100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
631 tayangan11 halaman
Dokumen tersebut membahas strategi penetapan harga untuk berbagai jenis produk dan diskriminasi harga, termasuk diskriminasi harga tingkat satu, dua, dan tiga serta dumping internasional, serta beberapa kiat penetapan harga dalam praktik seperti mark-up pricing dan bundling."
Dokumen tersebut membahas strategi penetapan harga untuk berbagai jenis produk dan diskriminasi harga, termasuk diskriminasi harga tingkat satu, dua, dan tiga serta dumping internasional, serta beberapa kiat penetapan harga dalam praktik seperti mark-up pricing dan bundling."
Dokumen tersebut membahas strategi penetapan harga untuk berbagai jenis produk dan diskriminasi harga, termasuk diskriminasi harga tingkat satu, dua, dan tiga serta dumping internasional, serta beberapa kiat penetapan harga dalam praktik seperti mark-up pricing dan bundling."
• Penetapan Harga Berbagai jenis Produk yang memiliki Keterkaitan Permintaan ;bersifat substitusi dan komplementer • Penetapan Harga Diskriminasi ; diskriminasi tingkat satu, tingkat dua dan tingkat tiga serta diskriminasi internasional • Penentuan Harga dalam Praktik ; beberapa kiat dan strategi Penetapan Harga berbagai Produk yang terkait
• Produk-produk yang dijual perusahaan dapat memiliki
keterkaitan sebagai barang substitusi atau barang komplementer • Hubungan antar permintaan mempengaruhi keputusan penentuan harga yang dilakukan perusahaan melalui dampaknya terhadap pendapatan marginal (MR) • Jika perusahaan menghasilkan dua jenis barang A dan B, maka : MRA = TRa/ Qa + TRb / Qa dan MRB = TRb/ Qb + TRa / Qb • TRb / Qa mengukur perubahan penerimaan total dari penjualan produk B , yang terjadi karena penjualan satu unit tambahan produk A. Jika nilainya positif menunjukkan produk A dan B bersifat subtitusi dan jika nilainya negatif menunjukkan A dan B komplementer. • TRa / Qb mengukur perubahan penerimaan total dari penjualan produk A, yang terjadi karena penjualan satu unit tambahan produk B. Jika nilainya positif menunjukkan produk A dan B bersifat subtitusi dan jika nilainya negatif menunjukkan A dan B komplementer • Kesimpulan : keputusan penentuan harga dan output yang optimum perlu memperhitungkan dampak total (yaitu dampak langsung dan dampak marginal silang) akibat perubahan harga sebuah produk. Penetapan Harga Diskriminasi
• Diskriminasi harga adalah penentuan harga yang berbeda-beda,
pada kuantitas yang berbeda pada sebuah produk, pada waktu yang berbeda untuk setiap pelanggan yang berbeda, atau pasar yang berbeda,TETAPI bukan berdasarkan perbedaan biaya. • Contoh ; penetapan harga oleh perusahaan telepon , listrik, jasa kesehatan dan hukum, tarif hotel , dsb. • Tiga syarat agar diskriminasi harga dapat dilakukan : a) Perusahaan harus memiliki kemampuan pengendalian harga (price maker) b) Elastisitas permintaan produk berbeda-beda pada pasar yang berbeda c) Perusahaan harus mampu melakukan segmentasi pasar. 3 Jenis Diskriminasi Harga
• Tujuan diskriminasi harga adalah untuk meningkatan
pendapatan dan laba total perusahaan dengan mengambil seluruh atau sebagian surplus konsumen 1) Diskriminasi harga tingkat pertama ; adalah penjualan SETIAP UNIT produk secara terpisah dan mengenakan harga setinggi mungkin bagi setiap unit produk (lihat gambar grafiknya) : Harga tertinggi adalah mendekati $6 per unit pertama dan harga terendah $ 2, sehingga TR = $ 160 Untuk menerapkan diskriminasi jenis ini, perusahaan harus memiliki pengetahuan yang akurat tentang kurva permintaan masing-masing konsumen individu. 2) Diskriminasi harga tingkat kedua; adalah penentuan harga per unit yang sama untuk SEKELOMPOK PRODUK tertentu yang dijual kepada setiap pelanggan, kemudian memberikan harga yang lebih murah per unitnya untuk SEKELOMPOK TAMBAHAN produk tersebut seterusnya. • Dengan diskriminasi ini, perusahaan hanya mengambil sebagian surplus konsumen • Contoh : perusahaan menetapkan harga $ 4 per unit untuk 20 unit produk pertama, dan $ 2 per unit untuk kelompok berikutnya, maka TR perusahaan adalah ( 4 x 20) + (2 x 20 ) = $ 120. Jika perusahaan tidak menetapkan diskriminasi harga, dengan harga jual produk $2 , TR = 2 x 40 = $80. • Diskriminasi harga tingkat kedua terbatas pada produk dan jasa yang mudah diukur seperti kwh listrik, meter kubik air, jumlah lembar fotocopy. Dsb. 3) Diskriminasi harga tingkat ketiga ; adalah penentuan harga yang berbeda-beda untuk produk yang sama dalam pasar yang berbeda, sehingga pendapatan marginal (MR) dari unit terakhir yang dijual dalam setiap pasar sama dengan biaya marginal (MC) untuk menghasilkan produk tersebut.Perusahaan akan memaksimumkan laba totalnya apabila MR1 = MR2 = MC. • Diskriminasi harga model ini juga memerlukan syarat : perusahaan harus mempunyai kekuatan menentukan harga , elastisitas permintaan di kedua pasar berbeda dan pasarnya harus dapat dipisahkan. • Contoh : penerapan tarif listrik untuk rumah tangga lebih tinggi dari listrik untuk industri, karena permintaan rumah tangga kurang elastis (tidak punya alternatif) terhadap harga, sementara industri memiliki alternatif mesin genset. • Diskriminasi harga tingkat ketiga secara matematis :Diketahui ; Permintaan di pasar pertama : Q1 = 120 – 10 P1 atau P1 = 12 – 0,1 Q1, dan di pasar kedua Q2 = 120 – 20 P2 atau P2 = 6 – 0,05 Q2 dan biaya produksi untuk produk di kedua pasarTC = 90 + 2Q • Pertanyaan : tentukan jumlah output(Q1) dan harga (P1)di pasar pertama serta output (Q2)dan harga (P2)di pasar kedua agar tercapai laba maksimum. • MC = dTC/dQ = 2 • TR1 = P1.Q1 = (12-0,1Q1)Q1 = 12Q1 – 0,1 Q12 • TR2 = P2.Q2 = (6-0,05Q2)Q2 = 6Q2 – 0,05 Q22 • MR1 = dTR1/dQ1 = 12 – 0,2 Q1 • MR2 = dTR2/dQ2 = 6 – 0,1 Q2 • Syarat laba mak di pasar pertama : MR1 = MC, di pasar kedua MR2=MC ……………..sehingga diperoleh Q1 = 50 dan Q2 = 40 • Harga di pasar pertama P1 = $7 dan di pasar kedua P2 =$4 • TR1 = P1.Q1= 7x50 =350 dan TR2 = 4x40 = 160, sehingga TR = TR1+TR2 = 350+160 = $510 • TC = 90 + 2 Q = 90 + 2(Q1 +Q2) = 90 + 2(50+40) = $270 • Laba = TR-TC = 510 – 270 = $ 240. • Jika perusahaan tidak melakukan diskriminasi harga, berarti menjual dengan harga sama di kedua pasar (P1=P2), maka kurva permintaan adalah • Q = Q1+Q2 = 120-10P1 + 120 –20 P2, dan TC =90+2Q • karena P1+P2=P maka • Q = 120-10P+120-20P = 240-30P • Sehingga P = 8 – 0,0333Q • TR = PQ = 8Q – 0,0333Q2 dan MR = 8-0,0667Q • Syarat laba maksimum MR = MC 8-0,0667Q =2 0,0667Q = 6 sehingga Q = 89,955 = 90 • Sehingga P = 8 – 0,0333(90) = 8 – 2,997 = 5,003 = 5 • Nilai TR = PxQ = 5 x 90 = 450 (lebih kecil dari TR kalau melakukan diskriminasi) • Laba = TR – TC = 450 – 270 = 180 (juga lebih kecil dari laba jika melakukan diskriminasi). Diskriminasi Harga Internasional :Dumping • Dumping adalah pengenaan harga yang lebih murah di luar negeri dibandingkan harga di dalam negeri karena elastisitas harga permintaan di luar negeri lebih tinggi (konsumen luar negeri lebih peka terhadap harga). Ini disebut juga persistent dumping. • Predatory dumping adalah penjualan SEMENTARA sebuah produk di bawah biaya produksi atau pada tingkat harga lebih rendah di luar negeri agar bisa menyingkirkan pesaing di luar negeri, setelah itu harga kembali dinaikkan untuk memperoleh keuntungan monopoli yang baru terbentuk. • Sporadic dumping adalah penjualan sekali-sekali sebuah produk dibawah biaya produksi atau pada tingkat harga yang lebih rendah di luar negeri untuk menghabiskan kelebihan produksi yang bersifat sementara, atau tidak diperkirakan sebelumnya, tanpa harus menurunkan harga dalam negeri. • Contoh : Penjualan produk Jepang di AS(TV,chip komputer, Jasa), dan penjualan mobil Eropah di luar negeri. PENENTUAN HARGA DALAM PRAKTEK
1. Mark-up pricing : P = AVC + X% (AVC)
2. Product line pricing 3. Value pricing :penjualan barang berkualitas pada tingkat harga yang lebih rendah dari sebelumnya 4. Prestige pricing ;penentuan harga tinggi dengan sengaja untuk menarik konsumen yang berorientasi pada gengsi. 5. Bundling(penggabungan) penetapan harga dalam sebuah paket produk 6. Quantity discount pricing ;penetapan harga produk yang sama dalam jumlah banyak denga harga per unit lebih murah. 7. Promotion pricing 8. Two part tariff (penetapan harga bertingkat) 9. Tying (pengikatan):konsumen harus terlebih dahulu membeli produk inti dengan harga tertentu kemudian harus membeli produk pelengkapnya dengan harga tertentu pula.