Mengenai Kualitas
Dosen
Leni Hartati, S.Sos., MM, CRP, CPF
UNIVERSITAS TANGERANG RAYA
2021
Produk
Barang/
Jasa
TQM
Customer Satisfaction
Berkualitas
Perspektif kualitas:
KUALITAS
BERDASARKAN
JENISNYA
JASA
DIMENSI KUALITAS (BARANG)
1. Kinerja (performance) → karakteristik pokok dari produk inti.
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) →
karakteristik sekunder/pelengkap.
3. Kehandalan (reliability) → kemungkinan kecil mengalami
kerusakan atau gagal dipakai.
4. Kesesuaian dg. spesifikasi (conformance to specifications) →
sejauh mana karakteristik desain & operasi memenuhi standar-
standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
5. Daya tahan (durability) → berapa lama produk tersebut dapat
terus digunakan.
6. Kemampuan layanan (service ability) → kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, penanganan keluhan, dsb.
7. Estetika (estetics) → daya tarik produk terhadap panca indera
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) → citra &
reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
DIMENSI KUALITAS (JASA)
1. Bukti langsung (tangibles) → fasilitas fisik, perlengkapan,
pegawai & sarana komunikasi.
2. Kehandalan (reliability) → kemampuan memberikan
layanan yang dijanjikan dengan segera & memuaskan.
3. Daya tanggap (responsiveness) → keinginan para staf
untuk membantu pelanggan & memberikan layanan dg.
tanggap.
4. Jaminan (assurance) → kemampuan, kesopanan & sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari
bahaya, risiko atau keragu-raguan.
5. Empati (empathy) → kemudahan dalam melakukan
hubungan, komunikasi yang baik & memahami
kebutuhan para pelanggan.
SUMBER KUALITAS
1. Program, kebijakan & sikap yang melibatkan komitmen
dari manajemen puncak.
2. Sistem informasi yang menekankan ketepatan, baik
waktu maupun detail.
3. Desain produk yang menekankan keandalan &
perjanjian ekstensif produk sebelum dilepas ke pasar.
4. Kebijakan produksi & tenaga kerja yang menekankan
peralatan yang terpeliharan dg baik, pekerja yang terlatih
baik & penemuan penyimpangan secara tepat.
5. Manajemen vendor yang menekankan kualitas sebagai
sasaran utama.
KUALITAS JASA
c). Biaya Kegagalan Internal ( internal failure cost): biaya yang terjadi
karena ada ketidaksesuaian dengan persyaratan dan terdeteksi
sebelum barang atau jasa tersebut dikirimkan ke pihak luar
(pelanggan). Biaya ini terdiri atas: Sisa Bahan ( scrap); Pengerjaan
Ulang; Biaya untuk memperoleh material (bahan baku); Factory
contact engineering.
d). Biaya Kegagalan Eksternal ( external failure cost): biaya yang terjadi
karena produk atau jasa gagal memenuhi persyaratan-persyaratan
yang diketahui setelah produk tersebut dikrimkan kepada para
pelanggan. Biaya ini terdiri atas: Biaya Penanganan Keluhan selama
Masa Garansi; Biaya Penanganan Keluhan di luar Masa Garansi;
Pelayanan (servis) Produk; Product Liability (biaya yang timbul
sehubungan dengan jaminan atau pertanggungjawaban atas kegagalan
memenuhi standar kualitas; Biaya Penarikan Kembali suatu Produk.
Pandangan terhadap Biaya Kualitas
(1). Kualitas yang makin tinggi berarti biaya yang semakin tinggi
pula.
Atribut kualitas seperti kinerja dan karakteristik tambahan
menimbulkan biaya yang lebih besar dalam hal tenaga kerja,
bahan baku, desain dan sumber daya ekonomis lainnya.
(2). Biaya Peningkatan Kualitas Lebih Rendah daripada
Penghematan yang dihasilkan.
penghematan dihasilkan dari berkurangnya tingkat
pengerjaan ulang, produk cacat, dan biaya langsung
lainnya yang berkaitan dengan kerusakan.
(3). Biaya Kualitas merupakan biaya yang besarnya melebihi
biaya yang terjadi, bila produk atau jasa dihasilkan secara
benar sejak awal (exactly right the first time).
Biaya tidak hanya mencakup biaya langsung, tetapi juga
biaya akibat kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa
pasar dan banyak biaya tersembunyi lainnya serta peluang
yang hilang dan tidak teridentifikasi oleh sistem akuntasi
biaya modern.
Perilaku Biaya Kualitas
Kualitas dapat diukur berdasarkan biayanya.
Perusahaan menginginkan agar biaya kualitas turun, namun
dapat mencapai kualitas yang lebih tinggi, setidak-tidaknya
sampai dengan titik tertentu.
Agar laporan kinerja kualitas dapat bermanfaat, maka:
a). Biaya kualitas harus digolongkan ke dalam biaya variabel dan
biaya tetap dihubungkan dengan penjualan.
b). Untuk biaya variabel, penyempurnaan kualitas dicerminkan
oleh pengurangan rasio biaya variabel.
Pengukuran kinerja dapat menggunakan salah satu dari dua
cara sebagai berikut:
-> Rasio biaya variabel pada awal dan akhir periode tertentu
dapat digunakan untuk menghitung penghematan biaya
sesunggunya, atau kenaikan biaya sesungguhnya.
-> Rasio biaya yang dianggarkan dan rasio sesungguhnya
dapat juga digunakan untuk mengukur kemajuan ke arah
pencapaian sasaran periodik.
c). Untuk biaya tetap, penyempurnaan biaya kualitas dicerminkan
oleh perubahan absolut jumlah biaya tetap.
Pandangan terhadap Jumlah Kesalahan Optimum
Menurut Juran, struktur biaya kualitas sangat dipengaruhi oleh
interaksi antara keempat jenis biaya kualitas, yaitu biaya
pencegahan, biaya penilaian, biaya kerusakan internal, dan
biaya kerusakan eksternal.
Biaya pengendalian (pencegahan dan penilaian) meningkat
seiring dengan peningkatan kualitas; sedangkan biaya
kegagalan (internal dan eksternal) menurun seiring dengan
peningkatan kualitas.
Pengukuran Kualitas
Pada hakikatnya, pengukuran kualitas suatu jasa atau produk hampir sama
dengan pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu ditentukan oleh variabel
’harapan’ dan ’kinerja’ yang dirasakan (perceived performance).