Anda di halaman 1dari 16

Paper Praktikum 13-14 Rabu, 22 November 2023

Mata Kuliah : Dasar-Dasar Manajemen

PERUSAHAAN RUMAH TEMPE INDONESIA


DAN
PENGENDALIAN KOLEKTIF

Disusun Oleh:

Aldo Abiyyu Dzaki Hamdan J0410231299


Ajeng Anjani J0410231343
Ana Puspita J0410231088
Balqis Rizkia J0410231270
Kayla Ravaylla Mahadewi J0410231078
Jonathan Vito Sebastian Pardede J0410231209

Kelompok 1 / Praktikum B2

Dosen:
Rina Sutantie SP, MM
.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa bermanfaat bagi pembaca.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini

Hormat kami

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................. 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 4
1.3 TUJUAN ..................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................... 7
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 7
2.1. PENGENDALIAN ..................................................................................... 7
2.2. PRESTASI KERJA .................................................................................... 8
2.3. PENILAIAN PRESTASI KERJA .............................................................. 9
BAB III ................................................................................................................. 10
PEMBAHASAAN ............................................................................................... 10
3.1 LATAR BELAKANG PENDIRIAN RTI ................................................. 10
3.2 SUMBER MODAL DARI RTI ................................................................. 10
3.3 KEGIATAN BADAN USAHA RTI ......................................................... 10
3.4 SDM PENGELOLA RUMAH TEMPE INDONESIA .............................. 11
3.5 STANDAR DAN METODE PENGUKURAN PRESTASI KERJA RTI . 11
3.6 KAPAN WAKTU PENGUKURAN PRESTASI KERJA
DILAKSANAKAN ......................................................................................... 12
3.7 STANDAR PRESTASI KERJA DARI RTI .............................................. 12
3.8 TINDAKAN KOREKTIF JIKA PRESTASI KERJA DIBAWAH
STANDAR ...................................................................................................... 12
3.9 APA SAJA YANG DIKENDALIKAN OLEH RUMAH TEMPE
INDONESIA ................................................................................................... 13
BAB IV ................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................ 14
4.1 SIMPULAN .............................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perusahaan merupakan konsep yang menggambarkan tujuan dan fungsi utama


perusahaan. Perusahaan adalah lembaga yang organisir dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dengan menggunakan sumber daya manusia dan teknologi
yang ada. Fungsi-fungsi perusahaan meliputi produksi, pemasaran, keuangan, dan
personalia, yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Perusahaan dapat
dikategorikan menjadi tiga jenis utama: perusahaan jasa, perdagangan, dan
pemanufakturan.

Setiap perusahaan memiliki tujuan spesifik untuk memperoleh keuntungan dan


menjaga kelangsungan hidup serta kesan positif di mata publik.Dalam menjalankan
usaha, perusahaan memerlukan menggunakan dan mengkoodinir sumber-sumber
ekonomi untuk menghasilkan produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan
konsumen atau masyarakat. Hal ini mencakup aspek seperti manajemen sumber
daya manusia, komunikasi antara atasan dan karyawan, serta pengembangan tenaga
kerja.

Sebuah perusahaan mencerminkan jejak waktu, keputusan strategis, dan


perubahan yang membentuk identitasnya. Sejarah pendirian perusahaan
menggambarkan perjalanan yang ditempuh, dari visi awal hingga realisasi konsep
bisnis. Misalnya, Rumah Tempe Indonesia mungkin berakar dari keinginan untuk
memajukan industri tempe lokal dengan menyediakan produk berkualitas tinggi dan
mendukung petani lokal. Dengan memahami latar belakang ini, kita dapat melihat
konteks strategis yang membentuk fondasi perusahaan dan memahami perannya
dalam ekosistem bisnis.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana latar belakang pendirian badan usaha Rumah Tempe Indonesia


2. Dari mana sumber modal yang digunakan untuk mendirikan Rumah Tempe
Indonesia?
3. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan Rumah Tempe Indonesia?
4. Bagaimana sumber daya manusia perusahaan Rumah Tempe Indonesia,
termasuk struktur organisasi, jumlah SDM?
5. Apa standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja pada
Rumah Tempe Indonesia?
6. Kapan waktu yang ditentukan untuk melaksanakan pengukuran prestasi kerja
setiap periodenya?
7. Apakah kinerja kerja Rumah Tempe Indonesia selama ini sudah memenuhi
standar yang ditetapkan?
8. Jika Kinerja kerjanya lebih rendah dari standar, tindakan korektif apa yang
biasanya dilakukan?
9. Apa saja yang dikendalikan oleh Rumah Tempe Indonesia tersebut?

1.3 Tujuan

1. Menggali latar belakang pendirian Rumah Tempe Indonesia sebagai badan


usaha, dengan fokus pada faktor-faktor yang memotivasi pendiriannya.
2. Menelusuri sumber modal yang digunakan dalam mendirikan Rumah Tempe
Indonesia, untuk memahami aspek keuangan yang mendasari berdirinya
perusahaan.
3. Mendeskripsikan secara rinci kegiatan yang dilakukan oleh Rumah Tempe
Indonesia, agar dapat memahami cakupan dan ragam operasional perusahaan.
4. Menganalisis sumber daya manusia perusahaan, termasuk struktur organisasi,
jumlah SDM, kompetensi, job specification, dan job description, untuk
mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang aspek kepegawaian.
5. Menentukan standar dan metode yang digunakan untuk mengukur prestasi kerja
di Rumah Tempe Indonesia, sebagai dasar evaluasi kinerja perusahaan.
6. Menentukan waktu yang ditentukan untuk melaksanakan pengukuran prestasi
kerja pada setiap periodenya, untuk merinci proses evaluasi kinerja.
7. Menilai apakah kinerja kerja Rumah Tempe Indonesia selama ini sudah
memenuhi standar yang ditetapkan, sebagai indikator kesuksesan perusahaan.
8. Menganalisis tindakan korektif yang biasanya dilakukan jika kinerja kerja
Rumah Tempe Indonesia lebih rendah dari standar yang ditetapkan.
9. Mengidentifikasi semua aspek yang dikendalikan oleh Rumah Tempe Indonesia
sebagai bagian dari usaha mereka, untuk memahami pengaruh dan kendali yang
dimiliki oleh perusahaan tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengendalian

Pengendalian menjadi fungsi keempat dan merupakan bagian ujung dan sebuah
proses kegiatan. Griffin, memberikan batasan tentang pengendalian sebagai
pengamatan secara organisatoris terhadap sasaran yang dicapai perusahaan.
Pengendalian adalah proses untuk membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya.
Pengendalian menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Earl P.Strong, controlling is the process of regulating the various factors in an


enterprise according to the requirement of its plans. Artinya : pengendalian adalah
proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan,agar pelaksanaan sesuai
dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

b. Harold Koontz, control is the measurement and correction of the performance of


subordinates in order to make sure that enterprise objectives and the plans devised
to attain then are accomplished. Artinya : Pengendalian adalah pengukuran dan
koreksi kinerja bawahan,agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai
tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.

c. Arief Suadi berpendapat bahwa pengendalian manajemen adalah sebuah usaha


untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Efektif berbeda dengan efisien, efektif
diartikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan yang benar, sedangkan efisien
diartikan sebagai kemampuan untuk mengerjakan dengan benar

Ditinjau dari waktu pelaksanaannya, pengendalian dapat dibedakan menjadi


empat jenis pokok, yaitu:

a. Pengendalian sebelum tindakan (Preaction controls)

Pengendalian sebelum tindakan sering disebut sebagai pengendalian pendahuluan


(precontrol). Pengendalikan memastikan bahwa sebelum tindakan dimulai maka
sumber daya manusia, bahan, dan finansial yang diperlukan telah dianggarkan.
b. Pengendalian kemudi (Steering controls)

Pengendalian kemudi dirancang untuk mendeteksi penyimpangan dari standar atau


tujuan tertentu dan memungkinkan pengambilan tindakan perbaikan sebelum suatu
urutan kegiatan tertentu dilaksanakan.

c. Penyaringan atau pengendalian ya/tidak (Sceening or yes/no controls)

Pengendalian ya atau tidak merupakan suatu proses penyaringan yang aspek-aspek


spesifikasi dari suatu prosedurnya harus disetujui atau syarat tertentu dipenuhi
sebelum aktivitas dapat diteruskan.

d. Pengendalian setelah tindakan (Post antion controls)

Pengendalian ini berusaha untuk mengukur hasil atas suatu kegiatan yang telah
diselesaikan. Penyebab penyimpangan dari rencana atau standar yang telah
ditentukan dan temuan tersebut diaplikasikan pada aktivitas yang sama di masa
yang akan datang.

2.2. Prestasi Kerja

Prestasi kerja merupakan suatu keahlian yang diharapkan oleh instansi atau
perusahaan dari pegawainya dalam rangka mengembangkan dan melancarkan sikap
pekerjaan perusahaan, sehingga tujuan perusahaan. atau instansi dapat tercapai.
Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak
melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika. Rivai (2013:
92).

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Hasibuan
(2014: 94). Prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (2012 : 67). Prestasi
kerja merupakan tingkat kecakapan seseorang pada tugas- tugas yang mencakup
pada pekerjaannya. Sutrisno (2016: 150).

Dengan melihat batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja


merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Prestasi kerja mencerminkan
keberhasilan atau kegagalan dalam aktivitas-aktivitas manajemen sumber daya
manusia. Apabila prestasi kerja buruk atau tidak sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan, maka kemungkinan aktivitas- aktivitas manajemen sumber daya
manusia tersebut harus ditinjau ulang dengan melakukan penelitian terhadap
prestasi kerja pegawai.

2.3. Penilaian Prestasi Kerja

Penilaian Prestasi Kerja merupakan sarana untuk memperbaiki pegawai yang


tidak melakukan tugasnya dengan baik didalam organisasi. Setiap organisasi selalu
mengharapkan memperoleh pegawai yang memilik prestasi kerja yang baik. Oleh
sebab itu organisasi selalu melakukan penilaian prestasi kerja pegawai untuk
mengetahui prestasi kerja pegawainya selama periode waktu tertentu, apakah
terjadi peningkatan atau bahkan terjadi sebaliknya. Penilaian prestasi kerja adalah
suatu proses yang digunakan pimpinan untuk menentukan apakah seorang pegawai
melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya,
Mangkunegara (2015: 48). Menurut Simamora (2004: 415) ada tiga hal yang
dimasukkan dalam penilaian prestasi kerja yaitu tingkat kedisiplinan, tingkat
kemampuan, serta perilaku inovatif dan spontan
BAB III
PEMBAHASAAN

3.1 Latar Belakang Pendirian RTI

Rumah Tempe berdiri dengan tujuan menginspirasi pengrajin dan konsumen


agar merasa bangga menjadi bagian dari "bangsa tempe". Selain itu tempe, sebagai
panganan umum di Indonesia, tidak hanya kaya nutrisi tetapi juga memiliki pasar
yang luas, memungkinkan pertumbuhan industri tempe secara mudah, terutama
dalam skala kecil seperti rumah tangga.

Rumah Tempe Indonesia (RTI) memiliki visi dan misi yaitu :

Visi : Mengangkat citra dan harkat Tempe.

Misi : Inovasi produksi Tempe yang higienis dan ramah lingkungan. Memberi
inspirasi perubahan bagi pengrajin tempe dalam menerapkan konsep produksi
higienis dan ramah lingkungan. Menjadi agen perubahan untuk mengangkat dan
mempromosikan Tempe sebagai makanan sehat.

3.2 Sumber Modal dari RTI

Dalam pendirian awal, Rumah Tempe Indonesia dibawah naungan KOPTI Kab.
Bogor didanai oleh 4 Sumber, yaitu European Union, FKS Group, Antam, dan
KOPTI Bogor itu sendiri.

3.3 Kegiatan Badan Usaha RTI

Rumah Tempe Indonesia melakukan 3 kegiatan usaha, yaitu Produksi tempe


segar, tempe bacem, tempe kuning, kripik tempe, dan nugget tempe. Sementara
dalam bidang jasa, RTI menyediakan pelatihan produksi tempe bagi yang berminat
dan wisata edukasi. Untuk pelatihan produksi tempe sendiri berbayar dan terbuka
untuk umum. Dalam 1 hari pelatihan produksi tempe, setengah hari teori dan
setengah hari nya praktik secara langsung.
Untuk produk RTI sendiri, tempe segar menjadi produk yang digemari
konsumen sementara nugget tempe paling sedikit penjualannya. Dalam melakukan
kegiatan pemasaran, RTI sudah menggunakan e-commerce seperti Tokopedia dan
Shopee. Selain itu, RTI juga biasanya melakukan pemasaran secara tidak langsung
melalui kegiatan eduwisata kepada Masyarakat yang berkunjung ke RTI.

3.4 SDM Pengelola Rumah Tempe Indonesia

Rumah Tempe Indonesia memiliki total 30 orang SDM, terdiri dari 1 CEO, 1
GM, dan 4 manajer yang bertanggung jawab atas departemen SDM, Marketing,
Operasional, dan Keuangan. Selain itu, terdapat 2 Kepala Produksi dan 4 driver
yang diawasi oleh manajer operasional. Setiap kepala produksi memiliki tanggung
jawab atas 9 staff, sehingga jumlah total staff di bawah kepala produksi adalah
sebanyak 18 orang.

CEO

GM

Manajer Manajer Manajer Manajer


SDM Marketing Operasionl Keuangan

Kepala Kepala
Driver 1 Driver 2 Driver 3 Driver 4
Produksi Produksi

Staff Staff

Tabel 3.4 Struktur Oragnisasi RTI

3.5 Standar dan Metode Pengukuran Prestasi Kerja RTI

Standar pengukuran prestasi kerja yang diterapkan adalah dengan mengukur


produksi tempe harian berdasarkan pesanan tempe yang telah dipesan sebelumnya
melalui sistem Pre-Order. Dalam situasi jika dimana produksi tempe mencapai
100kg, hanya memerlukan dua orang pengrajin tempe dengan sistem pergantian
karyawan tetap. Bonus ketika terjadi peningkatan produksi bagi karyawan
diberikan berdasarkan keuntungan per bulan dan tingkatan jabatannya. Peningkatan
produksi dihitung setiap hari berdasarkan hasil pre order yang telah dilakukan. Pre-
order maksimal dipesan pada H-4 sehingga tidak bisa mendadak.

3.6 Kapan Waktu Pengukuran Prestasi Kerja Dilaksanakan

Dalam mengukur waktu prestasi kerja Rumah Tempe Indonesia,


perhitungannya dilakukan setiap harinya. Hal ini disebabkan oleh penggunaan
sistem pemasaran pre-order di mana produksi disesuaikan dengan jumlah pesanan
yang diterima. Oleh karena itu, perusahaan menilai prestasi kerja mereka setiap hari
berdasarkan jumlah produksi yang terjadi. Apabila produksi meningkat, karyawan
berhak menerima bonus sebagai bentuk penghargaan. Bonus yang didapat
didasarkan oleh perhitungan keuntungan RTI dalam satu bulan dan tingkatan
karyawan dalam struktur organisasi.

3.7 Standar Prestasi Kerja dari RTI

Karena RTI memproduksi berdasarkan sistem Pre-order, tidak ada standar


ataupun target khusus yang harus dicapai tiap bulannya. Namun, produksi tempe di
RTI cenderung stabil dan terus meningkat sedikit demi sedikit tiap bulannya. Selain
itu, ada beberapa standar yang harus dipatuhi oleh karyawan bagian produksi di
RTI. Setiap karyawan yang melakukan produksi di RTI, telah melakukan training
terkait K3 dan GMP (Good Manufacturing Practices) sehingga karyawan
mempunyai standar teknik produksi yang benar di mana produk yang dihasilkan
dapat memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.

3.8 Tindakan Korektif jika Prestasi Kerja dibawah Standar

Jika ada penurunan kinerja di bagian pemasaran, strategi yang diambil adalah
memasarkan produk ke perusahaan lain untuk menjaga stabilitas produksi.
Sebaliknya, ketika terjadi peningkatan produksi, langkah yang diambil adalah
menambah jumlah karyawan harian produksi tempe dari lingkungan sekitar.

Walaupun karyawan sudah mendapatkan training, tetap saja ada risiko bagi
karyawan tersebut untuk melakukan tindakan yang menyimpang. Karyawan akan
ditegur sekali sebagai upaya perubahan perilaku, lalu Apabila karyawan tetap
melakukan tindakan yang menyimpang, maka karyawan akan dikeluarkan dari RTI
karena tidak mematuhi standar kinerja yang berlaku.

3.9 Apa saja yang dikendalikan oleh Rumah Tempe Indonesia

Pengendalian produksi telah ditempatkan pada masing-masing berdasarkan


tugas dan tanggung jawabnya, sebagai contoh, Quality Control (QC) pada produksi
tempe yang bertanggung jawab dengan fokus menjaga kualitas produk. QC
melakukan pengecekan pada seluruh tahapan produksi, termasuk penerimaan bahan
baku, proses produksi, hingga pelepasan produk (pemasaran).

Sementara di bagian keuangan, pengendalian dilakukan berdasarkan hasil laporan


laba rugi per bulan, dan melakukan evaluasi apabila terjadi rugi dengan
memperhitungkan pengeluaran dan pendapatan yang diperoleh
BAB IV
PENUTUP

4.1 Simpulan

Rumah Tempe Indonesia (RTI) didirikan dengan tujuan menginspirasi


pengrajin dan konsumen untuk merasa bangga sebagai bagian dari “bangsa tempe.”
Dengan dukungan modal awal dari European Union, FKS Group, Antam, dan
KOPTI Bogor, RTI memiliki visi untuk meningkatkan citra tempe dan misi untuk
mengembangkan inovasi produksi tempe yang higienis serta ramah lingkungan.
Melalui kegiatan produksi, jasa, dan pemasaran, RTI menyediakan berbagai produk
tempe dan layanan pelatihan produksi tempe. Dengan tim manajemen yang terdiri
dari 30 SDM, RTI mengukur prestasi kerja harian berdasarkan pesanan pre-order,
memberikan bonus berdasarkan peningkatan produksi, dan menjalankan kontrol
kualitas serta keuangan.

Meskipun tidak memiliki target bulanan khusus, RTI memastikan bahwa


produksi tempe stabil dan mematuhi standar K3 dan GMP. Tindakan korektif
dilakukan jika ada penurunan kinerja, termasuk pemasaran produk ke perusahaan
lain atau penambahan karyawan harian. Pengendalian produksi dan keuangan
dilakukan melalui Quality Control dan evaluasi laba rugi per bulan. Dengan
demikian, RTI berkomitmen untuk menjadi agen perubahan dalam mengangkat dan
mempromosikan tempe sebagai makanan sehat, sambil memastikan kualitas,
keberlanjutan, dan pertumbuhan industri tempe.
DAFTAR PUSTAKA

Arda, M. (2017). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Putri Hijau Medan. Jurnal
Ilmiah Manajemen & Bisnis, 18(1), 45–60.

Arianty, N. (2016). Pengaruh Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada


PT. Asam Jawa Medan. Kumpulan Jurnal Dosen Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara, 4(2), 1–11.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai