Pengukuran performansi kualitas yang dilakukan akan sangat bermanfaat sebagai langkah positif dalam memacu
performansi bisnis itu sendiri
Pengukuran kualitas paling sedikit akan memberikan dua manfaat untuk pembuatan keputusan
2 • Pengukuran kualitas dilakukan pada sistem secara keseluruhan. Dimulai sejak adanya gagasan untuk membuat
produk/jasa sampai masa berakhir penggunaan produk/jasa itu.
3
• Pengukuran kualitas seharusnya melibatkan semua individu yang terlibat dalam proses itu. Karena pengukuran kualitas
berorientasi pada proses kerja, sebaiknya tanggung jawab dari pengukuran kualitas berada pada setiap individu yang
terlibat dalam proses kerja pada sistem itu.
4 • Pengukuran seharusnya dapat memunculkan data, di mana nantinya data itu dapat ditunjukkan
atau ditampilkan dalam bentuk peta, diagram, tabel, hasil perhitungan statistik, dan lain-lain.
6 • Perlu adanya komitmen secara menyeluruh untuk pengukuran performansi kualitas dan
perbaikannya.
7 • Program-program pengukuran dan perbaikan kualitas seharusnya dapat diuraikan dalam batas-
batas yang jelas sehingga tidak tumpang-tindih dengan program yang lain.
Pengukuran kualitas dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu:
Tingkat output • Pengukuran pada tingkat output mengukur karakteristik output yang dihasilkan dibandingkan dengan spesifikasi karakteristik yang diinginkan
pelanggan. Contohnya adalah banyaknya unit produk/jasa yang tidak memenuhi spesifikasi tertentu yang ditetapkan (banyak jasa cacat), kualitas
(output level) dari produk yang dihasilkan, kesesuaian waktu pengiriman, dan lain-lain
• Pengukuran pada tingkat outcome, mengukur bagaimana baiknya suatu produk/jasa memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan, jadi
mengukur tingkat kepuasan pelanggan dalam mengkonsumsi produk/jasa yang diserahkan.
Tingkat outcome • Pengukuran pada tingkat outcome merupakan tingkat tertinggi dalam pengukuran performansi kualitas
(outcome level) • Contohnya adalah banyaknya keluhan pelanggan yang diterima, banyaknya produk/jasa yang dikembalikan oleh pelanggan, tingkat ketepatan
waktu penyerahan produk sesuai dengan waktu yang dijanjikan, dan lain-lain
Dalam melaksanakan pengukuran performansi kualitas, pada dasarnya kita harus
memperhatikan aspek internal dan aspek eksternal dari suatu organisasi
ASPEK INTERNAL
tingkat kecacatan produkjasa, biaya-biaya karena kualitas jelek ASPEK EKSTERNAL
(non-quality costs) seperti pekerjaan ulang, pengiriman ulang, kepuasan pelanggan, pangsa pasar (market share), dan lain-lain.
cacat, dan lain-lain
Hasil riset akan dipergunakan untuk mendukung manajemen puncak dalam mengambil keputusan-keputusan
strategis guna menyamakan tujuan dari perusahaan dengan keinginan pelanggan
Riset kepuasan pelanggan sebagai suatu alat untuk menjaring informasi tentang keinginan pelanggan, harus dirancang
mengikuti beberapa prinsip dasar berikut :
1 • Riset harus berfokus pada harapan pelanggan yang berkaitan dengan kualitas dan jenis produk/jasa yang diinginkan oleh pelanggan
2 • Riset harus berfokus pada kualitas dari produk/jasa, bukan kesalahan-kesalahan individual atau perusahaan
3 • Seluruh karyawan harus dilibatkan dalam mengembangkan ukuran-ukuran kepuasan pelanggan, sehingga relevan dengan pekerjaan mereka sehari-
hari
5 • Pertanyaan-pertanyaan dalam survai atau wawancara harus spesifik serta bersifat mudah untuk mengumpulkan dan mencatat data itu.
6 • Instrumen riset harus dirancang sedemikian rupa sehingga manajemen dan/atau karyawan dapat mengambil tindakan berdasarkan hasil dari riset itu.
7 • Penghargaan atau sistem insentif terhadap perubahan positif yang didasarkan pada hasil-hasil dari survei harus konkret dan cukup berharga/bernilai.
Pengukuran yang akan dilakukan seharusnya mempertimbangkan setiap aspek dari proses operasional yang
mempengaruhi persepsi pelanggan tentang nilai kualitas
Pada umumnya atribut yang dipertimbangkan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut:
Keandalan (reliability), berkaitan dengan tingkat kegagalan dalam penggunaan produk itu.
Konformansi (conformance), berkaitan dengan tingkat kesesuaian produk terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
keinginan pelanggan.
Durability, berkaitan dengan daya tahan atau masa pakai dari produk itu.
Estetika (aesthetics), berkaitan dengan desain dan pembungkusan dari produk itu.
Kualitas yang dirasakan (perceived quality) bersifat subjektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi produk itu seperti:
meningkatkan harga diri, moral, dan lain-lain.
Kualitas Jasa
Bukti Langsung (Tangiable), berkaitan dengan daya tarik fasilitas fisik (sarana dan prasarana transportasi), perlengkapan, dan material yang digunakan perusahaan,
serta penampilan karyawan
Keandalan (Reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun
dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati. Contoh : harga, pengiriman tepat waktu dan tidak ada barang yang hilang/rusak
Daya Tanggap (Responsiveness), berkaitan dengan kesediaan dan kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon permintaan
mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa dengan cepat.
Jaminan (Assurance), berkaitan dengan perilaku para karyawan mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa
menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan ini juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap partanyaan atau masalah pelanggan.
Empati, berkaitan perusahaan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada
para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
Dukungan purna-jual
Kecepatan penyerahan, berkaitan dengan lamanya waktu antara memesan produk dan waktu penyerahan produk itu.
Tingkat pemenuhan pesanan, berkaitan dengan kelengkapan dari pesanan-pesanan yang dikirim.
Tanggapan dalam keadaan darurat, berkaitan dengan kemampuan menangani permintaan-permintaan nonstandar yang
bersifat tiba-tiba.
Kebijaksanaan pengembalian, berkaitan dengan prosedur menangani barang- barang rusak yang dikembalikan pelanggan.
Interaksi antara karyawan (pekerja) dan pelanggan
Kesopanan dan tanggapan terhadap keluhan-keluhan, berkaitan dengan bantuan yang diberikan
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diajukan pelanggan.
Pelanggan (customer)
Pemegang saham
Dalam sistem kualitas (shareholder)
modern, kelompok yang
harus dipuaskan Pekerja (employee)
Masyarakat
(community)
Definisikan masalah manajemen kualitas yang dihadapi
e-survey
Pilihan terhadap instrumen pendekatan sangat tergantung pada berbagai pertimbangan, sebagai berikut :
Kebutuhan untuk memperoleh data dari segmen yang berbeda dalam populasi.
Kebutuhan untuk mengetahui identitas responden sebagai referensi di masa yang akan datang