MAKALAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Nilai Ulangan Tengah Semester
Mata Kuliah Komputer Aplikasi IT I
Oleh:
Chairunasya Sakilla
NIM. 20922074
Chairunasya Sakilla
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................................3
2.1 Latar Belakang Munculnya Good Corporate Governance..............................................3
2.2 Definisi Good Corporate Governance............................................................................4
2.3 Tujuan Good Corporate Governance.............................................................................5
2.4 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance.................................................................6
BAB III PEMBAHASAN TEORI....................................................................................................9
3.1 GCG dan Hukum Perseroan di Indonesia.......................................................................9
3.2 Organisasi Khusus dalam Penerapan GCG......................................................................9
3.3 GCG dalam BUMN........................................................................................................12
3.4 GCG dalam Pengawasan Pasar Modal Indonesia.........................................................12
3.5 GCG Perbankan Indonesia............................................................................................13
BAB IV PENUTUP....................................................................................................................14
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................14
4.2 Saran............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................xv
BIODATA PENULIS..................................................................................................................xvi
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana GCG dalam Hukum Perseroan di Indonesia?
2. Organisasi Khusus dalam Penerapan GCG?
3. Bagaimana GCG dalam BUMN?
4. Bagaimana GCG dalam Pengawasan Pasar Modal?
5. Bagaimana GCG Perbankan Indonesia?
2
BAB II LANDASAN TEORI
Salah satu dampak signifikan yang terjadi adalah krisis ekonomi di suatu negara,
dantimbulnya praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sebagai akibat adanya
tata kelolaperusahaan yang buruk oleh perusahan-perusahaan besar yangmana
mengakibatkanterjadinya krisis ekonomi dan krisis kepercayaan para
investor, seperti yang terjadi diAmerika pada awal tahun 2000 dan tahun 2008
yang mengakibatkan runtuhnya beberapaperusahan besar dan ternama dunia;
disamping juga menyebabkan krisis global dibeberapabelahan negara dunia. Sebagai
contoh, untuk mengatasi krisis tersebut, pemerintah amerikamengeluarkan
Sarbanes-Oxley Act tahun 2002; undang-undang dimaksud berisikanpenataan
kembali akuntansi perusahaan publik, tata kelola perusahaan dan
perlindunganterhadap investor. Oleh karena itu, undang-undang ini menjadi acuan
awal dalam penjabarandan penciptaan GCG di berbagai negara.
3
Konsep GCG belakangan ini makin mendapat perhatian masyarakat
dikarenakanGCG memperjelas dan mempertegas mekanisme hubungan antar
para pemangkukepentingan di dalam suatu organisasi yang mencakup :
4
dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem
yangmengarahkan dan mengendalikan perusahaan”
3) Sukrisno Agoes (2006)
Tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu sistem yang
mengatur hubunganperan dewan komisaris, para direksi, pemegang saham,
dan pemangku kepentingan lainnya.Tata kelola perusahaan yang baik juga
disebut sebagai suatu proses yang transparan ataspenentuan tujuan
perusahaan, pencapaiannya, dan penilaian kinerjanya.
4) Organization for Economics Cooperation and Development (OECD)(dalam
Tjager dkk, 2004)
The structure through which shareholders, directors, managers,
set of the boardobjectives of the company, the means of attaining
those objectives and monitoringperformance. [Suatu struktur yang
terdiri atas para pemegang saham, direktur, manager,seperangkat
tujuan yang ingin dicapai perusahaan, dan alat-alat yang akan digunakan
dalammencapai tujuan dan memantau kinerja.
5
II.4 Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance
Gambar 1 https://blog.olahkarsa.com/csr-sebagai-langkah-menuju-good-corporate-governance/
1. Transfaransi
Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan serta mudah
diakses dan dipahami oleh stakeholder, termasuk hal-hal penting untuk
pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur, dan pemangku
kepentingan lainnya. Pedoman pokok transparansi meliputi:
a) Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu,
memadai, jelas, akurat, dan dapat diperbandingkan serta mudah
diakses stakeholder.
b) Informasi yang harus diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran usaha
dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi
pengurus.
c) Pemegang saham pengendali, kepemilikan saham, sistem manajemen
risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem
pelaksanaan GCG, serta kejadian penting yang memengaruhi kondisi
perusahaan.
d) Prinsip keterbukaan yang dianut perusahaan tidak mengurangi
kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai
peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.
e) Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional
dikomunikasikan kepada stakeholder.
6
2. Akuntanbilitas
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerja secara
transparan dan wajar. Pengelolaan perusahaan diarahkan pada pencapaian
tujuan organisasi dengan tetap mempertimbangkan kepentingan pemegang
saham dan stakeholder lain. Pedoman pokoknya adalah:
a) Penetapan rincian tugas dan tanggung jawab setiap organ perusahaan
dan seluruh karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-
nilai perusahaan, dan strategi perusahaan.
b) Meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan
mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan
perannya dalam pelaksanaan GCG.
c) Kepastian adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam
pengelolaan perusahaan.
d) Kepemilikan ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang
konsisten dengan sasaran perusahaan, serta memiliki sistem reward
and punishment.
e) Setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada
etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati.
3. Independensi
Untuk menjalankan GCG, perusahaan harus dikelola secara
independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling
mendominasi dan tidak pula diintervensi oleh pihak lain. Pedoman pokok
prinsip independensi adalah:
a) Masing-masing organ perusahaan harus menghindari dominasi, tidak
terpengaruh kepentingan tertentu, beban dari conflict of interest dan
segala pengaruh atau tekanan, untuk menjamin pengambilan
keputusan yang objektif.
b) Masing-masing organ perusahaan harus melaksanakan fungsi dan
tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-
undangan, dan tidak saling melempar tanggung jawab.
7
4. Tanggung Jawab
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
menjalankan tanggung jawab masyarakat dan lingkungan untuk mendukung
kesinambungan usaha jangka panjang sekaligus mendapat pengakuan sebagai
good corporate citizen. Pedoman pokok prinsip ini adalah:
a) Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan
memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan peraturan perusahaan.
b) Perusahaan harus menjalankan tanggung jawab sosial, antara lain
peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di
sekitar perusahaan.
5. Fairness
Berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Pedoman pokok prinsip
ini adalah:
a) Pemberian kesempatan kepada stakeholder untuk memberikan
masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan
serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip
transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.
b) Perlakuan yang setara dan wajar kepada stakeholder sesuai dengan
manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan.
c) Pemberian kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan,
berkarir, dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa
membedakan SARA, gender, dan kondisi fisik.
8
BAB III PEMBAHASAN TEORI
9
Gambar 2 https://manjakan.com/tugas-komisaris/
10
yang dimilikinya untuk menjalankan tugasdemi kepentingan perusahaan. Jadi,
pengertiannya disini lebih luas dibandingkan pengertianpertama.
Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Jabatan sekretaris perusahaan menempati posisi yang sangat tinggi dan strategis
karenaorang dalam jabatan ini berfungsio sebagai pejabat penghubung atau semacam
public relationantar perusahaan dengan pihak luar perusahaan, khususnya bagi
perusahaan-perusahaan besaryang telah mendaftarkan sahamnya dibursa.
Tugas utama sekretaris perusahaan antara lainmenyimpan dokumenperusahaan,
daftar pemegang saham, risalah rapat direksi dan RUPS sertameyimpan dan
11
meyediakan informasi penting lainya bagi kepentingan seluruh
pemangkukepentingan.
Gambar 3 https://www.vector69.com/2020/08/logo-kementerian-bumn-2020-svg.html
12
III.5 GCG Perbankan Indonesia
Gambar 4 https://dewirosdyana.wordpress.com/2014/01/12/arsitektur-perbankan-indonesia-api/
Menyadari tata kelola perbankan di Indonesia masih lemah, dalam upaya menata
kembalimanajemen dan kegiatan perbankan di Indonesia, Bank Indonesia
mengeluarkan peraturan No8/4/PBI/2006 pada tanggal 30 januari 2006
tentang implementasi GCG oleh Bank-bankkomersial. Secara garis besar,
peraturan ini mengatur tentang:
13
BAB IV PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Good corporate governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan
mengendalikanperusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua
stakeholder. Konsep inimenekankan pada dua hal yakni, pertama, pentingnya hak
pemegang saham untuk memperolehinformasi dengan benar dan tepat pada
waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untukmelakukan pengungkapan
(disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semuainformasi kinerja
perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.Terdapat empat komponen utama
yang diperlukan dalam konsep Good CorporateGovernance, yaitu fairness,
transparency, accountability, dan responsibility. Keempat komponentersebut penting
karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten terbuktidapat
meningkatkan kualitas laporan keuangan dan juga dapat menjadi penghambat
aktivitasrekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak
menggambarkan nilai fundamentalperusahaan.
IV.2 Saran
Untuk dapat memperoleh tata kelola perusahaan yang baik, kita perlu
memahamilebih dalam tentang Good Corporate Governance yang mana dapat
membantu kitamembentuk perusahaan yang baik sesuai dengan tujuan yang
ditentukan oleh perusahaansebelumnya. Oleh sebab itu, pembahasan ini dapat
membantu para pembaca untuk dapatdijadikan referensi yang mengacu pada tata
kelola perusahaan yang baik
14
DAFTAR PUSTAKA
Arafat, W. M. (October 2009). Smart Strategy for 360 degree GCG (Good Corporate
Governance). Skyrocketing Publisher.
Becht, M. P. (October 2002; updated August 2004). Corporate Governance Control. ECGI -
Finance Working Paper No. 02/2002.
Dwinda, A. (Januari 2021). 5 prinsip dasar Good Corporate Governance. GLINTS FOR
EMPLOYERS BLOG.
xv
BIODATA PENULIS
xvi