I. PENDAHULUAN
1. Pengertian Code Of Conduct
Code Of Conduct adalah pedoman internal Perusahaan yang berisikan Sistem
Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen serta penegakan terhadap peraturan-
peraturan perusahaan bagi individu yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi,
Karyawan dan Pelaku bisnis lainnya yang berhubungan dengan bisnis
Perusahaan dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi
dengan Stakeholder.
Sistem nilai dan paradigma baru diperlukan dalam mewujudkan budaya kerja guna
merubah sikap dan perilaku individu perusahaan untuk mencapai produktifitas yang
lebih tinggi.
A. PARADIGMA BARU
Paradigma bisnis baru yang dikembangkan perusahaan yaitu :
1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah suatu
keharusan.
2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dalam memenangkan
persaingan.
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan,
kesetaraan dan kebhinekaan.
5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani
( Human and intellectual capital ) yang dibutuhkan perusahaan.
6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan
mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan.
7. Penghargaa diberikan kepada Karyawan berdasarkan kompetensi dan
kinerjanya.
8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana
dan dinamis.
9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktifitas
kerja dan keunggulan kompentitif.
10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat.
11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap,
cepat tindak lanjut, tuntas berkualitas dan penuh tanggung jawab.
12. Seluruh aktifitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu dan
lingkungan.
B. TATA NILAI
Tata nilai yang dikembangkan perusahaan mencakup hal-hal yang menggugah
karyawan untuk memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, hubungan
antar karyawan dan hubungan dengan pihak stakeholder.
Tata nilai yang dianut dan dijunjung tinggi oleh perusahaan adalah :
Proactivity, selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi
risiko yang mungkin tejadi.
Excellence, selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja
keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi.
Team Work, Perusahaan selalu mengutamaan kerjasama tim agar mampu
menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.
Innovation, selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam
metoda baru dan produk baru.
Resposibility, selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil
dan tindakan yang dilakukan.
MISI
1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya
secara optimal.
4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik
bagi para investor.
5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
7. Melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.
D. STRATEGI
Untuk mencapai Visi dan melaksanakan Misi perusahaan diperlukan strategi yang
tepat.
Formulasi strategi yang dikembangkan perusahaan adalah :
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra
strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan Manajemenberorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan
industri dan pergerakan pasar mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dengan kemampu labaan
( Profitability ).
4. Mematuhi aturan HSE ( Health, Safety and Environment ) kesehatan,
keselamatan dan lingkungan.
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi efesien dan
efektif dalam biaya.
6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan
paradigma baru.
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia
berbasis kompetensi dan kinberja.
b. Karyawan
1. Menghargai karyawan sebagai aset perusahaan yang bermatabat tanpa
melihat ras, warna kulit, agama, asal-usul, hambatan, fisik, gender dan
usia yang kapasitasnya terus ditingkatkan melalui pendidikan dan
pelatihan secara konsisten.
2. Memberlakukan sistem rekrutmen, promosi dan pengembangan karir
secara adil/wajar dan konsisten berdasarkan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
3. Kompensasi dan hak karyawan diberikan secara adil, layak dan
transparan berdasarkan kinerja serta sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Menyediakan tempat, sarana kerja yang layak dan memelihara
lingkungan secara harmonis.
5. Menyediakan informasi yang relevan tentang kebijakan, rencana dan
kemajuan perusahaan kepada karyawan.
6. Menjaga kebebasan karyawan untuk menyampaikan pendapat dan
aspirasi kepada perusahaan tentang kebijakan dan praktek-praktek
perusahaan dengan cara beretika dan sesuai dengan peraturan.
7. Menghargai inovasi dan kreativitas individu yang berguna bagi
perusahaan dan dapat meningkatkan citra perusahaan.
8. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dan
mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melalaikan tugasnya
atau melanggar ketentuan perusahaan.
9. Mengukur kepuasan karyawan dengan melaksanakan survei kepuasan
karyawan secara berkala.
10. Menghormati dan menjaga kerahasiaan catatan maupun informasi
pribadi karyawan.
11. Memperhatikan keluhan dan masukan dari karyawan serta memberikan
tanggapan sesegera mungkin.
c. Pelanggan
1. Menempatkan pelanggan sebagai mitra strategis
2. Menyediakan produk dan layanan dengan mutu yang baik sesuai
standard kepada semua pelanggan.
3. Mengutamakan sikap jujur dan beretika dalam berbisnis dengan
pelanggan sesuai kemampuan perusahaan.
4. Menjamin penyerahan barang dan jasa dengan jumlah dan waktu yang
tepat.
5. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan serta memberikan
tanggapan sesegera mungkin.
6. Melindungi dan menjaga kerahasiaan pelanggan sebaik- baiknya.
7. Memperhatikan hak-hak konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan,
keselamatan dan kesehatan konsumen/ pelanggan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Menyusun program untuk melakukan komunikasi tentang informasi
produk/layanan kepada pelanggan, seperti acara pertemuan rutin
dengan pelanggan utama, acara dialog di Radio/Media Elektronik.
9. Melaksanakan survei secara sistematis dan dilakukan secara berkala
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan/konsumen dan hasil
indeks survei kepuasan dilaksanakan secara berkala.
d. Pemasok/Rekanan
1. Memelihara komunikasi yang baik dengan pemasok atau rekanan
sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersediaan pasokan
barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan.
2. Bersikap jujur dan adil serta beretika dalam berbisnis dengan pemasok
dan rekanan.
3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara transparan dan
sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Memilih calon pemasok atau rekanan yang mempunyai reputasi,
kompetensi dan catatan kerja/prestasi yang baik
5. Menghindari bisnis dengan pemasok atau rekanan yang mempunyai
benturan kepentingan dengan pejabat dan atau perusahaan yang patut
diduga menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme.
6. Membuat perjanjian/kontrak secara tertulis yang hak dan kewajibannya
setara antara perusahaan dan pemasok serta menjalankan hak dan
kewajiban masing-masing pihak sesuai dengan perjanjian.
7. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pemasok/ rekanan serta
memberikan tanggapan sesegera mungkin.
8. Melaksanakan survei tingkat kepuasan pemasok terhadap perusahaan
atas fairness dan transparansi pelaksanaan sistem dan prosedur
pengadaan.
e. Investor
1. Mengupayakan keamanan terhadap investasi yang dilakukan oleh
investor.
2. Mengupayakan penciptaan kondisi yang nyaman bagi investor.
3. Mengupayakan pemenuhan tingkat pengembalian investasi secara
optimal.
4. Menyediakan dan memelihara infrastruktur untuk memperlancar
kegiatan investasi.
g. Pemerintah
1. Mematuhi dan mendukung peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan operasi perusahaan termasuk didalamnya ketaatan terhadap
pembayaran pajak, retribusi, masalah ketenagakerjaan dan lingkungan
hidup.
2. Mendukung program nasional maupun regional khususnya dibidang
teknologi, pendidikan, sosial ekonomi dan budaya.
3. Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan pemerintah untuk
memperoleh kesempatan bisnis dengan cara yang tidak etis.
4. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang beretika
dengan pemerintah, sehingga setiap kebijakan pemerintah dapat
diantisipasi dengan baik demi kemajuan dan kelangsungan perusahaan.
h. Pesaing
1. Menghargai persaingan yang sehat dan beretika, sesuai ketentuan
perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menjadikan perusahaan lainnya yang lebih baik sebagai pembanding
guna meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Menghormati keberadaan seluruh pesaing dan menjaga hubungan yang
baik dan saling menghormati.
4. Tidak akan mengembangkan hubungan bisnis dan kerja sama dengan
pesaing yang dapat merugikan perusahaan.
5. Tidak memperkenankan individu perusahaan untuk ikut serta baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan perusahaan
pesaing yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
6. Tidak memperkenankan individu perusahaan untuk ikut serta baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam kepengurusan
perusahaan pesaing.
i. Auditor
1. Menjamin kebebasan auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai
standard profesi dan kode etik, diantaranya menyediakan data-data
yang diperlukan dalam melaksanakan audit.
2. Menetapkan penunjukan auditor eksternal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3. Membuat perserikatan penugasan audit dengan auditor eksternal secara
tertulis.
4. Memperhatikan serta melaksanakan rekomendasi dan saran yang
diberikan auditor.
l. Serikat Pekerja
1. Menempatkan serikat pekerja sebagai mitra perusahaan dalam usaha
mencapai tujuan perusahaan demi terciptanya hubungan industrial yang
dinamis dan harmonis.
2. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi Serikat Pekerja yang
ada hubungannya dengan kepentingan karyawan dan Perusahaan.
3. Tidak melayani perwakilan atau pihak yang mengatas namakan Serikat
Pekerja yang melakukan aktivitas untuk kepentingan pribadi atau
bertentangan dengan hukum dan norma kepatutan.
4. Memberikan informasi yang releva tentang kebijakan dan aktivitas
perusahaan secara terbuka kepada serikat pekerja yang sepenuhnya
untuk kemajuan perusahaan.
m. Legislatif
1. Menyediakan informasi yang relevan tentang perusahaan bagi legislatif
dengan tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
2. Memperhatikan dan memberikan respon terhadap masukan dari
legislatif yang membawa kepentingan masyarakat luas sesuai
kepentingan dan kemampuan perusahaan.
p. Anak Perusahaan
1. Tidak melakukan intervensi terhadap aktifitas operasional anak
perusahaan.
2. Tidak memberikan perlakuan istimewa dalam hubungan bisnis, seperti
pemberian harga khusus kepada anak perusahaan.
3. Berperan aktif sebagai pemegang saham untuk keberhasilan dan
kemajuan anak perusahaan.
4. Menempatkan jajaran Direksi anak perusahaan yang berkompeten
( Berpengalaman/cakap ) baik yang berasal dari dalam maupun luar
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
q. Petani Plasma
1. Mendukung pemerintah dalam memajukan petani plasma seiring
dengan kemajuan perusahaan.
2. Melakukan hubungan bisnis yang setara dengan petani plasma melalui
perikatan yang jelas.
D. Benturan Kepentingan
Setiap individu berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan
menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan
perusahaan, untuk itu setiap individu :
1. Tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun diluar
perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan
perusahaan, kecuali dalam hubungannya dengan koperasi karyawan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara pribadi maupun
melibatkan keluarga, dengan pihak lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan bisnis dengan perusahaan.
E. Kegiatan Politik
Sebagai warga negara yang baik dan untuk mendukung kebijakan perusahaan
terhadap kegiatan politik, perusahaan mempunyai komitmen :
1. Tidak menjalankan aktifitas politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik
serta tidak memberikan kontribusi apapun menyangkut aktivitas politik.
2. Tidak diperkenankan seluruh insan perusahaan menjadi pengurus partai politik
dan atau anggota legislatif.
3. Tidak memperkenankan dana atau fasilitas dan sumber daya perusahaan di
sumbangkan/ dipinjam/ dipakai kepada partai atau kandidat partai maupun non
partai.
2. Komisi
Seluruh komisi yang diterima sebagai akibat adanya transaksi yang dilakukan
perusahaan menjadi milik perusahaan dan dibukukan sebagai pendapatan
perusahaan, dan seluruh komisi dagang yang diberikan harus sesuai dengan
kepatutan dan kewajaran transaksi yang dilakukan.
3. Suap
Perusahaan dan setiap individu tidak memberikan, menawarkan atau
menerima baik langsung atau tidak langsung sesuatu yang berharga yang
dapat dikategorikan sebagai suap kepada atau dari pelanggan atau pejabat
pemerintah maupun pihak lainnya untuk mempengaruhi keputusan.
Setiap tindakan yang dikategorikan sebagai suap apabila terbukti akan
dikenakan tindakan hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
G. Pengendalian Gratifikasi
Gratifikasi adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan hadiah/ cinderamata
dan hiburan, baik diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik yang dilakukan oleh individu
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) terkait dengan wewenang/jabatannya di
perusahaan sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang
mempengaruhi independensi, objektivitas maupun profesionalisme individu PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero). Objek dari gratifikasi berupa pemberian
hadiah/cinderamata dan hiburan.
H. Penanganan Whistleblowing
Whistleblowing adalah tindakan mengungkapkan perilaku tidak etis yang
dilakukan oleh pegawai perusahaan baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
perusahaan.
1. Informasi yang dilaporkan didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat
diandalkan dan bukan laporan yang bersifat personal atau bersifat final belaka.
2. Perusahaan membentuk satgas whistleblowing yang bertugas melakukan
evaluasi terhadap laporan pengaduan yang masuk.
3. Laporan diproses apabila memenuhi persyaratan sbb :
a. Disampaikan secara tertulis dan dapat dilaporkan melalui email, kotak
pengaduan dengan menyebutkan identitas pribadi secara lengkap.
b. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan.
c. Informasi yang dilaporkan harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup
dan dapat diandalkan sebagai bukti awal untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
4. Memberikan sosialisasi pemahaman atas kebijakan pelaporan atas dugaan
penyimpangan (Whistleblowing system) kepada karyawan dan Stakeholder
perusahaan.
5. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan Whistleblowing secara
berkala.
6. Penjelasan dan ketentuan selengkapnya diatur dalam pedoman dan prosedur
whistleblowing PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).