Anda di halaman 1dari 10

1

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Konstruksi
Manajemen Mutu Proyek

Abstract Kompetensi
Mata kuliah menerangkan Mahasiswa dapat menjelaskan
 Proses perencanaan manajemen  Proses perencanaan manajemen
mutu proyek. mutu proyek.
• Proses quality assurance • Proses quality assurance
• Proses quality control • Proses quality control

Pendahuluan
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

11
Teknik Teknik Sipil W111700053 Mirnayani, ST, MT
Kontrol kualitas dan keamanan merupakan perhatian yang semakin penting bagi
manajer proyek. Cacat atau kegagalan dalam sarana yang dibangun dapat menghasilkan
biaya yang sangat besar. Bahkan dengan cacat kecil, pembangunan kembali mungkin
diperlukan dan operasi fasilitas terganggu. Sehingga akan meningkatan biaya dan
keterlambatan durasi proyek.

Pengendalian Mutu

Project Quality Management merupakan proses yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa
proses dan hasil akhir proyek akan memberikan kepuasan mutu seperti yang telah
ditetapkan. Dalam Manajemen Kualitas Proyek ( Project Quality Management)
 Kualitas
adalah Segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan
(meeting the needs of customers).
 Pelanggan
adalah Orang yg tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang tergantung padanya
 Mutu
merupakan hal yang paling penting selain waktu dan biaya dalam rangka kesuksesan
proyek. Tujuan utama adalah menghasilkan produk yang tepat guna dan mencapai
customer satisfaction. system mutu meliputi struktur organisasi, pertanggungjawaban,
prosedur, proses dan berbagai sumber daya untuk mengimplementasikan manajemen
mutu.

Tujuan Program sasaran mutu berdasar PMBOK:


 Fitness of use (tepat guna)
hasil layanan/serahan harus memuaskan kebutuhan yang sebenarnya Jika satu produk
atau layanan mempunyai kapabilitas untuk dapat digunakan, artinya memenuhi
persyaratan dari harapan pelanggan secara ekonomi
 Customer satisfaction (kepuasan pelanggan)
Produk /layanan sesuai dengan harapan pelanggan dan memberikan kepercayaan
bahwa produk atau jasa yang diberikan memiliki nilai secara ekonomi.
 Conformance to the requirements (sesuai persyaratan)
Proyek harus menghasilkan apa yang dipersyaratkan dalam spesifikasi secara
tepat/yang pelanggan harapkan.

Pengendalian mutu dilakukan selama proses pembuatan produk. Verifikasi dilakukan


apabila dalam pengawasan dan pemeriksaan ditemukan penyimpangan terhadap prosedur.
2022 Manajemen Konstruksi
2 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Produk akhir yang telah memenuhi standar dan telah diverivikasi diserahkan kepada
pelanggan. Berdasarkan standar yang telah disepakati bersama, pelanggan akan
melakukan penilaian akhir dan memutuskan apakah produk akan diterima atau tidak.

Sistem pengendalian proses

Salah satu ciri dari sisitem pengendalian kualitas modern adalah bahwa didalamnya
terdapat ativitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan kerusakan, dan bukan
berfokus pada upaya untuk mendeteksi kerusakan saja.

LINGKUNGAN

Pengendalian
Proses
INPUT Metode-metode
statistikal
 Tenaga kerja
 Modal PROSES OUTPUT
 Mateial
 Energi PROSES PRODUK
 Peralatan PELANGGAN
 Informasi TRANSFORMASI (Barang dan atau jasa)
 Manjerial NILAI TAMBAH

Umpan balik untuk Identifikasi


Pengendalian Perubahan
kebutuhan dan Kebutuhan dan
ekspektasi pelanggan Ekspektasi
Pelanggan

Gambar Alur sistem pengendalian proses (Mitra, Amitava. 1998)

Dari Gambar diatas tampak bahwa sistem pengendalian proses dapat digambarkan
sebagai suatu sistem umpan balik (feedback system). Strategi peningkatan terus-menerus
membawa suatu proses berada di bawah pengendalian data karakteristik kualitas yang
diukur dan dianalisa serta diintrepetasikan dengan menggunakan metode analisa data yang
relevan termasuk teknik-tekinik statistika. Dengan demikian, pengendalian proses harus
menggunakan dat kualitas, yang secara terus-menerus dikumpulkan dan dianalisis agar
menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan dan meningkatkan
proses, sehingga proses itu memiliki kemampuan (kapabilitas) untuk memenuhi spesifikasi
produk yang diinginkan oleh pelanggan.

Hubungan Kualitas, Harga dan Nilai dapat digambarkan sebagai berikut.

2022 Manajemen Konstruksi


3 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dari gambar dapat dilihat bahwa nilai suatu barang / produk
dipengaruhi oleh kualitas dan harga. Kualitas akan
memberikan dampak positif terhadap nilai produk, jadi semakin
baik kualitasnya maka semakin tinggi pula nilai produk.
Sebaliknya harga akan berdampak negatif terhadap nilai
barang.

Hubungan Biaya dan Kualitas

Suatu ukuran performa sistem total quality adalah adanya biaya yang berhubungan dengan
kualitas, dan analisa biaya berdasarkan fungsi waktu merupakan cara menuju sistem
pengendalian kualitas yang efektif. Kesadaran tentang manfaat dari sistem kualitas, yang
diukur dengan total quality cost, memerlukan waktu yang lama. Pengaruh adanya
perubahan tertentu pada proses biasanya akan dirasakan kemudian hari. Dapat dilihat
dampak setelah dilakukan quality management pada gambar berikut:

a) Quality & Cost Relationship (PMBOK) b) Cost of Quality Before and After Quality Initiative

2022 Manajemen Konstruksi


4 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
American Society for Quality Control (1971) membangi biaya kualitas / quality cost menjadi 4
kelompok :
1. Prevention Cost
 Prevention costs dikeluarkan pada saat perencanaan, pelaksanaan dan
pemeliharaan sistem kualitas.
 Biaya ini termasuk gaji dan biaya pengembangan untuk desain produk, proses dan
desain perlengkapan, teknik proses pengendalian (melalui suatu sarana seperti
grafik pengendalian), pemodelan sistem informasi dan semua biaya yang
berhubungan dengan pembuatan produk dengan segera untuk pertama kalinya.
Selain itu, biaya yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan dimasukkan dalam
kategori ini. Biaya yang berkaitan dengan pencarian dan pembuangan produk cacat,
perubahan proses dan biaya pemeriksaan kualitas termasuk prevention cost

2. Appraisal Cost
 Appraisal costs berkaitan dengan pengukuran, pengevaluasian atau pemeriksaan
produk, komponen, atau material yang dibeli untuk menentukan tingkat pemenuhan
terhadap standar ketentuan.
 Biaya yang termasuk di dalamnya seperti urusan inspeksi dan pengetesan material
yang datang sebagaimana inspeksi produk dan pengetesan pada berbagai tahap
dalam proses manufaktur dan pada penerimaan akhir Biaya lain yang termasuk
kategori ini adalah biaya untuk penyelesaian dan pemeliharaan alat ukur dan
perlengkapan dan biaya pemakaian material dan produk pada tes destruktif (tes
penghancuran) atau penghancuran dengan tes tahan uji.
 Appraisal costs biasanya terjadi selama atau setelah produksi, tetapi sebelum produk
dikeluarkan bagi customer. Oleh sebab itu, biaya ini dikaitkan dengan pengelolaan
produk, sedangkan prevention costs berhubungan dengan pelaksanaan maksud
atau tujuan. Appraisal cost biasanya menurun seiring waktu dikarenakan
ketidaksesuaian dengan standar dicegah sebelum terjadi.

3. Internal Failure Cost


 Internal Failure Cost dikeluarkan pada saat produk, komponen, material dan
pelayanan tidak dapat memenuhi persyaratan kualitas sebelum pengalihan
kepemilikan pada costumer. Biaya ini tidak akan ada apabila produk telah sesuai
ketentuan.
 Internal failure cost termasuk biaya pembatalan dan rework material, tenaga kerja
dan overhed yang berkaitan dengan produksi, downgrading (selisih antara harga jual

2022 Manajemen Konstruksi


5 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
normal dan harga yang dikurangi karena alasan kualitas), inspeksi ulang dan
pengujian ulang.

4. External Failure Cost


 External failure cost dikeluarkan pada saat produk tidak memuaskan customer. Jika
semua produk sesuai, maka biaya ini tidak ada.
 Biaya ini termasuk biaya yang dikeluarkan karena adanya komplain dari customer,
seperti biaya investigasi dan penyesuaian produk, dan biaya yang berkaitan dengan
penerimaan, penyelesaian, perbaikan, dan penggantian produk yang tidak sesuai.
Harga warranty (selama produk yang gagal dalam waktu warranty) dan biaya
kekurangan produk (biaya atau bonus sebagai masalah tanggungjawab terhadap
produk) juga masuk dalam kategori ini.
 Penurunan external failure cost terjadi pada saat quality control system dilaksanakan
dengan baik. Quality system menyebabkan penurunan internal and external failure
costs, yang kemudian mengurangi total quality cost.

Quality Cost American Society for Quality Control (1971)

Keuntungan Kontrol Kualitas


 Meningkatkan kualitas produk / pelayanan
 Sistem secara terus menerus mengevaluasi, mengubah untuk menemukan
perubahan kebutuhan dari pelanggan
 Meningkatkan produktivitas dengan cara mengurangi sisa produksi dan pekerjaan
ulang
 Mengurangi biaya untuk jangka panjang
2022 Manajemen Konstruksi
6 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Mempersingkat waktu produksi dan mempercepat pengiriman
 Menjaga keadaan untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas

Tahapan quality system

Tahap Quality System (PMBOK)

1. INSPEKSI
Inspeksi merupakan kegiatan mengkaji karakteristik obyek dalam aspek mutu, dalam
hubungannya dengan suatu standar yang ditentukan.

2. QUALITY ASSURANCE
Aktivitas yang terencana dan sistematis yang dilakukan dalam suatu proses untuk
mencapai tingkat mutu yang telah diinginkkan.
Tujuan akhirnya adalah : untuk memberi keyakinan / memberi kepercayaan
kepada konsumen bahwa semua perencanaan, perancangan dan pelaksanaan yang
dilakukan sudah sesuai dengan standar-standar yang berlaku, serta syarat-syarat yang
dispesifikasikan dalam kontrak agar dapat meminimalkan Product inconsistency
sehingga meningkatkan kepercayaan pelanggan.
Dalam suatu produk, maka QA dapat berupa Pemastian mutu ( Guarantee ) dari sudut
pandang Kontraktor Jaminan mutu ( Warranty ) dari sudut pandang Konsumen
2022 Manajemen Konstruksi
7 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. QUALITY CONTROL
QC merupakan bagian atau unsur dari QA, yang dapat dilihat dari dua sisi :
- Dari sisi perancangan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran untuk mengetahui atau membuktikan bahwa perancangan telah sesuai
dengan kriteria dan persyaratan yang telah digariskan
- Dari sisi pelaksanaan adalah merupakan tindakan pemeriksaan, pengujian dan
pengukuran untuk mengetahui dan membuktikan bahwa bahan, peralatan,
komponen, instalasi serta struktur yang dibuat, dibeli dan dibangun sesuai dengan
prosedur, gambar dan spesifikasi proyek.
-
4. TOTAL QUALITY MANAGEMENT
merupakan peningkatan secara terus menerus yang dilakukan oleh setiap orang
dalam organisasi untuk memahami, memenuhi bahkan melebihi harapan pelanggan .

Konsep P-D-C-A (Plan-Do-Check-Action) merupakan langkah-langkah yang sering


dugunakan dalam analisis dan solusi masalah kualitas

 Plan, terlebih dahulu rencanakan segala sesuatu berdasarkan:


- Guide Line dan tujuan
- Cara untuk dapat mencapai tujuan agar sepraktis mungkin
 Do, untuk mulai pelaksanaan, perhatikan beberapa syarat :
- Cara pelaksanaan harus terperinci dan dapat dimengerti, untuk itu perlu suatu latihan
maupun pendidikan terlebih dahulu
- Pelaksanaan disesuaikan menurut apa yang telah direncanakan
 Check, setelah mengerjakan apa yang direncanakan, adakan pemeriksaan :
- Apakah cara sesuai dengan rencana
- Apakah hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan
2022 Manajemen Konstruksi
8 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Jika hasil tidak baik, cari apa penyebabnya
 Action, ambil tindakan setelah dilakukan pemeriksaan. Hasil yang jelek harus diperbaiki
memperbaiki cara kerjanya.

Quality Team pada sebuah proyek terdiri dari senior management, project manager, project
staff, client, vendor and supplier, subcontractor and regulatory authorities

Quality Team pada sebuah proyek

Pengukuran Kualitas

Beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran kualitas adalah sebagai berikut:
 Six Sigma Concepts
Semakin tinggi target sigma yang dicapai, maka kinerja sistem industri akan semakin
baik. Six Sigma Concepts sebagai berikut : apabila produk (barang/jasa) diproses pada
tingkat kualitas six sigma (6-sigma), maka diharapkan adanya 3,4 kegagalan per sejuta
kesempatan (DPMO-Defect per million opportunity) atau 99,99966% dari apa yang
diharapkan pelanggan akan ada pada produk itu.
Tujuan six sigma : Meningkatkan kepuasan pelanggan, Mengurangi waktu siklus,
Mengurangi defect
 Quality Function Deployment
QFD didefinisikan sebagai alat perencanaan yang ditujukan untuk mengetahui
kebutuhan/harapan pelanggan. Inti QFD terletak pada kepentingan dan kebutuhan
pelanggan yang mengacu pada suara pelanggan. Keinginan pelanggan digunakan
untuk pengembangan produk. QFD membentuk matriks House of Quality yang
menyatakan keinginan dan harapan, dipertemukan dengan respon teknis perusahaan
 Fishbone Diagram / Cause and Effect Diagram
Diagram ini bertujuan untuk identifikasi penyebab dari suatu permasalahan (akar
permasalahan). Dari akar permasalahan (root cause) tersebut dapat diinvestigasi dan
dilakukan perbaikan
 Flow chart
2022 Manajemen Konstruksi
9 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bagan yang menunjukkan sequencing (urutan proses) dari kegiatan yang akan berjalan
 Check sheet
Form yang digunakan untuk menjelaskan “to do list” dan memonitor aktivitas yang telah
berjalan

 Histograms
Diagram yang digunakan untuk mengetahui bentuk penyebaran dan frekuensinya
Histogram menjelaskan variasi proses, namun belum mengurutkan rangking dari variasi
terbesar sampai dengan yang terkecil. Histogram juga menunjukkan kemampuan
proses, dan apabila memungkinkan, histogram dapat menunjukkan hubungan dengan
spesifikasi proses dan angka-angka nominal, misalnya rata-rata. Dalam histogram,
garis vertikal menunjukkan banyaknya observasi tiap-tiap kelas
 Pareto Diagram
Diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi kategori yang paling menonjol, misal :
aktivitas yang berbiaya terbesar
 Scatter diagram
Diagram yang menunjukkan hubungan sebab akibat diantara variabel-variabel
 Control chart
Diagram yang digunakan untuk memonitor proses yang sedang berjalan dan
mendeteksi perubahan-perubahan yang terjadi pada output

Daftar Pustaka
1. Chris Hendrickson and Tung Au , 2000 Project Manajemen for Construction, Second
Edition prepared for world wide web publication.
2. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I. Yogyakarta:
Kanisius.
3. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid II. Yogyakarta:
Kanisius.
4. Iman Soeharto, 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid
dan 2, Edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta,
5. PMI. A Guide to Project Management Body of Knowledge. (PMBOK Guide), Fifth Edition.
Project Management Institute.2013

2022 Manajemen Konstruksi


10 Mirnayani, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai