Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENGANTAR BISNIS

“PENGORGANISASIAN”

Di susun oleh :
Kelompok 4
Olvin Tengiri

Tutut Sriwidiasih Pangkondobu

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KRISTEN TENTENA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Tentena, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI...................................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 4
C. Tujuan ........................................................................................................................................................ 5
D. Manfaat ................................................................................................................................................. 5
BAB II .............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................ 6
A. Konsepsi Dasar....................................................................................................................................... 6
B. Individu dan Perilaku Organisasi ........................................................................................................... 7
C. Kelompok dan Perilaku Organisasi ........................................................................................................ 8
D. Struktur Organisasi ..............................................................................................................................10
E. Prinsip Organisasi .................................................................................................................................10
F. Proses Organisasi .................................................................................................................................12
G. Mengembangkan efektivitas Organisasi .............................................................................................13
BAB III ...........................................................................................................................................................14
PENUTUP ......................................................................................................................................................14
A. Kesimpulan ..........................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keberhasilan suatu organisasi bisnis dalam menjalankan bisnisnya tidak terlepas dari
bagaimana mereka mengelola/mengatur segala aspek yang terdapat dalam bisnis tersebut. Untuk
menjadi perusahaan yang berkembang dan dapat bertahan di dalam dunia bisnis dibutuhkan
pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan.

Oleh sebab itu maka diperlukannya struktur organisasi yang baik pula. Struktur
organisasi adalah spesifikasi pekerjaan yang dilakukan dengan didalam organisasi beserta
mengkaitkannya pekerjaan satu dengan pekerjaan lainnya. Contohnya adalah membuat struktur
kepemimpinan pada suatu perusahaan, jadi pada suatu perusahaan di buat beberapa tingkatan,
seperti manajer pusat kemudian manajer bagian dan yang terakhir adalah supervisor yang
berhubungan langsung ke para karyawan. Struktur organisasi bisnis, penerapan prinsip organisasi
serta bagaimana perilaku pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka sangatlah menentukan
jalannya bisnis yang mereka tempuh. Suatu struktur menurut bisnis modern harus menempatkan
karyawan dari berbagai tingkat kemampuan guna mencapai efisiensi yang maksimal.

Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut
pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan seluruh
aspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang
sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah kurangnya kemampuan
mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang dalam makalah ini dapat di tarik beberapa rumusan masalah yaitu :

• Bagaimana konsepsi dasar suatu pengorganisasian?


• Bagaimana kelompok dan perilaku pengorganisasian?
• Bagaimana struktur organisasi?
• Apa saja prinsip organisasi?
• Bagaimana proses organisasi?
• Bagaimana mengembangkan efektifitas organisasi?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

• Untuk mengetahui bagaimana konsepsi dasar pengorganisasian


• Untuk mengetahui kelompok dan perilaku pengorganisasian
• Dapat mengetahui struktur organisasi
• Dapat mengetahui prinsip organisasi
• Dapat mengetahui proses organisasi
• Dapat mengembangkan efektifitas organisasi

D. Manfaat
Dalam penyusunan makalah yang kami lakukan terdapat beberapa manfaat, yaitu :

• Mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan tentang lingkungan bisnis dan ekonomi


mengenai pengorganisasian bisnis.
• Sebagai bahan dasar untuk penyusunan lebih lanjut mengenai lingkungan bisnis dan
ekonomi, khususnya faktor-faktor apa saja yang ada pada pengorganisasian bisnis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsepsi Dasar
Dalam fungsi pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruh sumberdaya
organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat berdasarkan suatu kerangka kerja organisasi
tertentu. Kerangka kerja tersebut dinamakan sebagai desain organisasi. Bentuk spesifik dari
kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. Struktur organisasi pada
dasarnya merupakan desain organisasi dimana manajer melakukan alokasi sumber daya
organisasi, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki
organisasi, serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikordinasikan dan
dikomunikasikan.
Empat Pilar Pengorganisasian (Four Building Blocks of Organizing)

• Pilar Pertama : Pembagian kerja (division of work)


Pembagian Kerja adalah upaya untuk menyederhanakan dari keseluruhan kegiatan
dan pekerjaan yang telah disusun dalam proses perencanaan yang mungkin saja bersifat
kompleks & menjadi lebih sederhana dan spesifik dimana setiap orang akan ditempatkan
dan ditugaskan untuk setiap kegiatan yang sederhana dan spesifik tersebut. Contoh dari
Pembagian Kerja misalnya Pembagian Kerja dalam Bisnis Restoran, pembagian kerja
dapat berupa pembagian kerja untuk bagian dapur, pelayanan pelanggan di meja makan,
kasir, dan lain sebagainya.

• Pilar Kedua : Pengelompokkan pekerjaan (Departmentalization)


Setelah pekerjaan dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut
dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis. Pengelompokan pekerjaan atau
Departementalisasi pada dasarnya adalah proses pengelompokkan dan penamaan bagian
atau kelompok pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu. Sebagai contoh, untuk bisnis
restoran menu, pencatatan menu, pemberitahuan menu kepada bagian dapur, hingga
pengiriman makanan dari bagian dapur kepada pelanggan di meja makan dapat
dikelompokkan menjadi satu departemen tertentu, katakanlah bagian Pelayan.

• Pilar Ketiga : Penentuan relasi antar bagian (Hierarcy)


Hierarcy adalah proses penentuan relasi antar bagian dalam organisasi, baik secara
vertikal maupun secara horizontal.

• Pilar Keempat : Koordinasi (Coordination)


Koordinasi adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktiftas dari berbagai
departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efektif.
B. Individu dan Perilaku Organisasi
Perilaku Keorganisasian merupakan bidang studi yang mempelajari tentang interaksi
manusia dalam organisasi, meliputi studi secara sistimatis tentang prilaku, struktur dan proses
dalam Organisasi. Sedangkan Perilaku individu adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Individu membawa tatanan dalam organisasi berupa
kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan, kebutuhan, dan pengalaman masa lainnya.
Perilaku individu juga dapat disebut sebagai perilaku atau interaksi yang dilakukan oleh
manusia atau individu di lingkungannya, perilaku setiap individu sangatlah berbeda dan hal ini
dipengaruhi oleh lingkungan dimana individu tersebuut tinggal, perilaku yang berbeda
mengakibatkan berbedanya kebutuhan setiap individu, untuk itu perlunya suatu organisasi agar
kebutuhan yang berbeda tersebut dapat terpenuhi dengan bekerja sama antar individu. Perilaku
individu akan membentuk pada perilaku organisasi. Organisasi diciptakan oleh manusia untuk
mencapai suatu tujuan, dan pada saat yang sama manusia juga membutukan Organisasi untuk
mengembangkan dirinya. Oleh sebab itu antara organisasi dengan manusia memiliki hubungan
yang saling membutuhkan dan menguntungkan.
Untuk memahami perilaku individu dapat menggunakan pendekatan yang
dikelompokan menjadi tiga pendekatan, yaitu:

• Pendekatan kognitif adalah bahwa suatu perilaku oleh suatu rangsangan, dimana perilaku
individu terjadi atau timbul dikarenakan adanya rangsangan sehingga timbulah respon
atas rangsangan tersebut, contohnya jika kita bertemu dengan teman dan kemudian dia
bersikap baik terhadap kita tentu saja kitapun akan bersikap baik pula.
• Pendekatan penguatan adalah bahwa suatu perilaku dipengaruhi oleh gerakan reflex
yang digerakan oleh system syaraf motorik yang ada di otak kita, contohnya jika tangan
kita terkena api maka secara otomatis kita menjauhkan atau menarik tangan dari api
tersebut.
• Pendekatan psikoanalitis adalah bahwa perilaku dipengaruhi oleh kepribadiannya,
sedangkan individu yang memiliki pribadi yang baik adalah individu yang telah matang
yaitu orang yang dapat membedakan mana yang baik dan tidak baik bagi dirinya dan
lingkungannya, orang yang tidak semata-mata mementikngkan kepentingan pribadinya
saja melainkan mementingkan kepentingan lingkungannya.
Seorang individu akan memandang segala sesuatu dengan persepsi mereka sendiri yang mungkin
saja berbeda dengan persepsi orang lain. Ada beberapa faktor yang dianggap mempengaruhi
pembentukan persepsi seseorang, yaitu :

• Faktor Penerima Persepsi (receiver), berupa sikap individu, kesukaan, motif individu,
pengalaman, dan penghargaan.
• Faktor Target yang dipersepsikan, berupa suara, ukuran, gerakan, latar belakang, dan
kesamaan.
• Faktor Situasi, berupa waktu, tempat, dan kondisi social ketika proses penganalisaan
terjadi.
Di alam bawah sadar individu terdapat tiga struktur mental yang bisa diibaratkan sebagai gunung
es dari kepribadian kita, yaitu:
• Id, atau yang disebut primary process thingking atau yang dikenal dengan EQ (Emotional
Quotient) yaitu berisi energi psikis, yang hanya memikirkan kesenangan semata.
• Superego, atau yang dikenal dengan SQ (Spiritual Quotient) yaitu berisi kaidah moral
dan nilai-nilai sosialyang diserap individu dari lingkungannya.
• Ego, atau yang disebut secondary process thingking atau yang dikenal dengan IQ
(Inteligents Quotient) yaitu sebagai pengawas realitas.

C. Kelompok dan Perilaku Organisasi


Perilaku seorang pekerja dapat menentukan keberhasilan atau prestasi kerja, baik secara
individu maupun kelompok. Prestasi seseorang dalam suatu organisasi tergantung kepada
efektivitas dirinya sendiri, kecakapan teknisnya, pengalaman manajerialnya juga peran yang
dimainkan dalam organisasi. Perilaku adalah semua yang dilakukan seseorang, contohnya ketika
berbicara kepada seseeorang, mendengarkan seseorang teman kerja, mendokumen sebuah
laporan, memasukkan sebuah memo ke dalam pengolahan data, menempatkan unit lengkap ke
dalam inventori, membaca buku, dan lain-lain.
Kelompok didefinisikan, jika dua atau lebih karyawan yang berinteraksi satu sama lain
sedemikian rupa sehingga perilaku dan/atau prestasi anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau
prestasi anggota lainnya. Kelompok adalah kumpulan individu dimana perilaku dan/atau kinerja
satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan/atau prestasi anggota lainnya yang berinteraksi dan
saling bergantung untuk mencapai sasaran tertentu. Sedangkan organisasi terdiri dari bagian-
bagian, fungsi-fungsi dan integral dalam keseluruhan sistematik yang saling berhubungan.
Jadi, perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu
yang berinteraksi dan saling memengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi
yang positif, baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan diri. Bila satu kelompok terdapat
dalam satu organisasi maka anggotanya harus termotivasi untuk bergabung, menganggap
kelompok sebagai kesatuan unit dari orang yang berinteraksi, berkontribusi dalam berbagai
jumlah kelompok, mencapai kesepakatan dan ketidaksepakatan melalui berbagai interaksi.
Adapun bentuk-bentuk kelompok sebagai berikut :

• Kelompok Primer (Primary Group)


Menurut pendapat Charles H. Cooley (1911), diambil dari fred Luthans (1981),
menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok-kelompok primer adalah:by
primary group, I mean those characterized by intimate, face to face association and
cooperation. They are primary in several sense, but chiefly in that they are fundamental
in forming the social nature and ideals of the individual. Yang diartikan dalam bahasa
Indonesia, kelompok primer adalah kelompok-kelompok primer yang mempunyai sifat
adanya keakraban, kerja sama dan hubungan tatap muka mereka dalam beberapa
perasaan tetapi pada intinya mereka secara mendasar membentuk sifat sosial dan cita-
cita individu. Secara umum istilah kelompok kecil (small group) dan kelompok primer
(primary group) di pakai bergantian. Suatu kelompok kecil dijumpai hanya untuk
dihubungkan dengan suatu kriteria ukuran jumlah anggota kelompok yaitu kelompok
yaitu kelompok kecil. Dan secara umum tidak diikuti dengan jumlah yang tepat untuk
kelompok jecil tersebut. Suatu kelompok primer haruslah mempunyai suatu prasaan
keakraban, kebersamaan, loyalitas, dan mempunyai tanggapan yang sama atas nilai-nilai
dari para anggotanya. dengan demikian, semua kelompok primer adalah kelompok yang
kecil ukurannya, tetapi tidak semua kelompok kecil adalah primer. Contoh dari
kelompok primer ini adalah keluarga (peer group).
• Kelompok Formal dan Informal
Kelompok formal adalah suatu kelompok yang sengaja dibentuk dengan struktur dan
tujuan yang jelas untuk melaksanakan suatu tugas tertentu. Anggota-anggotanya
biasanya diangkat oleh organisasi sejumlah orang yang ditetapkan untuk melaksanakan
suatu tugas tertentu merupakan bentuk dari kelompok formal ini. Dan contoh dari
kelompok formal ini misalnya kepanitiaan, unit-unit kerja tertentu seperti tim manajer
kelompok tukang pembersih, kelompok penyelenggara acara dan sebagainya.
Sedangkan kelompok informal adalah suatu kelompok tumbuh yang tumbuh dari proses
integrasi, daya tarik, dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Anggota kelompok tidak
diatur dan diangkat, keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan
kelompok. Kelompok informal sering timbul dan berkembang dalam kelompok formal,
karena adanya beberapa anggota secara tertentu mempunyai nilai-nilai yang sama yang
perlu ditularkan sesama anggota lainnya.
• Kelompok Terbuka dan Tertutup
Kelompok terbuka adalah suatu kelompok yang secara terus-menerus mempunyai rasa
tanggap akan perubahan dan pembaharuan, sedangkan kelompok tertutup adalah kecil
kemungkinannya menerima perubahan dan menjaga kestabilan.
• Kelompok Referensi
Kelompok referensi adalah setiap kelompok di mana seseorang melakukan referensi
atasnya. Orang ini mempergunakan kelompok tersebut sebagai suatu ukuran (standard)
untuk evaluasi dirinya dan atau sebagai sumber.

Adapun fungsi kelompok bagi individu maupun organisasi adalah: .

• Kelompok sebagai alat utama untuk mengurangi rasa ketidakamanan, kegelisahan,dan


rasa kurang mampu. Para individu merasa lebih perkasa, mengurang rasa keraguan, lebih
tahan dari ancaman-ancaman ketika ia merupakan bagian kelompok.
• Kelompok menjadi alat untuk melakukan tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas
yang memerlukan saling ketergantungan diantara dua orang atau lebih yang sukar
dilakukan secara individual.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu rangka kerjasama dari berbagai bagian menurut
pola yang menghendaki adanya ketertiban, penyusunan yang logis dan hubungan yang serasi.
Jika perusahaan atau organisasi bisnis mampu menerapkan dan mengkombinasikan seluruh
aspek tersebut, maka bukanlah hal yang mustahil jika usaha mereka akan berhasil. Masalah yang
sering dihadapi oleh pengusaha bisnis pada masa globalisasi ini adalah kurangnya kemampuan
mereka dalam mengorganisir perusahaan untuk go-global.
Struktur organisasi sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan sebelumnya
menempatkan orang-orang yang kompeten sesuai dengan bidang dan keahliannya. Bagi HRD
sendiri, dengan adanya struktur organisasi, kita dapat mengetahui peran dan tanggung jawab
karyawan-karyawannya. Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur
sesuai dengan kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan jumlah gaji
karyawan bersangkutan. Misalnya saja Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan
penjualan, sedangkan B sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan pemasaran, kerja
sama adalah cara paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal. Setiap kekuatan berguna dalam
sistem organisasi. Oleh sebab itu, sangat penting bagi seseorang yang ada di dalam sebuah
organisasi memiliki pengetahuan seputar struktur, perilaku, proses, dan hasil organisasi.
Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam bisnis kemudian menjadi
sangat penting, adalah karena berbagai fungsinya, sebagai berikut :

• Memberi Kejelasan Tanggung Jawab


Masing-masing anggota dalam hierarki sebuah struktur organisasi dalam perusahaan
memiliki tanggung jawab tentang tugas-tugas dan segala kewajiban yang harus mereka
pertanggungjawabkan pada atasannya langsung yang telah memberikan wewenang
terhadapnya.
• Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan
Seorang karyawan, yang namanya tercantum dalam hierarki struktur organisasi sebuah
perusahaan, sebenarnya dapat lebih mempermudah dalam mengkoordinasikan kedudukan
dan hubungannya dengan fungsi pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya.
• Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki
Dalam sebuah organisasi, sangat dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar dalam
hierarki atau jenjang struktur organisasi tersebut. Ini dibutuhkan untuk mengefektifkan
jalur penyelesaian sebuah pekerjaan sehingga dapat saling memberikan keuntungan pada
masing-masing anggota dalam struktur organisasi tersebut.
• Memberikan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas
Setiap tugas atau deskripsi pekerjaan yang terdapat dalam sebuah struktur organisasi
dalam perusahaan tentunya akan sangat membantu semua pihak yang terkait di dalamnya.
Baik itu atasan, maupun bawahannya dalam struktur organisasi tersebut.

E. Prinsip Organisasi
Prinsip organisasi adalah panduan atau beragai asas dalam membentuk atau menyusun
suatu organisasi yang baik (Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 67). Sementara itu menurut
Sadikin dkk (2020, hlm. 44) prinsip organisasi adalah pedoman dan prinsip-prinsip yang harus
diterapkan agar organisasi dapat berjalan dengan baik. Menurut Manullang (dalam Firmansyah
& Mahardhika, 2018, hlm. 67-74) terdapat 7 prinsip organisasi yang dapat diaplikasikan untuk
memastikan organisasi dapat berjalan dengan baik, ketujuh prinsip tersebut akan dijelaskan
sebagai berikut.

• Perumusan dengan jelas


Contoh penerapan prinsip organisasi berupa perumusan dengan jelas ini adalah dengan
merumuskan visi dan misi perusahaan sebagai pedoman utama dalam menjalankan
organisasi.
• Pembagian kerja
Contoh penerapan prinsip pembagian kerja ini adalah dengan membagi suatu departemen
menjadi beberapa seksi. Misalnya, departemen branding dan marketing
dapat dibagi menjadi dua seksi, yaitu seksi branding dan seksi marketing. Dengan
demikian, anggota organisasi dapat berfokus pada tugas masing-masing yang meskipun
masih memiliki tujuan yang sama namun telah memiliki skopnya masing-masing
sehingga dapat menghindari benturan yang dapat terjadi karena kedua seksi ini memiliki
tugas dan tujuan yang sering tumpang tindih. Melalui pembagian kerja tersebut, kedua
seksi dapat membagi beban kompleksitas pekerjaan yang ada serta berkoordinasi dengan
lebih baik.
• Delegasi kekuasaan
Contoh penerapan delegasi kekuasaan ini adalah dengan sesederhana menunjuk salah
satu dari anggota tim menjadi team leader untuk masing-masing tim yang akan terlibat
dengan pekerjaan kita. Dengan demikian kita dapat terus berkoordinasi dengan semua tim
tanpa harus menemui dan berkomunikasi dengan semua anggota tim yang selain menyita
waktu akan mengurangi efektivitas dan menambah risiko miss komunikasi dan cukup
berkoordinasi dengan team leader yang telah kita delegasikan.
• Rentangan Kekuasaan
Contoh penerapan rentang kekuasaan ini dapat dilakukan dengan membatasi kekuasaan
manager tingkat tinggi terhadap tim teknis yang memiliki keterampilan khusus seperti
tim teknologi informasi yang terampil mengkode atau membangun aplikasi. Hal tersebut
karena staf ahli semacam itu haruslah memiliki pimpinan yang memiliki kualifikasi
khusus juga agar dapat mampu membimbing dan mengoordinasikan timnya.
• Tingkat-tingkat Pengawasan
Contoh penerapan dari prinsip tingkat-tingkat pengawasan adalah dengan membagi suatu
team leader suatu divisi menjadi dua tingkat, yaitu seorang manager yang
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan umum tugas, dan supervisor yang akan
mengawasi dan membimbing secara langsung teknik dari tugas atau pekerjaan yang akan
dilakukan oleh divisi tersebut.
• Kesatuan Perintah dan Tanggung jawab
Contoh penerapan prinsip kesatuan perintah tanggung jawab adalah meskipun organisasi
terdiri atas berbagai divisi yang memiliki tugasnya masing-masing, seluruh pimpinan
dalam divisi dan tim tetaplah harus mengacu pada perintah atasan langsung, tugas dari
masing-masing divisi yang memiliki pekerjaan yang berbeda-beda adalah
menginterpretasikan perintah utama tersebut agar terfasilitasi oleh divisi, seksi, atau tim
yang dipegangnya masing-masing.
• Koordinasi
Contoh penerapan prinsip koordinasi ini adalah dengan sesederhana mengharuskan
seluruh tim yang berbeda-beda melakukan daily report agar semua tim dan anggota yang
terlibat dapat mengetahui sudah sejauh mana masing-masing pekerjaan yang mereka
tengah lakukan. Report ini dapat dilakukan melalui forum interaktif seperti sistem
informasi untuk mengelola proyek atau sesederhana membuat grup di whatsapp.

F. Proses Organisasi
Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi.Jika proses tersebut tidak
berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah diharapkan
akan timbul dalam sebuah organisasi.

Adapun model-model Proses Organisasi sebagai berikut.

• Proses Mempengaruhi Organisasi


Setiap perusahaan/organisasi akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya/anggotanya
untuk melakukan hal yang terbaik. Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau
keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu
perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok.
• Proses Pengambilan Keputusan
Dalam proses pengambilan keputusan ada beberapa metode yang sering di gunakan oleh
para pemimpin, yaitu Kewenangan Tanpa Diskusi (Authority Rule Without Discussion),
Pendapat Ahli (Expert Opinion), Kewenangan Setelah Diskusi (Authority Rule After
Discussion) dan Kewenangan Setelah Diskusi (Authority Rule After Discussion).
• Proses Evaluasi Prestasi
Proses evaluasi prestasi didalam organisasi menunjukan bahwa prestasi individu,
kelompok, dan organisasi merupakan suatu hasil yang bergantung dari perilaku
organisasi, struktur dan proses. Sistem yang diterapkan untuk mengevaluasi prestasi
memiliki tujuan seperti penentuan imbalan (upah, promosi, dan alih tugas), identifikasi
kebutuhan akan pelatihan (training), dan lain-lain.
• Proses Sosialisai dan Karir
Proses sosialisasi adalah suatu proses dimana kita dapat bergaul dalam suatu komunitas
tertentu maka disitulah proses sosialisasi akan terjadi. Sedangkan karir adalah suatu
deretan posisi yang di duduki oleh seseorang selama perjalanan usianya.
G. Mengembangkan efektivitas Organisasi
Suatu efektivitas organisasi berhubungan dengan pencapaian dari tujuan. Pencapaian
suatu tujuan sebagaimana yang di maksud di sini meliputi pencapaian tujuan secara individu,
tujuan secara berkelompok dan tujuan organisasi tersebut. Maka dari itu, di dalam sebuah
organisasi akan selalu di lakukan evaluasi terhadap pencapaian-pencapaian tujuan yang tentu
diawali dengan evaluasi terhadap pencapaian tujuan secara individu atau efektivitas kerja setiap
pegawai.

Pengertian pengembangan organisasi mengandung makna sebuah studi atau pendekatan


yang terencana dan sistematis untuk keefektifan kinerja sebuah organisasi, baik itu berbentuk
perusahaan, instansi pemerintahan, maupun lembaga-lembaga lainnya. Salah satu manfaat
pengembangan organisasi adalah untuk pengembangan atau perbaikan berkelanjutan.
Pengembangan organisasi akan menciptakan suatu pola peningkatan yang konstan, di mana
strategi pengembangan organisasi dikembangkan, dievaluasi, diimplementasikan, dan dinilai
kualitasnya. Karakteristik pengembangan organisasi meliputi nilai-nilai humanistik atau
keyakinan positif tentang potensi karyawan, orientasi sistem yang memasukkan semua bagian
organisasi (struktur, teknologi, dan orang-orangnya), pembelajaran lewat pengalaman,
pemecahan masalah, orientasi kontingensi, agen perubahan, dan level intervensi. Adapun
langkah-langkah pengembangan organisasi adalah sebagai berikut:

• Mengenali permasalahan yang dihadapi organisasi


• Mengumpulkan data untuk menentukan iklim organisasi dan masalah perilaku anggota-
anggotanya
• Melakukan umpan balik dari data tersebut dan konfrontasi
• Merencanakan strategi untuk melakukan perubahan
• Menengahi sistem dalam organisasi
• Melakukan team building
• Evaluasi

Salah satu model pengembangan organisasi adalah yang dikembangkan Burke-Litwin.


Model ini berupaya membawa perubahan dalam kinerja organisasi dalam membangun hubungan
antara kinerja dengan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kinerja. Meski ada
kelemahan dan kelebihan model The Burke-Litwin ini, model pengembangan organisasi ini
merupakan salah satu yang populer atau banyak dijadikan rujukan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengorganisasian merupakan kegiatan mengalokasikan dan mengkombinasikan seumber
daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ada pembagian dan
spesialiasi pekerjaan disini, dimana masing-masing bagian harus mengetahui dengan jelas
apa yang harus dilakukan.
2. Untuk memahami perilaku individu dapat menggunakan pendekatan yang dikelompokan
menjadi tiga pendekatan, yaitu: Pendekatan kognitif, Pendekatan penguatan dan
Pendekatan psikoanalitis.
3. Fungsi kelompok bagi individu maupun organisasi adalah Kelompok sebagai alat utama
untuk mengurangi rasa ketidakamanan, kegelisahan,dan rasa kurang mampu. Para
individu merasa lebih perkasa, mengurang rasa keraguan, lebih tahan dari ancaman-
ancaman ketika ia merupakan bagian kelompok. Dan Kelompok menjadi alat untuk
melakukan tugas-tugas yang kompleks, dan tugas-tugas yang memerlukan saling
ketergantungan diantara dua orang atau lebih yang sukar dilakukan secara individual.
4. Hal yang membuat struktur organisasi dalam bisnis kemudian menjadi sangat penting,
adalah karena berbagai fungsinya, sebagai berikut Memberi Kejelasan Tanggung Jawab,
Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing Penyusun Perusahaan,
Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-masing Hierarki, Memberikan
dan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas.
5. Menurut Manullang (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 67-74) terdapat 7
prinsip organisasi yang dapat diaplikasikan untuk memastikan organisasi dapat berjalan
dengan baik, yaitu Perumusan dengan jelas, Pembagian kerja, Delegasi kekuasaan,
Rentangan Kekuasaan, Tingkat-tingkat Pengawasan, Kesatuan Perintah dan Tanggung
jawab, dan Koordinasi.
6. Proses organisasi merupakan jiwa bagi struktur organisasi.Jika proses tersebut tidak
berjalan dan berfungsi dengan baik, maka masalah tidak pernah yang tidak perah
diharapkan akan timbul dalam sebuah organisasi.
7. Suatu efektivitas organisasi berhubungan dengan pencapaian dari tujuan. Pencapaian
suatu tujuan sebagaimana yang di maksud di sini meliputi pencapaian tujuan secara
individu, tujuan secara berkelompok dan tujuan organisasi tersebut. Maka dari itu, di
dalam sebuah organisasi akan selalu di lakukan evaluasi terhadap pencapaian-pencapaian
tujuan yang tentu diawali dengan evaluasi terhadap pencapaian tujuan secara individu
atau efektivitas kerja setiap pegawai.
DAFTAR PUSTAKA

Manullang, M. (2013). Pengantar Bisnis. Jakarta: Indeks.


Lyandra A.M., Y. D. (2020). Pengantar Bisnis. Tangerang Selatan: Unpam Press

Anda mungkin juga menyukai