Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala nikmatnya sehingga kami dapat
menyusun makalah tentang Etika Bisnis Dalam Perusahaan. Kami ucapkan terimakasih kepada
seluruh pihak yang telah membantu, memfasilitasi, memberi masukan,dan mendukung penulisan
makalah ini sehingga selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan
ganjaran yang berlimpah. Meski kami telah menyusun makalah ini dengan maksimal, tidak
menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan kritik dan
saran yang konstruktif dari pembaca sekalian. Demikianlah, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi kami sendiri umumnya para pembaca
makalah ini, terimakasih, wassalamualaikum wr.wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang....................................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................
1.3. Tujuan.................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Konsep kebijakan etis perusahaan......................................................................
2.2. Standar etika bisnis.............................................................................................
a) Untuk mencapai tujuan perusahaan maka :...................................................
b) Tujuan Penerapan Code Of Conduct Bagi Perusahaan.................................
c) Manfaat Melaksanakan Code Of Conduct.....................................................
d) Pihak - Pihak Yang Wajib Mematuhi dan Melaksanakan Code Of Conduct
2.3. Penerapan standar etika bisnis............................................................................
BAB IV PENUTUPAN
A. KESIMPULAN.....................................................................................................
B. SARAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Etika, pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yangbenar
danmenghindari apa yang tidak benar. Oleh karena itu, perilaku etika berperanmelakukan
‘apayang benar’ dan ‘baik’ untuk menentang apa yang ‘salah’ dan ‘buruk’
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep kebijakan etis perusahaan, dan standar etika bisnis serta penerapannyadan hak
hak pelanggan. Kemampuan untuk menjelaskan bagaimana konsep kebijakanetis
perusahaan,dan penerapan standar etika bisnis dalam perusahaan. Etika padadasarnya
adalah suatu komitmen untuk melakukan apa yang benar dan menghindariapa yang salah.oleh
karena itu , periaku etika berperan melakukan apa yang tidakbenar dan baik untuk menentang
apa yang salah dan buruk.
Jadi kebijakan etika perusahaan yang sering disebut juga dengan code
ofconduct merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnis perusahaandan etika
kerja karyawan perusahaan yang disusun untuk membentuk, mengatur danmelakukan kesuaian
tingkah laku seluruh indsan perusahaan sehingga tercapaikeluaran yang konsisten yang
sesuai dengan budaya perusahaan dan mencapai visidan misinya.
2.2. Standar Etika Bisnis.
Standar Etika bisnis/perusahaan atau sering disebut juga dengan corporatecode of
conduct merupakan sekumpulan komitmen yang terdiri dari etika bisnisperusahaan dan
etika kerja karyawan perseroan yang disusun untuk memengaruhi,membentuk,mengatur dan
melakukan kesesuaian tingkah laku sehinga tercapaikeluaran yang konsisten yang sesuai
dengan nilai nilai dan budaya perusahaan dalammencapai visi dan misinya. Standar etika
ini juga sebagai petunuk praktis danpedoman perilaku bagi seluruh karyawan
perseroan, yang harus dipatuhi dalamberinteraksi dengan semua pihak serta harus dijadikan
landasan berpikir dalam prosespengambilan keputusan.
Standar etika ini juga merupakan tindak lanut dari penerapan nilai-
nilaiperusahaan yang telah ditanamkan oleh para pendiri peseroan sejak awal berdirinya.Standar
etika perusahaan berlaku untuk seluruh individu yang bertindak atas namaperusahaan, entitas
anaknya dan afiliasi dibawah pengadilan, pemegang saham sertapemangku kepentingan
lainnya atau mitra kerja yag melakukan transaksi bisnisdengan perusahaan. Perusahaan
senantiasa mendorong kepatuhan terhadap standaretika dan berkomitmen untuk
pengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruhpimpinan dari setiap tingkatan dalam
perseroan bertanggung jawab untukmemastikaan bahwa standar etika ini dipatuhi dan
dijalankan dengan baik padajajaran masing masing.
2. Sebagai panduan perilaku bagi seluruh insan perusahaan yangharus dipatuhi dalam
melaksankan segala aktivitas perusahaan .
2. Investor
3. Mitra usaha
4. Pelanggan
5. Pemasok
6. Pihak - pihak kepentingan lainnya
1) Bekerja jujur dan profesional dalam menjalankan tugas dengan penuhtanggung jawab.(2)
Bersikap dan bertingkah laku santun terhadap atasan dan sesama InsanPerusahaan.(3) Selalu
berusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan danprofesionalisme dalam melaksanakan
tugas.(4) Memberikan saran dan masukan yang positif kepada atasan. (5) Berani dan bebas
mengeluarkan pendapat secara santun dalammendiskusikan kebijakan atasan yang
tidak sesuai dengan aturandan/atau tujuan Perusahaan dan menyampaikan saran untuk
perbaikan.
iii) Perilaku sebagai Rekan Kerja
(3) Menerima keluhan, masukan dan saran yang diberikan dari satuankerja lain
sebagai masukkan untuk instropeksi kelompok dan untukperbaikan kinerja.
Dalam mengimplentasikan Kebijakan Perusahaan yang baik melalui hal-hal berikut ini:
Pihak yang bertanggung jawab terhadap moral etika adalah manajer. Oleh karena itu, ada tiga
tipe manajer dilihat dari sudut etikanya :
2. Manajemen Amoral. Tujuan utama dari manajemen amoral adalah laba, akantetapi
tindakannya berbeda dengan manajemen immoral. Ada satu cara kunci yang
membedakannya, yaitu mereka tidak dengan sengaja melanggar hokum atau norma etika.
Yang terjadi pada manajemen amoral adalah bebas kendalidalam mengambil keputusan,
artinya mereka tidak mempertimbangkan etika dalam mengambil keputusan. Salah satu
conoth dari manajemen amoral adalahpenggunaan uji kejujuran detektor bagi calon karyawan.
Menurut pendapat Michael Josephson, ada 10 prinsip etika yang mengarahkan perilaku, yaitu:
2. Integritas, yaitu memegang prinsip, melakukan kegiatan yang terhormat, tulus hati,
berani dan penuh pendirian/keyakinan, tidak bermuka dua, tidak berbuat jahat, dan dapat
dipercaya.
3. Memeliharan janji, yaitu selalu menaati janji, patut dipercaya, penuh komitmen,patuh,
tidak menginterpretasikan persetujuan dalam bentuk teknikal atau legalitasdengan dalih
ketidakrelaan.
4. Kesetiaan, yaitu hormat dan loyal kepada keluarga, teman, karyawan, dan negara,tidak
menggunakan atau memperlihatkan informasi rahasia, begitu juga dalamsuatu konteks
profesional, menjaga/melindungi kemampuan untuk membuat keputusan profesional yang
bebas dan teliti, dan menghindari hal yang tidak pantas serta konflik kepentingan.
6. Suka membantu orang lain, yaitu saling membantu, berbaik hati, belas kasihan,tolong
menolong, kebersamaan, dan menghindari segala sesuatu yangmembahayakan orang lain.
7. Hormat kepada orang lain, yaitu menghormati martabat orang lain, kebebasandan hak
menentukan nasib sendiri bagi semua orang, bersopan santun, tidakmerendahkan dan
mempermalukan martabat orang lain.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten. Manajer harus mengambil
tindakanapabila mereka melanggar etika. Bila karyawan mengetahui bahwa
yangmelanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.
(a) Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis danmelakukan
sesuatu yang benar;
7. Pertahankan standar tinggi tentang tingkah laku, tidak hanya aturan. Tidak adaseorang
pun yang dapat mengatur norma dan etika. Akan tetapi, manajer bisa sajamembolehkan orang
untuk mengetahui tingkat penampilan yang merekaharapkan. Standar tingkah laku
sangat penting untuk menekankan betapapentingnya etika dalam organisasi. Setiap
karyawan harus mengetahui bahwaetika tidak bisa dinegosiasi atau ditawar.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat dan etika diawali dari atasan. Atasanharus
memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penerapan prinsip etika bisnis dalam sebuah tindakan adalah suatu keharusanuntuk
dipegang teguh oleh semua aspek yang terikat dengan perusahaan. Prinsip etika bisnis mencakup
segala aspek lebih umum, namun penerapannya harus tepat sasarankarena sebagai pondasi dalam
membangun sebuah perusahaan. Berbeda dengan etika profesi akuntansi yang cukup khusus
menangani seputar masalah keuangan, namunprinsip etika bisnis menjadi lebih sulit karena
melibatkan lebih banyak elemen.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
R. Palmer , Joel Colton. (1969). A Historyof The Modern World. New Yor:Alfared. A. Knopf.
Third Edition.
Nugroho Susanto. (2013). Sejarah Revolusi Industri di Dunia & Dunia Internasional.
Yogyakarta,Penerbit Widyaswara.
Sejarah Revolusi diInggris Pada Tahun 1730 – 1830 Masehi. Penerbit. Widyaswara.