang sebenarnya belum diaudit. Maka, PT Bank Lippo

Tbk. telah melakukan suatu kelalaian dan melanggar salah satu hak dasar pemegang saham, yaitu

hak untuk menerima informasi. Sedangkan, pelanggaran terhadap Prinsip Akuntabilitas dapat

dilihat dari kesalahan dewan direksi yang telah lalai melakukan pengawasan terhadap

Manajemen PT Bank Lippo Tbk. dan tidak adanya checks and balances yang baik antara direksi

dan komisaris dengan manajemen PT Bank Lippo Tbk. yang menyampaikan dua laporan

keuangan yang tidak diaudit. Sanksi hukum atas pelanggaran Prinsip GCG di Pasar Modal yang

dilakukan oleh PT Bank Lippo Tbk adalah berupa sanksi administratif saja yaitu kewajiban dari

Direksi PT Bank Lippo Tbk. untuk menyetor uang ke kas negara sejumlah Rp. 2.500.000.000,00

(dua miliar lima ratus juta rupiah) dan terhadap Akuntan Publik untuk menyetor uang ke kas

negara sebesar Rp. 3.500.000,00 (tiga juta lima ratus ribu rupiah). Terhadap penerapan sanksi

pidana belum dilaksanakan pada kasus PT Bank Lippo Tbk. ini.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Tata Kelola Perusahaan atau Corporate Governance merupakan suatu sistem yang

dirancang untuk mengarahkan pengelolaan perusahaan secara profesional berdasarkan prinsip-

prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independen, kewajaran dan kesetaraan.

Penerapan tata kelola perusahaan yang baik diyakini mampu memperkuat posisi daya

saing perusahaan secara berkesinambungan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih

efisien dan efektif, meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor.

3.2 Saran

Keberhasilan implementasi good governance banyak ditentukan oleh itikad baik ataupun

komitmen anggota organisasi untuk sungguh-sungguh mengimplementasikanya. Pemahaman

good governance  bagi akuntan publik merupakan landasanmoral/etika profesi yang harus

diinternalisasikan dalam dirinya. Seorang akuntan publik yang memahami good governance

secara benar dan didukung independensi yang tinggi,maka akan mempengaruhi perilaku

profesional akuntan dalam berkarya dengan orientasi pada kinerja yang tinggi untuk

mencapai tujuan akhir sebagaimana diharapkan oleh berbagai pihak.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.idx.co.id/id/tentang-bei/tata-kelola-perusahaan

https://kumparan.com/berita-bisnis/tata-kelola-perusahaan-pengertian-tujuan-dan-prinsipnya-

1yasgEQJxwb/full

https://www.soocadesign.com/blog/mengenal-prinsip-tata-kelola-perusahaan-yang-baik-gcg/

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6341193/akuntabilitas-adalah-berikut-prinsip-fungsi-dan-

contohnya

https://fisipol.uma.ac.id/tata-kelola-yang-baik-apa-prinsip-dasar-dan-mengapa-itu-penting/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tata_kelola_perusahaan_yang_baik#:~:text=Contoh%20dari

%20penerapan%20GCG%20adalah,%2C%20pedoman%20perilaku%20etika%2C%20dsb.

https://www.airnavindonesia.co.id/gcg#:~:text=Penerapan%20Tata%20Kelola%20Perusahaan

%20Yang%20Baik%20diyakini%20mampu%20memperkuat%20posisi,corporate%20value

%20dan%20kepercayaan%20investor.

https://idx.co.id/tentang-bei/tata-kelola-perusahaan/#:~:text=Tata%20Kelola%20Perusahaan

%20atau%20Corporate,%2C%20independen%2C%20kewajaran%20dan%20kesetaraan.

file:///C:/Users/USER/Downloads/4345-1-6560-1-10-20121212.pdf

15
16

Anda mungkin juga menyukai