Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmatnya serta
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
mengenai pelanggaran etika bisnis yang dilakukan oleh pihak Taiwan kepada PT.
Indofood Sukses Makmur Tbk guna menyelesaikan tugas dari mata kuliah Etika
Bisnis. Tak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing kami
pak Heppy atas bimbingannya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena
itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari para pembaca.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan inspirasi bagi para pembaca, Terimakasih .

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................3
A. Gambaran Umum Etika Bisnis....................................................................................................3
B. Gambaran Umum Perusahaan...................................................................................................3
BAB II TIJAUAN TEORITIS.......................................................................................................................5
A. Pengertian Etika Munurut Para Ahli..........................................................................................5
B. Keutamaan Etika Bisnis..............................................................................................................5
C. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis.......................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................................6
A. Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan...........................................6
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN..............................................................................................................................8
B. SARAN........................................................................................................................................8

2
BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Etika Bisnis


Menurut Hill dan Jones Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah
dan benar. Di mana hal tersebut dapat memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin
perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan
masalah moral yang kompleks.
Secara umum, pengertian etika bisnis adalah cara-cara yang dilakukan oleh suatu bisnis dalam
menjalankan kegiatan bisnisnya yang mencakup berbagai aspek, baik itu individu, perusahaan,
maupun masyarakat. Etika dalam bisnis dapat juga diartikan sebagai suatu pengetahuan mengenai
tata cara ideal dalam mengelola bisnis dengan memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku
secara universal, ekonomi, dan sosial.
Setiap perusahaan harus memperhatikan dan menjalankan etika-etika yang berlaku, misalnya
taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku. Adapun beberapa prinsip etika bisnis adalah
Jujur dalam berkomunikasi dan bersikap, Memiliki komitmen dan memenuhi janji, Memiliki
integritas dan Memiliki loyalitas
Etika bisnis sangat dibutuhkan oleh semua pengusaha baru maupun pengusaha yang sudah
lama terjun di dunia bisnis. Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk mendorong
kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha atau pelaku bisnis untuk
menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business atau dirty business. Di mana,
hal itu dapat merugikan banyak pihak yang terkait.
Dengan etika bisnis, para pelaku bisnis memiliki aturan yang dapat mengarahkan mereka
dalam mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik, sehingga dapat diikuti oleh semua
orang yang memercayai bahwa bisnis tersebut memiliki etika yang baik. Memiliki etika bisnis
juga dapat menghindari citra buruk seperti penipuan, serta cara kotor dan licik. Bisnis yang
memiliki etika baik biasanya tidak akan pernah merugikan bisnis lain, tidak melanggar aturan
hukum yang berlaku, tidak membuat suasana yang tidak kondusif pada saingan bisnisnya, dan
memiliki izin usaha yang sah.

B. Gambaran Umum Perusahaan


Pengertian Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi, baik barang dan jasa, serta
tempat berkumpulnya semua faktor produksi. Perusahaan juga dapat didefinisikan sebagai suatu
lembaga dalam bentuk organisasi yang dioperasikan dengan tujuan untuk menyediakan barang
dan jasa bagi masyarakat dengan motif atau insentif keuntungan.
Pengertian perusahaan menurut UU No 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan Pasal
1 huruf b adalah setiap bentuk usaha yang tetap dan terus menerus dan yang didirikan, bekerja
serta berpendudukan dalam wilayah Negara  Republik Indonesia dengan tujuan memperoleh
keuntungan dan atau laba. Ini bisa dalam bentuk CV, perusahaan, firma dan sebagainya.
Salah satu contoh perusahaan di Indonesia adalah PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. dan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.  merupakan
produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan
ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya
Intikusuma yang pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa.
Perusahaan ini memiliki Visi “Perusahaan Total Food Solutions”, Misi “Memberikan solusi
atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan ; Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan,
proses produksi dan teknologi kami ; Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan ; Meningkatkan stakeholders’ values secara berkesinambungan.
Dan mengandung Nilai “Dengan disiplin sebagai falsafah hidup; Kami menjalankan usaha kami
dengan menjunjung tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangku kepentingan dan

3
secara bersama-sama membangun kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang
berkelanjutan.”
Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan.
Dalam dua dekade terakhir, Indofood telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan
Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses
produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di pasar. Kini Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di
setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh
manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat
Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi sebagai berikut:
1. Produk Konsumen Bermerek (“CBP”)
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) memproduksi dan memasarkan beragam
produk konsumen bermerek yang menawarkan solusi praktis bagi konsumen di segala usia.
Sebagian besar merek-merek produk Grup CBP merupakan pemimpin pasar dan memiliki
status top-of-mind di masing-masing kategori produknya, serta telah meraih kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen selama beberapa dekade.
2. Bogasari
Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta,
didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.
3. Agribisnis
Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan,
pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan
pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening. Di samping itu, kegiatan usaha
Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman
lainnya.
4. Distribusi
Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan
sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai
produk pihak ketiga.

4
BAB II TIJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Etika Munurut Para Ahli


Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam
pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan
etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma,
nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik. Tujuan etika
dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama bagi seluruh manusia disetiap waktu
dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang baik dan buruk sejauh yang dapat diketahui oleh
akal pikiran manusia. Akan tetapi dalam usaha mencapai tujuan itu, etika mengalami kesulitan,
karena pandangan masing-masing golongan dunia ini tentang baik dan buruk mempunyai ukuran
(kriteria) yang berlainan. Etika terbagi menjadi tiga bagian utama: meta-etika (studi konsep etika),
etika normatif (studi penentuan nilai etika), dan etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).

B. Keutamaan Etika Bisnis


1. Dalam bisnis modern, para pelaku bisnis dituntut untuk menjadi orang-orang profesional di
bidangnya. Perusahaan yang unggul bukan hanya memiliki kinerja dalam bisnis,manajerial
dan finansial yang baik akan tetapi juga kinerja etis dan etos bisnis yang baik. 
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat,maka konsumen benar-benar raja Kepercayaan
konsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik dan etis.
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepentingan dan hak
bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis
C. Prinsip – Prinsip Etika Bisnis
1. Prinsip otomi, Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan
dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
2. Prinsip Kejujuran, Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak ;
Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding ; Kejujuran
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan 
3. Prinsip Keadilan, Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggung jawabka.
4. Prinsip saling menguntungkan, Menuntut agar bisnis menguntungkan semua pihak.
5. Integritas moral, Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam pelaku bisnis.
6. Tanggung jawab, Tanggung jawab mensyaratkan bahwa orang yang melakukan  tindakan
tertentu memang mau dan bersedia melakukan tindakan itu.

5
BAB III PEMBAHASAN

A. Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan


Kasus Indomie yang mendapat larangan untuk beredar di Taiwan karena disebut mengandung
bahan pengawet yang berbahaya bagi manusia dan ditarik dari peredaran. Zat yang terkandung
dalam Indomie adalah methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kedua zat
tersebut biasanya hanya boleh digunakan untuk membuat kosmetik, dan pada Jumat (08/10/2010)
pihak Taiwan telah memutuskan untuk menarik semua jenis produk Indomie dari peredaran.
Tanggal 9 Juni 2010, Food and Drugs Administration (FDA) Taiwan melayangkan surat
teguran kepada Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan karena produk tersebut tidak
sesuai dengan persyaratan FDA. Dalam surat itu juga dicantumkan tanggal pemeriksaan indomie
dari Januari-20 Mei 2010 terdapat bahan pengawet yang tidak diizinkan di Taiwan di bumbu
Indomie goreng dan saus barberque.
Kasus Indomie kini mendapat perhatian Anggota DPR dan Komisi IX akan
segera memanggil Kepala BPOM Kustantinah. "Kita akan mengundang BPOM untuk
menjelaskan masalah terkait produk Indomie itu, secepatnya kalau bisa hari Kamis ini," kata
Ketua Komisi IX DPR, Ribka Tjiptaning, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/10/2010).
Komisi IX DPR akan meminta keterangan tentang kasus Indomie ini bisa terjadi, apalagi
pihak negara luar yang mengetahui terlebih dahulu akan adanya zat berbahaya yang terkandung di
dalam produk Indomie.
 A Dessy Ratnaningtyas, seorang praktisi kosmetik menjelaskan, dua zat yang terkandung
didalam Indomie yaitu methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat)
adalah bahan pengawet yang membuat produk tidak cepat membusuk dan tahan lama.
Zat berbahaya ini umumnya dikenal dengan nama nipagin. Dalam pemakaian untuk produk
kosmetik sendiri pemakaian nipagin ini dibatasi maksimal 0,15%.Ketua BPOM Kustantinah juga
membenarkan tentang adanya zat berbahaya bagi manusia dalam kasus Indomie ini.
Kustantinah menjelaskan bahwa benar Indomie mengandung nipagin, yang juga berada di
dalam kecap dalam kemasam mie instan tersebut. tetapi kadar kimia yang ada dalam Indomie
masih dalam batas wajar dan aman untuk dikonsumsi, lanjut Kustantinah.Tetapi bila kadar
nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di konsumsi yaitu 250 mgper kilogram untuk mie
instan dan 1.000 mg nipagin per kilogram dalam makanan lainkecuali daging, ikan dan unggas,
akan berbahaya bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena
penyakit kanker.
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex Alimentarius
Commision,produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan Internasional tentang regulasi
mutu,gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota
Codec.Produk Indomie yang dipasarkan di Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia.
Indofood merupakan salah satu perusahaan global asal Indonesia yang produk-produknya
banyak di ekspor ke negara-negara lain. Salah satunya adalah produk mi instan Indomie. Di
Taiwan sendiri, persaingan bisnis mi instant sangatlah ketat, disamping produk-produkmi instant
dari negara lain, produk mi instant asal Taiwan pun banyak membanjiri pasar dalam negeri
Taiwan. Harga yang ditwarkan oleh Indomie sekitar Rp1500, tidak jauh berbeda dari harga
indomie di Indonesia, sedangkan mi instan asal Taiwan dijual dengan harga mencapai Rp 5000
per bungkusnya. Disamping harga yang murah, indomie juga memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan produk mi instan asal Taiwan, yaitu memiliki berbagai varian rasa yang
ditawarkan kepada konsumen. Dan juga banyak TKI/W asal Indonesia yang menjadi konsumen
favorit dari produk Indomie selain karena harganya yang murah juga mereka sudah familiar
dengan produk Indomie.Tentu saja hal itu menjadi batu sandungan bagi produk mi instan asal
Taiwan, produkmereka menjadi kurang diminati karena harganya yang mahal. Sehingga disinyalir
pihak perindustrian Taiwan mengklain telah melakukan penelitian terhadap produk Indomie, dan

6
menyatakan bahwa produk tersebut tidak layak konsumsi karena mengandung beberapa bahan
kimia yang dapat membahayakan bagi kesehatan.
Hal tersebut sontak dibantah oleh pihak PT. Indofood selaku produsen Indomie. Mereka
menyatakan bahwa produk mereka telah lolos uji laboratorium denganhasil yang dapat
dipertanggungjawabkan dan menyatakan bahwa produk indomie telah diterima dengan baik oleh
konsumen Indonesia selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Dengan melalui tahap-tahap
serangkaian tes baik itu badan kesehatan nasional maupun internasional yang sudah memiliki
standarisasi tersendiri terhadap penggunaan bahan kimia dalam makanan, indomie dinyatakan
lulus uji kelayakan untuk dikonsumsi.Dari fakta tersebut, disinyalir penarikan produk Indomie
dari pasar dalam negeri Taiwan disinyalir karena persaingan bisnis semata, yang mereka anggap
merugikan produsen lokal.Yang menjadi pertanyaan adalah mengapatidak sedari dulu produk
indomie dibahas oleh pemerintah Taiwan, atau pemerintah melarang produk Indomie masuk pasar
Taiwan?. Melainkan mengklaim produk Indomie berbahaya untuk dikonsumsi padasaat produk
tersebut sudah menjadi produk yang diminati di Taiwan.
Dari kasus tersebut dapat dilihat bahwa ada persainag bisnis yang telah melanggar etika
dalam berbisnis.Hal-hal yang dilanggar terkait kasus pelanggaran etika bisnis pada perusahaan PT
Indofood secara hukum :
 Undang-undang nomor 8 tahun 1999 pasal 3 F yang berisi meningkatkan kualitas barang dan
jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang/jasa, kesehatan, kenyamanan, dan
keselamatan konsumen
 Undang-undang nomor 8 tahun1999 pasal 4 A tentang hak atas kenyamanan, keamanan, dan
keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/jasa·Undang-undang nomor 8 tahun 1999
pasal 8 yang berisi “pelaku usaha dilarang untuk memperdagangkan barang yang rusak, cacat
atau bekas dan tercemar dengan atau tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar
atas barang yang dimaksud.

7
BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah pihak Taiwan telah melanggar etika bisnis yaitu
dengan menuduh PT. Indofood Sukses Makmur Tbk menghasilkan produk yang mengandung
bahan kimia yang berbahaya padahal produk dari PT. Indofood Sukses Makmur Tbk sudah
mengikuti standar yang ditetapkan persyaratan Internasional tentang regulasi mutu,gizi dan
kemanan produk pangan. Sedangkan Taiwan bukan merupakan anggota Codec.

B. SARAN
Saran bagi pihak perindustrian Taiwan agar tidak serta merta menyatakan  bahwa produk
indomie berbahaya untuk dikonsumsi, apabila ingin melindungi produsen dalam negeri,
pemerintah bisa membuat perjanjian dan kesepakatan yang lebih ketat sebelumnya dalam proses
ekspor dan impor. Karena kasus tersebut berdampak besar bagi produk Indomie yang telah
dikenal oleh masyarakat.
Dan juga bagi para konsumen harus jeli dengan produk yang ingin dikonsumsi yaitu dengan
melihat kandungan - kandungan yang terdapat di produk tersebut apakah itu layak untuk
dikonsumsi atau tidak layak untuk di konsumsi.

Anda mungkin juga menyukai