PENDAHULUAN
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di Indonesia, yang termasuk
dalam makanan 4 sehat 5 sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung
sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan-
bahan yang dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai. pabrik pembuatan tahu, baik dalam
bentuk usaha kecil dan usaha menengah yang masih menggunakan cara tradisional
ataupun usaha-usaha yang sudah cukup sukses dengan cara pembuatan yang lebih
modern. Jenis usaha ini termasuk kedalam jenis usaha bidang manufaktur. Manufaktur
adalah kegiatan produksi dengan mengolah bahan mentah (bahan baku) menjadi barang
jadi yang siap dijual.
Pada umumnya, hal yang sulit teridentifikasi dalam kegiatan produksi adalah
alokasi biaya yang digunakan selama proses produksi dalam suatu periode. Biaya-biaya
yang digunakan dalam proses produksi ini dinamakan biaya produksi. Biaya Produksi
terdiri dari 3 komponen utama, yaitu (1) Biaya Bahan Baku (BBB), (2) Biaya Tenaga
Kerja Langsung (BTKL), dan (3) Biaya Overhead Pabrik (BOP). Untuk memperoleh
informasi biaya produksi tersebut dibutuhkan pengolahan data sesuai teori serta prinsip
akuntansi. Sehingga dapat juga digunakan dalam perhitungan dan penentuan Harga
Pokok Produksi (HPP) yang tepat dan akurat. Perhitungan harga pokok produksi
merupakan hal yang sangat penting mengingat manfaat informasi harga pokok produksi
adalah untuk menentukan harga jual produk yang akan disajikan dalam laporan posisi
keuangan. Setiap perusahaan manufaktur harus melakukan perhitungan harga pokok
produksi secara tepat dan akurat.
Page | 1
maupun penggolongannya. Salah satu penentuan harga jual yang memiliki tingkat
kepastian relatif tinggi adalah harga pokok produksi. Dalam penentuan besarnya biaya
yang dikeluarkan harus tepat sehingga biaya yang ada dalam proses produksi dapat
menunjukan harga pokok yang sesungguhnya. Penentuan metode harga pokok produksi
pun harus sesuai dengan prosedur yang ada. Karena informasi harga pokok produksi
berguna untuk menentukan harga jual suatu produk, menentukan kebijakan dalam
penjualan, pedoman dalam pembelian alat-alat perlengkapan, serta penentuan harga
pokok persediaan produk jadi, produk dalam proses, dan bahan baku yang digunakan
yang akan disajikan dalam neraca.
Oleh karena itu penting sekali bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan
menghitung dengan cermat kegiatan produksinya dengan melakukan perhitungan dan
penentuan harga pokok produksi yang tepat dan akurat. Lokasi pabrik pembuatan tahu
yang diteliti terletak di desa Karang Parwa, Abian Tubuh Baru. Cara pembuatan tahu pun
masih dengan cara tradisional sehingga peran individu atau dalam hal ini para pekerja
sangatlah besar didalam proses pembuatannya. Pabrik yang berdiri sejak 2003 ini
didirikan oleh Ibu Fatimah. Tempat pembuatannya berada dalam satu kawasan dengan
rumah tempat tinggalnya. Terdapat 2 orang pekerja dengan pembagian tugas masing-
Page | 2
masing. Pabrik ini dibangun oleh Ibu Fatimah merupakan suatu usaha yang dirintis sejak
ia masih muda. Dalam sehari Ibu Fatimah membutuhkan 1 kwintal kacang kedelai untuk
memenuhi kuota produksi. Kacang kedelai ini didapat dari para pemasok.
Page | 3
BAB II
LANDASAN TEORI
Page | 4
memperoleh bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan biaya-biaya
pembelian, pergudangan, dan biaya-biaya perolehan lain.Harga pokok bahan
baku terdiri dari harga beli (harga yang tercantum dalam faktur pembelian)
ditambah dengan biaya-biaya pembelian dan biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk menyiapkan bahan baku tersebut dalam keadaan siap untuk diolah.
Harga beli dan biaya angkutan merupakan unsur yang mudah diperhitungkan
sebagai harga pokok bahan baku, sedangkan biaya-biaya pesan (order costs),
biaya penerimaan, pembongkaran, pemeriksaan asuransi, pergudangan, dan
biaya akuntansi bahan baku, merupakan usnur-unsur biaya yang sulit
diperhitungkan kepada harga pokok bahan baku yang dibeli.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja adalah tenaga yang langsung menangani proses produksi.
Pembuat daun pintu dan jendela, operator mesin fotokopi, penjahit dan tukang
las, serta tukang batu adalah contoh tenaga kerja langsung. Mereka menangani
secara langsung proses produksi dan oleh karena itu dapat diidentifikasi ke
produk. Gaji atau upah tenaga kerja langsung merupakan elemen biaya
produksi.Menurut Mulyadi (2015:319) tenaga kerja merupakan usaha fisik
atau metal yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya tenaga
kerja adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan tenaga kerja manusia
tersebut. Biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam tiga golongan besar berikut
ini:
A. Gaji dan Upah
Gaji dan upah reguler yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi
dengan potongan-potongan seperti pajak penghasilan karyawan dan biaya
asuransi hari tua. Cara perhitungan upah karyawan dalam perusahaan
dengan mengalihkan tarif upah dengan jam kerja karyawan. Dengan
demikian untuk menentukan upah seorang karyawan perlu dikumpulkan
data jumlah jam kerjanya selama periode waktu tertentu.
B. Premi Lembur
Page | 5
tenaga kerja langsung dan dibebankan pada pekerjaan atau departemen
tempat terjadinya lembur tersebut. Perlakuan ini dapat dibenarkan bila
pabrik telah bekerja pada kapasitas penuh dan pelangganan/pemesan mau
Page | 6
F. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan
Page | 7
2.1.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Variable Costing
Kos produksi xx
Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variable costing terdiri dari
unsur kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya non produksi variabel
(biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya
tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap, biaya administrasi dan
umum tetap).
Page | 8
merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain
dan data non biaya.
Page | 9
BAB III
METODE PENELITIAN
Page | 10
1.4. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2014:401) teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan
adalah:
a) Teknik Wawancara
Menurut Sugiyono (2014:194) wawancara merupakan teknik
pengumpulan data apabila ingin melakukan studi pendahuluan, dan apabila
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumah
respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan secara semi terstuktur.
Artinya dalam wawancara ini menggunakan pedoman wawancara tetapi ada
umpan balik dari responden yang dirasa perlu ditanyakan peneliti, sehingga
peneliti bisa menanyakan kepada informan walaupun didalam pedoman
wawancara tidak ada pertanyaannya. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan
dengan Ibu Fatimah pemilik UMKM.
Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta ijin
kepada informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan
wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran
dan latar belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian.
b) Teknik Pengamatan/Observasi
Menurut Herdiansyah (2014:131) mengemukakan bahwa observasi
merupakan suatu kegiatan mencari data yang dapat digunakan untuk
memberikan suatu kesimpulan atau diagnosis.Dua di antara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi terus terang dan tersamar
(overt observation and covert observation) yaitu peneliti dalam pengumpulan
data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan
penelitan. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar
dalam observasi, hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang masih
dirahasiakan.
Page | 11
c) Teknik Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014:422) dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap dari
penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi yang disimpan
atau didokumentasikan seperti dokumen, data soft file, data otentik, foto dan
arsip lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
Page | 12
BAB IV
Page | 13
Jenis Biaya: Total Biaya (Rp)
Biaya Variable:
Biaya Produksi:
Biaya Bahan Baku Rp. 21.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 3.600.000
Biaya Overhead Pabrik:
A. Bensin Rp 450.000
B. Kayu Bakar Rp 500.000
C. Biaya Saringan Tahu Rp 80.000
D. Biaya Listrik Rp 79.000
Jumlah Biaya Overhead Pabrik Rp 1.109.000
Total Biaya Produksi Rp. 25.709.000
Jumlah Produk yang dihasilkan 90.000 potong
Harga Pokok Produksi per Potong 285.6
Page | 14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Page | 15
Lampiran
Page | 16
Page | 17
Page | 18
Page | 19
Page | 20