“PENGORGANISASIAN”
Di susun oleh :
Kelompok 4
Olvin Tengiri
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari
bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut. Untuk
menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat bertahan di dalam dunia bisnis dibutuhkan
pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan.
Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang baik pula. Struktur
organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan dengan didalam organisasi beserta
mengkaitkannya pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya. Contohnya adalah membuat struktur
kepemimpinan pada suatu perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan,
seperti manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor yang
berhubungan langsung ke para karyawan. Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi
serta bagaimana perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan
jalannya bisnis yang mereka tempuh. Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan
karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal.
Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut
pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan seluruh
aspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang
sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah kurangnya kemampuan
mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dalam makalah ini dapat di tarik beberapa rumusan masalah yaitu :
C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
D. Manfaat
Dalam penyusunan makalah yang kami lakukan terdapat beberapa manfaat, yaitu :
PEMBAHASAN
A. Konsepsi Dasar
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruh sumberdaya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi
tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai desain organisasi. Bentuk spesifik dari
kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. Struktur organisasi pada
dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya
organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki
organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan
dikomunikasikan.
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)
• Pendekatan kognitif adalah bahwa suatu perilaku oleh suatu rangsangan, dimana perilaku
individu terjadi atau timbul dikarenakan adanya rangsangan sehingga timbulah respon
atas rangsangan tersebut, contohnya jika kita bertemu dengan teman dan kemudian dia
bersikap baik terhadap kita tentu saja kitapun akan bersikap baik pula.
• Pendekatan penguatan adalah bahwa suatu perilaku dipengaruhi oleh gerakan reflex
yang digerakan oleh system syaraf motorik yang ada di otak kita, contohnya jika tangan
kita terkena api maka secara otomatis kita menjauhkan atau menarik tangan dari api
tersebut.
• Pendekatan psikoanalitis adalah bahwa perilaku dipengaruhi oleh kepribadiannya,
sedangkan individu yang memiliki pribadi yang baik adalah individu yang telah matang
yaitu orang yang dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya dan
lingkungannya, orang yang tidak semata-mata mementikngkan kepentingan pribadinya
saja melainkan mementingkan kepentingan lingkungannya.
Seorang individu akan memandang segala sesuatu dengan persepsi mereka sendiri yang mungkin
saja berbeda dengan persepsi orang lain. Ada beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi
pembentukan persepsi seseorang, yaitu :
• Faktor Penerima Persepsi (receiver), berupa sikap individu, kesukaan, motif individu,
pengalaman, dan penghargaan.
• Faktor Target yang dipersepsikan, berupa suara, ukuran, gerakan, latar belakang, dan
kesamaan.
• Faktor Situasi, berupa waktu, tempat, dan kondisi social ketika proses penganalisaan
terjadi.
Di alam bawah sadar individu terdapat tiga struktur mental yang bisa diibaratkan sebagai gunung
es dari kepribadian kita, yaitu:
• Id, atau yang disebut primary process thingking atau yang dikenal dengan EQ (Emotional
Quotient) yaitu berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
• Superego, atau yang dikenal dengan SQ (Spiritual Quotient) yaitu berisi kaidah moral
dan nilai-nilai sosialyang diserap individu dari lingkungannya.
• Ego, atau yang disebut secondary process thingking atau yang dikenal dengan IQ
(Inteligents Quotient) yaitu sebagai pengawas realitas.
E. Prinsip Organisasi
Prinsip organisasi adalah panduan atau beragai asas dalam membentuk atau menyusun
suatu organisasi yang baik (Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 67). Sementara itu menurut
Sadikin dkk (2020, hlm. 44) prinsip organisasi adalah pedoman dan prinsip-prinsip yang harus
diterapkan agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Menurut Manullang (dalam Firmansyah
& Mahardhika, 2018, hlm. 67-74) terdapat 7 prinsip organisasi yang dapat diaplikasikan untuk
memastikan organisasi dapat berjalan dengan baik, ketujuh prinsip tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut.
F. Proses Organisasi
Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi.Jika proses tersebut tidak
berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan
akan timbul dalam sebuah organisasi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengorganisasian merupakan kegiatan mengalokasikan dan mengkombinasikan seumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada pembagian dan
spesialiasi pekerjaan disini, dimana masing-masing bagian harus mengetahui dengan jelas
apa yang harus dilakukan.
2. Untuk memahami perilaku individu dapat menggunakan pendekatan yang dikelompokan
menjadi tiga pendekatan, yaitu: Pendekatan kognitif, Pendekatan penguatan dan
Pendekatan psikoanalitis.
3. Fungsi kelompok bagi individu maupun organisasi adalah Kelompok sebagai alat utama
untuk mengurangi rasa ketidakamanan, kegelisahan,dan rasa kurang mampu. Para
individu merasa lebih perkasa, mengurang rasa keraguan, lebih tahan dari ancaman-
ancaman ketika ia merupakan bagian kelompok. Dan Kelompok menjadi alat untuk
melakukan tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas yang memerlukan saling
ketergantungan diantara dua orang atau lebih yang sukar dilakukan secara individual.
4. Hal yang membuat struktur organisasi dalam bisnis kemudian menjadi sangat penting,
adalah karena berbagai fungsinya, sebagai berikut Memberi Kejelasan Tanggung Jawab,
Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan,
Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki, Memberikan
dan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas.
5. Menurut Manullang (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 67-74) terdapat 7
prinsip organisasi yang dapat diaplikasikan untuk memastikan organisasi dapat berjalan
dengan baik, yaitu Perumusan dengan jelas, Pembagian kerja, Delegasi kekuasaan,
Rentangan Kekuasaan, Tingkat-tingkat Pengawasan, Kesatuan Perintah dan Tanggung
jawab, dan Koordinasi.
6. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi.Jika proses tersebut tidak
berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah
diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
7. Suatu efektivitas organisasi berhubungan dengan pencapaian dari tujuan. Pencapaian
suatu tujuan sebagaimana yang di maksud di sini meliputi pencapaian tujuan secara
individu, tujuan secara berkelompok dan tujuan organisasi tersebut. Maka dari itu, di
dalam sebuah organisasi akan selalu di lakukan evaluasi terhadap pencapaian-pencapaian
tujuan yang tentu diawali dengan evaluasi terhadap pencapaian tujuan secara individu
atau efektivitas kerja setiap pegawai.
DAFTAR PUSTAKA