Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN INDIVIDU

KUKERTA XXXII

“EDUKASI MERDEKA SAMPAH TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL


PEDULI SAMPAH DAN SOSIALISASI MANFAAT REMUNGGAI
PADA WARGA DI KELURAHAN PINTU BATU”

Disusun Oleh :

NAMA : RIFKI
NPM :19050062P
KELOMPOK : 2 .KELURAHAN
PINTU BATU

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH
BENGKULU
2021

i
LAPORAN INDIVIDU

Judul Penelitian : Edukasi merdeka sampah terhadap kehidupan


sosial peduli sampah dan sosialisasi manfaat
remunggai Pada warga di kelurahan pintu batu
: Administrasi publik
Prodi
Penulis
: Rifki
a. Nama Lengkap
: 19050062P
b. NPM
: Administrasi Publik
c. Program Studi
: 0853-8008-1998 /0822-7491-6649
d. Nomor HP
: rifki13817@gmail.com
e. Alamat e-mail
: Tanjung agung kec.Tanjung agung palik bengkulu
f. Alamat Peserta
utara
: Tanjung agung kec.Tanjung agung palik bengkulu
g. Alamat Sekarang utara

Mengetahui Bengkulu, Juni 2021


Dosen Pembimbing Lapangan Peserta Kukerta

Veny Puspita, SE., M.M Rifki


NIDN.0202028802 NPM.19050062P

Menyetujui
ketua LPPM

Ir. Nurseha, M.Si


NPP. 196710271991032002

ABSTRAK
Produksi sampah setiap hari semakin meningkat seiring dengan
bertambahnya jumlah produk dan pola konsumsi masyarakat. Hal yang harus
dilakukan untuk mengatasi paningkatan volume sampah tersebut adalah dengan
cara: mengurangi volume sampah dari sumbernya melalui pemberdayaan
masyarakat. Permasalahan dalam partispasi masyarakat mengenai pengelolaan
sampah adalah apa saja bentuk regulasi yang terkait dengan pengelolaan sampah
di kelurahan Pintu Batu Kota Bengkulu, bagaimanakah bentuk mekanisme
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan faktor apa
saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Penelitian tentang pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat di
Kelurah Pitu Batu Kota Brngkulu bertujuan untuk: (1) memperoleh gambaran
proses perencanaan dan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis masyarakat,
(2) menginventarisir tantangan dan peluang dalam pengelolaan sampah rumah
tangga, (3) mengajukan usulan pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud
mendeskripsikan fenomena yang terjadi dilokasi penelitian dengan menggunakan
analisis sosio yuridis.
Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan
dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan teknik deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian, salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam
upaya perbaikan lingkungan yaitu dengan memberikan sumbangan tenaga berupa
kerja bakti. Selain itu, mereka juga mengadakan pertemuan warga yang dilakukan
satu kali dalam sebulan, yang dihadiri oleh sebagian warga untuk tingkat RW dan
seluruh warga untuk tingkat RT.
Dalam hal ini tingkat RT cenderung berbentuk partisipasi langsung
sedangkan tingkat RW berbentuk partisipasi tak langsung. Warga melakukan
kegiatan tersebut tanpa merasa terpaksa sama sekali. Tingkat peran serta
masyarakat yang terjadi di Kelurahan Pintu Batu Kota Bengkulu menurut kategori
Arnstein dapat digolongkan pada tingkat Informing/Pemberian Informasi. Bentuk
peran serta masyarakat ini dipengaruhi oleh lamanya tinggal. karena semakin
banyak warga yang dikenal maka semakin kuat ikatan psikologis dengan
lingkunganya

Kata Kunci : kehidupan sosial, peduli sampah,dan manfaat remungggai.

KATA PENGHANTAR
puji ayukur saya panjatkan kehadiran ALLAH SWT , karena atas nikmat
dan pertolonganNya sehingga laporan Kukerta Individi ini dapat diselesaikan
dengan baik

saya sebagai penulis mengucapkan permohonan maaf bila ada kesalahan


dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini dan tak lupa pula saya
sampaikan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu
menyelesaikan laporan baik langsung maupun tidak . Pada kesempatan kali ini
penulis ini mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, M.Si, selaku Rektor Universitas Prof. Dr.
Hazairin, S.H. Bengkulu.
2. Ibu Ir. Nurseha, M.Siselaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H.
Bengkulu.
3. Ibu Dra, Harmiati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Prof. Dr. Hazairin, S.H. Bengkulu.
4. Ibu Veny Puspita, SE., M.M selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang
telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan
Proposal dan Karya Tulis Ilmiah.
5. Ketua dan Panitia Kukerta XXXII Tahun 2021
6. Lurah dan Perangkatnya serta masyarakat Rt.04 Rw.01 Kelurahan Pintu
Batu Kecamatan Teluk Segara kota Bengkulu yang telah memberikan
bantuan materill maupun morill dalam penyelenggaraan Kukerta.

Bengkulu, Juni 2021


Penyusun

RIFKI
NPM : 19050062P

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.........................................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................

ABSTRAK........................................................................................................

KATA PENGANTAR.........................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

DAFTAR TABEL...............................................................................................

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................

1.1.1 Latar Belakang...........................................................................................


1..2 Rumusan Masalah.......................................................................................

1. 3 Tujuan dan Manfaat Kegiatan .....................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................

2.1 Landasan Teori..............................................................................................

2.1.1 permasalahan sampah ................................................................................

2.1.2 Remunggai (kelor) .....................................................................................

BAB III METODE PELAKSANAAN.............................................................

3.1 Lokasi Kegiatan............................................................................................

3.2 Kondisi dan Lokasi Potensi Kegiatan...........................................................

3.3 Instrumen Kegiatan.......................................................................................

3.4 Teknik Pelaksanaan Kegiatan.......................................................................


3.5 Teknik Analisis Hasil Kegiatan...........................................................

3.6 Jadwal Kegiatan............................................................................................

BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN....................................

4.1 Hasil Kegiatan...............................................................................................

4.1.1 Pembagian Bibit Remunggai dan Sosialisasi Merdeka Sampah .............

4.1.2 edukasi........................................................................................................

4.1.3 cara pengolahan..........................................................................................

4.2 pembahasan ..................................................................................................

4.2.1 penyerahan.................................................................................................

4.2.2 edukasi ......................................................................................................

4.2.3 pengolahan ................................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................

5.2 Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

LAMPIRAN.......................................................................................................

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jadwal mingguan tentang merdeka sampah...................................
Tabel 4.1 penyerahan remunggai ................................................................

BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Penguruan tinggi berkewajiban melaksanakan Tridarma pendidikan
dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam konteks
Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) merupakan bagian dalam sebuah
pengabdian pada masyarakat
Lokasi pengabdian di Kelurahan Pitu Batu kecamatan selama 40 Hari,
Sehingga diharapkan dapat membantu dan memberi jalan keluar kepada
mdalam masyarakat, masa KUKERTA juga merupakan ajang interaksi
sesama mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu dalam menghadapi dan
memecahkan masalah masyarakat. Untuk itu pelaksanaan kukerta menuntut
masyarakat, dosen pembimbing lapangan (DPL) berperan aktif dalam
mengetahui permasalahan yang ada.
Di pembahasan laporan Individu ini akan membahas tentang
permasalahan sampah dan cara mengelolah sampah untuk upaya pencegahan
polusi lingkungan. Sampah merupakan salah satu permasalahan kompleks
yang dihadapi oleh negara-negara berkembang maupun negara-negara maju
di dunia, termasuk Indonesia. Permasalahan sampah bukan lagi sekedar
masalah kebersihan dan lingkungan saja,akantetapi sudah menjadi masalah
sosial yang berpotensi menimbulkan konflik(Damanhuri, 2010).
Pengelolaan sampah saat ini berdasarkan UU No 18 Tahun 2008 dan
PP No 81 Tahun 2012 di lakukan dengan dua fokus utama yakni pengurangan
dan penanganan sampah. Pengurangan sampah seperti yang di jelaskan di
dalam UU maupun PP yang telah disebutkan dilakukan mulai dari sumber
sampah sampai pada pengelolaan akhir. Persampahan merupakan isu penting
khususnya di daerah perkotaan, dimana jumlah penduduk di daerah perkotaan
yang cukup banyak dan relatif padat, Seiring dengan perkembangan waktu,
jumlah penduduk di suatu tempat tentunya akan semakinbertambah dan
perkembangan teknologi pun semakin canggih serta pertumbuhan
industrijuga cukup pesat sehinggabanyak menghasilkan sampah dalam
berbagai macam.
Menurut data dari BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014
indonesia menghasilkan sampah sekitar 187.2 juta ton per tahun yang
menduduki peringkat kedua negara penghasil sampah terbesardi dunia.
maka dari itu KUKERTA UNIHAZ ke XXXII mengambil pembahasan
tentang merdeka sampah di kelurahan Pintu Batu kecamatan teluk segara kota
Bengkulu. Dengan banyaknya faktor dan penyebab terjadinya penumpukkan
sampah di Kota Bengkulu pastinya membuat keadaan lingkungan menjadi
kumuh dan kotor serta banyaknya penyakit yang tersarang ditubuh
masyarakat.
Pembagian bibit remunggai sebanyak 50 batang di bagi ke delapan warga
sasaran dan yang bibit remunggai yang masih bersisa dibagikan ke kelurahan
pintu batu dan kecamatan teluk segara.
Remunggai merupakan salah satu tanaman yang multiguna. Hampir semua
bagian dari tanaman Remunggai ini dapat dijadikan sumber makanan karena
mengandung senyawa aktif dan gizi lengkap.Remunggai juga kaya vitamin A
dan C, khususnya Betakaroten. Para ahli menganjurkan untuk mengkonsumsi
betakaroten sebanyak 15.000-25.000 IU per hari (Astawan, 2004).
Kandungan Vitamin C-nya setara dengan 6 kali vitamin C buah jeruk, sangat
bermanfaat untuk mencegah berbagai macam penyakit termasuk flu dan
demam. Begitu dahsyatnya khasiat daun kelor mengatasi aneka penyakit.
Beberapa senyawa aktif dalam Remunggai adalah arginin, leusin, dan
metionin. Tubuh memang memproduksi arginin, tetapi sangat terbatas. Oleh
karena itu, perlu asupan dari luar seperti daun kelor. Kandungan arginin pada
Remunggai segar mencapai 406,6 mg (Anwar, 2007).
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana edukasi merdeka sampah terhadap kehidupan sosial peduli
sampah
2. Bagaimana cara sosialisasi manfaat remunggai
3. Bagaimana cara edukasi merdeka sampah terhadap kehidupan sosial
peduli sampah
1.3 tujuan dan manfaat kegiatan
Adapun tujuann mahasiswa selama KUKERTA yang kami jalani selamat 40
hari adalah sebagai berikut :
1. mahasisawa mendapatkan pengalaman berharga melalui ketertiban
dalam masyarakat yang secara langsung menemukan, merumuskan,
memecahkan dan menanggulangi permasalahan pembangunan secara
interdisipliner
2. mahasiswa dapat berinteraksi secara langsung dengan warga
3. mahasiswa bisa memberikan penjelas terhadap pentingnya
pengelolahan sampah dan manfaat remunggai pada masyarakat awam
yang belum mengerti tentang sebarapa bagusnya tanaman remunggai
4. menggali serta menumbuhkan kepercayaan diri dalam berbicara
didepan banyak orang
5. menggali lebih banyak ilmu pengetahuan yang tidak bisa kita temukan
di perkulihaan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

2.1.1 Merdeka Sampah

Permasalahan lingkungan saat ini ada di berbagai tempat. Permasalahan


itu menyangkut pencemaran, baik pencemaran tanah, air, udara dan suara.
Pencemaran tersebut diakibatkan oleh aktivitasmanusia. Pencemaran tanah
misalnya, banyaknya sampah yang tertimbun di tempat sampah, apabila tidak
ditangani dengan baik akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat

.Berdasarkan SK SNI Tahun 1990, sampah adalah limbah yang bersifat padat
terdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan
harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi
pembangunan (Sri Subekti 2014)

Sampah adalah istilah umum yang sering digunakan untuk menyatakan limbah
padat. Sampah adalah sisa-sisa bahan yang mengalami perlakuan-perlakuan, baik
karena telah sudah diambil bagian utamanya, atau karena pengolahan, atau karena
sudah tidak ada manfaatnya yang ditinjau dari segi social ekonimis tidak ada
harganya dan dari segi lingkungandapat menyebabkan pencemaran atau gangguan
terhadap lingkungan hidup (S. Hadiwiyoto 1974)

Sampah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil aktifitas manusia
maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi (E. Colink 1996)

Menurut kamus istilah lingkungan hidup, sampah mempunyai definisi sebagai


bahan yang tidak mempunyai nilai, bahan yang tidak berharga untuk maksud
biasa, pemakaian bahan rusak, barang yang cacat dalam pembikinan manufaktur,
materi berkelebihan, atau bahan yang ditolak. Sampah adalah limbah yang
berbentuk

Dilansir dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, limbah rumah


tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas
industri rumah tangga dan kotoran manusia. Pengolahan limbah rumah tangga
yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya pencemaran terhadap
lingkungan. Adapun pengolahan limbah rumah tangga yang baik disesuaikan
dengan jenis limbah rumah tangga yang dihasilkan.

Daerah perkotaan dengan jumlah penduduk yang padat, memiliki permasalahan


pada pembuangan limbah rumah tangga. Permukiman padat di perkotaan banyak
yang tidak dilengkapi dengan sumur resapan untuk mengolah kembali air ataupun
mengendapkan limbah cair rumah tangga yang dihasilkan dari berbagai aktivitas,
seperti: mandi, buang air kecil, buang air besar, cuci tangan, cuci alat masak dan
alat makan, cuci pakaian, cuci kendaraan ataupun aktivitas lainnya.

Dilansir dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, pembuangan


limbah rumah tangga memiliki berbagai dampak. Dari aspek kesehatan, air limbah
yang berasal toilet mengandung bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan penyakit
perut seperti typhus, diare, kolera. Bila tidak diolah secara memadai, limbah toilet
bisa merembes ke dalam sumur (apalagi bila jarak antara sumur
dan septic tank tidak sesuai baku mutu, seperti yang banyak ditemukan di
permukiman padat). Bila air sumur yang sudah tercemar tersebut dimasak, bakteri
akan mati, tetapi bakteri tetap dapat menyebar melalui proses lain, seperti; cuci
piring, mandi, gosok gigi, wudhu dan kegiatan penggunaan air sumur lainnya
tanpa melalui proses memasak.

Dari aspek lingkungan, jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci mengandung
bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman tanah. Limbah
dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat mematikan
tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai. Keadaan ini dapat merusak
ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.Air
mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain masuk ke
dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air bisa
dikatakan buruk.
Permasalahan sampah meliputi 3 bagian yaitu pada bagian hilir, proses dan hulu.
Pada bagian hilir,pembuangan sampah yang terus meningkat. Pada bagian
proses,keterbatasaan sumber daya baik dari masyarakat maupun pemerintah. Pada
bagian hulu,berupa kurang optimalnya sistem yang diterapkan pada pemrosesan
akhir (Mulasari, 2016).Sebagian besar masyarakat menganggap membakar
sampah merupakan bagian dari pengolahan sampah. akan tetapi, hal seperti itu
bisa menyebabkan pencemaran bagi lingkungandan mengganggu kesehatan. Sikap
seperti ini ada kemungkinan dipengaruhi oleh pengetahuan dan kematangan usia
(Mulasari,2012)

Beberapa faktor yang mempengaruhi pengolahan sampah yang dianggap sebagai


penghambat sistem adalah penyebaran dan kepadatan penduduk, sosial ekonomi
dan karakteristik lingkungan fisik, sikap, perilaku serta budaya yang ada di
masyarakat (Sahil, 2016). Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia nomor 3 tahun 2013, tempat penampungan sementara (TPS)
adalah tempat dimana sebelum sampah diangkut untuk dilakukan pendauran
ulang, pengolahan dan tempat pengolahan sampah terpadu. Tempat pengolahan
sampah terpadu (TPST) adalah tempat pelaksanaan kegiatan pengumpulan,
pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan dan pemrosesan
akhir.

Menurut EPA (Environmental Protecion Agency) 1998 mengatakan bahwa,


illegal dumping/ tempat penampungan ilegal adalah suatu tempat yang secara
sengaja dilakukan pembuangan sampah di daerah tersebut untuk menghindari
biaya dan waktu serta upaya yang diperlukan membuang sampah ke tempat yang
legal. Lahan yang dimanfaatkan bervariasi seperti bangunan yang tidak beroperasi
lagi,lahan kosong, jalan raya atau gang-gang sepanjang jalan pedesaan.

2.1.2 Remunggai (Kelor)

Remunggai atau kelor sejenis tumbuhan dari suku morigaceae, tumbuhan ini
dikenal dengan nama lain seperti : limaran,morigai,ben-oil, drumstick dan
lainnya.remunggai adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur
panjang, berbunga sepanjang tahun, dan tahan oleh kondisi panas ektrim

Tanaman ini berasal dari daerah tropis dan subtropis negara di asia selatan.
Tanaman ini umumnya digunakan sebagai obat dan pangan diIndonesia, biji kelor
juga bisa digunakan sabagai penjerni air skala kecil

Menurut simbolon et al.,(2007), kandungan kimia yang memiliki daun remunggai


yakni asam amino yang berbentuk asam aspartate,asam glutamat, alanin, valin,
leusin, isoleusin, histidin,arganin, venilalanin, triftopan, sistein, dan methionin

Adapun beberapa manfaat Remunggai sebagai berikut:


a. Bantu cukupi kebutuhan nutrisi tubuh
Daun kelor adalah sumber vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh,
dalam sekitar 20 gr daun kelor yang telah dipotong-potong, terkadang
nutrisi sebagai berikut:
- Protein 2 gram
- Vitamin B6 19% dari rekomendasi konsumsi harian
- Vitamin C 12% dari rekomendasi konsumsi harian
- Zat Besi 11% dari rekomendasi konsumsi harian
- Riboflavin (vitamin B2) 11% dari rekomendasi konsumsi harian
- Vitamin A 9% dari rekomendasi konsumsi harian
- Magnesium 8% dari rekomendasi konsumsi harian
b. Kaya akan antioksidan
Antioksidan dapat membantu tubuh mencegah penyakit kronis berbahaya.
Sebab, kandungan ini dapat melindungi tubuh dari radikal bebas. Kadar
radikal bebas yang terlalu tinggi, dapat meningkatkan risiko terhadap
berbagai penyakit seperti diabetes melitus tipe 2, hingga penyakit jantung.
c. Membantu menurunkan kadar gula darah
Daun kelor juga disebut dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Sayangnya, belum banyak penelitian yang mengungkapkan manfaat daun
kelor dalam hal ini.
2.2 Rencana kegiatan

Adapaun rencana kegiatan yang sudah kami jalankan

1. melaksanakan gotong royang di kelurahan pintu batu bersama lurah dan


warga setempat
2. melaksanakan pembagian takjil pada bulan ramadhan di kelurahsn pintu
batu
3. melaksanakan sosialisasi tentang merdeka sampah
4. melakukan sosialisasi tentang remunggai dan pembagian bibit remunggai
kepada warga kelurahan pintu batu

BAB III

METODE PELAKSANAAN
3.1 Lokasi kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan program sosial edukasi “Merdeka Sampah”


sebagai solusi menjadikan masyarakat akan kesadaran bahaya buang sampah
sembarangan dan memanfaatkan limbah sampah menjadi bahan yang bisa dipakai
ulang atau menjadikan suatu produk yang bernilai ekonomis. Dibutuhkan waktu
dan tempat untuk menunjang jalannya kegiatan tersebut yang diawali dari
penyiapan peralatan program, kegiatan akan dilaksanakan kurang lebih 40 hari.
Dari tanggal 27 April 2021 sampai dengan 17 Juni 2021 program ini akan
dilaksanakan dikelurahan Pintu Batu Kota Bengkulu.

3.2 Kondisi dan Lokasi Potensi Kegiatan

Kondisi dan lokasi potensi kegiatan ini sangat terbatas, karena mengingat
lagi kondisi pandemi yang terus menerus meningkat. Maka dikempat edukasi
merdeka sampah di kelurahan pintu bantu hanya dihadiri oleh ketua RT masing –
masing, sedangkan edukasi oleh masyarakat kami memilih metode rumah
kerumah dengan tidak berkerumun terlalu lama dan selalu mentaati Protokol
kesehatan yang berlaku

3.3 Instrumen Kegiatan

Dalam kegiatan ini terdapat alat-alat yang menunjang untuk kami lakukan
terhadap edukasi sosial tentang merdeka sampah.
Berikut alat-alatnya sebagai penunjang, yang digunakan antara lain:
a. Laptop
b. Brosur

3.4 Teknik Pelaksanaan Kegiatan

Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu
melakukan pengumpulan secara langsung dilapangan ( Field Research ). Dengan
teknik angket secara langsung kepada 10 Warga sasaran untuk diberikan
pengarahan dan pemahaman tentang pentingnya pengelolahan sampah rumah
tangga upaya pencegahan polusi lingkungan.
3.5 Teknik Analisis Hasil Kegiatan

Dalam proses pelaksanaan KUKERTA XXXII Kelurahan Pintu Batu


Kecamatan Teluk Segara ini melakukan dengan cara sosialisasi dan mengedukasi
kepada masyarakat tentang cara pengelolahan limbah rumah tangga,selain
menciptakan pemandangan yang bersih dan sejuk juga bisa bernilai ekonomi
dalam pengelolahan sampah rumah tangga.

3.6 Jadwal Kegiatan

Untuk jadwal dalam kegiatan ini saya menampilakan beberapa isi tentang apa
saja yang saya lakukan terhadap waktu pelaksanaan kegiatan KUKERTA XXXII.

Tabel 1. Jawal Kegiatan Mingguan Tentang Merdeka


Sampah

No Kegiatan Minggu
1 2 3 4 5 6
1 Survey lokasi

2 Sosialisasi Merdeka
Sampah pembagian
brosur pada warga
sasaran
3 Sosialisasi dan edukasi

4 Pembagian Bibit
Remunggai
5 Edukasi Tentang
Remunggai
6 Sosialisasi manfaat
remunggai
7 laporan

BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Kegiatan
Adapun hasil kegiatan Kukerta UNIHAZ Periode XXXII Tahun 2020/2021
Kelurahan Pintu Batu.
4.1.1 Pembagian Bibit Remunggai dan Sosialisasi Merdeka Sampah

Pada tanggal 10 Juni dilakukan pembagian bibit dan sosialisasi merdeka


sampah ke warga. Penulis membagikan kepada 8 warga di RT 04 Kelurahan Pintu
Batu. Terlihat selama kegiatan itu masyarakat antusias dan takjub karna tanaman
remunggai dapat diolah menjadi produk olahan selama ini remunggai hanya
menjadi tanaman pagar. Dan pada saat bersamaan kami sekaligus
mensosialisasikan program merdeka sampah kepada masyarakat, tanggapan
mereka bagus dan mensuport untuk kegiatan yang saya lakukan selama di
kelurahan pintu batu.

4.1.2 Edukasi
Tanggal 09 Juni 2021 mahasiswa melakukan edukasi Sosialisasi
Manfaat Tanaman remunggai dan Merdeka sampah yang berjudul
“Sosialisasi Merdeka Sampah Terhadap Kehidupan Sosial Peduli Sampah
Pada Warga Di Kelurahan Pintu Batu” kepada warga kelurahan Pintu Batu
khususnya rt.04. melihat respon dari warga, mereka sudah mengetahui
bahwa daun remunggai mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan
tubuh.Selain itu mahasiswa juga mengedukasikan tentang pengolahan Daun
Remunggai menjadi Kue Tat Khas Bengkulu

4.2 Pembahasan
4.2.1 Penyerahan
Data yang didapatkan penelitian ini melalui survey lokasi secara
langsung dan melalui angket pada masyarakat Rt.04 Rw.01 Kelurahan Pintu
Batu Kecamatan Teluk Segara kota Bengkulu. Setelah mendapatkan warga
binaan maka langkah selanjutnya ialah sosialisasi dengan warga binaan
tentang Remunggai mulai dari manfaat, cara pengolahan DLL . Setelah
menyerahkan bibit kepada warga Kel. Pintu Batu Kec. Teluk Segara
4.2.2 Edukasi

1. Manfaat Tanaman Remunggai

Tanaman remunggai (moringa oleifera) atau biasa dikenal dengan


daun kelor merupakan sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Kelor
adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat, berumur panjang,
berbunga sepanjang tahun, dan tahan kondisi panas ekstrim. Tanaman ini
umum digunakan untuk menjadi pangan dan obat di Indonesia. Biji kelor
juga dapat digunakan sebagai penjernih air skala kecil.

Tanaman remunggai memiliki ketinggian 7-11 meter, berbatang


berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan
kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung
tumbuh lurus dan memanjang. Daun kelor memliki ciri berupa: majemuk,
bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal
(imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda.Buah
berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna
hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat
kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang,
berwarna putih, membesar seperti lobak.
Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek
batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di
ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di
halaman rumah atau ladang. Khasiat daun remunggai untuk Bayi dan
anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia atau WHO untuk mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram,
daun kelor mengandung:
 7 x vitamin C pada jeruk
 4 x kalsium pada susu
 4 x vitamin A pada wortel
 2 x protein pada susu
 3 x potasium pada pisang

2. Merdeka Sampah dengan judul “Sosialisasi Merdeka Sampah


Terhadap Kehidupan Sosial Peduli Sampah Pada Warga Di
Kelurahan Pintu Batu”

Pendidikan lingkungan hidup menurut UNESCO pada Deklarasi


Tbilisi tahun 1977 adalah suatu proses untuk membangun populasi
manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total
(keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan
masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah
laku, motivasi serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu
maupun secara kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai masalah
lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru.
Menurut US EPA, pendidikan lingkungan adalah suatu proses yang
memnungkinkan para individu untuk menjelajahi isu-isu lingkungan,
melibatkan diri dalam pemecahan masalah, dan mengambil tindakan
untuk memperbaiki lingkungan.Sebagai hasilnya, para individu
mengembangkan suatu pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu
lingkungan dan memiliki keahlian untuk membuat keputusan yang
memadai dan dapat dipertanggungjawabkan (Suharko dkk, 2014).
Pendidikan lingkungan sendiri mencakup lima komponen utama, yaitu
kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan tantangan lingkungan,
pengetahuan dan pemahaman terhadap lingkungan dan tantangan
lingkungan, sikap peduli terhadap lingkungan dan motivasi untuk
memperbaiki atau memelihara kualitas lingkungan, keahlian untuk
mengidentifikasi dan membantu menghadapi tantangan lingkungan, serta
partisipasi dalam aktivitas yang mengarah ke resolusi terhadap tantangan
lingkungan. Nomura dan Hendarti (2005) mengungkapkan bahwa
pendidikan lingkungan dapat disampaikan melalui tiga tipe cara.
Pertama, pendidikan formal yang diselenggarakan oleh sekolah-sekolah,
perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki
kewenangan untuk itu. Kedua, pendidikan non-formal yaitu pendidikan
yang diorganisasikan tidak melalui sekolah formal atau pelembagaan.
Pengetahuan, keahlian, dan nilai-nilai diajarkan oleh keluarga, teman,
atau anggota-anggota suatu komunitas. Secara umum pendidikan non-
formal ini biasanya dilakukan oleh organisasi-organisasi nonpemerintah
(NGO) yang peduli pada lingkungan. Ketiga, pendidikan informal yaitu
pendidikan sehari-hari dan terus menerus dari pengalaman hidup diluar
pendidikan formal dan non-formal yang terorganisasikan. Ini mencakup
pembelajaran dalam keluarga, tempat kerja, dan kehidupan sosial

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan kukerta yang telah dilaksanakan selama 40 hari tertanyata
masih ada beberapa persen warga yang belum mengenal apa itu remunggai,
sedangkan warga lain hanya menganggap remunggai hanya untuk tanaman pagar
sedangkan daunya hanya untuk dimasak sayur bening. Berkat dari kegiatan
kukerta warga tau tentang remunggai dan keunggulan dari mengonsumsi
remunggai bukan sekedar menjadi produk makanan namun juga bermanfaat untuk
kesehatan.

Kurangnya pemahaman warga tentang remunggai membuat mereka awal nya


menolak untuk di berikan bibit, namun dengan adanya penjelasan dan
memberikan layanan informasi maka warga bersedia untuk diberikan bibit. Lokasi
yang padat juga menjadi pengaruh dari pembibitan remunggai, banyak bibit warga
yang layu bahkan ada yang mati, itu semua diakibatkan oleh faktor “anak-anak,
binatang, lokasi Rt 01 yang cukup padat”. Dari kegiatan kukerta mengola pohon
remunggai akhir nya dapat menghasilkan produk “kue tart remunggai”.

5.2 Saran

Dari kesimpulan di atas, kami memberikan saran guna untuk keberhasilan


KUKERTA UNIHAZ selanjutnya, yaitu :

1. Peningkatan segala bidang yang ingin di capai haruslah mendapat dukungan


dari segala pihak maupun instansi pemerintah yang terkait. Sehingga
pemanfaatan program ini bisa terlaksana..
2. Peserta KUKERTA selanjutnya mampu diharapkan berperan aktif dalam
mengidentifikasi masalah yang ada di kelurahan sebagai bahan
pertimbangan dan analisa dalam melaksanakan program kegiatan.
3. Peserta KUKERTA harus dapat menjaga nama baik Universitas dengan
mematuhi peraturan-peraturan maupun adatistiadat yang berlaku di
desamanapun yang menjadi lokasi KUKERTA.
4. Peserta KUKERTA selanjutnya diminta untuk lebih bermasyarakat agar
dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, kerjasama, dan partisipasi
masyarakat saat melaksanakan KUKERTA dilokasi penempatan.

DAFTAR PUSTAKA
https://eprints.uny.ac.id/29572/1/LAPORAN%20KELOMPOK%20KKN
%201068_PDF.pdf

https://dlhk.bantenprov.go.id/upload/article-pdf/PERMASALAHAN
%20SAMPAH%20DAN%20%20SOLUSINYA.pdf

https://www.missioni-africane.org/pengertian-sampah-rumah-tangga-dan-
jenisnya.php#:~:text=Pengertian%20dari%20sampa

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/26/111311620/7-manfaat-tak-terduga-
dari-daun-kelor?page=all

https://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/view/158

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelor

L
STRUKTUR ORGANISASI KUKERTA UNIHAZ PERIODE XXXII

TINGKAT KELURAHAN PINTU BATU


KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

Kepala kelurahan Dosen Pembimbing Tokoh Masyarakat


SUNIDI,S.Sos VENY PUSPITA, Kelurahan Pintu Batu
SE.,MM

Koordinator Lurah
M.Irsyah Akbar

Sekretaris Bendahara
Febriany Millenia Cherry Ersa Bernando

Ketua kelompok 2
Ilham Yuliansyah

Anggota

Nurman Sapri Muhiba Rifki


Dede Suhendar Irsyadul Fikri
Yossie Agustine Putri S.Dewi Nonelani Sari
Krisna Wiratama Putra Alberd Kristian Dima
Pandi Hartanto

Tabel .4.1
Penyerahan Remunggai
N Tangga Nama Pekerjaa Alamat Dokumentasi
o l n
Darmawat IRT Rt.04
Rw.01
i
Keluraha
09 Juni n Pintu
1 Batu
2021

09 Juni Eti IRT Rt.04


2021 Rw.01
Keluraha
n Pintu
2 Batu

09 Juni Sindi swasta Rt.04


2021 Rw.01
Keluraha
n Pintu
3 Batu

09 Juni Aisha swasta Rt.04


2021 Rw.01
Keluraha
n Pintu
4 Batu

09 Juni Izansyah Buruh Rt.04


2021 Rw.01
5 Keluraha
n Pintu
Batu
09 Juni Jamila Tani Rt.04
2021 Rw.01
6 Keluraha
n Pintu
Batu
09 Juni M. Arif Buruh Rt.04
2021 Rw.01
7 Keluraha
n Pintu
Batu
09 Juni Erma IRT Rt.04
2021 Rw.01
Keluraha
8 n Pintu
Batu

LOGBOOK KEGIATAN INDIVIDU

KUKERTA XXXII TAHUN 2021

KELURAHAN : PINTU BATU

KECAMATAN : TELUK SEGARA

KOTA : BENGKULU

DPL : VENY PUSPITA, SE., MM


N HARI/TGL KEGIATAN KETERANGAN DOKUMENTASI
O

1 Selasa,27
april 2021
2 Rabu, 28 april
2021
3 Kamis, 29
april 2021
4 Jum’at, 30
april 2021
5 Sabtu, 1 Mei
2021
6 Minggu, 2
Mei 2021
7 Senin, 3 Mei
2021
8 Selasa, 4 Mei
2021
9 Rabu, 5 Mei
2021
10 Kamis, 6 Mei
2021
11 Jum’at 7 Mei
2021
12 Kamis, 20
Mei 2021
13 Jum’at 21
Mei 2021
14 Sabtu, 22 Mei
2021
15 Minggu, 23
Mei 2021
16 Senin, 24 Mei
2021
17 Selasa, 25
Mei 2021
18 Rabu, 26 Mei
2021
19 Kamis, 27
Mei 2021
20 Jum’at 28
Mei 2021
21 Sabtu, 29 Mei
2021
22 Minggu, 30
Mei 2021
23 Senin, 31 Mei
2021
24 Selasa, 1 Juni
2021
25 Rabu, 2 Juni
2021
26 Kamis, 3 Juni
2021
27 Jum’at 4 Juni
2021
28 Sabtu, 5 Juni
2021
29 Minggu, 6
Juni 2021
30 Senin, 7 Juni
2021
31 Selasa,8 Juni
2021
32 Rabu, 9 Juni
2021
33 Kamis, 10
Juni 2021
34 Jum’at, 11
Juni 2021
35 Sabtu, 12 Juni
2021
36 Minggu, 13
Juni 2021
37 Senin, 14 Juni
2021
38 Selasa, 15
Juni 2021
39 Rabu, 16 Juni
2021

Anda mungkin juga menyukai