Anda di halaman 1dari 47

KARYA TULIS ILMIAH

SOSIALISASI TENTANG UPAYA PENCEGAHAN TINDAK


PIDANA PERJUDIAN DI DESA PONDOK KELAPA
KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN
BENGKULU TENGAH

Diajukan sebagai syarat mengikuti KUKERTA ke XXX


di Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH. Bengkulu

Disusun Oleh :
LANGCING
NPM. 16010010

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH. BENGKULU
BENGKULU
2019
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

Judul Penelitian : Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak


Pidana Perjudian Di Desa Pondok Kelapa
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu
Tengah
Bidang Ilmu : Hukum
Peneliti
a. Nama lengkap : Langcing
b. Npm : 16010010
c. Program Studi : Hukum
d. No Hp : 082161222340
e. Alamat E-mail : Langcing99@gmail.com
f. Alamat Rumah : Bengkulu

Mengetahui, Bengkulu, 15 Agustus 2019


Dosen Pembimbing Lapangan Peserta Kukerta,

Fenty Wisnu Wardhani, S.T.,MT Langcing


NPP. 0212120164 NPM.16030006

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat

Dr. Dodo Sutardi, M. Pd.


NIP.195910061987031002

ii
ABSTRAK

Langcing, 16010010, Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana


Perjudian Di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten
Bengkulu Tengah. Perkembangan perjudian semakin cepat dan bervariasi sejalan
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Meskipun tindak pidana perjudian
merupakan kegiatan terlarang dan dapat dikenakan sanksi, namun kenyataanya
tindak pidana ini sangat sulit untuk diberantas. Hal ini berkaitan dengan mental
masyarakat untuk mengejar materi dengan cara cepat dan mudah. Sampai saat ini,
sebagian orang masih tidak bisa lepas dari permainan judi. Mereka masih
menggemari perjudian sebagai permainan yang dipilih Desa Pondok Kelapa
merupakan salah satu desa di Kabupaten Bengkulu Tengah, mayoritas masyarakat
merupakan petani, dengan rasa kekeluargaan yang tingggi. Sudah menjadi isu
masyarakat Pondok Kelapa mengenai tingginya angka remaja yang melakukan
perjudian di Desa Pondok Kelapa. Tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk
mengetahui Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di
Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah.
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa Pondok
Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Sosialisasi
dilakukan 1 kali di Desa Pondok Kelapa pada tanggal 03 Agustus 2019.

Kata Kunci: Tindak Pidana Perjudian.

iii
PRAKARTA
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat yang dilimpahkan Oleh-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah Ini. Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan pembahasan laporan
program Individu KUKERTA XXX dengan judul KARYA TULIS ILMIAH:
Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa Pondok
Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. KTI diajukan
sebagai syarat sah untuk lolos program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Ke
XXX Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu.
Saya juga menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih juga bersifat sederhana, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan
yang saya miliki. Pada kesempata ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan KTI, khusnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, Msi, selaku Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin,
SH Bengkulu.
2. Dr. Dodo Sutardi, M.Pd, Selaku PLT lembaga penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat (LPPM) Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengulu.
3. Ibu Dwikari, SH, MH, selaku dekan fakultas Hukum Prof. Dr. Hazairin, SH
Bengkulu.
4. Ibu Fenty Wisnu Wardhani, S.T., MT selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyususnan proposal dan karya tulis ilmiah.
5. Ketua dan Panitia Kukerta XXX Tahun 2019.
Akhir kata, saya berharap karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan
sumbangan nyata bagi kemajuan Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa
Kabupaten Bengkulu Tengah pada khususnya, dan bagi pihak yang
memerlukannya.

Bengkulu, 2019
Penyusun

LANGCING
NPM. 16010010

iv
DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
ABSTRAK .............................................................................................. iii
PRAKATA ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ v

BAB I PENDAHULUANp
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ........................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teori. .......................................................................................... 3
1. Pengertian Perjudian ............................................................................ 3
2. Bentuk Pejudian ................................................................................... 5
3. Macam-Macam Perjudian .................................................................... 5
4. Sebab-Sebab Melakukan Perjudian...................................................... 6
5. Akibat-Akibat Perjudian ...................................................................... 7
6. Pengaruh Perjudian .............................................................................. 8
2.2 Rencana Kegiatan ...................................................................................... 8

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN


3.1 Tujuan Kegiatan ........................................................................................ 10
3.2 Manfaat Kegiatan ..................................................................................... 10

BAB IV METODOLOGI PELAKSANAAN


4.1 Program Kegiatan ..................................................................................... 11
4.2 Lokasi Kegiatan ........................................................................................ 11
4.3 Kondisi Dan Lokasi Potensi Kegiatan ..................................................... 11
4.4 Instrumen Kegiatan .................................................................................. 11
4.5 Teknik Pelaksanaan Kegiatan ................................................................... 12
4.6 Teknik Analisis Kegiatan .......................................................................... 12
4.7 Jadwal Rencana Kegiatan ........................................................................ 12

BAB V HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan ................................................................. 23
5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan ............................................ 23

v
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 23
6.2 Saran ............................................................................................. 23
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Biodata Peserta
2. Tabel Penduduk desa pondok kelapa
3. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pondok Kelapa
4. Diagram Alir Perencanaan Pelaksanaan program
5. Kondisi Lokasi KUKERTA
6. Dokumentasi Sosialisasi KTI
7. Dokumentasi kegiatan KUKERTA
8. Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Sosialisasi
9. Surat Permohonan Izin Kegiatan Sosialisasi
10. Logbook
11. Daftar hadir kegiatan sosialisasi

vii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kabupaten Bengkulu Tengah adalah salah satu kabupaten di
Provinsi Bengkulu, terbentuk berdasarkan UU No. 3, Tahun 2003,
penduduknya sekitar 297.876 jiwa dengan komposisi 145.180 jiwa (laki-
laki) dan 129.187 jiwa (perempuan). Dulunya kabupaten ini masuk dalam
kabupaten tertinggal sebab berpenduduk sedikit dan belum sama sekali
berkembangnya potensi unggulan daerah, tetapi sejak tahun 2008
kabupaten ini bukan lagi kabupaten tertinggal karena padi adalah potensi
unggulan kabupaten ini.
Pondok Kelapa adalah salah satu desa yang berada di Pondok
Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu, Indonesia. Selain padi,
potensinya juga pada sektor perikanan yang menjadi penghasilan utama
masyarakat sekitar yang berada di pinggir pantai.
Dewasa ini, perjudian sudah dalam tahap yang menghawatirkan.
Perkembangan perjudian semakin cepat dan bervariasi sejalan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Meskipun tindak pidana perjudian merupakan
kegiatan terlarang dan dapat dikenakan sanksi, namun kenyataanya tindak
pidana ini sangat sulit untuk diberantas. Hal ini berkaitan dengan mental
masyarakat untuk mengejar materi dengan cara cepat dan mudah. Sampai
saat ini, sebagian orang masih tidak bisa lepas dari permainan judi. Desa
Pondok Kelapa merupakan salah satu desa di Kabupaten Bengkulu
Tengah, mayoritas masyarakat merupakan petani, dengan rasa
kekeluargaan yang tingggi. Sudah menjadi isu masyarakat Pondok Kelapa
mengenai tingginya angka remaja yang melakukan perjudian di Desa
Pondok Kelapa. Bagi masyarakat pedesaan, tentunya perjudian merupakan
hal yang tabu, apalagi perjudian tersebut terjadi di kalangan remaja. Akan
tetapi bagi masyarakat Desa Pondok Kelapa, hal ini sudah biasa terjadi
dan bukan hal yang baru.

1
2

1.2. Permasalahan
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan
hukum sebagai berikut : Bagaimana Sosialisasi Penyuluhan Upaya
Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa Pondok Kelapa
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.


1. Pengertian Perjudian
Perjudian Secara istilah adalah pertaruhan dengan sengaja yaitu
mempertaruhkan satu nilai atau yang dianggap bernilai dengan menyadari
adanya resiko dan harapan-harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa
permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak
atau belum pasti hasilnya. Ketidakpastian hasil tersebut, memunculkan
ketegangan yang berbeda dalam setiap penjudi.
Perjudian di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajah Belanda.
Pada umumnya, dulu perjudian selalu terkait dengan dunia malam dan
hiburan. Judi di Indonesia sudah berkembang sangat pesat dengan
banyaknya jenis-jenis perjudian yang berkembang di kalangan masyarakat
Indonesia baik yang di lakukan dengan cara terang-terangan ataupun
dengan cara sembunyai-sembunyi.
Persebaran perjudian bisa dibilang tidak mengenal istilah wilayah
atau territorial daerah. Selain di Negara-negara maju, perjudian juga
tersebar di kota-kota besar yang ada di Indonesia. Mulai dari Jakarta,
Semarang, Medan, Surabaya, Bandung, dan sebagainnya. Ini senada
dengan kartono (dalam patologi sosial: 2007) bahwa sejak pertengahan
tahun 60-an tempat- tempat judi bermunculan bagaikan cendawan tumbuh
di musim hujan, baik yang legal maupun tidak dan mencapai puncaknya
disekitar tahun 77-an. (Kartono, 2013:68). Selain itu, perjudian juga sudah
mulai merambah lingkup pedesaan. Sehingga diperlukan penanganan yang
serius tidak hanya oleh pemerintah atau aparatur penegak hukum saja,
akan tetapi juga tokoh agama dan masyarakat pada umumnya.
Pengertian perjudian menurut Dali Mutiara, dalam tafsiran KUHP
yang dikutip oleh Dr. Kartini Kartono dalam bukunya Patologi Sosial
menyatakan sebagai berikut : Permainan judi ini harus diartikan dengan

3
4

arti yang luas, juga termasuk segala pertaruhan tentang kalah menangnya
suatu pacuan kuda atau lain-lain pertandingan, atau segala pertaruhan
dalam perlombaan-perlombaan itu, misalnya totalisator dan lain
sebagainya.
Menurut Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat 3,
perjudian itu dinyatakan sebagai berikut: Main judi berarti tiap-tiap
permainan yang kemungkinan akan menang pada umumnya tergantung
pada untung-untungan saja, juga kalau kemungkinan bertambah besar,
karena pemain lebih pandai atau lebih cakap. Main judi mengandung juga
segala pertaruhan tentang keputusan perlombaan atau permainan lain yang
tidak diadakan oleh mereka yang turut berlomba atau main itu, demikian
juga segala pertaruhan lainnya.
Sedangkan menurut R.M. Suharto adalah Tiap-tiap permainan
yang pengharapan untuk menang bergantung pada hal yang kebetulan,
nasib, peruntungan yang tidak dapat direncanakan serta diperhitungkan.
Adapun Pandangan Islam sebagai agama yang universal memiliki wacana
tersendiri dalam memberikan pengertian tentang perjudian yaitu
merupakan perbuatan yang dilarang serta haram hukumnya. Karena
dengan berjudi, berkorban untuk berhala dan mengundi nasib dengan anak
panah adalah perbuatan keji, pekerjaan syaitan. Jadi judi merupakan
bujukan syaitan untuk tidak menaati perintah-perintah Allah, karena itu
sifatnya jahat dan merusak.
Karena itulah peran agama dalam hal ini sebagai fasilitaor untuk
membantu menaikan derajat mereka dengan memalui pendayaguaan
dengan menciptakan proyek-proyek yang mengarah pada pengangkatan
derajat mereka dengan menciptakan lapangan pekerjaan untuk mereka.
Sedangkan tanggapan masyarakat terhadap perjudian itu berbeda- beda,
ada yang menolak sama sekali yaitu menganggap sebagai perbuatan
syaitan atau dosa dan haram sifatnya. Namun adapula yang menerimanya
bahkan menganjurkan sebagai sumber penghasilan inkonvensional, sedang
orang lain lagi bersikap netral saja.
5

2. Bentuk Perjudian
Adapun bentuk perjudian itu ada 2 yakni perjudian yang mendapat
izin dari pemerintahan (legal) serta perjudian yang tidak diizinkan oleh
pemerintahan atau gelap (illegal) berikut adalah penjelasnnya :
1) Bentuk permainan dan undian yang legal, dengan izin pemerintah.
Bentuk perjudian yang legal itu diizinkan oleh pemerintah,
kegiatannya mempunyai lokasi resmi, dijamin keamanan
beroperasinya dan diketahui oleh umum. Sebagai contohnya adalah
Casino-casino dan Petak Sembilan di Jakarta, Sari Empat di jalan
Kelenteng Bandung dan lain-lain.
2) Bentuk permainan dan undian yang illegal. Sedangkan bentuk
perjudian ini tidak mendapatkan izin dari pemerintah, salah satunya
adalah perjudian togel. Permainan judi ini sebelumnya ada
pemberitaan di media-media yang ada bahwa akan dilegalkan oleh
pemerintah, akan tetapi sampai sekarang tidak ada keputusan apapun
dari pemerintahan kita.
3. Macam-macam Perjudian
Ada banyak sekali macam-macam dari perjudian, diantaranya adalah
1) Roulet yaitu jenis perjudian dengan cara mempertaruhkan uang pada
salah satu 36 angka dan 2 angka tambahan (jumlah 38 angka), bila
tebakannya jitu maka hadiahnya 36 kali uang taruhannya.
2) Black Jekh atau selikutan yaitu seorang bandar melayani beberapa
penjudi, bila kartu sang bandar yang paling tinggi jumlah angkanya
maka semua penjudi kehilangan taruhannya, dan sebaliknya bila
bandar mendapatkan kartu yang paling rendah, dia harus membayar
permainan judi itu. Tetapi pada umumnya bandar kalah terhadap satu
atau dua orang pemain saja.
3) Lotre buntut nalo yaitu mengambil 2 angka terakhir dari nomer
nalo, pemasang taruhan harus menebak salah satu dari angka 0-99 jika
pasangannya mengena, ia akan dibayar 65 kali uang taruhannya.
6

4) Tekpo yaitu permainan dengan kartu domino, barang siapa


mendapatkan sejumlah angka terbesar, dialah pemenangnya. Peserta
terbatas dan menggunakan taruhan kecil, umumnya tekpo dilakukan
pada perayaan perkawinan, khitanan dan untuk mengisi waktu.
5) Dadu atau glodog yaitu perjudian dengan menggunakan alat dadu.
Caranya menebak sejumlah lingkaran yang ada dibagian atas dadu,
bila tebakannya sesuai dengan sejumlah lingkaran yang ada di bagian
atas dadu maka dinyatakan menang.
6) Ding Dong yaitu permainan dengan dadu yang mukanya diberi
gambar- gambar binatang, kemudian pemain memasang pada kolom
gambar binatang dari kertas yang digelar diatas tanah. Dadunya
kemudian di kopyok atau dilempar keatas.
7) Adu dara yaitu 2 merpati yang dilepaskan pada suatu tempat yang
telah disepakati, kemudian merpati yang datang lebih awal dinyatakan
menang.
8) Oke’ adalah dengan menempelkan 2 uang logam dilempar keatas,
apabila jatuhnya uang logam tersebut dengan gambar burung maka
dinyatakan mati dan apabila gambarnya rupiah maka dinyatakan
hidup.
9) Sambung ayam yaitu 2 ayam jantan yang diadu kemudian petaruh
memihak kepada salah satu dari kedua ayam tersebut, apabila ayam
yang dipihaknya menang maka petaruh dinyatakan menang.
10) Togel merupakan bentuk permianan toto gelap yakni bentuk
permainan dengan bertaruh uang dengan menebak nomor-nomor yang
akan keluar.
4. Sebab-sebab Melakukan Perjudian
Tentunya banyak sekali penyebab mengapa seseorang melakukan
perjudian, diantaranya adalah :
1) Kekurangan ekonomi.
7

Masyarakat semacam ini memmbutuhkan rangsangan untuk


melakukan perbaikan terhadap keterbelakangannya dalam hal
ekonomi, cepat mereorganisasikan diri.
2) Cara cepat atau mudah untuk mendapatkan uang.
3) Kesempatan mendapatkan uang lebih besar daripada kerja.
4) Mengadu nasib.
5) Mendapatkan penghasilan tambahan, dan lain sebagainya.
5. Akibat-akibat Perjudian
Sedangkan akibat dari kebiasaan berjudi menjadikan mental
individu ceroboh, malas, mudah berspekulasi dan cepat mengambil resiko
tanpa pertimbangan, antara lain :
1) Energi dan pikiran jadi berkurang, karena sehari-harinya didera oleh
nafsu judi dan kerakusan ingin menang dalam waktu pendek.
2) Pikiran menjadi kacau, sebab selalu digoda oleh harapan-harapan
menentu.
3) Pekerjaan jadi terlantar, karena segenap minatnya tercurah pada
keasyikan berjudi.
4) Diseret oleh nafsu judi yang berlarut-larut, kuranglah iman kepada
Tuhan, sehingga mudah tergoda melakukan tindak asusila.
5) Mentalnya terganggu dan menjadi sakit, sedang kepribadiannya
menjadi sangat labil.
6) Orang lalu terdorong melakukan perbuatan kriminal, guna mencari
modal untuk pemuas nafsu judinya yang tak terkendalikan itu. Orang
mulai berani mencuri, berbohong, menipu, mencopet, menjambret,
menodong, merampok, memperkosa dan membunuh untuk
mendapatkan tambahan modal guna berjudi. Sebagai akibatnya, angka
kriminalitas naik dengan drastis dan keamanan kota serta daerah-
daerah pinggiran jadi sangat rawan dan tidak aman. Dan tentunya
masih banyak lagi akibat-akibat yang ditimbulkan dari kebiasaan
berjudi itu sendiri.
8

6. Pengaruh Perjudian
Banyak negara melarang perjudian dengan memberikan sanksi
keras, disebabkan oleh pengaruh buruk yang ditimbulkan oleh perjudian
itu sendiri, diantaranya berupa :
1) Kriminalitas.
2) Alkoholisme.
3) Kecanduan bahan narkotik.
4) Prostitusi atau pelacuran.
Dengan berjudi orang menjadi malas, tidak mengenal rasa malu,
bermuka tebal. Jika modalnya habis maka dia menjadi kalap lalu sampai
hati merampas hak milik orang lain seperti merampok. Sebaliknya jika ia
menang berjudi hatinya mekar, senang, sifatnya sangat royal, boros tanpa
perhitungan. Namun akibatnya dia justru menderita ketika banyak
kekalahan lalu berbuat kriminal, mencuri, merampok serta melakukan
tindak asusila yang lainnya.
Sedangkan menurut norma jawa, pekerjaan judi (bermain judi)
digolongkan dalam aktivis 5-M (ma-lima) yang harus disingkiri, ialah :
1) Minum-minuman keras dan mabuk-mabukkan.
2) Madon, bermain dengan wanita pelacur.
3) Maling, mencuri.
4) Madat, minum, candu bahan narkotik, ganja dan lain-lain.
5) Main judi bebotohan, berjudi dan bertaruh.
2.2 Rencana Kegiatan
Sebagaimana Peran Mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat,
suatu hal yang penting di harapkan bahwa mahasiswa dapat melakukan
perubahan ke arah yang lebih baik, maka penulis bersama-sama dengan
rekan mahasiswa yang lain khususnya rekan satu kelompok KUKERTA
Fakultas Hukum Unihaz Bengkulu bermaksud akan melakukan perubahan
ke arah yang lebih terbaik bagi masyarakat yaitu dengan memberikan
Sosialisasi Upaya Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa
Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah
9

pada masyarakat Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa


Kabupaten Bengkulu Tengah, minimal 3 ( Tiga) kali pertemuan.
Rencana Kegiatan ini akan di tentukan waktunya yang paling tepat
setelah melakukan rapat/ pertemuan dengan masyarakat, dan akan di
cantumkan dalam jadwal kegiatan.

Mulai

Studi Literatur/ Pustaka Survei Lokasi

Upaya Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa


Pondok Kelapa Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah

Hasil Sosialisasi

Gambar 2.1 Rencana Kegiatan


BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

3.1. Tujuan Kegiatan


Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana Upaya Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa
Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah

3.2. Manfaat Kegiatan


Manfaat teoritis dan praktis yang diharapkan dalam Sosialisasi ini
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Hukum Tentang Pencegahan Tindak Pidana
Perjudian
2. Sebagai sumbangan teoritis bagi pengembangan ilmu hukum
umumnya dan khususnya Tentang Pencegahan Tindak Pidana
Perjudian Masyarakat
3. Memberikan sumbangan pikiran atau penambahan wawasan dan
kajian terhadap publik atau masyarakat tentang Tentang Pencegahan
Tindak Pidana Perjudian
4. Memberikan sumbangan pikiran dan kajian bagi Pemerintah pada
khususnya tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian

10
BAB IV
METODOLOGI PELAKSANAAN

4.1 Program Kegiatan


Program Kegiatan Kukerta Fakultas Hukum Unihaz Bengkulu
yaitu sosialisasi Upaya Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di
Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu
Tengah, yaitu dengan cara :
1. Memberikan penyuluhan dengan kepada masyarakat agar mudah
dalam memahami pencegahan tindak pidana perjudian
2. Memberikan motivasi pencegahan tindak pidana perjudian
3. Memberikan kesempatan bagi masyarakat yang kurang mengerti
dengan cara tanya jawab

4.1 Lokasi Kegiatan


Dalam melaksanakan program sosialisasi akan dilakukan pada saat
pelaksanaan Kukerta Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa
Kabupaten Bengkulu Tengah.

4.2 Kondisi Potensi Lokasi Kegiatan


Desa Pondok Kelapa memiliki penduduk yang mayoritas hampir
semuanya menganut agama Islam, masyarakat bersifat homogen.
Komposisi penduduk secara keseluruhan berjumlah 549 jiwa (Laki-laki
sebanyak 200 jiwa dan perempuan sebanyak 349 jiwa) dengan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 169 KK.

4.3 Instrumen Kegiatan


Instrumen itu merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
sesuatu. Yang dibutuhkan pada saat penyuluhan adalah buku-buku
mengenai tindak pidana perjudian serta Undang-undang dan peraturan

11
12

mengenai hukum Perjudian. Instrumen selanjutnya adalah Buku, Pena,


dan materi mengenai perjudian

4.4 Teknik Pelaksanaan Kegiatan


Dalam melaksanakan penyuluhan Sosialisasi Penyuluhan Upaya
Tentang Pencegahan Tindak Pidana Perjudian Di Desa Pondok Kelapa
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah dengan melakukan
pendekatan kepada pemuka masyarakat, aparatur desa, dan anak-anak di
Desa Pondok Kelapa. Mendengarkan keluhan-keluhan dari masyarakat
tentang informasi perjudian

4.5. Teknik Analisis Kegiatan


Kegiatan ini akan dimulai dengan membuat forum diskusi dan tanya
jawab untuk masyarakat Desa Pondok Kelapa. Adapun wujud nyata dari
kegiatan penyuluhan dan forum diskusi ini adalah sebuah momentum
yang dapat memberikan sebuah kesadaran dan pengetahuan kepada
masyarakat mengenai perjudian

4.6. Jadwal Rencana Kegiatan

Kegiatan ini dimulai dengan membuat forum diskusi dan tanya jawab
dengan masyarakat. Adapun wujud nyata dari kegiatan penyuluhan dan forum
diskusi ini adalah sebuah momentum yang dapat memberikan sebuah
kesadaran dan pengetahuan kepada masyarakat
13

Tabel I. Tabel kegiatan KUKERTA

Minggu
No Kegiatan
1 2 3 4 5

1 Persiapan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Survei Dan Observasi Lokasi

4 Pengumpulan Data Sekunder

5 Pengumpulan Data Primer

6 Analisa Dan PengolahanData


Primer Dan Data Sekunder
7 Penyusunan draf laporan

8 Seminar laporan

9 Pengumpulan laporan
15

BAB V
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan sosialisasi tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana Perjudian
yang kami lakukan di Desa Pondok Kelapa terlaksana dengan baik, dan hasilnya
juga baik. Dengan melakukan kegiatan sosialisasi ini, kami dapat memberikan
pengetahuan tentang dampak dan upaya pencegahan tindak pidana perjudian bagi
semua orang. Bukan hanya remaja melainkan juga orang tua. Dari sosialisasi ini
dapat menjadi upaya pencegahan bagi masyarakat untuk meminimalisir dan
mencegah tindak pidana perjudian

5.2 Pembahasan Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Data yang sudah penulis dapatkan melalui metode


pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara diolah dan
dianalisis dengan menggunakan metode 5W+1H :
a. What / apa masalahnya :
1. Masih ada masyarakat yang belum memahami Upaya Pencegahan
Tindak Pidana Perjudian
b. Where / di mana masalah muncul :
Secara geografis permasalahan muncul di wilayah Desa Pondok Kelapa
c. When / kapan masalah terjadi :
Masalah ini muncul setiap saat,
d. Who / siapa yang mengalami :
Masyarakat yang belum memahami Upaya Pencegahan Tindak Pidana
Perjudian
e. Why / mengapa masalah muncul :
1. Pemerintah belum menyosialisasikan Upaya Pencegahan Tindak Pidana
Perjudian
16

2. Pemerintah menganggap bahwa masyarakat sudah mengetahui


undang-undang yang telah diberlakukan
3. Masyarakat kurang begitu tanggap terhadap info terbaru dari
pemerintah khususnya mengenai Upaya Pencegahan Tindak Pidana
Perjudian
4. Sikap masyarakat yang masih kurang peduli terhadap aturan yang ada
terutama pada Upaya Pencegahan Tindak Pidana Perjudian

f. How / bagaimana penyelesaiannya :


1. Memberikan himbauan kepada masyarakat Upaya Pencegahan Tindak
Pidana Perjudian
5. Mengajak masyarakat agar memahami Upaya Pencegahan Tindak
Pidana Perjudian
Perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat yang menyatu
dengan kejahatan, yang dalam proses sejarah dari generasi ke generasi
ternyata tidak mudah diberantas. Upaya-upaya dilakukan untuk menjauhi
perjudian, perjudian terbatas pada lingkungan sekecil-kecilnya dan
terhindarnya ekses-ekses negatif yang lebih parah untuk akhirnya dapat berhenti
melakukan perjudian. Perjudian adalah perbuatan yang bertentangan dengan
norma agama, moral, kesusilaan maupun hukum, serta membahayakan bagi
penghidupan dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Ditinjau dari kepentingan nasional, penyelenggaraan perjudian
mempunyai ekses yang negatif dan merugikan terhadap moral dan mental
masyarakat, terutama terhadap generasi muda.

Berbagai macam dan bentuk perjudian sudah demikian merebak dalam


kehidupan masyarakat sehari-hari, baik yang bersifat terang-terangan maupun
secara sembunyi-sembunyi. Masyarakat sudah cenderung permissif dan seolah-
olah memandang perjudian sebagai sesuatu hal wajar, sehingga tidak perlu lagi
dipermasalahkan. Perjudian terjadi di berbagai tempat, sehingga banyak
17

muncul agen-agen judi togel dan judi-judi lainnya yang sebenarnya telah
menyedot dana masyarakat dalam jumlah yang cukup besar. Sementara itu di sisi
lain, memang ada kesan aparat penegak hukum kurang begitu serius dalam
menangani masalah perjudian ini. Bahkan yang lebih memprihatinkan,
beberapa tempat perjudian disinyalir mempunyai backing dari oknum aparat
keamanan.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa pemahaman masyarakat tentang upaya
pencegahan tindak pidana perjudian di Desa Pondok Kelapa Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah sebelum diadakan sosialisasi
mereka sangat minim pengetahuan tentang Perjudian yang merupakan salah
satu penyakit masyarakat dan menyatu dengan kejahatan, dalam proses
sejarah dari generasi ke generasi ternyata tidak mudah diberantas.

6.2 Saran
1. Perlu diadakannya sosialisi secara berkala tentang Upaya Pencegahan
Tindak Pidana Perjudian karena sangat dibutuhkan masyarakat dan
dapat membantu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat agar
dapat terbebas dari perilaku menyimpang.
2. Sebagai warga Negara yang baik, marilah bersama-sama
memanfaatkan kecerdasan dalam dunia teknologi informatika dengan
sebaik-baiknya. Karena kesadaran individu sendirilah yang sangat
berperan penting dalam penegakan setiap peraturan yang dibuat. Jika
peraturan tersebut ditaati, maka akan sangat mudah mengatur segala
urusan dalam hubungan Internasional.

18
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran 1

BIODATA PESERTA

I. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Langcing
2. NPM 16010010
3. Tempat dan Tanggal Lahir Beringin Makmur II, 15 November 1997
4. Alamat Asal Dusun II Desa Beringin Makmur II
5. Alamat Rumah Dusun II Desa Beringin Makmur II
6. Nomor Telepon -
7. Nomor HP 0821-7576-3931
8. Status Mahasiswa
9. Status Perkawinan Belum Kawin
10. Alamat Email Langcing99@gmail.com

II. Riwayat Pendidikan


1. PROGRAM SD SMP SMA
2. Nama Sekolah SD Negeri 7 SMP Negeri SMA Negeri
Bingin Teluk Bingin Teluk Bingin Teluk

3. Tahun Masuk 2004 2010 2013


4. Tahun Lulus 20010 2013 2016

III. Pengalaman Organisasi


No. Tahun Nama Organisasi Jabatan
- - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Karya Tulis Ilmiah.

Bengkulu, Agustus 2019


Peserta KUKERTA,

Langcing
Npm. 16010010
Lampiran 2

Tabel Penduduk Desa Pondok Kelapa


Jumlah Penduduk

Desa Pondok Kelapa mempunyai jumlah penduduk ± 4.383 jiwa,


yang terdiri dari

NO JUMLAH

1 Jumlah Laki-Laki 2.191 orang

2 Jumlah Perempuan 2.192 orang

3 Jumlah Total 4.383 orang

4 Jumlah Kepala Keluarga 1.251 KK

5 Kepadatan Penduduk 175,32 per KM

JUMLAH JIWA BERDASARKAN UMUR/USIA

Laki-
Usia Perempuan Usia Laki-laki Perempuan
laki

0-12 bulan 25 orang 47 orang 39 tahun 47 orang 67 orang

1 tahun 33 orang 25 orang 40 41 orang 23 orang

2 25 orang 29 orang 41 25 orang 47 orang

3 41 orang 29 orang 42 27 orang 33 orang

4 31 orang 23 orang 43 23 orang 41 orang

5 29 orang 19 orang 44 21 orang 19 orang

6 31 orang 19 orang 45 29 orang 39 orang


7 31 orang 25 orang 46 49 orang 45 orang

8 29 orang 19 orang 47 27 orang 23 orang

9 51 orang 71 orang 48 37 orang 27 orang

10 35 orang 57 orang 49 33 orang 17 orang

11 61 orang 51 orang 50 19 orang 23 orang

12 47 orang 37 orang 51 13 orang 19 orang

13 25 orang 32 orang 52 15 orang 5 orang

14 23 orang 49 orang 53 25 orang 15 orang

15 63 orang 76 orang 54 19 orang 13 orang

16 27 orang 33 orang 55 13 orang 15 orang

17 55 orang 45 orang 56 33 orang 33 orang

18 57 orang 45 orang 57 35 orang 25 orang

19 41 orang 41 orang 58 27 orang 27 orang

20 37 orang 41 orang 59 7 orang 11 orang

21 43 orang 41 orang 60 17 orang 5 orang

22 47 orang 31 orang 61 3 orang 11 orang

23 37 orang 29 orang 62 19 orang 13 orang

24 30 orang 29 orang 63 15 orang 7 orang

25 51 orang 55 orang 64 9 orang 9 orang

26 57 orang 59 orang 65 5 orang 3 orang

27 53 orang 55 orang 66 7 orang 7 orang


28 35 orang 34 orang 67 11 orang 19 orang

29 47 orang 36 orang 68 10 orang 7 orang

30 45 orang 33 orang 69 6 orang 4 orang

31 29 orang 37 orang 70 4 orang 4 orang

32 37 orang 33 orang 71 6 orang 6 orang

33 35 orang 33 orang 72 2 orang 4 orang

34 31 orang 31 orang 73 6 orang 10 orang

35 29 orang 41 orang 74 4 orang 6 orang

36 21 orang 25 orang 75 8 orang 6 orang

Lebih dari
37 25 orang 37 orang 12 orang 24 orang
75

38 23 orang 21 orang Total 2191 orang 2192 orang


Lampiran 3

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Pondok Kelapa


 Organisasi Pemerintahan Desa Pondok Kelapa
Kepala Desa PAW : ALAMSYAH
Sekretaris Desa : ANDI KARYAWAN, ST
Kasie. Pemerintahan : UHMAN PERMANA SIDIK
Kasie. Kesejahteraan : FIRDAUS
Kasie. Pelayanan : RUSDI
Kaur. TU dan umum : HARTAWAN AMARLI
Kasie. Keuangan : MARSUS, S.Pd.I
Kasie. Perencanaan : ERNA PURNAMA SARI, S.Kom

 Dusun 01 Pall VII


Kepala Dusun 01 Pall VII : KUSNARI
 Dusun 02 Pondok Kelapa 1
Kepala Dusun 02 Pondok Kelapa 1 : IBNU SAHIR
 Dusun 03 Pondok Kelapa 2
Kepala Dusun 03 Pondok Kelapa 2 : HERIANSYAH
 Dusun 04 Tanjung Sakti
Kepala Dusun 04 Tanjung Sakti : PADILAH
 Dusun 05 Simpang Beliben
Kepala Dusun 05 Simpang Beliben : ARIS SUKARMIN
Lampiran 4

Diagram Alir Perencanaan Pelaksanaan program

Minggu
No. Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Persiapan proposal

2. Pengajuan proposal

3. Survey danobservasilokasi

4. Pengumpulan data
sekunder

5. Pengumpulan data primer

6. Analisadanpengolahan
data

7. Penyusunanlaporan

9. Pengumpulanlaporan
Lampiran 5

Kondisi Lokasi KUKERTA


Desa Pondok Kelapa terletak di jalur lintas bengkulu menuju
propinsi sumatera barat, dengan jarak tempuh ke pusat kecamatan hanya
lima belas menit ditempuh dengan kendaraan bermotor, dipusat kecamatan
terletak puskesmas, pos polisi, koramil, perbankkan, kantor pos, pusat
pemerintahan tingkat kecamatan dan jarak tempuh ke provinsi  sekitar 30
menit dengan jarak  22 kilo meter dari Desa Pondok Kelapa. Maka, takkan
heran jika Desa ini merupakan desa penyangga kota.
Desa pondok kelapa bermula merupakan wilayah kerajaan sungai
lemau (balai buntar) yang meliputi sungai hitam hingga pondok kelapa.
Asal mula nama desa pondok kelapa memiliki sejarah tersendiri,
yakni berasal dari sebuah hikayat yang ceritanya sebagai berikut :
 Di simpang PT. BIO dahulunya, hasil hutan seperti kayu bakar,
pancang pagar, atap daun rumbia, batu bata, dari desa menuju tempat
penjualan yakni pasar yang jaraknya  22 kilo dari desa, bahkan
sebaliknya mereka juga membawa segala macam kebutuhan pokok
yang dibutuhkan warga yang dibeli di pasar (BENGKULU) selain dari
pada itu di sekitar simpang PT. BIO pada zaman dulu terkenal juga
dengan nama Ulu Danau dan menjadi semacam persimpangan yang
menemukan antara Desa yang menghasilkan berbagai jenis hasil hutan
menggonakan gerobak/pedati yang ditarik oleh sapi/kerbau dari segala
penjuru baik dari pondok kelapa, kerkap, lais, bahkan dari daerah
ketahun.
 Nama desa sebelum Pondok Kelapa adalah Sungai Lemau yang letak
pusat pemerintahannya ada di Desa Pondok Kelapa I.
 Pada Tahun 1950 Sungai Lemau berubah menjadi Pondok Kelapa.
 Pada tahun 1950 berdiri Kecamatan Pondok Kelapa.
 Pertama terbentuk, wilayah Desa Pondok Kelapa meliputi Ulu Danau,
Tanjung Sakti, Pondok Kelapa 1, Pondok Kelapa 2 dan Pall 8.
Lampiran 6

Dokumentasi Sosialisasi KTI


Lampiran 7

Dokumentasi Kegiatan KUKERTA


Lampiran 8

1. Surat Keterangan Melakukan Kegiatan Sosialisasi


Lampiran 9

2. Surat Permohonan Izin Kegiatan


Lampiran 10
Lampiran 11

Daftar Hadir Kegiatan Sosialisasi KTI


DAFTAR PUSTAKA

Kartono, K. 2001. Patologi Sosial Jilid 1, RajaGrafindo Persada : Jakarta.

Suharto, R.M., 1996. Hukum Pidana Materiil. Sinar Grafika : Jakarta.

Sanderson, S.K. 2000. Makro Sosiologi Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas


Sosial. PT. Raja Grafindi Persada. Jakarta.

Undang-Undang Hukum Pidana untuk Indonesia Tahun 2008.

Anda mungkin juga menyukai