Kualitas Total
Perkembangan Pemikiran
Mengenai Kualitas
Anggota Kelompok
1. Dewangga Gilang C. S C1B019001
2. Nurasiyah C1B019002
3. Zulfa Khoeriyah C1B019003
4. Rosiana Dewi C1B019004
5. Ela Misluha C1B019005
6. Ayu Suratmi C1B019006
7. Nonita Happy Natalis C1B019007
8. Indira Ayu Ramadhani C1B019008
9. Aulia Dian Saputri C1B019009
10.Putri Ari Cahyani C1B019010
11.Fajar Mei Fina C1B019011
12.Amalia Riyandini C1B019012
13.Shafira Diena Azkia P C1B019013
Pembahasan
01 Prespektif terhadap kualitas
02 Dimensi kualitas
04 Sumber kualitas
01 02 03
Transcendental Approach Product-based Approach User-based Approach
(Pendekatan Transendental (Pendekatan Berbasis (Pendekatan Berbasis
Kualitas) Produk) Pengguna)
Dalam pendekatan ini dapat Yaitu menganggap kualitas Pendekatan ini berdasarkan
dirasakan atau diketahui tetapi sebagai faktor atau atribut pemikiran bahwa kualitas
sulit didefinisikan dan yang dapat dikuantifikasikan tergantung pada orang yang
dioperasionalkan. Sudut dan dapat dinilai. Perbedaan memandangnya, dan produk
pandang ini biasanya diterapkan yang paling memuaskan
dalam kualitas mencerminkan
dalam musik seni, drama, seni seseorang merupakan produk
perbedaan dalam jumlah
tari, dan seni rupa. yang berkualitas paling tinggi.
beberapa unsur atau atribut
yang dimiliki produk.
04 05
Manufacturing-based Approach Value-based Approach
(Pendekatan Berbasis Manufaktur) (Pendekatan Berbasis Nilai)
Biaya Kualitas
Reliability Enginering
Zero Defect
4. Manajemen Kualitas Strategi
• Sisa bahan
• Pengerjaan ulang
• Biaya untuk material
• Factory contact engineering
Biaya Biaya Kegagalan Eksternal
Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi karena produk atau jasa gagal
memenuhi persyaratan-persyaratan yang diketahui setelah produk tersebut dikirimkan
kepada pelanggan. Biaya ini merupakan biaya yang membahayakan karena dapat
menyebabkan reputasi yang buruk, kehilangan pelanggan dan penurunan pangsa pasar.
1. Kualitas yang makin tinggi berarti biaya yang semakin tinggi pula
1.) Integritas
2.) Komunikasi
3.) Sistem
4.) Kebijakan
5.) Operasi
• Crosby’s Fourteen Steps To Quality
Improvement,
1. Membentuk tim kualitas antar departemen.
2. Menjelaskan bahwa manajemen bertekad meningkatkan kualitas untuk jangka
panjang.
3. Mengidentifikasi sumber terjadinya masalah saat ini dan masalah potensial.
4. Menilai biaya kualitas dan menjelaskan bagaimana biaya itu digunakan sebagai
alat manajemen.
5. Meningkatkan kesadaran akan kualitas dan komitmen pribadi pada semua
karyawan.
6. Melakukan tindakan dengan segera untuk memperbaiki masalah-masalah yang
telah diidentifikasi.
7. Mengadakan program Zero defect.
• Crosby’s Fourteen Steps To Quality Improvement,
8. Melatih para penyelia untuk bertanggung jawab dalam program kualitas tersebut.
9. Mengadakan Zero defect day untuk meyakinkan seluruh karyawan agar sadar akan
adanya arah baru.
10. Mendorong individu dan tim untuk membentuk tujuan perbaikan pribadi dan tim.
11. Mendorong para karyawan untuk mengungkapkan kepada manajemen apa
hambatan-hambatan yang mereka hadapi dalam upaya mencapai tujuan kualitas.
12. Membentuk dewan kualitas untuk mengembangkan komunikasi secara terus-
menerus.
13. Membentuk dewan kualitas untuk mengembangkan komunikasi secara terus-
menerus.
14. Mengulangi setiap tahap tersebut , karena perbaikan kualitas adalah proses yang
tidak pernah berakhir.
Studi Kasus
Pendahuluan
Di Indonesia penggunaan TQM cukup populer PT Telekomunikasi Indonesia
di sector swasta, diawali penerapannya pada International mengalami keterpurukan di
perusahaan perusahaan terkemuka dan perusahaan bidang sumber daya manusia pada 5 tahun ke
milik negara. Pada studi kasus kali ini, kami akan belakang dibandingkan dengan divisi-divisi
membahas mengenai penerapan TQM yang ada di PT lainnya. Oleh karena itu, dengan
Telekomunikasi Indonesia International yang berada di menerapkan prinsip dasar Total Quality
Divisi Regional III, Jawa Barat. Management, perusahaan ini mulai
PT Telekomunikasi Indonesia International melakukan perbaikan atas masalah
merupakan salah satu divisi KSO. KSO ini adalah tersebut dan meningkatkan kualitas
suatu organisasi kemitraan yang tidak membentuk bahkan dapat meningkatkan pendapatan.
badan hukum, namun sebagai suatu divisi dari PT
Telkom Tbk.
Analisis
Berdasar pada prinsip penerapan Total Quality Management PT Telekomunikasi Indonesia internasional
memulai perbaikan dari hasil kerja, waktu dan semangat kerja.
(1) Dari Hasil kerja, yaitu dengan memaksimalkan mutu perusahaan untuk memenuhi kepuasan
pelanggan yang berada di pelosok negeri.
(2) Dari Waktu, PT Telekomunikasi Indonesia International memantau dipenuhinya jaminan masa
pemeliharaan oleh rekanan atau mitra usaha atas perangkat yang dioperasikan pada saat perangkat
tersebut mengalami gangguan agar pelanggan eksternal mendapatkan kepuasan dalam
mengkonsumsi produk perusahaan dengan tepat waktu.
(3) Dari Semangat kerja, yaitu dengan memotivasi karyawan dan meningkatkan kompetensi mereka.
Manajemen Drive III memberi pelatihan (training) bagi semua karyawannya mulai dari level atas
sampai level bawah. Jenis pelatihan yang diberikan pun dibagi-bagi, ada yang berkaitan dengan
proses teknologi dan proses manajerial, yang dimaksudkan untuk mengubah mental karyawan dan
meningkatkan kompetensinya.
Perbaikan atau kemajuan dari PT Telekomunikasi Indonesia internasional :