KELOMPOK 4 :
1. DANIELA NAFTALY YUNIAR (2213007)
2. ABDUL CHAKIM (2213037)
3. BILQIS AINA SALSABILA (2213040)
4. GENTA ARIDITIYA EKA ( 2213901)
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................i
PETA KONSEP..............................................................................................................................................ii
I. KONSEP MUTU......................................................................................................................................1
IV. PRINSIP PENGENDALIAN MUTU PROSES DAN PERANCANGAN (OFF-LINE & ON-LINE)....5
i
PETA KONSEP
KONSEP MUTU
PENGENDALIAN & PENJAMINAN MUTU
DATA VARIABEL
PETA KENDALI
(X & R)
ii
I. KONSEP MUTU
- Menurut Crosby, mutu yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau distandarkan.
- Deming berpendapat bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan pasar.
- Sallis menjelaskan bahwa mutu atau kualitas adalah sesuatu yang memuaskan dan
melampaui keinginan dan kebutuhan seseorang atau sekelompok orang (Edward,
2011).
- Menurut Amtu, mutu adalah layanan produk barang atau jasa yang bertalian
dengan pemenuhan kebutuhan, harapan dan harganya dijangkau pelanggan.
Mutu atau kualitas tidak hanya bergantung pada tinggi atau rendahnya harga jualnya,
melainkan tertuju dengan pentingnya pada kepuasan pelanggan. Pelanggan adalah pemakai
produk dan jasa layanan yang menilai seberapa jauh kualitas barang atau layanan yang
dinikmati, memberikan harapan dan menjawab kebutuhannya.
Dapat disimpulkan, mutu adalah suatu konsep dan aplikasi mengenai standardisasi
kebutuhan formal manusia berkaitan dengan aspek kemanusiaan dan sumber daya yang
dimiliki. Konsep mutu atau kualitas yang tepat bergantung dengan sudut pandang setiap
orang. Karena pelanggan yang memutuskan suatu produk barang atau layanan jasa yang
diterima, baik atau buruk, maka sekalipun pengertian kualitas terkesan relatif, secara umum
mutu atau kualitas berarti pentingnya harapan dan kepuasan seseorang yang menggunakan
produk baik berupa barang atau layanan jasa.
1
II.MANAJEMEN DAN PENJAMINAN MUTU
A. MANAJEMEN MUTU
Manajemen adalah ilmu yang mengatur proses penggunaan sumber daya manusia
maupun sumber-sumber lainnya yang mendukung pencapaian tujuan secara efektif dan
efisien. Dari pengertian ini, suatu bentuk pemahaman bahwa dalam manajemen ada sebuah
proses yang merupakan bentuk keterampilan yang memperoleh hasil dalam rangka mencapai
tujuan melalui kegiatan organisasi. Proses ini meliputi tahapan awal berupa perencanaan
(planning), perorganisasian (organizing), pemimpin (guiding) dan pengendalian (controlling)
sampai pencapaian tujuan akhir.
Sedangkan mutu mempunyai makna ukuran, ketentuan dan penilaian tentang kualitas
sesuatu barang maupun jasa yang mempunyai sifat absolut dan relatif. Dalam pengertian
yang absolut, mutu merupakan standar tinggi dan tidak dapat diungguli. Biasanya disebut
dengan istilah baik, unggul, rapi, dan sebagainya.
B. PENJAMINAN MUTU
Mutu memiliki banyak faktor untuk pencapaian dan pemeliharaan mutu. Dalam
kaitan ini peran dan fungsi sistem penjaminan mutu (Quality Assurance) sangat dibutuhkan
yaitu sebuah bentuk kegiatan monitoring, evaluasi atau kajian mutu. Kegiatan penjaminan
mutu ini tertuju pada proses pemenuhan persyaratan atau standar minimum pada komponen
input, komponen proses dan hasil atau outcome sesuai yang diharapkan oleh stoke holders.
2
5. Berurutan siklusnya (Gambar 1), mulai dari standar yang harus dicapai, upaya
pencapaian standar, monitoring dan evaluasi ketercapaian standar, dan perbaikan mutu
atas dasar hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan standar.
3
III. DIMENSI MUTU
A. PENGERTIAN
Dimensi kualitas adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menilai kualitas suatu
produk atau layanan. Dimensi kualitas produk kepuasan konsumen dapat dilihat secara
tidak langsung melalui penilaian mereka terhadap atribut atau indikator yang tersedia.
B. ATRIBUT/INDIKATOR
Atribut/ kategori terhimpun di dalam suatu dimensi kualitas produk yang terdiri dari :
4
IV. PRINSIP PENGENDALIAN MUTU PROSES DAN PERANCANGAN
(OFF-LINE & ON-LINE)
5
V. PENGGUNAAN PETA KONTROL/PETA KENDALI
Peta kendali merupakan suatu alat yang digunakan untuk melakukan pengendalian
proses statistis (Statistic Process Control). Peta kendali atau control chart ini digunakan
untuk menganalisa output dari suatu proses. Data yang merupakan kecacatan dari proses
output akan diplotkan pada peta kendali. Jika tidak ada data yang keluar dari batas kendali
atas (UCL) ataupun batas kendali bawah (LCL), dan jika plot data tidak menunjukkan tanda-
tanda adanya penyimpangan, dapat dikatakan proses telah terkendali atau begitu pun
sebaliknya.
Peta Kendali terdiri atas 3 garis, yaitu Garis Tengah (Center Line), Batas Kendali
Bawah (Lower Control Limit) dan Batas Kendali Atas (Upper Control Limit).
6
Menentukan apakah proses yang berlangsung dapat memenuhi spesifikasi yang
diminta dan syarat-syarat yang harus dipenuhi dari produk yang dihasilkan
- Membuat atau mengubah cara/strategi proses produksi
Membuat keputusan selama proses produksi berjalan, apakah akan dilanjutkan
atau diberhentikan karena adanya penyebab yang menghambat lalu membuat
keputusan untuk melakukan evaluasi/perbaikan kembali.
Perhitungan observasi data pengendalian, dimisalkan X1, X2,….,Xn, n sebagai
ukuran sampel, maka rata-rata sampel didapat:
X 1+ X 2 + X 3 +…+ X n
X=
n
* X = rata-rata pengukuran tiap observasi
n = banyaknya sampel tiap observasi
X 1+ X 2 +…+ X n
X́ = , untuk X́ adalah CL = Center Line (Garis Tengah)
n
Apabila telah ditentukan hasil Center Line nya, perlu mendapatkan batas kendali
bawah dan batas kendali atas, maka nilai Batas Kendali Atas (UCL), Garis Tengah
(CL) dan Batas Kendali Bawah (LCL) dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
*konstanta A2 adalah nilai tetapan untuk berbagai ukuran sampel dapat ditinjau dari
lampiran suplemen tabel konstanta peta kendali.
Peta kendali jarak (range) digunakan untuk mengetahui tingkat akurat atau
ketepatan proses yang diukur dengan range dari sampel dari berlangsungnya
observasi. Seperti halnya pada pengendali rata-rata, peta pengendali jarak ini juga
digunakan untuk mengetahui dan menghilangkan penyebab umum maupun penyebab
khusus, yang membuat terjadinya penyimpangan. Untuk membuat batas
7
pengendalian, perlu menggunakan salah satu yaitu standar deviasi atau rentang m
sampel.
Dimisalkan X1, X2,….,Xn, n sebagai ukuran sampel, maka rentang sampel adalah
selisih antara nilai data observasi terbesar dan terkecil, didapat persamaan:
R=X max −X min
Misalkan, R1,R2, dan Rm adalah rentang m sampel, maka rentang rata-ratanya adalah:
R1 + R2 +…+ R m
R=
m
CL = R UCL = R . D3 LCL = R . D4
*konstanta D3 dan D4 adalah nilai tetapan untuk berbagai ukuran sampel dapat
ditinjau dari lampiran suplemen tabel konstanta peta kendali
8
Langkah-Langkah Pembuatan Peta Kendali X dan R :
X=
X 1+ X 2 + X 3 +…+ X n
atau X=
∑x
n n
4. Menghitung nilai Range dengan hasil selisih antara data terbesar dan data terkecil
R=X max −X min
5. Menghitung nilai rata-rata keseluruhan X untuk mengetahui hasil Garis Tengah:
X́ =
X 1+ X 2 +…+ X n
atau X=
∑ x untuk X́ adalah Garis Tengah (CL) Peta Kendali X
n n
6. Menghitung nilai rata-rata keseluruhan R untuk mengetahui hasil Garis Tengah:
R=
R1 + R2 +…+ R m
atau R=
∑ R untuk R adalah Garis Tengah (CL) Peta Kendali R
m n
7. Menghitung hasil Batas Kontrol Kendali:
Untuk Peta Kendali X:
UCL = X́ + A 2. (R) untuk mencari hasil Batas Kendali Atas
LCL = X́ −A 2. ¿) untuk mencari hasil Batas Kendali Bawah
Untuk Peta Kendali R:
UCL = R . D4 untuk mencari hasil Batas Kendali Atas
LCL = R . D3 untuk mencari hasil Batas Kendali Bawah
9
CONTOH SOAL
Permisalan:
Membuat Peta Kendali X dan R pada kasus PT. HahaHihi yang merupakan perusahaan
industri yang menghasilkan sebuah produk. Untuk mengetahui kemampuan proses dan
mengendalikan proses tersebut, dank arena perusahaan tersebut masih memproduksi sedikit
barang, bagian PT. HahaHihi telah melakukan pengukuran terhadap 5 sampel grup. Masing-
masing sampel berukuran 5 unit (n=5)
Menentukan Garis Tengah (CL), Batas Kendali Atas (UCL) dan Batas Kendali Bawah
(LCL)
Untuk Peta Kendali X:
CL = X =
∑ x = 22065 , 2 = 4413,04
n 5
UCL = X́ + A 2. ¿) = 4413,04 + (0,577*(7308)) = 8629,75
LCL = X́ −A 2. ¿) = 4413,04 – (0,577*(7308)) = 196,32
CL = R=
∑ R = 36540 = 7308
n 5
UCL = R . D4 = 7308*2,114 = 15449,112
LCL = R . D3= 7308*0 = 0
10
X-Bar Chart dari Jumlah Produksi PT.HahaHihi
X-Bar Chart
10000
9000
8000 X Bar
7000 LCL
6000
CL
5000
4000 LCL
3000
2000
1000
0
1 2 3 4 5
R-Chart
18000
16000
14000 R
12000 LCL
10000 CL
Axis Title 8000 UCL
6000
4000
2000
0
1 2 3 4 5
Dapat disimpulkan, peta kendali di atas baik X dan R dari hasil produksi PT.HahaHihi
dalam kondisi terkendali. Hal ini dapat dilihat dari data yang berada dalam peta kendali
karena tidak ada hasil yang keluar dari batas kendali dan dua-duanya berada di dalam batas
kendali.
11
VI. DAFTAR PUSTAKA
Basyit, A. (2018). Implementasi Manajemen Mutu Pendidikan Islam. Kordinat, 17(1), 187-
210.
Khusuma, D. T., & Utomo, H. (2021). Pengaruh Dimensi Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Konsumen Venice Pure Aesthetic Clinic Salatiga. Among Makarti, 13(2).
Deril. (2018). Peta Kontrol Rata-rata () dan Range (R). Diakses pada 23 September 2023
dari http://derilristy.blogspot.com/2018/05/peta-kontrol-rata-rata-dan-range-r.html.
Author (2008). Online and Offline Quality Control. Diakses pada 23 September 2023 dari
Online and Offline Quality Control | Quality Engineering (wordpress.com).
Ririn Rosyidi, M. (2020). Buku Ajar Pengendalian dan Penjaminan Mutu. Diakses dari
https://books.google.co.id/books?
hl=id&lr=&id=sXRXEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=pengendalian+dan+penj
aminan+mutu&ots=CllNZlkiK6&sig=T0P-
HAcGULZOlYatJrM0A5HFnLQ&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false.
12