Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KUALITAS

https://produksielektronik.com/pengertian-qc-7-tools-
tujuh-alat-pengendalian-kualitas/

Oleh :

Putu Ryan Kurniaawan 2081511012

Putu Mas Diah Pradnyawati 2081511012

Tirtha Damayanti 2081511012

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2020
Jaminan Kualias Proyek

1. Jaminan Kualitas
Jaminan kualitas adalah aturan baku industri yang dijadikan acuan
perusahan guna memutuskan apakah produk dan layanan yang dihasilkan telah
memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Dalam proyek, kegiatan penjaminan
kualitas adalah kegiatan yang akan dilakukan untuk memenuhi persyaratan
kualitas berdasarkan spesifikasi teknis sebagai target.

2. Mengembangkan Jaminan Kualiatas


Dalam mengembangkan jaminan kualitas diperlukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Tentukan spesifikasi yang relevan atau sesuai standart
2. Kumpulkan data dan penunjang setiap aktivitas/kegiatan, kemudian
bandingkan dengan metode rencana
3. Tentukan dan kemudian sediakan sumber daya yang diperlukan
4. Tetapkan atau tunjuk seseorang atau sekelompok orang untuk mengerjakan
dan mempertanggung jawabkan kegiatan tersebut.
5. Kumpulkan aktivitas ke dalam rencana jaminan kualitas.

3. Matriks
Metrik yang dimaksud disini adalah alat ukur untuk menentukan seberapa
sesuai alternatif yang sudah kita tentukan (point nomor 2) sesuai dengan
spesifikasi yang diminta. Adapun metrik yang bisa kita gunakan dalam jaminan
kualitas proyek yaitu:
1. Persyaratan. Persyaratan yang dimaksud disini adalah persyaratan atau
permintaan yang diminta oleh client, dalam hal teknik sipil adalah pemilik
proyek. Contohnya pemilik proyek ingin membangun rumah dengan
memiliki 3 kamar dan memiliki halaman belakang
2. Spesifikasi. Spesifikasi yang dimaksud adalah hal yang diminta oleh pemilik
proyek secara spesifik dan biasanya memiliki nilai ukur atau acuan.
Contohnya pemilik proyek menginkan beton yang digunakan K250 dan
menggunakan peralatan sanitasi merk TOTO.
3. Kegiatan jaminan. Kegiatan jaminan adalah Tindakan yang akan lakukan
untuk menjamin kualitas/mutu agar sesuai dengan yang diharapkan.
Contohnya penyedia jasa memesan beton ready mix dibanding membuat
beton konvensional agar bisa mencapai mutu K 250 sesuai permintaan
pemilik proyek
4. Metrik. Alat ukur atau taraf acuan kualitas tersebut. Contohnya penyedia
jasa menggunakan beton ready mix dengan mutu K 250 berarti jenis beton
yang dapat menahan beban seberat 300 kg/cm2 dan ada laporan nyata terkait
hal tersebut.

4. Metode lain untuk penerapan jaminan kualiatas


Terdapat beberapa metode untuk merapkan jaminan kualitas ialah sebagai
berikut :
a. Pengujian kegagalan (failure testing) metode ini dimana perusahaan
melakukan pengujian terus-menerus kepada produknya untuk menentukan
apakah terjadi kegagalan atau kerusakana. Misalkan pada produk fisik,
perusahaan melakukan uji panas, getaran atau tekanan.
b. Statistical process control (SPC), ini merupakan metodologi yang
dikembangkan oleh Walter Shewhart dari Werstern Electric Company dan
Bell Telephone Laboratories, dimana metodologi ini melakukan pengelolaan
dan pengendalian produksi produk menggunakan metode statistik.
c. Total quality management (TQM), dimana metode ini menggambarkan
pendekatan manajerial pada sukses jangka panjang berdasarkan kepuasaan
konsumen. Ini adalah metode dimana seluruh anggota perusahaan harus
berpartisipasi dalam proses optimasi layanan dan produk berserta suasana
kerja.

5. Rencana Penjaminan Kualitas


Dalam sebuah proyek terdiri dari banyak pekerjaan dan kegiatan sehingga
penjaminan mutu akan sulit dilaksanakan. Untuk menjamin kualitas yang baik,
diperlukan tim yang siap dan juga format kualitas yang sudah ditentukan. untuk
melakukan renana penjaminan kualitas harus mencakup :
1. Break down item pekerjaan
2. Persyaratan dan permintaan dari pelanggan
3. Spesifikasi yang dapat diukur
4. Penjelasan tentang apa yang harus dilakukan
5. Penjadwalan kegiatan
6. Penunjukan siapa yang akan mengerjakan dan mempertanggungjawabkan
pekerjaan tersebut.

Tabel 1. Contoh Format Rencana Jaminan Kualiatas


Break down
Kegiatan Pelaksana
item Persyaratan spesifikasi jadwal
penjaminan kegiatan
pekerjaan
(Spesifikasi (Apa yang (Kapan akan (siapa yang
(perimintaan
yang dapat di harus dikerjakan dan akan
dari customer)
ukur) dilakukan) selesai) mengerjakan)

6. Audit Kualitas
Mekanisme utama untuk menentukan efektivitas kegiatan penjaminan mutu
adalah audit mutu. Setiap audit adalah tinjauan kinerja yang terstruktur terhadap
rencana. Menurut The International Standard for Terminology in Quality
management audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan
independen untuk menentukan apakah aktivitas mutu dan hasil sesuai dengan
pengaturan yang direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diimplementasikan
secara efektif dan cocok untuk mencapai tujuan. Tujuan audit mutu (Iso 10011) :
1. Menentukan ketidaksesuaian
2. Menentukan efektivitas sistem mutu
3. Memberikan peluang untuk perbaikan system
4. Memenuhi persyaratan peraturan
5. Memudahkan registrasi / pendaftaran atas sistem mutu
6. Menilai pemasok dan memverifikasi sistem mutu pemasok
7. Menilai dan memverifikasi sistem mutu perusahaan sendiri.
Audit jaminan kualitas dapat dilakukan secara terjadwal (untuk Misalnya,
pada penyelesaian tonggak utama) atau dapat dilakukan pada acak (misalnya,
hanya jika hasil kendali mutu melebihi ambang tertentu atau bos memutuskan
untuk memulai audit secara tiba-tiba).
Audit jaminan kualitas dapat dilakukan oleh elemen internal atau
eksternal. Tim proyek yang berdedikasi dan jujur mungkin tidak mengalami
kesulitan melakukan audit internal, tetapi di luar masalah kejujuran, anggota tim
proyek mungkin terlalu dekat dengan sesuatu untuk mendapatkan gambaran yang
akurat. Audit eksternal sering memberikan hasil yang lebih obyektif dan
seringkali lebih dihormati oleh pihak ketiga, seperti manajemen tingkat yang lebih
tinggi. Sebenarnya terdapat prinsip dalam melakukan audit mutu ialah :
1. Auditor harus berkualifikasi dan independen
2. Maksud dan tujuan dari audit harus diklarifikasi dan disetujui
3. Audit harus direncanakan dan dipersiapkan secara memadai
4. Orang yang bertanggung jawab atas aktifitas yang akan diaudit harus
secara baik dan diberitahukan sebelum dan sesudah audit
5. Rencana audit dan laporan akhir harus tertulis
6. Auditor harus menindaklanjuti tindakan perbaikan
7. Penilaian terhadap standar harus obyektif, faktual dan apabila mungkin
kuantitatif
8. Audit tidak mengganggu kegiatan operasional yang berjalan
9. Frekuensi, intensitas dan luas audit bervariasi dengan kebutuhan aktual
10. Kertas kerja dan dokumen audit harus disimpan dengan baik dan teratur
11. Uji petik untuk mengumpulkan bukti harus tidak memihak dan dapat
dipercaya
Kontrol Kualitas Proyek dan Pengendalian Proyek

1. Kontrol Kualitas dan Pengendalian Proyek


Kontrol kualiats proyek dan pengendalian proyek meliputi semua kegiatan
yang berhubungan dengan pemantauan dan pengkajian hasil proyek (baik hasil
antara atau final) untuk menentukan apakah telah memenuhi persyaratan yang
ditentukan, kemudian mengidentifikasi cara untuk menghilangkan sebab
terjadinya penyimpangan. Output dari proses ini adalah perbaikan (bila terjadi
penyimpangan) dan keputusan persetujuan atau acceptance (bila sesuai dengan
spesifikasi). Memantau hasil proyek tertentu memiliki beberapa tujuan penting:
a. Hasil dapat memastikan bahwa semuanya baik-baik saja. Jika hasil sesuai
spesifikasi (tidak ada perbedaan dari spesifikasi yang ditunjukkan), tim
proyek mengetahui kinerja itu berjalan sesuai rencana.
b. Hasil dapat menjadi dasar untuk tindakan korektif. Jika hasilnya tidak sesuai
dengan spesifikasi (beberapa derajat varian ditunjukkan), tim proyek tahu
bahwa ada sesuatu yang salah atau tidak beres. Tim proyek harus
mengambil tindakan korektif untuk memperbaiki varian yang ada dari
rencana. Tim juga harus mengidentifikasi sumber varians dan mengambil
tindakan korektif untuk mencegahnya berulang.
c. Hasil memberikan umpan balik untuk proses jaminan kualitas. Hasil
diperoleh selama kontrol kualitas memberikan data yang diperiksa selama
audit kualitas. Performa yang tidak sesuai dengan spesifikasi menunjukkan
bahwa kegiatan penjaminan mutu terkait dengan itu kinerja tidak memiliki
efek yang diinginkan. Aktivitas penjaminan kualitas dimaksudkan untuk
memastikan kinerja yang sesuai. Jika mereka melakukannya tidak, tim
proyek harus menganalisis data, menentukan kekurangan, meningkatkan
kegiatan penjaminan mutu, dan memperbarui kualitas rencana jaminan.

2. Peran Inspeksi
Inspeksi atau Inspection pada dasarnya hanya melakukan pengukuran
terhadap tingkat kesesuaian dengan standar dan karakteristik produk yang yang
ditentukan dan memisahkan produk-produk yang tidak sesuai dengan standar
kualitas dengan produk-produk yang memenuhi standar kualitas yang ditentukan.
Jadi pada dasarnya, Inspeksi tidak akan melakukan penelitan mengapa produk
tersebut tidak sesuai dengan standar atau mencari penyebab ketidaksesuaian (non-
conformance) tersebut. Untuk melakukan penelitian terhadap penyebab
ketidaksesuaian, ada pihak tertentu atau unit kerja lainnya yang
melakukannya.Inspeksi merupakan metode yang paling umum digunakan oleh
perusahaan manufakturing untuk mencapai keseragaman kualitas produk dan
Standarisasi produk. Jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan ketentuan
standar dan spesifikasi maka produk tersebut akan ditolak dan pihak yang
bertanggung jawab harus melakukan tindakan perbaikan (corrective
countermeasure) agar tidak terjadi lagi ketidaksesuaian standar di masa yang akan
datang. Tujuan dari Inspeksi dalam Quality Control (Pengendalian Kualitas)
adalah sebagai berikut :

a. Untuk mendeteksi dan menghilangkan bahan baku yang cacat sebelum


masuk ke proses produksi.
b. Untuk mendeteksi produk cacat dan produk yang berkualitas rendah
terkirim ke pelanggan.
c. Untuk memberikan pemberitahuan kepada Manajemen sebelum suatu
masalah kualitas menjadi serius sehingga manajemen dapat mengambil
tindakan-tindakan yang diperlukan.
d. Untuk mencegah keterlambatan pengiriman yang dikarenakan masalah
kualitas dan mengurangi keluhan dari pelanggan.
e. Untuk meningkatkan kualitas dan realibilitas produk.
Inspeksi atau Inspection dapat dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya
adalah Floor Inspection, Centralized Inspection, Combined Inspection,
Functional Inspection, Pilot Piece Inspection dan Final Inspection. Berikut ini
adalah pembahasan singkatnya.

a. Floor Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan dalam proses produksi.


Dalam Floor Inspection, inspektor melakukan pemeriksaan terhadap
material atau produk setengah jadi (Semi Goods) pada proses produksi
baik yang dilakukan oleh manusia maupun mesin. inspektor akan
melakukan pemeriksaan dari satu mesin/pekerja ke mesin/pekerja lainnya.
metode pemeriksaan ini dapat mendeteksi permasalahan lebih awal
sebelum produk tersebut dihasilkan dalam jumlah banyak.
b. Centralised Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan pada lokasi tertentu
atau terpusat pada tempat yang ditentukan. Semua peralatan dan mesin
pengujian diletakan pada tempat yang dikhususkan untuk pengujian.
Semua sampel produk/material yang akan dilakukan pengujian dibawa ke
lokasi tersebut untuk dilakukan pengujiannya.
c. Combined Inspection adalah kombinasi dari Floor Inpection dan
Centralised Inspection.
d. Functional Inspection adalah Inspeksi terhadap fungsional pada produk.
Seperti contoh pada pemeriksaan fungsi sebuah beton, inspeksi fungsional
akan memeriksa karakteristik kekuatan beton tersebut sesuai dengan yang
ditentukan tanpa harus mengetahui karakteristik masing-masing komponen
pembentuk beton itu. Functional Inspection pada umumnya dilakukan
setelah sebuah produk sudah menjadi Produk Jadi (Finished Goods).
e. Pilot Piece Inspection adalah inspeksi yang dilakukan terhadap produk
baru ataupun model-model baru.
f. Final Inspection adalah Inspeksi yang dilakukan pada Produk Jadi
(Finished Goods). Final Inspection ini memeriksa karakteristik produk
secara menyeluruh baik fungsional. Final Inspection ini dilakukan
sebelum produk jadi tersebut dikirimkan ke pelanggan.
g. QC 7 Tools (7 Alat Pengendalian
Kualitas)
h. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai QC 7 Tools
atau Tujuh alat Pengendalian :
i. Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)
j. Cause and Effect Diagram dalam bahasa Indonesia sering
disebut dengan Diagram Sebab Akibat, Diagram ini digunakan
untuk mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan
penyebab dari suatu permasalahan. Cause and Effect Diagram
dikenal juga dengan Ishikawa Chart, ada juga yang
menyebutnya sebagai Fishbone Chart karena bentuknya
seperti “Tulang Ikan”.
k. Check Sheet (Lembar Periksa)
l. Suatu struktur format (berbentuk document) yang disediakan
untuk mengumpulkan data (collection data) secara real time
pada lokasi dimana data tersebut dihasilkan. Data tersebut
dapat berupa Kuantitatif atau Kualitatif. Check Sheet
merupakan alat umum yang sering dipergunakan untuk
berbagai keperluan.
m. Control Chart (Peta Kendali)
n. Control Chart atau Peta Kendali adalah Grafik yang digunakan
untuk mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu.
Biasanya dalam Control Chart terdapat batas tertinggi (upper
limit) dan terendah (lower limit).
o. Histogram
p. Histogram merupakan Grafik yang menunjukkan distribusi
frequency atau seberapa sering suatu nilai itu terjadi dalam
kegiatan pengambilan data.
q. Scatter Diagram (Diagram Tebar)
r. Scatter Diagram atau disebut juga dengan Grafik X-Y (X-Y
Graph), merupakan sepasang data numberic (X dan Y)
dengan 1 variabel di masing-masing axis untuk mengetahui
hubungan-hubungan antara mereka.
s. Pareto Diagram
t. Grafik yang berbentuk batang untuk menunjukkan faktor mana
yang lebih signifikan. Pareto Chart merupakan salah satu alat
dari QC 7 tools yang paling sering digunakan untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi dari urutan paling
banyak (paling sering terjadi) sampai ke urutan paling sedikit
(paling jarang terjadi).
u. Stratification (Stratifikasi)
v. Stratifikasi dalam QC 7 Tools adalah adalah Pembagian dan
Pengelompokan Data ke kategori-kategori yang lebih kecil dan
mempunyai karakteristik yang sama. Tujuan dari Stratification
(Stratifikasi) adalah untuk mengidentifikasikan faktor-faktor
penyebab pada suatu permasalahan.

3. Alasan Peningkatan Kualitas

Peningkatan kualitas bukan hanya ide yang bagus. Ada banyak alasan
praktis, menuntut agar organisasi terus meningkatkan kualitas produk atau
layanan.

a. Alasan dasar yaitu untuk meningkatkan produk atau mengurangi


kekurangan produk tersebut. Produk yang lebih baik dan produk yang
memiliki kekurangan lebih sedikit akan meningkatkan kepuasan
pelanggan, meningkatkan reputasi, dan meningkatkan daya saing.
b. Ingatlah bahwa produk bukanlah barang tersendiri sebab pelanggan
memiliki beberapa jenis kebutuhan dari produk yang pelanggan inginkan.
Alasan lain untuk peningkatan kualitas yaitu menghasilkan produk yang
lebih baik untuk pelanggan. Ini juga akan meningkatan kupuasan
pelanggan dan dapat meningkatkan pengiriman ke pelanggan yang sudah
ada dan mengasilkan penjualan ke pelanggan baru.
c. Proses yang lebih baik dapat menghasilkan penggunaan waktu yang lebih
efisien, lebih sedikit limbah, atau lebih sedikit cacat.
d. Pelanggan bisa sangat membuat frustasi sebab pelanggan banyak
permintaan yang diinginkan sehingga kebutuhan dan permintaan
pelanggan yang fleksibel menuntut untuk terus meningkatkan kualitas
produk. Selain itu, harus melayani pelanggan dengan baik dan harus mau
menerima ide baru dari pelanggan sehingga sebagai penghasil produk
tidak akan mudah puas dengan produk dan kinerja saat ini, dan disalip,
bahkan dikalahkan oleh pesaing.
e. Peningkatan kualitas dapat mengurangi biaya.
Dalam paradigma lama, untuk menghasilkan produk berkualitas selalu
membawa dampak pada peningkatan biaya. Suatu produk yang berkualitas
selalu identik dengan harga mahal. Hal ini jelas terjadi karena penghasil
produk atau jasa tersebut masih menganut paradigma lama, dan membuat
produk atau jasa dengan tidak melihat kebutuhan konsumen. Produk yang
dihasilkan tersebut dibuat sesuai dengan kemampuan perusahaan, sehingga
standar kualitas yang digunakan juga hanya ditetapkan oleh pihak
perusahaan. Kondisi demikian membuat produk dan jasa yang telah
dihasilkan tidak akan laku terjual karena konsumen tidak
menginginkannya. Sementara paradigma baru mengatakan bahwa untuk
menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau
organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi. Hal ini disebabkan
perusahaan atau organisasi tersebut berorientasi pada customer
satisfaction, yaitu dengan mendasarkan jenis, tipe, waktu, dan jumlah
produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan.
Dengan demikian tidak ada pemborosan yang terjadi yang harus dibayar
mahal oleh perusahaan atau organisasi tersebut. Sehingga pendapat bahwa
“quality has no cost” dapat dicapai dengan tidak menghasilkan produk
atau jasa yang tidak dibutuhkan pelanggan.

f. Persaingan Global adalah fakta keras dan dingin dalam kehidupan bisnis.
Hampir semua produk atau layanan tunduk pada persaingan global.
Seringkali, persaingan global memiliki keuntungan dalam harga karena
biaya tenaga kerja lokal. Peningkatan kualitas dapat dilakukan produk
lebih kompetitif dalam menghadapi pasar tenaga kerja berbiaya rendah.
g. Dibutuhkan teknologi baru dan laju perkembangan teknologi yang aktif
untuk mengubah peningkatan kualitas.
Peningkatan kualitas adalah masalah kelangsungan hidup bisnis.
Pertimbangkan semua alasan yang dijelaskan diatas. Mengabaikan salah satu
dari mereka dapat mengakibatkan kegagalan bisnis.

4. Penerapan Manajemen Kualitas


Selama 36 tahun Disneyland-California menjaga reputasi kualitasnya,
mereka telah mencapai reputasi yang tinggi melalui kepuasan pelanggan dan
perhatian secara mendetail. Karyawan merupakan komponen penting pada usaha
peningkatan kualitas di Disneyland. Disneyland mempunyai lebih dari 12000
orang karyawan pada 400 jenis pekerjaan yang berbeda. Setiap karyawan adalah
pemilik (bukan hanya pelanggan) perusahaan. Disneyland melakukan program
pelatihan dan menekankan sifat alamiah bisnisnya, produk Disney, dan bagaimana
karyawan memberikan kontribusi pada produk tersebut. Pelatihan meliputi
keahlian komunikasi dasar untuk berinteraksi dengan sesama karyawan dan
dengan para tamu. Selain itu, diadakan pula pelatihan mengenai penilaian
terhadap efektivitas program pelatihan. Setiap karyawan berhak mengevaluasi
pelaksanaan program pelatihan, pengupahan, dan pengelolaan perusahaan. Semua
karyawan Disney mempunyai kesadaran kualitas dan berpartisipasi dalam
program pengelolaan rutin. Misi yang dibawa Disneyland adalah semua karyawan
harus menciptakan kebahagiaan. Misi tersebut dapat tercapai karena manajemen
juga selalu membuat karyawan bahagia dan puas dengan pekerjaannya

5. Metodelogi Perbaikan
PDCA, singkatan bahasa Inggris dari "Plan, Do, Check, Act" (Rencanakan,
Kerjakan, Cek, Tindak lanjuti), adalah suatu proses pemecahan masalah empat
langkah iteratif yang umum digunakan dalam pengendalian kualitas. PDCA
dikenal sebagai “siklus Shewhart”, karena pertama kali dikemukakan oleh Walter
Shewhart beberapa puluh tahun yang lalu. Namun dalam perkembangannya,
metodologi analisis PDCA lebih sering disebut “siklus Deming”. Hal ini karena
Deming adalah orang yang mempopulerkan penggunaannya dan memperluas
penerapannya. Namun, Deming sendiri selalu merujuk metode ini sebagai siklus
Shewhart, dari nama Walter A. Shewhart, yang sering dianggap sebagai bapak
pengendalian kualitas statistis. Belakangan, Deming memodifikasi PDCA menjadi
PDSA ("Plan, Do, Study, Act") untuk lebih menggambarkan rekomendasinya.
Dengan nama apa pun itu disebut, PDCA adalah alat yang bermanfaat untuk
melakukan perbaikan secara terus menerus tanpa berhenti.
Manfaat dari PDCA antara lain :
a. Untuk memudahkan pemetaan wewenang dan tanggung jawab dari sebuah
unit organisasi;
b. Sebagai pola kerja dalam perbaikan suatu proses atau sistem di sebuah
organisasi;
c. Untuk menyelesaikan serta mengendalikan suatu permasalahan dengan pola
yang runtun dan sistematis;
d. Untuk kegiatan continuous improvement dalam rangka memperpendek alur
kerja;
e. Menghapuskan pemborosan di tempat kerja dan meningkatkan
produktivitas.
Proses PDCA

Di dalam ilmu manajemen, ada konsep problem solving yang bisa diterapkan
di tempat kerja kita yaitu menggunakan pendekatan P-D-C-A sebagai proses
penyelesaian masalah. Dalam bahasa pengendalian kualitas, P-D-C-A dapat
diartikan sebagai proses penyelesaian dan pengendalian masalah dengan pola
runtun dan sistematis. Secara ringkas, Proses PDCA dapat dijelaskan sebagai
berikut :

1. P (Plan = Rencanakan)
Artinya merencanakan SASARAN (GOAL=TUJUAN) dan PROSES apa
yang dibutuhkan untuk menentukan hasil yang sesuai dengan
SPESIFIKASI tujuan yang ditetapkan. PLAN ini harus diterjemahkan
secara detil dan per sub-sistem.

a. Perencanaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi sasaran dan


proses dengan mencari tahu hal-hal apa saja yang tidak beres
kemudian mencari solusi atau ide-ide untuk memecahkan masalah
ini. Tahapan yang perlu diperhatikan, antara lain: mengidentifikasi
pelayanan jasa, harapan, dan kepuasan pelanggan untuk
memberikan hasil yang sesuai dengan spesifikasi. Kemudian
mendeskripsikan proses dari awal hingga akhir yang akan
dilakukan. Memfokuskan pada peluang peningkatan mutu (pilih
salah satu permasalahan yang akan diselesaikan terlebih dahulu).
Identifikasikanlah akar penyebab masalah. Meletakkan sasaran dan
proses yang dibutuhkan untuk memberikan hasil yang sesuai
dengan spesifikasi.
b. Mengacu pada aktivitas identifikasi peluang perbaikan dan/ atau
identifikasi terhadap cara-cara mencapai peningkatan dan
perbaikan.
c. Terakhir mencari dan memilih penyelesaian masalah.
2. D (Do = Kerjakan)
Artinya MELAKUKAN perencanaan PROSES yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ukuran-ukuran proses ini juga telah ditetapkan dalam tahap
PLAN. Dalam konsep DO ini kita harus benar-benar menghindari
penundaan, semakin kita menunda pekerjaan maka waktu kita semakin
terbuang dan yang pasti pekerjaan akan bertambah banyak.

a. Implementasi proses. Dalam langkah ini, yaitu melaksanakan


rencana yang telah disusun sebelumnya dan memantau proses
pelaksanaan dalam skala kecil (proyek uji coba).
b. Mengacu pada penerapan dan pelaksanaan aktivitas yang
direncanakan.
3. C (Check = Evaluasi)
Artinya melakukan evaluasi terhadap SASARAN dan PROSES serta
melaporkan apa saja hasilnya. Kita mengecek kembali apa yang sudah kita
kerjakan, sudahkah sesuai dengan standar yang ada atau masih ada
kekurangan.

a. Memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan


spesifikasi dan melaporkan hasilnya.
b. Dalam pengecekan ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu
memantau dan mengevaluasi proses dan hasil terhadap sasaran dan
spesifikasi.
c. Teknik yang digunakan adalah observasi dan survei. Apabila masih
menemukan kelemahan-kelemahan, maka disusunlah rencana
perbaikan untuk dilaksanakan selanjutnya. Jika gagal, maka cari
pelaksanaan lain, namun jika berhasil, dilakukan rutinitas.
d. Mengacu pada verifikasi apakah penerapan tersebut sesuai dengan
rencana peningkatan dan perbaikan yang diinginkan.
4. A (Act = Menindaklanjuti)
Artinya melakukan evaluasi total terhadap hasil SASARAN dan PROSES
dan menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang
telah kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya. Proses ACT ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan
selanjutnya.

a. Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan.


Ini berarti juga meninjau seluruh langkah dan memodifikasi proses
untuk memperbaikinya sebelum implementasi berikutnya.
b. Menindaklanjuti hasil berarti melakukan standarisasi perubahan,
seperti mempertimbangkan area mana saja yang mungkin
diterapkan, merevisi proses yang sudah diperbaiki, melakukan
modifikasi standar, prosedur dan kebijakan yang ada,
mengkomunikasikan kepada seluruh staf, pelanggan dan suplier
atas perubahan yang dilakukan apabila diperlukan,
mengembangkan rencana yang jelas, dan mendokumentasikan
proyek. Selain itu, juga perlu memonitor perubahan dengan
melakukan pengukuran dan pengendalian proses secara teratur.
Gambar 1. Proses Plan-Do-Check-Act (PDCA)

Keempat proses di atas, Plan-Do-Check-Act (PDCA) merupakan satu siklus yang


tidak terputus dan saling berinteraksi satu sama lain. Siklus PDCA sudah
seharusnya digunakan untuk meningkatkan sistem manajemen mutu (kinerja
organisasi) secara terus menerus. Jadi PDCA merupakan proses yang kontinu dan
berkesinambungan. Jika produk sudah sesuai dengan mutu yang direncanakan
maka proses tersebut dapat dipergunakan di masa mendatang. Sebaliknya, jika
hasilnya belum sesuai dengan yang direncanakan, maka prosedur tersebut harus
diperbaiki atau diganti di masa mendatang. Dengan demikian, proses
sesungguhnya tidak berakhir pada langkah Act, tetapi merupakan proses yang
kontinu dan berkesinambungan sehingga kembali lagi pada langkah pertama dan
seterusnya.

Daftar Pustaka

A Guide to the Project Management Body of Knowledge, (PMBOK® Guide) Third


Edition, Project Management Institute. 2004.
Kenneth,H. Rose PMP “Project Quality Management” 1995

Daftar dan List Harga Popok :


[SWEETY GOLD : KEMASAN BARU, boys/girls]
• M60 pcs (pants) 192.500 diskon jadi 131.900
• L50 pcs (pants) 192.500 diskon jadi 131.900
• XL44 pcs (pants) 192.500 diskon jadi 131.900
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
[SWEETY GOLD]
• New Born 52 pcs (taped) 119.600 diskon jadi 89.900
• S 50 pcs (taped) 119.600 diskon jadi 89.900
• XXXL20 pcs (pants) 124.000 diskon jadi 99.900

[PAMPERS ]
•New Born 52 (0-5kg) 172.900 diskon jadi 149.900 (BIRU)
•S 32 (3-8kg) 114.900 diskon jadi 99.900 (BIRU)
•S 48 (3-8kg) 172.900 diskon jadi 149.900 (BIRU)
•M 68 (7-12kg) 285.900 diskon jadi 219.900 (BIRU)
•L 62 (9-14kg) 285.900 diskon jadi 219.900 (BIRU)
•XL 54 (12-17kg) 285.900 diskon jadi 219.900 (BIRU)
•XXL 28 (15-25kg) 195.900 diskon jadi 149.900 (BIRU) ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

[MERRIES PANTS ]
•M 50 (7-12kg) 102.000 diskon jadi 84.900
•L 44 (9-14kg) 102.000 diskon jadi 84.900
•XL 38 (12-19kg) 112.000 diskon jadi 84.900

[SWEETY SILVER PANTS+ diamond technology]


Boys/Girls (sama harga dan ukuran)
•M 30 (7-12kg) 75.933 diskon jadi 57.900
•L 28 (11-15kg) 75.933 diskon jadi 57.900
•XL 26 (14-18kg) 75.933 diskon jadi 57.900

[SWEETY SILVER PANTS kemasan terbaru]


•M60 pcs 124.000 jadi 93.900
•L50 pcs 113.000 jadi 89.900
•XL44 pcs 113.000 jadi 89.900

[MAMYPOKO ROYAL PANTS Boys/Girls]


•S70 pcs 206.900 jadi 99.900
•M64 pcs 206.900 jadi 99.900
•L52 pcs 206.900 jadi 99.900
•XL46 pcs 206.900 jadi 99.900
•XXL 20 pcs 206.900 jadi 99.900

[MAMYPOKO JUNIOR NIGHT PANTS]


•Girls/Boys XXXL24 pcs (pants) 183.000 diskon jadi 131.900

[Lifree EKSTRA SERAP]


•M20 pcs (pants) 185.900 diskon jadi 151.900
•L16 pcs (pants) 185.900 diskon jadi 151.900

Tirtha jual

[SWEETY GOLD : KEMASAN BARU, boys/girls]


• M60 pcs (pants) 192.500 diskon jadi 151.900
• L50 pcs (pants) 192.500 diskon jadi 151.900
• XL44 pcs (pants) 192.500 diskon jadi 151.900
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
[SWEETY GOLD]
• New Born 52 pcs (taped) 119.600 diskon jadi 110.000
• S 50 pcs (taped) 119.600 diskon jadi 110.000
• XXXL20 pcs (pants) 124.000 diskon jadi 110.000
[PAMPERS ]
•New Born 52 (0-5kg) 172.900 diskon jadi 155.000 (BIRU)
•S 32 (3-8kg) 114.900 diskon jadi 105.000 (BIRU)
•S 48 (3-8kg) 172.900 diskon jadi 105.000 (BIRU)
•M 68 (7-12kg) 285.900 diskon jadi 230.000 (BIRU)
•L 62 (9-14kg) 285.900 diskon jadi 230.000 (BIRU)
•XL 54 (12-17kg) 285.900 diskon jadi 230.000 (BIRU)
•XXL 28 (15-25kg) 195.900 diskon jadi 170.000 (BIRU) ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀

[MERRIES PANTS ]
•M 50 (7-12kg) 102.000 diskon jadi 95.000
•L 44 (9-14kg) 102.000 diskon jadi 95.000
•XL 38 (12-19kg) 112.000 diskon jadi 95.000

[SWEETY SILVER PANTS+ diamond technology]


Boys/Girls (sama harga dan ukuran)
•M 30 (7-12kg) 75.933 diskon jadi 67.900
•L 28 (11-15kg) 75.933 diskon jadi 67.900
•XL 26 (14-18kg) 75.933 diskon jadi 67.900

[SWEETY SILVER PANTS kemasan terbaru]


•M60 pcs 124.000 jadi 109.000
•L50 pcs 113.000 jadi 105.000
•XL44 pcs 113.000 jadi 105.000

[MAMYPOKO ROYAL PANTS Boys/Girls]


•S70 pcs 206.900 jadi 175.000
•M64 pcs 206.900 jadi 175.000
•L52 pcs 206.900 jadi 175.000
•XL46 pcs 206.900 jadi 175.000
•XXL 20 pcs 206.900 jadi 155.000

[MAMYPOKO JUNIOR NIGHT PANTS]


•Girls/Boys XXXL24 pcs (pants) 183.000 diskon jadi 151.900

[Lifree EKSTRA SERAP]


•M20 pcs (pants) 185.900 diskon jadi 171.900
•L16 pcs (pants) 185.900 diskon jadi 171.900

Anda mungkin juga menyukai