Anda di halaman 1dari 54

Kode/Nama Rumpun Ilmu : 422/Teknik Lingkungan

Bidang Fokus : V Teknologi Informasi dan Komunikasi

USULAN
PENELITIAN UNGGULAN

Manajemen Pengelolaan Persampahan Berbasis Komunitas Masyarakat Adat di Desa


Jatiluwih

Tim Pengusul

I Nyoman Anom Purwa Winaya ST. M.Si.


(NIDN. 0024087803)
Ir. Made Tapa Yasa M.Si.
(NIDN.0021046005)

PROGRAM STUDI D IV MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
POLITEKNIK NEGERI BALI

MARET 2019

1
2
KATA PENGANTAR

Penulis memanjatkan puji serta syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
anugrahNya proposal penelitian dengan judul Perencanaan Teknis Manajemen Persampahan di
Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan dapat kami selesaikan.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian proposal ini, terutama kepada :
1. Bapak Direktur Politeknik Negeri Bali
2. Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik beserta seluruh rekan yang telah memberikan
sumbangsih pemikiran
3. Kantor Desa Jatiluwih
4. Kantor DTW (Daya Tarik Wisata) Desa Jatiluwih
5. Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Tabanan
6. Badan Pusat Statistika Kabupaten Tabanan
7. Pengelola Sampah Swasta/Mitra di Desa Jatiluwih
Demikianlah kami sampaikan, semoga proposal ini dapat dipertimbangkan untuk dapat
dibiayaai oleh Politeknik Negeri Bali, sehingga bisa menjadi salah satu acuan dalam perencanaan
secara teknis dan terukur mengenai pengelolaan manajemen persampahan di Desa Jatiluwih
Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan dan dapat dimanfaatkan hasilnya.

Jimbaran, Februari 2019

I Nyoman Anom Purwa Winaya

3
Identitas Penelitian

1. Judul Usulan : Manajemen Pengelolaan Persampahan Berbasis

Komunitas Masyarakat Adat di Desa Jatiluwih

2. Tim Peneliti
Bidang Instansi Alokasi waktu
Nama Jabatan
No Keahlian Asal jam/minggu
I Nyoman Anom Purwa Winaya ST. Teknik Politeknik Negeri Bali
1 M.SI Ketua Lingkungan (Teknik Sipil) 10
Politeknik Negeri Bali
2 Ir Made Tapa Yasa M.Si Anggota 1 Teknik Sipil (Teknik Sipil) 5

3. Objek Penelitian
Penekanan penelitian Manajemen Pengelolaan Persampahan Berdasarkan Komunitas
Masyarakat Adat di Desa Jatiluwih dengan obyek penelitian :
a. Penelitian ini mencari hasil timbulan sampah per hari berdasarkan jadwal kepadatan
pengunjung obyek pariwisata. Perhitungan ini berdasarkan SNI 19-3964-1995
b. Melakukan simulasi dengan masyarakat adat mengenai inovasi dalam pengurangan
jumlah timbulan sampah per hari.
c. Memberikan rute pengangkutan yang jelas, tepat dan efisien. (pengumpulan dan
pengangkutan)
d. Memberikan proyeksi harga timbulan sampah yang jelas dengan umur proyeksi 20 tahun
ke depan.

4. Masa Penelitian
Lama penelitian ini adalah selama 6 bulan

5. Anggaran Yang Diusulkan


Anggaran yang diusulkan untuk penelitian ini adalah Rp. 24.944.000,00

4
6. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian berada di Desa Jatiluwih Kecamatan Penebel Kabupaten Tabanan.

7. Instansi lain yang terlibat


Instansi yang dilibatkan adalah : 1) Pengelola kebersihan yaitu Dinas Kebersihan
Kabupaten Tabanan (DKP), 2) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), 3) Dinas
Lingkungan Hidup (DLHK) Tabanan, 4) Dinas Perijinan Kabupaten Tabanan, 5) Balai Wilayah
Sungai Bali-Penida (BWS), 6) Kantor Camat Penebel, 7) Kantor desa Jatiluwih dan Lembaga
Adat Desa Penebel.

8. Temuan yang ditargetkan


Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan bahwa kelemahan dari pengelolaan
persampahan di kawasan wisata jatiluewih menjadi prioritas hasil yang akan disumbangkan ke
Desa Jatiluwih diantaranya :
a. Peta GIS (Sistem Informasi Geografis) zonasi timbulan sampah dan jumlah timbulan
sampah di zona yang akan ditetapkan.
b. Rute pengangkutan sampah yang efisien berdasarkan hasil analisa pengumpulan dan
pengangkutan.
c. Tarif pengelolaan kebersihan per bulan berdasarkan analisa hasilan sampah masing
masing penduduk.

9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu


Penelitian ini akan menghasilkan metode pendekatan terhadap harga sampah per liter
dengan dasar perhitungan teknis yaitu a) pengumpulan, b) pengangkutan dan c) pengolahan, d)
pola ritase yang efektif. Potensi ini diharapkan dapat dimanfaatkan komunitas masyarakat adat
sebagai usaha dalam penanganan sampah di desa Jatiluwih. Pemanfaatan komunitas masyarakat
adat dalam artian akan terbentuk kelompok yang peduli lingkungan dengan basis masyarakat
adat desa Jatiluwih, sedangkan Penanganan sampah adalah mampu mengelola sampah desa
dengan : pembentukan bank sampah (sampah plastic dan logam), pembentukan pengerajin
kompos (sampah organic dan sampah organic basah untuk peternakan).

5
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran
Jurnal ilmiah yang dituju adalah a) jurnal LOGIC di Politeknik Negeri Bali, b) jurnal
Echotropic yang dikelola pascasarjana Udayana jurusan Ilmu Lingkungan dan menjadi
narasumber di pertemuan ilmiah yaitu seminar internasional (IJCST) yang dilakukan oleh P3M
Politeknik Negeri Bali serta bahan ajar untuk mata kuliah Teknik Lingkungan di Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali.

11. Rencana keluaran


Rencana keluaran yang ditargetkan adalah memasukkan hasil penelitian ini dalam revisi
buku ajar Teknik Lingkungan dan AMDAL, Proseeding Sentrinov.

6
DAFTAR ISI

Halaman Sampul
Halaman Pengesahan
Identitas Penelitian ....................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 1
RINGKASAN ...................................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 3
1.3 Keluaran .............................................................................................................................. 3
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................ 5
2.1 Rencana Struktur Tata Ruang ............................................................................................. 5
2.1.1 Rencana Sistem Perkotaan dan Perdesaan ................................................................... 5
2.2 Pengertian Sampah .............................................................................................................. 6
2.3 Teknik Operasional Penanganan Sampah ........................................................................... 6
2.3.1 Program Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan .................................. 6
2.4 Rencana Pengembangan Pemilahan/Pewadahan ................................................................ 8
2.5 Rencana Pengembangan Sarana Pengumpulan................................................................... 8
2.6 Rencana Pengembanganan Sarana Pengangkutan .............................................................. 8
2.7 Rencana Pengembangan Sarana Pengolahan Sampah ........................................................ 9
2.8 Pengkajian Sumber Timbulan Sampah ............................................................................. 10
2.9 Standar Pelayanan Minimum ............................................................................................ 12
BAB 3 METODE PENELITIAN DAN ROAD MAP .............................................................. 16
3.1 Peta Jalan Penelitian disajikan dalam Bentuk Fishbone ................................................... 16
3.2 Rancangan Penelitian ........................................................................................................ 16
3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................................ 18
3.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................................. 23
3.5 Penentuan Sumber Data .................................................................................................... 24
3.6 Instrumen Penelitian.......................................................................................................... 24
3.7 Analisis Data ..................................................................................................................... 24

1
ABSTRAK
Jumlah penduduk di Desa Jatiluwih berdasarkan data tahun 2014 tercatat sebanyak 4.821
jiwa, terdiri dari 1.408 jiwa penduduk laki laki dan 1.299 jiwa penduduk perempuan. Tahun
2018, penduduk Desa Jatiluwih bertambah menjadi 4.852 jiwa. Jumlah penduduk di Desa
Jatiluwih terus meningkat dengan rata rata laju peningkatan jumlah penduduk adalah 1.03%
mulai dari tahun 2014 sampai pada tahun 2018.
Rata rata jumlah sampah yang dihasilkan di Desa Jatiluwih mulai dari tahun 2014 9.642
m3/tahun, apabila dijadikan dalam per hari hasilan sampahnya 26,41 m3/hari. Kondisi sekarang
pada tahun 2018 hasilan sampahnya mengalami peningkatan 9.704 m3/tahun, sedangkan jumlah
sampah yang baru ditangani adalah 12.775 m3/tahun sehingga apabila diprosentasekan adalah
30.72%. Pengelolaan sampah yang baik adalah mereduksi sampah mulai dari sumbernya,
tentunya hal ini akan melibatkan berbagai unsur elemen di masyarakat. Desa Adat merupakan
salah satu kunci dalam keberhasilan dalam pengelolaan sampah dengan metode “kurangi
disumbernya”. Pembentukan lembaga dalam pengelolaan sampah menjadi salah satu pilar dalam
manajemen pengelolaan sampah untuk masa depan.
Renstra Kelembagaan tentunya harus mencantumkan visi, misi, tujuan dan sasaran
pencapaian dengan tahapan tahun yang jelas. Potensi dibentuknya kelembagaan dalam
pengelolaan sampah didukung oleh : 1) perhitungan teknis mengenai jumlah hasilan sampah
(ltr/hr), 2) pemetaan rute ritase yang jelas (peta Sistem Informasi Geografis), 3) pendekatan
harga ekonomis sampah akurat. Hal ini sangat potensi untuk dibentuk suatu lembaga adat untuk
pengelolaan persampahan.
Kata kunci : Pengelolaan sampah, Tempat pengelolaan sampah terpadu, Kelembagaan, Jatiluwih

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Visi pamerintah kabupaten Tabanan yaitu mewujudkan masyarakat Tabanan yang sehat,
cerdas dan religious. Mewujudkan masyarakat yang sehat tidak hanya dari penyediaan sarana
fasilitas tetapi harus direncanakan dengan sistem sarana dan prasarana lingkungan. Pertambahan
penduduk yang semakin meningkat dan membawa konsekuensi logis meningkatnya jumlah
sampah serta menurunnya kemampuan pengelolaan sampah dan kepedulian masyarakat dalam
menjaga kebersihan lingkungan telah menjadi salah satu penyumbang terjadinya pencemaran
lingkungan.
Di pihak lain, adanya tuntutan akan permukiman yang bersih dan sehat serta upaya
pemenuhan target MDGs (Millenium Develovment Goal) mengakibatkan kebutuhan akan
pelayanan persampahan tetap harus diperhatikan. Peningkatan pelayanan persampahan mulai
dari: (a pengolahan, b pengangkutan, c pengumpulan) seringkali dilakukan tanpa suatu kebijakan
dan perencanaan sebagai acuan yang jelas sehingga menyulitkan para pelaksana di lapangan
dalam menjalankan tugasnya. Fenomena yang muncul adalah sasaran pelayanan pengelolaan
sampah yaitu : a) melakukan pengumpulan yang tepat, b) melakukan pengolahan yang tepat dan
c) melayani pengangkutan sampah dari sumber sampai ke tempat pengolahan.
Rata rata jumlah sampah yang dihasilkan di Desa Jatiluwih mulai dari tahun 2014
sampahnya 9.378 m3/hari. Kondisi sekarang pada tahun 2018 hasilan sampahnya mengalami
peningkatan 9.704 m3/tahun. Berdasarkan data di atas dapat dihitung bahwa rata rata buangan
sampah per hari dari penduduk di Desa Jatiluwih adalah 2,8 ltr/org/hr. Damanhuri. E. (2004)
melakukan penelitian di kota Bandung mendapatkan rata rata buangan orang per hari adalah 2
liter/org/hari.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Tabanan sudah memasuki tahap jangka pendek, dimana berdasarkan data dari Dinas
Kebersihan dan Pertamanan (DKP) kabupaten Tabanan sampah yang terlayani adalah 12.775

2
m3/tahun sehingga apabila diprosentasekan adalah 30.72%, dimana Standart Pelayanan
Minumum (SPM) baru memenuhi 30% dan kondisi ini masuk dalam tahap jangka menengah.
Permasalahan yang dihadapi kedepan oleh kecamatan Kediri adalah meningkatkan kuantitas
pelayanan menjadi 40% direduksi di tempat dan 40% di angkut ke TPA.
Permasalahan yang dihadapi :
1. Pelayanan pengangkutan dengan durasi pengangkutan sampah yang tepat
2. Volume detil sampah yang dihasilkan di Desa Jatiluwih belum diketahui.
3. Menetapkan route pengangkutan yang efisien berdasarkan analisa belum dilakukan
4. Belum adanya aturan hukum mengenai retribusi sampah sehingga masih membebani
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Jatiluwih

1.2 Rumusan Masalah


Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kerangka acuan ini adalah :
1) Persiapan
a. Melakukan survey sampah (volume, densitas),
b. Melakukan evaluasi ritase sarana pengangkut (ritase), model pengumpulan dan
pengolahan.

2) Pengumpulan Data
1.1 Data Primer
Mencatat ritase dari sarana pengangkut sampah, mengambil sampel sampah penduduk,
wawancara dengan penduduk.
1.2 Data Sekunder
Melakukan survey ke instansi terkait mengenai pembiayaan, pengelolaan struktur
organisasi kerja. Jumlah penduduk selama 5 tahun terakhir

1.3 Keluaran
Keluaran dari kegiatan ini dituangkan dalam bentuk laporan, yaitu 1 (satu) Set Laporan
Perencanaan teknis sarana dan prasarana. Sistem kelembagaan dan retribusinya.

3
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian Tahunan
Jenis Luaran Indikator
No Sub Katagori Wajib Tambahan
Katagori Capaian
1 Internasional
Nasional Terakreditasi √ Diterima
Artikel ilmiah dimuat di jurnal
Nasional Tidak
Terakreditasi √ Diterima
Internasional
2 Artikel ilmiah dimuat di prosiding
Nasional √ Diterima
Invited speaker dalam temu ilmiah Internasional
3
Nasional √ Diterima
Internasional
Paten
4 Visiting Lecturer
Paten Sederhana
Hak Cipta
Merek Dagang
Rahasia Dagang
5 Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Desai Produk Industri
Indikasi Geografis
6 Teknologi Tepat Guna
Model/Purwarupa/Desain/Karya
7 Seni
Rekayasa Sosial
8 Bahan Ajar √ Dimuat
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) √ Dimuat

4
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Rencana Struktur Tata Ruang


2.1.1 Rencana Sistem Perkotaan dan Perdesaan
A. Rencana Pengembangan Pusat-pusat Perkotaan dan Perdesaan
Klasifikasi dan kriteria penentuan kawasan perkotaan dan pedesaan secara umum mengacu
pada UU No. 26 Tahun 2007. Dimana menurut UU No. 26 Tahun 2007 maka pengertian
kawasan perkotaan dan perdesaan adalah sebagai berikut:
- Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk
pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman
perdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka kawasan perkotaan dan pedesaan yang ditetapkan
terdiri dari:
1. Kawasan perkotaan yang berfungsi Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
2. Kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai Ibukota Kecamatan (IKK).
3. Kawasan perkotaan berciri pedesaan yang berfungsi sebagai Kota Kecil dan Kota Desa.
4. Kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai Desa Pusat Pertumbuhan (DPP)

Tabel 2.1 Kriteria Fungsi Pusat Permukiman Perdesaan


Pusat Permukiman
No. Kriteria Fungsi Kota dan Desa
Perkotaan/Perdesaan

2. Pusat Permukiman
Perdesaan
a. Desa Pusat Pertumbuhan 1. Pusat Distribusi dan koleksi kegiatan ekonomi skala
(DPP) beberapa desa atau beberapa dusun karena keterbatasan
aksesibilitas
2. Pusat fasilitas pelayanan publik berskala beberapa desa
3. Konsentrasi penduduk
4. Akses baik ke pasar (kota) dan lokasi produksi (jalan,

5
Pusat Permukiman
No. Kriteria Fungsi Kota dan Desa
Perkotaan/Perdesaan
moda angkutan)

b. Kawasan perdesaan 1. Sebagai sentra produksi yang sesuai dengan potensi yang
lainnya dimiliki dan dikembangkan di desa tersebut
2. Merupakan daerah hinterland dari kawasan perkotaan
maupun DPP
3. Pusat konsetrasi penduduk
4. Pusat fasilitas pelayanan publik untuk skala satu desa
Sumber : RTRW Provinsi Bali

2.2 Pengertian Sampah


Menurut Undang – Undang 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, sampah adalah
sisa kegiatan sehari – hari manusia dan atau proses alam yang berbentuk padat. Kemudian yang
dimaksud dengan sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan atau
volumenya memerlukan pengelolaan khusus.
Pengelolaan sampah terpadu atau terintegrasi dapat didifinisikan sebagai pemilihan dan
penerapan teknik teknik, teknologi, dan program manajemen yang sesuai mencapai sasaran dan
tujuan yang spesifik dari pengelolaan sampah Pramiati, P. (2012). Sedangkan menurut
Tchobanoglous, 1974 Pengelolaan sampah terpadu yakni, pengurangan sampah di awal sumber
(source reduction), daur ulang (recycle), pengelolaan limbah (waste transformation), dan
landfiling.

2.3 Teknik Operasional Penanganan Sampah


2.3.1 Program Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan
Tahapan dalam perencanaan program pengembangan prasarana dan sarana persampahan :
A. Rencana Program Umum
a. Rencana Kelembagaan

6
Kebutuhan pengembangan organisasi pengelola sampah secara umum harus didasarkan pada
kompleksitas permasalahan persampahan yang dihadapi oleh Pamerintah Kota/Kabupaten
dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Acuan peraturan dan perundangan
yang berkaitan dengan masalah kelembagaan adalah :
a.1 Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pamerintahan Daerah
a.2 Peraturan Pamerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum, Jo Peraturan Pamerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang perubahan Atas Peraturan
Pamerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum makin
kompleks skala pelayanan, diperlukan suatu organisasi yang lebih memadai dan untuk menjamin
terlaksananya pola pelaksanaan dan pengawasan yang baik, diperlukan pemisahan peran operator
dan regulator. Rencana pengembangan organisasi pengelola sampah meliputi :
1 Bentuk Institusi; Struktur Organisasi, SDM, Tata Laksana Kerja, Pola Kerja Sama

B. Teknis
b.1 Tingkat layanan
b.2 Timbulan, komposisi dan karakteristik sampah
b.3 Kinerja prasarana dan sarana (pewadahan, pemindahan, pengangkutan, pengolahan dan
pemrosesan akhir)
b.4 Tingkat pencemaran akibat penanganan sampah yang tidak memadai.

C. Pembiayaan
c.1 Alokasi pendanaan APBD dalam penanganan sampah

D. Peraturan
Rencana pengembangan Peraturan Daerah perlu mempertimbangkan hal sebagai berikut :
d.1 Jenis peraturan daerah terdiri dari Peraturan Daerah Pembentukan Institusi, Peraturan Daerah
Ketentuan Penanganan Persampahan dan Peraturan Daerah Retribusi.
d.2 Evaluasi Peraturan Daerah dilakukan setiap 5 tahun untuk menguji tingkat kelayakannya.

E. Peran masyarakat
Rencana Pengembangan peran masyarakat, meliputi :

7
e.1 Penyusunan program penyuluhan/kampanye, Pelaksanaan penyuluhan, Internalisasi
penanganan sampah ke kurikulum sekolah, Pengelolaan swasta, Peran swasta, Kemitraan dengan
swasta.

2.4 Rencana Pengembangan Pemilahan/Pewadahan


Penyediaan Tempat/pewadahan sampah 5 jenis (sampah B3, Sampah organik, sampah
guna ulang, sampah daur ulang, residu)

2.5 Rencana Pengembangan Sarana Pengumpulan


Kegiatan pengumpulan merupakan tahapan awal dalam rangkaian kegiatan penanganan
sampah perkotaan.

Tabel 2.2 Jenis Sarana Persampahan


No Jenis Sarana Kriteria Teknis
1 Gerobak tanpa mesin untuk area datar a. Kapasitas = 1m3
b. Ritase 3 kali sehari
c. Bak dibagi menjadi 2 bagian untuk
pemilahan organik dan non organik
d. Harga Rp. 5.000.000
2 Gerobak dengan mesin untuk area berbukit a. Kapasitas = 1 m3
b. Ritase 3 kali sehari
c. Bak dibagi menjadi 2 bagian untuk
pemilahan organik dan non organik
Perhitungan kebutuhan sarana pengumpulan persampahan berdasarkan (Perhtiungan
Mudah dari Subdit Persampahan) (PEMUDA SUPER)
Jumlah unit sarana pengumpulan : 5 x 10-4 x Jumlah Penduduk

2.6 Rencana Pengembanganan Sarana Pengangkutan


Kegiatan Pengangkutan merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan pengumpulan sampah
yaitu dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penanganan sampah
sementara.
a. Pengangkutan sampah dilaksanakan dengan ketentuan :
a.1 Memaksimalkan kapasitas kendaraan angkut yang digunakan

8
a.2 Rute Pengangkutan sependek mungkin dan dengan hambatan sekecil mungkin
a.3 Frekwensi pengangkutan dari TPS 3R ke TPA atau TPST dilakukan sesuai dengan
jumlah sampah yang ada dan
a.4 Ritase dilakukan dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas pengangkutan.
b. Operasional pengangkutan sampah harus mempertimbangkan ;
b.1 Pola pengangkutan, sarana pengangkutan, rute pengangkutan
c. Pola pengangkutan sampah terdiri atas
c.1 Pengangkutan sampah dengan sistem pengumpulan langsung dari sumber menuju
TPA dengan syarat sumber sampah lebih besar dari 300 liter/unit
c.2 Pengumpulan sampah melalui sistem pemindahan di TPS san/atau TPS 3R.

Tabel 2.3 Jenis Sarana Pengangkutan


No Jenis Sarana Kriteria Teknis
1 Dump Truk a. Kapasitas = 6 m3 - 10 m3 (6m3)
b. Ritase 3 kali sehari
c. Bak dibagi menjadi 2 bagian untuk
pemilahan organik dan non organic
d. Harga Rp. 500.000.000
2 Arm Roll a. Kapasitas = 6 m3 - 10 m3 (6m3)
b. Ritase 3 kali sehari
c. Bak dibagi menjadi 2 bagian untuk
pemilahan organik dan non organic
d. Harga Rp. 500.000.000

Berikut ini adalah rumus yang telah dikembangkan menjadi Perhitungan Subdit
Persampahan (PEMUDA SUPER) untuk menentukan sarana pengangkutan sampah :

Jumlah unit sarana pengangkutan : 1,083 x 10-4 x Jumlah


Penduduk

2.7 Rencana Pengembangan Sarana Pengolahan Sampah


a. Teknologi pengolahan sampah dapat berupa :

9
a.1 Teknologi pengolahan secara fisik berupa pengurangan ukuran sampah, pemadatan,
pemisahan secara magnetis, masa jenis dan optik
a.2 Teknologi pengolahan ssecara biologi berupa pengolahan secara aerobik dan/atau anerobik
seperti proses pengomposan dan/atau biogasifikasi

2.8 Pengkajian Sumber Timbulan Sampah


Timbulan sampah adalah volume sampah atau berat sampah yang di hasilkan dari jenis
sumber sampah pada suatu wilayah tertentu (m3/hr).

1. Timbulan Sampah Rumah tangga


Menurut SNI 19-3964-1995, bila pengamatan lapangan tidak dilakukan, maka untuk
menghitung besaran sistem, dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut:
a. Satuan Timbulan sampah kota kecil = 2,5-2,75 l/org/hr atau 0,625-0,70 kg/orang/hari
((Jumlah penduduk <100.000)
Sedangkan bila melakukan sampling sampah maka jumlah timbulan sampah dapat dihitung
denggunakan rumus (SNI M 36-1991-03) :
a. Bila jumlah penduduk dibawah 10 juta jiwa

S = Cd x √𝑃𝑠
................
.....(2.1)
Dimana : S = jumlah jiwa yang menjadi sampel
Ps = jumlah penduduk
Cd = koefisien kepadatan
Cd = 1 bila kepadatan penduduk normal
Cd < 1 bila kepadatan penduduk jarang
Cd > 1 bila kepadatan penduduk padat

2. Timbulan Sampah Non-Rumah tangga


Menurut SNI M 36-1991-03, timbulan sampah non rumah tangga dapat dihitung berdasarkan
rumus :

S = Cd x √T𝑠
10
Dimana : S = jumlah masing-masing jenis bangunan non perumahan
Ts = jumlah Bangunan non perumahan
Cd = koefisien bangunan non perumahan = 1
Berdasarkan sumber-sumber sampah diatas, pelaksanaan sampling untuk sumber sampah
rumah tangga didasari dari hasil perhitungan kebutuhan sampel sebagaimana dijelaskan dalam
SNI 19-3964-1994.

K = S/N

Dimana :
K = Jumlah sampel keluarga
N= Jumlah jiwa per keluarga (4 jiwa)
3. Prediksi Jumlah Timbulan Sampah
Rumus yang digunakan dalam memprediksi timbulan sampah ( SNI M 36-1991-03) :

Qn = Qt (1 + Cs)n

Dimana : Qn = timbulan sampah pada n tahun mendatang


Qt = timbulan sampah pada tahun awal perhitungan
Cs = laju pertumbuhan penduduk

4. Prediksi jumlah penduduk


Proyeksi penduduk :
a. Metode Geometrik
Pn = Po x (1+r)n
Dimana :
Pn : Jumlah tahun ke n
Po : Jumlah penduduk pada tahun dasar
r : Laju pertumbuhan penduduk
n : Jumlah interval tahun

11
2.9 Standar Pelayanan Minimum
SPM (Standart Pelayanan Minimal) pengurangan sampah di perkotaan adalah persentase
jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (3R) terhadap
jumlah total penduduk di perkotaan.
SPM = (A/B) x 100%
Dimana :
A : jumlah penduduk terlayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (jiwa)
B : Jumlah total penduduk perkotaan (jiwa)
A=CxD
Dimana :
C : jumlah fasilitas 3R di kota tersebut (unit)
D : penduduk terlayani per fasilitas 3R (jiwa/unit)

2.10 Pamerintahan Desa


Pemerintah Desa ialah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hakekatnya sebagai pemenuhan kebutuhan dasar masyarakatnya, atau sebagai unsur pemerintah
yang melayani masyarakatnya. Sehingga Pemerintah Desa memiliki urusan yang dijadikan tugas
bagi pemerintahan, seperti urusan tata pemerintahan, urusan pemberdayaan masyarakat desa,
urusan kesejahteraan masyarakat dan urusan ketertiban lingkungan.

2.11 Aspek Pengaturan


Untuk membentuk model pengelolaan sampah tentunya harus mengacu kepada
aturan yang sudah ditetapkan oleh pamerintah yaitu Paraturan Pamerintah Republik Indonesia
Nomor 81 Tahun 2012 mengenai Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga. Pada Bab 1 Pasal 1 “ Sampah rumah tangga adalah sampah yang
berasal dari kegiatan sehari hari dalam rumah tangga yang tidak termasuk tinja dan sampah
spesifik”.Sampah Sejenis Rumah Tangga adalah sampah rumah tangga yang berasal dari daerah
komersial, kawasan industry, kawasan khusus, fasilitas social, fasilitas umum.

12
Pada Pasal 9 ayat 2 dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Rencana Induk
Pengelolaan sampah adalah : pembatasan timbulan sampah, pendaur ulang sampah, pemanfaatan
kembali sampah, pemilahan sampah, pengumpulan sampah, pengangkutan sampah, pengolahan
sampah, pemrosesan akhir sampah dan pendanaan.

2.12 Aspek Pendanaan


Aspek Pembiayaan dalam Sistem Pengelolaan Persampahan mempunyai peran penting
dalam menjalankan roda operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan. Berbagai
masalah penanganan sampah yang timbul pada umumnya disebabkan oleh adanya keterbatasan
dana, seperti keterbatasan dana investasi peralatan, dana operasi dan pemeliharaan sehingga
kualitas pelayanan sampah sangat ditentukan oleh harga satuan per meter 3 sampah.

Harga-harga alat dan lainnya diperhitungkan pada tahun evaluasi. Maka harga alat pada
tahun evaluasi dapat dicari dengan persamaan:

Ex = Ey ( Nx/Ny )

Keterangan :
Ex : Harga pembelian pada tahun 2015
Ey : Harga pembelian pada tahun referensi
Nx : Indeks harga pada tahun 2015
Ny : Indeks harga pada tahun referensi
Analisis Kelayakan Ekonomi Untuk dapat mengetahui keuntungan yang diperoleh
tergolong besar atau tidak. Beberapa analisis untuk menyatakan kelayakan:
a. Percent Return on Investment (ROI) Percent Return on Investment merupakan perkiraan laju
keuntungan tiap tahun yang dapat mengembalikan modal yang diiinvestasi.

Prb = (Pb x ra)/If

Pra = (Pa x ra)/If

Dengan :

13
Prb = ROI sebelum pajak
Pra = ROI setelah pajak
Pb = Keuntungan sebelum pajak
Pa = Keuntungan sesudah pajak
If = Fixed capital investment
b. Pay Out Time ( POT ) adalah jumlah tahun yang telah berselang sebelum didapatkan sesuatu
penerimaan melebihi investasi awal atau jumlah tahun yang diperlukan untuk kembalinya
capital investment dengan profit sebelum dikurangi depresiasi.

POT = (If/Pb x rb x 0.1 x Fa)

c. Break Even Point ( BEP )

BEP = (Fa + 0.3.Ra)/(Sa-Va-0.7Ra)

Break Even Point adalah titik impas dimana tidak mempunyai suatu keuntungan.
Sa = Penjualan produk
Ra = Regulated Cost
Va = Variable Cost
Fa = Fixed manufacturing Cost

2.14 Aspek Kelembagaan


Keandalan institusi pengelola adalah hal penting dalam mengatasi permasalahan tersebut
di atas. Dengan demikian maka institusi pengelola persampahan merupakan kunci pokok dalam
suatu sistem pengelolaan persampahan, karena melalui aspek ini aktifitas pengelolaan dapat
diatur sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi pengelola sampah
tersebut mempunyai tugas tidak hanya memberikan pelayanan kebersihan kota saja, tetapi juga
mampu mengembangkan kapasitas dan potensi yang ada dalam rangka menciptakan kualitas
lingkungan perkotaan yang bersih dan sehat.
Hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan akan bentuk institusi yang mengelola
persampahan suatu kota adalah

14
a) kategori kota, b) status kota dan c) jumlah penduduk.
Mengacu pada kebijaksanaan dan strategi nasional pembangunan bidang persampahan
serta ketentuan kelembagaan yang ada, yaitu Kepmendagri No. 80/1994, bahwa institusi
pengelola persampahan untuk kota metropolitan dan kota besar pada prinsipnya diarahkan
menjadi Perusahaan Daerah Kebersihan atau Dinas Kebersihan Pola Maksimal atau Dinas
Kebersihan Pola Minimal atau Suku Dinas Kebersihan (Pola Maksimal) atau Suku Dinas
Pekerjaan Umum (Pola Minimal).

15
BAB 3
METODE PENELITIAN DAN ROAD MAP

3.1 Peta Jalan Penelitian disajikan dalam Bentuk Fishbone

2017 2018
2019
Penelitian dasar : Evaluasi
manajemen persampahan di
Kelurahan Pedungan (2017)

Penelitian dasar : Penelitian dasar Penelitian dasar Penelitian Institusional :


Evaluasi : Perencanaan : Evaluasi Pengelolaan Manajemen
manajemen teknis Manajemen Persampahan
pengangkutan di persampahan Persampahan di Berdasarkan Komunitas
Desa Kediri dengan Mengwitani Kecamatan Masyarakat Adat di Desa
metode VRP (2017) Kediri (2018) Jatiluwih Kecamatan
(Vichile Routing
Problem) (2016)

Diagram fishbone di atas beberapa penetlitian dasar sudah menjadi dasar pertimbangan
dalam metode pengelolaan dan perbandingan mengenai hasilan sampah di masing masing desa.

3.2 Rancangan Penelitian


Pelaksanaan penelitian secara garis besar dilaksanakan/dilakukan dalam bentuk
pengumpulan informasi (pengumpulan data sekunder dan primer), survei lapangan, analisis
permasalahan, Menetapkan metode analisis serta metode pembahasannya.

16
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan berupa peninjauan langsung ke lapangan untuk melihat pelayanan :
a. Pengumpulan sampah serta dengan media yang disediakan,
b. Pengangkutan serta durasi atau ritase pengangkutan dari sumber ke TPA
c. Pewadahan yang dilakukan oleh masyarakat dan,
d. Pengolahan yang dilakukan oleh pengelola persampahan di Desa Jatiluwih
Adapun hasil dari penelitian pendahuluan yang dilakukan dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Desa Jatiluwih memiliki TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu)
2. Sampah yang tidak dapat diolah dan menumpuk akan langsung dikirim ke TPA Mandung
dimana dikenakan iuran untuk sekali buang di TPA Mendung yang terletak di Desa
Kerambitan sebesar Rp 35.000
3. Sarana yang dimiliki oleh pengelola persampahan yaitu 1 buah grandmax yang baknya di
modif dengan kapasitas menjadi 20 m3
4. Desa Jatiluwih terdiri dari 2 desa adat yaitu desa adat Jatiluwih yang terdiri 5 banjar dinas
(Kesambi, Kesambahan Kaja, Kesambahan Kelod, Jatiluwih Kawan, Jatiluwih Kangin dan
Gunungsari Desa) dan desa adat Gunung Sari terdiri dari 2 banjar dinas (Gunungsari
Umakayu dan Gunungsari Kelod)
5. Untuk sampah rumah tangga pihak DTW menggratiskan sistem pengangkutannya. Namun
untuk fasilitas umum seperti restoran, hotel, warung dan mini market dikenakan biaya
antara Rp 50.000-200.000/bulan
6. Untuk pelayanan pengangkutan melayani semua Desa Adat Jatiluwih sedangkan untuk
Desa Adat Gunungsari hanya melayani Banjar Gunungsari Umakayu, karena kondisi
medan yang berbukit dan terjal tidak memungkinkan bagi sarana pengangkutan untuk
mengangkut sampah
7. Untuk pelayanan pengangkutan fasilitas umum dilayani setiap hari sedangkan untuk
pelayanan pengangkutan pada rumah penduduk dilayani 2 hari sekali
8. Berdasarkan informasi, ritase yang dilakukan oleh 1 buah grandmax adalah sehari 2 kali
9. Di Desa Jatiluwih juga terdapat swalayan Bank Sampah yang dimana sampah masyarakat
dapat ditukar dengan barang
10. Pengolahan dilakukan di TPS, tetapi belum memenuhi kaedah (belum adanya proyeksi
sampah sehari, sebulan dan setahun), di samping itu juga belum didapatkan rata rata

17
buangan orang per hari untuk mendapatkan proyeksi sampah total sehari. Hal ini
berdampak pada tidak sesuainya volume sampah dengan area pengolahannya.
11. Pewadahan oleh penduduk adalah : karung, kardus, keranjang, ember plastik
12. Saat ini system pelayanan pengelolaan persampahan adalah jasa pengangkutan, sampah
dari sumber dibawa ke TPST untuk diolah, jika terjadi penumpukan sampah meibihi
kapasitas, sampah diangkut langsung ke TPA, hal ini menyebabkan biaya operasional
yang sangat tinggi. Sedangkan untuk peningkatan penanganan persampahan sesuai dengan
amanat Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 bahwa pelayanan persampahan harus dapat
diakses oleh seluruh masyarakat. Tujuan untuk menetapkan SPM (Standart Pelayanan
Minimum) untuk daerah pedesaan paling tidak sampah dapat dikurangi 50% di daerah
penghasil sampah.

3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian


Waktu peneltian untuk penyusunan Perencanaan pengelolaan persampahan di Kecamatan
Kediri adalah selama enam bulan (180 hari) kalender

18
Catatan :
Lingkup pelayanan terdiri dari 2 desa adat yaitu : Desa adat Jatiluwih dan Desa adat Gunungsari.
Secara Kedinasan masuk dalam administratif Desa Jatiluwih
Berikut ini uraian masing-masing jalur yang terdapat pada gambar diatas, yaitu sebagai
berikut :

1. Jalur warna merah


Merupakan wilayah desa adat Gunungsari banjar Gunungsari Umakayu, dimana pada
jalur ini tidak adanya pelayanan sampah yang dikarenakan kondisi medan yang terjal
sehingga tidak memadainya untuk dilalui oleh sarana pengangkutan. Untuk sampah
organik pada banjar Gunungsari Umakayu warga mengelolanya sendiri dengan cara
dibakar dan ditimbun, sedangkan untuk sampah anorganik dikumpulkan di rumah warga

19
yang paling dekat dengan jalur pengambilan kemudian pihak pengelola akan
mengambilnya

Gambar 3.5 Kondisi Jalan Banjar Gunungsari Umakayu

2. Jalur warna oranye


Merupakan wilayah desa adat Gunungsari banjar Gunungsari Desa, disana terdapat
rumah penduduk dan pura

Gambar 3.6 Kondisi Banjar Gunungsari Desa

3. Jalur warna coklat


Merupakan wilayah desa adat Gunungsari banjar Gunungsari Kelod, disana
hanya terdapat rumah penduduk

20
Gambar 3.7 Kondisi Banjar Gunungsari Kelod

4. Jalur warna hitam


Merupakan daerah Jatiluwih Rice Terrace dimana pada jalur ini banyak terdapat
penginapan, restoran, villa dan warung kecil. Pada daerah Jatiluwih Rice Terrace ini
tidak terdapat rumah penduduk

Gambar 3.8 Kondisi Jatiluwih Rice Terrace

21
5. Jalur warna merah muda
Merupakan daerah Desa adat Jatiluwih banjar Jatiluwih Kawan dan banjar Jatiluwih
kangin, pada jalur ini banyak terdapat rumah penduduk, warung, kantor kepala desa serta
pura

Gambar 3.9 Kondisi Banjar Jatiluwih Kawan dan Banjar Jatiuwih Kangin

6. Jalur warna hijau


Merupakan daerah Desa adat Jatiluwih banjar Kesambahan Kelod, pada jalur ini
banyak terdapat rumah penduduk, dan terdapat TPST

Gambar 3.10 Kondisi Banjar Kesambahan Kelod

7. Jalur warna merah kuning


Merupakan daerah Desa adat Jatiluwih banjar Kesambahan Kaja, pada jalur ini
terdapat rumah penduduk

22
Gambar 3.11 Kondisi Banjar Kesambahan Kaja

8. Jalur warna merah biru


Merupakan daerah Desa adat Jatiluwih banjar Kesambi, pada jalur ini hanya terdapat
rumah penduduk dan warung

Gambar 3.12 Kondisi Banjar Kesambi

3.4 Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Penelitian dilakukan pada Desa Jatiluwih yaitu :
a.1 Desa adat Gunungsari dan Desa adat Jatiluwih

23
3.5 Penentuan Sumber Data
Sumber data yang akan diacu adalah sebagai berikut :
a. Data Demografi akan disesuaikan dengan kondisi eksisting di Kantor Desa dengan BPS.
b. Data pelayanan pengangkutan sampah didapatkan di Kantor DTW (Daya Tarik Wisata) Desa
Jatiluwih
c. Data sumber pendanaan dan keuangan didapatkan pada Kantor Desa Jatiluwih dan DTW
DTW (Daya Tarik Wisata) Desa Jatiluwih
d. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tabanan didapatkan di BAPEDDA Kabupaten
Tabanan

3.6 Instrumen Penelitian


Gempur Santoso, 2005 dan Tantra, 2000, instrumen yang diperlukan dalam penelitian
meliputi :
a. Bak ukur dengan ukuran 50 cm x 20 cm dan tinggi 40 cm, GPS, Timbangan Analitik Masker
dan sarung tangan, plastic bag

3.7 Analisis Data


Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Analisis Demografi
Analisis ini bertujuan untuk menetapkan metode yang tepat dalam menetapkan proyeksi
penduduk. Termasuk lanjut untuk memproyeksikan penduduk (Aritmatika, Geometrik, Least
Square)
b. Analisis Teknik Operasional Persampahan dan Komposisi, Karakteristik sampah
Penentuan sampel, pemilahan dan menghitung rata rata buangan sampah (ltr/org/hr), serta
proyeksi sampah.
c. Analisis Pengembangan sarana Pewadahan/Pemilahan, Pengangkutan dan Pengumpulan
Analisis ini menggunakan rumus PEMUDA SUPER (Perhitungan Mudah dari Subdit
Persampahan) untuk menentukan jumlah sarana yang diperlukan.
d. Analisis Kelembagaan
Analisis ini bertujuan untuk mencari jumlah personil yang layak dalam rencana
pengembangan dan struktur organisasi yang akan ditetapkan.

24
3.8 Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya dalam penelitian ini adalah :
Harga Persentase
No Uraian Satuan Jumlah Total
Satuan %
Bahan Penunjang
I Uji Karakteristik Sampah
1 Pembuatan bak ukur unit 4 Rp 500,000.00 Rp 2,000,000.00
2 Timbangan analitik unit 1 Rp 1,500,000.00 Rp 1,500,000.00
Rp 3,500,000.00 25%
II Bahan habis pakai
1 Masker kotak 1 Rp 16,000.00 Rp 16,000.00
2 Sarung tangan kotak 1 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
3 Hard board buah 4 Rp 12,000.00 Rp 48,000.00
4 Ballpoint buah 4 Rp 2,500.00 Rp 10,000.00
5 Kertas rim 1 Rp 35,000.00 Rp 35,000.00
6 Plastic bag yang besar kotak 3 Rp 150,000.00 Rp 450,000.00
Rp 594,000.00 21%
III Tenaga Kerja
1 Sopir rit 14 Rp 175,000.00 Rp 2,450,000.00
2 Tukang angkut sampah rit 14 Rp 175,000.00 Rp 2,450,000.00
3 Tukang pilah sampah hari 14 Rp 175,000.00 Rp 2,450,000.00
Rp 7,350,000.00 30%
IV Perjalanan
1 Sewa Kendaraan Pengambilan rit 14 Rp 300,000.00 Rp 4,200,000.00
Sampel Sampah
2 Peneliti rit 15 Rp 175,000.00 Rp 2,625,000.00

3 Penggambaran rute eksisting org 1 Rp 3,500,000.00 Rp 3,500,000.00


dan rencana dari hasil penelitian
(Ahli GIS)
4 Publikasi ilmiah ls 1 Rp 3,175,000.00 Rp 3,175,000.00
Rp 13,500,000.00 24%
TOTAL Rp 24,944,000.00 100%

a. Bahan penunjang 25%, Bahan habis pakai 21%, Tenaga Kerja 30%, Perjalanan 24%

25
3.9 Jadwal Penelitian
BULAN
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6
April Mey Juni Juli Agustus September
1 Sosialisasi dengan team peneliti
Pembahasan dan pembentukan form
2
ceklist dan persiapan survey
3 Survey awal dengan team
4 Survey karakteristik sampah
5 Survey jalur angkut sampah
6 Analisa data dan pembahasan
Diskusi dengan aparat desa tentang
7
hasil penelitian
8 Penggambaran Peta GIS
Penyelesaian admisnistrasi
9 penelitian (buku kegiatan dan buku
keuangan)
10 Penjilidan Laporan

26
KETUA PENELITI

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri
L/P
Nama Lengkap (dengan gelar ) I Nyoman Anom Purwa Winaya ST.,M.Si.
L
Jabatan Akademik Lektor
Pangkat dan Golongan Penata Muda /IIIb

Jabatan Struktural

NIP/NIK/Identitas lainnya 197808242002121003


NIDN 00024087803
Tempat dan Tanggal Lahir Mengwitani, 24 Agustus 1978
Agama Hindu
Fakultas/Jurusan Teknik Sipil
Alamat Rumah Perum. Noja Indah Blok G No. 3 Denpasar
Bali.
Nomor Telepon/Faks/ HP 08996975519
Alamat Kantor Kampus Politeknik Bukit Jimbaran, Kuta
Selatan, Badung, Bali
Nomor Telepon/Faks (0361) 701981/ (0361) 701128
Alamat e-mail ratnaniee@yahoo.com
Lulusan yang Telah Dihasilkan D3 Teknik Sipil = 650 lulusan
D4 Teknik Sipil = 450 lulusan
Mata Kuliah yg Diampu 1. Menggambar Teknik 1
2. Autu Cad 1
3. Praktek Ilmu Ukur Tanah
4. Praktek Hidrolika dan Plumbing

27
5. Teknik Lingkungan
6. AMDAL
7. Arsitektur Tradisional Bali
8. Manajemen Sumber Daya Manusia
9. Teknologi Bahan
10. Praktek Kerja Batu dan Drainase

28
B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3
Nama Perguruan Tinggi S1 – Institut S2 – Univ. Udayana,
Teknologi Adhi Tama Denpasar, Bali
Surabaya.
Bidang Ilmu Teknik Lingkungan; Ilmu Lingkungan;
Lingkungan Pesisir
Tahun Masuk-Lulus 1996 - 2001 2008 - 2011
Judul Skripsi/Thesis/Disertasi Evaluasi system Studi Tingkat
distribusi air bersih di Kepatuhan Usaha
Kota Mengwi Kec. Pencelupan di
Mengwi Kab. Badung Padangsambian Barat
Nama Pembimbing/Promotor Dr. Ir. Edy Sujono Prof. Dr. Made
MT Sudiana Mahendra

C. Pengalaman Penelitian Dalam 3 Tahun Terakhir (2014-2017)


C.1. Sumber Dana Ditlitabmas

Tahun Program Skema Judul Personil Bidang Tujuan sosial Jml Dana
Hibah penelitian penelitian Penelitian Penelitian ekonomi (x 1000)

C2. Sumber Dana Non Ditlitabmas


Institusi
Personil Bidang Tujuan sosial Sumber Jml Dana
Tahun Judul penelitian sumber
Penelitian penelitian ekonomi dana (x 1000)
dana
Hubungan I Nyoman Memberikan
Kedalaman Air (H) Anom Purwa informasi
dengan debit aliran Winaya, I Teknologi mengenai Tukad
2005 - -
(Q) pada suatu Nyoman Terapan Ayung : Debit,
penampang di Tukad Sedana penampang
Ayung Triadi

29
Data Base Sistem I Nyoman Memberikan
Penyediaan Air Sedana informasi kepada
Dipa
Minum Guyangan Triadi dan I masyarakat
Teknologi Politeknik Politeknik
2008 Nusa Penida Berbasis Nyoman mengenai data 10.000
Terapan Negeri Negeri Bali
Sistem Informasi Anom Purwa debit, alokasi
Bali
Geografis (GIS) Winaya debit dan
ST.M.SI ketersedian
Evaluasi system I Nyman Memberikan
pengolahan air Anom Purwa informasi
limbah di pasar Winaya mengenai
Teknologi Dipa- Politeknik
2015 kedonganan Badung ST.M.Si dan efektifitas 10.000
Terapan Politeknik Negeri Bali
Bali Nym Sedana pengolahan air
Triadi ST limbah eksisting
MT
Kajian Kerusakan Kadek Adi Memberikan
Sungai Yeh Lating Suryawan, informasi
Akibat Aktifitas
ST.,M.SI I mengenai
Penambangan Batu
Padas Nyoman kerusakan yang
Anom telah terjadi di
Teknologi Dipa- Politeknik 10.000.00
2016 PurwaST.,M. sungai Yeh
Terapan Politeknik Negeri Bali 0
SI. Gusti Lating akibat
Lanang penambangan
Made
Parwita
ST.,MT
Perencanaan Teknis I Nyoman Membantu
Manajemen Anom Purwa masyarakat desa
Persampahan di Desa Winaya, ST. dan aparat
Dipa
Mengwitani M.Si dan pamerintahan
Teknologi Politeknik Politeknik
2017 Kabupaten badung Made desa dalam 14.300
Terapan Negeri Negeri bali
Sudiarsa ST. menentukan biaya
Bali
MT., Ir I operasional dan
Wayan ritase yang efektif
Sudiasa MT.
Perencanaan Teknis I Nyoman
manajemen Anom Purwa Memberikan
Dipa
Persampahan di Desa Winaya acuan teknis
Teknologi Politeknik Politeknik
2018 Kediri Kabupaten ST.M.Si., Ir. untuk jalur ritase, 14.700
Terapan Negeri Negeri Bali
Tabanan. Wayan model
Bali
Sudiasa,MT., pengumpulan dan
Ir. I Nyoman pengangkutan,

30
Suardika, memberikan
MT. informasi nilai
rupiah terhadap
harga sampah per
liter
Evaluasi Sistem I Gde Artha Membantu desa
Pengangkutan dan Pratama Mengwitani
Pengumpulan Putra, I dalam teknis
Sampah di Desa Nyoman pengangkutan
Mengwitani Anom Purwa sampah dengan Dipa
Kabupaten Badung Winaya Teknologi ritase dan jalur Politeknik Politeknik
2018
ST.,M.Si, Ir Terapan yang sesuai Negeri Negeri Bali
Made Tapa termasuk dengan Bali
Yasa, metode
ST.M.Si, Ir. pengumpulannya
Wayan
Intara, MT.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 3 Tahun Terakhir

Pendanaan Jml Dana


Tahun Judul penelitian/Pengabdian
Sumber (x 1000)

Pemetaan pura prapat nunggal 5.000


2013 Dipa PNB
benoa Denpasar – Bali
-Iptek bagi Perkuatan Pelinggih
Patok Pura Prapat Nunggal
Kelurahan Pedungan Denpasar
2014 DIPA PNB 5.000
-Surveying Camp di Desa
Peguyangan Kecamatan Denpasar
Utara, Denpasar
2015 - Iptek bagi Perkuatan Pelinggih DIPA PNB 5.000
Patok Pura Dalem, Darmasaba,
Badung
- Perencanaan Penataan
Lingkungan Pura Paibon Arya
Tangkas Tibubeneng, Kuta DIPA PNB 5.000
Utara, Badung
- - Pengukuran Berupa

31
Pemetaan Situasi Pura Puncak
Kembar Pacung, Tabanan

DIPA PNB 7.500


2016 - Pemetaan Situasi, Sondir dan Swadana 7.500
Boring untuk Daya Dukung
Tanah dan Perhitungan
Struktur Pembangunan
Wantilan Kelurahan Bitera,
Gianyar
- Pelatihan/Pendampingan
pada kelompok sadar Wisata
Desa Belimbing dan
Penyediaan Saran Informasi DIPA PNB 10.500
untuk membantu Persiapan
Desa Belimbing sebagai Desa
Wisata Tahap 1
- Kegiatan Pengukuran dan
Perencanaan Bangunan
Wantilan Desa Bengkala
Kecamatan Kubutambahan,
Buleleng

DIPA PNB 10.000


2017 - Kegiatan Pengukuran Berupa Swadana 8.500
Pemetaan Situasi Pura
Dalem Gegelang Desa Adat
Abiansemal, Badung
- Kegiatan Pengukuran Berupa
Pemetaan Situasi Pelaba
Pura desa Adat Bitera, DIPA PNB 15.000
Gianyar
- Kegiatan Pengukuran Berupa
Pemetaan Situasi Pura Natar
Sari Apuan, Baturiti, Tabanan

DIPA PNB 15.000


2018 - Penataan desa wisata di desa DIPA PNB 45.000
Plaga sebagai agrowisata

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 3 Tahun Terakhir

32
No Judul Artikel Ilmiah Volume/ Nomor/Tahun Nama Jurnal

1 Kajian Pengembangan Infrastruktur Mata Air -2016 Matrik


Tukad Saba, Banjar Perangsada di Desa
Pering Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten
Gianyar
2 Kajian Kerusakan Sungai Yeh Lating Akibat 2015 Logic
Aktifitas Penambangan Batu Padas

3 Analisis Sistem Pengangkutan Sampah 2016 Prosiding Seminar


Kabupaten Tabanan Dengan Metode Ketekniksipilan
Penyelesaian Vehicle Routing Problem) VRP

4 Analisis Penjadwalan Proyek Dengan Metode 2016 Prosiding Seminar


Pert Pada Proyek Pembangunan Kantor Ketekniksipilan
Palang Merah Indonesia Kabupaten Badung

5 Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga 2016 Prosiding Seminar


Dengan Metode Filtrasi Ketekniksipilan

6 Perencanaan Teknis Manajemen 2017 Prosiding IJCST


Persampahan di Desa Mengwitani Kabupaten
badung

7 Evaluasi Sistem Pengangkutan dan 2018 Prosiding IJCST


Pengumpulan Sampah di Desa Mengwitani
Kabupaten Badung

8 Perencanaan Teknis manajemen 2018 Prosiding Sentrinov


Persampahan di Desa Kediri Kabupaten
Tabanan.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar Ilmiah Dalam 3
Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Waktu dan Tempat Institusi Status
/ Seminar Ilmiah Penyelenggara sebagai
pemakalah
1 Seminar Nasional Hasil Evaluasi system 2011, R.Widya Guna UP2M Politeknik Pemakalah
Penelitian pengolahan air Politeknik Negeri Bali Negeri Bali
limbah di pasar
kedonganan
Badung Bali
2. Seminar IJCST Perencanaan 2017 (Hotel Ayodya) Politeknik Negeri Pemakalanh
Manajemen Bali

33
Persampahan di
Desa Mengwitani-
Badung

Demikianlah Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae) ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jimbaran, 22 Februari 2018

( I Nyoman Anom Purwa Winaya ST M.SI)

34
ANGGOTA PENELITI
A. DATA PRIBADI
1 NAMA LENGKAP Ir.I MADE TAPAYASA.MSi.

2 TEMPAT TANGGAL LAHIR DENPASAR, 21 APRIL 1960

3 JENIS KELAMIN LAKI-LAKI

4 ALAMAT RUMAH JLN.IMAM BONJOL 33 DENPASAR.

5 TELPON/HP 08123973335

6 E-MAIL tapayasa_bali33@yahoo.com

7 PANGKAT/GOLONGAN PEMBINA UTAMA MUDA / IV.C

8 JABATAN FUNGSIONAL LEKTOR KEPALA

9 NPWP 08.399.672.8-901.000

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
JENJANG NAMA SEKOLAH/PERGURUAN KOTA TAHUN GELAR
TINGGI(PT) SEKOLAH/PT LULUS
SD SDN NO 26 DENPASAR 1972

SMP SMPN II DENPASAR 1975

SMA SMAN II DENPASAR 1979

DIPLOMA

S1/D IV TEKNIK SIPIL UNUD DENPASAR 1989 IR

S2 LINGKUNGAN UNUD DENPASAR 2008 MSi

S3

C. RIWAYAT KURSUS, PELATIHAN, MAGANG


LAMA TANGGAL, BULAN
NAMA WAKTU TAHUN
PENYELENGGA PENYELENGGARAAN
NO KURSUS/PELA TEMPAT (HARI,
RA
TIHAN MINGGU
MULAI SAMPAI
, BULAN)
1 WORKSHOP UNUD DENPASAR 2 HARI 28 MEI 29 MEI

35
ON 2008 2008
INTERNATIONA
L
UNIVERSITY/IN
STITUTE
CONSORTIUM
FOR CLIMATE
CHANGE
&NATUREL
DISASTER
2 TRAINING OF LPJKN BANDUNG 3 HARI 18 NOP 20 NOP
ASSESSOR FOR 2009 2009
PROFESSIONAL
S AND SKILLED
PERSON IN
CONSTRUCTIO
N
SERVICES,AND
THEREFORE
ELIGIBLE TO BE
CANDIDATE
FOR
COMPETENCY
ASSESSOR
3 APCHI UNUD DENPASAR 1 HARI 2 2
ERGOFUTURE AGUSTUS AGUSTUS
2010 2010 2010
WORKSHOP
4 WORKSHOP UNUD DENPASAR 1 HARI 12 12
GREEN OKTOBER OKTOBER
ECONOMY 2010 2010
DALAM
MENUJU
PEMBANGUNA
N PARIWISATA
BERKELANJUTA
N
5 WORKSHOP UNUD DENPASAR 1 HARI 14 14
STRATEGI OKTOBER OKTOBER
PEMBERDAYAA 2010 2010
N

36
MASYARAKAT
DALAM
PENGELOLAAN
SAMPAH
MENUJU BALI
CLEAN AND
GREEN
6

D. PENGALAMAN MENGAJAR
LAMANYA MENGAJAR MK
TERSEBUT (TAHUN
NO NAMA MATA KULIAH PRODI/JURUSAN SEMESTER AJARAN)

MULAI SAMPAI

1 KONT KAYU T.SIPIL III 1990 1993

2 UKUR TANAH T.SIPIL I 1994 1997

3 MEK FLUIDA T.SIPIL III 1998 2009

4 REKAYASA LINGKUGAN T.SIPIL VI DAN VIII 2010 2012


DAN AMDAL

E. PENGALAMAN JABATAN DI KAMPUS


WAKTU MENJABAT
NO NAMA JABATAN
MULAI SAMPAI

1 KA.LAB UKUR TANAH DAN 1992 1995


HIDROLIKA
2

F. PENGALAMAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI

37
TEMPAT SUMBER DANA
NO JUDUL PENELITIAN WAKTU
PENELITIAN/PUBLIKASI
1 Pengaruh Kadar Air 2007 Jurnal Wicaksana swadana
Kayu Olahan Terhadap
Mutu Kayu
2 Klasifikasi kayu Albesia 2008 Perpustakaan swadana
berdasarkan hasil uji Politeknik Negeri Bali,
kuat tekan dan tarik
3 Stabilisasi tanah 2008 Perpustakaan swadana
lempung dapat Politeknik Negeri Bali
meningkatkan nilai CBR
4 Pengaruh Solar dalam 2009 Jurnal Ilmiah swadana
air campuran terhadap Universitas
kuat tekan beton Mahendrata
5 Pengaruh kualitas 2009 Perpustakaan swadana
sumber daya air yang Politeknik Negeri Bali
tercemar calsiumsulfat
dalam campuran beton
6 Pengaruh Deterjen 2009 Jurnal Logic swadana
dalam air campuran
terhadap kuat tekan
beton
7 Makna Arsitektur Bali 2009 Wahana swadana
menuju sebuah kota
Budaya
8 Pengelolaan dan 2009 Jurnal Wicaksana swadana
kebijakan dalam
penanganan kerusakan
hutan mangrove
9 Studi Pola Penyediaan 2010 Jurnal Logic swadana
Air Bersih di Nusa
Penida
10 Pengendalian 2010 Seminar Aplikasi swadana
Pencemaran industri Teknologi Prasarana
kecil di daerah aliran Wilayah
Tukad Badung
11 Denpasar Garden City 2010 Wahana swadana

12 Pengaruh Faktor 2010 Jurnal Wicaksana swadana


Perilaku Masyarakat

38
Terhadap Banjir Pada
Saluran Drainase Sistem
III Di Kota Singaraja
13 Klasifikasi Kuat Tekan 2011 Matrix swadana
Batu Bata Yang Beredar
di Denpasar ( penulis
kedua)
14 Dinamika Penduduk dan 2011 Wahana Swadana
Pembangunan
15 Pengaruh Hambatan 2011 Proseding seminar Swadana
samping terhadap Nasional Aplikasi
kapasitas ruas jalan Teknologi Prasana
Cokroaminoto Denpasar Wilayah
16 Studi Evaluasi 2012 Wicaksana jurnal Swadana
Pengelolaan Sampah lingkungan
dengan konsep 3 R:
studi kasus kecamatan
Klungkung Kabupaten
Klungkung
17 Pengelolaan sampah 2012 Matrix Swadana
dengan konsep 3R studi
kasus : Kecamatan
Denpasar Selatan Kodya
Denpasar
18 Kajian Penyusunan 2012 Matrix Swadana
Review UKL dan UPL
Revitalisasi TPA Temesi
19 Kajian Penyusunan UKL 2013 Widya Teknik Swadana
dan UPL pada Proyek
Pembangunan Sodetan
Tukad Bualu Nusa Dua
20 Menentukan Orientasi 2014 Matrix Swadana
Batang Diagonal pada
Perencanaan Struktur
Rangka Batang(kedua)
21 Korelasi antara Strategi 2014 Widya Teknik Swadana
Pemasaran dengan
Positioning Usaha jasa
Pelaksanaan Konstruksi
di kota Denpasar(kedua)

39
22 Technical Study Of the 2014 Proceeding Tourism in Swadana
Penet River Utilization Indonesia Bali
for Water Tourism
Activities (kedua)
23 Analisis Tingkat 2014 Matrix Swadana
Pelayanan Jalan dan
Kualitas Udara di kota
Denpasar(kedua)
24 Karakteristik Pemakaian 2015 Widya Teknik Swadana
Air Bersih Kelompok
Rumah Tangga di Kota
Singaraja(kedua)
25 Penggunaan Sistem 2015 Matrix Swadana
Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan
Kerja(SMK3) Terhadap
Produktivitas Kerja
Pekerjaan Pembesian
Balok Struktur Beton
Bertulang di Proyek
Watermark Hotel & Spa
Kedonganan(kedua)
24 Kajian Penyusunan UKL 2016 Prosiding Swadana
da UPL pada proyek “Contribution of Civil
Pembangunan Engineering Toward
Bendungan Lambuk Building Sustainable
Tabanan(pertama) City”
25 Hubungan Motivasi 2016 Widya Teknik Swadana
kerja terhadap kinerja
karyawan pada
perusahaan jasa
konstruksi(studi kasus
pada PT.JAYA KUSUMA
SARANA BALI)(kedua)
Perbandingan 2017 Logic Swadana
26 Kebutuhan Biaya
Pekerjaan Pengecoran
Pelat Lantai Metode
Konvesional dengan
Metode Floor Deck
studi kasus pada

40
Pembangunan Proyek
The Hatten Wines
Bali(Kedua)
27 Analisis Penerapan K3 2017 Widya Teknik Swadana
pada Proyek
Pembangunan SDN 1
Jimbaran(pertama)
28 Upaua Pengelolaan 2017 Prosiding ITS Swadana
Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup
Pengamanan Pantai
Gunaksa dan
Watuklotok di Kab
Klungkung(pertama)
29 Assessment and Vol 23,number Advanced Science hibah
Evaluation on the 12,December Letters
Aquifer in Denpasar 2017,pp12161-
City(kedua) 12167(7)
30 Strength Analysis of Vol 23,number Advanced Science swadana
Seririt Market Building 12,December Letters
Structure After the 2017,pp.12136-
Fire(kedua) 12140(5)
31 Studi Evaluasi April 2018 Proseding Seminar Swadana
Perencanaan Nasional Teknologi
Pemanfaatan Danau 2018
Buyan Provinsi Bali
32 Kajian Penyusunan UKL Oktober 2018 Proseding Seminar Swadana
dan UPL pada Proyek Nasional Sains dan
Pembangunan Teknologi 2018
Bendungan Titab
Kabupaten Buleleng
33 Analysis of the Nopember Logic ,vol 18 no 3 Swadana
implementation of 2018 Nopember 2018
occupational health and
safety management
system on workers
productivity on
structural finishing
works of reinforced
concrete columns

41
(kedua)

G. MENGHASILKAN BUKU AJAR, HANDOUT, JOBSHEET


TAHUN DICETAK/DIPUBLIKASIKAN
NO JUDUL OLEH
PEMBUATAN
1 MEKANIKA FLUIDA 2011 PNB

2 REKAYASA LINGKUNGAN 2011 PNB

H. PENGALAMAN PENGABDIAN
NO JUDUL PENGABDIAN TEMPAT WAKTU MATERI PENGABDIAN

1 PEMETAAN WILAYAH DESA BADUNG 6 HARI PEMETAAN WILAYAH


DI BR BUCU ,BR CABE DAN DESA
BR BALER PASAR DESA
DARMASABA ,KEC
ABIANSEMAL,KAB BADUNG
2 PEMETAAN WILAYAH DESA BADUNG 6 HARI PEMETAAN WILAYAH
DI BR TELANGA,BR DESA
GULINGAN DAN BR. BERSIH
DESA DARMASABA,KEC
ABIANSEMAL,KAB BADUNG
3 PEMBINA KEGIATAN BINA KLUNGKUNG 7 HARI MEMBERIKAN
DESA DI KAB. KLUNGKUNG PENGARAHAN DAN
BIMBINGAN KEPADA
MAHASISWA JUR T.SIPIL
PNB Commented [A1]:

4 SURVEYING CAMP DI DESA BADUNG 6 HARI SURVEYING CAMP


PERERENAN KEC
MENGWI,KAB BADUNG
5 PENYUSUN MATERI POLITEKNIK 1 HARI MENYEMPURNAKAN
PEMBELAJARAN E- NEGERI BALI MATERI MATA KULIAH
LEARNING PADA
PROGRAM STUDI DIII

42
T.SIPIL PNB
6 PEMETAAN LOKASI DI DENPASAR 1 HARI PEMETAAN LOKASI
PURA PRAPAT NUNGGAL
7 EVALUASI DAN ANALISA GIANYAR 1 HARI EVALUASI DAN ANALISA
STRUKTUR BANGUNAN STRUKTUR BANGUNAN
PADA RENCANA WANTILAN
DESA TEGALALANG
GIANYAR

I. PENGALAMAN KERJA
NAMA TEMPAT
NO PEMBERI TUGAS JABATAN WAKTU
PEKERJAAN
PAKET TOL
1 HUTAMA KARYA BENOA TUBAN SURVEYOR 11 BULAN DENPASAR
NUSA DUA
2 PT.ARTHACON PEKERJAAN PENGAWAS 10 BULN KLUNGKUNG
PELABUHAN
GUNAKSA
3

J. KEANGGOTAAN ORGANISASI PROFESI


MULAI JABATAN PD ORGANISASI
NAMA ORGANISASI
NO MENJADI NAMA
PROFESI MULAI SAMPAI
ANGGOTA JABATAN
1

K. PENGHARGAAN

43
INSTANSI YANG
NO NAMA PENGHARGAAN MEMEBERIKAN TAHUN
PENGHARGAAN
1 WORKSHOP METODOLOGI PNB 2011
PENGAJARAN
2 PEMAKALAH SEMINAR ITS 2011
NASIONAL APLIKASI
TEKNOLOGI PRASANA
WILAYAH 2011
3 SHORT COURSE HAKI KOMDA HAKI KOMDA BALI 2011
BALI 2011
4 SOSIALISASI PEDOMAN PNB 2011
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA(K3)
5 PELATIHAN PENYUSUNAN PNB 2011
MATERI E-LEARNING
6 SEMINAR INTERNATIONAL PNB 2011
IMPROVING THE QUALITY OF
VOCATIONAL LEARNING
EUROPEAN PRACTICE
7 PELATIHAN LEARNING PNB 2011
MANAGEMENT SYSTEM
8 PELATIHAN METODOLOGI PNB 2012
PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
9 INTERNATIONAL SEMINAR ON IHDN 2012
YOGA FOR BETTER LIVING
10 PELATIHAN ANALISIS OLAH PNB 2012
DATA
11 PELATIHAN BUKU AJAR PNB 2012

12 PANITIA PELATIHAN TEKNISI BSK PNB 2012


LABORATORIUM
KEBINAMARGAAN
13 SEMINAR PLANOLOGI 2012 UNHI 2012
KOTA KREATIF BERBASIS
BUDAYA UNGGUL
14 WORKSHOP VIRTUALISASI PNB 2012
OPTIMALISASI DAN EFESIENSI
INFRASTRUKTUR IT
15 PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH UGM 2012

44
NASIONAL VIII-UGM
PENELITIAN MASALAH
LINGKUNGAN DI INDONESIA
16 INTERNATIONAL SEMINAR ON PNB 2012
WATER SOLUTION FOR URBAN
RIVER
17 INTERNATIONAL SEMINAR ON PNB 2012
STRENGTHENING
MICROFINANCE WITH LOCAL
CONTENTS
18 KULIAH TAMU MAJU PNB 2012
BERSAMA MEMBANGUN
INSAN PROFESIONAL
BERKARAKTER BANGSA

19 TENAGA DOSEN BERPRESTASI PNB 2012


KE 1
20 Pelatihan Metodologi PNB 2014
Penelitian
21 Pelatihan HKI PNB 2014

22 At International Conference on PNB 2014


Tourism in Indonesia
23 Pelatihan Analisis olah Data PNB 2014
dan Penulisan Artikel Jurnal
Internasional
24 Pelatihan Buku Ajar dan buku PNB 2014
Teks
25 Pemakalah dalam Seminar UNSRI 2015
Ilmiah Nasional XI IATPI-UNSRI
Penelitian masalah Lingkungan
di Indonesia
26 Pelatihan Amdal di Bandung Iforbit 2015

27 Workshop dan Clinical PNB 2016


Proposal Hibah Penelitian dan
Pengabdian kepada
masyarakat
28 Tata Kelola Keuangan dan PNB 2016
Pencegahan Korupsi untuk
mewujudkan PNB menuju
Good University Governance

45
29 Seminar Penerapan Teknologi Udayana 2018
Konstruksi
30 Desiminasi Hasil Penelitian dan PNB 2018
Pengabdian bidang Sumber
daya air dan Lingkungan
31 Pemakalah Seminar Nasional UNKRIS 2018
Teknologi 2018
32 Pemakalah Seminar Nasional Universitas 2018
Sains dan Teknologi 2018 Muhammadiyah Jakarta

Semua data ciriculum vitae tersebut di atas saya buat dengan sebenarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Bukit Jimbaran, Januari 2019

(IR I MADE TAPA YASA. MSi )


NIP.196004211990031003

46
47

Anda mungkin juga menyukai