Penulisan makalah ini digunakan sebagai salah satu tugas mata kuliah Etika Bisnis
Disusun oleh :
PRODI MANAJEMEN
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, puja dan
puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga
kami dapat mengerjakan makalah ini dengan sebaik-baiknya
Makalah ini telah kami susun dengan usaha yang sangat maksimal, namun kami tetap
menyampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
penyusunan makalah ini.
Terlepas dari itu kami sebagai penyusun makalah sadar bahwasannya makalah ini
jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami membuka lebar untuk semuanya yang akan
meberikan kritik dan saran untuk makalah ini supaya lebih baik lagi
Dan semoga isi dari makalah ini dapat memberikan informasi yang jelas serta dapat
memberikan inspirasi bagi semua pembacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................5
BAB II................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
2.1 Penerapan etika dan bisnis di PT. Garuda Indonesia...................................................................5
2.2 Empat prinsip dasar dalam etika bisnis........................................................................................6
2.3 Teori Alternatif dalam Etika Bisnis di PT Garuda Indonesia.........................................................8
2.4 Pasar bebas di PT. Garuda Indonesia...........................................................................................8
BAB III.............................................................................................................................................12
3.1 kesimpulan..................................................................................................................................... 12
3.2 saran...............................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan Etika Bisnis di PT Garuda Indonesia
2. Untuk mengetahui Penerapan Empat Prinsip Dasar dalam Etika Bisnis di PT Garuda
Indonesia
3. Untuk mengetahui Teori Alternatif dalam Etika Bisnis di PT Garuda Indonesia
4. Untuk mengetahui Pasar Bebas di PT Garuda Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penerapan etika dan bisnis di PT. Garuda Indonesia
Garuda Indonesia telah mengumandangkan 5 (lima) nilai-nilai Perusahaan, yaitu
eFficient & effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty & Openness dan Integrity yang
disingkat menjadi "FLY HI" sejak tahun 2007, dilanjutkan dengan rumusan code of conduct
yang diluncurkan pada tahun 2008. Tata nilai FLY HI dan etika Perusahaan merupakan soft
structure dalam membangun Budaya Perusahaan sebagai pendekatan yang digunakan Garuda
untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik.
Pada tahun 2011,
Perusahaan menetapkan etika bisnis dan etika kerja perusahaan melalui Surat Keputusan
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11
Maret 2011.
Etika bisnis dan etika kerja tersebut merupakan hasil penyempurnaan dari pedoman
perilaku (code of conduct) yang diterbitkan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT
Garuda Indonesia (Persero) Tbk No.JKTDZ/SKEP/50002/08 tanggal 14 Januari 2008 tentang
Nilai-nilai Perusahan dan Pedoman Perilaku (code of conduct) Insan Garuda Indonesia.
Penyempurnaan dilakukan berdasarkan umpan balik dari hasil proses implementasi
internalisasi serta rekomendasi hasil GCG assessment tahun 2009. Etika Bisnis dan Etika
Kerja Perusahaan merupakan himpunan perilaku-perilaku yang harus ditampilkan dan
perilakuperilaku yang harus dihindari oleh setiap Insan Garuda Indonesia.
Etika dan perilaku tersebut dalam hubungannya dengan:
A. Hubungan Sesama Insan Garuda.
B. Hubungan dengan Pelanggan, Pemegang Saham dan Mitra Usaha serta Pesaing.
C. Kepatuhan Dalam Bekerja, mencakup Transparansi Komunikasi dan Laporan
Keuangan; Penanganan Benturan Kepentingan; Pengendalian Gratifikasi;
Perlindungan Tehadap Aset Perusahaan dan Perlindungan Terhadap Rahasia
Perusahaan.
D. Tanggung jawab Kepada Masyarakat, Pemerintah dan Lingkungan.
E. Penegakan Etika Bisnis dan Etika Kerja mencakup: Pelaporan Pelanggaran; Sanksi
Atas Pelanggaran; Sosialisasi dan Pakta Integritas.
Tata nilai, etika bisnis dan etika kerja merupakan tanggung jawab seluruh Insan Garuda
Indonesia, seperti yang dinyatakan oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama Perusahaan
dalam Buku Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan serta sesuai dengan Surat Keputusan
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk No. JKTDZ/SKEP/50023/11 tanggal 11
Maret 2011, ketetapan ketiga bahwa seluruh pegawai Perusahaan wajib memahmai,
menerapkan dan melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja serta menandatangani
"Pernyataan Pakta Integritas Kepatuhan Terhadap Etika Perusahaan."
2.2 Empat prinsip dasar dalam etika bisnis
Prinsip-Prinsip Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Etika Bisnis dan Etika Kerja
Garuda Indonesia ini menjelaskan tentang Etika Kerja dan Etika Bisnis yang harus
ditampilkan oleh Insan Garuda Indonesia dan yang tidak boleh ditampilkan oleh Insan
Garuda Indonesia sebagai penjabaran dari pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yaitu:
Transparansi Garuda Indonesia menjamin pengungkapan informasi material dan
relevan mengenai kinerja, kondisi keuangan dan informasi lainnya secara jelas, memadai dan
tepat waktu serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. Prinsip
keterbukaan ini tidak mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia mengenai
Garuda Indonesia dan Pelanggan sesuai dengan peraturan perundanganundangan yang
berlaku;
Akuntabilitas Garuda Indonesia menjamin kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban masing-masing organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham,
Dewan Komisaris dan Direksi) agar pengelolaan Perusahaan terlaksana secara efektif.
Akuntabilitas merujuk kepada kewajiban seseorang atau organ perusahaan yang berkaitan
dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang
dibebankan oleh Garuda Indonesia kepadanya.
Pertanggungjawaban Garuda Indonesia menjamin kesesuaian antara pengelolaan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat, pemenuhan kewajiban terhadap Pemerintah sesuai peraturan yang
berlaku, bekerjasama secara aktif untuk manfaat bersama dan berusaha untuk dapat
memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat.
Kemandirian Garuda Indonesia menjamin pengelolaan perusahaan secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat.
Kewajaran Garuda Indonesia menjamin keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi
hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Internalisasi nilai-nilai dan etika Perusahaan dilakukan secara intensif melalui berbagai
saluran komunikasi, pelatihan dan terintegrasi dengan sistem penilaian pegawai. Sosialisasi
melalui saluran komunikasi internal perusahaan baik cetak maupun elektronik, tatap muka
dan diskusi ke semua Unit Kerja baik di kantor Pusat maupun di Kantor Cabang serta melalui
program pelatihan. Melalui proses sosialisasi, pada tahun 2011 ini jumlah pegawai yang telah
menandatangani lembar komitmen kepatuhan terhadap etika. Perusahaan telah mencapai
2.980 pegawai dari berbagai profesi dan unit kerja. Jumlah tersebut berarti sudah mencapai
lebih dari separuh dari total pegawai Perusahaan. Perusahaan mengimplementasikan
whistleblowing system sebagai alat manajemen untuk membantu penegakkan etika
perusahaan. Melalui system ini diharapkan semua pemangku kepentingan mau melaporkan
dugaan pelanggan etika yang dilakukan oleh oknum Pegawai Garuda.
Maskapai kedua yang akan ikut meramaikan penerbangan Indonesia adalah Nam Air.
Nam Air adalah anak usaha PT Sriwijaya Air yang akan bergerak dalam bisnis penerbangan
layanan penuh (full service) berjadwal. Menurut Presiden Direktur Sriwijaya Air Chandra
Lie, Nam Air merupakan unit bisnis strategis untuk melayani rute domestik tertentu. Nam Air
ditargetkan mulai beroperasi pada 2013. Maskapai ini mengoperasikan rencananya akan
mengoperasikan 20 pesawat buatan Embraer asal Brasil seharga USD 20 juta per unit untuk
melayani rute domestik.
Kelemahan (Weakness):
Adanya faktor teknis dan flight operations seperti keterbatasan jumlah cockpit dan
cabin crew sehingga menyebabkan keterlambatan penerbangan;
Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah
kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan biaya yang masih harus
dibayar.
Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis
sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.
Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja pada masa yang akan
datang.
Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi
dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
Adanya faktor fasilitas bandara merupakan faktor yang tidak dapat dikontrol yang
menghambat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP), seperti
landasan pacu/runway yang terbatas.
Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari
Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan bakar sangat
tergantung dengan Pertamina.
Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi, wabah penyakit dsb yang dapat
mengakibatkan penurunan permintaan.
Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute
penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.
Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi
penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam kaitannya dengan etika bisnis dan tanggung jawab sosial PT Garuda Indonesia sudah
melakukan beberapa kegiatan yang mendukung terciptanya etika bisnis dan tanggung jawab
sosial oleh perusahaan. Beberapa prinsip etika bisnis yang sudah dilakukan PT Garuda
Indonesia dengan mengindahkan nilai-nilai efficient & effective; Loyalty; customer
centricity; Honesty & Openness dan Integrity , dan dengan penetapan etika bisnis dan etika
kerja perusahaan melalui Surat Keputusan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero).
Etika bisnis dan etika kerja serta whistleblowing system disosialisasikan pula kepada Mitra
Usaha sehingga dapat membantu proses penegakkan etika di perusahaan serta bersama-sama
menciptakan lingkungan bisnis yang bersih dan bermartabat. Tata nilai "FLY HI" dan etika
Perusahaan merupakan soft structure untuk membangun Budaya Perusahaan sebagai
pendekatan yang digunakan Garuda untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance). Sedangkan beberapa CSR yang mereka lakukann Melalui
Garuda Indonesia Peduli
Garuda Indonesia telah menjalankan program CSR yang dirancang untuk mendukung
perkembangan masyarakat dan pembangunan berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
Program-program yang dijalankan juga kerap disinergikan dengan upaya Pemerintah, dan
institusi lainnya baik domestik maupun internasional yang menyentuh 3 aspek CSR yakni
Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan secara konsisten dan berkesinambungan.
Saran
Dikarenakan prinsip sebagai wujud etika bisnis dan tanggung jawab sosial sudah
dilaksanakan, PT Garuda Indonesia sebaiknya mempertahankan kewajiban dan prinsip
tersebut yang sudah memberi manfaat bagi lingkungan sekitar. Dan alangkah lebih baiknya
jika mereka menambah kegiatan lain yang mungkin belum pernah dilakukan kaitannya
dengan etika bisnis
Daftar Pustaka
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/95190502/482753380libre.pdf?
1670044329=&responsecontentdisposition=attachment%3B+filename
%3DFenomena_Fraud_Bumn_Dua_Kapal_Satu_Nakho.pdf&Expires=1685688624&Signature=Q5xUc
5V6~GI22yg4yzqJ2y5N79sfJVTdYPkavmkjCc81NBC2SLzrHBH02Du1pv0ToibaVYhsUIgbkPiXev12LZ5CJ
HvziZ71a7aWOUy2JexsCuGyMjp75QT1iBfvvWJloEtJpgKpEVU15Gs94MrgCu~mj~YkS6~vt5RxYyp73FD
YQR8jCpPJ6PRNrYkP7UoROlioTOWDiD7U7UQeHaX4M2plTSMCaKd9xPLu9PC9pcaFScakOVl3UrrgZq8
MF8KlknN1pYzzpHOfjiDvhY9qRK6Cj~SMAe6zCsAEbF~d1N8YhXtnudHsKXWINe1sHdwjSPDtNJTqtl3W
TiLA__&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA
https://www.academia.edu/39670555/
ETIKA_BISNIS_PENERAPAN_ETIKA_BISNIS_PERUSAHAAN_GARUDA_INDONESIA_KELOMPOK
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/komunikasi-bisnis/contoh-kasus-
pelanggaran-etika-bisnis-oleh-perusahaan/20123126