TEORI KEMUNGKINAN
4.1. RUANG SAMPEL
Definisi 4.1 :
Masing-masing outcome dari ruang sampel disebut dengan unsur atau anggota atau titik
sampel. Jika ruang sampel mempunyai jumlah anggota yang terbatas maka kita dapat
menyatakan ruang sampel tersebut dengan “men-jejer” anggotanya, antara masing-masing
dipisahkan dengan koma dan meletakan semuanya didalam kurung kurawal.
Contoh 4.1.
S = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6 )
c. Dadu dilempar 1x, maka :
Contoh 4.2.
a. Sebuah mata uang dilempar 2 kali, maka kejadian dari eksperimen ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
H HH
H HT
T
H TH
T
T TT
Sehingga ruang sampel S-nya adalah :
S = ( HH, HT, TH, TT )
H THH
H
T THT
T
H TTH
T
T TTT
c. Tiga mata uang dilempar 1 X, maka kejadian ekperimen ini sama dengan b.
H HH
H HT
T
1 T1
T
2 T2
3 T3
4 T4
5 T5
6 T6
Misal empat buah produk diambil secara random dari suatu hasil proses produksi.
Produk tersebut diperiksa dan kemudian diklasifikasikan ke dalam produk baik ( B ) atau cacat
( C ). Bagaimana ruang sampel dari eksperimen ini ?
B
BBBB
B
C
B BBBC
B
C BBCB
C
B BBCC
B
BCBB
B
C
B BCBC
B
C BCCB
C
BCCC
B
CBBB
B
C
B CBBC
B
C CBCB
C
B CBCC
B CCBB
B
C CCBC
B
B
C CCCB
C
CCCC
S = ( BBBB, BBBC,……………………..CCCC )
Contoh 4.4.
Ruang sampel yang anggotanya banyak sekali atau tidak terhingga dinyatakan dengan
menggunakan aturan tertentu, Sebagai contoh, misal “out come” yang mungkin dari suatu
eksperimen adalah himpunan dari kata-kata didunia yang jumlah penduduknya diatas satu juta,
maka ruang sampel S-nya kita tulis sebagai berikut :
Himpunan titik-titik yang berada didalam lingkaran yang terpusat di ( 0 , 0 ) dan berjari-
jari lebih kecil atau sama dengan 2 adalah :
S = {(x,y) / x2+y2 ≤ 4 }
4.2. KEJADIAN
Definisi 4.2 :
Contoh 4.6.
A=( t/0≤t<5 )
Adalah menyatakan kejadian dimana umur komponen elektronik tersebut kurang dari 5
tahun, disini jelas bahwa : A C S
b. Himpunan bagian dari S dapat mengandung seluruh unsur yang ada didalam S atau dapat
juga berupa himpunan yang tidak mengandung unsur yang disebut dengan himpunan
kosong dan di notasikan dengan Ф. Contoh himpunan kosong adalah :
Himpunan B adalah himpunan kosong, karena faktor dari bilangan 17 adalah silangan 1 dan
17 yang semuanya berupa bilangan ganjil.
Definisi 4.3.
Contoh 4.7.
Misal A adalah kejadian terambilnya kartu merah dari kumpulan kartu bridge. Maka A’ adalah
kejadian terambilnya bukan kartu merah, berarti kartu hitam.
A A’
Kartu Merah
Kartu Hitam
Contoh 4.8.
Dengan
Maka
A’ = ( tas, penggaris )
Definisi 4.4.
A∩B
A B
Contoh 4.9.
Misal S adalah ruang sampel dari kejadian dadu yang dilempar 1X, dan A adalah
himpunan bagian kejadian munculnya angka genap, sedang B adalah himpunan kejadian
munculnya angka yang lebih besar dari 3, maka :
S = ( 1, 2, 3, 4, 5, 6 )
A = ( 2, 4, 6 )
B = ( 4, 5, 6 )
Maka A ∩ B = ( 4 , 6 )
Contoh 4.10.
Misal M = ( a, e, I, o, u ) ; N ( r, s, t )
Maka :
M∩N=Ø
Contoh 4.11.
Y
X
X∩Y
Definisi 4.5.
Misal M adalah himpunan kejadian munculnya kartu heart dalam pengambilan sebuah
kartu dari kartu bridge, sedang N adalah himpunan kejadian terambilnya kartu Diamond , maka
M dan N adalah Mutual eksklusif , sebab M ∩ N = Ø.
Diamond
Hart
Contoh 4.13.
Jadi X ∩ Y ≠ Ø
AS
Diamond
AS-Diamond
Definisi 4.6.
Maka :
A : ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, J, K, Q, AS Hart )
B : ( AS Hart, AS Scop, AS Diamond, AS Clover )
A U B : ( 1, 2, 3,……………. AS Hart, AS Scop, AS Diamond, AS Clover )
AS Heart
AS Heart
(A) (B)
Contoh 4.15.
Misal A = ( a, b, c ) dan B = ( b, c, d, e )
Maka : A U B = ( a, b, c, d, e )
Contoh 4. 16.
Hubungan antara kejadian dan ruang sampelnya dapat digambarkan secara grafis dengan
menggunakan DIAGRAM VENN. Dalam DIAGRAM VENN ruang sampel digambarkan
dengan segi empat, sedang kejadian digambarkan dengan lingkaran-lingkaran yang ada
didalam segi empat tersebut.
8 5
C
A ∩ B = daerah 1 dan daerah 2
B ∩ C = daerah 1 dan 3
A U C = daerah 1, 2, 3, 4, 5 dan 7
BI ∩ A = daerah 4 dan 7
A ∩ B∩C = daerah 1
( A U B ) ∩ CI = daerah 2, 6 dan 7
Contoh 4. 17.
A B C
Jumlah titik sampel yang sebelumnya kita hitung dengan menggambar diagram pohon,
dapat kita hitung dengan menggunakan aturan perhitungan sebagai berikut :
Teorema 4.1.
Jika operasi kesatu dapat dilakukan sebanyak n1 cara, dan operasi kedua
dapat dilakukan sebanyak n2 cara, maka kedua operasi tersebut dapat dilakukan
bersama sebanyak n1 x n2 cara.
Contoh 4.18.
Budi dapat menuju kampus UP dengan dua cara, yakni naik KA atau patas 01,
sedangkan Amir dengan tiga cara, yakni naik KA, naik patas 02 atau membawa mobil sendiri.
Maka keduanya dapat sampai dikampus ada sebanyak 2 x 3 cara = 6 cara
BUDI AMIR
KA KA
02
Mobil
01 KA
02
Mobil
Contoh 4.19.
Sepasang dadu dilempar bersama, berapa jumlah titik sampelnya ?
Jawab :
Teorema 4.2.
Contoh 4.20.
Sebuah menu makan siang terdiri dari sayur asem, ikan goreng, buah dan minuman,
jika ada 4 macam sayur asem, 3 macam ikan goreng, 5 macam buah dan 4 macam minuman,
ada berapa banyak alternatif menu yang dapat dipilih ?
Jawab :
Banyaknya alternatif = 4 x 3 x 5 x 4 = 240
Definisi 4.7.
Misal ada tiga huruf A, B dan C, maka permutasi yang mungkin adalah : ABC, ACB, BAC,
BCA, CAB, CBA. Jadi ada 6 alternatif pengaturan.
Banyaknya alternatif = 3 x 2 x 1 = 6
n( n -1 )( n -2 )……………( 3 ) ( 2 ) ( 1 ) cara
Teorema 4.3.
Jumlah permutasi dari 4 huruf ABCD adalah ada sebanyak 4! = 24. Akan tetapi jumlah
permutasi dari dua huruf yang diambil dari 4 huruf tersebut adalah :
Alternatif posisi 1 = n1 = 4
Alternatif posisi 2 = n2 = 3. Jadi ada : 3 x 4 = 12 alternatif
Secara umum : dari n obyek diambil r, maka banyak alternatif urutan ada sebanyak :
n ( n-1 ) ( n-2 )…………….( n-r+1 )
n!
Prn =
( n r )!
Teorema 4.4.
Jumlah permutasi dari obyek n yang diambil r adalah sama dengan :
n!
Prn =
( n r )!
Contoh 4.21.
Dari 5 orang akan dipilih 2 orang untuk menjadi ketua dan wakil ketua dalam
organisasi. Ada berapa alternatif yang mungkin ?
Jawab :
5!
Banyaknya alternatif = P23 =
(5 3 )!
1.2.3.4.5
= 20 alternatif
1.2.3
1 2
1. Ketua
2.Wakil Ketua
A B C D AB AC AD AE ; BA CA DA EA
12 1 2
BC BD BE ; CB DB EB
CD CE ; DC EC
DE ; ED
Teorema 4.5.
Jumlah permutasi melingkar dari 4 huruf A, B, C dan D adalah ada sebanyak : (4-
1)! = 3! = 1x2x3 = 6
Lihat gambar situasinya dihalaman berikut.
B B C C
A C A D A B A D
D C D B
D D
A B A C
C B
3! 1x2 x3
3
1 ! 2 ! 1x2
9! 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9
Pemutasi dari kata Statistik ada : =
2 ! 3 ! 1! 2 ! 1! 1.2.1.2.3.1.1.2.1
= 15120
Teorema 4.6.
Sering kali kita ingin membagi suatu himpunan dengan n unsur menjadi r sub himpunan
yang disebut dengan sel dimana irisan antar sel adalah Ø dan gabungannya membentuk
himpunan yang semula. Urutan unsur didalam masing-masing sub himpunan tidak
diperhitungkan. Ada berapa cara ?
Misal himpunan ( a, e, i, o, u ) akan dibagi menjadi dua himpunan dengan sub himpunan 1
terdiri dari 4 himpunan dan sub himpunan 2 terdiri dari satu unsur, maka alternatif yang
mungkin adalah :
( a , e , i , o ) dan ( u ) ; ( a , e , i , u ) dan ( o )
( a , e , o , u ) dan ( i ) ; ( a , i , o , u ) dan ( e )
( e , i , o , u ) dan ( a ).
Jadi ada 5 alternatif cara yang sebenarnya dapat dihitung dengan menggunakan rumus
permutasi sebagai berikut :
5! 1.2.3.4.5
=5
4 ! 1! 1.2.3.4
Teorema 4.7.
Contoh 4. 22.
7 orang ilmuan yang akan menginap dihotel akan dibagi ke dalam 3 kamar dengan 1
kamar 3 orang dan 2 kamar masing-masing 2 orang, maka alternatif cara pembagian adalah ada
sebanyak :
7!
210cara.
3 ! 2 !2!
Dalam beberapa hal, kita ingin mengambil r obyek dari n obyek tanpa memperhatikan
urutan, persoalan ini di sebut dengan kombinasi.
Contoh 4.23.
Dari 4 orang akan diambil 2 orang untuk membentuk team double bulu tangkis. Ada
beberapa alternatif yang mungkin ?
Jawab :
Teorema 4.8.
4! 1.2.3.4
C24 = 6
2! ( 4 2)! 1.2 1.2.
Untuk mendapatkan nilai kemungkinan suatu kejadian A, kita jumlahkan semua nilai
kemungkinan titik-titik sampel yang ada di dalam A. Jumlah ini disebut kemungkinan A dan
dinyatakan dengan : P( A ).
Definisi 4.8.
O ≤ P( A ) ≤ 1 ; P( Ø ) =0 dan P ( S ) = 1
Contoh 4.24.
Sebuah mata uang dilempar dua kali, berapa kemungkinan paling sedikit akan muncul
satu head ?
Jawab :
H 1
HH P ( HH )
H 4
T 1
HT P ( HT ) 4
H 1
TH P ( TH )
T 4
T
TT P ( TT ) 1
4
1 1 1 3
A = ( HH, HT, TH ), maka : P ( A ) =
4 4 4 4
Contoh 4.25.
Sebuah dadu diberi beban sedemikian sehingga kemungkinan muncul angka genap
adalah 2x dari angka ganjil. Jika E adalah kejadian munculnya angka yang kurang dari 4,
hitunglah P( E ) jika dadu tersebut dilempar sebanyak satu kali
Jawab :
P(1)=P(3)=P(5)=ω
1
P ( 2 ) = P ( 4 ) = P ( 6 ) = 2ω. Jadi : 3 ω + 6 ω = 9 ω = 1. Maka : ω =
9
1 2 1 4
E = ( 1, 2, 3 ), maka : P ( E ) =
9 9 9 9
Contoh 4.26.
Perhatikan kembali Contoh 4.25. Misal A adalah kejadian munculnya angka genap,
dan B adalah kejadian munculnya angka yang habis dibagi dengan 3. Hitunglah P( A U B ) dan
P( A ∩ B ).
Jawab :
A = ( 2, 4, 6 ) ; B ( 3, 6 )
2 1 2 2 7
A U B = ( 2,3,4,6 ), maka : P ( A U B ) =
9 9 9 9 9
2
A ∩ B = ( 6 ), jadi : P ( A ∩ B ) = P( 6 ) =
9
Teorema 4.9.
Contoh 4.27.
Sebuah kotak berisi 6 bola merah, 4 bola putih dan 2 bola biru. Jika sebuah bola
diambil, berapa kemungkinan bola tersebut adalah :
Jawab :
N = 6 + 4 + 2 = 12
6 1
a). P ( bola merah ) =
12 2
42 6 1
b). P ( putih atau biru ) =
12 12 2
Contoh 4.28.
Sama dengan Contoh 4.27 tapi sekarang misalkan diambil 3 bola. Berapa
kemungkinannya ketiga bola tersebut terdiri dari 2 bola merah dan 1 bola putih ?
Jawab :
12 ! 10.11. 12
Banyaknya alternatif = C 312 220
9! 3 ! 1. 2. 3
C C 154
6
2 1
4
3
12
C 3 220 11
MMM
M P MMP
B MMB
M MPM
M P P MPP
B MPB
M MBM
B P MBP
B
MBB
M PMM
M P PMP
B PMB
M
PPM
P P P
PPP
B PPB
M PBM
B P PBP
B
PBB
M BMM
M P BMP
B
BMB
M
BPM
B P P
BPP
B BPB
M
BBM
B P
BPP
B
BBB Tidak Mungkin
6 5 4
P ( MMP ) =
12 11 10
1 7 5
P ( MPM ) =
12 11 10
11 6 5 6.5.4 3
P ( PMM ) = ; Jadi : P(2M, 1P) = (3) =
12 11 10 12.11.10 11
Jika suatu outcome dari suatu eksperimen tidak mempunyai kemungkinan yang sama
untuk menjadi ( not equaly likely ) maka besarnya kemungkinan outcome tersebut kita
tentukan berdasarkan pengetahuan atau eksperimen yang sudah pernah terjadi. Sebagai contoh
jika sebuah mata uang tidak seimbang maka kita dapat memperkirakan besarnya kemungkinan
munculnya masing-masing sisi ( H dan T) dengan jalan melakukan eksperimen pelemparan
mata uang tersebut dan kemudian hasilnya kita catat. Selanjutnya besarnya P ( H ) dan P ( T )
kita perkirakan berdasarkan percobaan ini.
Misal mata uang tersubut kita lempar sebanyak 1000 kali dan ternyata muncul H
sebanyak 480 kali dan T = 520 kali, maka P ( H ) = 0, 48 dan P( T ) = 0,52. Kemungkinan yang
demikian kita sebut dengan kemungkinan relatif.
Jika data eksperimen tidak ada, maka besarnya suatu kemungkinan dapat kita tentukan
berdasarkan intuisi. Kemungkinan yang demikian kita sebut dengan kemungkinan subyektif.
Teorema 4.10.
A B
A∩B
Dalam aturan penjumlahan maka P ( A ) + P ( B ) harus kita kurangi dengan P ( A∩B ), sebab
P ( A∩B ) kita hitung dua kali ( lihat gambar diatas )
Teorema 4.11.
Teorema 4.12.
Teorema 4.13.
Teorema 4.14.
5 2 6
B
A 1 4
3
7
C
A = ( 1, 2, 3, 5 ) ; B = ( 1, 2, 4, 6 ) ; C = ( 1, 3, 4, 7 )
Jadi : A U B U C = A + B + C - A ∩ B – A ∩ C – B ∩ C + A ∩ B ∩ C
= ( 1, 2, 3, 5 ; 1,2, 4, 6 ; 1, 3, 4, 7 ) - ( 1,2 ) - ( 1,3 ) - ( 1,4 ) + ( 1 )
= ( 2, 3, 4, 5, 6, 7 ) + ( 1 )
= ( 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 )
Contoh 4.29.
Kemungkinan Amir lulus ujian matematik adalah 2/3 dan kemungkinan ia lulus fisika
adalah 4/9.Jika kemungkinan lulus kedua-duanya adalah 1/4, berapa kemungkinan paling
sedikit ia akan lulus satu mata kuliah diatas ?
Jawab :
2 4 1
P(M)= ; P(F)= ; P(M∩F)=
3 9 4
2 4 1 24 16 9 31
Jadi : P ( M U F ) =
3 9 4 36 36
Contoh 4.30.
Sebuah kartu diambil dari kartu bridge. Berapa kemungkinan kartu tersebut = AS atau
kartu diamond ?
Jawab :
Diamond AS
13
P(D)=
52 P(AUD)=P(A)+P(D)–P(A∩D)
4
P(A)= Jadi : 13 4 1
52
1 52
P(D∩A)= 16 4
52
52 13
Contoh 4.31.
Jawab :
AS KING
4
P(A)=
52 440 8 2
P(AUK)
4 52 52 13
P(K)= Jadi :
52
P(A∩K)= 0 A dan K adalah mutual eksklusif
Teorema 4.15
Contoh 4.32.
Jawab :
Definisi 4.9.
Definisi 4. 10.
Dua kejadian A dan B adalah saling bebas jika dan hanya jika :
P ( B / A ) = P ( B ) dan P ( A / B ) = P ( A )
Jika tidak, maka A dan B adalah tidak saling bebas
Teorema 4.16.
P(A∩B)=P(A)P(B/A)
Contoh 4.33.
Dua buah kartu diambil secara berurutan dari kartu bridge. Berapa kemungkinan
berturut-turut akan terambil kartu As dan King ?
Jawab :
4
P(A)= P(A∩K) =P(A)P(K/A)
52
4 4
P(K/A)=
4
Jadi : =
52 1 52 51
Contoh 4.34.
Jawab :
S
B A
1
P ( A ) = 2000/10000 = = 0,2
5
800
P ( B ) = 3500/10000 = 0,35 P(A∩B)= 0,08
10000
P( A B) 0,08 8
a). P(A/B)=
P (B ) 0,35 35
P ( B A)
b). P(B/ A )=
P ( A)
10000 2000
P (A ) = 0,8
10000
0,27 27
P(B/ A )=
0,8 80
Contoh 4.35.
Misal dadu dilempar 2x dan X adalah variabel random yang menyatakan jumlah dari
mata dadu yang muncul didalam lemparan tersebut. Jika :
Hitunglah : a). P ( A / B )
b). P ( B / A )
Jawab :
D-II
D-I 1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6 7
2 3 4 5 6 7 8
3 4 5 6 7 8 9
4 5 6 7 8 9 10
5 6 7 8 9 10 11
6 7 8 9 10 11 12
6 1 18 1 2
P(A)= ; P(B)= ; P(A∩B)=
36 6 36 2 36
2
P( A B) 36 4 1
a). P ( A / B ) =
P( B) 1 36 9
2
2
P( A B) 36 12 1
b). P ( B / A ) =
P( A) 1 36 3
6
Contoh 4.36.
Kotak 1 berisi 4 bola putih dan 3 bola hitam, sedang kotak 2 berisi 3 bola putih dan 5
bola hitam. Sebuah bola diambil dari kotak 1 tanpa dilihat dan kemudian dimasukan kekotak
2. Sebuah bola sekarang diambil dari kotak 2, berapa kemungkinannya bola tersebut bola hitam
?
Jawab :
3P ; 5H + 1H P2
KOTAK H1P2
1
H2 P1H
4P ; 3H
2
P1
KOTAK
2
3P + 1P ; 5H P2
P1P2
3 6 2
P ( H1 ∩ H2 ) = P ( H1 ) P ( H2 / H1 ) =
7 9 7
4 5 20
P ( P1 ∩ H2 ) = P ( P1 ) P ( H2 / P1 ) =
7 9 63
2 20 18 20 38
P ( mengambil bola hitam dari kotak 2 ) =
7 63 63 63
Teorema 4.17.
Dua kejadian A dan B adalah saling bebas, jika dan hanya jika :
P(A∩B) = P(A).P(B)
Teorema 4.18.
Perhatikan situasi berikut : Misalkan ruang sampel S adalah terdiri dari jumlah
penduduk dewasa yang tinggal disuatu kabupaten. Penduduk-penduduk tersebut dapat
dikelompokan sbb :
Jenis Status Pekerjaan
Total
Kelamin Bekerja Tidak Bekerja
Pria 460 40 500
Wanita 140 260 400
Total 600 300 900
Selanjutnya diketahui bahwa 36 orang yang bekerja dan 12 orang yang tidak bekerja
adalah anggota dari “Rotary Club”.
Jika A adalah himpunan dari anggota “Rotary Club” dan B adalah himpunan dari yang
bekerja, maka kita dapat menggambarkan himpunan diatas sebagai berikut :
600 300
B BI
B∩A BI ∩ A 12
36 A = Rotary Club
Himpunan : A = ( B ∩ A ) U ( B’ ∩ A )
P ( A ) = P { ( B ∩ A ) U ( B’ ∩ A ) }
= P { ( B ∩ A ) } + P{ ( B’ ∩ A ) }
P ( A ) = P ( B ) P ( A / B ) + P ( B’ ) P ( A / B’ )
600 6
P(B) =
900 9
300 3
P ( BI ) =
900 9
P( A B) 36 / 900 36 6
P(A/B) =
P( B) 600 / 900 600 100
P( A B ' ) 12 / 900 12 4
P ( A / B’ ) = '
P( B ) 300 / 900 300 100
6 6 3 4 36 12 48 4
P ( A ) =
9 100 9 100 900 900 75
Teorema 4.19.
1 2 3 ……………………….. K
B1 B2 B3 BK
Bukti
Dari gambar diagram Venn diatas tampak bahwa himpunan A merupakan gabungan
dari himpunan-himpunan A ∩ B ; A ∩ B2 ; A ∩ B3 ……………..A ∩ BK yang bersifat mutual
exclusive
A = ( A ∩ B1 ) U ( A ∩ B2 ) U ( A ∩ B3 ) ……………..U ( A ∩ BK )
P ( A ) = P {( A ∩ B1 ) U ( A ∩ B2 ) ……………..U ( A ∩ BK ) }
= P ( A ∩ B1 ) + P ( A ∩ B2 ) + ……………..P ( A ∩ BK )
= P ( BI ) P ( A / B1 ) + P ( B2 ) P ( A / B2 ) + ………..P ( BK ) P ( A / BK )
k
= P( B ) P( A / B )
i 1
i i
Contoh 4.38.
Dalam sebuah pabrik perakitan , tiga mesin B1 ; B2 dan B3 membuat 30%, 45% dan
25% suatu produk berdasar pengalaman masa lalu, 2%, 3% dan 2% produk yang dibuat oleh
mesin B1 ; B2 dan B3 akan mengalami kerusakan. Misal diambil secara random sebuah produk
jadi yang dihasilkan dari ketiga mesin tersebut. Berapa kemungkinan produk tersebut
merupakan produk yang rusak.
Jawab :
Misalkan :
A = Kejadian bahwa produk adalah rusak
B1 = Kejadian bahwa produk dibuat oleh mesin B1
B2 = Kejadian bahwa produk dibuat oleh mesin B2
B3 = Kejadian bahwa produk dibuat oleh mesin B3
Berdasarkan Teorema 4.19, maka :
P ( A ) = P ( BI ) P ( A / B1 ) + P ( B2 ) P ( A / B2 ) + P ( B3 ) P ( A / B3 )
= ( 0 , 3 ) ( 0 , 02 ) + ( 0 , 45 ) ( 0 , 03 ) + ( 0 , 25 ) ( 0 , 02 )
= 0, 006 + 0, 0135 + 0, 005
= 0, 0245
P ( A / B1 ) = 0,02
P ( B1 ) =
o Jadi : P(B1 ∩ A) = P(B1).P(A/B1)
0,30
P ( A / B2 ) = 0,03
P ( B2 ) =
I o o Jadi : P(B2 ∩ A) = P(B2).P(A/B2)
0,45
P ( A / B3 ) = 0,02
P ( B3 ) =
o Jadi : P(B3 ∩ A) = P(B3).P(A/B3)
0,25
Misal sebuah produk diambil secara random dan ternyata produk tersebut merupakan
produk rusak. Berapa kemungkinan produk rusak tersebut berasal dari mesin Bi ? Pertanyaan
ini dapat dijawab dengan menggunakan teorema bayes sebagai berikut.
P( Br A) P( Br ) P( A / Br )
P ( Br /A ) = k
k
P( B
i 1
i A) P( B ) P( A / B )
i 1
i i
Untuk i = 1, 2, 3, …………….K.
BUKTI
P( Br A)
P ( Br /A ) =
P( A)
K
Dari Teorema 3.19 : P ( A ) = P (Bi A )
i 1
P( Br A) P( Br ) P( A / Br)
P( Br / A) K
K
P( B
i 1
i A) P( B ) P( A / B )
i 1
i i
Contoh 4.39.
Perhatikan kembali Contoh 4.38. Jika sebuah produk diambil, dan ternyata merupakan
produk rusak. Berapa kemungkinan bahwa produk rusak tersebut berasal dari mesin 3 ?
Jawab :
P ( A B3 ) P (B3 )P ( A / B3 )
P ( B3 / A ) =
P ( A) P ( A)
(0,25)(0,02)
0,0245
0,005 5 10.000
x
0,0245 1000 345
10
49
2. Sebuah eksperimen terdiri dari pelemparan sebuah dadu dan kemudian pelemparan sebuah
mata uang satu kali bila muncul mata dadu genap dan mata uang dilempar 2 kali bila
muncul mata dadu ganjil. Gambarkan ruang sampel dari eksperimen ini.
4. Dua dosen pria dan dua dosen wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi ketua dan sekretaris jurusan TI-FTUP. Misal dua pria dan wanita tercatat adalah
P1 P2 dan W1 W2
a. Tentukan ruang sampel dari seluruh kejadian yang mungkin.
b. Misal kejadian A adalah kejadian dimana ketua jurusan adalah pria, sebutkan
unsur-unsur dari A.
c. B adalah kejadian dimana tepat sama dengan satu dari kedua jabatan diatas
diduduki oleh pria. Sebutkan unsur dari B.
d. C adalah kejadian dimana tidak satupun dari kedua jabatan tersebut diduduki
oleh pria. Sebutkan unsur dari C.
e. Gambar diagram Venn dari keadaan diatas dan tentukan unsur dari A ∩ B ; A
U C ; A U B U C dan A ∩ B ∩ C.
5. Misal S = ( 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 )
A = ( 0, 2, 4, 6, 8 )
B = ( 1, 3, 5, 7, 9 )
C = ( 2, 3, 4, 5 )
D = ( 1, 6, 7 )
Gambar diagram venn, dan tentukan unsur dari :
a. A U C b. CI c. ( S ∩ C )I d. A ∩ B e. A ∩ C ∩ DI
1. Dalam studi kesehatan, pasien diklasifikasi dalam 8 cara sesuai tipe darahnya, yakni : AB+
; AB- ; A+ ; A- ; B+ ; B- ; O+ dan O- dan menurut tinggi rendah tekanan darahnya yakni
tekanan darah tinggi, normal dan rendah.
Tunjukan ada berapa banyak cara klasifikasi dari pasien tersebut.
2. Sebuah perusahaan “real estate” merencanakan akan membangun perumahan dengan 4 tipe
rancangan, 3 sistem pendingin, 1 garasi mobil atau 2 garasi mobil dan dengan taman atau
tanpa taman.
Berapa jumlah seluruh alternatif rencana yang dapat ditawarkan pada calon pembeli ?
4. Lima orang mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih jadi ketua, wakil ketua dan
sekretaris suatu organisasi. Ada berapa alternatif yang mungkin ?
5. Sebuah komisi akan dibentuk terdiri dari 2 orang insinyur, satu ekonom dan dua ahli
hukum. Jika ada 3 insinyur, 2 ekonom dan 4 ahli hukum, ada berapa alternatif komisi
tersebut dapat dibentuk ?
4.8.3. KEMUNGKINAN
1. Dari wawancara 500 mahasiswa FTUP tingkat akhir didapat data sebagai berikut :
- 210 mahasiswa adalah bukan perokok.
- 258 minum susu setiap hari.
- 216 mahasiswa makan dengan sayur mayur setiap hari.
- 122 adalah bukan perokok dan minum susu setiap hari.
- 83 orang minum susu dan makan sayur mayur.
- 97 orang bukan perokok dan makan sayur mayur.
- 52 mahasiswa bukan perokok, minum susu dan makan sayur mayur setiap hari.
Jika seorang mahasiswa tingkat akhir tersebut kita pilih secara random, hitunglah
kemungkinannya bahwa mahasiswa tersebut
a. Tidak merokok tapi tidak minum susu setiap hari.
b. Minum susu dan makan sayur mayur tiap hari tapi perokok.
c. Perokok tapi makan sayur mayur setiap hari.
3. Sebuah mobil hasil sebuah produksi sebuah pabrik mempunyai kemungkinan kerusakan
produksi sebagai berikut.
- Kerusakan pada sistem rem : 0,25
- Kerusakan pada sistem transmisi : 0,18
- Kerusakan pada sistem bahan bakar : 0,17
- Kerusakan pada sistem lain : 0,40
a. Berapa kemungkinan terjadi kerusakan pada rem atau sistem bahan bakar jika diketahui
kemungkinan rusak pada keduanya bersama-sama adalah 0,2.
b. Berapa kemungkinan tidak ada kerusakan baik pada sistem rem maupun pada sistem
bahan bakar.
1. Sebuah kelas statistik industri terdiri dari 10 mahasiswa baru, 30 mahasiswa lama dan 10
mahasiswa tingkat akhir. Hasil ujian akhir menunjukan bahwa 3 mahasiswa baru, 10
mahasiswa lama dan 5 mahasiswa tingkat akhir mendapat nilai A. Jika seorang mahasiswa
dipilih dari kelas ini secara random dan ternyata mendapat nilai A, berapa kemungkinan
bahwa ia adalah mahasiswa lama ?
2. Sebuah sampel random terdiri dari 200 orang dewasa yang dikelompokan menurut jenis
kelamin dan pendidikan sebagai berikut.
SD 38 45 83
Menengah 28 50 78
Universitas 22 17 39
Total 88 112 200
Jika seorang dipilih dari sampel ini secara random, hitunglah kemungkinan bahwa.
a. Orang tersebut adalah pria, jika diketahui bahwa ia adalah berpendidikan menengah.
b. Orang tersebut bukan lulusan Universitas jika diketahui ia adalah wanita.
4. Sebuah produk obat diproses melalui tiga depertemen secara berurutan sbb :
1. Sebuah pabrik pembuat produk “X” telah menempatkan 4 orang karyawannya untuk
melakukan pemeriksaan akhir dari produk “X” tersebut. Karyawan tersebut adalah ALI,
ANI, ANDI dan AMIR, dimana masing-masing mendapatkan tugas pemeriksaan sebanyak
20% ; 60% ; 15% dan 5% dari hasil produksi. Berdasar data masa lalu kesalahan
pemeriksaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut adalah sbb :
ALI : dari 200 pemeriksaan salah 1 X
ANI : dari 100 pemeriksaan salah 1 X
ANDI : dari 100 pemeriksaan salah 2 X
AMIR : dari 200 pemeriksaan salah 1 X
Jika seorang pelanggan melakukan “Complain” kepada pabrik karena produk “X” yang
diterimanya adalah cacat, berapa kemungkinan bahwa kesalahan pemeriksaan tersebut
berasal dari ALI ?
2. Sebuah perusahaan telpon regional telah mengoprasikan tiga stasiun relay pada lokasi
yang berbeda. Selama satu tahun terakhir, sejumlah kesalahan ( malfunctions ) telah
dilaporkan oleh masing-masing stasiun berikut sebab-sebabnya sebagai berikut :
Stasiun
Sebab Kesalahan
A B C
Kesalahan supply listrik 2 1 1
Kesalahan komputer 4 3 2
Kesalahan peralatan 5 4 2
Kesalahan manusia 7 7 5
Misal sebuah “malfunction” telah dilaporkan dan sebabnya adalah kesalahan manusia.
Berapa kemungkinan bahwa kesalahan tersebut berasal dari stasiun C ?