Pengertian biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh produsen yang
berkaitan dengan kegiatan menghasilkan produk (produksi) yang didalamnya terdapat
komponen atau unsur biaya baik itu biaya langsung
maupun tidak langsung seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik, dan lain sebagainya.
Walaupun secara umum biaya produksi dimaksudkan sebagai kompensasi yang diterima
oleh para pemilik faktor-faktor produksi, namun di dalam analisis ekonomi, ia
diklasifikasikan dalam beberapa golongan sesuai dengan tujuan spesifik dari analisis
yang dikerjakan.
Dalam jangka panjang yaitu suatu periode dimana seluruh faktor-faktor produksi dapat
diubah-ubah besar dan jumlahnya, artinya tidak ada lagi faktor- faktor produksi yang
bersifat tetap.
Ada juga yang menjelaskan bahwa pengertian baiya produksi adalah akumulasi biaya
yang dapat digunakan dalam proses produksi mulai awal
sampai akhir (sampai pada tangan konsumen) yang mencakup biaya tenaga kerja (baik
langsung maupun tak langsung), biaya bahan baku, biaya mesin, biaya overhead
pabrik, dan biaya - biaya lainnya. Adapun pengertian Teori biaya produksi menurut para
ahli :
1. Biaya Produksi Menurut Abdul Halim
Abdul Halim seorang ekonom dari universitas gajah mada, dalam bukunya yang berjudul
dasar - dasar akuntansi biaya mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai
akumulasi biaya yang terkait langsung dengan proses produksi suatu barang dan akan
dipertemukan dengan penghasilan pada periode
saat barang tersebut dijual. (Abdul Halim,1988:5).
2. Biaya Produksi Menurut Amin Widjaja Tunggal
Amin Widjaja Tunggal seorang ahli audit biaya, dalam bukunya yang berjudul "internal
Auditing(suatu Pengantar" mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai
biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan
langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik. (Amin Widjaja Tunggal, 1993:1).
3. Biaya Produksi Menurut Mulyadi
Mulyadi seorang ahli ekonomi dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Biaya,
Perencanaan dan Pengendalian mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai
seluruh biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi yang siap
untuk dijual. (Mulyadi, 1995:14)
4. Biaya Produksi Menurut M. Nafarin
M. Nafarin seorang yang ahli dalam akuntansi perusahaan dalam bukunya yang berjudul
"Penganggaran Perusahaan" mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai
seluruh biaya yang berhubungan dengan barang yang dihasilkan, dimana di dalamnya
terdapat unsur biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik. (M. Nafarin,
2009:497)
Hansen dan Mowen, ahli ekonomi dari inggris dalam bukunya yang berjudul "
Akuntansi Menejerial" mendefinisikan Production cost atau biaya poduksi sebagai total
biaya yang berhubungan dengan proses pembuatan barang dan penyediaan jasa. (Hansen
dan Mowen, 2002:24),
Berdasarkan defiisi- definisi yang telah di sampaikan para ahli ekonomi di atas, dapat kita
simpulkan bahwa biaya produksi adalah akumulasi biaya atau total biaya yang memiliki
hubungan atau keterkaitan dengan kebutuhan produksi suatu produk, mulai awal sampai
produk tersebut jatuh di tangan konsumen
yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya transportasi, biaya
pemasaran, dan lain sebagainya.
Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep biaya
total dobedakan kepada tiga pengertian: Biaya Tetap Total (Total Costs), Biaya Tetap
Total (Total Fixed Costs), dan Biaya Berubah Total (Total Variable Costs). Berikut
diterangkan arti dari ketiga konsep tersebut.
1. Biaya Total (TC)
Keseluruhan jumlah biaya produksi dikeluarkan dinamakan biaya total. Kolom (5)
dalam tabel 1.1. menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen pada berbagai
jumlah tenaga kerja yang digunakan. Biaya produsen total atau biaya (Total Costs)
didapat dari menjumlahkan biaya.
tetap total (TFC dari perkataan Total Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari
perkataan Total Variable Cost). Dengan demikian biaya total dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut:
TC= TFC + TVC
Dalam Tabel 1.1 biaya total ditunjukan dalam kolom(5). Biaya ini dapat dihitung dari
menjumlahkan angka-angka dalam kolom (3) dan (4), yang secara berturut
mengemukakan data tentang biaya tetap total dan biaya berubah total.
2. Biaya Tetap Total (TFC)
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi (input) yang
tidak dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Contohnya membeli mesin
dan mendirikan pabrik itulah faktor produksi yang dianggap tidak mengalami
perubahan. Dalam tabel
1.1 besarnya biaya tetap total, yang ditunjukkan dalam kolam(3), adalah
Rp 50.000.
Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya dinamakn biaya variable. Dimisalkan bahwa faktor produksi yang
dapat berubah jumlahnya dan tenaga kerja. Semakin tinggi produksi, semakin banyak
bahan mentah yang diperlukan. Dalam analisis biasanya biaya untuk memperoleh bahan
mentah diabaikan. Oleh sebab itu biaya berubah biasanya merupakan perbelajaan
utuk membayar tenaga kerja yang digunakan.
4. Biaya Tetap Rata-rata (AFC)
Biaya tetap rata-rata merupakan biaya yang apabila biaya tetap (FC) untuk
memproduksi sejumlah barang tertentu Q dibagi dengan jumlah produksi tersebut.
Biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
11
AFC = TFC / Q
7. Biaya marginal
Dapat juga dikatakan sebagai biaya pertambahan (incremental cost). Biaya marginal
merupakan kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak unit keluaran tambahan.
174
http://fadhilasildano.blogspot.com/2018/05/teori-biaya-produksi.html
http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2016/03/produksi-produktivitas-dan-
biaya.html?m=1 (di akses 30 November 2021)
http://duniakumpulanilmu.blogspot.com/p/makalah-biaya-produksi.html?m=1 (di akses
30 November 2021)
https://www.kudupinter.com/2019/09/biaya-produksi-pengertian-teori- jenis.html