Anda di halaman 1dari 11

2

MODUL PERKULIAHAN

Sistem
Manajemen
Mutu
Konstruksi
Tahapan dalam Quality Control

Abstract Kompetensi
Pendalaman mengenai tahapan dalam Memahami mengenai tahapan dalam
quality control quality control

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Teknik Teknik Sipil P111700016 Lily Kholida, ST, MT 

10
Tahapan Dalam Quality Control

Pengendalian Mutu (Quality Control)

Beberapa pengertian pengendalian mutu yang berkembang di Indonesia adalah sebagai


berikut:
1. Pengendalian mutu adalah keseluruhan rangkaian kegiatan yang terpadu secara efektif
dan dapat digunakan untuk mengembangkan, melestarikan dan meningkatkan kualitas
dari berbagai usaha baik berupa produk ataupun jasa seekonomis mungkin sekaligus
memenuhi kepuasan (Dewan Produktifitas Nasional, 1985).
2. Pengendalian mutu adalah sistem manajemen yang mengikut sertakan seluruh jajaran
pekerja disemua tingkatan, dengan menerapkan konsep pengendalian mutu dan metode
statistik, untuk mendapatkan kepuasan pelanggan maupun karyawan (Astra TQC,
1984).
3. Pengendalian mutu merupakan keseluruhan rangkaian terpadu yang efektif guna
melakukan pengembangan kualitas, menjaga dan meningkatkan mutu kerja melalui
usaha berbagai kelompok dalam organisasi, sehingga memungkinkan untuk
memproduksi barang atau jasa dengan sangat ekonomis, serta untuk memberikan
kepuasan kepada konsumen.
4. Pengendalian mutu adalah suatu sistem manajemen yang mengikutsertakan seluruh
pimpinan dan karyawan dari semua tingkat jabatan secara musyawarah untuk
meningkatkan mutu serta produktifitas kerja dan memberikan kepuasan kepada
pelanggan maupun karyawan (Pusat Produktifitas Nasional, 1985).

Pengendalian mutu meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemantauan apakah proses
dan hasil kerja tertentu telah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan. Suatu
pengendalian proyek yang efektif ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan, metode dan cara yang digunakan harus
cukup peka sehingga dapat mengetahui adanya penyimpangan selagi masih awal.
Dengan demikian, dapat diadakan koreksi pada waktunya sebelum persoalan
berkembang menjadi besar sehingga sulit untuk diadakan perbaikan.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


2 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
b. Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar, untuk itu diperlukan kemampuan dan
kecakapan menganalisis indikator secara akurat dan objektif
c. Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari segi
penyelenggaraan proyek. Dalam hal ini diperlukan kecakapan dalam memilih titik atau
masalah yang strategis agar penggunaan waktu dan tenaga dapat efisien.
d. Mampu mengkomunikasikan masalah dan penemuan, sehingga dapat menarik
perhatian pimpinan maupun pelaksana proyek yang bersangkutan, agar tindakan koreksi
yang diperlukan segera dapat dilaksanakan.

Pengendalian Mutu adalah proses pemantauan dan pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan
manajemen mutu di untuk menilai kinerja dan memastikan keluaran proyek lengkap, benar,
dan memenuhi harapan pelanggan. Manfaat utama dari proses ini adalah memverifikasi
bahwa hasil dan pekerjaan proyek memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh kunci
pemangku kepentingan untuk penerimaan akhir. Proses Kualitas Kontrol menentukan
apakah keluaran proyek melakukan apa yang seharusnya dimaksudkan untuk dilakukan.
Keluaran tersebut harus mematuhi semua standar, persyaratan, peraturan, dan spesifikasi
yang berlaku. Proses ini dilakukan di seluruh proyek.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


3 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proses Control Quality dilakukan untuk mengukur kelengkapan, kesesuaian, dan
kesesuaian penggunaan suatu produk atau layanan sebelum penerimaan pengguna dan
pengiriman akhir. Ini dilakukan dengan mengukur semua langkah, atribut, dan variabel yang
digunakan untuk memverifikasi kesesuaian atau kesesuaian dengan spesifikasi yang
dinyatakan selama tahap perencanaan.

Kontrol kualitas harus dilakukan di seluruh proyek untuk secara formal menunjukkan,
dengan data yang dapat diandalkan, bahwa kriteria penerimaan sponsor dan/atau
pelanggan telah terpenuhi.

Tingkat upaya untuk mengontrol kualitas dan tingkat implementasi mungkin berbeda antara
industri dan proyek gaya manajemen; di industri farmasi, kesehatan, transportasi, dan nuklir,
misalnya, mungkin ada yang lebih ketat prosedur kontrol kualitas dibandingkan dengan
industri lain, dan upaya yang diperlukan untuk memenuhi standar mungkin ekstensif.
Misalnya, dalam proyek tangkas (agile project), aktivitas Kontrol Kualitas dapat dilakukan
oleh semua anggota tim di seluruh siklus hidup proyek. Dalam proyek berbasis model air
terjun, kegiatan pengendalian kualitas dilakukan pada waktu tertentu, menuju akhir proyek
atau fase, oleh anggota tim tertentu.

Input Control Quality

1. Project Management Plan


2. Project Documents
a. Lesson learned register
b. Quality metrics
c. Test and evaluation documents
3. Approved Change Request : Sebagai bagian dari proses Lakukan Kontrol Perubahan
Terintegrasi (Performed Integrated Change Control), pembaruan log perubahan
menunjukkan bahwa beberapa perubahan disetujui dan beberapa tidak. Permintaan
perubahan yang disetujui dapat mencakup modifikasi seperti: perbaikan cacat, metode
kerja yang direvisi, dan jadwal yang direvisi. Penyelesaian perubahan sebagian dapat
mengakibatkan inkonsistensi dan kemudian penundaan karena langkah atau koreksi
yang tidak lengkap. Pelaksanaan perubahan yang disetujui harus diverifikasi,
dikonfirmasi untuk kelengkapan, diuji ulang, dan disertifikasi sebagai benar.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


4 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Deliverables
Hasil kerja adalah setiap produk, hasil, atau kemampuan yang unik dan dapat diverifikasi
untuk melakukan layanan yang diperlukan untuk menjadi dihasilkan untuk
menyelesaikan suatu proses, fase, atau proyek. Hasil kerja yang merupakan keluaran
dari Proyek Langsung dan Kelola Proses kerja diperiksa dan dibandingkan dengan
kriteria penerimaan yang ditentukan dalam pernyataan lingkup proyek.
5. Work Performance Data
Data prestasi kerja (work performance data) berisi data status produk seperti observasi,
kualitas metrik, dan pengukuran untuk kinerja teknis, serta informasi kualitas proyek
tentang kinerja jadwal dan kinerja biaya.
6. Enterprise Environmental Factors
a. Sistem informasi manajemen proyek; perangkat lunak manajemen kualitas dapat
digunakan untuk melacak kesalahan dan variasi dalam proses atau kiriman;
b. Peraturan instansi pemerintah; dan
c. Aturan, standar, dan pedoman khusus untuk area aplikasi.
7. Organizational Process Assets.
a. Standar dan kebijakan mutu;
b. Template berkualitas, misalnya, lembar periksa, daftar periksa, dll.
c. Masalah dan prosedur pelaporan cacat dan kebijakan komunikasi.

Teknik Pengendalian Mutu (Tools and Techniques Quality Control)

1. Data Gathering
a. Checklists
b. Check sheets : Lembar cek juga dikenal sebagai lembar penghitungan dan
digunakan untuk mengatur fakta dengan cara yang akan memfasilitasi pengumpulan
data yang berguna secara efektif tentang masalah kualitas potensial. Mereka sangat
berguna untuk mengumpulkan data atribut saat melakukan inspeksi untuk
mengidentifikasi cacat; misalnya, data tentang frekuensi atau konsekuensi dari cacat
yang dikumpulkan. Terlihat seperti gambar berikut :

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


5 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Contoh check sheet

c. Statistical sampling : Pengambilan sampel statistik melibatkan pemilihan bagian dari


populasi yang menarik untuk diperiksa (untuk contoh, memilih 10 gambar teknik
secara acak dari daftar 75). Sampel diambil untuk mengukur kontrol dan
memverifikasi kualitas. Frekuensi dan ukuran sampel harus ditentukan selama
proses Manajemen Mutu Rencana.
d. Questionnaires and surveys : Survei dapat digunakan untuk mengumpulkan data
tentang kepuasan pelanggan setelah: penyebaran produk atau layanan. Biaya
mengenai cacat yang diidentifikasi dalam survei dapat dipertimbangkan biaya
kegagalan eksternal dalam model COQ dan dapat memiliki implikasi biaya yang luas
bagi organisasi.

2. Data Analysis
a. Performance reviews : Tinjauan kinerja mengukur, membandingkan, dan
menganalisis metrik kualitas yang ditentukan oleh Merencanakan proses Manajemen
Mutu terhadap hasil yang sebenarnya.
b. Root cause analysis.

3. Inspection
Inspeksi adalah pemeriksaan produk kerja untuk menentukan apakah sesuai dengan
standar yang terdokumentasi. Hasil inspeksi umumnya mencakup pengukuran dan
dapat dilakukan pada tingkat apa pun. Hasil dari satu aktivitas dapat berupa diperiksa,
atau produk akhir proyek dapat diperiksa. Inspeksi dapat disebut review, peer review,
audit, atau penelusuran. Di beberapa area aplikasi, istilah-istilah ini memiliki arti yang
sempit dan spesifik. Inspeksi juga digunakan untuk memverifikasi perbaikan cacat.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


6 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
4. Testing/product Evaluations
Pengujian adalah investigasi terorganisir dan dibangun yang dilakukan untuk
memberikan informasi objektif tentang kualitas produk atau layanan yang diuji sesuai
dengan persyaratan proyek. Maksud dari pengujian adalah untuk menemukan
kesalahan, cacat, bug, atau masalah ketidaksesuaian lainnya dalam produk atau
layanan. Jenis, jumlah, dan luas pengujian diperlukan untuk mengevaluasi setiap
persyaratan adalah bagian dari rencana kualitas proyek dan tergantung pada sifat
proyek, waktu, anggaran, dan kendala lainnya. Pengujian dapat dilakukan di seluruh
proyek, sebagai komponen proyek yang berbeda menjadi tersedia, dan pada akhir
proyek pada hasil akhir. Pengujian awal membantu mengidentifikasi ketidaksesuaian
masalah dan membantu mengurangi biaya perbaikan komponen yang tidak sesuai.

Area aplikasi yang berbeda memerlukan pengujian yang berbeda. Misalnya, pengujian
perangkat lunak dapat mencakup pengujian unit, integrasi, pengujian, kotak hitam, kotak
putih, pengujian antarmuka, pengujian regresi, pengujian Alpha, dll. Dalam proyek
konstruksi, pengujian mungkin termasuk kekuatan semen, uji kemampuan kerja beton,
uji tak rusak di lokasi konstruksi untuk menguji kualitasnya struktur beton yang
diperkeras, dan uji tanah. Dalam pengembangan perangkat keras, pengujian dapat
mencakup tekanan lingkungan penyaringan, uji burn-in, pengujian sistem, dan banyak
lagi.

5. Data Representation
a. Cause and effect diagram
b. Control charts
Diagram kendali (control charts) digunakan untuk menentukan apakah suatu proses
stabil atau dapat diprediksi pertunjukan. Batas spesifikasi atas dan bawah (upper
and lower specification limits) didasarkan pada persyaratan dan mencerminkan
maksimum dan nilai minimum yang diperbolehkan. Batas kendali atas dan bawah
(uppe and lower control limits) berbeda dari batas spesifikasi. Batas kendali
ditentukan menggunakan perhitungan dan prinsip statistik standar untuk akhirnya
menetapkan kemampuan alami untuk proses yang stabil.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


7 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Manajer proyek dan pemangku kepentingan yang sesuai dapat menggunakan
perhitungan statistik batas kendali untuk mengidentifikasi titik-titik di mana tindakan
korektif akan diambil untuk mencegah kinerja yang tersisa di luar batas kendali.
Bagan kendali dapat digunakan untuk memantau berbagai jenis variabel keluaran.
Meskipun digunakan paling sering untuk melacak aktivitas berulang yang diperlukan
untuk memproduksi tumpukan (lots) yang diproduksi, bagan kontrol juga dapat
digunakan untuk memantau perbedaan biaya dan jadwal, volume, frekuensi
perubahan ruang lingkup, atau hasil manajemen lainnya untuk membantu
menentukan apakah proses manajemen proyek terkendali.
c. Histogram
Histogram dapat menunjukkan jumlah cacat berdasarkan sumber atau berdasarkan
komponen.

Contoh HIstogram

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


8 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
d. Scatter diagram
Diagram pencar (scatter diagram) dapat menunjukkan kinerja yang direncanakan
pada satu sumbu dan kinerja aktual pada sumbu kedua.

6. Meetings Contoh Scatter Diagram

a. Approved change request review


b. Retrospective

Keluaran Pengendalian Mutu (Output Quality Control)

1. Quality Control Measurements


Pengukuran kendali mutu adalah hasil terdokumentasi dari aktivitas Pengendalian Mutu.
Mereka harus ditetapkan di format yang ditentukan dalam rencana manajemen mutu.
2. Verified Deliverables
Tujuan dari proses Kontrol Kualitas adalah untuk menentukan kebenaran kiriman. Hasil
dari melakukan Proses Kontrol Kualitas adalah hasil yang diverifikasi yang menjadi
masukan untuk proses Lingkup Validasi (validate scope) untuk penerimaan formal. Jika
ada permintaan perubahan atau peningkatan terkait dengan kiriman, dapat
memungkinkan untuk diubah, diperiksa, dan diverifikasi ulang.

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


9 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Work Performance Information
Meliputi informasi pemenuhan kebutuhan proyek, penyebab penolakan, pengerjaan
ulang yang diperlukan, rekomendasi untuk tindakan korektif, daftar hasil yang
diverifikasi, status metrik kualitas, dan kebutuhan untuk penyesuaian proses.
4. Change Request
5. Project Management Plan Updates
6. Project Documents Updates

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


10 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Project Management Institute, A Guide to Project Management Body of Knowledge, 2017
edition.
2. Soeharto, Iman. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. 1995
3. Berawi, M.Ali Dr. Project Quality Management. 2001
4. Senaratne, Sepani. Quality Planning Process of Construction Contractor. 2012
5. Yamit, Zulian. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. 2013
6. Plura, Jiri. Procedures and Methods of Quality Planning and their use for forming
Process Optimization. 2010
7. Bhonde, Prof. Col. B.K. Review of Project Quality Plan. 2015
8. Wan, Jiangping. Zeng, Ming. Case Study on Improving Quality Management of W
Company’s New Product Development Project. 2013

2021 Sistem Manajemen Mutu Konstruksi


11 Lily Kholida, S.T, M.T
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai