Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA BISNIS DALAM BERWIRAUSAHA

Dosen pengampu :

Whyosi Septrizola, S.E, MM.

Disusun oleh :

Fauzan azima 23064060

Avreldo Muskavit 23064058

Aulia rizky 23064057

Adhitya fathwa 23064053

Rezky amien sinaga 23064049

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK LISTRIK


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kuasa Allah SWT yang telah mengaruniakan rahmat dan inayah-Nya sehingga
saya dapat meyelesaikan makalah yang berjudul “ETIKA BISNIS DALAM
BERWIRAUSAHA”.

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu dan rekan-rekan seperjuangan
yang telah membantu saya menyelesaikan tugas ini sehingga saya dapat memperoleh pemahaman
lebih lanjut tentang bidang studi saya.

Saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pembaca karena saya
menyadari bahwa “makalah ini masih jauh dari kata sempurna”. Saran-saran ini akan menjadi
referensi bagi penyusun untuk memperbaikinya di masa mendatang.

Semoga para pembaca makalah saya mendapatkan pengetahuan baru dan membantu kemajuan
dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Padang, 04 maret 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................................. ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. Latar belakang ................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah .............................................................................................................. 1

C. Tujuan penulisan ............................................................................................................... 1

D. Manfaat penulisan ............................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3

LANDASAN TEORITIS .............................................................................................................. 3

A. Pengertian etika kewirausahaan ...................................................................................... 3

B. Pengertian etika produk .................................................................................................... 4

BAB III........................................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 6

A. Etika bisnis ......................................................................................................................... 6

B. Etika persaingan ................................................................................................................ 7

C. Tata aturan dan hukum bisnis ......................................................................................... 8

BAB IV ......................................................................................................................................... 10

PENUTUP.................................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10

B. Saran ................................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Banyak pengusaha mengabaikan pentingnya etika dalam mendirikan suatu bisnis
karena fakta bahwa banyak dari mereka tidak tahu tentang apa itu etika wirausaha.Mereka
percaya bahwa mereka dapat mendirikan bisnis dengan mudah karena mereka memiliki
kemampuan dan modal yang besar. Namun, tanpa etika wirausaha, bisnis tersebut tidak
akan berhasil. Karena etika adalah tentang nilai-nilai mengenai kebenaran dan yang
berkaitan dengan masalah moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika merupakan
suatu hal yang dinilai benar mengenai perilaku yang berstandar. Etika wirausaha mencakup
hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan,
dengan konsumen, pegawai, saingan dan sebagainya. seorang wirausahawan diharapkan
bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Untuk menjaga reputasi suatu perusahaan, manajer selalu menghadapi masalah
etika ini saat bekerja, tetapi masalah etika ini harus dipertahankan secara konsisten karena
reputasi suatu perusahaan yang etis akan terbentuk dalam jangka panjang. Selain itu, ini
merupakan aset yang sangat berharga dalam hal kemurahan hati sebuah perusahaan. Dalam
kasus di mana moral berfungsi sebagai garis besar yang disepakati oleh semua anggota
komunitas dan mendorong individu untuk bertindak dengan cara yang moral. Dunia
wirausaha yang bermoral akan dapat membangun standar etika untuk memastikan bahwa
kegiatan kewirausahaan dilakukan dengan cara yang adil dan sesuai.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud etika bisnis dalam berwirausaha?
2. Apa yang dimaksud etika produk?
3. Apa itu etika persaingan?
4. Bagaiamna tata aturan dan hukum bisnis?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika bisnis dalam berwirausaha.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika bisnis.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan etika persingan.

1
4. Untuk mengetahui tata aturan dalam hukum bisnis.
D. Manfaat penulisan
1. Bagi penulis
Untuk memahami cara dalam mengimplementsikan etika bisnis dalam berwirausaha
2. Bagi pembaca
Untuk sebagai bahan bacaan dan rujukan untuk penulisannya, dan sebagai penambah
wawasan tentang pengimplementasikan etika bisnis dalam berwirausaha.

2
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian etika kewirausahaan


Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang berarti kebiasaan (costum) atau
karakter (character). Etika dapat didefinisikan sebagai suatu studi mengenai sesuatu yang
benar dan salah serta pilihan moral yang dapat dilakukan seseorang. Keputusan etika
merupakan suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika bisnis kadang-kadang
disebut pula etika manajemen, yaitu penerapan standar moral kedalam kegiatan bisnis. WF.
Schoell menyatakan bahwa: Business Ethics is a system of “oughts” a collection of
principles and rules of conduct based on beliefs about what is right and wrong business
behavior. Behavior that conforms to these principles is ethical.
Etika adalah tata cara berhubungan dengan manusia lainnya. Tata cara pada
masing-masing masyarakat tidaklah sama dan beragam bentuk. Hal ini disebabkan
beragamnya budaya kehidupan masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah. Tata cara
ini diperlukan dalam berbagai sendi kehidupan manusia agar terbina hubungan harmonis,
saling menghargai satu sama lainnya Etika pada dasarnya adalah suatu komitmen untuk
melakukan apa yang benar dan menghindari apa yang tidak benar. Etika wirausaha adalah
suatu kode etik perilaku aktor berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan. Etika wirausaha sangat
penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik kepentingan dalam membuat keputusan
dan memecahkan persoalan organisasi. Etika wirausaha dapat diartikan sebagai adat sopan
santun, adat kebiasaan dan aturanaturan yang berlaku di lingkungan kewirausahaan. Oleh
karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :
1. Budi pekerti yang baik.
2. Rasa sopan santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan.
3. Tatakrama di dalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha.
4. Memiliki tanggung jawab pada usahanya.
5. Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya

Etika merupakan suatu studi mengenai hal yang benar dan yang salah dan pilihan moral
yang dilakukan seseorang. Sedangkan keputusan etika adalah suatu hal yang benar
3
mengenai perilaku standar. Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan
orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai,
saingan dan sebagainya. Orang-orang bisnis diharapkan bertindak etis dalam berbagai
aktivitasnya di masayarakat.

Pandangan tentang etika wirausaha, beberapa indikator yang bisa dipakai untuk
menyatakan apakah seseorang atau suatu perusahaan telah melaksanakan etika bisnis
dalam kegiatan usahanya antara lain adalah sebagai berikut: Indikator ekonomi; indikator
peraturan khusus yang berlaku; indicator hukum; indikator ajaran agama; indikator budaya
dan indikator etik dari masing-masing pelaku bisnis

B. Pengertian etika produk


Etika produk merujuk pada prinsip-prinsip moral dan nilai-nilai yang mengatur
perilaku dan keputusan terkait dengan pembuatan, pemasaran, dan distribusi produk. Ini
mencakup aspek-aspek seperti kualitas produk, keamanan konsumen, kejujuran dalam
pemasaran, dampak lingkungan, serta tanggung jawab sosial perusahaan.
Dalam praktiknya, etika produk mencakup berbagai hal, seperti:
1. Kualitas dan Keamanan: Produk harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan dan
aman bagi pengguna. Ini termasuk menjaga agar produk tidak menimbulkan risiko
kesehatan atau keselamatan bagi konsumen.
2. Kejujuran dalam Pemasaran: Informasi yang disediakan kepada konsumen harus jujur
dan akurat. Praktek-praktek seperti pemalsuan, penipuan, atau manipulasi informasi
harus dihindari.
3. Tanggung Jawab Lingkungan: Perusahaan diharapkan untuk mempertimbangkan
dampak lingkungan dari siklus hidup produk mereka, mulai dari bahan baku hingga
pembuangan akhir. Ini melibatkan praktik-praktik seperti penggunaan bahan ramah
lingkungan, pengurangan limbah, dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.
4. Tanggung Jawab Sosial: Etika produk juga mencakup tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat secara umum. Ini bisa termasuk dukungan terhadap
komunitas lokal, praktik-praktik ketenagakerjaan yang adil, dan kontribusi positif
terhadap pembangunan sosial dan ekonomi.

4
5. Transparansi dan Akuntabilitas: Perusahaan diharapkan untuk beroperasi dengan
transparansi dan siap menerima tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka
terkait produk.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Etika bisnis
Perkataan etika atau seperti lazim disebut etik, berasal dari bahasa latin ethica.
Ethos dalam bahasa Yunani artinya norma – norma, nilai, kaidah, ukuran bagi tingkah laku
yang baik. Etika perlu dipahami sebagai sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas
dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap tindakannya selalu lahir dari keputusan
pribadi yang bebas dengan selalu bersedia untuk mempertanggungjawabkan tindakannya
tersebut karena ada alasan yang jelas atas tindakannya. Etika bermaksud membantu
manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggungjawabkan karena setiap
tindakannya selalu lahir dari keputusan pribadi yang bebas dengan selalu bersedia
mempertanggungjawabkan tindakannya itu karena terdapat alasan – alasan dan
pertimbangan dalam setiap tindakannya.
Etika bisnis dapat dilihat sebagai suatu usaha untuk merumuskan dan menerapkan
prinsip – prinsip dasar etika di bidang hubungan ekonomi antarmanusia. Dapat juga
dikatakan bahwa etika bisnis menyoroti segi – segi moral dalam hubungan antar berbagai
pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis. Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan
dan masyarakat. Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan
perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat
dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat. Dalam menciptakan etika
bisnis menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Pengendalian Diri. Pelaku bisnis dapat mengendalikan diri untuk tidak memperoleh
apapun dari siapapun dalam bentuk apapun. Tidak mendapatkan keuntungan dengan
jalan curang atau memakan puhak lain dengan menggunakan keuntungan tersebut.
b. Pengembangan Tanggung Jawab Sosial. Pelaku bisnis dituntut untuk peduli dengan
keadaan masyarakat bukan hanya dalam bentuk “uang” dengan memberikan
sumbangan melainkan lebih kompleks lagi.
c. Mempertahankan Jati Diri.

6
d. Menciptakan Persaingan yang Sehat
e. Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”. Yaitu memikirkan bagaimana
keadaan di masa yang akan datang. Pelaku bisnis dituntut untuk tidak mengeksploitasi
lingkungan dan keadaan sekarang tanpa mempertimbangkan keadaan di masa
mendatang.
f. Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi).
B. Etika persaingan
Etika persaingan merujuk pada seperangkat prinsip-prinsip moral dan norma-
norma yang mengatur perilaku dan praktik bisnis dalam lingkungan persaingan pasar. Ini
mencakup bagaimana perusahaan dan individu dalam bisnis berinteraksi satu sama lain
dalam upaya untuk memenangkan pangsa pasar dan mencapai keunggulan kompetitif.
Berikut adalah beberapa aspek penting dari etika persaingan:
1. Fair Competition (Persaingan yang Adil): Etika persaingan menekankan pentingnya
persaingan yang sehat dan adil. Ini berarti tidak melakukan tindakan yang melanggar
hukum atau merugikan pesaing dengan cara yang tidak fair, seperti menipu, meniru
produk, atau menahan informasi penting.
2. Tidak Melanggar Hukum: Etika persaingan menuntut agar perusahaan dan individu
mematuhi semua peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam industri mereka.
Ini termasuk undang-undang anti-monopoli, perlindungan konsumen, dan hukum
persaingan.
3. Hormati Hak Kekayaan Intelektual: Menghormati hak kekayaan intelektual adalah
bagian penting dari etika persaingan. Ini berarti tidak mencuri atau meniru produk,
merek dagang, atau inovasi dari pesaing tanpa izin.
4. Tidak Melakukan Dumping: Dumping adalah praktik menjual produk di bawah harga
pasar normal untuk merugikan pesaing atau mengamankan pangsa pasar. Etika
persaingan menentang praktik ini karena dapat merusak kestabilan pasar dan memicu
ketidakadilan kompetitif.
5. Respek terhadap Pesaing: Etika persaingan mengharuskan perlakuan yang adil dan
menghormati terhadap pesaing. Ini termasuk menghindari tindakan yang bersifat
merugikan atau menciptakan hambatan yang tidak adil dalam persaingan.

7
6. Inovasi yang Bertanggung Jawab: Inovasi adalah bagian penting dari persaingan bisnis,
tetapi etika persaingan menekankan bahwa inovasi harus bertanggung jawab dan tidak
merugikan pihak lain atau lingkungan.

Etika persaingan membantu menjaga integritas dan keadilan dalam pasar, memastikan
bahwa persaingan terjadi dalam kerangka yang diatur dan menguntungkan semua pihak
yang terlibat. Hal ini memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi yang sehat
dan berkelanjutan.

C. Tata aturan dan hukum bisnis


Tata aturan dan hukum bisnis adalah seperangkat peraturan, norma, dan regulasi
yang mengatur perilaku dan operasi bisnis. Hal ini meliputi berbagai aspek, termasuk
bagaimana bisnis didirikan, dioperasikan, dan bagaimana mereka berinteraksi dengan
pelanggan, pesaing, karyawan, dan pemerintah. Berikut adalah beberapa poin utama terkait
tata aturan dan hukum bisnis:
1. Hukum Kontrak: Hukum kontrak mengatur pembentukan, interpretasi, dan
pelaksanaan kontrak antara pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi bisnis. Ini
mencakup persyaratan yang diperlukan untuk kontrak yang sah, hak dan kewajiban
pihak yang terlibat, serta remediasi jika kontrak dilanggar.
2. Hukum Perusahaan: Hukum perusahaan mengatur pembentukan, struktur, operasi, dan
pembubaran perusahaan. Ini termasuk aturan tentang pembentukan perusahaan,
tanggung jawab direktur dan pemegang saham, dan prosedur untuk mengubah struktur
perusahaan.
3. Hukum Ketenagakerjaan: Hukum ketenagakerjaan mengatur hubungan antara majikan
dan karyawan. Ini mencakup hal-hal seperti upah minimum, waktu kerja, diskriminasi
pekerjaan, pemutusan hubungan kerja, dan keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Hukum Perlindungan Konsumen: Hukum perlindungan konsumen menetapkan standar
yang harus dipenuhi oleh bisnis dalam memberikan produk dan layanan kepada
konsumen. Ini termasuk informasi yang diperlukan untuk diberikan kepada konsumen,
kebijakan pengembalian barang, serta perlindungan terhadap praktik penipuan atau
manipulasi.

8
5. Hukum Perdagangan: Hukum perdagangan mengatur transaksi perdagangan antara
perusahaan, termasuk aturan terkait pembelian, penjualan, pengiriman, dan
pembayaran barang dan jasa.
6. Hukum Pajak: Hukum pajak mengatur kewajiban perpajakan bisnis, termasuk
perhitungan dan pembayaran pajak penghasilan, pajak penjualan, dan pajak properti.
7. Regulasi Lingkungan: Regulasi lingkungan mengatur dampak bisnis terhadap
lingkungan alam. Ini termasuk aturan tentang pembuangan limbah, penggunaan
sumber daya alam, dan praktik-praktik yang berkelanjutan.

Kepatuhan terhadap tata aturan dan hukum bisnis sangat penting untuk menjaga
keberlanjutan dan integritas operasi bisnis. Pelanggaran hukum dapat mengakibatkan
sanksi perdata dan pidana, serta merusak reputasi perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan untuk memahami dan mematuhi semua peraturan yang relevan dalam
menjalankan bisnis mereka.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika wirausaha adalah studi tentang bagaimana seorang pengusaha bertindak
dalam bisnisnya. Karena mereka berpikir mereka memiliki kemampuan dan modal yang
besar, banyak wirausaha mengabaikan pentingnya etika dalam mendirikan bisnis. Namun,
tanpa etika seorang wirausaha, bisnis tidak akan berhasil. Karena etika adalah tentang nilai-
nilai mengenai kebenaran dan y yang berkaitan dengan masalah moral yang dilakukan
seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang diilai benar mengenai perilaku yang
berstandar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan
dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai
aktivitasnya di masayarakat.
B. Saran
Sebuah etika sangat diperlukan dalam berwirausaha dikarenkan etika ini bisa
mampu mebuat sebah wirausaha menjadi sebuah pribadi yang bagus, saran dari penulis
para wirausaha harus bisa menerapkan pola piker etika berbisnis sehingga mampu
meningkakan kepercayaan kepada konsumen sehingga usaha yang dijalaninya berjalan
dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, S., & Imam, R. H. (1998). Etika bisnis. Yogyakarta: Kanisius.

II, B. A. Teori Persaingan Bisnis 1. Pengertian Persaingan Bisnis.

Saman, M. (2010). Persaingan industri PT. Pancanata Centralindo perspektif etika bisnis dalam
islam.

Madjakusumah, D. G., Saripudin, U., & Suryani, S. (2020). Rekayasa dan Penguatan Lembaga
Menghadapi Persaingan Global Berbasis Wirausaha dan Etika Islam. El Barka: Journal of
Islamic Economics and Business, 3(1), 1-26.

Syafiq, A. (2019). Penerapan Etika Bisnis Terhadap Kepuasan Konsumen dalam pandangan
Islam. El-Faqih: Jurnal Pemikiran Dan Hukum Islam, 5(1), 96-113.

Abdullah, M. Ilham, and Helmarini, ‘Nilai-Nilai Ajaran Islam Dan Etika Wirausaha Dalam
Pendidikan Kewirsusahaan’, Jurnal Economic Edu, 1.2 (2021), 83–89

ahmad, ‘Pengertian Kewirausahaan: Konsep, Tujuan, Sifat Dan Jenis Wirausaha’, Gramedia Blog,
2021 [accessed 13 January 2022]

Firmansyah, Anang, and Anita Roosmawarni, Kewirausahaan (Dasar Dan Konsep, Buku, 2019

Jeklin, Andrew, ‘KEWIRAUSAHAAN (Dasar Dan Konsep)’, July, 2016, 1–23 Teori,
Kewirausahaan, ‘Kewirausahaan (Teori Dan Praktek).’, September, 2021

11

Anda mungkin juga menyukai