Dosen Pengampu:
Dr. Ni Putu Santi Suryantini, S.E.,M.M.
Disusun Oleh
Kelompok 3:
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya. Terimakasih juga kami ucapakan kepada dosen pengampu Mata Kuliah Manajemen
Keuangan Stratejik Ibu Dr. Ni Putu Santi Suryantini, S.E.,M.M. yang sudah memberikan kami
tugas untuk menyusun makalah ini sehingga menambah pengetahuan kami dalam perkuliahan ini.
Kami telah menyusun makalah ini dengan referensi buku untuk menambah ilmu hususnya
terkait “Dynamic Capital Structures and Corporate Valuation”. Kami berharap semoga makalah
ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis,
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1) Apa itu The Adjusted Present Value (APV) Approach ?
2) Apa itu The Modigliani and Miller Models ?
3) Apa itu The Compressed Adjusted Present Value (CAPV) Model ?
4) Apa itu The Free Cash Flow to Equity (FCFE) Model ?
5) Apa itu Multistage Valuation When the Capital Structure is Stable ?
6) Bagaimana Analysis of a Dynamic Capital Structure ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nilai perusahaan unlevered tanpa aset non operasional adalah nilai sekarang
dari arus kas bebas (FCF) yang didiskontokan dengan biaya modal rata-rata
tertimbang (WACC). Untuk perusahaan unlevered, WACC adalah biaya ekuitas
unlevered : WACC = rsU. Seperti yang kita lihat dalam model penilaian korporat arus
kas bebas, nilai sekarang ini adalah:
jika FCF tumbuh dengan laju konstan sebesar gL maka Persamaan (17-2) dapat
disederhanakan
3
kesulitan keuangan nanti. Manfaat pajak karena leverage adalah penghematan pajak
tahunan karena bunga (TS), yaitu pengurangan pajak tahunan karena pengurangan
biaya bunga. Jika rd adalah tingkat bunga utang, Dt adalah jumlah utang (yang kita
asumsikan konstan sepanjang tahun), dan T adalah tarif pajak, maka pengurangan
pajak pada tahun tertentu karena dikurangi beban bunga adalah:
Nilai pelindung pajak adalah nilai sekarang dari semua penghematan pajak
bunga (TS), yang didiskontokan dengan tarif yang sesuai, rTS :
Jika arus kas bebas tumbuh pada tingkat yang konstan dan proporsi hutang dan
ekuitas dalam struktur modal tetap konstan, maka penghematan pajak tahunan
tumbuh pada tingkat yang konstan. Dengan menggunakan model pertumbuhan
konstan, nilai sekarang dari penghematan pajak yang meningkat ini adalah:
4
Persamaan 17-8 adalah model yang sangat umum dari pendekatan nilai
sekarang yang disesuaikan. Kami akan memeriksa beberapa aplikasi khusus dari
pendekatan umum ini nanti, tetapi sekarang kami membahas dampak leverage
terhadap biaya ekuitas.
Rasio wd /ws pada Persamaan 17-9 juga sama dengan rasio D/S, dimana S
adalah nilai sahamnya. Untuk beberapa situasi lebih mudah menggunakan rasio D/S
jika ingin menghitung D dan S, di tempat lain, mungkin memiliki target bobot
struktur modal, sehingga lebih mudah menggunakan rasio wd/ws. Tergantung
situasinya dalam menggunakan bentuk rasio leverage (D/S atau wd/ws ) yang
mengurangi jumlah perhitungan dan paling menghemat waktu, jadi hal ini perlu
diwaspadai.
Perhatikan bahwa Persamaan 17-10 mencakup istilah bd. Jika utang korporasi
bukannya tanpa risiko maka beta, bd , mungkin bukan nol. Jika kita berasumsi bahwa
obligasi terletak pada jaminan market line, maka pengembalian obligasi yang
5
diperlukan rd , dapat dinyatakan sebagai rd = rRF + bd RPM. Memecahkan untuk bd
memberikan:
6
beberapa asumsi untuk membangun teori mereka (Brigham dan
Houston,2006) yaitu:
a. Tidak terdapat agency cost.
b. Tidak ada pajak.
c. Investor dapat menggunakan utang dengan tingkat suku bunga yang sama
dengan perusahaan.
d. Investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen mengenai
prospek perusahaan di masa depan.
e. Tidak ada biaya kebangkrutan.
f. Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) tidak dipengaruhi oleh
penggunaan dari hutang.
g. Para investor adalah price-takers.
h. Jika terjadi kebangkrutan maka aset dapat dijual pada harga pasar (market
value).
Dengan asumsi-asumsi tersebut, Modigliani-Miller mengajukan dua
proposisi yang dikenal sebagai proposisi Modigliani-Miller tanpa pajak.
Proposisi I: nilai dari perusahaan yang menggunakan utang sama dengan nilai
dari perusahaan yang tidak menggunakan hutang. Implikasi dari proposisi I ini
adalah struktur modal dari suatu perusahaan tidak relevan, perubahan struktur
modal tidak mempengaruhi nilai perusahaan dan Weighted Average Cost of
Capital (WACC) perusahaan akan tetap sama tidak dipengaruhi oleh
bagaimana perusahaan memadukan utang dan modal untuk membiayai
perusahaan.
Teori MM menunjukkan bahwa Nilai Perusahaan (V) yang levered dan
unlevered adalah sama.
7
Nilai perusahaan tidak bergantung pada struktur modalnya. Dengan kata lain,
manajer keuangan tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan merubah
proporsi debt dan equity yang digunakan untuk membiayai perusahaan.
8
Jadi, bentuk persamaan nilai perusahaan leverage seperti gambar di
bawah. Dengan keterangan T periode dan D adalah jumlah total hutang yang
belum dibayar.
9
ekuitas unlevered. Dengan kata lain, Anda dapat memperkirakan nilai perusahaan dengan
leverage sebagai:
10
model CAPV mendiskontokan penghematan pajak dengan biaya ekuitas unlevered yang
relatif tinggi rsU.
Mengganti rTS = rsU ke dalam persamaan di bawah ini menunjukkan biaya ekuitas
pengungkit adalah
Jika perusahaan sudah levered, maka unlevered beta tidak dapat diamati secara
langsung, dan kita harus menyelesaikan persamaan 17-21 untuk bu. Untuk melakukannya
diperlukan perkiraan utang beta. Kami menggunakan CAPM untuk mendapatkan estimasi
ini dengan memulai dengan biaya utang yang diamati dan menyelesaikan CAPM untuk
beta utang tersirat:
11
Mengatur ulang Persamaan 17-21, unlevered beta adalah:
12
2.4. The Free Cash Flow to Equity (FCFE) Model
Arus kas bebas adalah arus kas yang tersedia untuk didistribusikan ke semua
investor. Sebaliknya, arus kas bebas ke ekuitas (FCFE) adalah arus kas yang tersedia
untuk didistribusikan ke pemegang saham biasa. Karena FCFE hanya tersedia untuk
didistribusikan kepada pemegang saham, maka FCFE haru didiskontokan pada biaya
ekuitas yang diungkit.
Oleh karena itu, arus kas bebas ke model ekuitas, juga disebut equity residual
model model sisa ekuitas, mendiskontokan FCFE yang diproyeksikan pada biaya ekuitas
untuk menentukan nilai ekuitas. Karena FCFE adalah arus kas yang tersedia untuk
didistribusikan kepada pemegang saham, maka FCFE dapat digunakan untuk membayar
dividen biasa, membeli kembali saham, membeli aset keuangan, atau beberapa
kombinasi dari penggunaan ini. Dengan kata lain, penggunaan FCFE mencakup semua
FCF kecuali untuk distribusi kepada debtholders. Oleh karena itu, salah satu cara untuk
menghitung FCFE adalah memulai dengan FCF dan menguranginya dengan distribusi
bersih setelah pajak kepada pemegang utang:
13
hutang, diasumsikan bahwa model tersebut diterapkan pada perusahaan tanpa saham
preferen atau aset non operasional.
Nilai sekarang dari semua operasi FCF adalah Nilai Operasi (V FCF) yaitu:
Nilai Operasi Vop pada pembahasan ini ditulis dengan VFCF sebagai pembeda.
Karena diasumsikan bahwa tidak ada saham preferen dan tidak ada ase yang tidak
beroperasi, nilai total ekuitas ditemukan dengan mengurangi nilai seluruh utang dari
nilai total. Harga per saham ditemukan dengan membagi nilai total ekuitas dengan
jumlah saham.
14
Untuk model APV terkompresi, menggunakan Persamaan 17-20 untuk
memperkirakan biaya ekuitas unleverage jika sudah mengetahui biaya ekuitas
leverage. Sebaliknya jika sudah mengetahui beta, kita menemukan beta utang
menggunakan Persamaan 17-22 dan beta tidak menggunakan menggunakan
Persamaan 17-23. Hal ini memungkinkan untuk menggunakan Capital Asset Pricing
Model (CAPM) untuk memperkirakan biaya ekuitas yang tidak dipengaruhi.
Mengingat perkiraan FCF dan biaya ekuitas unleverage, nilai operasi unleverage
adalah nilai sekarang dari arus kas bebas perusahaan yang didiskontokan pada biaya
ekuitas unleverage:
Jika FCF tumbuh pada tingkat yang tidak konstan selama periode perkiraan
tetapi tumbuh pada tingkat yang konstan setelah perkiraan horizon, maka pertama-
tama kita temukan nilai horizon dari perusahaan yang tidak memiliki leverage
(HVU,N), sebagai berikut:
Jika pelindung pajak tahunan tumbuh pada tingkat yang tidak konstan selama
periode perkiraan tetapi tumbuh pada tingkat yang konstan setelah perkiraan
horizon, maka pertama-tama kita temukan nilai horizon dari pelindung paja
(HVTS,N):
15
Nilai total perisai/pelindung adalah
Nilai total operasi adalah jumlah dari nilai unlevered dan nilai pelindung
pajak. Karena diasumsikan bahwa tidak ada saham preferen dan tidak ada asset
yang tidak beroperasi, nilai total ekuitas ditemukan dengan mengurangkan
semua hutang dari nilai total operasi. Harga per saham ditemukan dengan
membagi nilai total ekuitas dengan jumlah saham. Model APV terkompresi
mendapatkan namanya dari fakta bahwa FCF tahunan dan penghematan pajak dapat
ditambahkan bersama sebelum melakukan perhitungan apapun; dengan kata lain,
FCF tahunan dan penghematan pajak dapat "dikompresi" menjadi satu aliran arus
kas. Ketika didiskontokan pada biaya ekuitas yang tidak dipengaruhi, nilai sekarang
dari arus kas tunggal ini adalah nilai operasi.
Nilai ekuitas adalah nilai sekarang dari nilai horizon dan FCFE selama periode
perkiraan:
16
bahwa struktur modal harus konstan setelah tanggal horizon. Namun, hanya
pendekatan APV terkompresi yang valid jika struktur modal tidak konstan selama
periode perkiraan.
Berdasarkan tax shield yang baru, nilai tax shield horizon tahun 2023 adalah :
17
Nilai total dari tax shield adalah :
Arus kas bebas tidak berubah, menambahkan nilai perlindungan pajak sebesar
$22.7927 juta memberikan nilai total operasi :
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Variasi lain dari WACC (weighted average cost of capital / biaya modal rata-rata
tertimbang) dalam analisis investasi adalah APV (Adjusted Present Value). APV
menggunakan prinsip value additive (penambahan nilai), dengan mengambil ide dari model
struktur modal Modigliani Miller (MM). Menurut MM dengan pajak, nilai perusahaan dengan
hutang adalah nilai perusahaan 100% saham ditambah dengan penghematan pajak dari hutang
(bunga bisa dipakai sebagai pengurang pajak). The Modigliani and Miller Models, model ini
mengasumsikan proposisi tanpa pajak dan dengan pajak.
The Compressed Adjusted Present Value (CAPV) Model, model nilai sekarang yang
disesuaikan (CAPV) terkompresi memungkinkan pertumbuhan bukan nol dan utang berisiko
dengan beta utang bukan nol. Ini juga berbeda dari model MM dalam asumsi mengenai tingkat
diskonto yang sesuai untuk tameng pajak. Secara khusus, diasumsikan bahwa r TS = rsU. Ini
disebut APV terkompresi karena tidak perlu mendiskontokan FCF dan pelindung pajak bunga
secara terpisah saat menghitung nilai perusahaan dengan leverage karena masing-masing
didiskontokan dengan biaya ekuitas unlevered.
Arus kas bebas adalah arus kas yang tersedia untuk didistribusikan ke semua investor.
Sebaliknya, arus kas bebas ke ekuitas (FCFE) adalah arus kas yang tersedia untuk
didistribusikan ke pemegang saham biasa. Karena FCFE hanya tersedia untuk didistribusikan
kepada pemegang saham, maka FCFE haru didiskontokan pada biaya ekuitas yang diungkit.
Multistage Valuation When the Capital Structure is Stable, ketiga model
mengasumsikan bahwa pertumbuhan FCF harus konstan setelah tanggal horizon dan bahwa
struktur modal harus konstan setelah tanggal horizon. Namun, hanya pendekatan APV
terkompresi yang valid jika struktur modal tidak konstan selama periode perkiraan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F and Philip R. Dave. 2019. Intermediate Financial Management. Edisi 13.
USA: Cengage Learning. e-Book.
20