Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN KEGIATAN

KULIAH PEDULI NEGERI

SOSIALISASI MEMILAH DAN MENGOLAH SAMPAH (ORGANIK,


ANORGANIK, DAN B3) DI SDN 09 KB. BARU

TIM PELAKSANA

Dwi Afryanto (44319120057) - Ketua


Daffa Nicholas (44219310019) - Anggota
Medio Rahmaana (44220110108) – Anggota
Nabila Putri Astri (44218110077) – Anggota
Rina Tumiar (44221110071) - Anggota

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2023
Halaman Pengesahan
Kuliah Peduli Negeri

1. a. Judul KPN : Sosialisasi Memilah dan Mengolah Sampah (Organik, anorganik, dan
: B3) di SND 09 Kb.Baru

2. Dosen Pendamping/Pengampu :
KPN
a. Nama Lengkap : Syerli Haryati, S.S. M.IKom
b. NIK / NIDN Dosen : 614710489 / 0324097102
c. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
d. Fakultas/Program Studi : Ilmu Komunikasi/ Public Relations
e. Nomor HP : 0812 9665 8560
f. Alamat surel (e-mail) : Syerliharyati2013@gmail.com/ syerli.haryati@mercubuana.ac.id
3. Ketua Pelaksana KPN (Mahasiswa) :
a. Nama Lengkap : Dwi Afryanto

b. NIM : 44319120057
:
4. Anggota Pelaksana (Mahasiswa)
a. Jumlah Mahasiswa : 5 Orang
b. Nama Mahasiswa I & NIM : Daffa Nicholas (44219310019) - Anggota
c. Nama Mahasiswa II & NIM dst : Medio Rahmaana (44220110108) – Anggota
d. Nama Mahasiswa III & NIM : Nabila Putri Astri (44218110077) – Anggota
e. Nama Mahasiswa IV & NIM : Rina Tumiar (44221110071) - Anggota

5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah kegiatan (Desa/Kecamatan) : SDN 09 Kb.Baru
b. Kabupaten/Kota : Tebet
c. Propinsi : DKI Jakarta
d. Jarak ke lokasi kegiatan (Km) : 8.5 km
6. Luaran yang dihasilkan : Pemberitaan 2 Media lokal
7. Jangka Waktu : 2 bulan
8. Biaya yang diperlukan :
a. Sumber dari sponsor : Rp. 8,000,000
b. Sumber dari anggota : Rp. 1,010,000
c. Jumlah : Rp. 1,810,000

Jakarta, 3 April 2023


Mengetahui,
Dosen Pendamping/Pengampu KPN Ketua Pelaksana,

(Syerli Haryati, S.S. M.Ikom) (Dwi Afriyanto)


614710489 / 0324097102 44319120057
Menyetujui,

Ketua Bidang Studi Public Relations

(Suryaning Hayati, SE, MM, M.Si)


NIP/NIDN

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii


DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
ASBTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 8


1.1 Analisis Situasi .................................................................................. 8
1.2 Permasalahan Mitra ........................................................................... 10
1.3 Tujuan Kegiatan ................................................................................ 11
1.4 Manfaat Kegiatan .............................................................................. 11
1.5 Potensi Keberlanjutan ........................................................................ 11

BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN ............................................... 13


2.1 Solusi Yang Ditawarkan .................................................................... 13
2.2 Target Lauran Yang Ingin Dicapai .................................................... 14

BAB III METODE PELAKSANAAN .......................................................... 15


3.1 Lokasi Kegiatan ................................................................................. 15
3.2 Khalayak Sasaran .............................................................................. 15
3.3 Metode Kegiatan................................................................................ 15
3.4 Mekanisme Evaluasi Kegiatan .......................................................... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 18


4.1 Hasil ................................................................................................... 18
4.2 Pembahasan ....................................................................................... 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 29

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 31

LAMPIRAN
• Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul (yang sudah ditandatangani)
menggunakan format DIKTI
• Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama dari Mitra bermaterai
Rp.10.000,-. Diatas Kop Surat Mitra dan cap basah Mitra
• Photo pelaksanaan kegiatan, bukan photo diri.
• Daftar Kehadiran (Absensi) Peserta Kegiatan

iv
ABSTRAK

Di Indonesia, sampah menjadi masalah yang serius. Bahkan di wilayah yang


seharusnya belum menjadi masalah pun telah menjadi masalah. Yang lebih serius lagi adalah
ketika sampah itu bercampur aduk tidak karuan. Ada sampah daun dan sayur, kertas, plastik,
seng, besi, aluminium, jarum suntik, obat-obatan, baterai dll. Satu dengan lain akan bereaksi
dan membentuk senyawa yang lebih berbahaya. Celakanya, senyawa-senyawa itu kemudian
ada yang terserap ke tanah, ada yang mengudara, ada yang mengalir, dan akhirnya masuk ke
dalam tanaman kita, kemudian ke hewan dan akhirnya ke manusia. Berdasarkan perkiraan,
volume sampah yang dihasilkan oleh manusia rata-rata sekitar 0,5 kg/perkapita/hari,
sehingga untuk kota besar seperti Jakarta yang memiliki penduduk sekitar 10 juta jiwa,
menghasilkan sampah sekitar 5000 ton/hari. Bila tidak cepat ditangani secara benar, maka
kota-kota besar tersebut akan tenggelam dalam timbunan sampah berbarengan dengan segala
dampak negatif yang ditimbulkannya seperti pencemaran lingkungan seperti air, udara,
tanah, dan menimbulkan sumber penyakit. Pada pengolahan sampah tidak ada teknologi
tanpa meninggalkan sisa.
Berdasarkan kondisi diatas, maka perlu adanya suatu upaya untuk menangulangi
dampak yang ditimbulkan akibat sampah yang bercampur. Pengelolaan sampah di Indonesia
dibagi menjadi dua, pertama yaitu pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga dan kedua yaitu pengelolaan sampah spesifik. Pengelolaan sampah
spesifik adalah tanggung jawab pemerintah, sedangkan pengelolaan sampah rumah tangga
dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas pengurangan sampah dan penanganan
sampah, pengurangan sampah yang meliputi pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang
sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Dalam hal ini, pemerintah pusat, pemerintah
daerah, pelaku usaha, dan masyarakat memiliki perannya masing-masing.

Kata Kunci: Sampah, Organik, an-organik, B3

v
KATA PENGANTAR

Dalam kesempatan ini, dengan sukacita kami ingin mempersembahkan laporan


kegiatan sosialisasi pemilahan sampah. Laporan ini bertujuan untuk menginformasikan
pembaca mengenai kegiatan yang telah dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam upaya
meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pemilahan sampah.
Sosialisasi pemilahan sampah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam upaya
mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan. Sampah yang tidak terkelola
dengan baik dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, kerugian ekonomi, dan ancaman
kesehatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memperkenalkan dan
mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pemilahan sampah sebagai langkah awal
dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Hasil dari kegiatan sosialisasi pemilahan sampah ini sangat memuaskan. Kami
berhasil meningkatkan tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah,
serta mengubah perilaku mereka dalam mengelola sampah sehari-hari. Masyarakat kini lebih
memahami manfaat pemilahan sampah dan melaksanakannya secara konsisten.
Kami berharap laporan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai
kegiatan sosialisasi pemilahan sampah yang telah dilakukan. Semoga laporan ini dapat
menjadi inspirasi bagi pihak-pihak terkait dalam melaksanakan kegiatan serupa di masa
depan.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam kegiatan sosialisasi ini, termasuk para relawan, mitra, dan masyarakat
yang telah mendukung dan berpartisipasi secara aktif. Mari kita bersama-sama mewujudkan
lingkungan yang lebih bersih dan lestari melalui pemilahan sampah.

Jakarta, 19 Juni 2023


Ketua Tim Pelaksana

Dwi Afryanto

vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 ANALISIS SITUASI


Menurut data dari Badan Pusat Statistik terkait Manajemen dan Pengelolaan
Sampah, 81% sampah di Indonesia masih berakhir dalam keadaan belum terpilah. Sebuah
penelitian dari Katadata Insight Center (KIC) juga menunjukan 50,8% rumah tangga belum
memilah sampah dengan 79% di antaranya menjadikan tidak ingin repot sebagai alasannya.
Mengambil TPST Bantar Gebang sebagai contoh, sampah yang masuk ke TPA khusus DKI
Jakarta tersebut mencapai 7000/ton setiap harinya. 60% komposisinya adalah sampah
mudah terurai atau lebih sering disebut sampah organik. Sisanya, adalah material sulit terurai
(anorganik) yang berupa plastik, kertas, botol kaca, logam, B3, dan residu. Sedangkan,
idealnya TPA hanya menampung 20% dari jumlah keseluruhan sampah yang masuk ke sana.
Sisanya, sangat mungkin di daur ulang untuk dijadikan bahan baku atau bahkan di upcycle
menjadi barang yang lebih berguna lagi. Jumlah tersebut hanya mungkin tercapai jika
sampah sudah terpilah dari sumbernya.
Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks yang dihadapi oleh negara-
negara berkembang maupun negara-negara maju di dunia, termasuk Indonesia.
Permasalahan sampah bukan lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan saja, akan
tetapi sudah menjadi masalah sosial yang berpotensi menimbulkan konflik (Damanhuri,
2010). Sistem pengolahan sampah di Indonesia umumnya masih terbilang tradisional ini
seringkali akhirnya berubah menjadi praktek pembuangan sampah secara sembarangan
tanpa mengikuti ketentuan teknis di lokasi yang sudah ditentukan. Pengelolaan sampah saat
ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua
fokus utama yakni pengurangan dan penanganan sampah. Pengurangan sampah seperti yang
di jelaskan di dalam UU maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai dari sumber
sampah sampai pada pengelolaan akhir. Pada dasarnya pengolahan sampah difokuskan pada
TPS (Tempat pengolahan sementara) dan TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) yang sudah
ditentukan oleh pemerintah setempat, hal ini sebenarnya belum terlalu efektif dalam hal
penanganan sampah.
Menurut Tobing (Bacrudin, 2016), pencemaran lingkungan yang semakin meningkat
disebabkan oleh berbagai hal, seperti bertambahnya populasi manusia yang mengakibatkan
meningkatnya jumlah sampah yang dibuang. Hal ini diperburuk dengan kurang memadainya
tempat dan lokasi pembuangan sampah, kurangnya kesadaran dan kemauan masyarakat
8
dalam mengelola dan membuang sampah, masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang
manfaat sampah, serta keengganan masyarakat memanfaatkan kembali sampah, karena
sampah dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan harus dibuang. Berbagai hal tersebut
menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan yang berdampak negatif bagi masyarakat.
Menurut Pratama (Pratama, 2015)menjelaskan bahwa selain aktivitas permukiman,
industri, rumah sakit, dan tempat makan, ternyata perilaku siswa sekolah dasar sampai
menengah ikut memberikan sumbangan sampah yang besar dan menurunkan kualitas
lingkungan, terutama pencemaran udara, tanah, dan pencemaran air. Masih banyak
ditemukan siswa yang membuang sampah bukan pada tempatnya, sehingga hampir di
sepanjang jalan atau pekarangan sekolah, bahkan di luar sekolah bertebaran sampah dalam
jumlah yang banyak serta jenis yang beragam.
Upaya minimalisasi volume sampah perlu dilakukan dengan melibatkan peran aktif
siswa di lingkungan sekolah. Pendidikan wawasan lingkungan yang berkelanjutan terhadap
siswa dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat (Musfirah, 2017). Saat ini masalah
sampah menjadi salah satu masalah yang penting untuk dilakukan penanggulangan dengan
cara pengelolaan yang baik. Apabila pengelolaan sampah tidak baik akan timbul berbagai
macam penyakit.
Pemilahan sampah ini dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat dengan
inisiatif sendiri, maupun melalui program pemilahan sampah di hulu yang dilakukan oleh
pemerintah atau instansi terkait. Seperti halnya yang telah terjadi di beberapa sekolah di
Jakarta yang memiliki program pengelolaan sampah dengan melibatkan siswa untuk
melakukan pemilahan sampah di sekolah. Program ini diharapkan dapat membantu
mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh sekolah dan meningkatkan kesadaran
siswa tentang pentingnya pemilahan sampah. Akan tetapi, masih banyak dijumpai siswa
sekolah yang belum melakukan pemilahan sampah tersebut dengan benar. hal ini bisa dilihat
dari kebiasaan siswa dalam membuang sampah di area sekolah. banyak siswa yang masih
membuang sampah sembarangan tanpa memperhatikan jenis sampahnya, sehingga sampah
yang seharusnya bisa didaur ulang atau diolah kembali menjadi tercamput dan sulit untuk
dipisahkan.
Di Australia, misalnya, sistem pengelolaan sampah juga menerapkan model
pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik. Setiap rumah tangga memiliki tiga
keranjang sampah untuk tiga jenis sampah yang berbeda. Satu untuk sampah kering (an-
organik), satu untuk bekas makanan, dan satu lagi untuk sisa-sisa tanaman/rumput. Ketiga
jenis sampah itu akan diangkut oleh tiga truk berbeda yang memiliki jadwal berbeda pula.
9
Setiap truk hanya akan mengambil jenis sampah yang menjadi tugasnya. Sehingga
pemilahan sampah tidak berhenti pada level rumah tangga saja, tapi terus berlanjut pada
rantai berikutnya, bahkan sampai pada TPA.
Sampah-sampah yang telah dipilah inilah yang kemudian dapat didaur ulang menjadi
barang-barang yang berguna. Jika pada setiap tempat aktivitas melakukan pemilahan, maka
pengangkutan sampah menjadi lebih teratur. Dinas kebersihan tinggal mengangkutnya setiap
hari dan tidak lagi kesulitan untuk memilahnya. Pemerintah Daerah bekerjasama dengan
swasta dapat memproses sampah-sampah tersebut menjadi barang yang berguna. Dengan
cara ini, maka volume sampah yang sampai ke TPA dapat dikurangi sebanyak mungkin

1.2 PERMASALAHAN MITRA


SDN 09 Kb. Baru yang beralamat di Jl. Asem Baris II, Kebon Baru, Kec. Tebet, Kota
Jakarta Selatan Prov. D.K.I. Jakarta Merupakan salah satu sekolah dasar yang ada di Jakarta.
Berikut profil singkat SDN 09 Kb.Baru;

• Guru : 34 Siswa Laki-laki • Sumber Listrik : PLN


: 376
• Siswa Perempuan : 373 • Daya Listrik : 24,200
• Rombongan Belajar : 26 • Luas Tanah : 2,041 M²
• Kurikulum : SD 2013 • Ruang Kelas : 29 *
• Penyelenggaraan : Sehari • Laboratorium : 1 *
Penuh/5 hari
• Manajemen Berbasis Sekolah : • Perpustakaan : 2 *
• Semester Data : 2022/2023-2 • Sanitasi Siswa : 2 *
• Akses Internet : Telkom Astinet

Kami telah mewawancarai Ibu Nur Inayah, selaku wali kelas 3 SDN 09 Kb.Baru
Tebet. Berdasarkan hasil wawancara dengan beliau, SDN 09 Kb.Baru itu sendiri telah
menerapkan pemilahan sampah dengan menyediakan 3 (tiga) jenis tong sampah di
lingkungan SDN 09 Kb.Baru. Kurangnya edukasi mengenai jenis-jenis sampah dan untuk
apa dipilah inilah yang menurut bu Nur masih kurang dipahami oleh murid SDN 09 Kb.Baru.
Kurangnya pemahaman tentang daur ulang Siswa dan staf sekolah mungkin tidak
memiliki pemahaman yang memadai tentang pentingnya daur ulang sampah. Akibatnya,
10
mereka mungkin membuang sampah secara sembarangan tanpa memikirkan dampaknya.
SDN 09 Kb.Baru Tebet kurang memiliki fasilitas yang memadai untuk pengelolaan sampah,
seperti tempat sampah terpisah untuk kategori sampah organik dan non-organik, atau
fasilitas daur ulang seperti tempat pengumpulan kertas atau plastik.
Kurangnya kebiasaan yang terbentuk, Jika sekolah tidak memiliki program yang
konsisten untuk mengajarkan siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah dan mendorong
kebiasaan yang baik, maka sulit bagi siswa untuk membentuk kebiasaan yang benar dalam
mengelola sampah. Kurangnya partisipasi aktif dari siswa dan staf, Jika siswa dan staf
sekolah tidak dilibatkan secara aktif dalam upaya pengelolaan sampah, maka mereka
mungkin tidak merasa bertanggung jawab atau peduli terhadap permasalahan sampah di
sekolah.
Selama ini SDN 09 Kb.Baru masih menerapkan sistem pembuangan sampah ke TPA
yang bercampur tampa memilahnya terlebih dahulu atau dikelola terlebih dahulu. Menurut
pengamatannya juga, anak-anak SDN 09 Kb.Baru belum terlalu memahami apa itu sampah
organik, anorganik dan sampah B3. Sehingga ketika anak-anak jajan, sampahnya akan
dibuang ke tong sampah, namun tidak memperhatikan jenis sampahnya. Ada juga yang
bahkan membuang sampah sembarangan.
Hal ini tentunya menjadi permasalahan di SDN 09 Kb.Baru, dimana sampah belum
terpilah dengan baik. Tentunya edukasi mengenai sampah harus ditanamkan sedini mungkin
kepada anak-anak, supaya kelak mereka memahami dan mengerti mengapa kita harus
memilah sampah dan apa manfaat dari memilah sampah.

1.3 TUJUAN KEGIATAN


Tujuan dari penelitian yang berjudul Sosialisasi Memilah dan Mengolah Sampah
(Organi, Anorganik, dan B3) di SDN 09 Kb. Baru sebagai Upaya mengurangi jumlah
sampah di TPA adalah:
1. Meningkatkan kesadaran sisawa kelas 3 SDN 09 Kb.Baru mengenai manfaat
memilah sampah;
2. Memberikan pengerian mengenai sampah organi, anorganik, dan B3; dan
3. Memberdayakan tempat sampah yang terpisah untuk mengurang volume sampah di
TPA dan memanfaatkan sampah yang masih dapat digunakan.

11
1.4 MANFAAT KEGIATAN
Melalui kegiatan sosialisasi ini manfaat yang diharapkan untuk murid kelas 3 SDN
09 Kb.Baru antara lain:
1. Dapat mengimplementasikan pemilahan sampah organik, anorganik, dan B3 dengan
benar;
2. Mengurangi volume sampah yang dihasilkan oleh SDN 09 Kb. Baru; dan
3. Meningkatkan kesadaran SDN 09 Kb.Baru terkhusus murid kelas 3, untuk
membuang peduli terhadap lingkungan.

1.5 POTENSI KEBERLANJUTAN


Keberlanjutan kegiatan sosialisasi pemilahan sampah (organik, anorganik, dan B3)
ini mampu mendukung beberapa aspek kehidupan, seperti:
1. Aspek Lingkungan
Mewujudkan kesadaran peduli lingkungan khususnya dalam memilah sampah
organic, anorganik dan B3 demi menciptakan lingkungan yang berkualitas, bersih,
dan terhindar dari pencemaran lingkungan sehingga bermanfaat bagi SDN 09 Kb.
Baru.
2. Aspek Kesehatan
Memilah sampah dengan benar dapat mengurangi sarang bakteri dan kuman
sehingga sumber penyakit dapat diminimalisir.

12
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 SOLUSI
Dari permasalahan mitra yang telah dijelaskan sebelumnya, kegiatan Kuliah Peduli
Negeri ini berupaya menawarkan solusi sebagai berikut:
1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kesadaran masyarakat akan
pentingnya membangun Kepedulian pada Lingkungan Hidup.
2. Mengajak murid kelas 3 SDN 09 Kb. Baru untuk berperan aktif dalam menjaga
lingkungan sekolahnya dengan memilah sampah dengan baik dan benar.
3. Menciptakan sinergi yang baik antara murid, guru dan seluruh staff SDN 09 Kb.Baru
dalam melakukan pemilahan sampah di sekolah.

2.2 TARGET
Pelaksanaan kegiatan Kuliah Peduli Negeri ini berupaya menghasilkan luaran yang
ingin dicapai sebagai berikut:
1. SDN 09 Kb. Baru
• Murid kelas 3 SDN 09 Kb. Baru dapat membedakan jenis sampah anata lain;
organik, anorganik dan B3.
• Murid Kelas 3 SDN 09 Kb. Baru dapat mengaplikasikan kegiatan pemilahan
sampah pada kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, dan lingkungan
umum lainnnya.
2. Pihak Universitas
• Bagi Dosen, merupakan upaya memberikan pemahaman, pengetahuan, dan
sosialisasi dalam upaya meningkatkan kesadaran mitra mengenai Sosialisasi
Memilah Sampah (Organik, Anorganik, dan B3) di SDN 09 Kb. Baru.
• Bagi Mahasiswa, merupakan ajang pembelajaran untuk berkontribusi nyata
atas pemahaman ilmu dan pengetahuan public relations yang berupaya
berbagi pengetahuan kepada murid kelas 3 SDN 09 Kb. Baru terhadap
kegiatan peduli lingkungan hidup.

13
Tabel 1. Rencana Target Capaian Luaran
Indikator
No. Jenis Luaran
Capaian
1. Publikasi ilmiah pada jurnal ber ISSN/prosiding Ya/Tidak
2. Publikasi pada media massa Ya/Tidak
cetak/online/repocitory PT
3. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, Ya/Tidak
kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa,
diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya)
4. Peningkatan penerapan IPTEK di ,masyarakat Ya/Tidak
(mekanisasi, IT, dan manajemen)
5. Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, Ya/Tidak
sosial, politik, keamanan, ketentraman,
pendidikan, kesehatan)
6 Publikasi di jurnal internasional Ya/Tidak
7. Jasa,rekayasa sosial, metode atau sistem, Ya/Tidak
produk/barang
8. Inovasi baru TTG Ya/Tidak
9. Hak kekayaan intelektual (Paten, Paten Ya/Tidak
Sederhana, Hak Cipta, Rahasia Dagang, Desain
Produk Industri, Perlindungan Varietas
Tanaman, Perlindungan Desain Topografi
Sirkuit Terpadu)
10. ISBN Ya/Tidak

14
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. LOKASI KEGIATAN


Kegiatan Sosialisasi Memilah dan Mengolah Sampah dilakukan di Jl. Asem Baris II,
Kebon Baru, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan Prov. D.K.I. Jakarta.

3.2. KHALAYAK SASARAN


Khalayak sasaran untuk kegiatan Sosialisasi Memilah dan Mengolah Sampah ini
berjumlah 35 partisipan yang Murid kelas 3 di SDN 09 Kb. Baru.

3.3. METODE KEGIATAN


Kegiatan Sosialisasi ini dilakukan melalui 3 metode, yaitu:
a) Sosialisasi penyampaian materi terkait dengan topik kegiatan.
b) Kegiatan tanya jawab sebagai bentuk pemahaman dua arah terhadap materi
yang disampaikan.
c) Praktik untuk mengaplikasikan langsung materi yang disampaikan.

3.4. TAHAPAN KEGIATAN


Kegiatan Peduli Negeri yang dilakukan terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu persiapan,
pelaksanaan dan monitoring. Berikut adalah rincian tahapan yang dilaksanakan:
a) Tahap Persiapan
• Penyusunan program kerja kegiatan pelatihan.
Penyusunan program kerja dilakukan agar kegiatan yang akan
dilaksanakan menjadi lebih teratur dan terarah. Program ini meliputi
semua hal-hal yang bersifat teknis seperti survei lokasi mitra, melakukan
wawancara dengan mitra, hal-hal manajerial dan penjadwalan tanggal
kegiatan (time schedule).
• Penyusunan materi pelatihan
Materi pelatihan meliputi materi yang akan disampaikan pada saat
kegiatan berlangsung.
• Persiapan sarana dan prasarana pelatihan.

15
Pesiapan ini meliputi penyediaan semua sarana dan prasarana yang sesuai
dengan kebutuhan pada kegiatan pelatihan, meliputi ruangan
menggunakan indoor atau outdoor, alat dan bahan untuk kegiatan
pelatihan, pemsanan cendramata untuk mitra, logistik, transportasi dsb.
• Koordinasi Lapangan
Koordinasi lapangan dilakukan oleh tim dimana pada tahapan ini tim
melakukan peninjauan langsung ke lokasi kegiatan yang dilakukan
sebanyak satu kali. Selain survei lokasi, juga dilakukan wawancara
dengan perwakilan mitra yaitu wali kelas dua SDN 09 Kb.Baru bu Linda,
untuk mensosialisasikan tujuan kegiatan sosialisasi agar selaras dengan
yang menjadi kebutuhan dari mitra.

b) Tahap Pelaksanaan
• Absensi
Sebelum acara dilakukan, para siswa kegiatan akan dipersilahkan terlebih
dahulu untuk melakukan absensi sebagai data kehadiran kegiatan.
• Pembukaan acara kegiatan
Acara dibuka dengan memperkenalkan para anggota tim, pemateri dan
pemberi Kata Sambutan Bu Linda, Wali Kelas 2 SDN 09 Kb Baru, Ketua
Kelompok dua Dwi Afriyanto.
• Pemaparan materi
Pemaparan materi bertujuan untuk menjelaskan materi Sosialisasi
Memilah dan Mengolah Sampah yang dilakukan oleh para anggota tim
pelaksana kegiatan. Hal ini dilakukan agar mempermudah pada saat
melakukan praktik langsung Sosialisasi Memilah dan Mengolah Sampah.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wali Kelas 3 SDN 09 Kb Baru, Wakil Kepa
Sekolah dan Tim Pelaksana KPN Universitas Mercu Buana,
• Praktik Memilah Sampah
Praktik ini adalah tindak lanjut dari sosialisasi pemaparan materi yang
sudah dijelaskan. Praktik ini melalui metode praktik langsung di
lapangan. Mitra yang telah diberikan materi kemudian langsung
melakukan praktik memilah sampah yang juga dibimbing oleh Tim
Mahasiswa Pelaksana KPN. Siswa/I ini akan dibimbing untuk mempu

16
mempraktikan secara mandiri bagaimana cara memilah sampah Organik,
Anorganik dan B3.

c) Tahap Evaluasi
Tahap monitoring dan evaluasi dilakukan pada saat kegiatan berlangsung.
Monitoring secara spesifik dilakukan secara intensif oleh tim pelaksana dimana
selama kegiatan berlangsung, para tim melakukan pendampingan kepada para
peserta untuk memastikan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan
lancar dan sesuai rencana. Evaluasi dilakukan juga sejalan dengan monitoring,
sehingga jika ada kendala terkait teknis akan segera diselesaikan. Selain itu, tim
juga memberikan kuesioner kepada peserta setelah kegiatan pelatihan selesai
dilakukan. Kuesioner diberikan sebagai bentuk evaluasi bagi tim juga dalam
mengukur indikator pencapaian tujuan untuk mengetahui persentase
keberhasilan dari kegiatan yang dilakukan.

17
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL KEGIATAN

Kegiatan Kuliah Peduli Negeri (KPN) dengan tema “Sosialisasi memilah dan
mengolah sampah (Organik, nonorganik dan sampah B3) di SDN 09 Kb. Baru Jl. Asem Baris
II, Kebon Baru, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan Prov. D.K.I. Jakarta, diiselenggarakan pada
tanggal 15 Mei 2023. Kegiatan dimulai pukul 08.00 s.d. 12.00 WIB. Peserta terdiri dari 27
siswa dan siswi kelas 2 dan satu orang wali kelas 2 yaitu bu Linda. Pelaksanaan kegiatan
dimulai dengan absensi di dalam kelas, sebagai data kehadiran peserta yang mana hal ini
nantinya dibutuhkan juga dalam pengisian kuesioner evaluasi pencapain hasil kegiatan.
Setelah mengisi daftar hadir, kegiatan dimulai dengan pemberian kata sambutan oleh ketua
pelaksana KPN Kelompok 2 yaitu Dwi Afriyanto. Setelah pembarian kata sambutan, siswa/i
diarahkan untuk baris-berbaris di luar kelas, kemudian diberikan pengarahan untuk
mengambilsampah yang ada di sekitar mereka, sebanyak-banyaknya selama 5 menit.
Kemudian setelah anak-anak berpencar untuk mengumpulkan sampah, anak-anak diajari lagi
untuk baris-berbaris dan mengumpulkan sampah tersebut. Siswa/i yang sudah
mengumpulkan sampah, kemudian diberikan minuman susu milku.
Sebagai tim pelaksana, setiap anggota memiliki peran masing-masing dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelatihan. Rina Tumiar, bertanggung jawab dalam sosialisasi
pemaparan materi. Dwi Afriyanto, bertanggung jawab sebagai MC yang memimpin acara
pelatihan dari awal hingga akhir dan Daffa Nicholas, bertanggung jawab dalam dokumentasi
keseluruhan kegiatan, Nabila Putri Astri dan Medio Rahmana Putra yang bertugas dalam
mengkoordinasikan logistik selama kegiatan sosialisasi. Walaupun sudah terbagi-bagi ke
dalam beberapa tugas, namun masing-masing anggota kelompok juga turut menyesuaikan
diri dengan situasi dan kondisi di lapangan sehingga semuanya mampu saling membantu
untuk menyelesaikan setiap kendala yang terjadi selama kegiatan berlangsung.
Kegiatan sosialisasi memilah sampah ini terbagi menjadi empat bagian kegiatan
yaitu pertama penyampaian materi terkait jenis sampah, memilah sampah dan mengolah
sampah, kedua diskusi tanya jawab terkait topik kegiatan, ketiga praktek memilah sampah
secara langsung, dan keempat kuis berhadiah untuk peserta. Pada program kegiatan pertama,
pemateri menjelaskan hal-hal terkait jenis sampah. Adapun beberapa hal yang disampaikan
pemateri terkait jenis sampah adalah pemahaman tentang jenis sampah yang terbagi menjadi
18
sampah organik, nonorganic, dan sampah B3, kemudian materi terkait cara memilah dan
mengolah sampah.

Gambar 4.1 Kata Sambutan Oleh Dwi Afriyanto

Dalam Undang-undang No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan


bahwa sampah adalah sisa kegiatan sehari hari manusia atau proses alam yang berbentuk
padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat terurai atau tidak
dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan dibuang ke lingkungan.
Ditinjau dari sumbernya, sampah berasal dari beberapa tempat, yakni :
1. Sampah dari pemukiman penduduk pada suatu pemukiman biasanya sampah
dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di suatu bangunan atau asrama. Jenis
sampah yang dihasilkan biasanya organik, seperti sisa makanan atau sampah yang
bersifat basah, kering, abu plastik dan lainnya.
2. Sampah dari tempat-tempat umum dan perdagangan tempat tempat umum adalah
tempat yang dimungkinkan banyaknya orang berkumpul dan melakukan kegiatan.
Tempat-tempat tersebut mempunyai potensi yang cukup besar dalam memproduksi
sampah termasuk tempat perdagangan seperti pertokoan dan pasar. Jenis sampah
yang dihasilkan umumnya berupa sisa-sisa makanan, sayuran dan buah busuk,
sampah kering, abu, plastik, kertas, dan kaleng-kaleng serta sampah lainnya.
Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat
teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah
19
disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi (refuse) karena telah diambil bagian-bagian
utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak
ada harganya.

Gambar 4.2 Siswa/I Berbaris untuk mengumpulkan sampah

Setelah Siswa/I mengumpulkan sampah-sampah yang berada di sekitar mereka,


kegiatan selanjutnya adalah pemaparan materi oleh Rina Tumiar. Sampah bisa berasal dari
mana saja selama terdapat aktivitas kehidupan di daerah tersebut. Sampah bisa berasal dari
rumah tangga, pasar, jalanan, fasilitas umum (terminal, stasiun, bandara), dan lain
sebagainya.
• Sampah organik
Sampah organik berasal dari bahan-bahan sisa makhluk hidup seperti tumbuhan dan hewan
yang dapat terurai secara alami oleh bakteri tanpa perlu tambahan bahan kimia apapun.
Sampah organik pada umumnya berupa bangkai hewan, kotoran hewan, dan sisa tanaman
yang pada umumnya dapat diurai secara cepat dan tanpa merusak lingkungan di
sekitarnya. Sampah rumah tangga sebagian besar juga merupakan bahan organik. Sampah

20
rumah tangga yang termasuk sampah organik, misalnya sampah dari dapur, sisa tepung,
sayuran, kulit buah, dan daun.

• Sampah anorganik
Sampah anorganik merupakan sampah yang tidak dapat diurai oleh bakteri atau hewan mikro
organisme (non degradable). Sampah anorganik dapat berupa plastik, kaca, logam, dan
kaleng Sebagian zat anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya
dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama.

• Sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun)


Sampah bahan berbahaya beracun (B3) terdiri dari zat kimia organik dan anorganik serta
logam logam berat. Pengelolaan sampah B3 tidak dapat dicampurkan dengan sampah
lainnya. Biasanya ada badan khusus yang dibentuk untuk mengelola sampah B3 sesuai
peraturan berlaku. Contoh sampah B3 adalah sampah yang berasal dari limbah rumah sakit,
dan limbah pabrik.

Gambar 4.3 Pemaparan Materi oleh Rina Tumiar

Dalam pemaparan materi ini, Rina Juga menjelskan terkait cara pengelolaan sampah.
Pengelolaan Sampah dengan Konsep 3R Pengelolaan sampah 3R secara umum adalah upaya
pengurangan pembuangan sampah, melalui program menggunakan kembali (Reuse),
mengurangi (Reduce), dan mendaur ulang (Recycle).

21
1. Reuse (menggunakan kembali) yaitu penggunaan kembali sampah secara
langsung,baik untuk fungsi yang sama maupun fungsi lain.
2. Reduce (mengurangi) yaitu mengurangi segala sesuatu yang menyebabkan
timbulnya sampah.
3. Recycle (mendaur ulang) yaitu memanfaatkan kembali sampah setelah mengalami
proses pengolahan.
Selama pemaparan materi ini, tidak lupa juga Rina selalu mengajak anak-anak untuk
berinteraksi, dengan mengajak siswa/I untuk menjawab pertanyaan. Siapapun yang bisa
menjawab akan diberikan reward berupa tumbrl.

DAFTAR PUSTAKA

Gambar 4.4 Pemberian Hadiah Tumbrl

Dari hasil studi, umumnya angka timbulan sampah kota di Indonesia berkisar antara
2-3 liter/orang/hari dengan densitas 200-300 kg/m3 dan komposisi sampah organik 70-80%.
Menurut SNI 19 -3964 -1994, bila pengamatan lapangan belum tersedia, maka untuk
menghitung besaran sistem, dapat digunakan angka timbulan sampah sebagai berikut:

• Satuan timbulan sampah kota besar = 2 – 2,5 L/orang/hari, atau = 0,4 – 0,5
kg/orang/hari
22
• Satuan timbulan sampah kota sedang/kecil = 1,5 – 2 L/orang/hari, atau = 0,3 – 0,4
kg/orang/hari
Karena timbulan sampah dari sebuah kota sebagian besar berasal dari rumah tangga, maka
untuk perhitungan secara cepat satuan timbulan sampah tersebut dapat dianggap sudah
meliputi sampah yang ditimbulkan oleh setiap orang dalam berbagai kegiatan dan berbagai
lokasi, baik saat di rumah, jalan, pasar, hotel, taman, kantor dsb.
Dampak negatif sampah-sampah padat yang bertumpuk banyak tidak dapat
teruraikan dalam waktu yang lama akan mencemarkan tanah. Yang dikategorikan sampah
disini adalah bahan yang tidak dipakai lagi (refuse) karena telah diambil bagian-bagian
utamanya dengan pengolahan menjadi bagian yang tidak disukai dan secara ekonomi tidak
ada harganya. Dampak sampah terhadap manusia dan lingkungan antara lain:
Penurunan Kualitas Kesehatan
Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang
tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi
berbagai binatang seperti, lalat dan anjing yang dapat menjangkitkan penyakit. Potensi
penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain adalah sebagai berikut :
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit
demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah
yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salahsatu contohnya adalah
suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita(taenia). Cacing ini sebelumnya
masuk kedalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa
makanan/sampah.
Penurunan Kualitas Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam saluran drainase, saluran irigasi atau
sungai akan mencemari air yang ada. Berbagai organisme termasuk ikan menjadi terancam
keberadaannya dan bahkan bisa lenyap sehingga ekosistem perairan biologis pun bisa
berubah. Penguraian sampah yang di buang ke dalam air akan menghasilkan asam organik
dan gas cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini pada konsentrasi
tinggi dapat meledak.

23
Sebagai acara penutup dari kegiatan Sosialisasi Memilah dan Mengolah Sampah ini,
maka dilakukan interaktif dengan siswa/I dengan melakukan kegiatan pemilahan sampah
secara langsung oleh siswa/I. Mereka yang berani maju ke depan untuk memilah sampah
secara langsung dan mandiri, siapa yang benar dalam memilah sampah, akan mendapatkan
hadiah Tumblr.

Gambar 4.5 Pemberian Hadiah bagi Peserta yang berhasil memilah sampah

Akhir acara, mahasiswa kelompok 2 KPN, memberikan kenang-kenangan berupa


tong sampah organik, anorganik dan sampah B3.

Gambar 4.6 Pemberian kenang-kenangan tong sampah

24
4.2 PEMBAHASAN

Dari hasil pengumpulan data dengan kuesioner yang disebarkan kepada peserta
didapatkan responden sebanyak 30 orang dimana data ini sesuai dengan target yang ingin
dicapai dan data sudah diverifikasi menyesuaikan data responden dengan data absensi. Dari
hasil kuesioner yang sudah dikelola didapati hasil target capaian keberhasilan dari kelompok
2 adalah 94.46% dimana untuk acara keseluruhan dari persiapan sudah matang, hingga
pelaksanaan juga berjalan dengan baik dilihat dari jumlah peserta yang hadir sesuai target,
antusiasme para peserta sangat baik, perlengkapan alat untuk sosialisasi pemilahan dan
pengolahan sampah sesuai dengan jumlah kebutuhan dan juga mencukupi. Namun yang
menjadi sedikit kendala adalah Siswa/I yang kurang memahami maksud dari kuisioner yang
diberikan, sehingga mahasiswa harus mendiktekannya dan beberapa siswa masih kurang
memahami.

HASIL KUISIONER KPN


100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6

Grafik 1.1 Hasil Kuisioner KPN

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik juga perlu
ditingkatkan. Banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya memilah sampah,
menggunakan kantong belanja reusable, atau mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.
Pendidikan dan kampanye yang lebih luas tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan
dapat membantu meningkatkan kesadaran ini.

25
Pemerintah Indonesia telah melakukan beberapa upaya untuk mengatasi masalah
sampah ini. Beberapa langkah yang diambil antara lain pembentukan peraturan tentang
pengelolaan sampah, pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah, dan kampanye
kesadaran masyarakat. Namun, masih diperlukan upaya yang lebih besar dan kolaborasi
antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasi masalah sampah ini
dengan lebih efektif.
Penting untuk mencari solusi yang berkelanjutan dalam mengelola sampah di
Indonesia. Beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain adalah pengembangan sistem
daur ulang yang lebih efisien, pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, peningkatan
infrastruktur pengelolaan sampah, pendidikan yang lebih luas tentang pengelolaan sampah,
dan kampanye kesadaran lingkungan yang lebih intensif.
Dengan upaya bersama dan komitmen dari berbagai pihak, diharapkan masalah
sampah di Indonesia dapat diatasi dan negara ini dapat menuju pengelolaan sampah yang
lebih berkelanjutan.

4.2.1 Potensi Keberlanjutan


Sosialisasi pemilahan dan pengolahan sampah memiliki potensi yang besar dalam
menciptakan keberlanjutan dalam pengelolaan sampah. Berikut adalah beberapa potensi
keberlanjutan yang dapat dicapai melalui sosialisasi ini:
Kesadaran dan partisipasi masyarakat: Sosialisasi yang efektif dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah. Ketika
masyarakat memahami dampak negatif dari penumpukan sampah dan pentingnya tindakan
individu, mereka cenderung lebih berpartisipasi dalam kegiatan pemilahan sampah. Dengan
demikian, masyarakat dapat menjadi mitra penting dalam menciptakan keberlanjutan dalam
pengelolaan sampah.
Perubahan perilaku: Sosialisasi yang terfokus dapat membantu mengubah perilaku
konsumsi dan pembuangan sampah masyarakat. Melalui pendekatan edukatif yang tepat,
masyarakat dapat mempelajari cara mengurangi sampah yang dihasilkan, menggunakan
kantong belanja reusable, memilah sampah secara benar, dan mendukung praktik daur ulang.
Perubahan perilaku ini berkontribusi pada pengurangan volume sampah yang dihasilkan,
mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Peningkatan pemilahan dan daur ulang: Sosialisasi dapat membantu meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang pemilahan dan daur ulang sampah. Dengan pemahaman
yang lebih baik, masyarakat akan lebih cenderung memilah sampah dengan benar dan
26
mendukung praktik daur ulang. Ini berdampak pada peningkatan persentase sampah yang
didaur ulang, mengurangi jumlah sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan
akhir.
Pengembangan ekonomi berkelanjutan: Sosialisasi yang baik juga dapat mendorong
pengembangan ekonomi berkelanjutan melalui pengolahan sampah. Dengan mengedukasi
masyarakat tentang nilai sampah dan peluang bisnis yang terkait, sosialisasi dapat
mendorong masyarakat untuk melihat sampah sebagai sumber potensial penghasilan.
Misalnya, melalui keterlibatan dalam industri daur ulang atau pengolahan sampah organik
menjadi pupuk kompos, masyarakat dapat menciptakan peluang ekonomi baru yang
berkelanjutan.
Pengurangan pencemaran lingkungan: Dengan menggalakkan sosialisasi yang
efektif, dapat diharapkan penurunan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
penumpukan sampah. Dengan pemilahan yang baik dan pengolahan yang tepat, sampah
dapat dikelola dengan cara yang lebih ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif pada
tanah, air, dan udara.
Melalui sosialisasi yang tepat, pemilahan dan pengolahan sampah dapat menjadi praktik
yang berkelanjutan dan terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari. Ini akan membawa
manfaat jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi Indonesia.

27
BAB V

KESIMPULAN

Sosialisasi mengenai pemilahan dan pengolahan sampah memiliki beberapa


kesimpulan penting. Berikut ini adalah beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari
sosialisasi tersebut:
Pentingnya pemilahan sampah: Sosialisasi ini menekankan pentingnya pemilahan
sampah sebagai langkah awal dalam pengelolaan sampah yang efektif. Dengan memilah
sampah menjadi kategori yang berbeda, seperti organik, plastik, kertas, dan logam, dapat
mempermudah proses pengolahan selanjutnya dan meningkatkan kemungkinan daur ulang.
Manfaat daur ulang: Sosialisasi ini menjelaskan manfaat daur ulang sebagai solusi
untuk mengurangi penggunaan sumber daya alam dan mengurangi limbah yang dibuang ke
lingkungan. Daur ulang dapat mengubah sampah menjadi bahan baku yang dapat digunakan
kembali dalam produksi, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan
meminimalkan penggunaan sumber daya baru.
Pengolahan yang tepat untuk setiap jenis sampah: Sosialisasi ini menyoroti
pentingnya pengolahan yang sesuai untuk setiap jenis sampah. Misalnya, sampah organik
dapat diolah menjadi kompos, sedangkan sampah plastik dapat diolah menjadi bahan baku
untuk produk baru. Melalui pemilihan metode pengolahan yang tepat, dapat dihindari
penumpukan sampah yang tidak terurai di tempat pembuangan akhir.
Peran masyarakat dalam pengelolaan sampah: Sosialisasi ini mengajak masyarakat
untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Dengan memilah dan mengolah sampah
dengan benar, masyarakat dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan
menjaga keseimbangan ekosistem. Sosialisasi ini juga menekankan pentingnya mengubah
perilaku konsumsi agar lebih ramah lingkungan, seperti mengurangi penggunaan kantong
plastik sekali pakai dan mengutamakan produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta: Sosialisasi ini
menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam
pengelolaan sampah. Pemerintah dapat memberikan kebijakan dan regulasi yang
mendukung pengelolaan sampah yang berkelanjutan, masyarakat dapat aktif dalam
pemilahan dan pengolahan sampah di tingkat rumah tangga, dan sektor swasta dapat terlibat
dalam inovasi dan investasi dalam infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik.
Kesimpulan tersebut menggarisbawahi pentingnya pemilahan dan pengolahan
sampah sebagai bagian dari upaya menjaga lingkungan yang bersih dan berkelanjutan.
28
Dengan adanya sosialisasi yang efektif dan partisipasi aktif dari semua pihak terkait,
diharapkan pengelolaan sampah dapat menjadi lebih baik dan berdampak positif terhadap
keberlanjutan lingkungan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Bacrudin, A. H. (2016). Analisis Data Untuk Penelitian Survei. Bogor: In Media Bogor.
Damanhuri, E. d. (2010). Pengelolaan Sampah Edisi Semester I 2010/2011. Bandung:
Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut
Teknologi Bandung.
Musfirah, S. (2017). ji Anti Hiperlipidemia dan Anti Aterosklerosis Kombinasi Fraksi Etil
Asetat Buah Pare (Momordica charantia L.) dan Fraksi Etil Asetat Rimpang Kunyit
(Curcuma domestica Val.) pada Tikus Resisten Insulin. Tesis. Surakarta: Universitas
Setia Budi.
Pratama, I. P. (2015). E-Commerce, E-Business, dan Mobile Commerce Berbasiskan Open
ource. Informatika: Bandung.

30
LAMPIRAN

DAFTAR HADIR SISWA/I

31
PEMBERITAAN MEDIA

Link Youtube
https://youtu.be/RmdSEG5CSqc

32
FLOWCHART KEGIATAN

33
RENCANA ANGGARAN BIAYA KULIAH PEDULI NEGERI KELOMPOK 2
SOSIALISASI MEMILAH DAN MENGOLAH SAMPAH DI SDN 09 KB.BARU

No. Kegiatan Satuan Harga Jumlah


A. PERSIAPAN
1. Starter Kit 30 Rp. 10.000 Rp 300.000
2. Transportasi Rp 100.000
3. Tong Sampah 3 Rp. 100.000 Rp 300.000
4. Pembuatan banners 1 Rp. 100.000 Rp 100.000
5.
6. Snek 30 Rp. 30.000 Rp 600.000
7. Publikasi 2 Rp. 100.000 Rp 200.000
8. Ongkos Kirim Snack Rp. 60.000 Rp. 60.000
TOTAL Rp. 1.660.000
B. PELAKSANAAN
1. Biaya Kebersihan Rp. 150.000
TOTAL Rp. 150.000
GRAND TOTAL Rp. 1.810.000

34
RUNDOWN KEGIATAN KULIAH PEDULI NEGERI KELOMPOK 2
SOSIALISASI MEMILAH DAN MENGOLAH SAMPAH DI SDN 09 KB.BARU

35
PEMBAGIAN TUGAS KELOMPOK 2
SOSIALISASI MEMILAH DAN MENGOLAH SAMPAH DI SDN 09 KB.BARU

No. Nama Jobdesc


1. Dwi Afryanto - Ketua Pelaksana kegiatan KPN
- Master Of Ceremony (MC) kegiatan
Sosialisasi Pemilahan Sampah di SDN
09 kb Baru.
- Membantu peserta dalam kegiatan
pelatihan memilah sampah
2. Rina Tumiar - Pemateri kegiatan Sosialisasi
Pemilahan Sampah di SDN 09 kb Baru.
- Menyiapkan logistic kegiatan
- Mencari Sponsorship
- Mencari media untuk publikasi press
release
3. Daffa Nicholas - Desain Backdrop
- Tim dokumentasi kegiatan
4. Nabila Putri Astri - Mencari narasumber untuk membantu
dalam proses Sosialisasi Memilah dan
Mengolah Sampah
- Mencari mitra dan mempersiapkan
semua administrasi antara kelompok
dengan mitra
- Membuat press release
- Menyiapkan logistic kegiatan
5. Medio Rahmaana - Tim dokumentasi
- Menyiapkan logistic kegiatan
- Bendahara Kegiatan

36
LAMPIRAN
BIODATA ANGGOTA

Ketua Pelaksana KPN (Mahasiswa


Nama : Dwi Afryanto
NIM : 44319120057
Tempat/Tanggal Lahir: Tanjungpinang, 29 april 1994
Umur : 28 th
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : jl paseban raya 59 Salemba

Nama : Daffa Nicholas Yudha Pratama


NIM : 44219310019
Tempat/Tanggal Lahir: Denpasar, 30 Januari 2000
Umur : 23thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Griya Kencana 18 no.1 Jakasampurna, Bekasi Barat

Nama : Medio Rahmana Putra


NIM : 44220110108
Tempat/Tanggal Lahir: Makassar, 28 Mei 1999
Umur : 24 th
Jenis Kelamin : laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Malabar ujung No.15

37
Nama : Nabila Putri Astri
NIM : 44228110077
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta, 26 September 1998
Umur : 24 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Digital Marketer
Alamat : jl. Pasar Baru Timur

Nama : Rina Tumiar


NIM : 44221110071
Tempat/Tanggal Lahir: Jakarta , 17 November 1998
Umur : 24 th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Staff Administrasi
Alamat : Gg Sawo RT 03/02 No.53, Curug, Cimanggis, Depok

38
PETA LOKASI KEGIATAN KULIAH PEDULI NEGERI KELOMPOK 2
SOSIALISASI MEMILAH DAN MENGOLAH SAMPAH DI SDN 09 KB.BARU

39
40
41
42
43

Anda mungkin juga menyukai