Disusun Oleh :
Nurmai Widianti
180403034
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah
memberikan penulis kesempatan dalam menyelesaikan pembuatan makalah tepat waktu.
Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, makalah ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik.
Tak lupa pula penulis haturkan salawat berangkai salam kepada junjungan RASulullah
Muhammad SAW. Semoga syafa’atnya mengalir pada kita dihari akhir kelak.
Penulisan makalah berjudul “Konsep Biaya” bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Ekonomi Teknik. Pada makalah dijelaskan mengenai jenis biaya dalam industri
manufaktur dan jasa beserta contohnya. Penulis berharap agar makalah ini dapat menambah
wawasan bagi semua orang.
Akhirul kalam, penulis menyadari makalah Konsep Biaya ini masih jauh dari kata
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan umpan balik berupa
kritik dan saran.semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang
B Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A Pengertian Konsep Biaya
B Klasifikasi Biaya
C Unsur –Unsur Biaya Produksi
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan
B Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi laba perusahaan yaitu biaya, harga jual dan
volume penjualan atau produksi. Dari beberapa faktor tersebut,biaya produksi merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi besar kecilnya laba. Biaya produksi merupakan biaya-
biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik (Mulyadi, 2012). Biaya produksi menjadi penentu besarnya harga jual dari suatu
produk atau jasa yang nantinya akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh. Seperti
yang dikemukakan oleh Mulyadi dalam bukunya akuntansi biaya, menyatakan bahwa biaya
produksi berpengaruh terhadap laba usaha.
Perusahaan manufaktur dan jasa merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan
produksi untuk mengelola bahan baku menjadi produk jadi. Sudah tentu, perusahaan-
perusahaan ini berusaha untuk mencapai laba yang maksimum. Untuk memperoleh laba yang
maksimum, setiap perusahaan harus dapat meningkatkan kegiatan/volume produksinya. Di
sisi lain, jika volume produksi meningkat, maka akan berpengaruh pada biaya produksi, yang
berarti biaya produksi yang dibutuhkan untuk membuat produk akan lebih besar. Biaya
produksi yang dibutuhkan selalu meningkat dari tahun ke tahun yang diakibatkan oleh
kenaikan harga bahan baku, kenaikan tarif dasar listrik (TDL), upah minimum. Kondisi-
kondisi ini yang mendorong jumlah pendapatan suatu perusahaan akan mengalami
perubahan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian Konsep Biaya?
2. Bagaimana Klasifikasi Biaya?
3. Bagaimana Unsur-Unsur Biaya Produksi?
BAB II
PEMBAHASAN
B. Klasifikasi Biaya
1. First Cost
First cost meliputi ongkos ongkos yang dikeluarkan untuk memulai aktivitas. Suatu
kuumpulan biaya berhubungan dengan proses produksi. Pada beberapa kegiatan first cost
tidak mempunyai efek yang berarti dalam mempertimbangkan pilihan. Tetapi sebaliknya ada
pula kegiatan/rencana yang tidak dapat dilaksanakan karena tingginya biaya yang dipikul
untuk first cost.
Contohnya suatu rencana operassi pertambangan yang meliputi pengambilan 1.200.000
ton biji besi dari gunung. Rencana ini meliputi pemindahan permukaan tanah sehingga
tumpukan biji besi akan kelihatan dan dapat dimuat kedalam truk. First cost rencana A
ditaksir 220.000. biaya truk dan pengemudi yang mengangkut biji besi ke jalan kereta api 1,3
perton.
2. Fixed Cost
Fixed cost (biaya tetap) adalah biaya yang sampai kapasitas tertentu tidak berubah
jumlahnya ataupun biaya yang secara total tidak dipengaruhi oleh jumlah unit yang
diproduksi. Fixed cost yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan jumlahnya tidak tergantung
dengan barang atau jasa yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Fixed cost tidaklah mutlak
tetap, melainkan tergantung kepada besarnya perubahan kegiatan. Contoh contoh fixed cost
adalah depreciation on plant and equipment (penyusutan pabrik dan peralatan), retails (sewa
gedung peralatan), interest charges on debt (biaya bunga atau utang utang), salaries on
research staff (gaji staff riset), salaries on executive staff(gaji pemimpin), dan general office
expence (biaya minimum).
Contoh fixed cost ialah biaya pelayanan seorang di biro konsultan A RP. 150.000/jam.
bila pasien berkonsultasi selama 40 menitia tetap membayar RP. 150.000/jam. jadi tidak ada
pengurangan biaya untuk waktu yang tersisa. Namun bila konsultasi 75 menit biaya yang
dikeluarkan lebih bessar dari RP. 150.000.
3. Variable Cost
Variable cost adalah biaya yang dilihat secara total ikut berubah dengan perubahan
volume. Variable cost dimasukkan kedalam kumpulan pengeluaran biaya yang bervariasi
dalam hubungan ketingkat kegiatan operasional.
Contoh variabel cost yaitu dalam sebuah pabrik jumlah material yang diperlukan tiap
unit hasil dapat diharapkan tetap konstan, karena biaya material akan berubah – ubah sesuai
dengan jumlah unit yang diproduksikan. Contoh biaya yang berubah ubah atau variabel cost
di pabrik yaitu upah pekerja, bahan baku dan bahan pembantu,
4. Sunk Cost
Sunk cost adalah biaya / nilai yang hilang pada waktu lalu. Sunk cost dalam bahasa
Indonesia memiliki beberapa arti diantaranya adalah biaya terpendam, biaya tertanam, biaya
tenggelam dan beberapa arti lain. Namun secara ekonomi sunk cost adalah jenis biaya yang
berhubungan dengan pengambilan keputusan. Sunk Cost dapat dihitung nilainya guna melihat
biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Tetapi nilai tersebut tidak dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan.
Menurut kamus akuntansi sunk cost adalah biaya yang timbul pada masa lalu yang tidak
akan terpengaruh pengambilan keputusan pada saat ini, Siegel dan Shim. (2000). Contohnya
adalah seseorang yang akan membeli sebuah mesin telah melakukan penawaran dengan toko
dengan harga mesin RP 10.500.000. kemudian ia membayar panjar sebagai tanda jadi RP.
500.000 dan mesin itu akan diserahkan seminggu kemudian, sebelum mesin diserahkan ke
pembeli toko lain menawarkan mesin yang sama dengan harga yan berbeda yaitu Rp
8.500.000 pembeli memutuskan untuk membeli mesin yg harganya Rp 8.500.000 dan
mengabaikan uang panjar yang hangus.
5. Incremental dan Margginal Cost
Incremental Cost berarti tambahan ongkos (kenaikan biaya) yang diakibatkan
penambahan satu atau lebih unit produksi dari suatu sistem.marginal cost mengenai kenaikan
dari output yang biayanya hanya menutupi pengembalian yang diperoleh dari padanya.
A. Kesimpulan
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah
terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya produksi
menjadi penentu besarnaya harga jual dari suatu produk atau jasa yang nantinya akan
mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh. Klasifikasi biaya yaitu First cost, Fixed Cost,
variabel cost, sunk cost, Incremental dan Margginal Cost. Unsur unsur dari biaya produksi itu
ada tiga yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi tidak
langsung.
B. Saran
Dengan Konsep biaya diharapkan suatu perusahaan organisasi dapat melakukan
perencanaan, pengendalian yang tepat sehingga perusahaan dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan dana.
DAFTAR PUSTAKA
Ayuningtyas, Dwinta. "Evaluasi Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Perencanaan Dan
Pengendalian Biaya Produksi Pada Harian Tribun Manado." Jurnal EMBA: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi 1.4 (2013).
Ginting, Elisabeth, Farida Ariani. dan Ragmi M sari. 2019. Diktat Kuliah Ekonomi Teknik.
Medan:Usu Press.
Nizar Zulmi, Juillie J Sondakh, Winston Pontoh. Penerapan Konsep Sunk cost Terhadap
Pertimbangan Aktiva Tetap Pada PT Air Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.
Volume 15 No. 04 (2015).