Anda di halaman 1dari 18

Pengendalian dan

Penjaminan Kualitas
Modul ke:

01 Fakultas PENDAHULUAN
TEKNIK

Program Studi
TEKNIK
INDUSTRI
Hayu Kartika, ST, MT
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
ASSESMENT

20% TB 1 dan Quiz


25% TB 2dan Quiz
30% Praktikum
25% UAS
100% Total

Kehadiran tidak masuk ke dalam Penilaian namun menjadi penentu


Kelulusan matakuliah maksimal ketidakhadiran 4 kali
PENDAHULUAN
Kekalahan Jepang pada perang Dunia II,
membangkitkan budaya Jepang dalam membangun sistem
kualitas modern, dengan hadirnya pakar kualitas W. Edward
Deming pada tahun 1950 sehingga menjadi perhatian
perusahaan-perusahaan di negara maju lainnya.
Perusahaan tersebut kemudian mempelajari apa
yang pernah diraih oleh perusahaan Jepang dalam
mengembangkan konsep kualitas yang kemudian dikenal
dengan Total Quality Management (TQM).
Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai
ukuran relatif kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri
atas kualitas desain atau rancangan dan kualitas kesesuaian
atas kecocokan.
Pengertian

Deming
Mendefinisikan kualitas adalah apapun yang menjadi kebutuhan
dan keinginan konsumen

Crosby
Mempresepsikan kualitas adalah sebagai nihil cacat, kesempurnaan dan
kesesuaian terhadap persyaratan

Juran
Mendefinisikan mutu sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi
Ada beberapa kesamaan dari definisi-definisi diatas
yaitu dalam elemen-elamen sebagai berikut:

• Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan


• Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan
• Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (maksudnya apa yang
dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang
berkualitas pada masa mendatang)

Goetsch Davis, 1994 membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya
yaitu:
“ Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan
produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan”
QUALITY & KINERJA ORGANISASI
Perspektif Kualitas
• David Garvin, 1994 mengidentifikasi adanya lima
alternative perspektif kualitas yang biasa digunakan:

1.Transcedental Approach
2.Product -Based Approach
3.User-Based Approach
4. Manufacturing-Based Approach
5. Value-Based Approach
Garvin’s Dimensions of Product Quality

Performance

Features Durability

Reliability Serviceability

Conformance Aesthetics
Perceived Quality
8 DIMENSI MUTU PRODUK
[GARVIN]
► Performance. ► Conformance.
Karakteristik Kesesuaian fungsi / kinerja suatu
kinerja utama dari produk. produk dengan standar yang
telah ditetapkan.
Contoh : akselerasi mobil, ► Durability.
kejelasan suara handphone,
dll. Ukuran umur (lama pemakaian)
► Features. dari suatu produk
► Serviceability.
Fasilitas
tambahan diluar fungsi Kemudahan perbaikan jika
pokok dari karakteristik produk membutuhkan perbaikan
produk. ► Aesthetics.
► Reliability.
Tampilan, rasa, dan unsur estetik
Kemungkinan lainnya suatu produk
dari suatu produk untuk ► Perceived quality. mutu yang
tidak berfungsi pada suatu dapat diterima oleh konsumen.
periode tertentu.
Menurut Zeithaml, Berry, parasuraman, 1985 telah melakukan berbagai
penelitian terhadap beberapa jenis jasa, dan berhasil mengidentifikasi lima dimensi
karakteristik yang digunakan oleh para pelanggan dalam mengevaluasi kualitas
pelayanan. Kelima dimensi karakteristik kualitas pelayanan tersebut adalah:

1. Tangibles (bukti langsung), yaitu meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan
sarana komunikasi
2. Reliability (kehandalan), yaitu kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan
segera dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah dijanjikan
3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap
4. Assurance (jaminan), yaitu mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko ataupun keragu
raguan
5. Empaty, yaitu meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, dan perhatian dengan tulus terhadap kebutuhan pelanggan
Biaya Kualitas

• DEFINISI
Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau
yang mungkin akan terjdi karena produk cacat
atau kualitas yang jelek. Biaya yang terjadi
atau yang mungkin akan terjadi berhubungan
dengan desain, pengindentifikasian, perbaikan
dan pencegahan kerusakan.
terdapat tiga kategori pandangan yang berkembang di
antara para praktisi mengenai biaya kualitas, yaitu:

* Kualitas semakin tinggi berarti biaya semakin tinggi, tambahan biaya


yang terjadi akibat dari peningkatan kualitas lebih besar dari
manfaat peningkatan kualitas.

• Biaya peningkatan kualitas lebih rendah dari penghematan yang


dihasilkan, pandangan ini dikemukakan pertama kali oleh Deming
dan banyak dipakai oleh perusahaan jepang. Peghematan dihasilkan
oleh berkurangya pengerjaan ulang, produk cacat dan biaya lainnya
yang berkaitan dengan kerusakan.

• Biaya kualitas melebihi biaya yang terjadi bila produk atau jasa
diproses secara benar sejak awalnya. Pandangan ini banyak dianut
oleh para pendukung filosofi TQM yang menyatakan bahwa biaya
kualitas tidak hanya menyangkut biaya secara langsung, tetapi juga
biaya akibat kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa pasar, biaya
kehilangan peluang dan banyak lagi biaya yang tersembunyi
lainnya.
Sumber Biaya Kualitas

Sumber biaya kualitas terdapat dua sumber yaitu: berasal


dari dalam perusahaan dan luar perusahaan.
Sumber tersebut dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu:
1. Biaya pencegahan (Preventive Cost Category)
2. Biaya inspeksi/deteksi (Inspection/Detection Cost
Category)
3. Biaya kegagalan internal (Internal Failure Cost
Category)
4. Biaya kegagalan eksternal (External Failure Cost
Category)
• Biaya pencegahan
adalah biaya yang terjadi untuk mengidentifikasi
dan menghilangkan penyebab kerusakan agar
tidak terulang kembali kesalahan yang
samadalam setiap produk dan jasa pelayanan.

• Biaya inspeksi
adalah biaya yang terjadi untuk menentukan
apakah produk dan jasa pelayanan sesuai
dengan standar kualitas yang telah ditentukan
• Biaya kegagalan internal
adalah biaya yang terjadi karena ketidak sesuaian
produk dan jasa yang dihasilkan dengan standar yang
telah ditentukan dan terdeteksi sebelum produk
dikirim ke konsumen.

• Biaya kegagalan eksternal


adalah biaya yang terjadi karena produk dan jasa
gagal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan
dan diketahui setelah produk tersebut dikirimkan
kepada konsumen
Pengukuran Kualitas
Pengukuran kualitas dapat dilakukan melalui
perhitungan biaya dan melalui penelitian pasar,
pengukuran penelitian pasar dapat dilakukan
seperti: menemui konsumen, survey, sistem
pengaduan dsb.

Untuk yang lebih inovatif seperti QFD,


Brainstroming dan analisis kesenjangan kualitas
Cont.....
Pengukuran kualitas melalui perhitungan
biaya kualitas diantaranya:
• Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya
kerusakan perjam dari tenaga kerja langsung
• Biaya kualitas di ukur berdasarkan biaya
produksi
• Biaya kualitas di ukur berdasarkan penjualan
bersih
• Biaya Kualitas berdasarkan satuan unit

Penggunaan analisis Trend dan analisis pareto


Terima Kasih
Hayu Kartika, ST, MT

Anda mungkin juga menyukai