Anda di halaman 1dari 26

d

DISUSUN OLEH :
• ALVIDO IMANUEL TALEBONG
• ASRIANA NASIR
• EFANDRO MARCHOLINO SOARES
• IRENE INDRIANI
• JUNEKSON ARIEL MANGALLO
• MELIN BITTI’
KONSEP WARGA NEGARA DAN
PENDUDUK
KONSEP WARGA NEGARA DAN
PENDUDUK

• Warga negara merupakan terjemahan kata citizens (bahasa Inggris) yang mempunyai
arti; warga negara, petunjuk dari sebuah kota, sesama warga negara, sesama penduduk,
orang setanah air; bawahan, atau kaula. Sementara kata warga negara sendiri
mengandung arti peserta, anggota atau warga dari suatu organisasi atau perkumpulan.

• Warga negara artinya warga atau anggota dari organisasi yang bernama negara.
Pengertian lain menyatakan, bahwa warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu
wilayah dan rakyat tertentu dalam hubungan negara

• Sementara dalam UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan RI dinyatakan


dalam pasal 1 ayat 1, bahwa warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

• Selain istilah warga negara dan penduduk, terdapat juga istilah rakyat, bukan
penduduk, dan bukan warga negara/orang asing. Rakyat menunjuk pada orang-orang
yang berada di bawah suatu pemerintahan serta tunduk pada pemerintahan.
 Istilah rakyat biasanya merupakan oposisi dari penguasa. Bukan penduduk adalah
orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah negara hanya untuk sementara
waktu (contoh; orang luar negeri yang sedang studi di Indonesia, pekerja kontrak luar
negeri yang bekerja di Indonesia, dsb.). Sementara, bukan warga negara atau orang
asing adalah mereka yang secara hukum tidak diakui atau bukan menjadi warga negara
tersebut (contoh; turis mancanegara).

 Rakyat meliputi semua orang yang ada dalam sebuah negara. Penduduk dan bukan
penduduk merupakan bagian dari rakyat. Warga negara dan bukan warga negara (orang
asing) merupakan bagian dari penduduk, dan otomatis merupakan bagian dari rakyat.
Jika digambarkan dalam skema, maka dapat dilihat sebagai berikut:
KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA DAN NEGARA
KONSEP HAK DAN KEWAJIBAN
WARGA NEGARA DAN NEGARA

• Warga negara dan negara sendiri adalah bentukan dari masyarakat namun kedudukan
negara adalah penyelenggara ketertiban dalam masyarakat agar tidak terjadi konflik
dan pencurian. Inilah kita dapat menyatakan bahwa negara memiliki hubungan yang
sangat besar dengan warga negara
• Hak merupakan suatu yang harus atau mutlak dimiliki atau diperoleh oleh setiap orang.
Sementara kewajiban sendiri itu merupakan sesuatu yang harus atau mutlak dilakukan
juga oleh seorang. Hak seseorang dibatasi oleh hak orang lain dan dibatasi pula oleh
kewajiban yang harus dilakukan oleh orang lain yang bersangkutan jadi dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hak dan kewajiban selalu memiliki kaitan yang sangat erat
antara satu sama lain.

• Jika dikaitkan dengan HAK dan kewajiban warga negara maka konsep hak warga negara
adalah sesuatu yang harus dimiliki oleh setiap warga negara akibat hubungannya dengan
negara . Artinya hak tersebut mutlak harus dipenuhi oleh negara. Sementara itu konsep
kewajiban warga negara merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh seorang warga
negara sebagai akibat dari hubungannya dengan negara. Artinya kewajiban itu mutlak
dipenuhi oleh warga negara.
 Contohnya yaitu jika setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan
maka negara berkewajiban untuk menyediakan sarana pendidikan. Dan sebaliknya jika
negara memiliki hak untuk dibela oleh setiap warga negara maka warga negara
berkewajiban untuk melakukan bela negara

KETERANGAN : Hak dan Kewajiban dalam dunia Pendidikan


HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
DAN NEGARA DALAM UUD 1945
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
DAN NEGARA DALAM UUD 1945

A. HAK WARGA NEGARA INDONESIA :

 Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

 Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

 Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).

 Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang”

 Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan
kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
 Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
 Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan
yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
 Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

B. KEWAJIBAN NEGARA INDONESIA


 Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi : segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
 Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan :
setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
 Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan : Setiap
orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
 Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat 2
menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan
yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban
umum dalam suatu masyarakat demokratis.”
 Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: “tiaptiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahan

C. HAK DAN KEWAJIBAN TELAH DICANTUMKAN DALAM UUD 1945


PASAL 26, 27, 28, DAN 30

 Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.
Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan undang-
undang.
 . Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat (2), taip-
tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
 Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang
 Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
KEDUDUKAN DAN PERAN WARGA
NEGARA DALAM NEGARA
KEDUDUKAN DAN PERAN
WARGA NEGARA DALAM
NEGARA
Kedudukan warga negara di dalam suatu negara sangat penting statusnya terkait dengan hak
dan kewajiban yang dimiliki sebagai warga negara. Perbedaan status / kedudukan sebagai warga
negara sangat berpengaruh terhadap hak dan kewajiban yang dimiliki baik yang mencangkup
bidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun hankam. Berikut dijabarkan mengenai
kedudukan warga negara dalam negara :

 Dengan memiliki status sebagai warga negara, maka orang akan memiliki hubungan dengan
negara. Hubungan itu berwujud status sebagai warga negara, peran sebagai warga negara,
serta hak dan kewajiban sebagai warga negara.
 Sebagai warga negara, maka ia memiliki hubungan timbal balik yang sederajat dengan
negaranya.
 Secara teori, status warga negara meliputi status pasif, aktif, negatif dan positif.
 Peran (role) warga negara juga meliputi peran yang pasif, aktif, negatif, dan positif
(Cholisin, 2000).
Berkaitan dengan peran (role) warga negara, dapat dijelaskan bahwa peran warga negara adalah
sebagai berikut:

 Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap semua peraturan perundang – undangan
yang berlaku.
 Peran aktif merupakan aktivitas warga negara untuk terlibat (berpatisipasi serta ambil
bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik.
 Peran positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari negara untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
 Peran negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan negara dalam
persoalan pribadi.
KEWARGANEGARAAN DAN
PEWARGANEGARAAN
KEWARGANEGARAAN DAN
PEWARGANEGARAAN
A. KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan (citizenship) artinya keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan


antara negara dengan warga negara. Kewarganegaraan diartikan dengan segala jenis hubungan
dengan suatu negara yang mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang
yang bersangkutan. Istilah kewarganegaraan ini dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Kewarganegaraan Dalam Arti Yuridis Dan Sosiologis


2. Kewarganegaraan Dalam Arti Formil Dan Materiil

B. PEWARGANEGARAAN

Menurut Pasal 1 Ayat 3 UU NO 12 Tahun 2006 menyatakan, bahwa “Pewarganegaraan adalah


tata cara bagi orang asing untuk memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui
permohonan”. Syarat dan Prosedur pewarganegaraan ini berbagai negara dapat berbeda,
menurut kebutuhan yang dipengaruhi oleh kondisi dan situasi negara masing masing.
ASAS KEWARGAKENEGARAAN
ASAS
KEWARGAKENEGARAAN
 Ius Sanguinis adalah asas yang mentukan kewargakenegaraan
seseorang melalui pertalian darah atau keturunan dari orang tua
yang bersangkutan. Contoh : Orang tua Ani warga negara
Indonesia melahirkan di negara China . Ani dinyatakan sebagai
warga negara Indonesia ,karena Indonesia dan China menganut
asas Ius Sanguinis.

 Ius Soli menetapkan kewargakenegaraan seseorang menurut


tempat kelahirannya . Artinya kewargakenegaraan anak akan
diberikan jika anak tersebut lahir di negara yang menganut asas Ius
Soli. Contoh : Seorang anak harus menjadi warga negara B karena
lahir di negara B,meskipun orang tuanya warga negara A.
Masalah Asas Kewarganegaraan
 Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewargakenegaraan yang
bisa terjadi karena anak lahir di negara A yang menganut asas
kewargakenegaraan Ius Soli,namun orang tuanya warga kenegaraan B yang
menganut asas Ius Sanguinis. Anak tersebut akan mendapatkan 2
kewargakenegaraan dari negara A A berdasarkan tempat lahir dan dari
negara B berdasarkan faktor keturunan.

 Apatride adalah Seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan. Bisa


terjadi jika anak lahir di negara B yang menganut asas Ius Sanguinis
sedangkan orang tua berasal dari negara A. Si anak tidak mendapatkan
kewarganegaraan negara B karena lahir dari orang tua yang bukan dari
warga negara B. Anak juga tidak mendapatkan kewarganegaraan orang
tuanya karena tidak lahir di negaranya.

 Apatride bisa terjadi jika anak lahir di negara B yang menganut asas Ius
Sanguinis sedangkan orang tua berasal dari negara A. Si anak tidak
mendapatkan kewarganegaraan B karena lahir dari orang tua yang bukan
warganegaraan B. Anak juga tidak mendapatkan kewarganegaraan orang
tuanya karena tidak lahir di negara A.
PROBLEM STATUS
KEWARGAKENEGARAAN
PROBLEM STATUS
KEWARGAKENEGARAAN
 Penentuan status kewarganegaraan dilakukan berdasarkan asas
kewarganegaraan yang diterapkan dalam suatu Negara. Harus disadari
bahwa setiap Negara memiliki kebebasan untuk menentukan asas
kewarganegaraan ini terkait dengan penentuan persoalan
kewarganegaraan seseorang. Asas kewarganegaraan merupakan pedoman
dasar bagi suatu negara untuk menentukan siapakah yang menjadi warga
negaranya10. Pasal 26 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
tahun 1945 (selanjutnya disingkat UUD NRI 1945) menyebutkan bahwa :
-“(1)yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan
orangorang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
-Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat
tinggal di Indonesia.
-Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-
undang”
memperoleh status kewarganegaraan Indonesia.
1. Asas Kelahiran
Ius Soli (Menurut Tempat Kelahiran) yaitu; Penentuan status kewarganegaraan
seseorang berdasarkan tempat dimana ia dilahirkan. Seseorang yang dilahirkan di
negara A maka ia menjadi warga negara A, walaupun orang tuanya adalah warga
negara B. Asas ini dianut oleh negara Inggris, Mesir, Amerika dll
Ius Sanguinis (Menurut Keturunan/Pertalian Darah) yaitu; Penentuan status
kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan dari negara mana seseorang
berasal Seseorang yg dilahirkan di negara A, tetapi orang tuanya warga negara B,
maka orang tersebut menjadi warga negara B.(dianut oleh negara RRC)
2. Naturalisasi
Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh
status kewarganegaraan, Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan
akibat dari pernikahan, mengajukan permohonan, memilih/menolak status
kewarganegaraan.
Contoh masalah status kewarganegaraan yang terjadi yakni tidak memiliki
kewarganegaraan (apatride) dan memiliki kewarganegaraan rangkap (bipatride).
tidak memiliki kewarganegaraan apabila seseorang lahir di negara Y yang
menganut asas ius sanguinis dan org tuanya berasal dari negara X yg menganut
asas ius soli. memiliki kewarganegaraan rangkap apabila seseorang lahir di negara
X yg menganut asas ius soli dan org tuanya berasal dari negara Y yang menganut
asas ius sanguinis.
BELA NEGARA
BELA NEGARA
 Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945
dalam menjalin kelangsungDi Indonesia proses pembelaan negara
sudah diatur secara formal ke dalam Undang-undang. Diantaranya
sudah tersebutkan ke dalam Pancasila serta Undang-undang Dasar
1945, khususnya pasal 30. Didalam pasal tersebut, dijelaskan
bahwa membela bangsa merupakan kewajiban seluruh rakyat
Indonesia tanpa terkecuali.an hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.
 Contoh-Contoh Bela Negara :
-Melestarikan budaya.
-Belajar dengan rajin bagi para pelajar.
-Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara Dan lain-lain.
 Berikut ini beberapa manfaat yang didapatkan dari bela
negara:Membentuk sikap disiplin waktu,aktivitas,dan pengaturan
kegiatan lain.Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar
sesama rekan seperjuangan.Membentuk mental dan fisik yang
tangguh.Menanamkan rasa kecintaan pada Bangsa dan Patriotisme
sesuai dengan kemampuan diri.Melatih jiwa leadership dalam
memimpin diri sendiri maupun kelompok.Membentuk Iman dan
Taqwa pada Agama yang dianut oleh individu.Berbakti pada orang
tua, bangsa, agama.Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan
individu dalam melaksanakan kegiatan.Menghilangkan sikap
negatif seperti malas, apatis, boros, egois, tidak
disiplin.Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan
kepedulian antar sesama.

Anda mungkin juga menyukai