Anda di halaman 1dari 16

Materi Sosialisasi Code of Conduct

I. PENDAHULUAN
1. Pengertian Code Of Conduct
Code Of Conduct adalah pedoman internal Perusahaan yang berisikan Sistem
Nilai, Etika Bisnis, Etika Kerja, Komitmen serta penegakan terhadap peraturan-
peraturan perusahaan bagi individu yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi,
Karyawan dan Pelaku bisnis lainnya yang berhubungan dengan bisnis
Perusahaan dalam menjalankan bisnis, dan aktivitas lainnya serta berinteraksi
dengan Stakeholder.

2. Maksud dan Tujuan Code Of Conduct


a. Maksud Penyempurnaan Code Of Conduct adalah untuk :
 Menyempurnakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan untuk
berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktifitas perusahaan dan
sebagai pedoman dalam menentukan sikap pada saat menghadapi
keadaan yang dilematis.
 Sebagai kriteria dalam menilai apakah individu di dalam perusahaan telah
berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang
dari peraturan tersebut.
 Mengindentifikasi satandard-standard dan etika dalam perusahaan agar
sesuai.
b. Tujuan yang ingin dicapai :
 Sebagai komitmen bersama untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi
perusahaan secara profesional dan beretika dengan memperhatiakn
seluruh stakeholder, sehingga pada akhirnya akan terwujud satandard kerja
yang maksimal bagi seluruh individu dan dengan tetap berpedoman kepada
aturan yang berlaku bagi perusahaan.
 Meminimalisir segala resiko yang mengakibatkan terjadinya konflik
kepentingan maupun litigasi akibat kelalaian yang dilakukan oleh individu di
dalam perusahaan.
 Dalam jangka panjang mendorong perbaikan layanan mutu produk,
pengelolaan perusahaan, pengembangan nilai perusahaan dan pada
akhirnya menuju pada peningkatan reputasi dan image perusahaan.

3. Manfaat Code Of Conduct


1. Menciptakan suasana kerja yang sehat dan nyaman dalam lingkungan
perusahaan.
2. Membentuk karakter individu perusahaan yang disiplin dan beretika dalam
bergaul dengan sesama individu dalam perusahaan maupun dengan pihak lain
diluar perusahaan.
3. Sebagai pedoman yang mengatur, mengawasi sekaligus mencegah
penyalahgunaan wewenang dan jabatan setiap individu dalam perusahaan.
4. Sebaga acuan terhadap penegakan kedisiplinan.
5. Menjadi acuan perilaku bagi individu dalam perusahaan untuk melaksanakan
tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan
stakeholder perusahaan.
II. SISTEM NILAI
Sistem nilai adalah tatanan nilai yang dikembangkan perusahaan. Sistem nilai
menyatu dengan rencana strategis perusahaan berupa Paradigma Baru, Tata Nilai,
Visi, Misi, Strategi dan merupakan faktor penting sebagai dasar penciptaan budaya
kerja perusahaan.
Sistem nilai perusahaan mengedepankan kejujuran dan perilaku etis untuk menjadi
pegangan dalam menentukan :
1. Hal-hal yang baik dan buruk
2. Hal-hal yang terpuji dan tercela
3. Hal-hal yang dihargai dan tidak dihargai

Sistem nilai dan paradigma baru diperlukan dalam mewujudkan budaya kerja guna
merubah sikap dan perilaku individu perusahaan untuk mencapai produktifitas yang
lebih tinggi.

A. PARADIGMA BARU
Paradigma bisnis baru yang dikembangkan perusahaan yaitu :
1. Perubahan, perbaikan dan peningkatan metode dan kinerja adalah suatu
keharusan.
2. Kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama dalam memenangkan
persaingan.
3. Setiap kegiatan bisnis harus menghasilkan nilai tambah bagi perusahaan.
4. Pengembangan hubungan industrial yang egaliter berdasarkan keterbukaan,
kesetaraan dan kebhinekaan.
5. Pengembangan SDM yang terintegrasi untuk membangun kapital insani
( Human and intellectual capital ) yang dibutuhkan perusahaan.
6. Kepemimpinan yang efektif membangun pengaruh melalui kemampuan
mengajar dan membagi ilmu, membina hubungan baik dan menjadi panutan.
7. Penghargaa diberikan kepada Karyawan berdasarkan kompetensi dan
kinerjanya.
8. Efektifitas operasional harus didukung oleh struktur organisasi yang sederhana
dan dinamis.
9. Pemanfaatan teknologi sebagai perangkat untuk peningkatan produktifitas
kerja dan keunggulan kompentitif.
10. Keputusan bisnis diambil berdasarkan fakta dan data yang akurat.
11. Setiap tugas dan operasional perusahaan dilaksanakan dengan cepat tanggap,
cepat tindak lanjut, tuntas berkualitas dan penuh tanggung jawab.
12. Seluruh aktifitas perusahaan harus berorientasi pada peningkatan mutu dan
lingkungan.

B. TATA NILAI
Tata nilai yang dikembangkan perusahaan mencakup hal-hal yang menggugah
karyawan untuk memberikan kontribusi positif kepada perusahaan, hubungan
antar karyawan dan hubungan dengan pihak stakeholder.
Tata nilai yang dianut dan dijunjung tinggi oleh perusahaan adalah :
 Proactivity, selalu bersikap proaktif dengan penuh inisiatif dan mengevaluasi
risiko yang mungkin tejadi.
 Excellence, selalu memperlihatkan gairah keunggulan dan berusaha bekerja
keras untuk hasil maksimal sesuai kompetensi.
 Team Work, Perusahaan selalu mengutamaan kerjasama tim agar mampu
menghasilkan sinergi optimal bagi perusahaan.
 Innovation, selalu menghargai kreativitas dan menghasilkan inovasi dalam
metoda baru dan produk baru.
 Resposibility, selalu bertanggung jawab atas akibat keputusan yang diambil
dan tindakan yang dilakukan.

C. VISI DAN MISI PERUSAHAAN


VISI
Menjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan
melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

MISI
1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan.
2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan.
3. Memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya
secara optimal.
4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik
bagi para investor.
5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis.
6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan
komunitas.
7. Melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

D. STRATEGI
Untuk mencapai Visi dan melaksanakan Misi perusahaan diperlukan strategi yang
tepat.
Formulasi strategi yang dikembangkan perusahaan adalah :
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra
strategis untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan Manajemenberorientasi pasar, sensitif terhadap kecenderungan
industri dan pergerakan pasar mencermati pesaing.
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dengan kemampu labaan
( Profitability ).
4. Mematuhi aturan HSE ( Health, Safety and Environment ) kesehatan,
keselamatan dan lingkungan.
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi efesien dan
efektif dalam biaya.
6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan tata nilai dan
paradigma baru.
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen sumber daya manusia
berbasis kompetensi dan kinberja.

III. ETIKA BISNIS


A. Ruang Lingkup
Perusahaan mengembangkan Etika Bisnis dengan standard yang tinggi dengan
memperhatikan stakeholder termasuk kriteria kepuasannya. Komitmen dalam
berinteraksi dengan stakeholder menjadi perhatian utama perusahaan, sehingga
komitmen tersebut menjadi bagian dari etika bisnis perusahaan dan menciptakan
nilai tambah ( Value Creation ) tidak saja bagi perusahaan tetapi juga bagi
sakeholder.

Stakeholder dan kriteria kepuasannya adalah sebagai berikut :

Stakeholder Kriteria Kepuasan


1.   Pemegang Saham Perkembangan Usaha dan Good corporate
governance
2.   Karyawan Kepuasan Kerja
3.   Pelanggan Kualitas Pelayanan dan mutu Produk
4.   Pemasok/rekanan Transaksi yang memuaskan dan
kelangsungan kerjasama
5.   Investor Keamanan, kenyamanan dan ROI
6.   Kreditur dan Bank 3 R ( Return, Repayment, Risk Bearing
Ability )
7.   Pemerintah Kepatuhan pada hokum dan kontribusi
dalam pembangunan
8.   Pesaing Persaingan yang sehat
9.   Auditor Independensi
10. Masyarakat sekitar, Mitra Manfaat bagi masyarakat dan Kelestarian
      Binaan dan Lingkungan Lingkungan
11. Media Massa, LSM dan Keterbukaan Informasi
Ormas
12. Serikat Pekerja Perlakuan yang adil dan wajar
13. Legislatif Ketaatan pada hukum dan peraturan serta
hubungan yang baik antara perusahaan
dengan legislatif dan masyarakat
14. Mitra Usaha Strategis Kerjasama yang saling menguntungkan
15. Perguruan Tinggi dan Penghargaan atas hasil penelitian dan
      Lembaga Penelitian saran yang diberikan
16. Anak Perusahaan Value creation yang berkelanjutan
17. Petani Plasma Pembinaan teknis dan kemitraan

B. Etika Bisnis dan Komitmen Perusahaan Kepada Stakeholder


1. Etika Bisnis
Etika Bisnis merupakan sikap dasar perusahaan dalam berbisnis dengan
semua stakeholder yaitu :
a. Aktivitas perusahaan sepenuhnya berlandaskan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance yang terdiri dari keterbukaan (Transparancy),
Akuntabilitas (Accountability), pertanggungjawaban (Responsibility),
kemandirian (Independency), kewajaran (Fairness).
b. Melaksanakan dengan sepenuhnya prinsip-prinsip integritas perusahaan
yang terkandung di dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas antara lain :
 Melaksanakan tugas sesuai kewenangan yang diberikan oleh anggaran
dasar dan peraturan perusahaan serta peraturan perundang-undangan.
 Melaksanakan aktivitas bisnis perusahaan berdasarkan prinsip itikad
baik, dengan kecermatan tinggi, dalam keadaan bebas, mandiri dan
tidak berada di bawah tekanan maupun pengaruh dari pihak lain.
 Melaksanakan seluruh aktivitas bisnis perusahaan dengan penuh kehati-
hatian sehingga kegiatan apapun yang dilakukan adalah untuk
kepentingan yang terbaik bagi perusahaan, seperti layaknya dilakukan
untuk kepentingan diri sendiri.
 Melakukan aktivitas bisnis perusahaan dengan tidak memiliki
kepentingan pribadi atau tujuan untuk melakukan sesuatu untuk manfaat
diri sendiri, maupun pihak yang terkait, termasuk mempertimbangkan
Best Practice, yang dipandang perlu dan penting untuk dilakukan.
c. Perusahaan memnyusun laporan keuangan berdasarkan standard
akuntansi yang lazim dan mengungkapkan seluruh transaksi di dalam
laporan keuangan.
d. Perusahaan mengutamakan mutu layanan dan produk.
e. Menghargai kinerja dan prestasi karyawan.
f. Tidak melakukan bisnis ilegal dan menghindari praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme.

2. Komitmen Perusahaan Kepada Stakeholder


Dalam rangka menegakkan etika bisnis perusahaan diperlukan komitmen
perusahaan kepada stakeholder.
Perusahaan mempunyai komitmen untuk secara terus menerus membangun
hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak
kepada :
a. Pemegang Saham
1. Meningkatkan secara optimal dan berkesinambungan nilai pemegang
saham ( Shareholder Value ) seperti tingkat laba, tingkat pertumbuhan,
dan kepentingan lain dari pemegang saham sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Menciptakan dan mengembangkan peluang-peluang bisnis guna
meningkatkan kemajuan perusahaan.
3. Menerapkan dengan sungguh-sungguh prinsip tata kelola perusahaan
yang baik termasuk penyampaian laporan untuk kepentingan pemegang
saham secara tepat waktu.

b. Karyawan
1. Menghargai karyawan sebagai aset perusahaan yang bermatabat tanpa
melihat ras, warna kulit, agama, asal-usul, hambatan, fisik, gender dan
usia yang kapasitasnya terus ditingkatkan melalui pendidikan dan
pelatihan secara konsisten.
2. Memberlakukan sistem rekrutmen, promosi dan pengembangan karir
secara adil/wajar dan konsisten berdasarkan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
3. Kompensasi dan hak karyawan diberikan secara adil, layak dan
transparan berdasarkan kinerja serta sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
4. Menyediakan tempat, sarana kerja yang layak dan memelihara
lingkungan secara harmonis.
5. Menyediakan informasi yang relevan tentang kebijakan, rencana dan
kemajuan perusahaan kepada karyawan.
6. Menjaga kebebasan karyawan untuk menyampaikan pendapat dan
aspirasi kepada perusahaan tentang kebijakan dan praktek-praktek
perusahaan dengan cara beretika dan sesuai dengan peraturan.
7. Menghargai inovasi dan kreativitas individu yang berguna bagi
perusahaan dan dapat meningkatkan citra perusahaan.
8. Memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi dan
mengenakan sanksi yang tegas terhadap yang melalaikan tugasnya
atau melanggar ketentuan perusahaan.
9. Mengukur kepuasan karyawan dengan melaksanakan survei kepuasan
karyawan secara berkala.
10. Menghormati dan menjaga kerahasiaan catatan maupun informasi
pribadi karyawan.
11. Memperhatikan keluhan dan masukan dari karyawan serta memberikan
tanggapan sesegera mungkin.

c. Pelanggan
1. Menempatkan pelanggan sebagai mitra strategis
2. Menyediakan produk dan layanan dengan mutu yang baik sesuai
standard kepada semua pelanggan.
3. Mengutamakan sikap jujur dan beretika dalam berbisnis dengan
pelanggan sesuai kemampuan perusahaan.
4. Menjamin penyerahan barang dan jasa dengan jumlah dan waktu yang
tepat.
5. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pelanggan serta memberikan
tanggapan sesegera mungkin.
6. Melindungi dan menjaga kerahasiaan pelanggan sebaik- baiknya.
7. Memperhatikan hak-hak konsumen/pelanggan, kebijakan keamanan,
keselamatan dan kesehatan konsumen/ pelanggan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Menyusun program untuk melakukan komunikasi tentang informasi
produk/layanan kepada pelanggan, seperti acara pertemuan rutin
dengan pelanggan utama, acara dialog di Radio/Media Elektronik.
9. Melaksanakan survei secara sistematis dan dilakukan secara berkala
untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan/konsumen dan hasil
indeks survei kepuasan dilaksanakan secara berkala.

d. Pemasok/Rekanan
1. Memelihara komunikasi yang baik dengan pemasok atau rekanan
sebagai mitra strategis yang berperan menjamin ketersediaan pasokan
barang dan jasa yang dibutuhkan untuk kelancaran operasi perusahaan.
2. Bersikap jujur dan adil serta beretika dalam berbisnis dengan pemasok
dan rekanan.
3. Melaksanakan pengadaan barang dan jasa secara transparan dan
sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Memilih calon pemasok atau rekanan yang mempunyai reputasi,
kompetensi dan catatan kerja/prestasi yang baik
5. Menghindari bisnis dengan pemasok atau rekanan yang mempunyai
benturan kepentingan dengan pejabat dan atau perusahaan yang patut
diduga menimbulkan korupsi, kolusi dan nepotisme.
6. Membuat perjanjian/kontrak secara tertulis yang hak dan kewajibannya
setara antara perusahaan dan pemasok serta menjalankan hak dan
kewajiban masing-masing pihak sesuai dengan perjanjian.
7. Memperhatikan keluhan dan masukan dari pemasok/ rekanan serta
memberikan tanggapan sesegera mungkin.
8. Melaksanakan survei tingkat kepuasan pemasok terhadap perusahaan
atas fairness dan transparansi pelaksanaan sistem dan prosedur
pengadaan.

e. Investor
1. Mengupayakan keamanan terhadap investasi yang dilakukan oleh
investor.
2. Mengupayakan penciptaan kondisi yang nyaman bagi investor.
3. Mengupayakan pemenuhan tingkat pengembalian investasi secara
optimal.
4. Menyediakan dan memelihara infrastruktur untuk memperlancar
kegiatan investasi.

f. Kreditur dan Bank


1. Melakukan pinjaman dengan kreditur yang resmi dan memiliki reputasi
baik, serta tidak mempunyai benturan kepentingan dengan perusahaan.
2. Melaksanakan kewajiban dengan tepat waktu dan akurat sesuai
perjanjian, dan pengungkapan informasi secara transparan yang
berkaitan dengan pinjaman kepada kreditur baik pada saat permintaan
maupun penggunaan pinjaman.
3. Menjamin setiap pinjaman dengan agunan yang memadai dan legal.
4. Mengelola dana pinjaman secara efektif sesuai peruntukannya.
5. Menuangkan kesepakatan dalam dokumen tertulis yang disusun
berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan.
6. Memberikan informasi keadaan perusahaan dengan jujur kepada
kreditur dan bank.

g. Pemerintah
1. Mematuhi dan mendukung peraturan perundang-undangan yang terkait
dengan operasi perusahaan termasuk didalamnya ketaatan terhadap
pembayaran pajak, retribusi, masalah ketenagakerjaan dan lingkungan
hidup.
2. Mendukung program nasional maupun regional khususnya dibidang
teknologi, pendidikan, sosial ekonomi dan budaya.
3. Tidak memanfaatkan hubungan baik dengan pemerintah untuk
memperoleh kesempatan bisnis dengan cara yang tidak etis.
4. Senantiasa berkomunikasi dan menjaga hubungan yang beretika
dengan pemerintah, sehingga setiap kebijakan pemerintah dapat
diantisipasi dengan baik demi kemajuan dan kelangsungan perusahaan.

h. Pesaing
1. Menghargai persaingan yang sehat dan beretika, sesuai ketentuan
perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Menjadikan perusahaan lainnya yang lebih baik sebagai pembanding
guna meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Menghormati keberadaan seluruh pesaing dan menjaga hubungan yang
baik dan saling menghormati.
4. Tidak akan mengembangkan hubungan bisnis dan kerja sama dengan
pesaing yang dapat merugikan perusahaan.
5. Tidak memperkenankan individu perusahaan untuk ikut serta baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam kepemilikan perusahaan
pesaing yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
6. Tidak memperkenankan individu perusahaan untuk ikut serta baik
secara langsung maupun tidak langsung dalam kepengurusan
perusahaan pesaing.

i. Auditor
1. Menjamin kebebasan auditor dalam melaksanakan tugasnya sesuai
standard profesi dan kode etik, diantaranya menyediakan data-data
yang diperlukan dalam melaksanakan audit.
2. Menetapkan penunjukan auditor eksternal sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
3. Membuat perserikatan penugasan audit dengan auditor eksternal secara
tertulis.
4. Memperhatikan serta melaksanakan rekomendasi dan saran yang
diberikan auditor.

j. Masyarakat Sekitar, Mitra Binaan, Lingkungan


1. Menjaga hubungan yang kondusif dan harmonis dengan masyarakat
sekitar.
2. Memperhatikan dan memberikan kontribusi fasilitas umum dan sosial
yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan, dan sesuai
kemampuan perusahaan.
3. Menerima dan memanfaatkan tenaga kerja dengan memperhatikan
potensi masyarakat sekitar operasional perusahaan tanpa mengabaikan
kualifikasi yang dibutuhkan.
4. Mengalokasikan tenaga dan dana untuk pengembangan mitra binaan
dan lingkungan sesuai ketentuan yang berlaku serta melakukan evaluasi
terhadap keberhasilan mitra binaan dengan membuat rekaman dan
sistem pelaporan.
5. Dalam setiap aktivitas perusahaan melalui sistem manajemen
lingkungan selalu memperhatikan dan menjaga kelestarian alam dan
meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan antara lain dengan
melakukan pengendalian limbah pabrik dan limbah klinis rumah sakit.
6. Berusaha sedapat mungkin menggunakan bahan dan teknologi ramah
lingkungan dalam setiap aktifitas.

k. Media Massa, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan


1. Menyediakan informasi yang relevan dan akurat tentang perusahaan
bagi media massa, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan dengan tetap
mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
2. Tidak melayani wartawan atau media massa yang melakukan akktifits
untuk kepentingan pribadi atau yang bertentangan dengan undang-
undang pokok tntang pers.
3. Memperhatikan aspirasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat dan
organisasi kemasyarakatan sepanjang tidak bertentangan dengan tujuan
perusahaan dan atau mengganggu operasi perusahaan, serta tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Tidak melayani perwakilan atau pihak yang mengatas namakan LSM
dan organisasi kemasyarakatan yang melakukan aktivitas untuk
kepentingan pribadi atau bertentangan dengan hukum dan norma
kepatutan.
5. Individu perusahaan tidak diperkenankan untuk berprofesi sebagai
wartawan dan pengurus organisasi media massa, pengurus dan
anggota Lembaga Swadaya Masyarakat dan organisasi
kemasyarakatan, serta bertindak untuk kepentingan media massa, LSM
dan ormas kecuali pengurus media internal, LSM/Asosiasi Sosial dan
profesi.

l. Serikat Pekerja
1. Menempatkan serikat pekerja sebagai mitra perusahaan dalam usaha
mencapai tujuan perusahaan demi terciptanya hubungan industrial yang
dinamis dan harmonis.
2. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh aspirasi Serikat Pekerja yang
ada hubungannya dengan kepentingan karyawan dan Perusahaan.
3. Tidak melayani perwakilan atau pihak yang mengatas namakan Serikat
Pekerja yang melakukan aktivitas untuk kepentingan pribadi atau
bertentangan dengan hukum dan norma kepatutan.
4. Memberikan informasi yang releva tentang kebijakan dan aktivitas
perusahaan secara terbuka kepada serikat pekerja yang sepenuhnya
untuk kemajuan perusahaan.

m. Legislatif
1. Menyediakan informasi yang relevan tentang perusahaan bagi legislatif
dengan tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
2. Memperhatikan dan memberikan respon terhadap masukan dari
legislatif yang membawa kepentingan masyarakat luas sesuai
kepentingan dan kemampuan perusahaan.

n. Mitra Usaha Strategis


1. Melakukan perikatan bisnis yang jelas dan saling menguntungkan
secara tertulis hanya dengan mitra usaha strategi yang resmi dan
memiliki reputasi yang baik.
2. Menjamin akurasi informasi layanan dan kualitas produk yang akan
dipasarkan oleh mitra usaha strategis.
3. Menjaga kualitas hubungan dengan mitra usaha strategis dan tidak
melakukan kerja sama yang dapat merugikan perusahaan, pelanggan,
maupun masyarakat.

o. Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian


1. Akomodatif terhadap kebutuhan penelitian dan kemajuan pendidikan.
2. Menjadikan hasil-hasil penelitian yang relevan sebagai referensi dalam
peningkatan kinerja.

p. Anak Perusahaan
1. Tidak melakukan intervensi terhadap aktifitas operasional anak
perusahaan.
2. Tidak memberikan perlakuan istimewa dalam hubungan bisnis, seperti
pemberian harga khusus kepada anak perusahaan.
3. Berperan aktif sebagai pemegang saham untuk keberhasilan dan
kemajuan anak perusahaan.
4. Menempatkan jajaran Direksi anak perusahaan yang berkompeten
( Berpengalaman/cakap ) baik yang berasal dari dalam maupun luar
perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

q. Petani Plasma
1. Mendukung pemerintah dalam memajukan petani plasma seiring
dengan kemajuan perusahaan.
2. Melakukan hubungan bisnis yang setara dengan petani plasma melalui
perikatan yang jelas.

IV. ETIKA KERJA


A. Ruang Lingkup
Agar kinerja yang tinggi dan citra yang baik dapat diperoleh, diperlukan etika kerja
yang mengatur hubungan antar individu baik di dalam perusahaan maupun di luar
perusahaan.

B. Sikap Dasar Individu


1. Ketaatan terhadap peraturan-peraturan perusahaan (Taat Azas).
2. Malu untuk berbuat hal-hal diluar kepatuhan.
3. Jujur dan disiplin dalam bekerja.
4. Terbuka dan mau meningkatkan diri.
5. Saling menghargai dan sopan santun terhadap sesama.
6. Egaliter (Kebersamaan, Kesetaraan).
7. Bersedia ditempatkan dimana saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
ketentuan yang berlaku.

C. Perilaku Individu Di Dalam dan Di Luar Perusahaan


1. Melakukan pekerjaan dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab.
2. Masing-masing individu merupakan bagian dari perusahaan yang harus saling
mendukung dan berkepentingan terhadap kemajuan maupun kelangsungan
operasi perusahaan.
3. Senantiasa berupaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi
( Keahlian/skill, pengetahuan/knowledge, sikap/ attiude ) dengan bekerja
memenuhi sasaran kerja yang ditentukan
4. Selalu menjaga perilaku sopan dan santun baik di dalam maupun di luar tugas.
5. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi, penghinaan, atau berkata kasar,
pelecehan ataupun provokasi dan tidak menimbulkan persaingan tidak sehat
diantara sesama karyawan.
6. Menjaga dan menghormati hal yang bersifat pribadi sesama karyawan seperti
agama, hari libur agama/nasional, status, suku/ ras dan keluarga.
7. Disiplin, tidak meninggalkan aktivitas kerja sebelum waktunya tanpa izin dari
atasan dan atau tidak melakukan aktivitas lain untuk kepentingan pribadi atau
pihak di luar perusahaan tanpa izin selama jam kerja.
8. Memiliki sikap terbuka terhadap kemungkinan adanya perbedaan pendapat
( dissenting opinion ) di dalam merumuskan suatu keputusan.
9. Tidak melalaikan tugas dan pekerjaan sehingga mengakibatkan kerugian
perusahaan.
10. Tidak mabuk, madat, memakai narkotik dan obat berbahaya (Narkoba) maupun
memperdagangkan minuman keras, narkoba, dan yang sejenisnya di tempat
kerja atau di luar perusahaan.
11. Tidak membujuk pimpinan, bawahan dan tau sesama karyawan untuk
melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan.
12. Tidak melakukan perbuatan asusila seperti pelecehan seksual, pencemaran
nama baik atasan maupun bawahan serta keluarganya.
13. Tidak melakukan tindakan melawan hukum seperti berjudi, mencuri dan atau
menggelapkan harta perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan,
bawahan maupun sesama karyawan dan memperdagangkan harta
perusahaan secara ilegal.
14. Tidak membiarkan dirinya atau teman kerja dalam keadaan bahaya, walaupun
telah mendapat peringatan, seperti membiarkan teman sekerja bekerja tidak
sesuai dengan standard K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
15. Menjaga kerahasiaan dokumen dan informasi mengenai perusahaan.

D. Perilaku Sebagai Atasan


1. Selalu memberikan panutan yang baik dalam tidakan dan tutur kata, bersikap
adil dan terbuka dengan bawahannnya.
2. Membangun komunikasi yang terbuka dan konstruktif dengan bawahan.
3. Dalam mengambil kebijakan selalu berusaha melaksanakan koordinasi dan
hubungan kerjasama ( Team Work ) yang harmonis.
4. Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan diri.
5. Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian kerja
bersama (PKB).
6. Patuh dan konsekuen terhadap hukum dan kebijakan (Policy) yang sudah
ditetapkan.
7. Menilai kinerja bawahan secara obyektif berdasarkan kriteria yang jelas.
8. Tidak memanfaatkan posisi atau jabatan untuk kepentingan pribadi, kelompok
atau pihak lain.

E. Perilaku Sebagai Bawahan


1. Bersikap hormat dan santun kepada atasan dan loyal kepada perusahaan
dalam setiap pelaksanaan tugas yang diberikan.
2. Selalu kratif dan berani mengambil inisiatif, memberikan dukungan, terutama
dalam menghadapi permasalahan yang timbul.
3. Berkomunikasi dengan atasan secara jujur, terbuka dan beretika.
4. Patuh dan konsekuen terhadap hukum, kebijakan (Policy) dan Standard
Operating Procedure (SOP)/Instruksi kerja yang sudah ditetapkan.
5. Tidak melakukan tindakan yang diluar kewenangannya.
6. Selalu disiplin dalam melaksanakan setiap tugasnya.
7. Mematuhi dan meghormati tugas dan petunjuk atasan yang tidak bertentangan
dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
8. Mematuhi dan menghormati kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja
Bersama (PKB).

F. Perilaku Terhadap Sesama Rekan Kerja


1. Tidak melakukan penekanan atau intimidasi terhadap sesama rekan kerja,
atasan atau bawahannya untuk kepentingan tertentu, baik pribadi atau
kepentingan pihak lain, internal maupun eksternal.
2. Tidak melakukan tindakan ataupun ucapan yang didalamnya mengandung
unsur-unsur pelecehan terhadap suku, agama, ras, adat istiadat dan hal-hal
lain yang bertentangan dengan norma-norma kesopanan dan kesusilaan
seperti penggunaan kata-kata kasar, merendahkan dan tidak senonoh
terhadap sesama karyawan.
3. Tidak melakukan tindakan yang melibatkan ancaman fisik maupun non fisik
terhadap karyawan lainnya.
4. Tidak melakukan tindakan permusuhan ataupun segala bentuk provokasi
terhadap rekan kerja, atasan dan bawahan untuk kepentingan pribadi ataupun
golongan tertentu yang dianggap dapat memberikan kerugian bagi
perusahaan.
5. Menghindari segala bentuk persaingan tidak sehat dan pemanfaatan jabatan
untuk kepentingan tertentu.
6. Memiliki sikap terbuka dan saling menghargai terhadap kemungkinan adanya
perbedaan pendapat (dissenting opinion) dalam merumuskan suatu keputusan.

V. KOMITMEN ATAS HAL-HAL KHUSUS


A. Pengelolaan Catatan, Dokumen dan Informasi
Catatan, dokumen dan informasi perusahaan harus dapat dipertanggung
jawabkan, akurat dan tepat waktu, oleh karena itu individu yang bertanggungjawab
atas pegelolaan catatan, dokumen dan informasi harus berlaku jujur, obyektif dan
setia.

Komitmen atas pengelolaan catatan, dokumen dan informasi adalah :


1. Setiap individu wajib memelihara dan melindungi catatan, dokumen dan
informasi dari penggunaan di luar kepentingan perusahaan.
2. Setiap individu dilarang memalsukan catatan, dokumen dan informasi
perusahaan.
3. Penggunaan/Penyebaran dan pemusnahan catatan, dokumen, dan informasi
harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.
4. Perusahaan tidak membenarkan adanya seseorang yang dikarenakan
kedudukannya atau profesinya atau hubungan usaha dengan perusahaan,
menggunakan catatan, dokumen dan informasi perusahaan ( Termasuk
informasi perdagangan saham ) untuk kepentingan pribadi dan berpotensi
merugikan perusahaan dan Stakeholder lainnya.
5. Pengelolaan catatan, dokumen dan informasi yang berkaitan dengan
perdagangan saham mengacu pada ketentuan yang berlaku.

B. Kewajiban Pengamanan Harta Perusahaan


Seluruh individu menyadari bahwa tanggung jawab pengamanan harta
perusahaan merupakan kewajiban, untuk itu setiap indinidu akan :
1. Menjaga, melindungi, memelihara dan menggunakan harta benda perusahaan
dengan cara yang sebaik-baiknya sesuai ketentuan.
2. Tidak menggunakan dan memanfaatkan harta perusahaan untuk kepentingan
diluar kepentingan perusahaan.
3. Menjaga keakuratan alat ukur, alat hitung milik perusahaan, yang dipercayakan
kepadanya guna membantu karyawan dalam menjalankan tugas yang
diberikan.
4. Menjaga rahasia-rahasia perusahaan yang meliputi formula, desain, dokumen
atau informasi sensitif yang merupakan milik perusahaan.
5. Menjaga dan menghargai hak milik intelektual (Property rights) yang dmiliki dan
digunakan perusahaan.
6. Tidak dibenarkan dengan sengaja atau karena kecerobohannya merusak harta
benda perusahaan.

C. Transaksi Perdagangan Akibat Informasi Orang Dalam ( Insider Trading )


1. Tidak dapat mentolerir adanya praktek-praktek pemberian informasi dari orang
dalam (Insider Trading).
2. Melakukan tindakan hukum terhadap pelaku insider trading sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

D. Benturan Kepentingan
Setiap individu berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan perusahaan dan
menghindari timbulnya benturan kepentingan dalam berbagai bentuk dengan
perusahaan, untuk itu setiap individu :
1. Tidak diperkenankan untuk memegang jabatan rangkap apapun diluar
perusahaan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan bisnis dengan
perusahaan, kecuali dalam hubungannya dengan koperasi karyawan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Tidak diperkenankan untuk melakukan ikatan bisnis secara pribadi maupun
melibatkan keluarga, dengan pihak lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan bisnis dengan perusahaan.

E. Kegiatan Politik
Sebagai warga negara yang baik dan untuk mendukung kebijakan perusahaan
terhadap kegiatan politik, perusahaan mempunyai komitmen :
1. Tidak menjalankan aktifitas politik dan tidak berafiliasi kepada partai politik
serta tidak memberikan kontribusi apapun menyangkut aktivitas politik.
2. Tidak diperkenankan seluruh insan perusahaan menjadi pengurus partai politik
dan atau anggota legislatif.
3. Tidak memperkenankan dana atau fasilitas dan sumber daya perusahaan di
sumbangkan/ dipinjam/ dipakai kepada partai atau kandidat partai maupun non
partai.

F. Donasi, Komisi dan Suap


1. Donasi
Pemberian donasi hanya dapat dilakukan untuk tujuan amal dan tujuan sosial
lainnya dalam batas yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan
perusahaan serta peraturan perundangan yang berlaku. Donasi yang diterima
perusahaan menjadi milik perusahaan.

2. Komisi
Seluruh komisi yang diterima sebagai akibat adanya transaksi yang dilakukan
perusahaan menjadi milik perusahaan dan dibukukan sebagai pendapatan
perusahaan, dan seluruh komisi dagang yang diberikan harus sesuai dengan
kepatutan dan kewajaran transaksi yang dilakukan.

3. Suap
Perusahaan dan setiap individu tidak memberikan, menawarkan atau
menerima baik langsung atau tidak langsung sesuatu yang berharga yang
dapat dikategorikan sebagai suap kepada atau dari pelanggan atau pejabat
pemerintah maupun pihak lainnya untuk mempengaruhi keputusan.
Setiap tindakan yang dikategorikan sebagai suap apabila terbukti akan
dikenakan tindakan hukum sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.

G. Pengendalian Gratifikasi
Gratifikasi adalah kegiatan pemberian dan atau penerimaan hadiah/ cinderamata
dan hiburan, baik diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik yang dilakukan oleh individu
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) terkait dengan wewenang/jabatannya di
perusahaan sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang
mempengaruhi independensi, objektivitas maupun profesionalisme individu PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero). Objek dari gratifikasi berupa pemberian
hadiah/cinderamata dan hiburan.

1. Pemberian tanda terima kasih untuk kepentingan bisnis kepada/dari relasi


berupa hadiah/cinderamata (Souvenir)/parcel tidak boleh dilakukan pada suatu
keadaan yang dapat dianggap sebagai perbuatan yang tidak memenuhi azas
kepatuhan dan kewajaran.
Setiap individu dilarang baik secara langsung atau tidak langsung memberi
hadiah/cinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki
hubungan bisnis atau pesaing perusahaan yang bertujuan untuk mendapatkan
informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentua perundang-
undangan yang berlaku atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk
melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan
kedudukan/jabatannya.

2. Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan


Semua individu yang karena jabatannya dan atau anggota keluarganya
(keluarga inti) dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung
atau tidak langsung hadiah/ cinderamata dan tau hiburan dari setiap pihak
yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing perusahaan atau sesuatu hal
yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku, atau
untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak
melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
Individu perusahaan apabila ditawarkan/diberikan hadiah/ cinderamata dan
atau hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman
gratifikasi, wajib melakukan penolakan dengan cara santun terhadap
tawaran/pemberian dimaksud. Dengan memberikan penjelasan terhadap
kebijakan dan aturan ini kepada pihak ketiga.
Penanganan gratifikasi berupa batasan pemberian/penerimaan gratifikasi
mekanisme pelaporan dan sanksi atas pelanggaran diuraikan dalam pedoman
penanganan gratifikasi.

H. Penanganan Whistleblowing
Whistleblowing adalah tindakan mengungkapkan perilaku tidak etis yang
dilakukan oleh pegawai perusahaan baik yang dilakukan di dalam maupun di luar
perusahaan.
1. Informasi yang dilaporkan didukung dengan bukti-bukti yang cukup dan dapat
diandalkan dan bukan laporan yang bersifat personal atau bersifat final belaka.
2. Perusahaan membentuk satgas whistleblowing yang bertugas melakukan
evaluasi terhadap laporan pengaduan yang masuk.
3. Laporan diproses apabila memenuhi persyaratan sbb :
a. Disampaikan secara tertulis dan dapat dilaporkan melalui email, kotak
pengaduan dengan menyebutkan identitas pribadi secara lengkap.
b. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan.
c. Informasi yang dilaporkan harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup
dan dapat diandalkan sebagai bukti awal untuk dilakukan pemeriksaan lebih
lanjut.
4. Memberikan sosialisasi pemahaman atas kebijakan pelaporan atas dugaan
penyimpangan (Whistleblowing system) kepada karyawan dan Stakeholder
perusahaan.
5. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan kebijakan Whistleblowing secara
berkala.
6. Penjelasan dan ketentuan selengkapnya diatur dalam pedoman dan prosedur
whistleblowing PT. Perkebunan Nusantara III (Persero).

I. Pengelolaan dan Administrasi Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggara Negara ( LHKPN )
1. Menyusun kebijakan tentang kepatuhan pelaporan harta kekayaan
penyelenggara negara bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat satu tingkat
dibawah Direksi.
2. Melaksanakan sosialisasi dan bimbingan teknis tentang LHKPN kepada
karyawan terkait, sehingga mampu menyusun LHKPN secara tepat waktu
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
3. Melaporkan secara berkala perkembangan pemenuhan kewajiban
menyampaikan LHKPN kepada KPK.
4. Memberikan teguran/sanksi bagi penyelenggara negara yang belum/tidak
menyampaikan LHKPN sesuai peraturan perundang undangan.

VI. PENEGAKAN CODE OF CONDUCT


A. Pemantauan Pelaksanaan Code Of Conduct
Pelaksanaan Code of Conduct diawasi oleh Dewan kehormatan yang bertugas
mengawasi pelaksanaan pedoman ini. Pembentukan Dewan kehormatan terdiri
dari unsur :
1. Dewan Komisaris
2. Direksi
3. Karyawan yang ditunjuk
4. Serikat Pekerja
Dan mekanisme kerjanya diatur dalam surat keputusan direksi.

B. Pelaporan Pelanggaran Code of Conduct


1. Setiap individu berkewajiban melaporkan setiap pelanggaran atas Code of
Conduct yang dilakukan individu lain dengan bukti yang cukup kepada dewan
kehormatan. Laporan dari pihak luar wajib diterima sepanjang didukung bukti
dan identitas yang jelas dari pelapor.
2. Dewan kehormatan wajib mencatat setiap laporan pelanggaran pedoman
perilaku perusahaan dan melaporkannya kepada direksi dengan didukung oleh
bukti yang cukup dan dapat dipertanggung jawabkan.
3. Dewan kehormatan wajib memberikan perlindungan ternadap pelapor.
C. Sanksi Atas Pelanggaran Code of Conduct
1. Pemberian sanksi atas pelanggaraan code of conduct yang dilakukan oleh
karyawan diberikan oleh direksi atau pejabat yang berwenang sesuai
ketentuan yang berlaku.
2. Pemberian sanksi atas pelanggaran yang dilakukan oleh direksi dan dewan
komisaris mengacu sepenuhnya pada anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga perusahaan serta ketentuan yang berlaku.
3. Pemberian sanksi dilakukan setelah ditemukan bukti nyata terhadap terjadinya
pelanggaran pedoman ini.

Anda mungkin juga menyukai