PROPOSAL
Disusun Oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
ii
3
PRAKARTA
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
rahmat yang dilimpahkan Oleh-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah Ini. Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini merupakan pembahasan laporan
program Individu KUKERTA XXX dengan judul KARYA TULIS ILMIAH:
Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana Pencurian Bagi Remaja Di
Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. KTI diajukan
sebagai syarat sah untuk lolos program Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Ke
XXX Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengkulu.
Saya juga menyadari bahwa KTI ini masih jauh dari kata sempurna serta
masih juga bersifat sederhana, mengingat terbatasnya waktu dan kemampuan
yang saya miliki. Pada kesempata ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan KTI, khusnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Yulfiperius, Msi, selaku Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin,
SH Bengkulu.
2. Dr. Dodo Sutardi, M.Pd, Selaku PLT lembaga penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat (LPPM) Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Bengulu.
3. Ibu Dwikari, SH, MH, selaku Dekan Fakultas Hukum Prof. Dr. Hazairin, SH
Bengkulu.
4. Dosen pembimbing lapangan yang telah banyak memberikan bimbingan
dengan pengarahan dalam penyusunan proposal dan laporan Karya Tulis
Ilmiah.
5. Ketua dan Panitia Kukerta XXX Tahun 2019
Akhir kata, saya berharap karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan
sumbangan nyata bagi kemajuan Kelurahan Kandang pada khususnya, dan bagi
pihak yang memerlukannya
Asep Arianto
16030024
iii
4
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Permasalahan .................................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.2 Permasalahan
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan suatu permasalahan hukum
sebagai berikut Bagaimana Sosialisasi Tentang Upaya Pencegahan Tindak Pidana
Pencurian Bagi Remaja Di Kelurahan Kandang Kecamatan Kampung Melayu
Kota Bengkulu:
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
itu harus ditujukan untuk memilikinya, dari gabungan dua unsur itulah
yang menunjukan bahwa dalam tindak pidana pencurian, pengertian
memiliki tidak mengisyaratkan beralihnya hak milik atas barang yang
dicuri ke tangan pelaku, dengan alasan. Pertama tidak dapat mengalihkan
hak milik dengan perbuatan yang melanggar hukum, dan kedua yang
menjadi unsur pencurian ini adalah maksudnya (subjektif) saja. Sebagai
suatu unsur subjektif, memiliki adalah untuk memiliki bagi diri sendiri
atau untuk dijadikan barang miliknya. Apabila dihubungkan dengan unsur
maksud, berarti sebelum melakukan perbuatan mengambil dalam diri
pelaku sudah terkandung suatu kehendak (sikap batin) terhadap barang itu
untuk dijadikan sebagai miliknya (Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana,
2000)
b. Melawan hukum
Menurut Moeljatno, unsur melawan hukum dalam tindak pidana
pencurian yaitu Maksud memiliki dengan melawan hukum atau maksud
memiliki itu ditunjukan pada melawan hukum, artinya ialah sebelum
bertindak melakukan perbuatan mengambil benda, ia sudah mengetahui
dan sudah sadar memiliki benda orang lain itu adalah bertentangan dengan
hukum. Karena alasan inilah maka unsur melawan hukum dimaksudkan ke
dalam unsur melawan hukum subjektif. Pendapat ini kiranya sesuai
dengan keterangan dalam MvT yang menyatakan bahwa, apabila unsur
kesengajaan dicantumkan secara tegas dalam rumusan tindak pidana,
berarti kesengajaan itu harus ditujukan pada semua unsur yang ada
dibelakangnya (Lamintang, 1984)
Berikut ini adalah pasal KUHP yang mengatur tentang kejahatn curanmor
beserta pasal yang memiliki keterikatan dengan kejahatan curanmor:
1. Pencurian dengan Pemberatan yang diatur dalam pasal 363 KUHP
2. Pencurian dengan Kekerasan yang diatur dalam pasal 365 KUHP
3. Tindak Pidana penadahan yang diatur dalam pasal 480 KUHP
7
tindak pidana maka meminta agar pengadilan menjatuhkan pidana kepada pelaku
tindak pidana tersebut. Dalam tuntutan pidana ini akan disebutkan berapa lama
pidananya, lamanya pidana ini bisa sama dengan maksimal ancaman pidana, lebih
rendah atau dalam hal tertentu melebihi maksimal ancaman pidana (Dali
Mutiar,1981)
3. Putusan Pidana
Setelah diberi kesempatan untuk mengajukan pembelaan maka pelaku
tindak pidana yang disidangkan (terdakwa) maka selanjutnya pengadilan (majelis
hakim) akan menjatuhkan putusan pidana. Apabila pengadilan berpendapat
terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana dan tidak
ada alasan pembenar maupun pemaaf yang dapat melepaskan dari
pertanggungjawaban pidana maka selain dinyatakan bersalah melakukan pidana
maka juga akan dijatuhi pidana. Mengenai berapa lama pidana yang dijatuhkan
apakah sama dengan maksimal ancaman pidana atau sama dengan tuntutan pidana
penuntut umum atau berbeda dari keduanya, tentu telah melalui pertimbangan
baik dalam memperimbangkan unsur tindak pidana maupun dalam hal yang
memberatkan dan meringankan pada diri terdakwa, yang kesemuanya dapat
dibaca pada pertimbangan hakim dalam setiap putusan yang dibuatnya.
1. Faktor Internal
a. Niat Pelaku
Niat merupakan awal dari suatu perbuatan, dalam melakukan
tindak pidana pencurian niat dari pelaku juga penting dalam faktor
terjadinya perbuatan tersebut. Pelaku sebelum melakukan tindak
pidana pencurian biasanya sudah berniat dan merencanakan bagaimana
akan melakukan perbuatannya. Yang sering terjadi adalah pelaku
merasa ingin memiliki barang yang dipunyai oleh korban,
b. Keadaan Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu hal yang penting di dalam
kehidupan manusia. Maka keadaan ekonomi dari pelaku tindak pidana
pencurian kerap kali muncul yang melatarbelakangi sesorang
melakukan tindak pidana pencurian.
c. Moral dan Pendidikan
Moral disini berarti tingkat kesadaran akan norma-norma yang
berlaku di dalam masyarakat. Semakin tinggi rasa moral yang dimiliki
oleh seseorang, maka kemungkinan orang tersebut akan melanggar
norma-norma yang berlaku akan semakin rendah. Kesadaran hukum
seseorang merupakan salah satu faktor internal yang dapat menentukan
apakah pelaku dapat melakukan perbuatan yang melanggar norma-
norma di masyarakat.
2. Faktor External
a. Lingkungan Tempat Tinggal
Lingkungan yang dimaksud disini merupakan daerah dimana
penjahat berdomisili atau daerah-daerah di mana penjahat malakukan
aksinya. Selain itu lingkungan disini juga bias diartikan sebagai
lingkungan dimana si korban tinggal.
b. Penegak Hukum
Sebagai petugas Negara yang mempunyai tugas menjaga ketertiban
dan keamanan masyarakat, peran penegak hukum disini juga memiliki
andil yang cukup besar dalam terjadinya tindak pidana pencurian.
10
Penegak hukum disini bukan hanya polisi saja, melainkan Jaksa selaku
Penuntut Umum dan Hakim selaku pemberi keputusan dalam
persidangan. Peran serta penegak hukum yang memiliki peran strategis
adalah polisi. Polisi selaku petugas Negara harus senantiasa mampu
menciptakan kesan aman dan tentram di dalam kehidupan
bermasyarakat. Apabila dalam masyarakat masih sering timbul tindak
pidana, khususnya tindak pidana pencurian berarti Polisi belum
mampu menciptakan rasa aman di dalam masyarakat.
c. Korban
Kelengahan korban juga menjadi salah satu faktor pendorong
pelaku untuk melakukan tindak pidana pencurian. Pada keadaan
masyarakat saat ini dimana tingkat kesenjangan di dalam masyarakat
semakin tinngi.
Mulai
Pengumpulan Data
Analisa Data
Ya Tidak
Hasil
BAB II
Selesai
13
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN
3. 1. TUJUAN KEGIATAN
1. Melakukan perubahan meningkatkan pengetahuan hukum masyarakat
Mekar Sari
2. Memberi solusi meningkatkan usaha pertanian masyarakat.
3. Memberi solusi memecahkan persoalan sosial di tengah masyarakat,
sehingga memberikan stabilitas sosial dan menjaga kerukunan dan
ketentraman masyarakat.
13
14
BAB IV
METODE PELAKSANAAN
14
15
1 Persiapan Proposal
2 Pengajuan Proposal
3 Survei Dan Observasi Lokasi
4 Pengumpulan Data Sekunder
5 Pengumpulan Data Primer
6 Analisa Dan PengolahanData
Primer Dan Data Sekunder
7 Penyusunan draf laporan
8 Seminar laporan
9 Pengumpulan laporan
17
DAFTAR PUSTAKA
Dali Mutiara, 1981, dalam buku Kartini Kartono, Patologi Sosial, Jilid 1,
Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta,
Muladi dan Barda Nawawi Arief, 1992, “Teori-Teori dan Kebijakan Pidana”,
Bandung: Alumni
Saparinah Sadli, 1998, dalam Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori dan
Kebijakan Pidana, Cet. II, Penerbit Alumni, Bandung,
18
BIODATA PESERTA
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap DINA ALVIONITA
2. NPM 16010202
3. Tempat Tanggal Lahir Bengkulu, 11 April 1997
4. Alamat Asal Jln. Bumi Ayu 4 RT 06 RW 02 No. 29
Kecamatan Selebar Kota Bengkulu
5. Alamat Rumah Jln. Bumi Ayu 4 RT 06 RW 02 No. 29
Kecamatan Selebar Kota Bengkulu
6. Nomer Telpon -
7. Nomer Hp 089531741991
8. Status Mahasiswa
9. Status Perkawinan Belum Menikah
10. Alamat E-mail Dinaalvionita11@gmail.com
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
1. PROGRAM SD SMP SMA
2. Nama Sekolah SDN 79 SMP 09 SMA N 1
3. Tahun Masuk 2003 2009 2012
4. Tahun Lulus 2009 2012 2015
III. PENGALAMAN ORGANISASI
No TAHUN NAMA ORGANISASI JABATAN
1. 2012 OSIS Anggota
2. - - -
3. - - -
Semua data saya isikan dan saya cantumkan dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian
hari ternyata dijumpai ketidak sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal Karya Tulis
Ilmiah.
DINA ALVIONITA
16010202