Dosen Pengampu :
Helman A. Rahman, SE, M.Ak, HRMP, ACPA, CPSAK, CPMA, CPA, CMA, CA, Ak.
Jl. Diponegoro No. 39, Salatiga, JawaTengah,Indonesia, 50711 Telp. (0298) 321013
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah
Teori Akuntansi dengan judul “Pendekatan Regulatoris untuk Perumusan Teori Akuntansi”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Teori Akuntansi. Untuk itu saya selaku penyusun sangat berterimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen mata kuliah
Teori Akuntansi yang telah memberikan bimbingannya sehingga makalah ini dapat saya
selesaikan tepat pada waktunya.
Selaku penyusun saya sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, saya mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat
menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, terutama bagi saya selaku penyusun
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul...........................................................................................................................i
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................................................iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................................2
Bab 2 Pembahasan
A. ANGGARAN DASAR PERUSAHAAN.....................................................................2
1. Ketentuan Anggaran Dasar.....................................................................................3
2. Bentuk Anggaran Dasar..........................................................................................3
3. Kapan Perubahan Anggaran Dasar?.......................................................................3
4. Siapa Yang Dapat Mengubah Anggaran Dasar?....................................................3
5. Bagaimana Perubahan Anggaran Dasar?................................................................4
6. Keberatan Terhadap Perubahan Anggaran Dasar...................................................4
7. Pengakuan dan Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atas
Perubahan Anggaran Dasar....................................................................................5
8. Kapan Perubahan Anggaran Asosiasi menjadi Efektif?.........................................5
9. Keterbukaan Anggaran Dasar.................................................................................6
B. PERATURAN INTERNAL PERUSHAAN................................................................7
1. Jenis PEraturan Internal..........................................................................................7
2. Bagaimana Mengadopsi dan Mengubah Peraturan Internal...................................8
C. TATA KELOLA PERUSAHAAN...............................................................................9
1. Apa yang dimaksud dengan Pedoman Tata Kelola Perusahaan?...........................9
2. Kode Tata Kelola Perusahaan Perusahaan Indonesia...........................................10
D. KODE ETIK PERUSAHAAN...................................................................................14
1. Apa Itu Kode Etik?...............................................................................................14
2. Mengapa Menerapkan Kode Etik?.......................................................................14
3. Bagaimana Menerapkan Kode Etik?....................................................................15
4. Kode Etik Bisnis Indonesia..................................................................................16
Bab 3 Penutup
Kesimpulan.............................................................................................................................19
Daftar Pustaka.........................................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik
merupakan paradigma yang berkembang di Indonesia saat ini. Karena jika kita ingin
meningkatkan kualitas perusahaan maka kita juga perlu mengimplementasikan Good
Corporate Governance. Dengan begitu maka perusahaan akan sukses dan bisa tetap
bertahan dalam jangka yang lama. Sekaligus bisa memenangkan bisnis secara
international. Namun, di tengah era revolusi industri 4.0 yang sedang berkembang
seperti sekarang ini tata kelola pada industri perbankan di`pandang mulai menurun.
Oleh karena itu analisis tentang Good Corporate Governance berkembang secara
pesat seiring dengan tereksposnya skandal keuangan berskala besar seperti scandal
Enron, Tyco, Worldcom, Maxwell, Polypec dan lain-lain. Kemunduran perusahaan-
perusahaan go public banyak disebabkan oleh strategi, prosedur, maupun praktik
curang (fraud) lantaran lemahnya pengendalian dan pengawasan dari manajemen
puncak
yang independen oleh corporate boards.
Good Corporate Governance yaitu suatu sistem untuk merencanakan dan
mengendalikan suatu perusahaan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang
sahamnya. Dengan bertambahnya berbagai jenis kegiatan usaha yang secara tidak
langsung mengupayakan praktik tata kelola perusahaan yang sehat, kondisi ekstrnal
dan internal perusahaan semakin rumit, selain meningkatkan daya saing, penerapan
prinsip tata kelola perusahaan yang baik juga memberikan perlindungan bagi
masyarakat.
Akta pendirian perusahaan, sebagai dokumen pendirian perusahaan, terdiri dari
Anggaran Dasar (AoA) dan informasi lain yang berkaitan dengan pendirian
perusahaan. Tidak ada perusahaan yang dapat didirikan tanpa AoA. Akta pendirian
mendirikan perusahaan, menentukan struktur dan tujuannya serta struktur modalnya.
Ini sangat penting bagi sistem tata kelola perusahaan perusahaan, memastikan
perlindungan dan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham, distribusi
wewenang antara badan pengatur, dan pengungkapan dan transparansi kegiatan
perusahaan. Ini juga memainkan peran publik yang penting dalam kaitannya dengan
pihak ketiga karena memberikan informasi tentang perusahaan. Amandemen AoA
1
harus mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MOLHR) atau
hanya untuk diakui oleh Kemenkumham.
Selain AoA, perusahaan dapat mengadopsi peraturan internal untuk tujuan
yang berbeda, seperti peraturan internal yang berisi ketentuan kerja pekerja dan kode
etik perusahaan. Peraturan internal tertentu diwajibkan untuk beberapa jenis
perusahaan tertentu. Misalnya, lembaga perkreditan dan perusahaan asuransi
diharuskan untuk mengadopsi peraturan keuangan yang memberikan kerangka bagi
administrasi keuangan perusahaan dan bertujuan untuk menjaga integritas sistem
keuangan perusahaan. Perusahaan yang terdaftar (termasuk bank yang terdaftar dan
perusahaan asuransi yang terdaftar) diharuskan untuk mengadopsi kode tata kelola
perusahaan yang memastikan bahwa perusahaan dioperasikan dan dikendalikan secara
efektif untuk kepentingan pemegang saham dan orang terkait.5 Kode tata kelola
perusahaan berguna dalam mengatur prosedur terperinci untuk badan pengatur
perusahaan dan dapat membantu menghindari AoA berat yang sulit dipahami.
Namun, regulasi internal ini harus konsisten dengan AoA.
B. Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa anggaran dasar perusahaan?
2. Apa peraturan internal perusahaan?
3. Apa kode tata kelola perusahaan?
4. Apa kode etik perusahaan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu anggaran dasar perusahaan
2. Untuk mengetahui apa saja peraturan internal perusahaan
3. Untuk mengetahui apa itu kode tata kelola perusahaan
4. Untuk mengetahui apa itu kode etik perusahaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
modal disetor;
setiap klasifikasi
perusahaan dapat memuat hal- hal lain yang disepakati oleh para
undang-undang.
Akta pendirian perseroan dan akta perseroan di Indonesia harus dibuat dalam
2
3. Kapan Perubahan Anggaran Dasar?
Perubahan Anggaran Dasar yang termasuk dalam kualifikasi Pasal 21 ayat (2)
ditetapkan dalam ICL untuk RUPS tentang perubahan Anggaran Dasar adalah
sebagai berikut :
dari AoA 14 hari dari jumlah seluruh dari jumlah seluruh suara
dari AoA hari sebelumnya dari jumlah seluruh dari jumlah seluruh suara
3
21 hari setelah
RUPS
sebelumnya
kuratornya
Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS. Jika ada keberatan dengan
hal-hal yang perlu diubah, harus diputuskan dalam RUPS. Selain itu, menurut
4
Pasal 27 ICL, perubahan AoA harus ditolak jika bertentangan dengan
kesusilaan, atau ada keberatan dari kreditur atas keputusan RUPS mengenai
berkurangnya modal.
Pasal 21 ayat (2) ICL menetapkan bahwa beberapa amandemen harus disetujui
c. persyaratan perusahaan;
5
perubahan status Perseroan dan dalam rangka merger dan akuisisi, berlaku
berlaku pada:
AoA merupakan sumber informasi penting bagi pemegang saham dan calon
Kemenkumham
6
Keputusan Menkumham atau terhitung sejak diterimanya dari
pemberitahuan.
ketentuan AoA dan dapat berisi ketentuan untuk mengelola bisnis dan
Peraturan internal dapat bersifat opsional atau wajib tunduk pada setiap
internal perusahaan harus konsisten dengan AoA dan tidak boleh bertentangan
yang berlaku.
kata lain, perusahaan dapat terbentuk dan dapat eksis tanpa adanya peraturan
peraturan internal.
perusahaan tercatat
7
kewajiban bagi perusahaan yang mempekerjakan paling sedikit 10
sebagai berikut:
persyaratan kerja
8
dimana dalam UU Ketenagakerjaan disebutkan dalam Pasal 113 bahwa
kesepakatan bersama antara perusahaan dan pekerja dan harus terdaftar dan
berbasis prinsip tentang praktik tata kelola perusahaan perusahaan. Hal ini
baiknya
secara berkelanjutan
9
saham, karyawan, investor, dan publik, kode tata kelola perusahaan tingkat
Kode tata kelola perusahaan merupakan sumber penting bagi tata kelola
Sub Komite Umum dan Sub Komite Korporasi seiring dengan kesadaran
adanya dukungan publik dan adanya tata kelola publik yang baik.
Kode ini telah direvisi beberapa kali dan yang terakhir adalah Kode 2006.
Kode CG diterbitkan atas dasar pendekatan berbasis etika. Sebagai Kode tidak
mengikat secara hukum tetapi memberikan referensi bagi dunia usaha dalam
10
Kode CG menjelaskan langkah-langkah yang harus diambil dalam
CG dengan tujuan:
Pemegang saham
nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.
kepentingan lainnya.
11
dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional
yang berkelanjutan.
standar minimal yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam kode sektoral
dari masing-masing sektor industri yang akan diterbitkan oleh NCG. Kode
Tata cara dan tata cara mengadakan dan memberikan suara dalam
pemberhentian Direksi
12
Tata tertib dan tata cara penyelenggaraan rapat Direksi
terafiliasinya
13
D. KODE ETIK PERUSAHAAN
Kode Etik (juga disebut sebagai Kode Etik, atau Etika atau Pernyataan
14
d. Memajukan komunikasi pemangku kepentingan: Kode Etik juga
orang dalam.
Setiap perusahaan berbeda dalam hal ukuran dan industri, dan masing-
perbedaan ini.
adalah proses sebanyak hasil. Dalam menilai perlunya Kode Etik, perusahaan
harus memulai dengan mempelajari iklim etika internal, jumlah dan jenis
pedoman etika yang diterima karyawan dan pejabatnya, serta risiko yang
perusahaan harus mencari dukungan dari setiap bagian organisasi, mulai dari
manajemen senior hingga pekerja, jika Kode Etik berlaku untuk benar-benar
15
memandu praktik etis perusahaan. Yang terpenting, perusahaan harus
Pada saat Kode Etik diserahkan untuk persetujuan Direksi, setiap karyawan
Perusahaan juga harus menyadari bahwa "nada di atas" itu penting, dan
bahwa publik dan komitmen yang dapat dibuktikan oleh manajemen senior
etika, serta mengangkat pejabat etika dan membuat kantor etika dan/atau
memberikan jaminan untuk konseling rahasia. Kode Etik harus dapat diubah,
direvisi dan diperbaharui secara terus menerus oleh Komite Etik Direksi.
profesional yang menetapkan prinsip dan aturan etika bisnis yang paling
penting.
16
Etika Bisnis dan Kode Etik juga dikembangkan oleh The NCG sebagai Bagian
III dari kode CG. Disebutkan bahwa “untuk mencapai keberhasilan dalam
tinggi. Oleh karena itu, diperlukan suatu kode etik yang dapat dijadikan acuan
c. nilai-nilai dan etika bisnis dijabarkan lebih lanjut dalam suatu kode etik
Nilai Perusahaan
17
masing-masing bidang usaha dan karakter serta letak
Etika Bisnis
perusahaan.
Kode Etik
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20