BAB I dan II
Disusun Oleh :
1.
5. Manakah dari hal-hal berikut yang bukan merupakan asumsi dari kurva indiferens
(a) utilitas dapat diukur dengan skala kardinal,
(b) konsumen mendapatkan kepuasan dari barang-barang,
(c) konsumen akan memaksimumkan kepuasan,
(d) konsumen dapat menentukan pilihan-pilihan diantara barang-barang.
Asumsi dari kurva indiferens:
- Model utilitas secara ordinal
(kepuasan konsumen tidak dapat diukur dalam satuan apapun)
- Utilitas Konsumen = f (barang X, Y, Z, …)
- Keseimbangan kepuasan konsumen
-
- Maksimisasi Kepuasan konsumen dibatasi garis anggaran (budget line)
- Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk kepada
kendala anggaran yang ada.
- Konsumen mempunyai suatu skala preferensi.
- Marginal Rate of Subsititution(MRS)akan menurun setelah melampaui suatu
tingkat utilitas tertentu.MRS adalah jumlah barang Y yang bisa diganti oleh
satu unit barang X,pada tingkat kepuasan yang sama
Jadi yang bukan asumsi dari kurva indiferens adalah (a) utilitas dapat diukur
dengan skala kardinal, (b) konsumen mendapatkan kepuasan dari barang barang.
6. Manakah dari hal-hal berikut yang bukan merupakan ciri dari fungsi preferensi
ordinal?
(a) rangkingnya bersifat transitif,
(b) jumlah yang lebih banyak adalah yang lebih diinginkan,
(c) konsumen mungkin tidak tertarik antara dua kelompok barang,
(d) perubahan pendapatan akan menggeser garis anggaran.
Jawaban :
Ciri fungsi preferensi ordinal:
- Menyatakan bahwa tidak semua kepuasan dapat diukur dengan angka pasti
apalagi dengan memberi kepuasan masing masing barang atau jasa. Utiliti disini
diukur berdasarkan ranking.
- Dengan demikian, teori mengenai Kepuasan (Utility) ini adalah sejumlah
kombinasi dari mengkonsumsi barang yang tidak perlu dipisahkan antara unsur
yang satu dengan yang lainnya.
- Dalam teori modern, indeks utility adalah mepresentasikan preferensi ordinal
konsumen. Para ahli membuat model maksimasi utility dengan menggunakan
peralatan matematis karena dianggap sangat cocok untuk digunakan, yang jelas
hasilnya tidak memilih angka tertinggi melainkan memilih mana yang bundle
yang sangat sesuai dengan anggaran yang tersedia.
-Jadi yang bukan ciri fungsi preferensi ordinal adalah (d) perubahan pendapatan
akan menggeser ke garis anggaran.
7. Manakah dari hal-hal berikut yang bukan merupakan cirri dari kurva indiferens?
(a) berslope positif,
(b) tidak saling berpotongan,
(c) semakin jauh dari titik asal (origin) kepuasan semakin tinggi,
(d) berslope negatif.
Jawaban :
Ciri kurva indiferens:
- Terdapat banyak kurva indiferens, U1, U2, U3,... Un. Susunan kurva
indiferen disebut peta indiferen.
- Kurva indiferen yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi
- Kurva turun dari kiri atas ke kanan bawah.
- Kurva indiferen mempunyai arah (slope) negatif.
- Dua kurva indiferen tidak berpotongan.
- Sesuai dengan sifat yang ketiga, kurva indiferen mencekung terhadap
titik O.
- Kemiringan (slope) kurva indiferens menunjukkan Laju Substitusi
Marginal (Marginal Rate of Substitussions=MRS)
Jadi yang bukan ciri dari kurva indiferens hanya (a) yaitu berslope positif
8. Jelaskan hubungan MRS dengan slope kurvaindiferens !
Jawaban :
- Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat
kepuasannya.
- Mempunyai kemiringan yang negatif (konsumen akan mengurangi barang
yang satu apabila ia menambah jumlah barang lain yang ia konsumsi)
- Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah
yang harus ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah barang yang
dikonsumsi.
- Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada
suatu kurva indiferens yang berbeda.
Hubungan MRS dengan kurva indiferens ada hubungannya dengan ciri-ciri
kurva diatas yaitu:
- MRS akan menurun sepanjang suatu kurva indiferens. Jumlah barang Y
yang bisa diganti oleh satu unit barang X, pada kurva indiferens yang sama,
akan menurun jika rasio antara barang X dan Y naik. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kurva tersebut akan cembung ke arah origin.
- Besarnya MRS sama dengan nilai negatif dari slope ukuran indiferens.
Karena slope ukuran indiferens selalu negatif maka MRS akan selalu positif.
10. Manakah dari hal-hal berikut yang bukan merupakan cirri dari garis anggaran (a)
berslope negatif, (b) linier jika harga konstan, (c) MRS menurun, (d) bergeser ke
kanan jika jumlah anggaran naik.
Jawaban :
Yang bukan merupakan ciri dari garis anggaran adalah (c) MRS menurun
12. MRS sama dengan 5 menunjukkan bahwa (a) 1 unit barang X dapat digantikan
dengan oleh 5 unit barang Y tanpa menurunkan tingkat kepuasan, (b) harga barang X
5 kali lebih besar dari harga barang Y, (c) 5 unit barang X bisa digantikan oleh 1 unit
barang Y sedangkan kepuasan tidak berubah, (d) tidak ada jawaban yang benar.
Jawaban :
MRS sama dengan 5 menunjukkan bahwa 5 unit barang y dapat ditukar dengan 1 unt
barang x, berarti dalam soal diatas sama saja dengan 1 unit barang x dapat ditukar
dengan 5 unit barang y
13. Jelaskan mengapa kumpulan barang yang memaksimumkan kepuasan adalah suatu
posisi keseimbangan bagi konsumen!
Jawaban :
Pilihan Konsumen
Seorang konsumen akan memilih sekelompok barang yang memaksimumkan
kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Sekelompok barang
yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi tersebut harus memenuhi 2 syarat :
- Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indeferens tertinggi bersinggungan
dengan garis anggarannya.
- Keadaan tersebut akan terjadi pada titik singgung antara kurva indeferens
tertinggi dengan garis anggaran.
Syarat keseimbangan : MRS = Px/Py
Titik C pada gambar 4.5 merupakan titik singgung antara kurva indeferens dengan
garis anggaran. Oleh karena itu, slope kedua kurva tersebut harus sama pada titik
tersebut.
Slope kurva indeferens = (-DY/DX) = - MRS
Slope garis anggaran = - Px/Py
14. Jelaskan hubungan antara kurva konsumsi harga (pcc) dengan kurva permintaan!
Jawaban:
Kurva konsumsi harga (pcc) merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi
produk yang dikonsumsi yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada
konsumen pada berbagai tingkat harga (menggambarkan bagaimana konsumen
bereaksi terhadap perubahan harga suatu barang, sedangkan harga barang lain dan
pendapatan tidak berubah).sedangkan, kurva permintaan merupakan grafik yang
menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan
dapat dibeli konsumen. Kurva ini digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam
pasar kompetitif dan seringkali digabung dengan kurva penawaran untuk
memperkirakan titik ekuilibrium (saat jumlah penawaran dan permintaan
sama).Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu. Singkatnya permintaan adalah
banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat
harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Faktor-
faktor yang mempengaruhi permintaan:
15. Jelaskan hubungan antara kurva konsumsi harga (pcc) dengan kurva permintaan!
Jawaban :
Kurva konsumsi harga (pcc) merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi
produk yang dikonsumsi yang memberikan kepuasan (utilitas) maksimum kepada
konsumen pada berbagai tingkat harga (menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi
terhadap perubahan harga suatu barang, sedangkan harga barang lain dan pendapatan
tidak berubah).sedangkan, kurva permintaan merupakan grafik yang menggambarkan
hubungan antara harga dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat dibeli konsumen.
Kurva ini digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar kompetitif dan
seringkali digabung dengan kurva penawaran untuk memperkirakan titik ekuilibrium
(saat jumlah penawaran dan permintaan sama).Permintaan adalah keinginan konsumen
membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Singkatnya permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar
tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam
periode tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
16. Model apa yang dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan pilihan konsumen
antara 2 kumpulan barang jika terjadi perubahan harga, pendapatan, dan lain-lain
Jawaban :
Analisis Perilaku Konsumen
Teori dan Perilaku Konsumen
Teori konsumen digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan produk-produk yang
akan dipilih oleh konsumen (rumah tangga), pada tingkat pendapatan dan harga tertentu.
Teori ini juga digunakan untuk mendapatkan kurva permintaan. Pendekatan yang
digunakan dalam menganalisis penentuan pilihan konsumen ini ada 3 yaitu pendekatan
utilitas, pendekatan kurva indiferens, dan pendekatan atribut. Pendekatan terakhir
merupakan pendekatan yang paling baru. Namun pendekatan yang sering digunakan
adalah pendekatan indiferens.
Pendekatan Utilitas
Pendekatan ini menganggap bahwa kepuasan konsumen yang diperoleh dari
pengonsumsian barang – barang dan jasa dapat diukur dengan cara yang sama seperti
untuk berat atau tinggi badan seseorang. Pendekatan ini disebut juga pengukuran
cardinal.
Asumsi-asumsi Pendekatan Utilitas
1. Tingkat utilitas total yang dicapai seseorang konsumen merupakan fungsi dari
kuantitas berbagai barang yang dikonsumsinya :
Utilitas = U(barang X, barang Y, barang Z, …)
2. Konsumen akan memaksimumkan utilitasnya dengan tunduk pada kendala
anggarannya
3. Utilitas dapat diukur secara cardinal
4. Marginal utility (MU) dari setiap unit tambahan barang yang dikonsumsi akan
menurun .
MU adalah perubahan total utility (TU) yang disebabkan oleh tambahan satu unit
barang yang dikonsumsi, ceteris paribus.
Tabel 1,1
Hubungan antara TU dengan MU
=
Contoh :jika kaidah diatas tidak terpenuhi, maka konsumen bisa “mengatur” lagi alokasi
pengeluarannya untuk menaikkan tingkat utilitas yang diperolehnya.
Tabel 1.2
Marginal Rate of Subtitution
Pilihan Konsumen
Seorang konsumen akan memilih sekelompok barang yang memaksimumkan
kepuasannya dengan tunduk kepada kendala anggaran yang ada. Sekelompok barang
yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi tersebut harus memenuhi 2 syarat :
1. Keadaan tersebut terjadi pada saat kurva indiferens tertinggi bersinggungan dengan
garis anggaran
2. Keadaan tersebut terjadi pada titik singgung antara kurva indiferens tertinggi dengan
garis anggaran
Pendekatan Atribut
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Kelvin Lanchaster pada tahun 1966.
Teori-teori sebelumnya menggunakan asumsi bahwa yang diperhatikan oleh konsumen
adalah produknya, maka pendekatan atribut ini di dasarkan pada asumsi bahwa
perhatian konsumen bukan terhadap produk secara fisik, melainkan lebih ditujukan
kepada atribut produk yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan atribut suatu barang
adalah semua jasa yang dihasilkan dari penggunaan dan atau pemilikan barang tersebut.
Atribut sebuah mobil antara lain meliputi jasa pengangkutan, prestise, privacy,
keamanan, kenyamanan dan sebagainya. Dalam pendekatan atribut diasumsikan bahwa
rumah tangga telah membagi-bagi anggaran untuk tiap kelompok kebutuhan. Misalnya,
untuk pangan,sandang, perumahan, kesehatan dan sebagainya. Persoalan selanjutnya
adalah
Konsumen mendapatkan kepuasan dari pengonsumsian atribut. Namun
demikian, konsumen harus membeli produk untuk memperoleh atribut tersebut. Jadi
produk itu merupakan alat untuk menyampaikan atribut dalam proses konsumsi.
Sebagai contoh table 1.3 melukiskan seorang konsumen yang biasa makan diluar rumah
di enam restoran (A B C D E F). Atribut pada 6 restoran tersebut digambarkan pada
table dibawah ini.
TABEL 1.3
Atribut dan Harga Makan di Enam Restoran
1. Kurva Engel menghubungkan berbagai kuantitas suatu barang yang akan dibeli
konsumen pada berbagai tingkat
(a) Harga (b) kepuasan(utility)
(c) Pendapatan (d) Tidak ada jawaban yang benar
Jawaban :
(c) Pendapatan
3. Jika suatu barang adalah Inferior, maka slope kurva Engel akan
(a) Negatif (b) Nol
(c) positif (d) Tak hingga
Jawaban :
(a)Negatif
4.Apakah guna dari efek substitusi dan efek pendapatan bagi ekonom ?
Jawaban:
Perbedaan efek subtitusi dan efek pendapatan dapat digunakan untuk menentukan
apakah suatu barang merupakan barang normal, superior, inferior, atau giffen.
Pengertian barang normal adalah barang yang memiliki efek pendapatan selalu positif,
sedangkan barang superior dapan ditentukan bila efek pendapatan lebih besar daripada
nilai absolut efek subtitusi apabila efek pendapatan negative dan lebih besar daripada
nilai absolut efek subtitusi maka akan menimbulkan efek total yang negative pula. Jenis
barang ini disebut sebagai barang giffen. Gejala tidak berlakunya hukum permintaan
pada barang giffen disebut giffen paradox, karena pendapatan atau anggaran yang lebih
tinggi justru mengurangi jumlah barang yang diminta.
6. Efek substitusi akan selalu (a) nol, (b) positif, (c) kurang dari satu, (d) negatif
Hal ini menunjukkan bahwa efek substitusi selalu bernilai positif.
9. Harga dan kuantitas yang diminta tidak akan berhubungan terbalik dengan salah satu
kasus berikut (a) barang superior, (b) barang independen, (c) barang inferior, (d)
barang inferior yang efek pendapatannya lebih besar dari efek substitusinya.
Jawaban :
Harga dan kuantitas yang diminta tidak akan berhubungan terbalik dengan salah satu
kasus dengan barang inferior yang efek pendapatannya lebih besar dari efek
substitusinya.
10. Slope kurva permintaan untuk barang superior akan (a) negatif, (b) positif, (c) nol,
(d) tidak dapat ditentukan.
Jawaban :
Slope kurva permintaan untuk barang superior tidak dapat ditentukan karena kurva
permintaan hanya melihat dari segi jumlah barang dengan harga barang, tidak
melihat dari jumlah pendapatan konsumen.
12. Semua barang inferior adalah barang Giffen. Betul atau salah?
Jawaban :
Salah karena tidak semua barang inferior adalah barang giffen, tetapi barang giffen
merupakan barang inferior
13. apakah surplus konsumen itu?
Jawaban :
Surplus konsumen adalah perbedaan antara jumlah maksimum yang bersedia
dibayar konsumen untuk sebuah barang dengan jumlah sebenarnya yang dibayar
konsumen.
Misalnya, seorang mahasiswa bersedia membayar $13 untuk karcis konser rock,
walaupun dia seharusnya hanya membayar $12. Sisa $1 adalah surplus
konsumennya. Bila kita menjumlahkan surplus konsumen dari semua konsumen
yang membeli suatu barang, kita akan memperoleh ukuran surplus konsumen
agregat.
Mengaplikasikan Surplus Konsumen
Surplus konsumen merupakan aplikasi penting dalam ilmu ekonomi. Apabila
dijumlahkan dari antara banyak individu, surplus konsumen mengukur agregat
manfaat yang diperoleh konsumen dengan membeli barang di pasar. Apabila kita
mengkombinasikan surplus konsumen dengan agregat laba yang diperoleh produsen,
kita dapat mengevaluasi baik biaya maupun keuntungan tidak hanya untuk struktur
pasar alternatif, tetapi juga untuk kebjakan public yang mengubah perilaku
konsumen dan perusahaan dalam pasar tersebut.
Surplus Konsumen Secara Umum
Untuk pasar secara keseluruhan, surplus konsumen dapat diukur dengan area di
bawah kurva permintaan dan diatas garis yang menunjukkan harga pembelian
barang. Surplus konsumen dengan mudah dapat dihitung jika kita mengetahui kurva
permintaannya. Gambar kurva permintaan yang terlihat seperti tangga bukannya
garis lurus menunjukkan kita bagaimana mengukur nilai yang diperoleh konsumen
dengan membeli karcis dalam jumlah berbeda. Tetapi karena dalam pasar biasanya
jumlah yang diukur adalah ribuan jadi kurva permintaan pasar bentuknya jadi garis
lurus.
Besarnya surplus konsumen dapat diketahui dengan mencari luas segitiga yang
terbentuk.
.
Elastisitas biasa disimbolkan sebagai 'E', 'e' atau epsilon kecil, 'ε'. Selain elastisitas linier
tersebut ada juga elastisitas non linier
Mengapa elastisitas perlu di kaji lebih mendalam oleh sebuah perusahaan atau
industry ?
Elastisitas perlu dikaji lebih dalam oleh perusahaan atau industri karena untuk
mengetahui harga pasar agar konsumen/pembeli dapat membeli barang kebutuhan
mereka, karena apabila harga yang diberikan oleh sebuah perusahaan terhadap
produknya terlalu tinggi masyarakat akan mencari barang lain untuk memenuhi
kebutuhan mereka yang tentunya harganya lebih sesuai dengan pendapatan mereka.
Jelaskan konsep elastisitas harga permintaan dan penawaran, silang dan pendapatan!
- Elastisitas silang
Kecenderungan perubahan permintaan suatu barang disebabkan terjadi perubahan
harga barang lain.
- Elastisitas pendapaatan
Kecenderungan perubahab permintaan suatu barang yang disebabkan oleh perubahan
pendapatan masyarakat.
Konsep elastisitas dalam ekonomi merupakan konsep yang berdasarkan atas tingkat
harga suatu barang itu sendiri dan juga pendapatan masyarakat itu sendiri. Kemudian
Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam
menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi
kemakmuran. Dalam bidang perekonomian daerah, konsep elastisitas dapat
digunakan untuk memahami dampak dari suatu kebijakan dan dapat menganalisis
dampak kenaikan pendapatan daerah terhadap pengeluaran daerah atau jenis
pengeluaran daerah tertentu.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya
sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya
rasa kenyang). Contoh lainnya yang sejenis adalah bensin. Jika harga bensin naik,
tingkat penurunan penggunaannya biasanya tidak sebesar tingkat kenaikan harganya. Ini
karena kita tetap membutuhkan bensin untuk bepergian. Sama halnya, ketika harganya
turun, kita juga tidak mungkin bepergian terus menerus demi menikmati penurunan
harga tersebut. Karakteristik produk yang seperti ini mengakibatkan permintaan menjadi
tidak elastis.
- Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh
produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis
permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak
elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan
uniter elastis.
- Permintaan elastis : elastisitas > 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering
terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan
ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
- Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga.
Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di
pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0.
Dengan demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya
bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu
barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat
yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda.
Grafik Penjelasan