Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmatnya serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
mengenai pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh pihak Taiwan kepada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk guna menyelesaikan tugas dari mata kuliah Etika
Bisnis. Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami
pak Heppy atas bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari para pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan inspirasi bagi para pembaca, Terimakasih .
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3
A. Gambaran Umum Etika Bisnis....................................................................................................3
B. Gambaran Umum Perusahaan...................................................................................................3
BAB II TIJAUAN TEORITIS.......................................................................................................................5
A. Pengertian Etika Munurut Para Ahli..........................................................................................5
B. Keutamaan Etika Bisnis..............................................................................................................5
C. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis.......................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................................6
A. Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan...........................................6
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................8
B. SARAN........................................................................................................................................8
2
BAB I PENDAHULUAN
3
secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang
berkelanjutan.”
Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan.
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh
manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat
Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:
1. Produk Konsumen Bermerek (“CBP”)
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memproduksi dan memasarkan beragam
produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia.
Sebagian besar merek-merek produk Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki
status top-of-mind di masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade.
2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,
didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
3. Agribisnis
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan,
pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan
pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha
Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya.
4. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan
sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga.
4
BAB II TIJAUAN TEORITIS
5
BAB III PEMBAHASAN
6
menyatakan bahwa produk tersebut tidak layak konsumsi karena mengandung beberapa bahan
kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan.
Hal tersebut sontak dibantah oleh pihak PT. Indofood selaku produsen Indomie. Mereka
menyatakan bahwa produk mereka telah lolos uji laboratorium denganhasil yang dapat
dipertanggungjawabkan dan menyatakan bahwa produk indomie telah diterima dengan baik oleh
konsumen Indonesia selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Dengan melalui tahap-tahap
serangkaian tes baik itu badan kesehatan nasional maupun internasional yang sudah memiliki
standarisasi tersendiri terhadap penggunaan bahan kimia dalam makanan, indomie dinyatakan
lulus uji kelayakan untuk dikonsumsi.Dari fakta tersebut, disinyalir penarikan produk Indomie
dari pasar dalam negeri Taiwan disinyalir karena persaingan bisnis semata, yang mereka anggap
merugikan produsen lokal.Yang menjadi pertanyaan adalah mengapatidak sedari dulu produk
indomie dibahas oleh pemerintah Taiwan, atau pemerintah melarang produk Indomie masuk pasar
Taiwan?. Melainkan mengklaim produk Indomie berbahaya untuk dikonsumsi padasaat produk
tersebut sudah menjadi produk yang diminati di Taiwan.
Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa ada persainag bisnis yang telah melanggar etika
dalam berbisnis.Hal-hal yang dilanggar terkait kasus pelanggaran etika bisnis pada perusahaan PT
Indofood secara hukum :
Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 3 F yang berisi meningkatkan kualitas barang dan
jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang/jasa, kesehatan, kenyamanan, dan
keselamatan konsumen
Undang-undang nomor 8 tahun1999 pasal 4 A tentang hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/jasa·Undang-undang nomor 8 tahun 1999
pasal 8 yang berisi “pelaku usaha dilarang untuk memperdagangkan barang yang rusak, cacat
atau bekas dan tercemar dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar
atas barang yang dimaksud.
7
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah pihak Taiwan telah melanggar etika bisnis yaitu
dengan menuduh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk menghasilkan produk yang mengandung
bahan kimia yang berbahaya padahal produk dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sudah
mengikuti standar yang ditetapkan persyaratan Internasional tentang regulasi mutu,gizi dan
kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec.
B. SARAN
Saran bagi pihak perindustrian Taiwan agar tidak serta merta menyatakan bahwa produk
indomie berbahaya untuk dikonsumsi, apabila ingin melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah bisa membuat perjanjian dan kesepakatan yang lebih ketat sebelumnya dalam proses
ekspor dan impor. Karena kasus tersebut berdampak besar bagi produk Indomie yang telah
dikenal oleh masyarakat.
Dan juga bagi para konsumen harus jeli dengan produk yang ingin dikonsumsi yaitu dengan
melihat kandungan - kandungan yang terdapat di produk tersebut apakah itu layak untuk
dikonsumsi atau tidak layak untuk di konsumsi.