MODUL PERKULIAHAN
Sistem
Manajemen
Mutu
Konstruksi
Tahapan dalam Quality Control
Abstract Kompetensi
Pendalaman mengenai tahapan dalam Memahami mengenai tahapan dalam
quality control quality control
10
Tahapan Dalam Quality Control
Pengendalian mutu meliputi kegiatan yang berkaitan dengan pemantauan apakah proses
dan hasil kerja tertentu telah memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan. Suatu
pengendalian proyek yang efektif ditandai oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan, metode dan cara yang digunakan harus
cukup peka sehingga dapat mengetahui adanya penyimpangan selagi masih awal.
Dengan demikian, dapat diadakan koreksi pada waktunya sebelum persoalan
berkembang menjadi besar sehingga sulit untuk diadakan perbaikan.
Pengendalian Mutu adalah proses pemantauan dan pencatatan hasil pelaksanaan kegiatan
manajemen mutu di untuk menilai kinerja dan memastikan keluaran proyek lengkap, benar,
dan memenuhi harapan pelanggan. Manfaat utama dari proses ini adalah memverifikasi
bahwa hasil dan pekerjaan proyek memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh kunci
pemangku kepentingan untuk penerimaan akhir. Proses Kualitas Kontrol menentukan
apakah keluaran proyek melakukan apa yang seharusnya dimaksudkan untuk dilakukan.
Keluaran tersebut harus mematuhi semua standar, persyaratan, peraturan, dan spesifikasi
yang berlaku. Proses ini dilakukan di seluruh proyek.
Kontrol kualitas harus dilakukan di seluruh proyek untuk secara formal menunjukkan,
dengan data yang dapat diandalkan, bahwa kriteria penerimaan sponsor dan/atau
pelanggan telah terpenuhi.
Tingkat upaya untuk mengontrol kualitas dan tingkat implementasi mungkin berbeda antara
industri dan proyek gaya manajemen; di industri farmasi, kesehatan, transportasi, dan nuklir,
misalnya, mungkin ada yang lebih ketat prosedur kontrol kualitas dibandingkan dengan
industri lain, dan upaya yang diperlukan untuk memenuhi standar mungkin ekstensif.
Misalnya, dalam proyek tangkas (agile project), aktivitas Kontrol Kualitas dapat dilakukan
oleh semua anggota tim di seluruh siklus hidup proyek. Dalam proyek berbasis model air
terjun, kegiatan pengendalian kualitas dilakukan pada waktu tertentu, menuju akhir proyek
atau fase, oleh anggota tim tertentu.
1. Data Gathering
a. Checklists
b. Check sheets : Lembar cek juga dikenal sebagai lembar penghitungan dan
digunakan untuk mengatur fakta dengan cara yang akan memfasilitasi pengumpulan
data yang berguna secara efektif tentang masalah kualitas potensial. Mereka sangat
berguna untuk mengumpulkan data atribut saat melakukan inspeksi untuk
mengidentifikasi cacat; misalnya, data tentang frekuensi atau konsekuensi dari cacat
yang dikumpulkan. Terlihat seperti gambar berikut :
2. Data Analysis
a. Performance reviews : Tinjauan kinerja mengukur, membandingkan, dan
menganalisis metrik kualitas yang ditentukan oleh Merencanakan proses Manajemen
Mutu terhadap hasil yang sebenarnya.
b. Root cause analysis.
3. Inspection
Inspeksi adalah pemeriksaan produk kerja untuk menentukan apakah sesuai dengan
standar yang terdokumentasi. Hasil inspeksi umumnya mencakup pengukuran dan
dapat dilakukan pada tingkat apa pun. Hasil dari satu aktivitas dapat berupa diperiksa,
atau produk akhir proyek dapat diperiksa. Inspeksi dapat disebut review, peer review,
audit, atau penelusuran. Di beberapa area aplikasi, istilah-istilah ini memiliki arti yang
sempit dan spesifik. Inspeksi juga digunakan untuk memverifikasi perbaikan cacat.
Area aplikasi yang berbeda memerlukan pengujian yang berbeda. Misalnya, pengujian
perangkat lunak dapat mencakup pengujian unit, integrasi, pengujian, kotak hitam, kotak
putih, pengujian antarmuka, pengujian regresi, pengujian Alpha, dll. Dalam proyek
konstruksi, pengujian mungkin termasuk kekuatan semen, uji kemampuan kerja beton,
uji tak rusak di lokasi konstruksi untuk menguji kualitasnya struktur beton yang
diperkeras, dan uji tanah. Dalam pengembangan perangkat keras, pengujian dapat
mencakup tekanan lingkungan penyaringan, uji burn-in, pengujian sistem, dan banyak
lagi.
5. Data Representation
a. Cause and effect diagram
b. Control charts
Diagram kendali (control charts) digunakan untuk menentukan apakah suatu proses
stabil atau dapat diprediksi pertunjukan. Batas spesifikasi atas dan bawah (upper
and lower specification limits) didasarkan pada persyaratan dan mencerminkan
maksimum dan nilai minimum yang diperbolehkan. Batas kendali atas dan bawah
(uppe and lower control limits) berbeda dari batas spesifikasi. Batas kendali
ditentukan menggunakan perhitungan dan prinsip statistik standar untuk akhirnya
menetapkan kemampuan alami untuk proses yang stabil.
Contoh HIstogram