A 3 PERUSAHAAN BERBEDA
Dosen Pengampu : Rigel Nurul Fathah, SE., M.Ak., Akt
Disusun Oleh:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan dan k
elancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS PENERAPAN HARGA
POKOK STANDAR PADA 3 PERUSAHAAN BERBEDA”.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah akuntansi bia
ya. Kami berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan informasi d
an ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai pihak yang membutuhkan. Penulis menya
dari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapka
n saran, kritik ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan pembuatan makalah i
ni untuk masa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Penulis
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap bidang kegiatan produksi pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai, u
mumnya tujuan utama suatu perusahaan adalah mendapatkan laba atau keuntungan ya
ng besar. Penentuan harga pokok standar merupakan hal yang sangat penting bagi per
usahaan industri karena selama proses produksi, banyak biaya-biaya yang terjadi dala
m perusahaan, misalnya: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya pa
brik tidak langsung. Biaya-biaya tersebut harus diperhitungkan untuk menentukan bes
arnya biaya produksi yang dibebankan kepada produk tertentu.
Harga pokok standar dapat digunakan baik dalam metode harga pokok pesana
n maupun dalam metode harga pokok proses. Tetapi bila suatu perusahaan manufaktu
r melakukan sejumlah besar pekerjaan yang berbeda dalam jangka waktu yang relatif
pendek, dalam hal ini Penentuan Harga Pokok Standar dapat digunakan dalam perusa
haan yang aktifitasnya bersifat rutin dan berulang-ulang serta produknya telahdistanda
risasi. Tujuan penetapan harga pokok standar adalah sebagai dasar bagi manajer untuk
melakukan pengawasan, sebagai pedoman pengeluaran biaya, dan juga sebagai sumb
er informasi untuk mengetahui penyimpangan biaya produksi. Harga Pokok Standar
merupakan alat pentingdalam menilai kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumn
ya.
Menurut stanton, 1984 harga adalah price is valueexpressed in terms of dollars and
cens, or any other monery medium of exchange yang kurang lebih memiliki arti harga adalah
nilai yang dinyatakan dalam dolar dan sen atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar .
Menurut basu swastha 1986 harga diartikan sebagai nilai barang atau jasa yang diukur
dengan sejumlah uang berdasarkan niai tersebut sebagai perusahaan bersedia melepaskan
barang atau jasa yang dimiliki kepada pihak lain.
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya termasuk barang dan jasa yang
ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang dan jasa dan
harga merupakan unsur satu- satunya dari unsur bauran pemasaran yang memberikan
pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan dibanding unsur bauran pemasaran yang lainnya
( produk, promosi , dan distribusi.
Pada tingkat harga , bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan
meningkat pula. Demikian pula pada tingkat harga tertentu , nilai suatu barang atau jasa akan
meningkat seiring dengan meningkatnya manfaat yang dirasakan
Asumsi
Harga bisa dengan berbagai istilah: misalnya iuran, tarif , sewa, bunga, komisi, upah,
gaji, honorarium
Harga merupakan komponen yang berpengaruh la ngsung pada laba perusahaan : laba
= pendapatan total – biaya total ( harga per unit X kuantitas yag terjual ) – biaya
tetap .
Disudut pandang konsumen harga sering kali digunakan sebagai indikator nilai, bila
mana harga tersebut , dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang
atau jasa .
Nilai ( value ) didefinisikan sebagi rasio antara manfaat yag dirasakan terakhir.
1.3 Konsep Biaya Produksi
Menurut Mursyidi (2008) biaya merupakan sebagai pengorbanan sumber ekonomi yang
berwujud maupun tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi ata
u akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Mulyadi (2012) mengemukakan bahwa biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terja
di untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah
biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji ka
ryawan yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung
berhubungan dengan proses produksi
Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai kas atau nilai kas yang dikorba
nkan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat untuk saat i
ni maupun masa mendatang bagi organisasi.
Harga pokok produksi adalah jumlah dari seluruh pengorbanan sumber ekonomi yang di
gunakan untuk mengubah bahan baku menjadi produk. Perhitungan harga pokok produk dapa
t digunakan untuk menentukan harga jual yang akan diberikan kepada konsumen sesuai deng
an biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
Menurut Carter (2009) mengemukakan bahwa harga pokok produksi terdiri dari tiga ele
men biaya yaitu sebagai berikut:
1. Biaya bahan baku langsung Biaya bahan baku langsung adalah semua bahan baku yan
g membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam
perhitungan biaya.
2. Biaya tenaga kerja langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang me
lakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan sec
ara layak ke produk tertentu.
3. Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik juga disebut overhead manufaktur, beb
an manufaktur, atau beban pabrik, terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak dite
lusuri secara langsung ke output tertentu.
Mulyadi (2012) menyatakan bahwa dalam perusahaan yang berproduksi massa, informasi
harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen
untuk:
Penerapan harga pokok produksi merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat i
nformasi harga pokok produksi adalah untuk menentukan harga jual produk serta penentuan h
arga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang akan disajikan dalam nerac
a
Mulyadi (2012) menyatakan bahwa biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka,
yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan prod
uk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi, dan f
aktor-faktor lain tertentu.
Konsep biaya standar adalah biaya yang telah ditentukan sebelumnya untuk memproduks
i satu unit atau sejumlah tertentu produk selama satu periode tertentu.
Biaya standar merupakan alat yang penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan mera
ngsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaanya dengan efektif, karena pelaksana telah m
engetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa peke
rjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Standar yang dikembangkan untuk biaya bahan baku yaitu Standar harga bahan baku.
Harga standar memungkinkan untuk:
1. Memantau kinerja dari departemen pembelian dan mendeteksi pengaruhnya pada b
iaya bahan baku .
2. Mengukur dampak dari kenaikan atau penurunan harga bahan baku terhadap laba.
Menurut Mulyadi (2012), harga yang dipakai harga standar dapat berupa:
1. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang, biasanya untuk ja
ngka waktu satu tahun.
2. Harga yang berlaku pada saat penyusunan biaya standa Harga yang diperkirakan a
kan merupakan harga normal dalam jangka panjang.
1.5.2 Standar dan Varians Tenaga Kerja
Standar upah, tarif atau biaya, diperlukan untuk memastikan keadilan dalam tarif y
ang dibayarkan untuk setiap operasi yang dilakukan, digunakan rating pekerjaan. Ketika s
uatu tarif direvisi atau suatu perubahan diotorisasi secara temporer, maka hal tersebut haru
s dilaporkan dengan segera kedepartemen penggajian untuk menghindari penundaan, pem
bayaran yang tidak benar dan pelaporan yang salah. Perbedaan yang terjadi antara tarif sta
ndar dan tarif actual menimbulkan menimbulkan tarif tenaga kerja (varians upah atau varia
ns biaya).
Standar efisiensi, waktu atau penggunaan. Varians efisiensi tenaga kerja dihitung d
i akhir periode pelaporan dengan cara membandingkan jam aktual yang digunakan dengan
jam standar yang diperbolehkan, keduanya diukur dengan tarif tenaga kerja standar.
Anggaran overhead pabrik dibuat dengan cara mengestimasikan setiap pos dari ove
rhead yang diperkirakan akan terjadi disetian departemen, pusat biaya atau aktivitas, pada
tingkat aktivitas tertentu yang telah ditentukan sebelumnya, biasanya kapasitas normal ata
u kapasita aktual yang diperkirakan. Kemudian anggaran biaya departemen jasa dialokasik
an ke departemen pengguna berdasarkan jumlah jasa yang direncanakan.
B. METODE
1. Penentuan Harga Pokok Produksi
Rumus
Keterangan :
HPP : Harga Pokok Produksi
BBBU : Biaya Bahan Baku Utama
BTKL : Biaya Tenaga Kerja Langsung
BOP : Biaya Overhead Pabrik
2. Penentuan Biaya Bahan Baku Langsung Standar
Biaya bahan baku langsung standar terdiri atas harga bahan baku langsung standar da
n kuantitas bahan baku langsung standar.
Keterangan
Biaya tenaga kerja langsung standar terdiri atas tarif upah tenaga kerja langsung st
andar dan jam tenaga kerja langsung standar.
1. Tarif Upah Tenaga Kerja Langsung Standar Tarif upah tenaga kerja langsung
standar adalah taksiran tarif upah tenaga kerja langsung per jam. Tarif upah te
naga kerja langsung standar dapat ditentukan atas dasar perjanjian dengan kary
awan dan data upah masa lalu yang dihitung secara rata-rata.
2. Jam Tenaga Kerja Langsung Standar Jam tenaga kerja langsung standar adalah
taksiran sejumlah satuan waktu yang diperlukan untuk membuat satu unit prod
uk tertentu. Jam tenaga kerja langsung standar dapat ditentukan dengan cara a
nalisis catatan masa lalu. Analisis catatan masa lalu misalnya menghitung rata-
rata jam kerja yang dikonsumsi dalam satu pekerjaan dari kartu harga pokok p
eriode yang lalu.
Rumus
Biaya overhead pabrik standar dapat ditaksir atas dasar kapasitas normal. Jam
kerja yang dignakan untuk menentukan standar tarif pembebanan biaya overhead
pabrik
Standar biaya bahan baku langsung di UKM Doms Coil Vape terdiri dari:
1) Harga Bahan Baku Standar Penyusunan biaya bahan baku standar coil vape ditentukan
berdasarkan data yang digunakan pada periode bulan Juli 2021. Berikut ini rincian pembelian
dan penetapan harga standar bahan baku standar :
1 2 3=(1x2) 4 5=(3/4)
Botol Packing 450 800 360.000 450 800
Stiker 450 100 45.000 450 100
Total 3677,7
2) Biaya Tenaga Kerja Standar Standar biaya tenaga kerja langsung pada UMK Doms Coil
Vape adalah sebagai berikut:
Jam Tenaga Kerja Standar Ketetapan jam tenaga kerja standar pada UKM Doms Coil
Vape , berdasarkan kesepakatan bersama di awal kerja yaitu 8 jam per hari. Produksi
di UKM ini dilakukan setiap hari, maka dalam sebulan terdapat 30 hari kerja. Dengan
memperkerjakan 2 orang untuk bagian produksi. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut :
1 2 3 4=(1x2x3) 5 6=(4/5)
Tarif Upah Standar Ketetapan tarif upah standar didasarkan atas kesepakatan bersama. UKM
Doms Coil Vape menginformasikan bahwa upah per hari untuk setiap pekerja sebesar Rp
70.000. Lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel berikut :
Jumlah Tarif upah Jumlah hari Total upah Total Jam Tarif upah
pekerja standar per tenaga kerja dalam standar per
dalam
hari langsung ( Rp) jam ( Rp)
sebulan sebulan
(Rp)
1 2 3 4=(1x2x3) 5 6=(4/5)
2 70.000 30 4.200.000 480 8.750
1 2 3=(1x2)
1,07 8.750 9.362,5
3) Biaya Overhead Pabrik Standar Biaya overhead pabrik adalah biaya yang mempengaruhi
proses produksi secara tidak langsung. Biaya overhead pabrik yang digunakan UKM
Doms Coil Vape adalah sebagai berikut:
Bensin 30.000
Total 920.000
BBBL
TOTAL 74.750 L
BOP
5000
Customer : Denis
3.
KESIMPULAN
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, dimin
ta, dicari, dan dibeli digunakan atau dikomsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau ke
inginan pasar yang bersangkutan produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang, jasa, fisik,
orang atau pribadi , tempat organisasi dan ide sebagai pengaruh dari customer.
Biaya yang telah dijadikan standar ini sebaiknya dievaluasi kembali dalam jangka waktu terte
ntu, mengingat harga bahan baku dan biaya overhead pabrik dapat berubah-ubah sesuai kebut
uhan dan kondisi yang terjadi sehingga ketika terjadi selisih yang tidak menguntungkan bisa
ditindaklanjuti secepat mungkin sebagai upaya perbaikan dan tingkat keakuratan penetapan bi
aya standar dapat meningkat.
Peranan biaya standar ternyata sangat membantu dalam usaha meningkatkan efektifitas dan e
fisiensi pengendalian biaya, terbukti penetapan biaya standar (Juli) pada periode produksi bul
an Agustur mengalami efisien biaya pada biaya bahan baku Selisih yang terjadi ada biaya bah
an baku (menguntungkan) disebabkan oleh jumlah bahan baku yang dibutuhkan.