SAP 1
Oleh:
Kelompok 1
Tresna Dewi Mnune (1506205060)
Ni Kadek Arie Oktaviantari (1506205065)
Putu Diandra Pradnyadewi Karmawan (1506205070)
Nyoman Candra Tri Wahyuni (1506205090)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya kami
dapat bekerja dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul “Good
Corporate Governance”. Dalam makalah ini kami memaparkan materi secara merinci mengenai
teori yang mendasari GCG, alasan diperlukannya GCG dan manfaat GCG.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf bila ada kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah kami di masa
depan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Agar mahasiswa mengetahui teori yang mendasari GCG.
1.3.2 Agar mahasiswa memahami alasan diperlukannya GCG.
1.3.3 Agar mahasiswa mengetahui manfaat dari GCG.
4
BAB II
PEMBAHASAN
6
bentuk opsi dan berbagai manfaat untuk tujuan menyelaraskan kepentingan
manajemen dengan pemegang saham.
3. Teori Kepelayanan (Stewardship Theory)
Teori Stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer
tidaklah termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran
hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi, sehingga teori ini mempunyai dasar
psikologi dan sosiologi yang telah dirancang dimana para eksekutif
sebagai steward termotivasi untuk bertindak sesuai keinginan prinsipal, selain itu
perilaku steward tidak akan meninggalkan organisasinya sebab steward berusaha
mencapai sasaran organisasinya.
Teori ini didesain bagi para peneliti untuk menguji situasi dimana para eksekutif
dalam perusahaan sebagai pelayan dapat termotivasi untuk bertindak dengan cara
terbaik pada principalnya (Donaldson dan Davis, 1989, 1991).
4. Teori Ekuitas Residual (Residual Equity Theory)
Tujuan dari pendekatan ekuitas residual adalah memberikan informasi yang lebih
baik kepada pemegang saham biasa untuk pengambilan keputusan investasi. Konsep
entltas ini memandang pemegang saham biasa (residual equity) sebagai pusat
perhatian akuntansi. Pendekatan ini sebenarnya tidak berbeda dengan sudut pandang
pemihk (proprietary concept) dalam teori entitas yang telah dijelaskan di atas. Hanya
dalam pendekatan ini, yang dimaksud pemillk adalah pemegang saham biasa.
Pemegang saham istimewa dianggap sebagai pihak luar sehingga dividen yang
dibagikan untuk merekadipandang sebagai biaya.
Persamaan akuntansi merefleksi konsep ini sebagai berikut :
10
proyek yang tidak menguntungkan berkaitan dengan modal yang telah ditanamkan
oleh investor. Berikut merupakan alasan diperlukannya GCG :
1. Mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang
didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi
serta kesetaraan dan kewajaran.
2. Mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ
perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Mendorong pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
agar dalam
membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang
tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
4. Mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan.
5. Mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap
memperhatikan pemangku kepentingan lainnya.
6. Meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional maupun internasional,
sehingga
meningkatkan kepercayaan pasar yang dapat mendorong arus investasi dan
pertumbuhan
ekonomi nasional yang berkesinambungan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Terdapat delapan teori yang mendasari Good Corporate Governance (GCG) yaitu Teori
Entitas (Entity Theory), Teori Keagenan (Agency Theory), Teori Kepelayanan (Stewardship
Theory), Teori Ekuitas Residual (Residual Equity Theory), Teori Dana (Fund Theory), Teori
Pemangku Kepentingan (Stakeholder Theory), Teori Kontrak (Contracting Theory), dan
Teori Biaya Transaksi (Cost Transaction). GCG dikatakan penting karena terdapat beberapa
alasan mengapa GCG itu diperlukan dalam perusahaan.
Alasannya, yaitu mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan, mendorong
pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, mendorong
pemegang saham, mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial perusahaan,
mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan
pemangku kepentingan lainnya dan meningkatkan daya saing perusahaan secara nasional
maupun internasional.
Adapun beberapa manfaat yang diperoleh dari GCG, yaitu: perusahaan dapat
meminimalkan agency cost, perusahaan dapat meminimalkan cost of capital, proses
pengambilan keputusan akan berlangsung secara lebih baik sehingga akan menghasilkan
keputusan yang optimal, dapat diminimalkannya tindakan penyalahgunaan wewenang oleh
pihak direksi dalam pengelolaan perusahaan, nilai perusahaan di mata investor akan
meningkat, bagi para pemegang saham akan menaikkan nilai saham mereka dan juga nilai
dividen yang akan mereka terima, motivasi dan kepuasan kerja karyawan juga diperkirakan
akan meningkat, tingkat kepercayaan para stakeholders kepada perusahaan akan meningkat,
dan meningkatkan kualitas laporan keuangan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Dwiridotjahjono, Jojok. 2016. Penerapan Good Corporate Governance : Manfaat Dan
Tantangan Serta Kesempatan Bagi Perusahaan Publik Di Indonesia.Journal.unpar.ac.id
Putri, I G.A. Made Asri Dwija, dan I G. KetutAgung Ulupui. 2017. Pengantar Corporate
Governance. Denpasar: CV. Sastra Utama
https://student.unud.ac.id/nitasryalestari/news/57230 (diakses pada tanggal 11 Februari 2018)
15