Disusun Oleh :
REGULER C
HIMPUNAN PELUANG
UNSUR/ELEMEN PERISTIWA
HIMPUNAN/SET KEJADIAN
PELEMPARAN SEBUAH
𝒮={1,2,3,4,5,6}
ILUSTRASI 1
Misalkan 3 produk diambil secara acak dari suatu proses produksi di pabrik,kemudian
setiap produk tersebut diperiksa apakah cacat atau tidak.Tentukan ruang sampelnya !
C
C
T
C
C
T
T
C
C
T
T
C
T
T
𝒮={CCC,CCT,CTC,CTT,TCC,TCT,TTC,TTT}
ILUSTRASI 2
Dalam sebuah kotak tertutup terdapat 5 bola hitam dan 3 bola kuning
Tindakan 1 : Ambil secara acak sebuah bola berulang-ulang dari kotak tersebut sampai
terambil 4 bola pada setiap kali ambilan bola dikembalikan lagi kedalam
kotak sebelum diambil beruikutnya
Tindakan 2 : Ambil secara acak sebuah bola berulang-ulang sampai terambil 4 bola dari
kotak tersebut,tetapi setiap ambilan bola tidak dikembalikan kedalam
kotak
TINDAKAN 1
H
H
K
H
H
K
K
H
H
H
K
K
H
K
K
H
H
K
H
H
K
K
K
H
H
K
K
H
K
K
𝒮={HHHH,HHHK,HHKH,HHKK,HKHH,HKHK,HKKH,HKKK,
KHHH,KHHK,KHKH,KHKK,KKHH,KKHK,KKKH,KKKK}
n(𝒮)=16
Tindakan 2
H
H
K
H
H
K
K
H
H
H
K
K
H
K
K
H
H
K
H
H
K
K
K
H
H
K K
K H
𝒮={HHHH,HHHK,HHKH,HHKK,HKHH,HKHK,HKKH,HKKK,
KHHH,KHHK,KHKH,KHKK,KKHH,KKHK,KKKH}
n(𝒮)=15
kelompok 2 :
(Mencacah Titik Sampel/Peristiwa)
Siti Hanifah
Adinda Safitri
Siti Juhairiah
Tasita
Desi Oktavia
Juliana Nasution
(Mencacah Titik Sampel/Peristiwa)
Teorema 1 : Bila suatu operasi dapat dilakukan dengan N1 cara dan bila untuk tiap cara
ini Operasi kedua dapat dikerjakan dengan N2 cara, maka kedua Operasi itu dapat
dikerjakan bersama – sama dan N1 N2 cara.
Teorema 2 : Bila suatu operasi dapat dikerjakan dengan N1 cara, dan bila untuk setiap
cara ini operasi kedua dapat di kerjakan dengan N2 cara, dan bila untuk setiap kedua cara
operasi tersebut
Operasi Ketiga dapar dikerjakan dengan N3 cara , dan seterusnya, maka deretan ke operasi
dpaat dikerjakan dengan N1 N2 ……..Nk cara.
ILUSTRASI :
1. Berapa banyaknya titik sampel bila sepasang dadu setimbang dilemparkan sekali.
2. Berapa macam hidangan dapat disajikan bila masing masing hidangan dapat
terdiri atas sop,nasi goring,bakmi dan soto . bila tersedia 4 macam sop ,3 macam
nasi goreng, 5 macam bakmi, dan 4 macam soto?
3. Berapa banyak bilangan genap yang terdiri atas 3 angka dapat dibuat dari angka
1,2,5,6,9 bila tiap angka itu hanya boleh digunakan sekali?
4. Berapa banyak bilangan yang terdiri atas 3 angka dapat di buat dari angka
1,2,5,6,9 bila tiap angkat itu hanya boleh digunakan sekali ?
JAWABAN :
1. N1 = 6 Cara
N2 = 6 Cara
Jadi,banyak titik sampel dari peristiwa tersebut N1 x N2 = 6 x 6 cara = 36 Titik
sampel
2. N1 = 4
N2 = 3
N3 = 5
N4 = 4
N1 .N2 .N3 .N4 = 4 x 3 x 5 x 4 = 240 Titik sampel
3. Pengerjaanya mundur dari N3 dulu karena N2 itu , banyaknya angka genap di soal
N1 .N2 .N3
N1 = 3
N2 = 4
N3 = 2
Jadi,N1 .N2 .N3 = 3 x 4 x 2 = 24 titik sampel
Catatan :
N3 : Dari 2 angka genap yang ada di soal (1,2,5,6,9) angka genapnya 2 dan 6
makanya N3 itu 2 dari (2 dan 6)
N2 : Angka awal ada 5 (1,2,5,6,9) jika salah satu angka sudah dipakai di N3
maka 5 – 1 = 4 maka N2 = 4
N1 : 5 – 2 = 3 (karena 2 itu angka di N2 N3 yang sudah terpakai). Maka N1
tersisa 3
Catatan :
N1 : 5 dari angka yang di soal (1,2,5,6,9) ada 5 angka
N2 : 4 karena satu angka sudah di pakai di N1 maka 5 – 1 = 4
N3 : Karena 2 angka sudah di pakai di N1 dan N2 maka 5 – 2 =3
KAIDAH PENCACAHAN
( masalah pembilangan / counting problem )
Dengan pemulihan
nr ( )
Untuk menghitung banyaknyak peristiwa yang mungkin disuatu percobaan atau
tindakan, perhatikan dua hal berikut:
I. Penataan ( ordering ) :
- tertata (ordered) = objek tidak sama atau urutan yang diperhatikan
Contoh : abc
acb
bac
bca
cab
cba
3! = 3.2.1
= 6 titik sampel / peristiwa
- tak tertata unordered) = obje sama atau urutan tak di perhatikan
Contoh : aaa
1! = 1 peristiwa
II. Cara pengambiann
Dengan pemuihan (with repeicement)
Tanpa pemuihan (without repeicement)
Faktorial : n! = n(n-1) (n-2) (n-3) (n-4)...(n-r+1) (n-r+2) (n-1)!
0! = 1
1! = 1
2! = 2. 1
3! = 3. 2. 1
4! = 4. 3. 2. 1
5! = 5. 4. 3. 2. 1
6! = 6. 5. 4. 3. 2. 1
.
.
.
n! = n(n-1) (n-2) (n-3) (n-4)....3. 2. 1
n! = n(n-1) (n-2) (n-3) (n-4)....(n-r+3) (n-r+2) (n-n)!
Banyak peristiwa yang mungkin dari persamaan pengambilan r objek dari n objek
dengan pemulihan tertata :
= nʳ titik sampel
Pengembalian r objek dari n objek tanpa pemulihan tertata
Ambilan
= n(n-1) (n-2) (n-3)....(n-r+1)
Definisi 1:
Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel.
Definisi 2:
S Komplemen dari sebuah kejadian A dalam
ruang sampel S adalah himpunan semua
AC peristiwa dalam S yang tidak termaksud
A
kedalam A.
Definisi 3:
Irisan dari dua buah kejadian missal kejadian
A ke B dinatakan dengan A∩B adalah
kejadian dan peristiwa yang peristiwanya
masuk ke dalam A&B
Definisi 4:
Kejadian A dan B saling terpisah jika A∩B
S A B
= Ø yakni A dan B tidak memiliki unsur
persekutuan
Definisi 5:
Gabungan 2 kejadian A dan B dinyatakan
dengan lambang A∪B, ialah keadian yang
mengandung semua unsur yang termaksud A
atau B atau keduanya
PELUANG KEJADIAN
Definisi 6:
Peluang sebuah kejadian A adalah jumlah nilai semua titik sampel atau
peristiwa yang termasuk dalam A dengan syarat 0< P(A)<1, P(Ø)=0,
P(S)=1
Definisi 7:
( )
Peluang dari sebuah kejadian A ditulis P(A)=
( )
CONTOH:
1. Sekantong permen berisi 6 rasa jeruk, 4 rasa kopi, 3 rasa coklat. Bila
seseorang mengambil 1 permen secara acak hitung peluang permen
yang terambil adalah
a. 1 rasa jeruk
b. 1 rasa kopi atau coklat
Jawab: Dik: 6 rasa jeruk
4 rasa kopi
3 rasa coklat
( )
P(A)= =
( )
P(B∪C)=
( )={ =
( )
= = 6 cara
( )={ = = 4 cara
( )
( )
( ) =
( )
=
ATURAN PENJUMLAHAN
Teorema 3:
Bila A&B dua kejadian setimbang maka: P(A∪B) = P(A) P(B)-P(A∩B)
Teorema 4:
Bila A&B kejadian yang terpisah maka: P(A∪B) = P(A)+P(B)
Teorema 5:
Bila A1, A2, … , Ak saling terpisah, maka:
Teorema 6:
Untuk 3 kejadian A,B, dan C maka:
P(A∪B∪C) = P(A)+P(B)+P(C)-P(A∩B)-P(A∩C)-P(B∩C)+P(A∩B∩C)
Teorema 7:
Bila A&A' adalah dua kejadian yang satu complement terpisah, maka:
P(A)+P(A')=1
Contoh :
Penyelesaian :
P(K∩S) =
P(K∪S) = P(K)+P(S)-P(K∩S)
=
=
=
kelompok 4 :
(PELUANG BERSYARAT KEJADIAN
BEBAS STOKASTIK)
Definisi 8
Ambil 2 kejadian A dan B dalam ruang contoh 𝒮 dengan P(B) > 0. Peluang
terjadinya A, bila kejadian B sudah diketahui terjadi sebelumnya disebut “Peluang
A dengan syarat B” dan besarnya peluang adalah :
𝑃(𝐴 𝐵)
(A )
𝑃(𝐵)
Contoh :
Bekerja Tidak bekerja Jumlah
Laki-laki 460 40 500
Wanita 140 260 400
Jumlah 600 300 900
1. Data diatas adalah populasi orang dewasa yang telah tamat SMA disuatu kota
yang dikelompokkan menurut jenis kelamin dan status pekerjaan. Seorang akan
dipilih secara acak untuk mengikuti perlombaan. Tentukan peluang yang
terpilih adalah laki-laki yang sudah bekerja !!
Ditanya : ( ) = ……. ??
( )
Jawab : ( ) , P(B) > 0
( )
( )
( )
( )
( ) (𝒮)
( ) (𝒮)
( )
( )
2. Peluang si Ani menonton TV adalah 0.4, dan peluang si Budi menonton TV
adalah 0.5. Peluang Ani menonton bila diketahui Budi menonton adalah 0.7.
Hitunglah peluang :
a. Peluang keduanya menonton TV
b. Peluang Budi menonton bila diketahui Ani menonton TV
c. Peluang sekurang-kurangnya salah satu diantara mekea menonton TV
Ditanya : a. ( ) = ………….. ?
b. ( A) = ……………?
c. ( ∪ ) = …………..?
Jawab :
a. ( ) = P(A B) . P(B)
= 0.7 . 0.5
= 0.35
( )
b. ( A) =
( )
= 0.875
c. ( ∪ ) = P(A) + P(B) - ( )
= 0.4 + 0.5 - 0.35
= 0.55
3. Peluang seorang Dokter mendiagnosis suatu penyakit secara benar adalah 0.7.
Bila diketahui Dokter tersebut salah mendiagnosis, maka peluang pasien akan
menuntut ke pengadilan 0.9. Berapa peluang Dokter tersebut salah
mendiagnosis dan pasien menuntutnya ?
Misal :B = Benar mendiagnosis
Bc = Salah mendiagnosis
P = Pasien menuntut ke pengadilan
Diketahui : P(B) = 0.7
c
P(B ) = 1 – 0.7 = 0.3
P(P Bc) = 0.9
Ditanya : P(Bc P) = .….…. ?
Jawab : P(Bc P) = P(P Bc) . P(Bc)
= 0.9 . 0.3
= 0.27
( ) (𝒮)
( ) (𝒮)
( )
( )
KEJADIAN BEBAS STOKASTIK
Definisi 9
Dua kejadian A dan B dalam ruang contoh 𝒮 disebut bebas stokastik jika :
P(A∩B) = P(A) . P(B)
Definisi 10
3 kejadian A, B dan C dikatakan saling bebas jika memenuhi 4 syarat berikut :
a. P(A∩B) = P(A) . P(B)
b. P(A∩C) = P(A) . P(C)
c. P(B∩C) = P(B) . P(C)
d. P(A∩B∩C) = P(A) . P(B) . P(C)
Contoh :
Buktikan bahwa ABC saling bebas jika diketahui :
𝒮 = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12}
A = {1,3,5,7,9,11}
B = {1,2,3,4,5,6}
C = {1,2,3,10,11,12}
Jawab :
n( A) 6 1
P(A) =
n( S ) 12 2
n( B ) 6 1
P(B) =
n( S ) 12 2
n(C ) 6 1
P(C) =
n( S ) 12 2
a. P(A∩B) = P(A) . P(B)
( ) (A∩B) = {1,3,5}
P(A∩B) = n(A∩B) = {3}
( )
3
=
12
1
=
4
Dibuktikan dengan :
P(A∩B) = P(A) . P(B)
1 1 1
= .
4 2 2
1 1
= Terbukti
4 4
3
=
12
1
=
4
Dibuktikan dengan :
P(A∩C) = P(A) . P(C)
1 1 1
= .
4 2 2
1 1
= Terbukti
4 4
3
=
12
1
=
4
Dibuktikan dengan :
P(B∩C) = P(B) . P(C)
1 1 1
= .
4 2 2
1 1
= Terbukti
4 4
d. P(A∩B∩C) = P(A) . P(B) . P(C)
( ) (A∩B∩C) = {1,3}
P(A∩B∩C) = n(A∩B∩C) = {2}
( )
2
=
12
1
=
6
Dibuktikan dengan :
P(A∩B∩C) = P(A) . P(B) . P(C)
1 1 1 1
= . .
6 2 2 2
1 1
≠ Tidak Terbukti
6 8
Jadi, kejadian A, B dan C tidak saling bebas stokastik.
TUGAS
1. n ! = n (n - 1) (n - 2) (n - 3) , . . . , (n - r + 2) (n - r + 1) (n - n) !
carilah pembuktian dari n - r + 2 ?
Jawab:
Faktorial
0! = 1
1! = 1 r
2! = 2 . 1 r+1
3! = 3 . 2 . 1 r+2
4! = 4 . 3 . 2 . 1
5! = 5 . 4 . 3 . 2 . 1
.
.
.
n! = n(n-1) (n-2) (n-3), . . ., 3 . 2 . 1
(n - r + 2) (n - r + 1) (n - n) !
n – n = 0! = 1! =1
n - (r – 1) = (n - r + 1)
pembuktian n - r + 2 di peroleh dari n - (r – 2) = (n - r + 2) jadi terbukti.
n+r–1
r
Bukti :
Banyaknya kombinasi – r dengan pengulanngan diperbolehkan yang dipilih dari himpunan
dengan n anggota adalah
Hasil ini sama dengan banyaknya cara r objek dipilih dari n kategori sedemikian sehingga
pengulangan diperbolehkan.
4. Jika sebuah kotak mempunyai tiga laci, laci pertama berisi 2 koin emas, laci kedua berisi 1
koin emas dan 1 koin perak, laci ketiga berisi 2 koin perak.
Tindakan:
Sebuah laci dipilih secara acak, kemudian dari laci tersebut diambil 1 koin secara acak.
Hitung peluang koin yang terambil, jika laci yang terpilih laci pertama.
Jawab :
Misalkan :
E = Emas
P = Perak
L1 = Terpilih laci 1
L2 = Terpilih laci 2
L3 = Terpilih laci 3
Emas Perak Jumlah
Laci 1 2 - 2
Laci 2 1 1 2
Laci 3 - 2 2
Jumlah 3 3 6
n (𝒮)
P( L1 E ) n( L1 E / n( ) 2 / 6 2 6 2
P( L1| | E )
P(E) n( E ) / n( ) 3/ 6 6 3 3
5. Dari sebuah kotak berisi 6 merah 9 putih diambil satu bola secara acak, setelah itu ambil
satu bola lagi dimana bola yang terambil sebelumnya tidak dikembalikan. Hitung peluang
yang terambil pada pengambilan kedua adalah merah ?
Jawab:
Dik: A = Sebarang kejadian II
M = Bola merah M
P = Bola Putih
I 5M 5/14
9P P2
M
9/14
6M
6/15
9P P1 M2
9/15 6M 6/14
8P
P2
8/14
P( Br ).P( A | Br )
P( Br | A) k
P( B ).P( A | B )
i 1
i i
P( M 1 ).P( M 2 | M 1 )
P( M 2 | A)
P( P1 ).P(M 2 | P1 ) P( M 1 ).P( M 2 | M 1 )
6 .5
15 14
9 .6 6 .5
15 14 15 14
30
210
84
210
30
84
15
42
5
14
kelompok 5 :
( Dalil Peluang Total & Kaidah Bayes )
Ayu Maharani
Eli Nopiyanti
Nur Alam
SandiSuwandi
Supriyati
Triayu Wahyuni
( Dalil Peluang Total & Kaidah Bayes )
A = (E ꓵ A) ꓵ (E’ ꓵ A)
Atau
A = (E ꓵ A) + (E’ ꓵ A)
Sehingga
P(A) = P (E ꓵ A) + P (E’ ꓵ A)
= P ( E ) . P (A | E) + P (E’) . P (A | E’)
Definisi 11
Bila kejadian B1, B2 , . . . , Bi ≠ 0 untuk i = 1,2,3 . . . . K maka untuk sembarang kejadian A yang
merupakan himpunan bagian dari Ṥ , Buktikan
A = (B1 ꓵ A) + (B2 ꓵ A) + (B3 ꓵ A) + … + (Bi ꓵ A)
CONTOH :
1. Sebuah kotak pertama berisi 4 Bola Putih da 3 Bola Hitam, kotak kedua berisi 3 Putih dan %
Hitam, satu bola diambil dari kotak pertama dan tanpa dilihat lalu dimasukkan kedalam kotak
kedua . hitung peluang bola yang terambil adalah bola hitam bila sekarang kita mengambil
satu bola dari kotak kedua .
Jawab :
Tindakan :
Ditanya : P (H2) = ?
Jawab :
= . + .
= +
Misal / Keterangan :
Tindakan :
Sebuah kotak dipilih secara acak kemudian dari kotak yang terpilih diambil satu bola secara acak .
Hitung: Berapa peluang terambilnya bola Merah ?
Jawab :
P = Bola Putih
B = Bola Biru
K1 = Terpilih Kotak I
K2 = Terpilih Kotak II
= + +
= + +
TEOREMA 8
Misalkan kejadian B1 , B2 , …. , Bi merupakan suatu sekatan dari ruang sampel Ṥ dengan P(Bi)≠0 untuk i
= 1,2, … ,k. Misalkan A suatu kejadian sembarang dalam Ṥdengan P(A≠0) maka :
( )
P(Br | A) = ∑ ( )
( ) ( )
=∑ ( ) ( )
Contoh :
Dari sebuah kotak berisi 6merah 9putih diambil 1 bola secara acak setelah itu ambil 1 bola lagi
dimana bola yang terambil sebelumnya tidak dikembalikan. Hitung peluang yang terambil pertama
bola merah jika bola yang terambil pada pengambilan ke dua adalah merah.
Tindakan :
1. Mengambil bola secara sembarang tanpa pengambilan ( jika terambil merah maka 1/6, jika
putih 1/9)
Jawab :
( )
P(M1 | M2) = ∑
( )
( ) ( )
∑ ( ) ( )
= 12/147
kelompok 6 :
(BEBERAPA SEBARAN PELUANG)
Aryuningsih
Juwita Armilia
Mardianis
Nanda Putri
Rani Dyah Novitasari
Syifaul Janah
BEBERAPA SEBARAN
BEBERAPA SEBARAN PPELUANG
, untuk
Ilustrasi:
1) Bila sebuah dadu setimbang dilemparkan
2) Misalkan seorang staf dipilih secara acak dari 10 staf yang tersedia untuk
mengawasi suatu proyek tertentu.
Penyelasaian :
, untuk
𝑏(𝑥; 𝑛, 𝑝)
𝑥=
Penjelasan :
Kapan sebuah percobaan atau tindakan dikatakan sebagia peubah acak binomial ?
Ciri- ciri percobaan binomial
1) Percobaan terdiri dari n ulangan
2) Setiap ulangan mempunyai peluang keberhasilan p dan peluang kegagalan q .
3) Peubah acak X adalah banyaknya keberhasilan
p q 1
4)
q 1 p
5) Setiap ulangan saling bebas.
Soal
Penyelesaian :
1) Diketahui
n 5 x 3
1 5
p q
6 6
Karena p q 1
X = munculnya bilangan 2 sebanyak 3 kali dari 5 kali lemparan dadu.
Pembahasan :
n
b x ; n, p p x . q n x
x
1 5 1 5
3 2
b 3,5,
6 3 6 6
3 2
5! 1 5
3! 2! 6 6
3 2
1 5
10
6 6
1 25
10
216 36
0.0321502058
2) Diketahui
x2 n4
3 1
p q
4 4
Karena p q 1
n
b x, n, p p x . q n x
x
3 4 3 1
2 2
b 2, 4,
4 2 4 4
2 2
4! 3 1
2! 2! 4 4
2 2
3 1
6
4 4
9 1
6
16 16
0.2109375
3) Diketahui:
n = 15
p = 0,4 maka q = 0,6. Karena p + q = 1
nilai x untuk bagian:
a. p X 10
b. p 3 X 8
c. p X 5
Pembahasan:
4 4 4
b 13, 15, b 14, 15, b 15, 15,
10 10 10
4 15 4 6
10 5
b 10, 15,
10 10 10 10
10 5
15! 4 6
10! 5! 10 10
10 5
4 6
3.003
10 10
0.024485642108928
4 15 4 6
11 4
b 11, 15,
10 11 10 10
11 4
15! 4 6
11! 4! 10 10
11 4
4 6
1.365
10 10
0.0074198915816
4 15 4 6
12 3
b 12, 15,
10 12 10 10
12 3
15! 4 6
12! 3! 10 10
12 3
4 6
445
10 10
0.00161262600192
4 15 4 6
13 2
b 13, 15,
10 13 10 10
13 2
15! 4 6
13! 2! 10 10
13 2
4 6
105
10 10
0.0025367150592
4 15 4 6
14 1
b 14, 15,
10 14 10 10
14 1
15! 4 6
14! 1! 10 10
14 1
4 6
15
10 10
0.00002415919104
4 15 4 6
15 0
b 15, 15,
10 15 10 10
15 0
15! 4 6
15! 10 10
0.000001073741824
15
4 4 4
b x, n, p b 10,15, b 11,15, b 12,15,
x 11 10 10 10
4 4 4
b 13,15, b 14,15, b 15,15,
10 10 10
0.024485642108928 0.00741989154816
0.0016126200192 0.0025367150592 0.00002415919104
0.000001073741824
0.033797064097792
1 0.9662
0.0338
b. p 3 X 8
8
p 3 X 8 b x; n, p
x 3
8 2
b x; n, p b x; n, p
x 0 x 0
0.9050 0.0271
0.8779
c. p X 5 x5
, maka nilai
4 15 4 6
5 10
b 5, 15,
10 5 10 10
5 10
15! 4 6
10! 5! 10 10
5 10
4 6
3.003
10 10
0.185937844764672
III. Sebaran Poisson
Definisi :
Sebaran peluang bagi peubah acak poisson x yang menyatakan banyaknya hasil
percobaan yang terjadi selama suatu selang waktu atau daerah tertentu adalah.
e x
p xi / li , untuk x 1, 2,...
x!
Sedangkan dalam hal ini adalah rata-rata banyaknya hasil percobaan yang terjadi
selama selang waktu atau dalam daerah yang menyatakan dan e 2.71828 .
Contoh :
1) Rata-rata jumlah hari sekolah ditutup karena salju selama musim dingin di kota
Amerika Serikat adalah 4. Berapa peluang bahwa sekolah-sekolah di kota ini
akan ditutup selama 6 hari dalam suatu musim dingin.
2) Rata-rata banyaknya tikus perhektar dalam suatu ladang gandum seluas 5 hektar
diduga sebesar 10. Hitung peluang bahwa dalam suatu luasan 1 hektar terdapat
lebih dari 15 tikus.
Penyelesaian :
1) Diketahui
4
x6
e 4 . 46
p 6, 4
6!
6 5
p x, 4 p x, 4
x 0 x 0
0.8893 0.7851
0.1042
2) Diketahui
10
p X 15 1 p X 15
15
1 p x,10
x 0
1 0.9513
0.0487
TUGAS
1. n ! = n (n - 1) (n - 2) (n - 3) , . . . , (n - r + 2) (n - r + 1) (n - n) !
carilah pembuktian dari n - r + 2 ?
Jawab:
Faktorial
0! = 1
1! = 1 r
2! = 2 . 1 r+1
3! = 3 . 2 . 1 r+2
4! = 4 . 3 . 2 . 1
5! = 5 . 4 . 3 . 2 . 1
.
.
.
n! = n(n-1) (n-2) (n-3), . . ., 3 . 2 . 1
(n - r + 2) (n - r + 1) (n - n) !
n – n = 0! = 1! =1
n - (r – 1) = (n - r + 1)
pembuktian n - r + 2 di peroleh dari n - (r – 2) = (n - r + 2) jadi terbukti.
n+r–1
r
Bukti :
Banyaknya kombinasi – r dengan pengulanngan diperbolehkan yang dipilih dari himpunan
dengan n anggota adalah
Hasil ini sama dengan banyaknya cara r objek dipilih dari n kategori sedemikian sehingga
pengulangan diperbolehkan.
4. Jika sebuah kotak mempunyai tiga laci, laci pertama berisi 2 koin emas, laci kedua berisi 1
koin emas dan 1 koin perak, laci ketiga berisi 2 koin perak.
Tindakan:
Sebuah laci dipilih secara acak, kemudian dari laci tersebut diambil 1 koin secara acak.
Hitung peluang koin yang terambil, jika laci yang terpilih laci pertama.
Jawab :
Misalkan :
E = Emas
P = Perak
L1 = Terpilih laci 1
L2 = Terpilih laci 2
L3 = Terpilih laci 3
Emas Perak Jumlah
Laci 1 2 - 2
Laci 2 1 1 2
Laci 3 - 2 2
Jumlah 3 3 6
n (𝒮)
P( L1 E ) n( L1 E / n( ) 2 / 6 2 6 2
P( L1| | E )
P(E) n( E ) / n( ) 3/ 6 6 3 3
5. Dari sebuah kotak berisi 6 merah 9 putih diambil satu bola secara acak, setelah itu ambil
satu bola lagi dimana bola yang terambil sebelumnya tidak dikembalikan. Hitung peluang
yang terambil pada pengambilan kedua adalah merah ?
Jawab:
Dik: A = Sebarang kejadian II
M = Bola merah M
P = Bola Putih
I 5M 5/14
9P P2
M
9/14
6M
6/15
9P P1 M2
9/15 6M 6/14
8P
P2
8/14
P( Br ).P( A | Br )
P( Br | A) k
P( B ).P( A | B )
i 1
i i
P( M 1 ).P( M 2 | M 1 )
P( M 2 | A)
P( P1 ).P(M 2 | P1 ) P( M 1 ).P( M 2 | M 1 )
6 .5
15 14
9 .6 6 .5
15 14 15 14
30
210
84
210
30
84
15
42
5
14