Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM PERUSAHAAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga kami dapat
menyusun makalah tentang Etika Bisnis Dalam Perusahaan. Kami ucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi masukan,dan mendukung penulisan
makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan
ganjaran yang berlimpah. Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari pembaca sekalian. Demikianlah, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami sendiri umumnya para pembaca
makalah ini, terimakasih, wassalamualaikum wr.wb.

Subang, 26 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep kebijakan etis perusahaan......................................................................
2.2. Standar etika bisnis.............................................................................................
a) Untuk mencapai tujuan perusahaan maka :...................................................
b) Tujuan Penerapan Code Of Conduct Bagi Perusahaan.................................
c) Manfaat Melaksanakan Code Of Conduct.....................................................
d) Pihak - Pihak Yang Wajib Mematuhi dan Melaksanakan Code Of Conduct
2.3. Penerapan standar etika bisnis............................................................................
BAB IV PENUTUPAN
A. KESIMPULAN.....................................................................................................
B. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Etika, pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yangbenar
danmenghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperanmelakukan
‘apayang benar’ dan ‘baik’ untuk menentang apa yang ‘salah’ dan ‘buruk’

Etika Bisnis adalah acuan bagi Perusahaan dalam melaksanakan kegiatanusaha


termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan.Etika Kerja adalahsistem nilai
atau norma yang dianut oleh setiap Pimpinan danKaryawandalam melaksanakan
tugasnya termasuk etika hubungan antar Karyawan dan Perusahaan.

Kebijakan Etika Perusahaan (Code of Conduct )adalah sekumpulan


komitmenyangterdiridari etika bisnis Perusahaan dan etika kerja Karyawan Perusahaan yang
disusun untuk membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehinggatercapai
keluaran yangkonsisten yang sesuai dengan budaya Perusahaan dalammencapai visi dan
misinya. Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankanloyalitas pemilik
kepentingan dalam membuatkeputusandan memecahkan persoalan perusahaan. Mengapa
demikian? Karena semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
pemilik kepentingan. Pemilik kepentingan adalah semua individu atau kelompok yang
berkepentingan dan berpengaruhterhadap keputusan perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah


1.3. Tujuan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep kebijakan etis perusahaan

Konsep kebijakan etis perusahaan, dan standar etika bisnis serta penerapannyadan hak
hak pelanggan. Kemampuan untuk menjelaskan bagaimana konsep kebijakanetis
perusahaan,dan penerapan standar etika bisnis dalam perusahaan. Etika padadasarnya
adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindariapa yang salah.oleh
karena itu , periaku etika berperan melakukan apa yang tidakbenar dan baik untuk menentang
apa yang salah dan buruk.

Etika bisnis adalah acuan bagi perusahaan dalam melaksanakan kegiatanusaha


termasuk dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan. Etika kerja adalahacuan bagi
perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha termasuk dalaberinteraksi dengan
pemangku kepentingan.

Jadi kebijakan etika perusahaan yang sering disebut juga dengan code
ofconduct merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis perusahaandan etika
kerja karyawan perusahaan yang disusun untuk membentuk, mengatur danmelakukan kesuaian
tingkah laku seluruh indsan perusahaan sehingga tercapaikeluaran yang konsisten yang
sesuai dengan budaya perusahaan dan mencapai visidan misinya.
2.2. Standar Etika Bisnis.
Standar Etika bisnis/perusahaan atau sering disebut juga dengan corporatecode of
conduct merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnisperusahaan dan
etika kerja karyawan perseroan yang disusun untuk memengaruhi,membentuk,mengatur dan
melakukan kesesuaian tingkah laku sehinga tercapaikeluaran yang konsisten yang sesuai
dengan nilai nilai dan budaya perusahaan dalammencapai visi dan misinya. Standar etika
ini juga sebagai petunuk praktis danpedoman perilaku bagi seluruh karyawan
perseroan, yang harus dipatuhi dalamberinteraksi dengan semua pihak serta harus dijadikan
landasan berpikir dalam prosespengambilan keputusan.

Standar etika ini juga merupakan tindak lanut dari penerapan nilai-
nilaiperusahaan yang telah ditanamkan oleh para pendiri peseroan sejak awal berdirinya.Standar
etika perusahaan berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas namaperusahaan, entitas
anaknya dan afiliasi dibawah pengadilan, pemegang saham sertapemangku kepentingan
lainnya atau mitra kerja yag melakukan transaksi bisnisdengan perusahaan. Perusahaan
senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standaretika dan berkomitmen untuk
pengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruhpimpinan dari setiap tingkatan dalam
perseroan bertanggung jawab untukmemastikaan bahwa standar etika ini dipatuhi dan
dijalankan dengan baik padajajaran masing masing.

a) Untuk mencapai tujuan perusahaan maka:

1. seluruh karyawan Perseroan harus menjunjung tinggi danberperilaku sesuai


dengan nilai-nilai serta standar perilakuyang tercantum dalam Standar Etika Perusahaan ini;

2. seluruh pimpinan dari setiap tingkatan dalam Perseroan danEntitas Anaknya


bertanggung jawab untuk memastikan bahwaStandar Etika Perusahaan ini dipatuhi dan
dijalankan denganbaik oleh setiap karyawan pada divisinya masing-masing.

3. seluruh karyawan termasuk Dewan Komisaris dan DireksiPerseroan dan Entitas


Anaknya akan memberikan pernyataankomitmen atas Standar Etika Perusahaan minimal satu
tahunsekali.
b) Tujuan Penerapan Code Of Conduct Bagi Perusahaan :

1. Sebagai komiten bersama untuk mewujudkan visi danmelaksanakan misi


perusahaan secara profesional dan beretikabisnis.

2. Sebagai panduan perilaku bagi seluruh insan perusahaan yangharus dipatuhi dalam
melaksankan segala aktivitas perusahaan .

3. Sebagai pegangan untuk menghindari benturan kepentingandalam melaksanakn


segala aktivitas perusahaan.

4. Mewujudkan hubungan harmonis dengan para pemangkukepentingan.

c) Manfaat Melaksanakan Code Of Conduct ;

1. Mendorong kegiatan operasional perusahaan agar lebih efisiendan efektif.

2. Meningkatan nilai perusahaan dengan memberikan kepastiandan perlindungan


kepada para pemangku kepentingan,sehingga menghasilkan reputasi yang baik.

3. Menambah keyakinan bahwa perusahaan dikelola secaraamanah, hati-hati,


efisien, transaparan, akuntabel dan fair untukmencapai tingkat profitibilitas yang diharapkan oleh
pemegangsaham dengan tetap memperhatikan kepentingan perusahaan.

4. Menciptakan hubungan yang harmonis dan salingmenguntungkan dengan


perusahaan.

d) Pihak - Pihak Yang Wajib Mematuhi dan Melaksanakan Code Of Conduct :

1. Seluruh insan perusahaan.

2. Investor

3. Mitra usaha

4. Pelanggan

5. Pemasok
6. Pihak - pihak kepentingan lainnya

2.3. Penerapan standar etika bisnis

a) Penerapan Etika Terhadap Jajaran Manajemen dan Karyawan

Kelangsungan hidup suatu Perusahaan sangat ditentukan oleh kinerjadan citra


Perusahaan. Kinerja dan citra Perusahaan itu sendiri sangat ditentukanoleh dua hal, yaitu
kemampuan (kapabiltas dan kompetensi) dan perilaku setiapInsan Perusahaan sebagai
penggerak roda organisasi .Oleh karena itu, sangatpenting bagi Perusahaan untuk
mengatur perilaku yang beretika dalampelaksanaan aktivitas sehari hari dalam pekerjaan.

i) Perilaku Sebagai Atasan Terhadap Bawahan :

(1) Menerima ide dan masukan dari bawahan sebagai pertimbanganpengambilan


keputusan.

(2) Mendengarkan keluhan bawahan dan membantu solusi praktis .

(3) Keteladanan dalam kedisiplinan atas jam kerja Perusahaan.

(4) Melakukan sharing knowledge atas pendidikan dan pelatihan yangtelah


diikuti.

(5) Selalu memberikan motivasi, arahan dalam melaksanakan pekerjaan.

ii) Perilaku Sebagai Bawahan Terhadap Atasan :

1) Bekerja jujur dan profesional dalam menjalankan tugas dengan penuhtanggung jawab.(2)
Bersikap dan bertingkah laku santun terhadap atasan dan sesama InsanPerusahaan.(3) Selalu
berusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan danprofesionalisme dalam melaksanakan
tugas.(4) Memberikan saran dan masukan yang positif kepada atasan. (5) Berani dan bebas
mengeluarkan pendapat secara santun dalammendiskusikan kebijakan atasan yang
tidak sesuai dengan aturandan/atau tujuan Perusahaan dan menyampaikan saran untuk
perbaikan.
iii) Perilaku sebagai Rekan Kerja

(1) Mengingatkan rekan sekerja untuk mengoptimalkan penerapan sistemberbasis IT di


lingkungan internal Perusahaan.

(2) Saling mengingatkan untuk menyelesaikan pekerjaan secara tepatwaktu dalam


arti tidak menunda pekerjaan meskipun masih banyakwaktu dan apabila ada kelebihan
waktu kerja (overtime) untukmempertanggungjawabkan atas kelebihan tersebut serta
melakukanperjalanan dinas sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

(3) Menerima keluhan, masukan dan saran yang diberikan dari satuankerja lain
sebagai masukkan untuk instropeksi kelompok dan untukperbaikan kinerja.

Dalam mengimplentasikan Kebijakan Perusahaan yang baik melalui hal-hal berikut ini:

1. Menetapkan tujuan strategis dan serangkaian nilai perusahaan


yangdikomunikasikan dan diimplementasikan di seluruh organisasi perusahaan.

2. Menetapkan batasan-batasan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas bagiorgan-


organ dalam perusahaan.

3. Menetapkan pedoman untuk aplikasi standar etika, nilai-nilai, tujuan, strategi


danlingkungan pengawasan;

4. Menyediakan pedoman sistem pengendalian internal yang kuat, termasuk fungsiaudit


internal dan eksternal, dengan fungsi manajemen risiko dan kepatuhan yangindependen dari unit-
unit bisnis dan dengan penerapan mekanisme checks andbalances yang sesuai.

5. Menyediakan petunjuk pemantauan khusus atas risiko-risiko, dimana


terdapatkemungkinan terjadinya benturan kepentingan, termasuk hubungan bisnis denganafiliasi,
para pemegang saham, para komisaris, para direktur dan para pejabat senior.

Pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika adalah manajer. Oleh karena itu, ada tiga
tipe manajer dilihat dari sudut etikanya :

1. Manajemen Tidak bermoral. Manajemen tidak bermoral didorong


olehkepentingan dirinya sendiri, demi keuntungan sendiri atau perusahaan. Kekuatanyang
menggerakkan manajemen immoral adalah kerakusan/ketamakan, yaituberupa prestasi
organisasi atau keberhasilan personal. Manajemen tidak bermoralmerupakan kutub yang
berlawanan dengan manajemen etika. Misalnya,pengusaha yang menggaji karyawannya
dengan gaji di bawah upah minimumatau perusahaan yang meniru produk-produk perusahaan
lain, atau perusahaanpercetakan yang memperbanyak cetakannya melebihi kesepakatan
denganpemegang hak cipta, dan sebagainya (Thomas W. Zimmerer, Norman
M.Scarborough,Entrepreneurship and The New Ventura Formation, 1996, hal. 21).

2. Manajemen Amoral. Tujuan utama dari manajemen amoral adalah laba, akantetapi
tindakannya berbeda dengan manajemen immoral. Ada satu cara kunci yang
membedakannya, yaitu mereka tidak dengan sengaja melanggar hokum atau norma etika.
Yang terjadi pada manajemen amoral adalah bebas kendalidalam mengambil keputusan,
artinya mereka tidak mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan. Salah satu
conoth dari manajemen amoral adalahpenggunaan uji kejujuran detektor bagi calon karyawan.

3. Manajemen Bermoral. Manajemen bermoral juga bertujuan untuk


meraihkeberhasilan, tetapi dengan menggunakan aspek legal dan prinsip-prinsip etika. Filosofi
manajer bermoral selalu melihat hukum sebagai standar minimum untukberetika dalam perilaku.

Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu:

1. Kejujuran, yaitu penuh kepercayaan, bersifat jujur, sungguh-sungguh, terus-


terang, tidak curang, tidak mencuri, tidak menggelapkan, tidak berbohong.

2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati,
berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat
dipercaya.

3. Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,patuh,
tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitasdengan dalih
ketidakrelaan.

4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara,tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalamsuatu konteks
profesional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang
bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.

5. Kewajaran/keadilan, yaitu berlaku adil dan berbudi luhur, bersedia


mengakuikesalahan, memperlihatkan komitmen keadilan, persamaan perlakuan individualdan
toleran terhadap perbedaa, serta tidak bertindak melampaui batas ataumengambil
keuntungan yang tidak pantas dari kesalahan atau kemalangan oranglain.

6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,tolong
menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yangmembahayakan orang lain.

7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasandan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidakmerendahkan dan
mempermalukan martabat orang lain.

8. Warga negara yang bertanggung jawab, yaitu selalu mentaati


hukum/aturan,penuh kesadaran sosial, dan menghormati proses demokrasi dalam
mengambilkeputusan.

9. Mengejar keunggulan, yaitu mengejar keunggulan dalam segala hal, baik


dalampertemuan pesonal maupun pertanggungjawaban profesional, tekun,
dapatdipercaya/diandalkan, rajin penuh komitmen, melakukan semua tugas
dengankemampuan terbaik, dan mengembangkan serta mempertahankan
tingkatkompetensi yang tinggi.

10. Dapat dipertanggungjawabkan, yaitu memiliki dan menerima tanggung jawabatas


keputusan dan konsekuensinya serta selalu memberi contoh.

Standar Etika dapat dipertahankan melalui:

1. Ciptakan kepercayaan perusahaan. Kepercayaan perusahaan dalam menetapkannilai-


nilai perusahaan yang mendasari tanggung jawab etika bagi pemilikkepentingan.

2. Kembangkan kode etik. Kode etik merupakan suatu catatan tentang


standartingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan
darikaryawan. Kode etik biasanya memuat tentang aktivitas bisnis, kualitas tempatkerja,
kegiatan pemasaran, penentuan harga, penetapan kontrak, jaminan perlindungan, dan lain
sebagainya.

3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakanapabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa
yangmelanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.

4. Lindungi hak perorangan. Akhir dari semua keputusan setiap etika


sangatbergantung pada individu. Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip moraldan
nilainya merupakan jaminan terbaik untuk menghindari untuk menghindaripenyimpangan etika.

Untuk membuat keputusan etika seseorang harus memiliki:

(a) Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis danmelakukan
sesuatu yang benar;

(b) Kesadaran etika, yaitu kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan untuk


menggunakan suara pikiran moral dan mengembangkan strategi pemecahan masalah
secara praktis.

5. Adakan pelatihan etika. Workshop merupakan alat untuk


meningkatkankesadaran para karyawan. Etika yang baik perlu dibangun untuk
memberikanpelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Kamu bisa lakukan ini kepada
parakaryawan untuk menumbuhkan kesadaran mereka dalam memberikan layananyang terbaik.

6. Lakukan audit etika secara periodik. Audit merupakan cara terbaik


untukmengevaluasi efektivitas sistem etika. Hasil evaluasi tersebut akan memberikansuatu sinyal
kepada karyawan bahwa etika bukan sekadar gurauan.

7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak adaseorang
pun yang dapat mengatur norma dan etika. Akan tetapi, manajer bisa sajamembolehkan orang
untuk mengetahui tingkat penampilan yang merekaharapkan. Standar tingkah laku
sangat penting untuk menekankan betapapentingnya etika dalam organisasi. Setiap
karyawan harus mengetahui bahwaetika tidak bisa dinegosiasi atau ditawar.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasanharus
memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.

9. Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.Komunikasi dua arahsangat


penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkandan menerima aspirasi
untuk perbaikan perusahaan.

10. Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika. Para karyawan


diberikesempatan untuk memberikan umpan balik tentang bagaimana standar etika
dipertahankan.

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Penerapan prinsip etika bisnis dalam sebuah tindakan adalah suatu keharusanuntuk
dipegang teguh oleh semua aspek yang terikat dengan perusahaan. Prinsip etika bisnis mencakup
segala aspek lebih umum, namun penerapannya harus tepat sasarankarena sebagai pondasi dalam
membangun sebuah perusahaan. Berbeda dengan etika profesi akuntansi yang cukup khusus
menangani seputar masalah keuangan, namunprinsip etika bisnis menjadi lebih sulit karena
melibatkan lebih banyak elemen.

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

R. Palmer , Joel Colton. (1969). A Historyof The Modern World. New Yor:Alfared. A. Knopf.
Third Edition.

Sameko. (1982). Ikhtisar Sejarah BangsaInggris. Jakarta : P.T Sastra Hudaya

Wahyudi,Djaja. (2012). Sejarah Eropa:dari Eropa Kuno Hingga EropaModern. Yogyakarta :


Penerbit Ombak.

Nugroho Susanto. (2013). Sejarah Revolusi Industri di Dunia & Dunia Internasional.
Yogyakarta,Penerbit Widyaswara.

Nugroho Susanto. (2014). Sejarah Nasional Indonesia III. Penerbit.Ombake Benoparte


Napoloen.

Sejarah Revolusi diInggris Pada Tahun 1730 – 1830 Masehi. Penerbit. Widyaswara.

Kuntowijoyo. (2010). MetodologiSejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. (2015). Sumber-Sumber Belajar yang DigunakanPembelajaran Sejarah di


Kelas.Yogyakarta : Tiara Wacana

Sugiyono.(2013). MetodePenelitian Kuantitatif,Kualitativ,dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai