Anda di halaman 1dari 29

ELASTISITAS

Konsep dan penerapan


Elastisitas dalam analisis bisnis; elastisitas
permintaan, elastisitas penawaran.
Elastisitas Permintaan
• Mengidentifikasi sifat dari suatu produk terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhinya, antara lain;
– Harga Produk, (-)
– Harga Produk lain yang berhubungan,
• Substitusi produk, (-)
• Komplementer produk, (+)
– Penghasilan masyarakat,
• Barang normal, (+)
• Barang inferior, (-)
– Selera dan Preferensi konsumen, (+)
– Ekspektansi
– Jumlah konsumen potensial dari suatu produk
• Fungsi Permintaan,
Qdx = f(Px, Py(s), Py(k), I, T, E, N)
Koefisien Elastisitas
• Elastisitas Titik (point  Elastisitas Busur (Arc elasticity)
elasticity) titik A B; B A busur CD
P P

Q /( q1  q 2) / 2 Q ( P1  P 2) / 2
P1 A eP
d 1 Catau  
P /( p1  p 2) / 2 P (Q1  Q 2) / 2
B P2 D
P2

0 Q1 Q2 0 Q1 Q2 Q
Q
• Secara matematis  Secara matematis
Q / Q Q P
ed  atau  
P / P P Q
ed = Elastisitas permintaan ed = Elastisitas permintaan
∆Q =Perubahan quantitas
∆Q =Perubahan quantitas
∆P = Perubahan harga
∆P = Perubahan harga
Elastisitas Harga Permintaan
• Kecenderungan perubahan permintaan barang X yang
disebabkan perubahan harga barang X itu sendiri.
Persamaan; 40  20 4
edxA  B  
Qdx / Qx Qdx Px 2  4 20
edx  atau  
Px / Px Px Qx  10 
1
5
Fungsi permintaan;  2
Qdx = 60 -10Px 20  40 2
edxB  A  
Titik Harga Quantitas 4  2 40
1
A 4 20  2 
20
B 2 40
 0,1
Hubungan Elastisitas Harga dengan Total
Revenue (TR)P
E>1 (elastis)
• TR = P x Q E=1 (uniter)
• Misalnya digunakan .
persamaan permintaan E<1
linear; P = a – bQ maka, (inelastis)

• TR = (a-bQ) x Q = aQ –bQ2 0 Q

Harga E>1 E=1 E<1


P TR TR tetap TR
P TR TR tetap TR
Elastisitas Pendapatan
• Kecenderungan perubahan permintaan yang disebabkan oleh
perubahan pendapatan masyarakat.
• Persamaan; Qdx / Qx Qdx I
eI  atau  
I / I I Qx
• Misalnya, jika penghasilan konsumen meningkat 10% permintaan
barang X meningkat sebesar 15%. Koefisien elastisitas pendapatan
terhadap permintaan barang X adalah
%Qd 15%
eI    1,5
%I 10%

•Barang Normal, EI positif


•Barang Superior, EI positif
•Barang Inferior, EI negatif
• Umumnys nilai Ei positif, karena kenaikan pendapatan
(nyata) akan meningkatkan permintaan.
• Makin besar nilai Ei, elastisitas pendapatan nya makin
besar.
• Barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal
(normal goods).
• Bila nilai Ei antara 0 sampai 1, barang tersebut
merupakan kebutuhan pokok (essential goods).
• Barang dengan Ei > 1 merupakan barang mewah
(luxurius goods).
• Ada barang dengan Ei < 0. Permintaan terhadap barang
tersebut justru menurun pada saat pendapatan nyata
meningkat. Barang ini disebut barang interior (inferor
goods).
Elastisitas Silang
• Kecenderungan perubahan permintaan suatu
barang disebabkan terjadi perubahan harga barang
lain.
Qdx / Qx Qdx Py
• Persamaan es  atau  
Py / Py Py Qx

• Elastisitas silang dapat menunjukkan hubungan 2


macam barang (komoditi) yang sifatnya;
– Substitusi, dengan koefisien (+)
– Komplementer, dengan koefisien (-)
– Barang yang tidak saling berhubungan (netral)
Nilai Elastisitas silang mencerminkan hubungan antara barang X
dengan Y.
• Bila Ec > 0 , X merupakan subtitusi Y. Kenaikan harga Y
menyebabkan harga relatif X lebih murah, sehinggga permintaan
terhadap X meningkat. Misalnya, bila harga daging ayam naik, maka
permintaan terhadap permintaan daging sapi akan meningkat
(Ceteris Paribus), karena sekarang daging sapi relatif menjadi lebih
murah dibanding harga daging ayam (meskipun secara nominal
masih lebih maahal).
• Nilai Ec < 0 menunjukan hubungan X dan Y adalah komplementer. X
hanya bisa digunakan bersama sama Y. Penambahan atau
pengurangan terhadap X, menyebabkan penambahan atau
pengurangan terhadap Y. Kenaikan harga Y menyebabkan
permintaan terhadap X, menebabkan permintaan terhadap X ikut
menurun. Misalkan, bila harga BBM naik (Ceteris Paribus), maka
dapat di duga permintaan terhadap mobil akan berkurang.
P
P

Q Q
Inelastis Sempurna Ed =0 Elastis Sempurna Ed =~

Unitary elastis Ed =1 Q
P P

Q Q
elastis Ed > 1 Inelastis Ed < 1
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan

Nilai koefisien elastisitas berkisar antara nol dan tak terhingga.


Berdasarkan nilai koefisien tersebut, elastisitas permintaan
dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu :
1. Inelastis sempurna : Suatu barang dikatakan inelastis
sempurna apabila jumlah barang yang diminta tidak
dipengaruhi oleh perubahan harga. Berarti nilai
koefisien elastisitasnya adalah nol. Kurve permintaan
barang inelastis sempurna adalah sebagai berikut
2. Elastis sempurna : Suatu barang dikatakan elastis
sempurna apabila seluruh barang tersebut yang ada di
pasar bisa habis terbeli pada tingkat harga tertentu. Berarti
nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga. Kurve
permintaan barang elastis sempurna, digambarkan dalam
3. Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) : Suatu
barangmempunyai elastisitas tunggal, jika perubahan harga 1%
menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga
sebesar 1%. Berarti, koefisien elastisitasnya = 1
4. Elastis : Suatu barang bersifat elastis apabila persentase
perubahan jumlah barang yang diminta melebihi persentase
perubahan harganya. Dengan demikiankoefisien
elastisitasnya lebih besar dari satu ( >1)
5. Tidak elastis ( Inelastis) : Suatu barang bersifat inelastis apabila
persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil
dari persentase perubahan harganya. Koefisien
permintaan barang tersebut berkisar antara nol dan satu (< 1)
Elastisitas Penawaran
• Kecenderungan perubahan jumlah yang ditawarkan produsen yang
disebabkan oleh perubahan harga barang.
• Secara prinsip; pengukuran ratio perubahan yang terjadi dalam
elastisitas penawaran akan sama dengan metode pengukuran dalam
elastisitas permintaan.
• Metode pengukuran; Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran;
– Tingkat Subtitubilitas dengan produk lain.
– Perubahan harga input.
– Pertumbuhan modal perusahaan.
– Kebijakan pemerintah pada perekonomian.
– Persaingan.
– Pertumbuhan pangsa pasar potensial.
Koefisien Elastisitas Penawaran ( ES )
% perubahan jumlah barang yang ditawarkan
ES = --------------------------------------------------------
% perubahan harga barang
Secara spesifik dapat dirubah menjadi persamaan berikut:
QS / ½ (QS.1 + QS.2)
ES = --------------------------
P / ½ ( P1 + P2 )

• ES = Elastisitas penawaran
• Q2 = Kuantitas penawaran
setelah perubahan
• Q1 = Kuantitas penawaran
awal
• P2 = Harga setelah
perubahan
• P1 = Harga awal
Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
• Penawaran tidak elastis sempurna: elastisitas =
0. Penawaran tidak dapat ditambah pada tingkat
harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S)
akan terlihat vertikal.
• Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1.
Perubahan penawaran lebih kecil dari perubahan
harga, artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif kecil terhadap penawaran
Lanjut....Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
• Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1.
Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
• Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan
penawaran lebih besar dari perubahan harga,
artinya perubahan harga mengakibatkan
perubahan yang relatif besar terhadap
penawaran
Lanjut....Jenis-jenis Elastisitas Penawaran
• Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak
terhingga. Perusahaan dapat menyuplai
berarapun kebutuhan pada satu tingkat harga
tertentu. Perusahaan mampu menyuplai pada
biaya per unit konstan dan tidak ada limit
kapasitas produksi.
Ada 4 faktor yang sangat penting dalam
menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
A. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah
produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi.
Penawaran akan cenderung tidak elastis apabila
salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
1. Biaya produksi untuk menaikkan jumlah
penawaran besar. Misalnya jika produksi saat ini
telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-
rata minimal, maka penambahan satu unit
produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala
tidak ekonomis
Lanjut...

2. Atau kapasitas produksi telah terpakai


penuh, sehingga penambahan kapasitas
akan memerlukan pabrik/mesin baru,
misalnya, yang membutuhkan investasi
besar. Sementara penawaran akan
cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.
Lanjut... 4 faktor ..... yaitu :

B. Jangka waktu analisis.


Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas
penawaran dibedakan menjadi tiga :
1. Jangka waktu yang sangat singkat. Pada
jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah
penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.
Lanjut... 4 faktor ..... yaitu :

2. Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak


dapat ditambah dalam jangka pendek,
namun perusahaan masih dapat
menaikkan produksi dengan kapasitas
yang tersedia dengan memanfaatkan
faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam
prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis.
Lanjut... 4 faktor ..... yaitu :

3. Jangka panjang. Produksi dan jumlah


penawaran barang lebih mudah
dinaikkan dalam jangka panjang,
sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
Lanjut... 4 faktor ..... yaitu :
C. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis
persediaan. Ini karena produsen dapat segera
memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan
yang ada.
D. Kemudahan substitusi faktor produksi/input.
Semakin tinggi mobilitas mesin (atau kapital lainnya)
dan tenaga kerja, semakin elastis penawaran.
Semakin elastis mobilitas kapital dan tenaga kerja,
semakin mudah produsen memenuhi perubahan
permintaan yang terjadi. Ini karena kapital dan
tenaga kerja ebih fleksibel, sehingga dapat ditambah
atau dikurangi sewaktu-waktu dibutuhkan.
Elastisitas dan Kurva Permintaan pada Dunia
Nyata
• Hubungan antara harga barang dengan jumlah
barang yang diminta dapat berbentuk linear
atau cembung ke arah origin (titik pusat)
• Dua
P macam bentuk Kurva Permintaan.
P
(a) Slope Konstan (b) Elastisitas Konstan

Q = a –bP Q = aPb

D
D
0 Q 0 Q
Aplikasi Konsep Elastisitas
A. Hubungan Elastisitas Harga, Penerimaan Total, dan Pendapatan Merjinal
• Untuk barang yang permintaan nya inelastis, kenaikan harga 10%
akan menyebabkan penurunan permintaan lebih kecil daripada
10%, sehingga penerimaan total atau total revenue (TR)
meningkat. Atau dapt dikatakan untuk barang yang perminaan
nya inelastis, pendapatan marjinal atau marginal revenue (MR)
negatif.
• Barang yang permintaan nya elastis, kenaikan harga 10%
menurunkan permintaan lebih besar dari 10%, akibatnya
permintaan total menurun. Dengan kata lain MR positif. Barang
yang elastis permintaannya unitari, kenaikan harga 10%
menurunkan permintaan 10% juga. Akibatnya TR tidak berubah,
atau MR sama dengan nol.
• Dengan cara berpikir yang sama, kita dapat menyimpulkan apa
yang terjadi jika harga turun. TR dapat di definisikan sebagai
harga (P) dikalikan dengan jumlah barang (Q) yang terjual.
Sedangkan MR adalah tambahan penerimaan yang disebabkan
oleh bertambahnya satu unit barang yang terjual, atau MR =
dTR/dQ.
Lanjut ....Aplikasi Konsep Elastisitas
B. Pergeseran Beban Pajak (Tax Incidence)
• Individu mana yang paling akhir memikul
beban pajak.
• Adalah perubahan dalam pendapatan riil dan
kesejahteraan seseorang karena adanya pajak.
Analisisnya adalah menaganalisis distribusi
jumlah pendapatan yang dihasilkan dari suatu
pajak.
• Pajak Progresif : pajak yang bebannya
meningkat sejalan dengan peningkatan
pendapatan.
• Pajak Proporsional : pajak yang bebannya
konstan dengan peningkatan pendapatan.
• Pajak Regresif : pajak yang bebannya menurun
sejalan dengan peningkatan pendapatan.
Proses Pergeseran Beban Pajak ada 4
tahap :
• Impact of Taxation : Beban pajak terletak pada orang /
WP tertentu yang harus mengadakan perhitungan
pembayaran pajak dengan negara, berhubungan
langsung dengan obyek pajak.
• The Shifting of Taxation : Proses pemindahan beban
pajak dari si pembayar pajak kepada pihak lain.
• Incidence of Taxation : timbulnya beban moneter yang
terakhir setelah terjadi pergeseran dan beban pajak
tidak digeserkan lagi.
• The Effect of Taxation : Konsekwensi ekonomis akibat
adanya incidence of tax.
Pendekatan Analisis Insidensi Pajak :
• General Equilibrium Approach : Pendekatan
Keseimbangan Umum, mis : menganalisis
pengaruh suatu jenis pajak dalam suatu pasar
terhadap keseimbangan pasar-pasar lainnya.
• Partial Equilibrium Approach : Menganalisis
distribusi pendapatan hanya dalam satu pasar
saja akibat adanya suatu pajak.

Anda mungkin juga menyukai